• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2019 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2019 TENTANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2019

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT PELAYANAN KESELAMATAN

TERPADU/PUBLIC SAFETY CENTER 119 PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 Peraturan Bupati Tangerang Nomor 30 Tahun 2019 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang, perlu menetapkan Peraturan Bupati Tangerang tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu/Public Safety Center 119 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah

Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

(2)

6. Undang-Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

10. Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5942);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 224);

13. Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 165):

14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001/2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);

15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 802);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 451);

(3)

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1611);

18. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 88 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang (Berita Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016 Nomor 88);

19. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 30 Tahun 2019 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pada Dinas dan Badan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang (Berita Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2019 Nomor 30);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT PELAYANAN KESELAMATAN TERPADU/PUBLIC SAFETY CENTER 119 PADA DINAS KESEHATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang.

2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

5. Bupati adalah Bupati Tangerang.

6. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

(4)

8. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah organisasi yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu pada Dinas atau Badan Daerah.

9. UPTD Public Safety Center 119 yang selanjutnya disebut UPTD PSC 119 adalah UPTD pusat pelayanan keselamatan terpadu/public safety center 119 pada Dinas Kesehatan. 10. Kepala UPTD adalah Kepala UPTD pusat pelayanan

keselamatan terpadu/public safety center 119 pada Dinas Kesehatan.

11. Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD yang selanjutnya disebut Kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah Kepala Sub Bagian pada UPTD pusat pelayanan keselamatan terpadu/public safety center 119 pada Dinas Kesehatan. 12. Kementerian Kesehatan adalah kementerian yang

mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

13. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran tugas Pemerintahan.

BAB II

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI

Bagian Kesatu Kedudukan

Pasal 2

(1) UPTD PSC 119 termasuk pada klasifikasi UPTD kelas A. (2) UPTD PSC 119 merupakan bagian dari Dinas Kesehatan. (3) UPTD PSC 119 dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 3

(1) Susunan organisasi UPTD PSC 119 meliputi: a. kepala;

b. sub bagian tata usaha;

c. Kelompok Jabatan Fungsional; dan d. jabatan pelaksana.

(5)

(2) Bagan struktur organisasi UPTD PSC 119 sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga Tugas dan Fungsi

Paragraf 1 UPTD PSC 119

Pasal 4

(1) UPTD PSC 119 mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas Kesehatan dalam hal pelayanan gawat darurat kesehatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD PSC 119 mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan penyusunan rencana tugas dan kegiatan teknis operasional dan/atau teknis penunjang pelayanan gawat darurat kesehatan;

b. pelaksanaan kegiatan teknis operasional dan/atau teknis penunjang pelayanan gawat darurat kesehatan; c. pelaksanaan ketatausahaan UPTD PSC 119;

d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Paragraf 2 Kepala UPTD

Pasal 5

(1) Kepala UPTD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a mempunyai tugas memimpin, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi, serta melaksanakan tugas dan fungsi UPTD PSC 119.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala UPTD mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. merencanakan kegiatan UPTD PSC 119 sesuai rencana strategis dan rencana kerja Dinas Kesehatan;

b. menyusun petunjuk teknis operasional kegiatan PSC 119;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan jabatan, tugas, dan fungsinya;

d. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya;

(6)

e. melaksanakan kegiatan urusan pelayanan kegawat daruratan kesehatan terpadu dengan menggunakan aplikasi call center 119, memberikan informasi fasilitas kesehatan terdekat, memberikan informasi tentang ketersediaan tempat tidur, ketersediaan ruangan di rumah sakit, kemampuan tiap rumah sakit, ketersediaan ambulans pra rumah sakit, dan memberikan informasi lainnya yang berhubungan dengan kegawatdaruratan kesehatan;

f. memberikan layanan gawat darurat pra rumah sakit; g. melaksanakan pelayanan sistem rujukan antara jejaring

rujukan yang terintegrasi dengan pusat komando nasional pada Kementerian Kesehatan dalam penanggulangan kegawatdaruratan terpadu;

h. melaksanakan konsultasi, koordinasi, dan menjalin kerjasama dengan instansi/lembaga lainnya terkait kegawatdaruratan kesehatan terpadu;

i. mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan kegawatdaruratan kesehatan PSC 119;

j. mengevaluasi hasil kegiatan UPTD PSC 119;

k. melaporkan hasil kegiatan UPTD PSC 119 kepada Kepala Dinas; dan

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas.

Paragraf 3

Sub Bagian Tata Usaha Pasal 6

(1) Sub bagian tata usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b, dipimpin oleh seorang kepala sub bagian. (2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan umum, kepegawaian, dan urusan keuangan.

(3) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. merencanakan ketatausahaan meliputi kepegawaian, surat menyurat, serta keuangan;

b. membagi tugas kepada bawahan di sub bagian tata usaha sesuai dengan jabatan, tugas, dan fungsinya; c. membimbing bawahan di sub bagian tata usaha dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya;

d. melaksanakan pemberian fasilitasi dan dukungan pelayanan teknis administrasi;

e. melaksanakan pengelolaan surat menyurat, penggandaan, pendistribusian, dan kearsipan;

f. melaksanakan tertib administrasi, pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan sarana dan prasarana perlengkapan dan aset UPTD PSC 119;

g. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan di lingkup UPTD PSC 119;

h. mengevaluasi hasil kegiatan di sub bagian tata usaha UPTD PSC 119;

(7)

j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala UPTD.

(4) Kepala Sub Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD.

Paragraf 4

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 7

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c terdiri atas sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan UPTD PSC 119 secara profesional sesuai dengan tugasnya.

(3) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala UPTD.

(4) Tiap Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan UPTD PSC 119.

(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 5 Jabatan Pelaksana

Pasal 8

(1) Rincian tugas jabatan pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d, ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri.

(2) Jabatan pelaksana dalam melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

BAB III TATA KERJA Bagian Kesatu

Umum Pasal 9

(1) UPTD PSC 119 dipimpin oleh Kepala UPTD yang diangkat oleh Bupati.

(8)

(2) Kepala UPTD sebagaimana dimaksud ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungannya maupun dengan instansi terkait lainnya. (3) Kepala UPTD melaksanakan sistem pengendalian internal di

lingkungan UPTD.

(4) Kepala UPTD bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

(5) Kepala UPTD dalam pelaksanaan tugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap bawahnya.

Bagian Kedua Pelaporan

Pasal 10

(1) Setiap jabatan fungsional dan pelaksana di lingkungan UPTD PSC 119 wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. (2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan dari

bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut.

(3) Kepala UPTD menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas. Bagian Ketiga

Hal Mewakili Pasal 11

Dalam hal Kepala UPTD PSC 119 berhalangan melaksanakan tugas, dapat menunjuk Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertindak untuk dan atas nama Kepala UPTD.

BAB IV KEPEGAWAIAN

Pasal 12

Penyelenggaraan urusan kepegawaian pada UPTD PSC 119 diatur sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(9)

Pasal 13

Segala pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi UPTD PSC 119 dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Tangerang Nomor 120 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Rincian Tugas serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Terpadu Kabupaten Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang (Berita Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016 Nomor 120), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 15

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang.

Ditetapkan di Tigaraksa Pada Tanggal 3 Juli 2019

BUPATI TANGERANG,

ttd

A. ZAKI ISKANDAR Diundangkan di Tigaraksa

pada tanggal 3 Juli 2019

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG,

ttd

MOCH. MAESYAL RASYID

(10)

NOMOR 34 TAHUN 2019

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT PELAYANAN KESELAMATAN TERPADU/ PUBLIC SAFETY CENTER 119 PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG

UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT PELAYANAN KESELAMATAN TERPADU/PUBLIC SAFETY CENTER 119 PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG

KEPALA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUB BAGIAN TATA USAHA

JABATAN PELAKSANA

JABATAN PELAKSANA

BUPATI TANGERANG, ttd

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tesis : Profil Rumah Tangga Miskin dan Faktor Determinan Kemiskinan Kabupaten Bogor (Studi Kasus Desa Jogjogan, Cisarua, Bogor).. Telah berhasil dipertahankan di

Kepmen tersebut mempersyaratkan bahwa pupuk organik harus mengandung karbon (C) minimal 15%, dengan rasio C/N antara 12-25. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan N dalam pupuk

Berdasarkan analisa permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari rumusan masalah mengenai sistem informasi manajemen arsip kependudukan

Untuk menentukan kebutuhan kotor pada setiap periode produksi, digunakan nilai basil peramalan jumlah penjualan untuk setiap periode produksi...

Sambil anak anda mengalami kemajuan, mereka akan mampu untuk mencocokkan huruf-huruf dengan bunyi suara secara cukup baik dan mereka akan memiliki kumpulan kata yang dapat mereka

(1) Data menunjukkan bahwa sekitar 12,1 persen responden menyatakan bahwa zonasi pedagang di pasar desa adat Intaran saat ini tidak lebih baik dibandingkan dengan zonasi

Sebenarnya kepala pasukan beserta para prajurit bawahannya yang ditempa dalam peperangan itu telah belajar untuk menghadapi rasa takut, tetapi kini mereka mengalami suatu

Kegiatan ini dilakukan dalam satu hari kerja atau jika terdapat pesanan. Kegiatan pemotongan selain bertujuan untuk mendapatkan ukuran yang dibutuhkan juga bertujuan untuk