• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Senin

, 12 Januari 2009

Pada hari Minggu, 11 Januari 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Senin, 12 Januari 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana gempa bumi di propinsi Papua Barat dan Perkembangannya A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi.

2. Waktu Kejadian : 4 Januari 2009 pukul 02:43:51 WIB.

3. Kekuatan : 7,2 SR.

4. Kedalaman : 10 km.

5. Pusat Gempa : 0.42º LS – 132.93º BT (135 km Barat Monokwari – Irian

Barat). Gempa tersebut berpotensi Tsunami.

6. Gempa dirasakan : Sorong,V-VI MMI, Manokwari IV-V MMI.

7. Penyebab Gempa Bumi :

Kejadian gempabumi ini terjadi akibat pergerakan Sesar Sorong. Sesar Sorong tergolong sebagai sesar aktif yang membentang mulai dari Kepala Burung sampai ke wilayah Provinsi Maluku hingga ke lengan timur Pulau Sulawesi. Berdasarkan data mekanisme fokal dari USGS, gempabumi ini disebabkan oleh sesar naik dengan komponen mendatar dan kedudukan N 308o E/ 55o, slip 99°.

Berdasarkan sumber gempabumi utama dan susulan, diduga terjadi zona patahan (rupture zone) yang terganggu seluas 220 km x 130 km. Dengan zona patahan seluas itu patut diduga akan lama terjadi keseimbangan pada sesar aktif. Oleh karena itu diduga masih akan terjadi gempabumi susulan.

(2)

B. Kondisi Mutakhir

1. Gempa Susulan ( tanggal 04 s/d 12 Januari 2009)

Tanggal Gempa Susulan

4 Januari 2009 45 kali 5 Januari 2009 10 kali 6 Januari 2009 8 kali 7 Januari 2009 5 kali 8 Januari 2009 2 kali 9 Januari 2009 6 kali 10 Januari 2009 - kali 11 Januari 2009 4 kali 12 Januaari 2009 2 kali Total 82 kali

2. Korban jiwa dan kerusakan : a. Korban :

Kab / Kota Korban (jiwa) Keterangan

MD LB LR Pengungsi

Manokwari 1 9 462 3.153 Korban luka di rawat di RSU Manokwari

Kota Sorong 13 14 900

Kab. Sorong 3 9 150 -

Sorong Selatan 2

Jumlah 4 31 478 4.203

- Sebagian pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing

- Sedangkan rumahnya yang rusak tinggal di sanak saudara atau tetangga.

Catatan : MD : Meninggal Dunia, LB : Luka Berat dan LR : Luka Ringan

b. Kerusakan :

Kab / Kota Rumah

Tempat

Ibadah Sekolah Lain-Lain

RB RR RB RR RB RR Manokwari 1.635 3.203 57 90 35 31 - RS/ Pus19 RR dan 12 RB, - Jalan 6 RR dan 1RB, - Jembatan 9 RR dan 10 RB - Hotel 7 RR dan 4 RB - Fasitas lainnya 52 RR. Kota Sorong 356 117 11 4 - RS/ Pus 1 RB - Fasilitas lain 8 RR.

Kab. Sorong 50 769 12 25 36 31 - RS/Pus 2 RR dan 3 RB - Jalan 7 RB - Jembatan 6 RB - Fasilitas lain 1RR Sorong Selatan 29 10 6 6 Jumlah 2.070 4.099 86 119 71 68 Catatan : RB: Rusak Berat, RR: Rusak Ringan

3. Keadaan Kamtibmas dalam keadaan aman terkendali dan kegiatan masyarakat telah kembali berjalan normal.

(3)

C. Upaya Penanganan

1. Hari ini Minggu, 11 Januari 2009 telah dilaksanakan kegiatan upaya-upaya penanganan sebagai berikut :

a. Pendistribusian bantuan ke Distrik-distrik yang sulit dijangkau di Kabupaten Manokwari meliputi Distrik Hink dan Catubouw serta ke Kabupaten Sorong di Distrik Abun dengan menggunakan Helikopter

b. Wakil Gubernur/Selaku Ketua Satkorlak PB Provinsi Papua Barat menerima bantuan untuk gempa bumi Manokwari dan Sorong.

c. Satkorlak PB Provinsi Papua Barat menginventarisasi sisa barang bantuan yang belum didistribusikan selanjutnya akan di serahkan ke Satlak PB Kab. Manokwari. d. Pendistribusian bantuan ke distrik Mubarani melalui jalur darat dan dilakukan juga

pendistribusian air bersih.

e. Pelayanan kesehatan masih dilakukan oleh Puskesmas Pustu dan Rumah Sakit. f. Satkorlak PB Provinsi Papua Barat masih melakukan monitoring terhadap

pendistribusian bantuan di Distrik-distrik sekitar kota Manokwari dan pembongkaran tenda-tenda yang sudah tidak digunakan oleh para pengungsi.

g. Pemprov / Satkorlak PB Provinsi Papua Barat saat ini masih melaksanakan perbaikan sarana dan prasarana skala prioritas pada situasi tanggap darurat diantaranya perbaikan jaringan listrik dan jaringan pipa PDAM.

D. Rekomendasi

• Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak PB dan Satkorlak PB, jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi yang diikuti oleh tsunami.

• Masyarakat agar tetap waspada dengan masih berlangsungnya kejadian gempabumi susulan dan bagi masyarakat yang rumahnya telah mengalami kerusakan, agar mengungsi ke tempat yang lebih aman dan selalu mengikuti arahan petugas untuk menjauhi dari bangunan yang sudah retak.

• Bagi masyarakat yang tinggal di perbukitan agar waspada terhadap kemungkinan terjadinya tanah longsor. Menurut prakiraan potensi kejadian longsor bulan Januari 2009, wilayah Manokwari dan sekitarnya berpotensi menengah hingga tinggi terjadi longsor.

• Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Papua Barat di Manokwari bahwa persediaan logistik, permakanan lauk pauk, susu anak-anak/balita, obat-obatan, selimut/sarung, tenda dan alat pembersih puing sudah terpenuhi dan masih mencukupi.

Sumber : SATKORLAK PB Prov. Papua Barat, TRC BNPB, Pusat Penanggulangan Krisis Depkes, BMG, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi, Kodim 1703/Manokwaridan Kodim 17044 Sorog.

(4)

II. Pemantauan Ancaman Banjir di Jabodetabek (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU, Hari Sabtu, 10 Januari 2009 pukul 00.00, 06.00, 08.00, 12.00 dan pukul 18.00 WIB, ketinggian air di 3 Pintu Air perkembangan sebagai berikut :

KATULAMPA

10 30 10 20 20 10 30 10 20 20 10 1010 202010 101010 201010 10 1010 0 30 60 90 120 150 180 210

6-Jan 7-Jan 8-Jan 9-Jan 10-Jan

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

DEPOK

858585 8585 95959085 85 135 185 235 285 335

6-Jan 7-Jan 8-Jan 9-Jan 10-Jan

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

MANGGARAI

680680 680690 670670 670 670 650 670 680680 690680 670670 670 670 650 670 680 670 670 650 650 600 700 800 900 1000

6-Jan 7-Jan 8-Jan 9-Jan 10-Jan

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

Sumber :Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU.

(Perkembangan terbaru sampai saat ini belum didapat dan telah diupayakan menghubungi Satkorlak PB)

Siaga III (>80 cm) Siaga II (>150 cm) Siaga I (>200 cm) Siaga III (>200 cm) Siaga II (>270 cm) Siaga I (>350 cm) Siaga III (>750 cm) Siaga II (>850 cm) Siaga I (>950 cm)

(5)

III. Prakiraan Cuaca di Jabodetabek

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Senin, 12 Januari 2009 pukul 07.00 WIB. sampai dengan hari Selasa, 13 Januari 2009 pukul 07.00 WIB. dilaporkan sebagai berikut : NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 – 12.00) Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00) 1 JAKARTA PUSAT Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan kadang

sedang Berawan dan hujan ringan

2 JAKARTA UTARA Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan kadang

sedang Berawan dan hujan ringan 3 JAKARTA SELATAN Berawan Berawan dan hujan ringan-sedang Berawan dan hujan ringan

4 JAKARTA TIMUR Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan-sedang Berawan dan hujan ringan

5 JAKARTA BARAT Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan-sedang Berawan dan hujan ringan 6 KEP. SERIBU Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan

sedang 7 BOGOR Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan-sedang Berawan dan hujan ringan 8 TANGERANG Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan-sedang Berawan dan hujan ringan

9 DEPOK Berawan Berawan dan hujan ringan-sedang Berawan dan hujan ringan

10 BEKASI Berawan Berawan dan hujan ringan kadang

sedang Berawan dan hujan ringan Keterangan :

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari

- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari

- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari

- Hujan sangat lebat : >20 mm/jam >100 mm/hari

Peringatan Dini : Hati-hati/Waspada potensi hujan dengan intensitas ringan - sedang

kadang lebat yang disertai kilat/petir antara menjelang sore dan malam hari terutama di wilayah Jakarta Timur, Selatan dan Barat.

Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika

IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia

A. Perkembangan situasi gunung api di Indonesia berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada hari Minggu, 11 Januari 2009, 2 (dua) Gunung Api dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :

1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan

Perkembangan)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 02 Desember 2008 pukul 13.00 WITA hingga hari Minggu, 11 Januari 2009 pukul 06.00 WITA, status aktivitas G. Api Karangetang masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Karangetang sebagai berikut:

a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TL TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR 1. 09 Januari 2009 ¾ 00.00 – 06.00 - - - Menerus ¾ 06.00 – 12.00 1 1 - 1 - - 1 - Menerus ¾ 12.00 – 18.00 - - - 1 - Menerus ¾ 18.00 – 24.00 - 2 - 1 - 1 - - Menerus TOTAL I 1 3 - 2 - 1 2 - - 2. 10 Januari 2009

(6)

¾ 00.00 – 06.00 2 - - 1 - - 1 - Menerus

TOTAL II 2 - - 1 - - 1 - -

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TL = tektonik Lokal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor

b. Visual NO KONDISI WAKTU 09 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 10 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA)

1. Cuaca Berawan – hujan Berawan – hujan

2. Angin Barat Laut Lemah - sedang Barat Laut lemah - sedang 3. Pandangan tertutup kabut Tertutup kabut

4. Asap Putih tipis-keabuan - 5. Lain-lain Guguran lava pijar teramati di bawah

kabut bergerak kearah kali kahetang dan kali keting dengan jarak luncur 1.000 s/d 2.250 m dari puncak.

-

2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 21 April 2008 hingga hari Minggu, 11 Desember 2008 pukul 06.00 WIT, status aktivitas G. Api Ibu masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Ibu sebagai berikut :

a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR 1. 09 Januari 2009 - - - - - - - 00.00 – 06.00 - - 1 11 15 - - -- - 06.00 – 12.00 1 1 1 18 13 1 - -- - 12.00 – 18.00 - - - 9 12 1 - -- - 18.00 – 24.00 - - - 8 10 - - -- TOTAL I 1 1 2 36 50 - - - 2. 10 Januari 2009 - - 00.00 – 06.00 - - 1 16 9 1 - - TOTAL II - - 1 16 9 1 - -

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor

b. Visual NO KONDISI WAKTU 09 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 10 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA)

1. Cuaca mendung-hujan mendung - hujan 2. Angin tenang tenang

3. Pandangan Gunung tertutup kabut Gunung tertutup kabut

4. Asap - -

5. Lain-lain -. -

B. Rekomendasi Umum

1. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang dan gunung Ibu dihimbau agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

2. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Karangetang melebihi ketinggian 500 meter.

3. Masyarakat di sekitar gunung Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Ibu dalam radius 2 km.

4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut, karena abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk

(7)

memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi V. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 12 Januari 2009 pukul 07.00 WIB sampai dengan selasa, 13 Januari 2009 pukul 07.00 WIB sebagai berikut :

• 1.25 - 2.0 m : Selat malaka bagian utara, Perairan barat Bengkulu, Perairan selatan banten hingga Jawa Tengah, Selat Makassar bagian utara, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Bali, Laut Buru hingga Laut Seram, Laut Banda, Perairan utara Papua yang berbahaya bagi perahu nelayan.

• 2.0 - 3.0 m : Perairan utara Aceh, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa Timur hingga NTT, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Halmahera, Perairan Kai hingga Tanimbar yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

• 3.0 - 4.0 m : Selat Karimata bagian selatan, Perairan Sangihe Talaud, Perairan Kep. Aru yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan ferry.

• > 4.0 m : Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Perairan timur Kep. Riau, Perairan barat dan utara Kalimantan Barat, Perairan utara Bangka Belitung, Laut Arafuru y0ang berbahaya bagi semua jenis kapal.

Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika

VI. Peringatan Dini berlaku untuk tanggal 10 – 13 Januari 2009

Dengan adanya bibit badai tropis di Teluk Carpentaria Australia Utara memberikan peluang menguatnya angin dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia bagian Selatan sehingga diperkirakan curah hujan cenderung meningkat.

Wilayah yang berpotensi hujan lebat adalah :

- Wilayah pantai Barat Sumatera bagian Selatan - Sebagian besar NTT

- Bengkulu dan Lampung - Sulawesi bagian Selatan dan Tengah - Sebagian besar Jawa Barat - Kalimantan Barat bagian Barat - Jabodetabek - Kalimantan Tengah bagian Selatan

- Jawa Tengah bagian Utara dan Tengah - kalimantan Selatan - Jawa Timur bagian Utara dan Timur - Maluku Tenggara

- Bali - Papua Timur bagian Selatan

- NTB bagian Barat VII. Lain-lain`

1. Bencana Banjir Bandang di Kab. Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat A. Kejadian

Telah terjadi bencana banjir bandang pada hari Sabtu, 10 Januari 2009 akibat hujan terus menerus dan meluapnya Sungai Maloso di Kec. Matili (9 desa), Kec. Wonomulyo (7 desa), Kec. Bulo (2 desa), Kec. Luyo, Kec. Tinambung dan Kec. Campalagia. ketinggian air genangan saat ini masih sekitar sedada orang dewasa. Akibat bencana banjir tersebut terdapat korban 6 orang dalam keadaan meninggal bernama: Payai 80thn, Muliati 50thn, Hammado 65thn, Haruddin 12thn, Ana 13thn dan Kima 13thn, dan 4 orang masih dalam pencarian. Selain itu terdapat 11 unit rumah hanyut dan jalan trans putus sehingga mengakibatkan arus transportasi terhambat.

B. Upaya Penanganan

- Depkes sudah mengirimkan tim kesehatan ke lapangan, dan memberikan

bantuan berupa 2 ton mp asi dan 2 ton makan siap saji.

- Pemda dan KODIM setempat telah ke lapangan dan memberikan bantuan

sembako ke Desa Purma Kec. Wonomulyo.

- BNPB hari Minggu, 11 Januari 2009 mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk

melakukan kaji cepat dampak bencana dan kebutuhan penanganan darurat bencana banjir di Kab. Polewali Mandar.

(8)

2. Bencana Banjir di Kab. Kutai Kartanegara Prov. Kalimantan Timur A. Kejadian

Telah terjadi bencana banjir di Kab. Kutai Kartanegara sekitar 1 minggu yang lalu akibat meluapnya sungai Mahakam. Banjir tersebut melanda wilayah Kec. Muara Wis, Muara Kaman, Muara Muntai, Kenohan, Kota Bangun, dan Sebulu dengan ketinggian air ± 45 -100 cm. Akibat bencana banjir tersebut telah merendam 5.043 unit rumah penduduk (5.616 KK/18.840 jiwa menderita), sekolah 6 unit, kantor desa 3 unit, tempat ibadah 2 unit dan 16 kk mengungsi ketempat yang lebih aman dengan mendirikan tenda. Pada hari ini Minggu, 11 Januari 2009, ketinggian air sudah berangsur-angsur surut dan masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan lumpur-lumpur sisa banjir, aktifitas warga sudah berjalan normal dan kegiatan belajar mengajar sudah pulih kembali.

B. Upaya penanganan

- Pemkab Kutai Kartanegara telah memberikan bantuan sembako berupa 5.050 kg

beras, 505 dus mie instant 505 minyak goreng kemasan 2 liter dan 505 kg gula pasir yang diserahkan langsung oleh pejabat Bupati Kutai Kartanegara.

- Pemkab. Kutai Kartanegara telah menyiapkan bantuan sarana air bersih untuk

warga masyarakat.

- Sekda dan Ketua DPRD Kutai Kartanegara. PemKab Kutai Barat dan Pemkab.

Kutai Kertanegara serta instansi terkait tetap berkoordinasi dan telah menyiapkan tempat alternatif untuk pengungsian apabila diperlukan.

- Setiap Pemerintah Kabupaten dan instansi terkait terus memantau ketinggian air

serta terus membantu masyarakat yang terkena bencana banjir tersebut.

Sumber : Puskodalops Korem 091/AjiSurya NT, dan Kapten Bambang dan Pemkab Kutai Kartanegara 3. Bencana Banjir Bandang Provinsi Nusa Tenggara Barat

A. Kejadian

Telah terjadi bencana banjir bandang pada hari Sabtu, 10 Januari 2009 pukul 03.00 WITA di 2 (dua ) Kabupaten (Kab. Sumbawa Barat dan Lombok Barat)

¾ Kab. Sumbawa Barat : terlanda 10 Desa 2 Kecamatan (Kec. Jereweh dan Taliwang) Kab. Sumbawa Barat Prov. NTB akibat hujan deras dan meluapnya air sungai. Bencana tersebut mengakibatkan 38 unit rumah hanyut, 8 unit rusak ringan, 1 unit jembatan terputus dan warga mengungsi di masjid dan di dataran yang lebih tinggi. Banjir yang terparah melanda wilayah desa Benete dengan ketinggian air mencapai 3 meter.

¾ Kab. Lombok Barat : terlanda 3 (tiga) Kecamatan (Kec. Sukamakmur,

Kecamatan Burung dan Labuapi, banjir yang terparah adalah di kec. Sukamakmur dan Kecamatan Burung dengan Ketinggian air mencapai 30 - 150 cm. Bencana tersebut mengakibatkan ± 1.000 rumah dan ratusan hektare tanaman padi terendam.

Pengungsi 172 jiwa (diungsikan di Makorem, masjid dan mushola).

B. Upaya penanganan

- Kesbang Linmas Provinsi, Pemda, TNI, Dinsos, Dinkes, Tim SAR, PMI

danTagana telah melakukan upaya-upaya penanganan darurat terhadap wilayah-wilayah yang terendam dengan melakukan evakuasi dan memberikan bantuan makanan.

- Pemkab Lombok Barat dan Instansi terkait telah melakukan evakuasi,

menyiapkan barak-barak pengungsi, menidirikan dapur umum dan bantuan makanan berupa mie instan.

Sumber : Kesbang Linmas NTB korem 162 Wirabuana dan Kodim 1607/Sumbawa

4. Bencana Banjir Bandang di kab. Jember Prov. Jawa Timur. A. Kejadian

Telah terjadi banjir pada Hari Jum’at, tanggal 9 januari 2009 pukul 20:30 WIB. di Kec. Silo ( Ds. Pace dan Garahan, Kec. Mayang ( Ds. Mrawan), Kec. Tempurejo (Ds. Tempurejo dan Wonoasri), dan Kec. Jenggawah ( Ds. Darungan, Cangkringan

(9)

dan Jati Mulyo) yang diakibatkan curah hujan yang tinggi, sehingga Sungai Gile di Kec. Silo dan Sungai Mrawan di Desa Mrawan Kec. Mayang meluap. Bencana tersebut mengakibatkan :

- Pengungsi : ± 31 jiwa

- Kerusakan rumah 4 unit hanyut, 25 unit terendam lumpur, 10 unit rusak berat dan 5 unit rusak ringan.

- Rumah terendam 691 unit

- Sarana umum 2 unit Mushola hanyut

- Lahan pertanian 47,2 Hektar sawah terendam di 4 desa Kec. Mayang

Kondisi saat ini keadaan banjir di Kab. Jember sudah surut, sarana air bersih sudah tersedia dan sampai saat ini pendistribusian logistik yang dilakukan oleh tim tagana ke tempat kejadian lancar dan sudah dapat di tangani oleh pemda setempat.

B. Upaya penanganan

Pemda, Kodim dan instansi terkait telah melakukan koordinasi, meninjau lokasi, melakukan pendataan dan tetap monitor perkembangan situasi.

Sumber : Kesbang Linmas Jember dan kodim 0824/Jember

5. Bencana banjir di Kab. Singkawang Kalimantan Barat

Telah terjadi bencana banjir pada hari Sabtu, 10 Januari 2009 hingga hari ini yang melanda wilayah Kec. Sungai Raya Kepulauan, Kota Singkawang dan Kec Singkawang Selatan Kab. Singkawang akibat hujan deras selama 2 hari berturut-turut dan pasang air laut. Kejadian banjir tersebut telah mengakibatkan sekitar 50 KK tergenang kedalaman 50 cm di kota Singkawang Tengah. Tidak di laporkan adanya pengungsi akibat peristiwa tersebut dan pemerintah setempat telah menyalurkan sembako dan obat-obatan ke lokasi kejadian.

Sumber : Satkorlak PB Prov. Kalimantan Barat dan radio elshinta

6. Kapal Tenggelang di Perairan Batororo, Kab. Majene, Sulawesi Barat

Pada tanggal 10 Januari 2009, telah terjadi bencana kapal tenggelam yaitu Kapal Teratai Prima II yang berangkat dari Pare-Pare tanggal 10 januari 2009 pukul 19.00 Wita menuju Samarinda, Kalimantan Timur tenggelam di perairan Baturoro, Majene Sulawesi Barat pada hari Minggu, 11 Januari pukul 03.00 Wita pada koordinat 3º LS - 118’55º BT. Dari 250 penumpang, para nelayan berhasil diselamatkan sebanyak 18 orang, termasuk 4 orang ABK pada pukul 11.00 WIB.

Menurut Kepala Pelabuhan Pare-Pare, Ibu Nurwahidah, kecelakaan tersebut bukan karena kapal tidak layak pakai lagi atau karena kelebihan penumpang, tapi semata-mata karena gelombang laut yang tinggi

7. Banjir Malanda Kota Denpasar, Prov. Bali.

Hujan deras yang mengguyur Denpasar, Bali selama 12 jam sejak Sabtu mengakibatkan banjir yang sangat parah. Ratusan rumah terendam banjir, pohon-pohon bertumbangan, dan satu jembatan ambruk. Tidak ada korban jiwa akibat banjir ini. Beberapa warga memilih mengungsi ke kerabat, sementara sebagian tetap bertahan di rumah masing-masing.

Walikota Denpasar telah mengerahkan Tim gabungan untuk membantu korban banjir serta 10 unit mobil ambulan disiagakan. tim SAR Denpasar, Brimob melakukan evakuasi terhadap warga yang berada di kawasan rawan, seperti di kawasan Pura Demak.

Sumber : Satlak PB Kota Denpasar dan radio elshinta

Pengawas,

Dra. Anny Isgiati, MM.

Jakarta, 12 Januari 2009 Ketua Kelompok Piket,

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Data primer dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara (interview) dengan petani, kolektor dan dengan pengurus dan karyawan Koperasi Baitul Qiradh dengan bantuan

Penelitian Lum et al., (1998) yang dilakukan pada Rumah Sakit di Florida dengan jumlah Responden 466 Karyawan yang terdiri dari 222 perawat dari general care

sebagai sumber rujukan dan pedoman utama sehingga manusia terhindar dari sifat dan perilaku yang tidak sesuai ajaran dan norma dalam Islam akibat perilaku

(2004), terdapat empat perspektif mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi individu memiliki gangguan kepribadian skizotipal, yaitu 1) Perspektif biologis,

• Admin : yaitu pihak dari dalam perusahaan yang bertugas menghapus, merubah dan memasukkan data-data admin, berita, keterangan tampil, posisi, jurusan, industri, layanan

Dalam hal ini berarti variabel independen yaitu kemampuan membaca Alqur’an mempengaruhi variabel dependen yaitu hasil belajar Mahasiswa sebesar 70.8 %, sedangkan sisanya sebesar

Laporan Gratifikasi yang telah diterima dan masih dalam proses penanganan laporan di UPGP atau UPG sebelum ditetapkannya Peraturan Gubernur ini, diselesaikan

a) Pembentukan produk hukum (peraturan perundang-undangan) yang “upto- date” terhadap pelaksanaan pembangunan dengan selalu mempertimbangan konservasi lingkungan hidup, yang