• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MOBILE APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0 72 BULAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGGUNAAN MOBILE APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0 72 BULAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MOBILE APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0 – 72 BULAN

Ricca Olivia Nastasya1, La Ode Abdul Rahman2

Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, Indonesia.

E-mail : riccaolivia@gmail.com

Abstrak

Pendahuluan : Seharusnya setiap anak akan melalui proses tumbuh kembang sesuai tahap usianya. Untuk memperoleh anak yang sehat maka para orang tua, petugas kesehatan, pendidik, kader, dan tenaga kesehatan lainnya, perlu mengetahui, mengenali dan memahami proses tumbuh kembang anak agar terhindar dari terjadinya penyimpangan tumbuh kembang dengan cara pemberian intervensi awal berupa stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang (sdidtk). Menurut Karusdianti (2018) pelaksanaan sdidtk masih dengan cara manual, yaitu tidak adanya proses dokumentasi hasil skrining tiap anak serta masih menggunakan kertas tiap kelompok umur, kurang user friendly pada sistem pelaporan (Suryani, 2016). Untuk itu, diperlukan sebuah mobile aplikasi yang memudahkan dalam penerapan dan pendokumentasian hasil sdidtk. Tujuan : Mengetahui penggunaan Mobile Aplikasi untuk pemantauan Tumbuh Kembang Anak Usia 0 – 72 bulan. Metode : Penelitian ini menggunakan studi literatur dengan menganalisis dan menguraikan beberapa literature review dari 10 jurnal yang dipilih dari berbagai sumber dan studi kepustakaan yang dicari melalui penelusuran database online yang terbit tahun 2016 – 2018. Hasil : Menunjukkan bahwa dalam pemantauan tumbuh kembang anak usia 0 – 72 bulan dapat didokumentasikan dengan cara penggunaan mobile aplikasi.

Rekomendasi : Untuk lebih menyempurnakan penerapan mobile aplikasi ini adalah dengan mensosialisasikan aplikasi ini kepada orang tua yang memiliki anak usia 0 – 72 bulan

Kata Kunci : Tumbuh Kembang ; SDIDTK ; Mobile Aplikasi SDIDTK

Abstract

Introduction : Every child should go through a process of growth and development according to their age. To get a healthy child, parents, health workers, educators, cadres and other health workers need to know, recognize and understand the child's growth and development process to avoid developmental deviations by providing early intervention in the form of stimulation, detection, and early intervention growth and development (sdidtk). According to Karusdianti (2018) the implementation of sdidtk is still manual, ie there is no documentation of the process of screening results for each child and still using paper for each age group, less user friendly in the reporting system (Suryani, 2016). For this reason, a mobile application is needed that makes it easy to apply and document sdidtk results. Objective : To find out the use of a Mobile Application for monitoring Child Growth and Development 0 - 72 months. Method : This study uses literature studies by analyzing and describing some literature reviews from 10 journals selected from various sources and literature studies that are sought through an online database search published in 2016 - 2018. Results : Shows that in monitoring the growth and development of children aged 0 - 72 months can be documented by using mobile applications.

Recommendation : To further improve the application of this mobile application is to socialize this application to parents who have children aged 0 - 72 months

Keywords : Growth and Development ; SDIDTK ; The SDIDTK Mobile Application

(2)

Pendahuluan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan bagian terpenting yang akan dilalui oleh setiap anak. Untuk mencapai hal tersebut terdapat katagori yang harus dipenuhi dalam tumbuh kembang anak yaitu faktor genetik dan lingkungan (Dewi, 2018). Menurut Naharani, Joebagio, dan Prayitno (2016) menyatakan bahwa pentingnya kepedulian terhadap anak usia dini yang menjadi hak mereka yaitu Periode Emas, jendela peluang, dan juga periode kritis. Dari penelitian Inna Sholicha Fitriani (2017) menggatakan bahwa ada faktor lain yang menjadi hambatan dalam tumbuh kembang anak sehingga anak mengalami keterlambatan yaitu kurangnya peduli orang tua dalam menstimulasi tumbuh kembang anak. Ini dapat dibuktikan dengan dilakukannya stimulasi selama 2 tahun terhadap 7 domain yaitu : Gross motor, fine motor, self help, receptive language, expressive language, cognitive, social emotional untuk peningkatan sebesar 6 – 11%

pada usia 0 – 4 tahun pada perkembangan psikososial. Sama hal nya menurut Saurina (2016) menyatakan bahwa penurunan kontribusi dari orang tua dalam memantau tumbuh kembang anaknya disebabkan kesibukan/ malas sehingga menganggap tidak terlalu penting pemantauan tumbuh kembang anak. Berdasarkan pernyataan Handayani, Sulastri, Mariha, dan Nurhaeni (2017) bahwa banyak ditemukan pada anak dengan ibu bekerja yang dicurigai memiliki penyimpangan perkembangan. Bila ini dibiarkan tentunya dapat terjadi penyimpangan tumbuh kembang. Oleh karena itu, diperkuat oleh pernyataan Ulfa (2018) menyatakan bahwa perlu adanya peran aktif orang tua dalam melakukan upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan

anak secara berkala pada tumbuh kembang anak yang dapat dilakukan dengan stimulus yang baik yaitu memberi stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak/

sdidtk. Sdidtk merupakan salah satu program Kementerian Kesehatan RI.

Dengan diselenggarakannya kegiatan sdidtk diharapkan baik orang tua maupun petugas kesehatan dapat mengenali bila anak mengalami penyimpangan tumbuh kembang sehingga dapat segera mungkin melakukan intervensi lebih dini agar tumbuh kembang anak kembali normal sesuai usia atau penyimpangannya tidak semakin berat untuk ditindak lanjuti. Untuk meningkatkan cakupan sesuai target tahunan yang telah ditetapkan maka perlu adanya peran penting Puskesmas dan jaringannya sebagai organisasi pelayanan kesehatan dasar terdepan (Dabi, 2017). Untuk bisa memantau tumbuh kembanng anak dengan mudah dapat dibantu dengan aplikasi yang penggunaannya ini ditujukan kepada orang tua serta petugas kesehatan guna memberikan informasi mengenai tumbuh kembang anak, mengenali penyimpangan, pertumbuhan, dan perkembangan serta dapat memberikan saran stimulasi dini apa yang harus diberikan kepada anak (Saurina, 2016). Pemberian informasi dari fitur mobile aplikasi tentunya dapat menambah pengetahuan terkait tumbuh kembang anak. Menurut Rizki (2016) menyatakan bahwa pengetahuan yang rendah dari petugas pelaksana SDIDTK akan berdampak negatif terhadap kinerja petugas pelaksana dalam pelaksanaan SDIDTK dan juga tentunya akan berdampak terhadap hasil capaian program SDIDTK.

Tinjauan Literature

Pertumbuhan ialah peningkatan atau bertambahnya ukuran tubuh seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar lengan atas (Dewi, 2018).

Sedangkan perkembangan ialah peningkatan

keterampilan dan kemampuan anak seperti kognitif, komunikasi, sensorik, motorik komunikasi, sosial, kemandirian, emosional (Dewi, 2018). Menurut Dewi (2018) bahwa tumbuh kembang anak dapat dibina secara komprehensif dan berkualitas dilakukan melalui stimulasi deteksi dan intervensi dini

(3)

tumbuh kembang (SDIDTK). Dengan demikian pemerintah berkerjasama dengan sektor terkait meluncurkan buku pedoman (SDIDTK) yang berisi tahap – tahap proses tumbuh kembang anak menurut usia 0 – 72 bulan sebagai petunjuk bagi petugas kesehatan, dan orang tua untuk mengenali bila terjadinya penyimpangan tumbuh kembang serta dapat memberi stimulasi sesuai usia dan apabila stimulasi diberikan rutin sedini mungkin dan secara bertahap dapat mencegah penyimpangan tumbuh kembang penyebab gangguan yang menetap.

Berdasarkan penelitian Saurina (2016) menyatakan kurang efektifnya dokumentasi pada penemuan implementasi SDIDTK untuk bayi, dan hanya baru terdokumentasi 13.28 % terfokus pada bayi (nol hingga 12 bulan), padahal terdapat balita (usia 12 bulan ke atas sampai 72 bulan) dalam setiap posyandu, dimana sasaran utama dalam pengukuran SDIDTK iyalah balita (nol hingga 72 bulan). Penelitian Carudin (2016) telah dibangun sebuah aplikasi berbasis android untuk mendeteksi kelainan tumbuh kembang anak dengan acuan pedoman penatalaksanaan SDIDTK dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2016 yang bertujuan untuk memantau tumbuh kembang anak yang bisa dimanfaatkan baik oleh orang tua maupun petugas kesehatan. Didalam penelitian Saurina (2016) mengenai tumbuh kembang anak telah dilakukan skrining berupa acuan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) tumbuh kembang balita dan anak pra sekolah yang berbasis multimedia yang berguna dalam memberikan pemahaman yang benar dan cepat, tepat dalam mendiagnosa keterlambatan perkembangan balita yang diperuntukan bagi para tenaga kesehatan, kader dan terutama orang tua yang pemberiannya seperti stimulasi secara cepat, tepat, dan akurat bila ditemukan penyimpangan dan menyebutkan telah dilakukan pengenalan gangguan perkembangan anak pada perkembangan balita, penelitian ini menggunakan instrumen deteksi dini tumbuh kembang anak (DDTK) berbasis web.

Melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Soetjiningsih (2017) menyatakan bahwa perubahan morfologi, biokimia, dan fisiologi merupakan manifestasi yang komplek dari tumbuh kembang. Menurut penelitian Saurina (2016) bahwa pendeteksian tumbuh kembang secara tepat waktu merupakan hal terpenting yang dapat diupayakan untuk mengetahui bila terjadi penyimpangan seperti kelebihan berat badan, kekurangan gizi, serta pemantauan kekebalan tubuh anak

Pemeriksaan SDIDTK antara lain:

2.2.1 Pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin dari gangguan pertumbuhan fisik dapat dengan mengunakan KMS (Growth chart). Bila ada kecurigaan dari hasil skrining maka harus dilakukan assesment untuk mendiagnosis, tatalaksana atau rujukan (Soetjiningsih, 2017). Poin – poin Pemeriksaan pertumbuhan berupa pengukuran antropometri (Tinggi/ panjang badan, Berat badan, Lingkar kepala, Lingkar dada, Lingkar lengan atas (Dewi, 2018).

2.2.2 Permeriksaan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau adanya penyimpangan dengan melakukan skrining KPSP (Kuesioner Pra Skrinnig Perkembangan). Ingatkan orangtua untuk usia 3 bulan – 24 bulan agar membawa anaknya ke Posyandu/ Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan SDIDTK (Dewi, 2018).

2.2.3 Pemeriksaan Tes Dengar (TDD) digunakan untuk mengetahui bila ada gangguan pendengaran sejak dini serta untuk meningkatkan kemapuan daya dengar dan bicara anak (Dewi, 2018).

2.2.4 Pemeriksaan Tes Daya Lihat (TDL) digunakan untuk mendeteksi kelainan penglihatan dan berkesempatan lebih besar dalam memperoleh ketajaman daya lihat (Dewi, 2018).

(4)

2.2.5 Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional merupakan kegiatan untuk mendeteksi dini adanya masalah emosional, autisme, dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak agar dapat segera ditindak lanjuti. Penggunaan instrumen KMME (Kuesioner masalah mental emosional), Ceklis Autis pra sekolah (Checklist For autism In Toddlers CHAT), dan formulir deteksi dini gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) dengan mengunakan alat Abreviated Conner Ratting Scale Bagi anak 36 bulan keatas (Dewi, 2018).

Metode

Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis dan menguraikan beberapa literature review dari 10 jurnal yang dipilih dari berbagai sumber dan studi kepustakaan sebagai rujukan referensi tambahan yang dicari melalui penelusuran database online yang terbit tahun 2016 – 2018. Adapun database online yang digunakan antara lain ScienceDirect, Google scholar, ProQuest, dan Indonesian Journal for Health Sciences.

Hasil

Hasil analisa menunjukan bahwa dalam pemantauan tumbuh kembang anak usia 0 – 72 bulan dapat didokumentasikan dengan cara penggunaan mobile aplikasi untuk mempermudah dalam pemantauan tumbuh kembang anak dan memberikan informasi, mengenali penyimpangan pada pertumbuhan dan perkembangan serta dapat memberikan saran stimulasi dini sesuai usia.

(5)

Tabel 1.1 Hasil Kajian Jurnal

No. Penulis/

Tahun

Judul Penelitian Nama Jurnal

Tujuan Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian 1. Inna Sholicha

Fitriani1 (2017)

Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Orang Tua terhadap

Pencegahan Penyimpangan Pertumbuhan dan

Perkembangan Anak Balita

Indonesian Journal for Health Sciences (IJHS)

Menganalisis stimulasi, deteksi dini dan intervensi dini orang tua terhadap pencegahan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak Balita di daerah endemi down syndrom .

Kualitatif eksploratif yang disajikan secara deskriptif analitik dengan teknik Cluster Sampling.

Terhambatnya tingkat keberhasilan stimulasi, dini dan intervensi dini pada balita sebagai faktor pemicu

1. Tidak adanya dukungan dari orang lain khususnya keluarga.

(Dukungan Sosial)

2. Segi sosial budaya yang masih monoton salah satu Karakteristik masyarakat desa dari (Demografi Lingkungan)

3. Keluarga miskin (Ekonomi) 4. SD (Pendidikan)

2. Handayani, Sulastri, Mariha, dan Nurhaeni, (2017)

Penyimpangan tumbuh kembang pada anak dari orang tua yang bekerja

Jurnal Keperawatan Indonesia

Mengidentifikasi hubungan antara jenis pola asuh, status bekerja, dan waktu bekerja orang tua bekerja dengan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

Stratified random sampling

Tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan pertumbuhan, status orang tua bekerja dengan pertumbuhan dan perkembangan, waktu orang tua bekerja dengan pertumbuhan dan perkembangan.

3. Karusdianti dan Tatang (2018)

Aplikasi Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Menggunakan Metode Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Berbasis Android Pada Rumah Bersalin

Journal Informatika SIMANTIK

Merancang sebuah aplikasi android yang dapat melakukan skrining menggunakan metode KPSP dan menyimpan data kedalam database SQLite

Metode Forward Chaining atau runut maju dalam mengambil keputusan.

1. Terciptanya aplikasi Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Mobile dengan bahasa pemograman android.

2. Solusi teknologi yang mempermudah petugas Rumah Bersalin Rhaudatunnadya dalam melakukan deteksi dini penyimpangan perkembangan anak.

3. Fitur database yang dapat mempermudah pemantauan perkembangan anak

4. Sanitasari, Andreswari, dan

Sistem Monitoring Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun Berbasis Android

Jurnal Rekursif

Membangun sistem monitoring tumbuh kembang anak berbasis android.

Penelitian terapan (Applied Research)

1. Tingkat keberhasilan 100%.

berbasis android pada hasil sistem monitoring tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun

(6)

Purwandari, (2017)

dengan Metode Certainty Factor pada sistem

2. Hasil yang optimal dengan tingkat akurasi pada perkembangan anak sebesar 100% dengan Metode Certainty Factor

3. Akurasi pertumbuhan dan berdasarkan berat dan tinggi badan 5. Saurina (2016) Aplikasi Deteksi Dini

Tumbuh Kembang Anak Usia Nol Hingga Enam Tahun Berbasis Android

Jurnal Buana Informatika

Membuat aplikasi deteksi dini tumbuh kembang anak yang berusia nol hingga enam tahun berbasis android. Aplikasi ini ditujukan bagi orang tua serta tim medis kesehatan yang bertugas di Puskesmas guna memberikan informasi mengenai tumbuh kembang anak, menemu kenali penyimpangan pertumbuhan dan dapat memberikan saran stimulasi dini apa yang harus diberikan kepada anak.

Uji coba aplikasi kepada Stakeholder berdasarkan Kepuasan Stakeholder

1. Aplikasi dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anakdari usia nol hingga 72 bulan dan (KPSP) sebagai data perkembangan anak.

2. Aplikasi ini dapat mendeteksi gangguan tumbuh kembang anak 3. Alat bantu yang sangat baik dan

bisa digunakan orang tua untuk mendeteksi dini tumbuh kembang anak

6. Ulfa (2018) Analisa Deteksi Dini dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Prasekolah

Jurnal Ilmiah Ilmu

Kesehatan

Menganalisa perkembangan siswa TK dan pengetahuan (orang tua dan guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal 12) dalam deteksi dini dan stimulasi perkembangan pada anak prasekolah

Kuantitatif dengan metode survei analitik

100 % responden (orang tua dan guru ) merespon positif dalam hal kemanfatan yang sangat tinggi untuk melakukan deteksi dini kelainan perkembangan anak

Beberapa siswa mengalami penyimpangan pada:

1. Pemeriksaan KPSP (4 siswa) 2. Gangguan pemusatan perhatian dan

hiperaktivitas (5 siswa) 3. Mengalami autis (1 siswa)

7. Dwi Susanti (2016)

Implementation on stimulation, detection, and early intervention of child growth and development (sdidtk) program in puskesmas mojo

Folia Medica Indonesiana

1. Menggali informasi tentang pelaksanaan program skrining perkembangan anak yang sudah dilakukan di Puskesmas Mojo

2. Mengidentifikasi hambatan yang dihadapi di lapangan

Cross Sectional dengan pendekatan metode kualitatif.

Cakupan mengalami peningkatan pada skrining pertumbuhan, berat badan dan lingkar kepala anak. Sementara pengembangan layanan penyaringan tidak dapat dinikmati oleh semua anak karena keterbatasan tenaga kesehatan tidak sebanding dengan jumlah anak

(7)

surabaya still emphasize on growth screening

dalam

mengimplementasikan program

3. Solusi alternatif untuk mengatasi kendala yang telah ditemukan

waktu memeriksa perkembangan pada balita hanya mencapai 20-45 menit.

8. Muhammad Rizki1, Iwan Stia Budi2, (2016)

Analisis kinerja petugas pelaksana stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (sdidtk) balita dan anak prasekolah di wilayah kerja puskesmas keramasan

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Mengetahui faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas pelaksana SDIDTK balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Keramasan Kecamatan Kertapati tahun 2015

Cross Sectional.

Tidak ada hubungan imbalan dengan kinerja petugas pelaksana SDIDTK.

Faktor yang paling berhubungan dengan kinerja petugas pelaksana SDIDTK adalah pengetahuan (Exp(B) = 76,262).

9. Naharani, A.

R., Joeibagio, H., & Prayitno, A. (2016).

Implementation Analysis of Early Detection and Intervention Program for Growth and Development of Children Under Five at Tegal Health Centers

Indonesian Journal of Medicine

Menganalisis implementasi program deteksi dini dan intervensi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak balita.

Pendekatan studi kasus dan

menerapkan Penelitian kualitatif

Sejak 2010 SDIDTK telah diterapkan.

Penerapan Aspek komunikasi belum secara konsisten Sumber daya ada yang kurang, termasuk, peralatan, personil dan infrastruktur. Tidak positif sikap pelaksana program karena mereka menganggap program itu tidak efektif.

Tersedia Buku pedoman dan Prosedur Operasional Standar (SOP). Kegiatan pemeriksaan pertumbuhan sudah cukup, tetapi kegiatan pemeriksaan perkembangan masih kurang.Tidak memadainya penerapan Sistem pelaporan.

10. Dabi (2017) Manajemen pelaksana program stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (sdidtk) terhadap cakupan balita dan anak prasekolah di wilayah kerja puskesmas kota ternate 2016

Jurnal LINK Analisa pencapai Distribusi frekuensi cakupan SDIDTK oleh puskesmas di Kota Ternate

Penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik

Telah melaksanakan kegiatan SDIDTK dengan tenaga SDIDTK yang sudah terlatih

(8)

Pembahasan

Dari beberapa jurnal yang membahas mengenai sdidtk bahwa pendokumentasian dapat dilakukan secara mudah dengan mobile aplikasi. Seperti penelitian Saurina (2016) ini menggunakan dua unit Device atau Smartphone Android untuk uji coba SDIDTK. Selain dapat menyajikan menu data anak. Aplikasi ini dapat menampilkan gambar grafik untuk pertumbuhan dan perkembangan dengan mengisi instrument DDTK. Menurut penelitian Saurina (2016) aplikasi berbasis android dengan menggunakan instrument KPSP dengan cara menghitung jumlah jawaban dari pengguna aplikasi mengenai tumbuh kembang anak.

Aplikasi ini juga dapat melihat jenis stimulasi dini yang dapat diberikan pada anak bila perkembang anak dinyatakan tidak normal sesuai usianya. Lain halnya menurut Suryani (2016) menyatakan bahwa adanya peningkatkan motivasi bidan dalam melakukan SDIDTK dengan menggunakan aplikasi berbasis android sehingga dapat mendeteksi gangguan tumbuh kembang anak secara dini.

Selain diterapkan di Puskesmas tapi juga dapat diperkenalkan di PAUD, TK atau kelompok bermain. Menurut Dabi (2017) menyatakan pelayanan kesehatan dasar terdepan memegang peranan penting misalnya Puskesmas dan jaringannya yang lain sebagai organisasi dalam pencapaian tujuan SDIDTK yaitu pencapaian cakupan taget tahunan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan penelitian Sanitasari (2017) bahwa penelitian ini memiliki tingkat keberhasilan 100% dalam monitoring tumbuh kembang anak usia 0 – 5 tahun berbasis android berdasarkan akurasi pertumbuhan tinggi badan sebesar 84.27%

dan berat badan sebesar 92.25% dengan Metode Certainty Factor. Penelitian menurut Saurina (2016) bahwa aplikasi mendeteksi dini tumbuh kembang anak berbasis android dapat dikategorikan sebagai alat bantu yang sangat baik dan bisa digunakan orang tua.

Sedangkan menurut penelitian Suryani (2016) bahwa adanya peningkatan motivasi bidan melakukan SDIDTK pada balita

dengan menggunakan aplikasi berbasis android.

Kesimpulan

Sistem Mobile aplikasi sdidtk bertujuan memonitoring tumbuh kembang anak dari usia 0 – 72 bulan dan mendeteksi bila terjadi penyimpangan sehingga dapat segera meninjak lanjuti bila ada masalah tumbuh kembang anak sedini mungkin. Mobile aplikasi ini juga dapat memberikan informasi mengenai stimulus yang dapat diberikan orangtua kepada anaknya dalam menunjang proses tumbuh kembang sehingga keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dapat dicegah. Dengan pengunaan mobile aplikasi ini diharapkan kapanpun dan dimanapun orang tua dapat selalu memantau tumbuh kembang anaknya serta menjadi panduan bagi orang tua merujuk ke puskesmas, klinik tumbuh kembang, dan dokter bila anak mengalami hambatan tumbuh kembang agar dilakukan screening lebih akurat. Dengan terciptanya mobile aplikasi ini menjadi solusi teknologi yang dapat mempermudah dalam mendekteksi penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak (Karusdianti, 2018).

REFERENSI

Carudin, (2016) Sistem Pakar Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) Balita Sampai Anak Prasekolah Berbasis Android. Jakarta: Tesis Program Pascasarjana Universitas Budiluhur Dabi, F. A. ; I. C. M. ; R. D. (2017).

Manajemen pelaksana program stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (sdidtk) terhadap cakupan balita dan anak prasekolah di wilayah kerja puskesmas kota ternate . Jurnal LINK, 13 (1), 20 0f 31. Retrieved from http://ejournal.poltekkes- smg.ac.id/ojs/index.php/link

(9)

Dewi, Sulisna. (2018). Modul Praktika Keperawatan Anak. Jakarta Pusat : AIPViKI

Dwi Susanti, F. S. (2016). Implementation On Stimulation, Detection, And Early Intervention Of Child Growth And Development (Sdidtk) Program In Puskesmas Mojo, Surabaya Still Emphasize On Growth Screening. Folia Medica Indonesiana, Vol 52 No, 51–56.

Handayani, D. S., Sulastri, A., Mariha, T., &

Nurhaeni, N. (2017). Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dengan Orang Tua Bekerja. Jurnal Keperawatan Indonesia, 20(1), 48–55.

https://doi.org/10.7454/jki.v20i1.439 Inna Sholicha Fitriani1, R. R. O. (2017). No

Title. Stimulasi, Deteksi, Dan Intervensi Dini Orang Tua Terhadap Pencegahan Penyimpangan Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Balita, Vol1, No1,

01–09. Retrieved from

http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJH S

Karusdianti, K., & Tatang. (2018). Aplikasi Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Menggunakan Metode Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Berbasis Android Pada Rumah Bersalin Rhaudatunnadya. Informatika SIMANTIK, 3(1), 15–20.

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta.

Muhammad Rizki1, Iwan Stia Budi2, S. D.

(2016). Analisis kinerja petugas pelaksana stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (sdidtk) balita dan anak prasekolah di wilayah kerja puskesmas keramasan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(3):, 182–190.

https://doi.org/DOI:

https://doi.org/10.26553/jikm.2016.7.3.

182-190

Naharani, A. R., Joebagio, H., & Prayitno, A.

(2016). Implementation Analysis of Early Detection and Intervention Program for Growth and Development of Children Under Five at Tegal Health Centers. Indonesian Journal of Medicine, 01(03), 175–182.

https://doi.org/10.26911/theijmed.2016.

01.03.05

Sanitasari, R. D., Andreswari, D., &

Purwandari, E. P. (2017). Sistem Monitoring Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun Berbasis Android.

Rekursif, 5(1), 1–10.

Saurina, N. (2016). Aplikasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Usia Nol Hingga Enam Tahun Berbasis Android.

Jurnal Buana Informatika, 7(1), 65–74.

https://doi.org/10.24002/jbi.v7i1.485 Soetjiningsih. (2017). Tumbuh Kembang

Anak. Jakarta : EGC

Suryani Lilis, C. (2016). Efektifitas Aplikasi SDIDTK Berbasis Android dalam Peningkatan Motivasi Bidan Melakukan SDIDTK. 54–63

Ulfa, M. (2018). Analisa Deteksi Dini dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Prasekolah. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, Vol .6, No, hal 200-209.

Retrieved from

https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Kajian Jurnal

Referensi

Dokumen terkait

c) Pemain secara bergiliran menempatkan atau menandai ruang dalam kotak berukuran 3 × 3 dengan simbol yang ditentukan. d) Pemain pertama dapat berupa simbol huruf X,

menggunakan media sosial dan mengajak secara langsung wanita berjilbab untuk menginformasikan pesan yang akan mereka sampaikan, agar pesan yang disampaikan tersebut

(2) cara orang tua tunggal melatih anak supaya terampil dan mandiri yaitu yang diperoleh di lapangan berbeda dari cara orang tua lainnya dalam mendidik anaknya

Dengan tersusunnya Tugas Akhir dengan judul “ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN PESISIR KECAMATAN LABUAN KABUPATEN PANDEGLANG UNTUK MITIGASI BENCANA TSUNAMI”.. Laporan ini

Apabila penggunaan daya untuk motor multipel tidak berjalan pada saluran yang sama, hal tersebut akan terjadi arus bocor untuk mengisi kapasitor diantara konverter frekuensi, pada

Pertumbuhan mikroorganisme di alam dapat diketahui dengan pengambilan mikroorganisme tersebut di alam yang kemudian ditumbuhkan di dalam suatu medium buatan

Diharapkan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri Nomor 61 tahun

Unsur-unsur tersebut mutlak dibutuhkan tanaman untuk kelangsungan hidupnya, bila ketersediannya dalam tanah sangat kurang, tanaman akan menunjukkan gejala defisiensi