• Tidak ada hasil yang ditemukan

56 ISSN: (Print), (Online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "56 ISSN: (Print), (Online)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

56

ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)

Implementasi Informasi Pembayaran Kredit Berbasis Web

(Studi Kasus : PT. Putra Asman Nainggolan Yogyakarta) Lamhot Hutapea, Elly Muningsih

AMIK BSI Yogyakarta

lamhotlvj@gmail.com, elly.emh@bsi.ac.id

ABSTRAK - Pemanfaatan teknologi informasi berbasis web sangat dibutuhkan oleh perusahaan

untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kinerja yang dapat menunjang kegiatannya. Demikian juga halnya dengan PT. Putra Asman Nainggolan (PAN) Yogyakarta yang menangani penagihan dan pembayaran kredit bermasalah nasabah bank yang belum menggunakan website sebagai media informasi bagi nasabahnya sehingga keterlambatan pemberian informasi pembayaran nasabah dan sisa kredit nasabah menjadi permasalahan yang sering kali muncul. Perancangan Website menggunakan

Macromedia Dreamweaver 8, yang mana aplikasi ini dapat memudahkan pengembangan dalam

membuatnya. Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode Waterfall dan pengujiannya menggunakan metode Black Box Testing. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi berbasis web yang memudahkan nasabah untuk mendapatkan informasi pembayaran dan sisa kreditnya. Selain itu web juga menciptakan suatu sistem yang baik yang efektif dan efesien dalam menunjang aktifitas PT. Putra Asman Nainggolan Yogyakarta.

Kata Kunci : website, media informasi, metode Waterfall, Black Box Testing

I PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi pada zaman sekarang berkembang dengan pesatnya, informasi yang up to date dan akurat serta mudah didapatkan sangat dibutuhkan masyarakat. Salah satu media dari perkembangan teknologi informasi yang

menggunakan internet adalah website.

Website merupakan halaman internet yang

berisi informasi yang dapat diakses secara cepat. Melalui adanya website, kini masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai macam informasi lewat internet. Pemanfaatan teknologi informasi berbasis web juga sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kinerja yang dapat menunjang kegiatannya.

PT. Putra Asman Nainggolan (PAN) Yogyakarta adalah sebuah perusahaan yang bekerjasama dengan beberapa bank di Indonesia, seperti bank BRI, bank BNI, bank Bukopin, bank Permata dan bank Mega, yang menerima sebagian tugas penagihan dan pembayaran kredit bermasalah nasabah bank tersebut. Hingga pada saat ini PT. PAN menangani ribuan nasabah yang telah diserahkan oleh bank kepada PT. PAN, dan dalam proses penagihan dan penerimaan uang pembayaran kredit nasabah, PT. PAN memiliki karyawan yang disebut FC (Field

Consultant) yang tugasnya bertanggung jawab

untuk melakukan penagihan dan menerima

uang pembayaran kredit dari nasabah, yang kemudian uang pembayaran tersebut harus diserahkan ke bagian Administrasi PT. PAN untuk didata dan diserahkan ke bagian pembayaran kredit pada bank bersangkutan.

Permasalahan yang sering terjadi hingga pada saat ini adanya uang pembayaran kredit nasabah yang tidak diserahkan (missing

payment) oleh FC kepada Admin PT. PAN dan

penyerahan uang pembayaran nasabah yang tertunda (pending payment), hal ini dikarenakan PT. PAN belum mempunyai sistem informasi yang mudah diakses oleh nasabah untuk melihat update informasi pembayaran kredit oleh nasabah. Permasalahan yang terjadi ini dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan nasabah terhadap agency yang menanganinya, serta menyebabkan kesulitan dalam hal pembuatan laporan pembayaran kredit nasabah oleh admin PT. PAN kepada pihak bank.

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah merancang website untuk sistem informasi pembayaran kredit nasabah PT. PAN Yogyakarta agar bisa memberikan informasi pembayaran kredit nasabah yang up to date dan akurat kepada nasabah PT. PAN Yogyakarta.

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Program

Menurut Jogiyanto (2005:22) menjelaskan bahwa program merupakan suatu kegiatan

(2)

57

ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)

prinsip yang sudah ditentukan dan dilaksanakan organisasi dengan tujuan untuk menerapkanstrategi yang sudah disusun. Sedangkan Nugroho (2011:121) menyebutkan bahwa Pemrograman berorientasi objek (OOP) merupakan suatu cara yang baru dalam berpikir atau berlogika untuk menghadapi masalah yang akan diatasi dengan komputer. Pemrograman berorientasi objek (OOP) bertujuan untuk memecahkan masalah serta mempermudah suatu pekerjaan atau yang lainnya sesuai yang diinginkan oleh user. Konsep utama dari OOP adalah objek, objek adalah konsep atau abstraksi tentang sesuatu yang memiliki arti bagi aplikasi yang akan dikembangkan. Objek biasanya berupa kata benda. Namun objek dalam konteks OOP bukan hanya objek nyata yang bisa diraba dan dilihat secara kasat mata, seperti manusia, mobil, pesawat terbang, sapi, kuda dan sebagainya, namun juga menyangkut entitas-entitas konseptual, seperti rumus persamaan kuadrat, liberalisme, dan sebagainya.

2.2 Sistem Informasi dan Sistem Perkreditan

Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama dan melakukan kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran (Jogiyanto, 2005). Sedangkan informasi disebutkan sebagai data yang diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna juga memberi arti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005). Dan defenisi sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto (2005:11) dinyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung suatu operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.

Sistem Perkreditan

Menurut Taswan (2010:309) mengemukakan bahwa pengertian kredit yang telah menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara pihak bank dengan pihak lain, peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga atau bagi hasil yang telah ditetapkan. Definisi ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998

tentang Perbankan (revisi UU No. 14 Tahun 1992).

2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Salah satu cara permodelan data adalah dengan Entity Relationship Diagram (ERD). Menurut Fatta (2007:121) menjelaskan bahwa ”ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis”. Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama. Dalam entitas digunakan untuk menghubungkan antar entitas yang sekaligus menunjukkan hubungan antar data, yang akhirnya ERD bisa juga digunakan untuk menunjukkan aturan-aturan bisnis yang ada pada sistem informasi yang akan dibangun. Beberapa poin yang harus diperhatikan dalam menggunakan ERD untuk menunjukkan aturan bisnis yaitu:

1. Aturan bisnis adalah batasan yang harus diikuti ketika sistem beroperasi.

2. Simbol ERD hanya menunjukkan satu

instance dari entitas harus ada sebelum instance lain dari suatu entitas. Sebagai

contoh: seorang dokter harus ada sebelum perjanjian ketemu dengan dokter dibuat. 3. Simbol ERD dapat menunjukkan ketika

salah satu instance dari suatu entitas dapat direlasikan dengan satu anggota atau lebih dari entitas lainnya. sebagai contoh, satu dokter bisa memiliki banyak pasien, satu pasien bisa jadi hanya memiliki satu dokter utama.

4. Simbol ERD juga menunjukkan ketika eksistensi dari suatu instance dalam suatu entity adalah opsional untuk sebuah relasi dengan instance lain dari suatu entitas. Sebagai contoh, pasien mungkin memiliki atau mungkin tidak memiliki biaya asuransi.

ERD terbagi atas tiga komponen, yaitu

entitas (entity), atribut (attribute), dan relasi atau hubungan (relation). Atribut atau field berperan sebagai penjelas dari entitas, dan relasi atau hubungan menunjukkan hubungan yang terjadi antara dua entitas.

2.4 Logical Record Structured (LRS)

Menurut Frieyadie (2007:13) menjelaskan bahwa LRS merupakan suatu hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta dengan atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas yang ada. LRS bertujuan untuk menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan foreign key (FK). Hal yang

(3)

58

ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)

perlu diperhatikan untuk mengubah ERD kedalam bentuk LRS yaitu tingkat hubungan (cardinality) apakah 1:1, 1:M atau M:M

2.5 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah

bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan permodelan aturan-aturan bisnis (Nugroho, 2011:119). UML merupakan perkakas utama untuk analisis dan perancangan sistem berorientasi objek. UML biasa digunakan untuk:

1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum dibuat dengan use case dan actor.

2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum dibuat dengan interaction diagrams.

3. Menggambarkan representasi struktur statik sebuah sistem dalam bentuk class

diagrams.

4. Membuat model behavior (yang

menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem) dengan state transition

diagrams.

5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik

menggunakan component dan

development diagrams.

6. Menyampaikan atau memperluas

fungsionality dengan stereotypes.

Empat diagram UML yang biasa digunakan dalam OOP adalah sebagai berikut:

1. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai

alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

2. Use Case Diagram

Menggambarkan fungsi dari sebuah sistem, apa yang diperbuat sistem, presentasi interaksi antara aktor dengan sistem, pekerjaan tertentu, misalnya sistem pinjam buku diperpustakaan. Komponen use case

diagram terdiri dari : Actor, use dan relation.

Aktor adalah pemain, sedangkan use case adalah apa yang dimainkan/dilakukannya dengan relation sebagai penunjuknya.

3. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur

dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti

containment, pewarisan, asosiasi, dan

lain-lain. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan

interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence

diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu)

dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

2.6 Pengujian Web (Black Box)

Pengujian sistem merupakan suatu proses eksekusi sistem perangkat lunak untuk menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan spesifikasi sistem yang berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan (Fatta, 2007:169). Pengujian sistem sering diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan pada baris program yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sistem perangkat lunak, salah satu pengujiannya adalah pengujian unit yang digunakan untuk menguji setiap modul untuk menjamin setiap modul menjalankan fungsinya dengan baik, metode yang dapat digunakan untuk pengujian unit salah satu nya adalah

black box testing.

III Metode Penelitian a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil, dalam hal ini penulis melakukan observasi di PT. PAN Cab. Yogyakarta pada bagian Administrasi pembayaran kredit.

2. Studi Pustaka

Di dalam metode ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relevan dan tentu saja yang

(4)

59

ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)

ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.

3.1 Model Pengembangan Perangkat

Lunak

Metafora bertingkat atau air terjun (waterfall) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan bahwa keluaran dari suatu tahap merupakan masukan untuk tahap berikutnya (Mulyanto, 2009:243). Tahapan dalam waterfall terdiri atas:

1. System / Information engineering, merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak. 2. Analisis, merupakan tahap menganalisis

hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunas.

3. Design, adalah tahap penerjemahan data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

4. Coding, merupakan tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemograman tertentu.

5. Pengujian, merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. 6. Maintenance, menjadi tahap akhir dimana

suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.

Gambar 1. Diagram Waterfall menurut Sommerville

IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Identifikasi Kebutuhan

Identifikasi kebutuhan diperoleh berdasarkan kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem dari website sistem

informasi pembayaran kredit PT. Putra Asman Nainggolan. Dalam website ini terdapat tiga pengguna yang dapat saling berinteraksi dalam lingkungan sistem, yaitu: User, Nasabah dan Admin. Ketiga pengguna tersebut memiliki karakteristik interaksi dengan sistem yang berbeda-beda dan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda, seperti berikut

a. Kebutuhan User

1) Mengetahui informasi profil

perusahaan PT. PAN, informasi tentang FC yang bertugas dilapangan, serta kontak untuk menghubungi PT.PAN secara langsung.

2) Mengirim pertanyaan dan pesan user lewat website ke PT. PAN.

b. Kebutuhan Nasabah

1) Mengecek update pembayaran yang telah diserahkan nasabah ke FC. 2) Mengecek sisa kredit nasabah.

3) Mengirimkan komplain pelayanan FC, apabila terdapat masalah dalam proses penangangan FC terhadap nasabah.

c. Kebutuhan Admin

1) Mengelola data nasabah, untuk mengedit dan menghapus data nasabah.

2) Menginput pembayaran nasabah untuk memberikan informasi pembayaran kepada nasabah perihal pembayaran yang telah diterima admin dari FC. 3) Menerima komplain pelayanan FC dari

nasabah sebagai acuan peningkatan mutu pelayanan terhadap nasabah. 4) Melihat laporan pembayaran nasabah

tiap bulannya.

4.2 Use Case Diagram Input Pembayaran Kredit Nasabah

(5)

60

ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)

Gambar 2. Use Case Diagram Input Pembayaran Kredit Nasabah 4.3 Basis Data

Perancangan basis data menghasilkan pemetaan tabel-tabel yang digambarkan dengan Entity Relationship Diagram (ERD)

dan Logical Relational Structure (LRS)

ditampilkan pada gambar berikut :

Nasabah isi Aplikasi id Nasabah card_num nama_nasabah bill birth addr phone addr2 phone2 ass_dte exp_dte bank id_aplikasi card_num tgl_pengajuan diskon tenor cicil tgl_cicil kd_fc id_admin terima Field kd_fc nm_cf no_ktp alamat telp foto tagih Pembayaran id_pay card_num tgl_pay bsr_pay kd_fc id_admin serah Admin info id_admin nama_login password role foto card_num billing diskon tgl_pay pembayaran sisa kredit keterangan kd_fc id_admin card_num kd_fc kd_fc id_admin 1 1 M 1 M M 1 M M M

Gambar 3. Entity Relationship Diagram

Nasabah Aplikasi id Nasabah card_num nama_nasabah bill birth addr phone addr2 phone2 ass_dte exp_dte bank id_aplikasi card_num tgl_pengajuan diskon tenor cicil tgl_cicil kd_fc id_admin Field kd_fc nm _cf no_ktp alamat telp foto Pembayaran id_pay card_num tgl_pay bsr_pay kd_fc id_admin Admin id_admin nam a_login password role foto card_num billing diskon tgl_pay pem bayaran sisa kredit keterangan kd_fc id_admin card_num kd_fc kd_fc id_admin id_admin Info card_num

Gambar 4. Logical Record Structure 4.4 Rancangan Arsitektur Perangkat Lunak

Menjelaskan kelas-kelas yang terdapat pada website sistem informasi pembayaran kredit PT. PAN dan menggambarkan sejumlah objek dan pesan-pesan yang dilewati diantara objek-objek ini dalam suatu use case.

1. Class Diagram

Gambar 5. Class Diagram 2. Sequence Diagram

Gambar 6. Sequence Diagram Pembayaran

uc Admin

Admin Input data nasabah

Input aplikasi kredit nasabah

Input data Field Consultan (FC)

Input data pembayaran nasabah

Edit dan Hapus data Nasabah

class Use Case Model Nasabah id_nasabah : text card_num: text nama_nasabah: text bill : double birth : date addr : text phone : text addr2 : text phone2 : text ass_dte : date exp_dte : date bank : date Tambah Simpan Batal Edit Hapus Cari Keluar Aplikasi id_aplikasi : text card_num : text tgl_pengajuan : date diskon : doubel tenor : int cicil : doubel tgl_cicil : date kd_fc : text id_admin : text T ambah Simpan Batal Edit Hapus Cari Keluar Field kd_fc : text nm_cf : text no_ktp : text alamat : text telp : text foto : text T ambah Simpan Batal Edit Hapus Cari Keluar Pembayaran id_pay : text card_num : text tgl_pay : date bsr_pay : doubel kd_fc : text id_admin : text T ambah Simpan Batal Edit Hapus Cari Keluar 1 1 isi 1..* 1 terima 1..* 1..* tagih Admin id_admin nama_login password role foto T ambah Simpan Batal Hapus Cari Keluar 1..* 1 Serah sd Sequence Pembayaran

Admin Form Pembayaran Control Data Pembayaran

Nasabah Open Pembayaran()

Input No. Kartu() Input Data Pembayaran()

Simpan() Batal() Edit() Hapus() Cari() Keluar() Simpan() Simpan()

(6)

61

ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)

4.5 Implementasi dan Pengujian Unit a. Implementasi

Implementasi rancangan antar muka pada Perancangan website untuk sistem informasi pembayaran kredit PT. Putra Asman Nainggolan Yogyakarta terdiri atas :

1. Halaman Index User

User tidak harus melakukan login

untuk dapat masuk ke halaman

index user, dan dapat memilih menu

yang ingin ditampilkan

Gambar 7. Halaman Index User

2. Halaman Index Nasabah Info

Pembayaran

Nasabah harus melakukan login untuk dapat masuk ke halaman index nasabah, dan memilih menu Info Pembayaran yang ada di daftar menu.

Gambar 8. Tampilan Halaman Index Nasabah Info Pembayaran b. Pengujian Unit

Tabel 1. Hasil Pengujian Black Box Halaman Input Data Pembayaran

Nasabah N o Skenario pengujian Test case Hasil yang diharapka n Hasil peng ujian Kesi mpul an 1 No. Kartu, Tanggal Pembay aran, Besar Pembay aran, dan Kode FC tidak diisi atau salah satunya tidak diisi dan yang lainnya diisi kemudi an klik Simpan No. Kartu : (koso ng) Tang gal Pemb ayara n : (koso ng) Besar Pemb ayara n : (koso ng) Kode FC : (koso ng) Sistem akan menolak untuk menyimp an data pembayar an dan menampil kan ”Isi isian ini” Sesu ai harap an Valid 2 No. Kartu diisi salah, Tanggal Pembayar an, Besar Pembayar an, dan Kode FC diisi kemudian klik Simpan No. Kartu : 0159 4390 4815 4704 (salah ) Tang gal Pemb ayara n : 28- 07-2014 Besar Pemb ayara n : 4000 00 Kode FC : 1002 Sistem akan menolak untuk menyimp an data pembayar an dan menampil kan ”No. Kartu salah” Sesu ai harap an Valid 3 No. Kartu diisi benar, Tanggal Pembayar an, Besar Pembayar an, dan Kode FC diisi kemudian klik Simpan No. Kartu : 5189 4390 4815 4704 (bena r) Tang gal Pemb ayara n : 28- 07-2014 Besar Pemb ayara n : 4000 Sistem akan menyimp an data pembayar an dan menampil kan ”Data anda telah berhasil tersimpan ” Sesu ai harap an Valid

(7)

62

ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)

00 Kode FC : 1002

4.6 Spesifikasi Sistem Komputer

Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak

yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan website untuk sistem informasi pembayaran kredit PT. Putra Asman Nainggolan Yogyakarta. Adapun spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam mendukung perancangan website ini yaitu :

a. Processor : AMD Dual Core Processor E 300 (1,3 GHz) b. RAM : 2 Gb DDR3 c. Harddisk : 320 Gb d. Monitor : SVGA 14” e. Keryboard : Standard PS/2 Keyboard

f. Mouse : Standard Mouse

V PENUTUP 1. Kesimpulan

Dari pembahasan dan penjelasan semua materi sebelumnya, maka penelitian ini mengambil beberapa kesimpulan, yaitu melalui sistem informasi yang berbasis web, nasabah dan masyarakat umum dapat dengan mudah mendapatkan profil dan informasi tentang Perusahaan PT. Putra Asman Nainggolan. Selain itu melalui sistem informasi yang berbasis web serta up to date, dapat meningkatkan mutu pelayanan PT. Putra Asman Nainggolan bagi nasabahnya yang membutuhkan informasi yang up to date perihal tagihan kredit mereka.

Saran untuk penelitian berikutnya adalah dari segi tampilan dan informasi bisa dikembangkan lagi. Dan web sebaiknya selalu di update oleh admin untuk data pembayaran nasabah setiap kali nasabah melakukan pembayaran, sehingga nasabah dapat melihat update tagihan kredit mereka.

Daftar Pustaka

[1] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis

dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan dan Organisasi Modern. Yogyakarta

: Andi.

[2] Frieyadie. 2007. Belajar Sendiri

Pemograman Dabase Menggunakan FoxPro 9.0.

Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

[3] Jatnika, Hendra. 2013.

Pengantar Sistem Basis Data Memahami Konsep Dasar & Tuntunan Praktis Perancangan Database. Yogyakarta : Andi. [4] Jogiyanto. 2005. Analisis &

Desain. Yogyakarta : Andi

[5] Nugroho, Adi. 2011.

Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta :

Andi.

[6] Nugroho, Bunafit. 2009. Latihan

Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver MX (6,7,2004) dan 8. Yogyakarta : Gava

Media.

[7] Taswan, Cand. 2010.

Manajemen Perbankan. Yogyakarta : Upp STIM YKPN.

Gambar

Gambar 3.  Entity Relationship Diagram
Gambar 7.   Halaman Index User  2. Halaman  Index  Nasabah Info

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjadi berguna, itu harus tertanam dalam konteks pembelajaran yang tepat (Seidel dkk, 2013). Dengan melihat perkembangan teknologi yang semakin pesat maka

Hasil penelitian untuk perancangan konsep motion graphics pengenalan layang-layang sebagai budaya bangsa Indonesia dapat menunjukkan bahwa ciri khas bentuk dan desain layang-

di Kota Baubau Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap sensus pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Kota Baubau sebanyak 6.199 dikelola oleh rumah

Perancangan alat dibuat untuk membantu petugas rumah sakit untuk merespon dengan cepat setiap kejadian emergency. Rancang bangun emergency code blue dan code red dibuat

Faktor yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan tersebut adalah menghitung dan membandingkan tegangan geser yang terbentuk sepanjang permukaan retak yang paling

suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran.. - Guru memberikan motivasi tentang pentingnya memahami sifat sifat diagonal bidang dan diagonal ruang dan

Tahap pengembangan dihasilkan produk LKPD yang sudah diperbaiki berdasarkan saran dan masukan dari hasil telaah para ahli. Selanjutnya yaitu validasi perangkat dan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian mulai dari siklus I dan siklus II serta observasi, dan catatan lapangan, ternyata pembelajaran dengan menggunakan model