• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PEMBUATAN MANIFEST DALAM PENGAPALAN MUATAN CURAH CAIR YANG DIAGENI OLEH PT. ADMIRAL LINES CABANG BELAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSES PEMBUATAN MANIFEST DALAM PENGAPALAN MUATAN CURAH CAIR YANG DIAGENI OLEH PT. ADMIRAL LINES CABANG BELAWAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 3. No.1 , Bulan Februari Tahun 2021, hlm.185-193 Available 0nline at

https://ejournal.poltek-amimedan.ac.id/index.php/jme p-ISSN : 2656-0658

e-ISSN : 2656-0666

185

PROSES PEMBUATAN MANIFEST DALAM PENGAPALAN MUATAN CURAH CAIR

YANG DIAGENI OLEH PT. ADMIRAL LINES CABANG BELAWAN

1

Dirhamsyah,SE.,M.Si, 2Hevni Yati Butar-Butar

1,2

KPNK, Politeknik Adiguna Maritim Medan

email: dirhamsyahami@gmail.com

Abstrak. PT. Admiral Lines Cabang Belawan merupakan salah satu perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang pelayanan jasa. PT. Admiral Lines ini memiliki kantor pusat yang berada di Jakarta. PT. Admiral Lines Cabang Belawan sering di tunjuk oleh shipper sebagai perwakilan dari kapal tersebut. Kapal yang sering diageni oleh PT. Admiral Lines yaitu kapal tanker. Kapal tanker merupakan salah satu kapal yang memuat muatan cair ( liquid ) seperti Crude Palm Oil ( CPO). Untuk memuat muatan dan membongkar muatan tersebut, harus memiliki dokumen – dokumen yang diwajibkan untuk dapat dimuat maupun dibongkar. Salah satu dokumen yang terpenting di kapal tanker ini yaitu dokumen Manifest. Merupakan keterangan rinci mengenai barang-barang yang di angkut oleh kapal. Cargo Manifest wajib adanya dan dikeluarkan oleh agen yang di tunjuk oleh pemilik barang. Baik kapal yang di ageni dalam keadaan kosong tanpa muatan atau pun dalam keadaan bermuatan, biasanya isi dokumen Manifest dalam keadaan kosong disebut NIHIL dan jika kapal tersebut bermuat, dokumen Manifest berisi antara lain informasi lengkap mengenai nama pengirim, nama penerima, nama kapal dan muatan, jumlah muatan, pelabuhan muat dan bongkar. Demikian Penting nya dokumen Manifest, sebagai dokumen penting dalam dunia pelayaran sehingga sangat layak bagi kita untuk mengetahui tata cara pembuatannya. Dalam hal langkah-langkah membuat dokumen Manifest yang pertama adalah menerima penunjukan maka secara otomatis Shipper memberikan Shipping Instruction (SI) kepada pihak agen, lalu setelah kapal sandar pihak agen meminta Stowage Plan dan Master Authority To Sign B/L kepada pihak kapal, selanjutnya agen memberikan laporan atau memonitor semua kegiatan pemuatan kepada Owner lalu setelah selesainya muatan pihak agen meminta Sounding / Ullage ke kapal untuk membuat Manifest dan Mate’s Receipt pada tahap akhir membawa dokumen tersebut ke kapal dan diperiksa oleh pihak kapal dan di tanda tangani oleh agen dan pihak kapal. Lalu dokumen tersebut di berika kepada pihak kapal dan pertinggalan buat agen.

Kata Kunci

:

Manifest, Muatan Curah Cair, PT. Admiral Lines cabang Belawan.

Abstract. PT. Admiral Lines Belawan Branch is one of the shipping companies engaged in the service sector. PT. Admiral Lines has its head office in Jakarta. PT. The Belawan Branch Admiral Lines is often appointed by the shipper to represent the ship. The ship which is often served by PT. Admiral Lines are tankers. A tanker is one of the vessels that contains liquid cargo such as Crude Palm Oil (CPO). To load and unload the cargo, it must have documents that are required to be loaded or unloaded. One of the most important documents on this tanker is the Manifest document. Is a detailed description of the goods carried by the ship. Cargo Manifest must exist and be issued by an agent appointed by the owner of the goods. Whether the ship being agent is empty without cargo or in a state of being loaded, usually the contents of the Manifest

(2)

e-ISSN : 2656-0666 document in an empty state are called NIHIL and if the ship is loaded,

the Manifest document contains, among other things, complete information regarding the name of the sender, the name of the consignee, the name of the ship and the cargo, amount of cargo, port of loading and unloading. Such is the importance of the Manifest document, as an important document in the world of shipping, so it is very appropriate for us to know the procedure for making it. In the event that the steps for making the first Manifest document are accepting the appointment, the Shipper will automatically give Shipping Instruction (SI) to the agent, then after the ship has docked the agent asks for the Stowage Plan and Master Authority To Sign B / L to the ship, then the agent provide reports or monitor all loading activities to the Owner then after the completion of the cargo the agent asks Sounding / Ullage to the ship to make a Manifest and Mate's Receipt at the final stage of bringing the document to the ship and checked by the ship and signed by the agent and the ship. Then the document is given to the ship and left behind for the agent.

Keywords: Manifest, Liquid Bulk Payments, PT. Admiral Lines Cabang Belawan

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara Kepulauan (

Archipelagic States) telah di tetapkan oleh United Nations Convention on the Law Of the Sea (UNCLOS) III, tahun 1982, diratifikasi pada tahun 1985 dan telah di ikuti oleh Hukum Internasional pada tahun 1994. Dari pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat di lihat satu di antaranya di bidang perdagangan, baik perdagangan nasional maupun internasional. Negara Indonesia salah satu negara dengan melakukan sistem perdagangan ekspor maupun impor.

Hal ini merupakan pengaruh yang sangat penting untuk menunjang suatu pertumbuhan ekonomi nasional, dengan demikian mulailah di butuhkannya suatu pertumbuhan ekonomi nasional, dengan demikian mulai lah di butuhkan suatu sarana dan prasarana transportasi serta jasa pelayaran yang bagus dan sesuai, agar barang-barang yang di kirim ke tempat tujuan dapat sampai di tujuan dengan aman dan dalam keadaan yang baik serta bisa sampai tepat waktu sehingga menimbulkan kesan positif dari pemilik barang.

Transportasi merupakan sarana untuk

memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, dalam rangka

memantapkan perwujudan wawasan nusantara,

meningkatkan serta mendukung pertahanan dan

keamanan negara, yang selanjutnya dapat

mempererat hubungan antar bangsa.

Pentingnya transportasi tersebut tercermin

pada penyelanggaraannya yang mempengaruhi

semua aspek kehidupan bangsa dan negara serta semakin meningkatnya kebutuhan jasa angkutan bagi mobilitas orang dan barang dalam negeri serta ke dan luar negeri.

Menyadari pentingnya peran transportasi tersebut, angkutan laut sebagai salah satu moda transportasi harus di tata dalam satu kesatuan sistem trasnportasi nasional yang terpadu dan mampu mewujudkan penyediaan jasa transportasi yang seimbang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan tersedianya pelayanan angkutan yang selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah di capai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, polusi rendah, dan efisien.

Angkutan laut yang mempunyai karakteristik pengangkut secara nasional dan menjangkau seluruh wilayah melalui perairan perlu di kembangkan potensi dan di tingkatkan peranannya sebagai penghubung antar wilayah, baik nasional maupun internasional.

Kegiatan utama perusahaan pelayaran adalah mengoperasikan kapal milik atau kapal yang di carter agar hasilnya sesuai yang di inginkan oleh perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Untuk

menunjang keberhasilan pengoperasian kapal,

operator yang handal, dinamis, dan professional dalam bidangnya masing-masing.

Perusahaan pelayaran sebagai perusahaan jasa yang melayani pengguna jasa sebagai dari

(3)

pelayaran jasa pelabuhan, di mana suatu pelayanan yang di berikan oleh pemberi jasa dengan efektif dan efisien dengan teknik atau metode yang benar, serta proses pelayanan muatan dari pelabuhan asal atau pemuatan hingga pelabuhan tujuan atau pembongkaran dapat di laksanakan dengan cepat, lancar dan biaya yang relative murah untuk menunjang terselenggaranya angkutan laut untuk meningkatkan pelayanan muatan kapal maka PT. Admiral Lines harus meningkatkan ruang lingkup dari mutu pelayanan serta produktifitas kerjanya.

Setiap transaksi perdagangan selalu

menimbulkan hak dan kewajiban bagi masing – masing pihak yang bersangkutan. Pihak penjual berkewajiban antara lain melakukan penyerahan barang yang telah sama – sama di sepakati dan berhak untuk menerima pembayaran atas harga barang yang di serahkannya, sebaliknya pembeli berkewajiban untuk melunasi harga pembayaran dari barang yang di serahkan dan berhak menuntut penyerahan barang yang di belinya.

Bilamana penjual dan pembeli berada di suatu tempat yang sama dan dekat, maka penyelesaian kewajiban dan hak masing – masing lebih mudah di lakukan. Akan tetapi pada perdagangan luar negeri tidak semudah dan tidak secepat itu. Hal ini di karenakan penjual dan pembeli terpisah satu sama lainnya baik secara geografis maupun batas – batas kenegaraannya. Sebagian besar pengangkutan perdagangan luar negeri di laksanakan melalui angkutan laut, untuk pemindahan hak memiliki barang tersebut, maka pemilik barang mengeluarkan Shipping Instruction (SI), dan pihak perusahaan pelayaran menyerahkan Manifest dan Mate’s Receipt kepada pihak kapal.

Dengan adanya dokumen tersebut, pihak penjual atau eksporter akan berusaha bagaimana caranya agar dapat memenuhi kewajiban untuk mengirimkan dan melakukan penyerahan barang kepada pembeli atau importer dan menerima hak nya atas pembayaran dari barang yang di serahkan itu. Sebaliknya pembeli atau importer harus memikirkan pula untuk dapat melakukan kewajibannya dalam melunasi pembayaran barang yang di belinya serta menerima barang itu dengan sebaik – baiknya.

Demikian pentingnya dokumen Manifest ini sebagai dokumen terpenting dalam dunia pelayaran. Oleh kerena hal – hal tersebut yang mendorong penulis sengaja menyusun suatu makalah dengan judul : “ Proses Pembuatan Manifest Dalam Pengapalan Muatan Curah Cair yang diageni oleh PT. ADMIRAL LINES CABANG BELAWAN ”.

METODE PENELITIAN

Adapun metode yang di gunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.Metode Penelitian Lapangan ( Field Research )

Metode Lapangan (Field Research) adalah penelitian yang di laksanakan dengan memperoleh bahan – bahan langsung dari lapangan atau subjektif yang membahas :

a.Metode Observasi

Metode Observasi merupakan metode ilmiah sistematis, penulis secara langsung meninjau ke lapangan, dalam hal ini penulis mengumpulkan data berdasarkan pengamatan yang di lakukan pada PT. Admiral Lines Cabang Belawan.

b.Metode Interview

Metode Interview merupakan tanya jawab langsung cara pengumpulan data dalam segala hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian penulis. Metode tanya jawab yang di lakukan untuk mengetahui kebenaran dari penelitian tersebut terutama yang menyangkut masalah Manifest.

c. Metode Dokumentasi

Dokumen adalah suatu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa – peristiwa yang terjadi. Maka penyelesaian dokumen mengenai permasalahan Manifest merupakan hal pokok untuk melengkapi data yang telah ada.

2.Analisa Pustaka (Library Research)

Metodologi penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang di lakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis dengan menelaah berbagai macam buku, artikel – artikel, menyesuaikan istilah yang di temukan di lapangan

dengan kamus maritim serta mengumpulkan

informasi yang berhubungan dengan judul makalah ini baik dari internet maupun majalah – makalah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Sejarah Singkat Perusahaan PT. Admiral Lines Cabang Belawan

PT. Admiral Lines Cabang Belawan merupakan perusahaan cabang dari PT. Admiral Lines di Jakarta, yang sering juga disebut ALPU ( ADMIRAL PUSAT ). Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan proses pendirian perusahaan pelayaran yang didirikan sesuai dengan

(4)

Berita Negara Republik Indonesia, terakhir tanggal 17 Oktober 1975. Jadi perusahaan ini resmi berdiri pada tanggal 17 Oktober 1975, tepatnya beralamat di Jln. Veteran no. 180 Medan – Belawan dan sekarang telah berpindah tempat di Jln. Raya Pelabuhan II No. 08 Medan – Belawan yang masih dipimpin oleh Bapak Mangasi Hutahaean.

PT. Admiral Lines Cabang Belawan

merupakan perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang keagenan baik kapal domestik maupun kapal internasional. Pada umumnya kapal yang diageni oleh PT. Admiral Lines ialah kapal tanker yang berasal dari luar negeri dan kapal domestic yang dilayani biasanya kapal cargo dan kapal RORO. PT. Admiral Lines Cabang Belawan tidak terlepas dari PT. Admiral Lines Pusat, dimana PT. Admiral Lines Cabang Belawan tiap bulannya wajib untuk membuat laporan keuangan bulanan dan laporan kunjungan kapal bulanan yang ditujukan kepada PT. Admiral Lines Pusat yang berkedudukan di Jakarta yang merupakan agen umum ( General Agent ).

B. Defenisi Manifest

1.Inward Manifest Meliputi :

a.Barang Impor yang di bongkar / di selesaikan. Yaitu barang – barang impor yang secara fisik di turunkan ke daratan dari atas kapal, serta barang impor yang di angkut lanjut, di angkut terus. Intinya, barang barang ini adalah barang – barang impor yang telah memasuki daerah pabean suatu negara, misal negara Indonesia, teteapi tidak di turunkan / tidak di bongkar dari perut kapal. Namun, selama kapal bersandar di dermaga dan melakukan aktivitas bonkar – muat, barang tersebut tetap berada di perut kapal untuk kemudian di bawa lagi ke luar daerah pabean ketika kapal meninggalkan pelabuhan menuju pelabuhan tujuan di negara lain.

b.Barang Ekspor yang di angkut lanjut, di angkut terus. Yaitu barang – barang ekspor yang telah di muat di kota lain dalam daerah pabean yang sama. Misalnya, sebelum kapal singgah di Tanjung Priok Jakarta, kapal sudah singgah dan menaikkan muatan barang ekspor di Tanjung Emas Semarang atau pun juga barang ekspor yang baru selesai di muat ke atas kapal di pelabuhan Tanjung Priok dan sudah siap di berangkatkan keluar negeri.

Kapal – kapal laut bisa menyerahkan pemberitahuan nihil bila ternyata tidak melakukan kegiatan bongkar / muat barang, tetapi, hanya lego jangkar tidak lebih dari 24 jam bagi kapal laut.

2.Outward Manifest meliputi :

a.Barang ekspor yang dimuat, di angkut lanjut, di angkut terus.

b.Barang impor yang yang di angkut lanjut, di angkut terus.

c.Barang BC 13.

C. Syarat – syarat Membuat Manifest

Untuk mengetahui proses membuat Manifest muatan terlebih dahulu harus mengetahui dokumen apa saja yang harus di penuhi agar Manifest tersebut dapat terbentuk adalah sebagai berikut :

1.Menerima Shipping Instruction ( SI ) dari pengirim ( Shipper ).

Shipping Instruction ( SI ) atau Shipping Order ( SO ) adalah surat yang di buat oleh Shipper ( pemilik barang atau perusahaan ekspedisi ) yang di tujukan kepada carrier / kapal ( pelayaran ) untuk menerima dan memuat muatan yang tertera dalam surat tersebut. Yang berisi nama Shipper, nama Consignee di pelabuhan bongkar, Notify address, vessels / nama kapal, pelabuhan muat, pelabuhan tujuan, nama dan jenis barang, jumlah berat dan volume, shipping Mark, total net weight, total Gross Weight, total Measurement, freight and charge, B / L, Dated, Commercial Invoice, No. L / C.

2.Menerima Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB ) dari pengirim.

PEB adalah dokumen pabean yang di gunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor barang. PEB di buat oleh eksporter atau kuasanya dengan menggunakan software secara online. Barang yang akan ekspor wajib di beritahukan ke kantor Bea cukai dengan menggunakan PEB ini.

3.Menerima data muatan dari Surveyor.

Data – data muatan yang akan di terima oleh pihak agen dari Surveyor seperti Letter Of Discrepancy dan Sounding / Ulage Report. Surveyor adalah orang yang secara profesional memiliki keahlian / kompetensi untuk melakukan survey terhadap suatu jenis muatan dan memberikan data yang benar tentang keadaan muatan.

4.Meminta Stowage Plan dan Master Authority To Sign B/L Kepada pihak kapal.

Setelah kapal tiba di pelabuhan muatan, maka agen harus segera meminta stowage plan dan Master Authority To Sign B/L kepada pihak kapal. Stowage Plan yang di minta tersebut sangatlah berguna

(5)

sebagai pedoman bagi agen untuk mengisi Manifest yang telah di persiapkan terlebih dahulu khususnya untuk mengetahui posisi tangki di mana muatan – muatan yang tercantum dalam Shipping Instruction ( SI ) akan di muat. Sedangkan dokumen Master Authority To Sign B/L berguna sebagai Pelengkap persetujuan Kapten Tanker Bill Of Lading.

5.Mempersiapkan Manifest.

Pada saat pembuatan Manifest, pihak agen

perusahaan pelayaran sudah terlebih dahulu

menyiapkan NO B/L, Tank Number, Description Of Goods, Gross Weight, Freight dan Remarks di mana semua hal itu sudah dapat di ketahui dari langkah – langkah sebelumnya di atas. Data pada Manifest harus sama seperti yang tercantum pada Tanker Bill Of Lading. Sesudah Manifest di persiapkan supaya teliti lagi kebenarannya. Manifest di tutup pada

lembaran dari Shipment terakhir dengan

mencantumkan di bawahnya. Nama dan stempel cabang perusahaan pelayaran di sertai tanda tangan kepala cabang. Sebelum kapal berangkat, satu set Manifest sudah harus di serahkan pada pihak kapal. 6.Mempersiapkan Mate’s Receipt.

Setelah pemuatan selesai ( Complete Loading ), maka Mate’s Receipt yang terlebih dahulu di persiapkan di serahkan oleh agen perusahaan pelayaran pada mualim I untuk di tanda tangani. Mate’s Receipt di buat untuk satu kali pengapalan semua muatan yang di muat di pelabuhan pemuatan dengan mencantumkan : nama pelabuhan muat dan tanggal pembuatan Mate’s Receipt, nama dan stempel cabang perushaan pelayaran di sertai tanda tangan kepala cabang, kolom untuk tempat tanda tangan mualim I dan stempel kapal. Setelah Mate’s Receipt di tanda tangani, maka agen perusahaan pelayaran harus meneliti apakah catatan – catatan ( remarks ) yang di buat oleh mualim I benar –benar menurut kenyataan yang ada. Distribusi Mate’s Receipt yang telah di tanda tangani di berikan kepada Mualim I, Shipper, Kantor Pusat Perusahaan Pelayaran atau General Agent ( GA ), Agen / kantor perusahaan pelayaran.

D.Proses Pengisian Data Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP)

1.Nomor Pos otomatis di buat oleh aplikasi

2.Pastikan detil RKSP dengan status detil

“LENGKAP” melalui pengisian kolom data terutama data yang mandatory. Apabila status masih “TIDAK LENGKAP”, klik pada status tersebut untuk

mengetahui hasil validasi. Status tersebut akan mempengaruhi ketika di lakukan validasi secara menyeluruh pada header yang mengakibat kan status dokumen RKSP masih berstatus “EDIT”

3.Pada saat menigisi kolom data yang merupakan kode dari referensi tertentu, pengguna dapat menampilkan layar bantuan untuk melihat daftar kode –kode beserta uraiannya. Pengguna dapat menekan tombol F1 pada keyboard.

E.Proses Membuatan Manifest Dalam Pengapalan Muatan Curah Cair

Pelaksanaan Pembuatan Inward Manifest dan Outward Manifest Pada PT. Admiral Lines Cabang Belawan sebagai berikut :

1.Yang perlu di perhatikan dalam pengisian dokumen Inward Manifest adalah :

a.Dokumen Inward Manifest baru dapat di buat apabila dokumen RKSP telah berstatus “B.C 1.1”. pengguna dapat melakukan load data B.C 1.1 setelah men – klik tombol buat data pada toolbar.

b.Pengisian di lakukan pada bagian Header – waktu terkait, waktu aktual kedatangan, pembongkaran, serta pemuatan.

c.Dokumen Inward Manifest dapat kirim data apabila berstatus “READY”.

2.Yang perlu diperhatikan dalam pengisian dokumen Outward Manifest adalah :

a.Isikan data Outward Manifest dengan selengkap – lengkapnya, sepanjan data tersebut ada.

b.Dokumen Outward Manifest dengan status

“READY” jika pengguna telah mengisi kolom data ketika pengisian data RKSP terutama kolom data. c.Pada saat mengisi kolom data yang merupakan kode dari referensi tertentu, pengguna dapat menampilkan layar bantuan untuk melihat daftar kode – kode beserta uraiannya. Pengguna dapat menekan tombol F1 pada keyboard.

3.Pengurusan Manifest yang sering penulis dapatkan di lapangan ada dua pos yaitu :

a.Angkut Terus

Angkut terus adalah muatan kapal yang berasal dari pelabuhan di luar daerah pabean yang singgah ( transit) di pelabuhan daerah pabean kawasan bebas

tanpa melakukan pembongkaran, dan tujuan

pelabuhan lain dalam daerah pabean lainnya dengan kapal itu sendiri dari pelabuhan asal.

(6)

b.Angkut Lanjut

Angkut lanjut adalah muatan kapal yang berasal dari pelabuhan di luar pabean yang singgah di pelabuhan daerah pabean kawasan bebas dengan melakukan pembongkaran untuk di pindahkan ke kapal lain untuk tujuan pelabuhan lain.

F.Akibat Terjadinya Perbaikan Inward Manifest / Outward Manifest (REDRESS )

Sepanjang dapat di buktikan dengan dokumen pendukung, pengangkut atau pihak – pihak lain yang bertanggung jawab atas barang dapat mengajukan perbaikan BC 1.1 dalam hal :

1.Terdapat kesalahan jumlah barang curah atau di sebut dengan Quantity.

2.Terdapat kesalahan nama Consignee dan / atau notify party pada Manifest.

3.Terdapat kesalahan data lainnya atau perubahan pos Manifest. Setelah di lakukan perbaikan, di mintakan persetujuan kepala kantor.

G.Bagian – Bagian dan Isi Dalam Form Manifest

Di sini penulis akan menerangkan bagian – bagian dan isi dalam form Manifest sebagai berikut : 1.Nama Master

Di isi nama Nahkoda ( Captain )

Contoh : CAPT. TORSEN ODD STEINAR 2.Ocean Vessel, Voyage Number dan Flag

Di isi nama kapal yang mengangkut muatan dan nomor pelayaran yang bersangkutan, dan nama bendera kapal tersebut.

Contoh : MT. CHAMPION TIDE V50 LIBERIA, FLAG

3.Port of Loading dan Port of Discharging

Yaitu di isi dari pelabuhan mana muatan tersebur di muat dan di mana muatan tersebut akan di bongkar atau pelabuhan tujuan.

Contoh : BELAWAN, INDONESIA dan GENOA, ITALY

4.Nomor Bill of Lading ( B/L ) atau Bill of Lading number

Sipengangkut ataupun port agent mengisi nomor Bill of Lading ( B/L ) guna untuk mempermudah mengenali barang tersebut.Contoh : BLW / GOA – 01.

5.Sipengirim atau shipper

Nama pengirim muatan harus di cantumkan dengan jelas dan pada umumnya yang di cantumkan bukanlah nama pribadi melainkan nama perusahaan. Contoh : PT. MUSIM MAS

JL. K. L. YOS SUDARSO KM 7,8 TANJUNG MULIA – MEDAN 20241 SUMATERA UTARA – INDONESIA 6.Sipenerima atau consignee

Yaitu nama penerima yang di tuju atau kepada siapa barang tersebut di tujukan.

Contoh : TO ORDER

7.Notify address atau Notify Party Yaitu nama alamat importer.

Contoh : FERRERO TRADING LUX S.A.

FINDEL BUSINESS CENTER, COMPLEX B, RUE DE TREVES, L-2632-FINDEL

TEL: (352) 34 97 11-1 VAT NO: LU 15843 111 8.Charteres

Yaitu nama dari pencharter.

Contoh : ICOF SHIP CHARTERING PTE LTD. 9.Freight dan Chargers

Pada kolom ni di cantumkan tentang cara pembayaran uang tambang tergantung dari syarat pembayaran.

Contoh : FREIGHT PREPAID 10.Description of Good dan Quality

Yaitu di cantumkan jumlah muatan, merek, jenis barang serta jenis pengepakannya.

Contoh : RSPO SG RBD PALM OLEIN DF IV 62-64

11.Gross Weight

Pada kolom ini di isi keterangan mengenai ukuran barang.

Contoh : 2.999,912 METRIC TONS 12.Tank Number

Yaitu keterangan tentang letak muatan yang di muat pada tanki nomor berapa muatan tersebut di muat.

(7)

Contoh : 1S

13.The Carrier or his agent

Pada kolom ini di butuhkan tandatangan pengangkut atau port agent yang mewakilinya dan berhak untuk

itu di cantumkan nama dan jabatan yang

menandatangani Manifest.

Contoh : BELAWAN, AUGUST 26TH 2019

PT. ADMIRAL LINES MEDAN

BRANCH

AS AGENT FOR MT. CHAMPION TIDE V50

H. Hambatan – Hambatan yang Dihadapi Dalam Membuat Manifest

Adapun hambatan – hambatan yang di hadapi dalam penerbitan Manifest, adalah sebagai berikut :

1.Adakalanya penyelesaian Bill of Lading ( B/L ) terlambat karena kelalaian pihak – pihak yang terkait di dalamnya.

2.Terkadang pihak perusahaan pelayaran yang menerbitkan Outword Manifest sering kurang teliti sehingga terdapat banyak kesalahan pada dokumen Manifest.

3.Terdapat kesalahan nama consignee dan Nofity Party pada Manifest.

I.Prosedur Pelayanan Dokumen Kapal

1.Sebelum Kapal Tiba

Sebelum kapal tiba, Prinsipal (pemilik kapal) mengadakan kontak atau komunikasi dengan pihak perusahaan atau agen yang di tunjuk, untuk pemberitahuan ini dilaksanakan 1-2 hari sebelum kapal tiba agar pihak perusahaan pelayaran dapat mempersiapkan segala sesuau yang di butuhkan. Prinsipal sebelum membuat Letter of Appoitment (surat persetujuan) yang di tunjuk kepada perusahaan pelayaran. Surat ini dibuat dengan maksud apabila kapal membutuhkan sesuatu maka kapal dapat meminta pada agen yang ditunjuk oleh prinsipal. Ketika sudah terjadi persetujuan antara agen dan pihak owner maka agen akan meminta sebagian dokumen kapal diantaranya:

a.Surat Laut b.Surat Ukur

c.Penjukan Keagenan

d.Ship Particular

e.Rencana Pola Trayek (RPT) f.B/L atau Manifest

Dokumen diatas dapat di e-mailkan dengan tujuan untuk membuat Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK) yang akan diurus di Kantor Syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).

Setelah mengetahui kapal yang akan datang maka perusahaan pelayaran membuat rencana operasi kedatangan kapal yang diajukan pada Instansi-intansi yang terkait didalam lingkungan kerja Pelabuhan, antara lain:

1)Kantor Syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).

2)Vessel Trafic Services (VTS) 3)Karantina Kesehatan.

Pengurusan dokumen yang pertama dikalukan oleh pihak agen adalah pihak agen akan mengajukan Permohonan Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK) yang akan diserahkan kepada Kantor Syabandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) panjang sebagai pemberitahuan atas kapal yang akan tiba. Persyaratan Permohonan Kedatangan Kapal (PKK) yaitu:

a)Formulir checklist persyaratan PKK b)Permohonan PKK

c)Bill Of Lading (B/L) d)Penunjukan Keagenan e)Ship Particular

f)Rencana Pola Trayek (RPT) g)Surat Ukur

2.Setelah Kapal Tiba

Setelah kapal tiba di wilayah pelabuhan yang di singgahi, maka kapal akan melakukan penurunan jangkat di wilayah Anchorage Area yang sudah ditentukan oleh agen. Sebelum agen memastikan dimana tempat dermaga yang akan digunakan, kapal akan tetap berada di Anchorage Area. Saat kapal masih berada di wilayah area labuh, agen akan pergi ke kapal menggunakan boat service guna mengambil dokumen kapal. Dan pada saat agen sudah berada di atas kapal, agen akan memimta ijin kepada kapten kapal untuk mengecek dan membawa dokumen kapal tersebut yang meliputi:

(8)

Selain mengambil dokumen kapal, agen juga mengambil dokumen Crew kapal (anak buah kapal) yaitu:

a.Sertifikat kapal b.Buku kesehatan kapal c.Ijazah crew

d.Buku pelaut

Setelah dokumen tersebut sudah dibawa oleh agen, maka dokumen tersebut akan serahkan ke kantor syahbandar dan otoritas pelabuhan untuk di memorandum. Apabila ada sertifikat yang sudah habis masa berlakunya maka agen segera akan melaporkan ke owner untuk memberi tahukan bahwa sertifikat tersebut harus diperpanjang.

J.Dokumen Tambahan Muatan Kapal

Betapa pentingnya suatu dokumen dalam

membawa barang di atas kapal. Sarana

pengangkutnya akan memasuki dan meninggalkan

kawasan pabean, agen harus menyerahkan

pemberitahuan rencana kedatangan dan

keberangkatan sarana pengangkut dan wajib

melaporkannya ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Berikut penulis lampirkan beberapa defeinisi dari dokumen – dokumen tersebut :

1.Shipping Instruction ( SI )

Shipping Instruction ( SI ) merupakan sumber pengapalan, oleh karena itu kalau S/I sudah diterima oleh agen pelayaran ( Acccepeted by the agent ) maka kedua belah pihak yaitu shipper dan carrier terikat kepada kesepakatan tersebut, yaitu pengapalan muatan. Kalau Shipper membatalkan

pengapalannya, carrier yang bersangkutan

mempunyai hak atas ganti rugi yang di namakan dead freight. Sebaliknya kalau carrier membatalkan sailing, harus mengganti ganti rugi kepada shipper. 2.Bill Of Lading ( B/L )

Bill Of Lading merupakan dokumen yang di siapkan oleh pengangkut yang di bentuk di pelabuhan muat. Original Bill Of Lading ini merupakan bukti kepemilikan barang yang sah secara hukum dan merupakan dokumen terpenting di bandingkan dokumen yang lain yang menyertainya. Bill Of Lading ini bisa di perjual – belikan, baik sebelum barang tiba di negara tujuan maupun sesudah barang tiba di negara tujuan.

3.Mate’s Receipt

Mate’s Receipt merupakan surat muatan yang di tandatangani oleh mualim I yang merupakan bukti bahwa barang – barang yang di sebutkan benar- benar yang di angkut dalam kapal. Artinya, fakta jumlah dan jenis barang yang masuk ke perut kapal. Bila tidak seusai jumlahnya atau cacat, maka pihak kapal akan memberikan berbagai catatan.

4.Statement Of Fact

Statement Of Fact merupakan laporan

pelaksanaan kegiatan bongkar / muat mulai dari awal hingga selesai kegiatan.

5.Stowage Plan

Stowage Plan merupakan gambaran informasi kondisi muatan yang berada dalam ruang muat baik mengenai letak jumlah dan berat muatan sesuai Consigment mark bagi masing – masing pelabuhan tujuan.

6.Line Up

Line Up merupakan daftar penyandaran kapal pada suatu pelabuhan tertentu yang di setujui oleh pihak instansi Pelindo dan Otoritas Pelabuhan. 7.Dokumen Laporan Kunjungan Kapal

Dokumen laporan kunjungan kapal merupakan daftar kunjungan kapal – kapal dalam satu tahun yang di ageni oleh PT. Admiral Lines Cabang Belawan dan dokumen tersebut di buat oleh bagian Operasional.

8.Delivery Order ( D.O )

Delivery Order ( D.O ) adalah dokumen yang di bentuk di pelabuhan, pembongkaran yang di sediakan oleh pengangkut, dan di serahkan pada penerima barang.

9.Certificate Anilysis

Certificate Anilysis merupakan sertifikat atau barang – barang kimia, obat –obatan, dan komoditas yang lainnya, yang memerlukan analisis, yang menerangkan kadar zat kimia dalam barang – barang kimia atau obat –obatan tersebut, atau analisis kadar protein, ask, moisture, dll dari komoditas.

10.Freight Manifest

Freight Manifest adalah daftar muatan yang menerangkan berat serta jenis pelayaran yang merupakan daftar semua jenis barang yang di muat dalam kapal beserta masing – masing berat barang.

(9)

Adapun Instansi yang terkait dalam proses

kedatangan dan keberangkatan kapal di Pelabuhan belawan yaitu :

1.Otoritas Pelabuhan

Agen melakukan kegiatan Ploting di Otoritas Pelabuhan untuk perencanaan kapal sandar di pelabuhan belawan.

2.Kantor VTS

Agen meminta kwitansi kepada pihak kantor VTS untuk rencana kedatangan dan keberangkatan kapal

3.Syahbandar

Agen melakukan registrasi kedatangan kapal yang lebih di kenal dengan pernyataan Umum kapal(PUK).

4.Kantor Bea Cukai

Agen melakukan pengajuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut ( RKSP ) serta Inward Manifest dan Outward Manifest serta pemeriksaan jika kapal tiba dan sebelum kapal berangkat yang di lakukan oleh petugas penyidikan dan penindakan Bea Cukai dan setiap kapal keluar masuk daerah Pabean wajib melakukan registrasi Manifest walaupun tidak ada muatan kapal atau di kenal dengan nama Manifest Nihil ( kosong )

5.Imigrasi ( Jika kapal dari atau keluar negeri ) Agen melakukan pelaporan ke kantor imigrasi atas kedatangan awak kapal baik warga negara Indonesia atau asing.

6.Karantina

Agen melakukan pelaporan ke kantor Karantina atas kedatangan kapal dan awak kapal untuk kepentingan kesehatan kapal dan awak kapal sebelum dating dan berangkat.

KESIMPULAN

Proses pembuatan Manifest dalam Pengapalan Muatan Curah Cair telah mengikuti SOP Perusahaan PT. Admiral Lines Cabang Belawan secara efektif namun tidak efisien.

DAFTAR PUSTAKA

R, Lingga. Kamus Pelayaran dan Perkapalan. Jakarta : Permata Press 2019.

Soewedo, Hananto. Manajemen Perusahaan

Pelayaran. Jakarta : Rajawali Pers 2015 Susono, Budi. Manajemen Pelabuhan dan Realisasi

Ekpor Impor. Yogyakarta : 2015.

Undang-Undang Pelayaran ( UU RI No. 17 Th. 2008).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan hubungan yang negatif antara konsep diri dengan kecenderungan depresi pada remaja, dengan nilai koefisien korelasi Pearson (rxy) sebesar -0,655 (p

May’s analysis has also been criticized for its lack of compositionality (e.g. Note that absorption requires a mode of composition different from function application. If the only

manajemen dan pemakai dalam proses pengembangan – Tinjauan atas spesifikasi pengujian, data uji, dan hasil.

Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Tingkah Laku siswa Di SMAN 1 Ngunut Tulungagung. Dari hasil uji t dapat diketahui bahwa pengujian hipotesis alternatif

untuk struktur modal berhubungan dengan igyarat yang diberikan kepada investor melalui keputusan suatu perusahaan untuk menggunakan utang atau saham dalam memperoleh modal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penentuan sewa tanah bengkok sebagai peningkatan pendapatan perangkat desa yang digunakan Desa Tawangrejo, yaitu

Hasil prediksi nilai erosi dan sedimentasi DTA Cipopokol dengan menggunakan model hidrologi ANSWERS dari kejadian hujan tanggal 8 Januari 2005 dengan intensitas 46,70

Makanan merupakan faktor yang mengendalikan populasi, pertumbuhan dan kondisi ikan.Makanan sangat penting untuk pertumbuhan ikan karena makanan berfungsi dalam