• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARTU KEMBANG ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARTU KEMBANG ANAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KARTU KEMBANG ANAK (KKA) KARTU KEMBANG ANAK (KKA)

• KKA merupakanKKA merupakan kartu yang digunakan untuk memantau kegiatankartu yang digunakan untuk memantau kegiatan

pengasuhan orang tua dan tumbuh kembang anak. pengasuhan orang tua dan tumbuh kembang anak.

• Manfaat KKA:Manfaat KKA:

A.

A. BagBagi Oi Orarang ng TTuaua

 Dapat memantau tumbuh kembang anakDapat memantau tumbuh kembang anak

 Dapat membimbing serta membina anak dengan cara asah, asih, asuhDapat membimbing serta membina anak dengan cara asah, asih, asuh yang sesuai dengan tingkat perkembangan usia anak.

yang sesuai dengan tingkat perkembangan usia anak. B.

B. BaBagi gi AnAnakak

 Anak diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal Anak diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dengandengan pengasuhan orangtua yang baik

pengasuhan orangtua yang baik dan benar.dan benar.

PRINSIP-PRINSIP TUMBUH KEMBANG ANAK  PRINSIP-PRINSIP TUMBUH KEMBANG ANAK 

  T Tumbuh kembang anak adalah uumbuh kembang anak adalah uniknik

  T Tumbuh kembang anak mengikumbuh kembang anak mengikuti pola tertentuuti pola tertentu

  T Tumbuh kembang anak pada umbuh kembang anak pada usia dini berlangsung sangat cepatusia dini berlangsung sangat cepat 

  T Tumbuh kembang di pengaruhi oumbuh kembang di pengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkunganleh faktor bawaan dan lingkungan

•  T Terdapat 66 tugas perkerdapat 66 tugas perkembangan pada KKA.embangan pada KKA. •

•  T Tugas  ! "6 diberikan setugas  ! "6 diberikan setiap bulan, tugas "# ! 66 dibiap bulan, tugas "# ! 66 diberikan setiap "erikan setiap "

bulan. bulan.

• KKA diisi oleh kader Bina Keluarga Balita $BKB% Bkkb& maupun kaderKKA diisi oleh kader Bina Keluarga Balita $BKB% Bkkb& maupun kader

terlatih lainnya bersama orang tua balita. terlatih lainnya bersama orang tua balita.

• KKA diberikan dengan menanyakan tugas'tugas perkembangan sesuaiKKA diberikan dengan menanyakan tugas'tugas perkembangan sesuai

usia anak kepada orang tua maupun kader me

usia anak kepada orang tua maupun kader memberikan instruksi langsungmberikan instruksi langsung kepada anak atau meminta

kepada anak atau meminta orang tua melakukan di orang tua melakukan di hadapan kaderhadapan kader..

• (si kotak identitas anak dan orang tua secara (si kotak identitas anak dan orang tua secara lengkaplengkap •

• (si tanggal pemeriksaan pada tabel usia yang sesuai saat pemeriksaan(si tanggal pemeriksaan pada tabel usia yang sesuai saat pemeriksaan •

•  T Temukan tugas perkembangan emukan tugas perkembangan anak $untuk ditanyakan anak $untuk ditanyakan dan) atau dilihatdan) atau dilihat

langsung kemampuan anak% dengan cara tentukan titik potong antara langsung kemampuan anak% dengan cara tentukan titik potong antara garis datar yang berada langsung dibawah garis merah.

garis datar yang berada langsung dibawah garis merah.

•  T Tanyakan tugas perkanyakan tugas perkembangan tersebut kepada oembangan tersebut kepada orang tua dan) ataurang tua dan) atau

melihat langsung pada anak. Beri

melihat langsung pada anak. Beri tanda silang $*% pada kotak kode tugastanda silang $*% pada kotak kode tugas yang telah ditanyakan.

(2)

•  Tanyakan pada usia berapa anak dapat melaksanakan tugas tersebut.

Kemudian beri titik $.% pada titik potong garis tugas tersebut dengan usia yang dilaporkan orang tua.

•  Teruskan dengan menanyakan satu'per'satu tugas perkembangan

selan+utnya.

• ertanyaan dihentikan apabila anak dilaporkan sudah tidak dapat lagi

melakukan tugas.

• -etelah pertanyaan berhenti, ikuti garis datar tugas perkembangan paling

terakhir ke arah kanan $pesan'pesan%. elaskan pada orang tua agar melaksanakan pesan tersebut, beserta cara melakukannya.

• ada pertemuan berikutnya, lakukan follow up terhadap pesan yang

diberikan.

• Bila seorang anak belum dapat melakukan satu tugas selama / bulan

berturut'turut $tugas terhutang%, maka tanyakan nomer tugas berikutnya.

• Apabila seorang anak tidak dapat melakukan suatu tugas tertentu selama

" bulan berturut'turut, sehingga titik potong antara garis tugas dengan garis umur berada di BA0A1 2A3(- 453A1, maka anak harus D(3K.

• Cara mengeek setiap tugas perkembangan  cara bertanya, obser7asi

langsung, dll.

• Pen!ampa"an pe#an-pe#an pada orang tua terkait tugas perkembangan

yang belum dapat dicapai oleh anak.

BKB

Bina keluarga balita adalah kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada ditingkat RW. (Pedoman Pembinaan Kelompok Bina

Keluarga Balita Tahun 2006)

Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan

kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita.

(http://djoenfhgova86.blogspot.com/2008/10/peraturan-walikota-nomor-20-tahun-2008.html ) Kelompok BKB umumnya terdiri dari keluarga muda dengan anggota yang mempunyai anak batita atau anak balita. Untuk memberdayakan keluarga Batita (Bawah UsiaTigaTahun) dan keluarga Balita (Bawah Usia Lima Tahun), seluruh jajaran pemba-ngunan, termasuk

(3)

member prioritas yang tinggi terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak balitanya. Orang tua dalam POSDAYA dapat d i s i a p k a n unt uk menyegarkan kembali Gerakan Bina Keluarga Balita (BKB), sebagai gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk memelihara kesehatan, hantaran tumbuh kembang anaknya, deteksi dini kelainan atau kecacatan dan akhirnya menyiapkan anak balitanya siap sekolah bersama anak-anak lain.

B. Tujuan

1. Bagi lembaga

• Untuk mendapatkan informasi dan edukasi program keluarga berencana dalam

perencanaan keluarga dengan pendekatan pada oktimalisasi perhatian pola asuh anak balita dikeluarga.

• Untuk meningkatkan kelestarian kesertaan ber-KB bagi keluarga. 2. Bagi orang tua

• Agar dapat mengurus dan merawat anak serta pandai membagi waktu dan mengasuh anak  • Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar

• Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik anak balita • Supaya lebih terarah dalam cara pembinaan anak 

• Agar mampu mencurahkan perhatian dan kasih saying terhadap anak sehingga tercipta ikatan batin yang kuat antara otang tua dan anak.

• Agar mampu membentuk anak yang berkualitas. 3. Bagi anak , diharapkan:

• Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa • Berkepribadian luhur

• Tumbuh dan berkembang secara optimal • Cerdas, trampil, dan sehat

• Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna perkembangan selanjutnya. C. Sasaran

1. Sasaran Langsung

a. Ibu dan atau anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak balita. b. Pembina Kelompok BKB.

c. Pengurus / Pengelola Kelompok BKB 2. Sasaran Tidak langsung

a. Tokoh Masyarakat b. Tokoh Pendidikan c. Institusi Pemerintah d. LSM

D. Kegiatan

1. Pembentukan kelompok bina keluarga balita, langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:

(4)

Dilakukan pendataan sasaran dan potensi wilayah antara lain PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, guru, keluarga-keluarga yang mempunyai potensi khusus dan kader yang mau dan mampu untuk memimpin Bina Keluarga Balita.

Selanjutnya hasil analisa dipilah-pilah, keluarga sesuai dengan sasaran dari Bina Keluarga Balita sehingga dapat menentukan:

a. Prioritas penggarapan Bina Keluarga yang diperlukan

b. Prioritas wilayah kegiatan tersebut dengan memperhatikan jumlah anggota 20-40 keluarga dan potensi keluarga seperti: calon kader aktif, dukungan pemerintah,dll - Penggalangan kesepakatan

Berdasarkan data tersebut petugas lapangan keluarga berencana bersama dengan kelompok kerja teknis melakukan penggalangan kesepakatan dengan cara:

a. Konsultasi dengan lurah bertujuan: 1. Melaporkan hasil pendataan

2. Rencana pembentukan kelompok BKB 3. Mendapat dukungan dari lurah

b. Kunjungan tokoh nonformal antara lain tokoh masyarakat dan calon pengurus kelompok BKB untuk mendapat dukungan kesediaannya.

c. Kunjungan sasaran bertujuan untuk:

1. Memperoleh data sasaran calon anggaota kelompok BKB yang akan dibentuk.

2. Menyampaikan infomasi awal tentang latar belakang dan tujuan pembantukan kelompok BKB.

d. Saresehan keluarga

Calon pengurus dan anggota perlu mendapat informasi yang lengkap tentang program yang akan dilaksanakan dengan materi:

1. Maksud dan tujuan pembentukan kelompok BKB 2. Perlunya dibentuk kelompok BKB

3. Inventarisasi calon kader 4. Penetapan kader

5. Penetapan sarana kegiatan 6. Penetapan lokasi kegiatan - Pengukuhan

Legitimasi keberadaannya agar diketahui seluruh warga dan mendapat pengakuan, maka hendaknya kelompok BKB tersebut dikukuhkan dengan SK camat atau lurah dalam kegiatan rapat koordinasi.

- Pembekalan

Pengurus atau pengelola kelompok BKB yang telah dikukuhkan diberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan BKB melalui pelatihan atau orientasi atau magang

sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi setempat.

2. Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita

(5)

secara optimal dalam melakukan kegiatan Bina Keluarga Balita. Adapun langkah-langkah pembinaan dilakukan melalui:

1. Pertemuan kelompok  Kegiatan pertemuan kelompok:

Kini pada dasarnya merupakan wahana kegiatan tukar informasi/diskusi dan penyuluhan dari pembina tentang kegiatan usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh kelompok BKB. Kegiatan ini perlu dilakukan minimal 1 bulan 1 kali yang dihadiri oleh keluarga anggota kelompok BKB.

a. Cara-cara penyelanggaraan pertemuan

Sebagai langkah pertama, pengurus membuat rencana/agenda pembahasan setiap pertemuan yang meliputi:

1) Agar pertemuan dapat berjalan dengan tertib serta menghasilkan sesuatu langkah yang akan dilakukan oleh anggota atau kelompok perlu diatur melalui tahapan sebagai berikut: • Penetapan waktu : Pertemuan kegiatan setiap bulan sekali

• Penetapan tempat : Tempat di gedung BKB • Penetapan pembahasan

• Pembagian tugas antara pengurus kelompok BKB • Penyiapan sarana/alat bantu media pembahasan • Menyepakati rencana pertemuan berikutnya 2) Pelaksanaan pertemuan

- Tahap pembuka (20 menit)

Pada tahap awal ini sebaiknya diisi dengan acara-acara: • Tahap pembuka

• Tahap pembahasan mareti yang lalu • Tahap penyampaian materi pokok  • Tahap penutup

2. Materi Bina Keluarga Balita

Materi pokok BKB disampaikan dalam 8 kali pertemuan: a. Gerakan pembangunan keluarga sejahtera

b. Konsep dasar BKB dan remaja c. Pemantapan 8 fungsi keluarga

d. Peran orang tua dalam pembinaan anak dan balita e. Tumbang anak dan balita

f. Reproduksi sehat

g. Pembinaan anak dan balita h. Pengelolaan program BKB 3. Pendampingan

Pendampingan oleh Pembina dimaksudkan sebagai upaya memberikan bantuan teknis pada kelompok BKB dalam mempercapat tercapainya kemandirian kelompok.

Peran-peran Pembina dalam pendampingan antara lain sebagai berikut: a. Peran sebagai fasilitator

(6)

b. Peran sebagai motivator

Berfungsi untuk menumbuhkan motifasi para anggota kelompok untuk mendukung pelaksanaan kegiatan kelompok.

c. Peran sebagai katalisator

Berfungsi untuk menjembatani hubungan individu dengan kelompok, kelompok dengan masyarakat, dan kelompok dengan instansi baik pemerintah maupun non pemerintah.

3. Pengembangan kelompok BKB

Dalam pengembangan kelompok BKB dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Membangun komitmen

2. Menumbuhkan motifasi, kemampuan, dan keterampilan 3. Melakukan pembinaan berkelanjutan

4. Melakukan evaluasi dan monitoring

5. Pembentukan wadah atau forum komunikasi informasi pengelola BKB mulai tingkat kecamatan dan tingkat kota

4. Pengelolaan kelompok BKB

Pengelolaan kelompok BKB dalam pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan oleh kader. Kader BKB adalah anggota masyarakat yang bekerja secara suka rela dalam membina dan

menyuluh orang tua balita tentang bagaimana mengasuh anak secara baik dan benar.  a. Syarat-syarat kader:

1) Laki-laki atau perempuan yang tinggal dilokasi kegiatan mempunyai minat terhadap anak.

2) Paling sedikit dapat membaca dan menulis, menguasai bahasa Indonesia dan bahasa daerah setempat.

3) Bersedia bekerja sebagai tenaga sukarela.

4) Bersedia dilatih sebelum melaksanakan kegiatan.

5) Mampu berkomunikasi dengan orang tua balita secara baik.  b. Tugas kader

1) Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telah ditentukan. 2) Mengadakan pengamatan perkembangan peserta BKB dan anak balitanya. 3) Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan rumah.

4) Memotivasi orang tua untuk merujuk anak yang mengalami masalah tumbuh kembang anak.

5) Membuat laporan kegiatan dari masing-masing kelompok umur pada folmulir yang telah disediakan.

 c. Pembagian tugas kader

1) Kader inti adalah penyampai atau penyuluh kepada orang tua peserta BKB dan bertanggung jawab atas jalannya kegiatan.

2) Kader piket yang bertugas mengasuh anak dan balita. 3) Kader bantu membantu tugas kader inti dan kader piket. 5. Pelaksanaan penyuluhan BKB

1. Pengelompokan peserta BKB

(7)

b. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 1 – 2 tahun. c. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 2 – 3 tahun. d. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 3 – 4 tahun. e. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 4 – 5 tahun. 2. Materi penyuluhan tentang BKB

Materi penyuluhan untuk penerapan pola asuh tumbuh kembang anak balita dalam program BKB dilakukan 9 kali dengan materi poko sebagai berikut:

a. Program KB

Pada dasarnya program KB bertujuan untuk:

1) Meningkatkan kualitas masyarakat untuk memenuhi hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi.

2) Meningkatkan kualitas penduduk 

b. Peran orang tua dalam pembinaan balita dan konsep diri orang tua

Orang tua memegang kunci dalam pembinaan anak terutama dalam masa balita. Sebagai pengasuh dan pendidik anak, orang tua dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak, orang tualah yang paling mengetahui secara seksama tentang perubahan yang terjadi pada anak.

Hal-hal yang harus dilakukan orang tua dalam membina tumbang anak: 1) Tidak membandingkan anak yang satu dengan anak yang lainnya 2) Tidak menuntut anak melebihi kemampuannya

3) Memenuhi kebutuhan akan ASI, ASAH, dan ASUH

4) Tidak melecehkan anak tetapi memberikan dorongan pada anak  5) Meningkatkan komunikasi dengan anak dengan pesan yang ikhlas

6) Memberikan nesempatan kepada anak untuk mengungkapkan perasaannya dan menjadi pendengar yang baik 

7) Menjadi teladan yang baik 

c. Petumbuhan dan perkembangan balita

Masa balita sering dikatakan sebagai masa kritis, karena kegagalan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak pada masa ini akan berdampak buruk dikemudian hari. Masa balita juga dikatakan sebagai masa periode emas ( Golden Age Period) dalam

kehidupan seorang manusia, suatu periode yang tidak dapat di ulang dalam usia selanjutnya. Oleh karena itu masa emas ini harus benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh orang tua untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anakmelalui pola asuh yang benar.

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Proses pertumbuhan ini dapat dideteksi dalam kegiata posyandu melalui KMS.

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dengan kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi kemandirian.

Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem

(8)

Ciri-ciri dan prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak  1) Perkembangan menimbulkan perubahan

2) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.

3) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan berbeda 4) Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan

5) Perkembangan mempunyai pola yang tetap 6) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak 

1) Factor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak diantaranya : ras/ etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetic dan kelainan kromosom

2) Faktor luar (eksternal)

a) Faktor prenatal yang terdiri dari gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan imunilogi, anoksia embrio dan psikologi ibu.

b) Faktor Persalinan, komplikasi persalinan pada bayi serta trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.

c) Faktor pasca salin seperti gizi, lingkungan fisis dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-obatan.

Aspek-aspek perkembangan anak yang perlu mendapat perhatian adalah: 1) Perkembangan kemampuan gerakan kasar.

2) Perkempangan kemampuan gerakan halus

3) Perkempangan kemampuan memahami apa yang dikatakan orang lain 4) Perkembangan kemampuan berbicara

5) Perkembangan kemampuan kecerdasan

6) Perkembangan kemampuan menolong diri sendiri 7) Perkembangan kemampuan bergaul social

Periode tumbuh kembang anak terdiri dari :

1) Masa prenatal atau masa intrauterine (masa janin dalam kandungan), masa ini dibagi menjadi 3 periode yaitu :

2) Masa bayi (umur 0 sampai 11 bulan), masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu : d. Media interaksi orang tua dan anak

e. Gerakan kasar dan halus f. Komunikasi pasif dan aktif  g. Kecerdasan

h. Menolong diri sendiri dan sosialisasi

i. Diskusi masalah pertumbuhan dan perkembangan anak E. SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Pemantauan Perkembangan Balita Melalui KKA

Untuk memantau tujuh aspek perkembangan anak telah dikembangkan alat pantau yaitu Kartu Kembang Anak (KKA)

(9)

a. Pengertian:

KKA adalah kartu yang digunakan untuk memantau kegiatan asuh orang tua dan tumbuh kembang anak.

b. Manfaat: 1) Bagi orang tua

Dapat memantau tumbuh kembang anak, membimbing serta membina anaknya dengan tingkat perkembangan umur anak.

2) Bagi anak 

Anak diharapkan dapat tumbuh kembang secara optimal dengan pemantauan orang tua secara optimal dengan pemantauan orang tua secara baik dan benar.

3) Bagi kader

Kader dapat dengan mudah melakukan penyuluhan. 4) Cara menggunakan KKA

Mengenal KKA KKA terdiri dari:

a. Kolom identitas anak dan orang tua, bulan dan tahun kelahiran anak. Contoh :

Nama anak : Budi

Tanggal lahir : 12-8-2001 Jenis kelamin : laki-laki Nama orang tua : Suherman Rt/Rw : 01/05

Kelurahan : Turangga Kecamatan : lengkong

b. Kolom Tugas Perkembangan Anak 

Kolom ini berisi tugas-tugas perkembangan anak yang dipergunakan untuk memantau

kemampuan dan keterampilan anak pada umur tertentu. Untuk umur 3 tahun pertama, dipilih sebanyak 36 tugas perkembangan secara berurutan. Adapun setelah umur 3 tahun, dipilih 12 tugas perkembangan.

Setiap tugas perkembangan diberi kode seperti tercantum pada kolom kode di sampingnya. Contoh:

1) Melihat sekitar dengan kode KP singkatan Komunikasi Pasif 

2) Tersenyum pada orang dengan kode TS singkatan dari TIngkah Laku Sosial. c. Kolom angka disamping kode

Kolom ini digunakan untuk memantau tugas perkembangan anak. d. Kolom kotak-kotak 

Kolom ini digunakan untuk memantau tugas perkembangan anak sesuai umurnya. - Garis merah menunjukkan nilai batas kemampuan tertentu pada umur tertentu. Contoh:

Anak pada umur 12 bulan, biasanya sudah dapat melakukan bermain “Ciluk-ba” (tugas perkembangan anak nomor 9) dengan kode TS.

(10)

dengan umurnya.

e. Kolom bulan dan tahun kelahiran anak 

Kolom ini ada dibawah kolom kotak-kotak. Kolom ini menunjukkan bulan dan tahun kelahiran anak pada kolom 0 (nol).

Bagian kolom berikutnya yaitu kolom 1,2,3 dst. Menunjukkan umur anak dalam bulan.

f. Kolom pesan-pesan (persiapan tugas berikutnya)

Kolom ini berisi pesan-pesan (persiapan tugas berikutnya) yang perlu dilakukan orang tua/ibu bagi anak yang belum dapat melakukan tugas perkembangan sesuai umurnya. Contoh:

Anak pada umur 10 bulan, diharapkan dia sudah dapat duduk sendiri, maka pesan bagi

orang/ibu adalah agar supaya orang tua/ibu melatih anak untuk mendudukkan bayinya sambil dijaga.

g. Cara asuh orang tua/ibu agar anak tumbuh kembang optimal.

Pada halaman ini berisi pesan-pesan (untuk persiapan tugas berikutnya) yang dilengkapi dengan gambar tentang cara orang tua/ibu mengasuh anak.

2. SISTEM PENCATATAN/PELAPORAN KKA

Untuk laporan KKA-BKB digunakan 3 jenis formulir laporan, yaitu: a. F/I/KKA/BKB/2005

Formulir laporan ini merupakan laporan bulanan yang dibuat oleh ketua kelompok BKB bersama-sama PKB setempat.

b. REK/KEC/I/KKA/BKB/2005

Formulir laporan ini merupakan rekapitulasi laporan bulanan F/I/KKA/BKB/2005 yang diterima dari kelompok BKB di kecamatan yang bersangkutan

c. REK/KOT/I/KKA/BKB/2005

Formulir ini merupakan rekapitulasi laporan REK/KEC/I/KKA/BKB/2005 yang diterima dari kecamatan dan disiapkan oleh Bidang Pemberdayaan Keluarga di kota setempat.

Petunjuk pengisian:

1. Cara pengisian F/I/KKA/BKB/2005

Sebelum mengisi formulir diisi terlebih dahulu bulan dan tahun, nama kelompok dan alamat wilayahnya.

Sebagai data basis diisi data keluarga dan balita yang terdaftar sebagai anggota kelompok BKB pada kotak sebelah kanan atas.

Kolom:

1. Nomor : diisi nomor urut keluarga

2. Nama keluarga balita : diisi nama semua ibu balita yang dating pada pertemuan

3. Pra KS + KS I : diisi (V) sesuai dengan tahapan keluarga 4. > KS II : diisi (V) sesuai dengan tahapan keluarga 5. Nama balita : diisi nama balita yang mengisi KKA

(11)

6. Umur balita : diisi umur balita dalam bulan (Kader membantu menghitung usia balita tanggal lahir)

7. Pencapaian tugas : diisi (V) berdasarkan hasil pengisian KKA perkembangan anak balita yang bersangkutan. Dibawah garis merah (bila hasil pengisian KKA bawah garis

merah)

8. Pencapaian tugas perkembangan anak di dalam pita : diisi (V) berdasarkan pengisian KKA balita yang bersangkutan (bila hasil pengisian KKA di dalam pita)

9. Pencapaian tugas perkembangan tidak ada: diisi (V) bila tidak ada pencapaian perkembangan

10. Rujukan : diisi (V) bila balita yang berada di bawah garis merah, disarankan untuk dirujuk.

2. Cara pengisian REK/KEC/I/KKA/BKB/2005

Formulir ini diisi berbasarkan F/I/KKA/BKB/2005 dari seluruh kelompok yang dikirim oleh PKB.

Sebelum mengisi kolom diisi terlebih dahulu bulan dan tahun serta nama kecamatan, kota dan provinsi kolom:

1. Nomor 2. Kelurahan

3. Jumlah peserta BKB Pra KS dan KS I 4. Jumlah peserta BKB KS II keatas 5. Jumlah keluarga peserta BKB

6. Jumlah keluarga Pra KS dan KS I (yang hadir) 7. Jumlah keluarga KS II keatas ( yang hadir) 8. Jumlah peserta BKB yang hadir

9. Jumlah balita peserta BKB

10. Jumlah balita di bawah garis merah

11. Jumlah balita di dalam/ di bawah atas pita

12. Jumlah balita tidak tercapai pencapaian perkembangannya 13. Jumlah seluruh balita yang mengisi KKA

14. Rujukan

3. Cara pengisian REK/KOT/KKA/BKB/2005

Pada dasarnya cara pengisian formulir REK/KOT/KKA/BKB/2005 hampir sama dengan cara pengisian rekapitulasi tingkat kecamatan.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu upaya pembinaan tumbuh kembang anak yang sudah dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan R.I. adalah kegiatan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita di

Skripsi yang berjudul “Dampak Program Bina Keluarga Balita (BKB) Terhadap Tumbuh Kembang Anak Balita 6-24 Bulan (Studi di wilayah kerja Kecamatan Sumbersari

Skripsi yang berjudul “Dampak Program Bina Keluarga Balita (BKB) Terhadap Tumbuh Kembang Anak Balita 6-24 Bulan (Studi di wilayah kerja Kecamatan Sumbersari

analisis dan pembahasan, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan yaitu adanya hubungan pola asuh orangtua terhadap tumbuh kembang anak, tidak

Didalam penelitian Saurina (2016) mengenai tumbuh kembang anak telah dilakukan skrining berupa acuan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) tumbuh kembang balita

Kegiatan ini bertujuan memberdayakan masyarakat Nomporejo melalui penguatan pola asuh orang tua terhadap tumbuh kembang anak dalam pandangan Islam. Salah satu permasalahan

Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai hubungan pola asuh, asih, asah dengan tumbuh kembang pada balita usia 1–3 tahun, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan