• Tidak ada hasil yang ditemukan

( Word to PDF Converter - Unregistered ) PROPOSAL TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "( Word to PDF Converter - Unregistered ) PROPOSAL TESIS"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.net

PROPOSAL TESIS

Nama : Andi Sumarni

NIM : 80100209192

Konsentrasi : Pendidikan dan Keguruan

Judul : Peranan Guru dan Peserta Didik dalam Mengefektifkan Proses Pembelajaran Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di MTs DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.

Dengan demikian, pendidikan berperan penting dalam menentukan suatu bangsa. Bangsa yang mampu menata pendidikan dengan baik mempunyai harapan besar dapat meraih kejayaannya. Hal ini dapat dimengerti mengingat kualitas suatu generasi ditentukan oleh sistem pendidikannya.

Semakin tinggi cita-cita manusia semakin menuntut kepada peningkatan mutu pendidikan khususnya pendidikan agama Islam. Karena pendidikan agama Islam merupakan upaya pembinaan dan

(2)

pengembangan bagi potensi manusia. Tujuan kehadiran manusia di dunia adalah sebagai hamba Allah dan sekaligus sebagai khalifah Allah. Potensi yang dimaksud meliputi potensi rohaniah dan potensi jasmaniah seperti akal, perasaan, dan kehendak lainnya.

Guru adalah seorang yang profesional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagai tanggung jawab yang terpikul di pundak orang tua. Bahkan pekerjaan guru bukan hanya semata-mata mengajar, melainkan juga harus mengerjakan berbagai hal yang menyangkut siswanya.

Dalam lingkup tugas sebagai seorang guru hanya akan menunaikan tugasnya dengan baik atau dapat pula bertindak sebagai tenaga pengajar yang efektif dan dapat melaksanakan fungsinya sebagai seorang guru.

Pada mulanya kompotensi ini diperoleh dari “preser vice training“ yang kemudian dikembangkan dalam pekerjaan profesional guru yang dibina melalui “inservice training“. Pada dasarnya guru harus memiliki kompetensi, yaitu kompetensi kepribadian, penguasaan atas bahan, dan cara-cara dalam mengajar.

Pekerjaan atau jabatan sebagai seorang guru agama sangat luas, yaitu untuk membina seluruh kemampuan-kemampuan dan sikap yang baik dari siswa sesuai dengan ajaran agama Islam. Hal ini

(3)

berarti bahwa perkembangan sikap yang berkepribadian tidak terbatas pelaksanaannya melalui pembinaan di dalam kelas saja. Dengan kata lain, tugas atau fungsi guru dalam membina siswa tidak terbatas pada interaksi belajar mengajar saja.

Mengingat lingkup pekerjaan guru seperti yang diuraikan di atas, maka fungsi atau tugas guru meliputi: (a) Tugas pengajaran atau guru sebagai pengajar, (b) Tugas bimbingan dan penyuluhan atau guru sebagai pembimbing dan pemberi bimbingan dan penyuluhan, dan (c) Tugas dan administrasi atau guru sebagai pemimpin (manajer kelas).

Kemudian pendidikan Islam mengantar manusia pada pribadi dan perbuatan manusia berpedoman pada syariah Allah, artinya manusia tidak keberatan pada ketetapan Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana yang digambarkan Allah dalam firman-Nya. Q.S. an-Nisa/4:65, sebagai berikut:

xsù y7În/u‘ur Ÿw šcqãYÏB÷sム4Ó®Lym

x8qßJÅj3ysãƒ

$yJŠÏù

tyfx©

óOßgoY÷t/ §NèO Ÿw (#r߉Ågs† þ’Îû

öNÎhÅ¡àÿRr& %[`tym $£JÏiB |MøŠŸÒs%

(#qßJÏk=|¡ç„ur $VJŠÎ=ó¡n@ ÇÏÎÈ

Terjemahnya:

Maka demi Tuhanmu pada hakikatnya mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa

(4)

keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

Ayat di atas menjelaskan bahwa pendidikan Islam dapat membentuk pribadi yang dapat mewujudkan keadilan dalam berkomunikasi dengan manusia serta mendayagunakan potensi alam dengan pemakaian yang adil. Dengan demikian, di dalam merealisasikan perlu adanya kerja sama antara guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar, khususnya bidang studi pendidikan agama Islam.

Sejalan dengan itu, Islam memandang kegunaan dan peranan ilmu pengetahuan sebagai wadah yang paling urgen, untuk membentuk manusia-manusia yang mampu menggunakan kekuatan daya pikirnya, agar dapat menemukan kebenaran-kebenaran dalam hidupnya secara baik serta dapat menjadikan dirinya sebagai insan yang berkepribadian luhur, serta mempunyai religiutas yang tinggi. Oleh karena itu, pendidikan Islam harus dioptimalkan pengajarannya di lembaga pendidikan umum melalui pembinaan. Suri tauladan dari para pendidik, sebagai sarana yang paling efektif dan menjadi alat peraga langsung bagi peserta didik, serta untuk lebih mudah memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

(5)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan pokok yang penulis angkat dalam penelitian dan kajian tesis ini adalah bagaimana peranan guru dan peserta didik dalam mengefektifkan proses pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam di MTs. DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng?

Dari permasalahan pokok tersebut, penulis menjabarkannya dalam sub masalah, yaitu:

1. Bagaimana proses pembelajaran pendidikan agama Islam di MTs. DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng?

2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru dan peserta didik terhadap efektifitass pembelajaran pendidikan agama Islam di MTs. DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng?

C. Pengertian Judul dan Definisi Operasional

Tesis ini berjudul: “Peranan Guru dan Peserta didik dalam Mengefektifkan Proses Pembelajaran Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di MTs DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng”. Untuk memudahkan dan menghindari kesalahpahaman terhadap maksud dan kandungan judul, maka penulis terlebih dahulu memberikan pengertian dengan batasan-batasan tertentu.

(6)

Peranan, berasal dari kata ‘peran’ yang berarti pemain, perangkat tingkah laku yang dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Ditambah ‘an’ menjadi peranan yang berarti tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam peristiwa.

Guru berarti orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Guru yang dimaksud dalam pembahasan tesis ini adalah seorang yang profesional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagai tanggung jawab yang terpikul di pundak orang tua. Bahkan pekerjaan guru bukan hanya semata-mata mengajar, melainkan juga harus mengerjakan berbagai hal yang menyangkut peserta didiknya

Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Jadi, secara keseluruhan pengertian judul peranan guru dan peserta didik dalam mengefektifkan proses pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam adalah adanya hubungan harmonis antara guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran, khususnya pada bidang studi pendidikan agama Islam di MTs DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng.

(7)

D. Kajian Pustaka

Kajian pustaka yang penulis maksud dalam bab ini adalah penulis ingin mendudukkan posisi tulisan dan penelitian ini berbeda dengan literatur yang berkaitan dengan pembahasan sebelumnya, yaitu: peranan guru dan peserta didik dalam mengefektifkan proses pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam di MTs DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng, dengan beberapa karya tulis:

Mohammad Uzer Usman, dalam bukunya Menjadi Guru Profesional” yang membahas tentang tugas guru, peranannya, dan kompetensi guru. Telah memberikan penggarisan bahwa guru adalah merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru.

Selanjutnya, Zakiah Darajat, dalam bukunya, “Ilmu Pendidikan Islam” menguraikan tentang pengertian pendidikan Islam maka kita akan kembali melihat dalam bahasa Arab, karena ajaran Islam itu diturunkan dengan bahasa tersebut. Kata pendidikan yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa Arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”, sedangkan kata pengajaran dalam bahasa Arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerja “allama”. Jadi pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya “tarbiyah wa

(8)

ta’lim” sedangkan pendidikan Islam dalam bahasa Arabnya adalah “tarbiyah Islamiyah”.

Sedangkan kata “rabba”, yang diartikan pendidik (pemelihara), mempunyai banyak sekali aspek yang dapat menyentuh makhluk. Pengertian rububiyah (pemeliharaan) mencakup pemberian rezeki, pengampunan dan kasih sayang, amarah, ancaman, siksaan dan sebagainya.

Dalam ayat al-Quran, kata “rabba” yang berarti mendidik dapat kita lihat dalam QS. al-Isra’ (17): 24. sebagai berikut:

...وَقُل رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا.

Terjemahnya:

“...Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya (ibu bapakku), sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

Dalam bentuk kata benda “Rabba” ini digunakan juga untuk “Tuhan” mungkin karena Tuhan juga bersifat mendidik, mengasuh, memelihara, dan mencipta.

Dalam ayat yang lain ini digunakan dalam QS. Asy-Syu’araa': (26): 18 sebagai berikut:

tA$s%

óOs9r&

y7În/tçR

$uZŠÏù

#Y‰‹Ï9ur

|M÷WÎ6s9ur

$uZŠÏù

ô`ÏB

x8̍çHéå tûüÏZř ÇÊÑÈ

(9)

Berkata (Fir’aun kepada Nabi Musa), bukankah kami telah mengasuhmu (mendidikmu) dalam keluarga kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu”.

Kata “ta’lim” dengan kata kerjanya “allama” juga sudah digunakan pada zaman Nabi. Baik dalam Alquran, Hadits atau pemakaian sehari-hari, kata ini lebih banyak digunakan daripada kata “tarbiyah” tadi. Dari segi bahasa perbedaan arti dari kedua kata itu cukup jelas. Bandingkanlah penggunaan dan arti kata berikut ini dengan kata “rabba”, “addaba”, “nasyaa” dan lain-lain yang kita ungkapkan tadi. Hal ini diterangkan dalam firman Allah SWT. dalam QS. Al-Baqrah (2): 31 sebagai berikut:

وَعَلَّمَ ءَادَمَ الأَسْمَآءَ كُلَّهَا...

Terjemahnya:

“Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama semuanya...”. Dan Firman-Nya lagi dalam QS. An-Naml (27): 16 sebagai berikut:

وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ وَقَالَ يَأَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا

مَنطِقَ الطَّيْرِ...

Terjemahnya:

Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata: "Hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung...".

(10)

Kata “allama” pada kedua ayat tadi mengandung pengertian sekedar memberitahu atau memberi pengetahuan, tidak mengandung arti pembinaan kepribadian, karena sedikit sekali kemungkinan membina kepribadian Nabi Sulaiman melalui burung, atau membina kepribadian Nabi Adam melalui nama-nama benda. Lain halnya dengan pengertian “rabba”, “addaba” dan sebangsanya tadi. Disitu jelas terkandung kata pembinaan, pimpinan, pemeliharaan dan sebagainya.

Adapun pengertian pendidikan Islam secara terminologi adalah usaha yang berupa bimbingan dan asuhan peserta didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat mengamalkan ajaran Islam serta menjadikan sebagai pandangan hidup (way of life).

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Dalam upaya penyelesaian tesis, yang mana harus menggunakan penelitian maka sudah tentu mempunyai tujuan dan kegunaan, sebagaimana diutarakan sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran pendidikan agama Islam di MTs. DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng?

(11)

b. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah yang ditempuh oleh guru dan peserta didik terhadap efektifitass pembelajaran pendidikan agama Islam di MTs. DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng?

2. Kegunaan penelitian

a. Dengan adanya penjelasan yang telah diuraikan dalam tesis ini, maka dengan sendirinya telah menambah dan membuka wawasan para pembaca betapa pentingnya peranan guru dan peserta didik dalam mengefektifkan proses pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam khusunya di MTs DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng.

b. Dengan pembahasan karya ilmiah ini, berarti telah menjadi penambah referensi atau bahan-bahan literatur bagi kepentingan perpustakaan atau bagi setiap mahasiswa yang membutuhkannya.

c. Diharapkan guru dapat mengadakan pendekatan pribadi kepada setiap peserta didik guna terlaksananya proses pembelajaran khususnya bidang studi pendidikan agama Islam.

(12)

d. Sebagai syarat utama untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) pada konsentrasi pendidikan dan keguruan di Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan

Adapun pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kependidikan, pendekatan sosiologis, dan pendekatan psikologis. Ketiga pendekatan ini digunakan dengan pertimbangan:

a) Pendekatan pedagogik digunakan oleh karena pembahasan tesis ini berkaitan dengan peranan guru dan peserta didik dalam mengefektifkan proses pembelajaran khususnya bidang studi pendidikan agama Islam.

b) Pendekatan sosiologis digunakan dengan maksud agar dapat diketahui kerjasama yang dibangun oleh stakeholder MTs. DDI Citta dalam melaksanakan pendidikan yang akuntabel dan profesional.

c) Pendekatan psikologis digunakan untuk mengetahui tentang bagaimana peranan guru dan peserta didik dalam mengefektifkan proses pembelajaran khususnya bidang studi pendidikan agama Islam.

(13)

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya

"Prosedur Penelitian" adalah: keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. .

Relevansinya dengan penelitian ini adalah yang sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas. Maka yang menjadi obyek penelitian adalah guru dan peserta didik di MTs DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng. Adapun sumber informan adalah pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama serta pihak yang terkait pada tempat penelitian tersebut yang dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang penulis teliti.

b. Sampel

Jika pada populasi mengandung pengertian keseluruhan dari elemen yang akan diteliti, maka sampel adalah sebahagian dari obyek yang akan diteliti, atau sebahagian dari jumlah populasi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini yang menjadi sampel penelitian adalah sebagian guru dan peserta didik di MTs DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng.

(14)

Sesuai dengan penentuan sampel, Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa:

Sampel adalah sebahagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.

3. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang relevan dengan masalah, maka penulis mempergunakan instrumen penelitian yang dianggap tepat yaitu: wawancara, catatan observasi, angket dan dokumentasi.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian yaitu:

a. Metode Interview, yaitu penulis langsung mengadakan wawancara atau dialog dengan pembina-pembina

pemuka-pemuka masyarakat, pemuka agama, pendidik, dan pemerintah setempat.

b. Metode observasi, yaitu penulis langsung mengadakan pengamatan dan pencatatan secara praktis tentang indikasi-indikasi yang terjadi dalam lingkungan MTs DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng yang ada hubungannya dengan pembahasan tesis ini.

(15)

c. Angket, sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal yang ia ketahui. Penulis menggunakan angket untuk memperoleh informasi dari peserta didik yang telah ditetapkan sebagai sampel responden.

d. Metode dokumentasi, yaitu penulis langsung melihat dan membaca dokumen atau arsip-arsip yang berhubungan yang diperlukan dalam pembahasan tesis ini di Kantor MTs DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng.

5. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang dipakai dalam penulisan tesis ini adalah analisis yang deskriptif dan kualitatif.

Dalam pengambilan keputusan dari data yang telah tersedia menjadi susunan pembahasan, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:

a. Deduktif, yaitu pengolahan data yang bertitik tolak dari data yang umum, kemudian diolah menjadi suatu pemecahan yang bersifat khusus.

(16)

b. Induktif, yaitu pengelolahan data yang bertitik tolak dari data yang khusus menjadi uraian-uraian yan bersifat umum.

c. Komparatif, yaitu pengolahan data dengan jarang mengadakan suatu perbandingan dari dua data atau lebih kemudian ditarik suatu kesimpulan.

G. Garis Besar Isi Tesis

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, maka penulis akan mengemukakan garis-garis besar isi tesis secara sistematis sebagai berikut:

Bab I, merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, pengertian judul dan definisi operasional, kajian pustaka, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian, dan garis-garis besar isi Tesis.

Bab II, menguraikan tentang tinjauan pustaka yang meliputi pembahasan tentang peranan guru dan peserta didik, fungsi dan ruang lingkup pendidikan agama Islam, dan tugas dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam.

(17)

Bab III, membahas tentang metodologi penelitian yang meliputi pokok bahasan, pendekatan penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, sumber data dan teknik menganalisa data.

Bab IV, merupakan bab inti dari pembahasan tesis ini yang menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, peranan guru dan peserta didik dalam mengefektifkan proses pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam di MTs. DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng, serta interaksi antara guru dan peserta didik dalam mengefektifkan proses pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam di MTs. DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng.

Bab V, merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan implikasi penelitian.

H. Kerangka Isi (Out Line) BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah

C. Pengertian Judul dan Definisi Operasional D. Kajian Pustaka

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian F. Garis-Garis Besar Isi Tesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Peranan Guru dan Peserta Didik 1. Pengertian Guru dan Peserta Didik 2. Tanggung Jawab Guru Sebagai Pendidik

(18)

C. Tugas dan Kompetensi Guru dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam D. Kerangka Teoritis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan

B. Populasi dan Sampel C. Sumber Data

D. Teknik Pengumpulan Data E. Analisis Data

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian B. Peranan Guru dan Peserta Didik dalam

Mengefektifkan Proses Pembelajaran Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di MTs. DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng

C. Interaksi Antara Guru Dan Peserta Didik Dalam Mengefektifkan Proses Pembelajaran Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di MTs. DDI Citta Kec. Citta Kab. Soppeng BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Implikasi Penelitian Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup DAFTAR PUSTAKA Al Qur’an Al Karim

Abdurrahman, Pengelolaan Pengajaran, Cet. IV; t.tp: CV. Bintang Selatan, 1994

AM Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Cet. VI; Jakarta: PT. Rajawali Pers, 1992.

An-Nahlawy Abdurrahman, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Agama Islam, Cet. II; Bandung: CV. Diponegoro, 1992.

(19)

Arifin, H. M., Filsafat Pendidikan Islam, Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

_______, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Islam di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, Cet. IV; Jakarta: Bulan Bintang, 1978. Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),

Jakarta: Rineka Cipta, 1996.

Ashari Akyas, Psikologi Pendidikan, Cet. I; Semarang: Dina Utama, 1996.

Daradjat Zakiah, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

_______, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara dan Penterjemah, Pentafsir Al Qur’an, 1989. Departemen Pendidikan & Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Cet. I; Jakarta: Balai Pustaka, 1991.

Getteng, Abdurrahman, H., Pendidikan Islam Dalam Pembangunan, Ujung Pandang: Yayasan Al-Ahkam, 1997

Hamlik Oemar., Proses Belajar Mengajar, Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Ibnu Rusn Abidin, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan Islam, Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Ihsan Fuad, H. Dasar-Dasar Pendidikan, Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Langgulung Hasan, Prof. Dr., Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, Cet. II; Bandung: Al Maarif, 1995.

Margono. S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

(20)

Marimba D, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. Al Maarif, 1962.

Muzakkri Ahmad, Psikologi Pendidikan, Cet. I; Bandung: Pustaka Setia, 1997.

Muhaimin, Pemikiran Pendidikan Islam, Cet. I; Bandung: Trigenda Karya, 1993.

Poerbawakarja, Sugarda, Ensiklopedi Pendidikan, Cet. II; Jakarta: Gunung Agung, 1995.

Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Cet. I; Yogyakarta: Andi Offset, 1995.

Usman. Moh., Uzer, Menjadi Guru Propesional, Cet. VI; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995.

Zuhairini, H. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Cet. VIII; Surabaya: Usaha Nasional, 1983.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian kadar asam benzoat, sorbat dan sakarin yang terkandung dalam saos sambal produksi rumah tangga apakah telah memenuhi

Furnitur dalam bentuk partisi ruangan ini sering kali diaplikasikan ke dalam konsep rumah modern yaitu dimana rumah modern tidak terlalu banyak mengandalkan tembok-tembok

Hasil analisa salmonella Ikan Pinekuhe di 4 kecamatan Kabupaten Kepulauan Sangihe menunjukan bahwa Ikan Pinekuhe berada dalam keadaan aman atau tidak terkontaminasi oleh

Hasil yang didapatkan dibandingkan dengan standar ASTM dan FBI untuk biodiesel guna mendapatkan perbandingan mol metanol/minyak sawit dan jumlah pelarut optimum pada

Oleh karena itu muncul metodologi pendidikan partisipatif dengan pendekatan pendidikan untuk orang dewasa (adult education). Dalam konteks metodologi ini peran, pengetahuan

Terkait dengan strategi adaptasi dalam pencarian sumber bahan baku, dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama, mengambil bahan baku dari fragmen batuan yang ada di

Dalam pertaturan Fatwa Nomor 52/DSN MUI/III/2006 "Perusahaan asuransi sebagai wakil tidak berhak memperoleh bagian dari hasil investasi, karena akad yang

daya termal kecil, sensitif terhadap rendah, rendahnya kekuatan mekanik suhu rendah, sangat sensitif terhadap polusi, bahan logam mulia yang mahal, dan dengan