• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKSIMAL PERFORMANCE TEST. YULISTIN TRESNAWATY, S.Psi., M.Si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKSIMAL PERFORMANCE TEST. YULISTIN TRESNAWATY, S.Psi., M.Si"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

MAKSIMAL PERFORMANCE

TEST

(2)

MAKSIMAL PERFORMANCE TEST

• Performansi terbaik yang mampu diperlihatkan oleh individu sebagai respons terhadap item-item dalam suatu tes sehingga yang diukur adalah kemampuan (abilitas) kognitif.

• Contoh: tes potensi akademik(TPA, UMPTN, SAT, GRE, UAN, ujian semester dll), tes inteligensi (WAIS-R, WISC-R, stanford-binet, CFIT, kauffman ABC dll), tes bakat

(3)

TAHAP 1 : IDENTIFIKASI TUJUAN PENGUKURAN

• Identifikasi tujuan merupakan langkah awal dalam pengembangan tes. Materi tes dan orientasinya disusun berdasarkan tujuan pengukuran.

(4)

TAHAP 2 : PENGURAIAN KOMPONEN ISI

• Penguraian komponen isi adalah membuat format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis tes atau merakit tes

• Tujuan

• Membuat pedoman tes standar

• Memastikan tes tidak keluar dari lingkup materi yang ditentukan

• Diusahakan komprehensif dan relevan

• Komprehensif : mencakup keseluruhan isi • Relevan : berfokus pada materi

(5)

TAHAP 2 : PENGURAIAN KOMPONEN ISI

• Syarat Komponen Isi (Kisi-kisi)

• Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan • Komponen rinci, jelas, dan mudah dipahami

• Memudahkan penyusunan soal yang lain agar sesuai dengan materi

• Bagian-bagian Komponen Isi

• Materi. Materi adalah bahan pelajaran yang diberikan

(6)

TAHAP 2 : PENGURAIAN KOMPONEN ISI

• Contoh komponen isi : Kemampuan verbal

No Materi Bobot (%)

1 Sinonim 25

2 Antonim 25

3 Klasifikasi kata 25

(7)

TAHAP 3 : Batasan Perilaku dan Kompetensi

• Batasan perilaku merupakan operasionalisasi dari tujuan instruksional • Berisi pernyataan yang menunjukkan indikator perilaku atau

kompetensi yang harus dimiliki siswa terkait dengan materi pelajaran • Contoh :

• Kompetensi melakukan pembagian angka (kompetensi) -> Mampu melakukan pembagia angka (operasionalisasi)

(8)

TAHAP 3 : Batasan Perilaku dan Kompetensi

Batasan Perilaku yang Baik

• Batasan Perilaku dapat berfungsi sebagai pertanda atau indikasi pencapaian kompetensi dasar

• Batasan Perilaku menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur

• Batasan Perilaku telah mengacu pada materi pembelajaran sesuai kompetensi dasar

(9)

TAHAP 3 : Batasan Perilaku dan Kompetensi

• Contoh Komponen perilaku dan kompetensi “kemampuan verbal”

• Mengenali sinonim dan antonym • Aplikasi sinonim antonym

• Menganalisis kata yang memiliki kesamaan dengan kata lainnya • Menganalisis hubungan antara kata satu dengan kata lainnya

(10)

TAHAP 3 : Batasan Perilaku dan Kompetensi

✓ Batasan perilaku merupakan operasionalisasi tujuan instruksional (behavioral

objectives), sehingga dapat dianggap sebagai indikator perilaku.

✓ Batasan perilaku yang dijadikan pedoman tujuan pendidikan adalah yang dirumuskan oleh Benjamin S. Bloom dkk (1956), meliputi kawasan afektif (minat & sikap), kognitif (intelektual&fungsi fikir), dan psikomotor (keterampilan motorik).

✓Taksonomi -> kategorisasi tujuan pendidikan

✓Digunakan -> sebagai dasar untuk merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran.

(11)
(12)

Ranah Kognitif (Bloom):

Bloom membagi dalam 6 tingkatan, yaitu :

1. Pengetahuan (knowledge), Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola,

urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb.

• Contoh kata kerja pada item pengetahuan meliputi mendefinisikan, mengidentifikasikan, menyusun daftar, dan menyebutkan.

• Contoh : “tuliskan 6 kategori utama ranah kognitif dalam

(13)

Ranah Kognitif (Bloom):

2. Pemahaman menyeluruh (comprehension), berarti memahami maksud atau tujuan sesuatu.

• Contoh kata kerja : mengubah, menjelaskan, dan meringkas.

• Contoh: “Jelaskan apa yang dimaksud dengan tes yang

(14)

Ranah Kognitif (Bloom):

3. Analisis (Analysis), Di tingkat analisis, seseorang akan mampu

menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit.Mengungkapkan struktur dan hubungan antar-bagian

contoh kata kerja : menganalisis, membedakan, dan menghubungkan.

Contoh : “analisalah ranah kognitif bloom ini kedalam beberapa kategori perilaku?”

(15)

Ranah Kognitif (Bloom):

4. Aplikasi (Application), Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja.

• Penggunaan informasi dan ide pada situasi khusus.

• Contoh kata kerja : menghitung, menentukan, memecahkan masalah

• Contoh :”hitunglah hasil rata-rata (mean) dan standar deviasi

(16)

Ranah Kognitif (Bloom):

5. Sintesis (Synthesis), seseorang di tingkat sintesa akan mampu

menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan.

Mengkombinasikan berbagai elemen atau bagian menjadi utuh secara struktural. • Contoh kata kerja :merancang, memikirkan, merumuskan, dan merencanakan

(17)

Ranah Kognitif (Bloom):

6. Evaluasi (Evaluation), Dikenali dari kemampuan untuk memberikan

penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.

• Membuat penilaian berdasarkan penalaran

• Contoh kata kerja : membandingkan, mengkritik, mengevaluasi, dan menilai.

• Contoh : “evaluasilah prosedur yang digunakan dalam membuat

(18)

Ranah Afektif (Bloom & David Krathwol) :

a. Penerimaan (Receiving/Attending), Kesediaan untuk menyadari

adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya.

b. Tanggapan (Responding), Memberikan reaksi terhadap fenomena

yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.

(19)

Ranah Afektif (Bloom & David Krathwol) :

c. Penghargaan (Valuing), Berkaitan dengan harga atau nilai yang

diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku.

d. Pengorganisasian (Organization), Memadukan nilai-nilai yang

berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.

e. Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value

or Value Complex), Memiliki sistem nilai yang mengendalikan

(20)

Ranah Psikomotorik (Bloom & David Krathwol) :

a. Persepsi (Perception), Penggunaan alat indera untuk menjadi

pegangan dalam membantu gerakan.

b. Kesiapan (Set), Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk

melakukan gerakan.

c. Guided Response (Respon Terpimpin), Tahap awal dalam

mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.

(21)

Ranah Psikomotorik (Bloom & David Krathwol) :

d. Mekanisme (Mechanism), Membiasakan gerakan-gerakan yang

telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap.

e. Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response),

Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks.

f. Penyesuaian (Adaptation), Keterampilan yang sudah berkembang

sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.

g. Penciptaan (Origination), Membuat pola gerakan baru yang

(22)

Tahap 4 : Menyusun table spesifikasi

(23)

Tipe-tipe item dalam tes maksimum

performance

• Tipe memilih alternatif

testi diminta untuk memilih satu jawaban diantara beberapa pilihan jawaban yang dianggap terbaik. Contoh : MC, True False, Matching

• Tipe jawaban pendek

testi memberikan jawabannya dalam bentuk kalimat pendek. Contoh : tipe melengkapi (isian singkat)

• Tipe karangan

tipe karangan berupa pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban terurai dan dirangkum dari berbagai materi dan berbagai sumber. Contoh : essay

• Tipe problem

merumuskan lebih dulu suatu prosedur yang akan digunakan dan kemudian menerapkannya guna menyelesaikan suatu problem yang dihadapi. Contoh : studi kasus

(24)

Yang Perlu diperhatikan dalam pembuatan tes

maksimum performance :

Pertimbangan dalam menentukan tipe item yang digunakan :

1. Sesuaikan dengan materi yang akan di ujikan 2. Tingkat kompetensi yang ingin diungkap

3. Tingkat pendidikan siswa yang akan dites

Pertimbangan menentukan banyaknya item tes :

1. Tujuan diadakannya pengetesan

2. Waktu yang tersedia bagi penulisan item dan pemeriksaan jawaban 3. Jumlah siswa yang akan dites

(25)

Klasifikasi Test Maksimum Performance

• Tes jika dilihat dari ketersediaan jawaban, dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

• Selected Response item

• Constructed Response item

• Tes jika dilihat dari objektifitas penskoran tes:

• Objective test

(26)

Keunggulan & kelemahan tipe pilihan ganda

• Keunggulan : 1. Komprehensif

2. Pemeriksaan jawaban dan pemberian skornya mudah dan cepat

3. Penggunaan lembar jawaban menjadikan tes efisien dan hemat bahan

4. Kualitas item dapat dianalisis secara empirik

5. Objektivitas tinggi

6. Umumnya memiliki reliabilitas yang memuaskan

Kelemahan :

1. Pembuatannya sulit dan memakan banyak waktu dan tenaga

2. Tidak mudah ditulis untuk mengungkapkan tingkat kompetensi tinggi

3. Ada kemungkinan guessing

4. Sulit membuat distraktor yang homogen dan berfungsi

(27)

Keunggulan & kelemahan tipe Essay

Keunggulan :

1. Relatif lebih mudah dibuat

2. Lebih mudah untuk digunakan mengungkapkan tingkat kompetensi tinggi

3. Sangat baik untuk mengungkap kemampuan yang berhubungan dengan ekspresi verbal - tulis

Kelemahan :

1. Tidak dapat memuat banyak item sehingga kurang komprehensif

2. Membutuhkan banyak waktu untuk memeriksa jawaban

3. Harus diperiksa sendiri oleh sang pembuat soal (ahli)

4. Subjektivitas sulit dihindari

5. Pertimbangan pemberian skor lebih kompleks

6. Umumnya memiliki reliabilitas kurang memuaskan

(28)

Keunggulan & kelemahan tipe true - false

Keunggulan :

1. Komprehensif

2. Pemeriksaan jawaban dan pemberian skornya mudah dan cepat

3. Penggunaan lembar jawaban menjadikan tes efisien dan hemat bahan

4. Kualitas item dapat dianalisis secara empirik

5. Objektivitas tinggi 6. Mudah dibuat

• Kelemahan :

1. Hanya dapat mengungkap tingkat kompetensi yang rendah

2. Memungkinkan adanya guessing 3. Cenderung meningkatkan

pembelajaran sistem hafalan

4. Ada perbedaan antara benar pada item benar salah dan salah pada item benar salah

(29)

Format Pilihan Ganda

• Terdiri atas satu kalimat pernyataan atau pertanyaan (stem) • Terdapat option atau alternatif jawaban

• Satu jawaban merupakan key dan jawaban lainnya merupakan

distractors

Aturan dalam penulisan PG

1. Item hendaklah menanyakan hal yang penting untuk diketahui 2. Tulislah item yang berisi pernyataan pasti

(30)

Contoh PG

Siapa John Galt ? → stem

A.bintang rock → distraktor B. aktor film → distraktor C. karakter dalam buku → Key

(31)

Contoh PG

Yang mempengaruhi reliabilitas skor tes?

1. uji panjang

2. homogenitas dari sampel ujianyag sedang diuji

3. panjang item

A. 1 dan 2 * B. 2 dan 3 C. 1 dan 3 D. 1,2,3

(32)

Apa itu STEM ??

1. Merupakan stimulus untuk respon.

2. Stem harus memberikan gagasan lengkap dari masalah yang akan dipecahkan dalam memilih jawaban yang tepat.

3. Stem dapat dibuat dalam format kalimat parsial, yaitu format kalimat tidak lengkap

(33)

Apa itu KEY ??

1. jawaban yang tidak diragukan lagi dan satu-satunya jawaban yang benar

2. Dalam format pertanyaan, key bisa berupa kata, frase atau kalimat. 3. Dalam keadaan tertentu key dapat berupa paragraf, gambar atau

(34)

Apa itu Distraktor ??

1. Merupakan bagian paling sulit yang dibuat dalam tes 2. Merupakan jawaban yang diragukan kesalahannya

3. Distraktor harus dipilih mereka yang tidak tahu jawaban yang benar 4. Distraktor harus menyerupai pilihan yang tepat dalam bentuk tata

(35)

Format True-False

1. Berupa pernyataan mengenai materi ukur yang akan diujikan. 2. Memiliki dua alternative jawaban, Benar – Salah or True-False

3. Salah satu keunggulannya yaitu : efisiensi (mencangkup keseluruhan materi yang hendak diukur)

4. untuk pengujian informal tetapi jarang digunakan dalam program pengujian standar

5. Grosse dan wright (1985) : benar salah memiliki komponen kesalahan yang besar karena bisa ditebak, sehingga dapat merusak reliabilitas nilai ujian.

(36)

Contoh True- False

1. Tes prestasi digunakan untuk mengukur potensi seseorang (True – False)

2. Reliabilitas adalah keajegan suatu alat ukur (True – False) 3. Sigmund Freud lahir di Wina (True –False)

(37)

Format Isian Singkat

1. Berupa pertanyaan atau pernyataan terstruktur yang tidak lengkap 2. Dapat mengukur tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh testee

• Contoh :

Prosedur yang memiliki sistematika untuk membandingkan suatu

perilaku individu dengan individu lainnya merupakan pengertian dari ….

(38)

Format Matching Item

1. Terdiri dari Serangkaian opsi respons dicocokan dengan serangkaian opsi stimulus (premis yang berbentuk pernyataan)

2. Perbedaan item B-S dan PG dengan item mencocokan/menjodohkan adalah : item B-S dan PG hanya memiliki satu premis dan dua atau lebih opsi respons, sedangkan item mencocokan/menjodohkan memiliki premis majemuk dan opsi respons majemuk.

(39)

Contoh Matching Item

PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN

Wilhem Wundt lahir a. 1879

Laboratorium Psikologi Pertama b. 1820

Wilhem Wundt wafat c. 1832

(40)

Format Matching Item

▪ Tugas testee pada item mencocokan ini memasangkan opsi respons dengan premis yang tepat

▪ Kelebihan : Item mencocokan lebih mudah dibuat, dan memuat materi secara lebih efisien daripada tipe item lain, ringkas dan ekonomis, penskoran mudah, cepat dan objektif

▪ Kekurangannya : item tipe ini hanya mengukur memori hafalan terhadap fakta, kurang tepat mengukur kognitif yang lebih tinggi, kecendrungan guessing tinggi, dan pemakaian opsi homogen.

(41)

Format item Essay

• Keunggulan : item ini dapat mengukur kemampuan mengingat, mengorganisasi, mengaitkan, dan berkomunikasi, dapat mengukur kemampuan testee dalam menyajikan jawaban bebas, mengemukakan pendapat dan mengekspresikan gagasan dengan menggunakan kalimat/bahasa sendiri, serta Mengurangi kemungkinan guessing.

• Kelemahan : skoring lebih sulit daripada tes objektif, mendorong testee untuk menguasai materi secara holistik, pertanyaan tes essai yang terlalu complicated memungkinkan testee memiliki interpretasi pertanyaan dengan sangat berbeda, memungkinkan subjektifitas dalam penskoringan, waktu penskoringan yang relatif lama, tingkat reliabilitas skor lebih rendah

(42)

Maksimum Performance (Tes Potensi Akademik)

• Kemampuan Verbal • Sinonim • Antonim • Klasifikasi kata • Analogi • Kemampuan Penalaran • Logika verbal • Penalaran analitis • Kemampuan Numerikal • Deret Angka • Aritmatika • Kemampuan Abstrak • Penalaran FIgural

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 32 Tahun 207L tentang Kode Etik..

Hasil analisis kenaikan muka air tanah menyebabkan berkurangnya stabilitas lereng, untuk lereng dengan kemiringan 1:1, 1:2 dan 1:3 angka keamanannya bertambah besar dengan

Melalui konsep keluarga bahagia dan sejahtera, seseorang akan memilih dalam penggunaan alat kontrasepsi, dengan tujuan untuk mengatur kelahiran buah hatinya,

Pada konsentrasi 4 % dan 5 % kadar glukosa yang didapatkan semakin menurun ini disebabkan oleh konsentrasi ampas tebu yang terlalu tinggi menyebabkan enzim selulase

Tata kelola perusahaan yang diukur dengan menggunakan dua variabel (komisaris independen diwakili oleh komposisi dewan komisaris independen dan komite audit negara dengan

Nilai koefisien korelasi sebesar 0.98 memiliki arti bahwa hasil penjualan dipengaruhi oleh periklanan, personal selling, dan publisitas sebesar 98% sedangkan sisanya sebesar

Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis teks negosiasi ditunjukkan dengan nilai rata-rata keaktifan siswa pada siklus I = 5,4 (Cukup) dan siklus II =

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan optimasi rendemen minyak limbah padat jamu dengan metoda maserasi menggunakan pelarut n-heksana, ditinjau dari nisbah pelarut