• Tidak ada hasil yang ditemukan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Antara Kepuasan Pasien Dengan Pemanfaatan Kembali Puskesmas Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa

Daniel Turangan*, Ardiansa A.T. Tucunan, Ricky C. Sondakh** *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK

Pasien akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya tidak sesuai dengan harapannya. Pandangan pasien atau masyarakat ini sangat penting karena pasien yang merasa puas akan memilih pengobatan dan mau datang berobat kembali. Perbandingan pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan tahun 2012 terdapat 8296 kunjungan rawat jalan, sedangakan pada tahun 2013 terdapat 19259 kunjungan rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan pasien dengan pemanfaatan kembali Puskesmas Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan studi potong lintang. Tempat penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa. Waktu penelitian pada bulan Desember 2014 – Januari 2015. Besar sampel dalam penelitian ini yaitu 109 orang. Analisis data dilakukan meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square (p≤ 0,05) pada program SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan variabel keandalan (p= 0,228 > α 0.05), daya tanggap (p= 0,031 < α 0,05), jaminan (p= 0,008 < α 0,05), empati (p= 0,132 > α 0,05), bukti fisik (p= 0,291 > α 0,05).

Terdapat hubungan yang bermakna antara variabel daya tanggap dan variabel jaminan dengan pemanfaatan kembali Puskesmas sedangkan variabel keandalan, empati, dan bukti fisik tidak ada hubungan dengan pemanfaatan kembali Puskesmas.

Kata Kunci: Kepuasan Pasien dan Pemanfaatan Kembali Puskesmas

ABSTRACT

Patient’s will fill the unsatiesfied if the procedur and service of public health its’ not some with what the public need for. The patient’s opinion very important it is mean if the patient get the satiesfied procedur and service they wil come back and do the medical chekup back. The utilization collation of procedur and the facility at 2012 is 8.296 care away visited, than at 2013 they got 19.259 care away visited. This research is for to know how about the relation between patient’s satisfying with the reuseage of Pineleng health center of Minahasa region.

This research is observasionaly analitic and cross-sectional study. The location at work region of Pineleng region Minahasa and time is on December 2014 until January 2015. They big sample in this research is 109 people. The data analysis is include univariat analysis and bivariat analysis used chi-square (p <0.05) with SPSS program.

The result of research is to showed the reliability variable (p= 0,288 > α 0,05), the responsiveness (p= 0,031 < α 0,05), assurance (p= 0.008 < α 0,05), empathy (p= 0,132 > α 0.05), tangible (p= 0,291 > α 0,05).

There is the maeningfullrelation between the responsiveness variable with assurance variable to reusage of local health center were as reliability variable, empathy, tangible is not having relation with the to reuseage of local health center.

(2)

PENDAHULUAN

Pasien baru akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya. Pandangan pasien atau masyarakat ini sangat penting karena pasien yang merasa puas akan mematuhi pengobatan dan mau datang berobat kambali. Pemberi layanan kesehatan harus memahami status kesehatan dan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang dilayaninnya dan mendidik masyarakat tentang kayanan kesehatan dasar dan melibatkan masyarakat dalam menentukan bagaiman cara yang paling efektif menyelenggarakan layanan kesehatan. Masyarakat tidak akan mampu menilai dimensi kompetensi teknis dan tidak mengetahui layanan kesehatan apa yang dibutuhkannya. Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, perlu dibangun suatu hubungan yang saling percaya antara pemberi layanan kesehatan atau provider dengan pasien atau masyarakat (Pohan, 2002).

Puskesmas Pineleng memiliki wilayah kerja dengan cakupan pelayanan sebanyak 14 desa, dengan jumlah penduduk 28.533 jiwa, sedangkan untuk petugas kesehatan puskesmas berjumlah 22 orang, dalam 2 tahun terakhir dapat dilihat perbandingan pemanfaatan sarana pelayanan

kesehatan, tahun 2012 terdapat 8.296 kunjungan rawat jalan, sedangkan pada tahun 2013 terdapat 19.259 kunjungan rawat jalan. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat terjadi peningkatan pemanfaatan Puskesmas Pineleng sebanyak 38.82% (Profil Puskesmas Pineleng, 2013).

Observasi awal yang dilakukan dengan Kepala Puskesmas, peningkatan kunjungan terjadi karena setiap harinya setelah selasai jam kerja puskesmas, petugas kesehatan yang tinggal diwilayah kerja puskesmas pineleng mengadakan kunjungan kepada pasien yang sakit dan dicatat pada daftar kunjungan harian. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan itu sendiri akan mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan pemanfaatan Puskesmas merupakan salah satu indikator dari kualitas pelayanan kesehatan. Banyaknya kunjungan Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan manfaat yang diperoleh masyarakat berdasarkan pelayanan yang diterima sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian di Puskesmas Pinelang dengan mengangkat judul tentang hubungan antara kepuasan pasien dengan pemanfaatan kembali Puskesmas Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa.

(3)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan studi potong lintang. Tempat penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa. Waktu penelitian pada bulan

Desember 2014 – Januari 2015. Besar sampel dalam penelitian ini yaitu 109 orang. Analisis data dilakukan meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square (p≤ 0,05) pada program SPSS.

HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Distribusi Hubungan Antara Keandalan Dengan Pemanfaatan Kembali Puskesmas

Tabel diatas menunjukkan hubungan antara keandalan dengan pemanfaatan kembali Puskesmas. Responden yang menyatakan tidak puas dan tidak memanfaatkan Puskesmas ada 21 responden (52,5%), sedangkan yang menyatakan tidak puas tapi memanfaatkan Puskesmas dengan baik ada 28 responden (40,6%). Untuk responden yang menyatakan puas namun tidak memanfaatkan

Puskesmas ada 19 responden (47,5%), sedangkan responden yang menyatakan puas dan memanfaatkan Puskesmas ada 41 responden (59,4%). Berdasarkan hasil uji chi-square didapat bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keandalan dengan pemanfaatan kembali Puskesmas karena nilai ρ>0,05 yaitu 0,228.

Tabel 2. Distribusi Hubungan Antara Daya Tanggap Dengan Pemanfaatan Kembali Puskesmas Pemanfaatan Kembali Puskesmas

Daya Tanggap Tidak Ya Total P

N % N % N % Tidak Puas Puas 23 57,5 25 36,2 48 44,0 0,031 17 42,5 44 63,8 61 56,0 Total 40 100 69 100 109 100

Tabel 2 menunjukkan hubungan antara daya tanggap dengan pemanfaatan kembali Puskesmas. Responden yang menyatakan tidak puas dan tidak memanfaatkan

Puskesmas ada 23 responden (57,5%), sedangkan yang menyatakan tidak puas tapi memanfaatkan Puskesmas dengan baik ada 25 responden (36,2%). Untuk responden yang Keandalan

Pemanfaatan Kembali Puskesmas

Ρ Tidak Ya Total n % N % n % Tidak Puas 21 52,5 28 40,6 49 45,0 0,228 Puas 19 47,5 41 59,4 60 55,0 Total 40 100 69 100 109 100

(4)

menyatakan puas namun tidak memanfaatkan Puskesmas ada 17 responden (42,5%), sedangkan responden yang menyatakan puas dan memanfaatkan Puskesmas ada 44 responden (63,8%). Berdasarkan hasil uji

chi-square didapat hubungan yang signifikan antara daya tanggap dengan pemanfaatan kembali Puskesmas karena nilai ρ<0,05 yaitu 0,031.

Tabel 3. Distribusi Hubungan Antara Jaminan Dengan Pemanfaatan Kembali Puskesmas. Pemanfaatan Kembali Puskesmas

Jaminan Tidak Ya Total P

N % N % N % Tidak Puas Puas 25 62,5 25 36,2 50 45,9 0,008 15 37,5 44 63,8 59 54,1 Total 40 100 69 100 109 100

Tabel 3 menunjukkan hubungan antara jaminan dengan pemanfaatan kembali Puskesmas. Responden yang menyatakan tidak puas dan tidak memanfaatkan Puskesmas ada 25 responden (62,5%), sedangkan yang menyatakan tidak puas tapi memanfaatkan Puskesmas dengan baik ada 25 responden (36,2%). Untuk responden yang

menyatakan puas namun tidak memanfaatkan Puskesmas ada 15 responden (37,5%), sedangkan responden yang menyatakan puas dan memanfaatkan Puskesmas ada 44 responden (63,8%). Berdasarkan hasil uji chi-square didapat hubungan yang signifikan antara jaminan dengan pemanfaatan kembali Puskesmas karena nilai ρ<0,05 yaitu 0,008.

Tabel 4. Distribusi Hubungan Antara Empati Dengan Pemanfaatan Kembali Puskesmas. Pemanfaatan Kembali Puskesmas

Empati Tidak Ya Total P

N % N % N % Tidak Puas Puas 21 52,5 26 37,7 47 43,1 0,132 19 47,5 43 62,3 62 56,9 Total 40 100 69 100 109 100

Tabel 4 menunjukkan hubungan antara empati dengan pemanfaatan kembali Puskesmas. Responden yang menyatakan tidak puas dan tidak memanfaatkan Puskesmas ada 21 responden (52,5%), sedangkan yang menyatakan tidak puas tapi memanfaatkan Puskesmas dengan baik ada 26 responden (37,7%). Untuk responden yang menyatakan

puas namun tidak memanfaatkan Puskesmas ada 19 responden (47,5%), sedangkan responden yang menyatakan puas dan memanfaatkan Puskesmas ada 43 responden (62,3%). Berdasarkan hasil uji chi-square didapat bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara empati dengan pemanfaatan

(5)

kembali Puskesmas karena nilai ρ>0,05 yaitu 0,132.

Tabel 4. Distribusi Hubungan Antara Bukti Fisik Dengan Pemanfaatan Kembali Puskesmas. Pemanfaatan Kembali Puskesmas

Bukti Fisik Tidak Ya Total P

N % N % n % Tidak Puas Puas 18 45,0 24 34,8 42 38,5 0,291 22 55,0 45 65,2 67 61,5 Total 40 100 69 100 109 100

Tabel 5 menunjukkan hubungan antara bukti fisik dengan pemanfaatan kembali Puskesmas. Responden yang menyatakan tidak puas dan tidak memanfaatkan Puskesmas ada 18 responden (45,0%), sedangkan yang menyatakan tidak puas tapi memanfaatkan Puskesmas dengan baik ada 24 responden (34,8%). Untuk responden yang menyatakan puas namun tidak memanfaatkan

Puskesmas ada 22 responden (55,0%), sedangkan responden yang menyatakan puas dan memanfaatkan Puskesmas ada 45 responden (65,2%). Berdasarkan hasil uji chi-square didapat bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara bukti fisik dengan pemanfaatan kembali Puskesmas karena nilai ρ>0,05 yaitu 0,291.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji chi-square tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keandalan dengan pemanfaatan Kembali Puskesmas karena nilai p (0,228) > α (0,05).

Penelitian yang dilakukan oleh Simbala (2014), mengenai hubungan antara kualitas jasa pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Sitti Maryam Kota Manado. Variabel pelayanan keandalan yang di ukur dalam penelitian ini meliputi keramahan dalam memberi pelayanan, ketepatan waktu dalam memberi pelayanan, pelayanan yang tepat dan benar, ketersediaan perawat dan kemampuan beradaptasi dengan pasien. Hasil

penelitian menunjukkan nilai probabilitas sebesar (p = 0,108 > α 0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan keandalan perawat dengan kepuasan pasien diruang rawat inap RSI Sitti Maryam Kota Manado.

Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara daya tanggap dengan pemanfaatan Kembali Puskesmas karena nilai p (0,031) <α (0,05).

Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2011), mengenai kualitas layanan dan loyalitas pasien (studi pada Rumah Sakit umum swasta di Kota Singaraja-Bali). Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapatkan nilai r = 0,595, p = 0,001 < 0,05

(6)

hal ini berarti menunjukkan bahwa dimensi ketanggan (responsiveness) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat loyalitas pasien Rumah Sakit Umum di Kota Singaraja-Bali. Hasil penelitian ini mendukung pendapat Parasuraman (1994), serta hasil penelitian Sabihaini (2002). Yang menyimpulkan bahwa dimensi responsiveness berpengaruh terhadap tingkat loyalaitas pasien. Cara petugas merespon keluhan dan masalah yang dihadapi pasien, keramah-tamahan, kecepatan, ketersediaan peralatan setiap dibutuhkan, makanan dan minuman dari sudut kesehatan, kebersihan dan cita rasa akan sangat menentukan loyalitas pasien.

Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara jaminan dengan pemanfaatan Kembali Puskesmas karena nilai p (0,008) < α (0,05).

Penelitian yang dilakukan oleh Trimurthy (2008), mengenai analisis hubungan persepsi pasien tentang mutu pelayanan dengan minat pemanfaatan ulang pelayanan rawat jalan Puskesmas Pandanaran Kota Semarang. Hasil analisis hubungan dengan menggunakan uji chi-square dengan memperoleh p value sebesar 0,001 (<0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara persepsi responden terhadap jaminan pelayanan dengan minat untuk memanfaatkan ulang pelayanan rawat jalan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hizrani (2002), dimana persepsi pasien terhadap mutu pelayanan khususnya jaminan pelayanan berhubungan dengan minat beli ulang di RS MMC di Jakarta. Hasil penelitian Kunto (2004), menyatakan bahwa persepsi

pasien terhadap mutu pelayanan khususnya jaminan pelayanan berhubungan dengan minat pemanfaatan ulang pasien di RS Kelet Jepara.

Berdasarkan hasil uji chi-square tidak terdapat hubungan yang signifikan antara empati dengan pemanfaatan Kembali Puskesmas karena nilai p (0,132) > α (0,05).

Penelitian yang dilakukan oleh Saragi (2009), mengenai hubungan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien dengan kunjungan di balai pengobatan gigi Puskesmas Kota Pekanbaru. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kepuasan untuk aspek empati tidak mempunyai hubungan dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut di balai pengobatan gigi Puskesmas Kota Pekanbaru karena nilai p = 0,456 > α 0,05.

Berdasarkan hasil uji chi-square tidak terdapat hubungan yang signifikan antara bukti fisik dengan pemanfaatan Kembali Puskesmas karena nilai p (0,291) > α (0,05).

penelitian yang dilakukan oleh wira (2014), mengenai hubungan antara persepsi mutu pelayanan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien tawat inap kelas III di RSUD Wangaya Kota Denpasar. Hasil uji bivariat pada penelitian hubungan antara bukti fisik dengan kepuasan pasien menunjukkan responden dengan bukti fisik baik cenderung menyatakan puas (55,1%) dan responden yang cenderung baik namun menyatakan tidak puas sebanyak (44,9%), sedangkan responden dengan bukti fisik tidak baik cenderung menyatakan puas sebanyak (37,1%) dan responden yang tidak baik cenderung menyatakan tidak puas sebanyak (62,9%).

(7)

Hasil perhitungan memperoleh nilai OR sebesar 2,081 dengan rentangan 95% C.I. dari 0,970 – 4,464 dan chi-square test diperoleh nilai p adalah 0,058 dimana p>0,05, maka hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara persepsi mutu bukti fisik asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien.

KESIMPULAN

1. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara keandalan dengan pemanfaatan kembali Puskesmas Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa.

2. Terdapat hubungan yang bermakna antara daya tanggap dengan pemanfaatan kembali Puskesmas Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa.

3. Terdapat hubungan yang bermakna antara jaminan dengan pemanfaatan kembali Puskesmas Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa.

4. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara empati dengan pemanfaatan kembali Puskesmas Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa.

5. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara bukti fisik dengan pemanfaatan kembali Puskesmas Pineleng Kecaamatan Pineleng Kabupaten Minahasa.

SARAN

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Pentingnya peningkatan keterampilan dengan pelatihan atau pendidikan yang lebih tinggi, sehingga dapat memberikan pelayanan perawatan, pemeriksaan, dan pengobatan yang akurat dan tepat serta ketepatan waktu pelayanan.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan bagi peneliti dimasa yang akan datang agar dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien karakteristik masyarakat dan tingkat pengetahuan serta persepsi dari masyarakat.

3. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang datang berkunjung ke puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, K. 2011. Kialitas Layanan dan Loyalitas Pasien (Studi pada Rumah Sakit Umum Swasta di Kota Singaraja-Bali). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 13 (01). Hal 37-38

Hizrani, M. 2002. Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan dan Hubungannya Dengan Minat Beli Ulang di Rumah Sakit MMC Jakarta. Tesis Hal 1-2 Kunto, W. 2004. Analisis Hubungan Persepsi

Pasien Terhadap Mutu Pelayanan dan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Unit Rawat Inap Umum di

(8)

Rumah Sakit Kusta Kelet Jepara. Tesis. Hal 121

Parasuraman, A., V.A. Zeithaml & L.L. Berry. 1994. SERVQUAL: Review, Critique Research Agenda. Journal of Marketing. Page 111-124

Profil Puskesmas Pineleng 2013. Profil Puskesmas Pineleng. Minahasa. Pohan, I. 2002. Jaminan Mutu Layanan

Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sabihaini. 2002. Analisis Konsekuensi Keperilakuan Kualitas Layanan:Suatu Kejadian Empirik. Usahawan. Hal 23-36

Saragi, S. 2009. Hubungan Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekanbaru. Hal 51

Simbala, W. 2014. Hubungan Anatara Kualitas Jasa Pelayanan Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Sitti Maryam Kota Manado. Halz Trimurthy 2008. Analisis Hubungan Persepsi

Pasien Tentang Mutu Pelayanan Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Pandanaan Kota Semarang. Tesis Wira I. A. D. 2014. Hubungan Antara

Persepsi Mutu Pelayanan Asuhan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III di RSUD Wangaya Kota Denpasar. Tesis

Gambar

Tabel  diatas  menunjukkan  hubungan  antara  keandalan  dengan  pemanfaatan  kembali  Puskesmas
Tabel  3  menunjukkan  hubungan  antara  jaminan  dengan  pemanfaatan  kembali  Puskesmas
Tabel 4. Distribusi Hubungan Antara Bukti Fisik Dengan Pemanfaatan Kembali Puskesmas.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang ada saat ini adalah bagaimana cara untuk mengefisiensikan sumber air yang ada.Sebuah negara yang kelebihan sumber daya air akan melakukan ekspor pada

digabungkan dalam tingkat diskonto pada metode DCF, dimana risiko atas ketidakpastian suatu proyek akan diaplikasikan ke sumber parameter yang menyebabkan

Dalam suasana otonomi daerah terasa begitu banyak permasalahan yang melingkupi daerah sehingga seakanakan daerah bebas berkehendak untuk mengatur dan menetapkan apa

Mata kuliah ini terdiri dari 2 SKS teori yang membahas tentang prinsip-prinsip mikrobiologi pangan, pengaruh suhu, aktivitas air, bahan pengawet, dan radiasi terhadap

Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dalam memberikan sugesti berupa motivasi kepada semua orang yang dipimpinnya, karena tanpa bantuan orang lain atau masyarakat

Explosif kekuatan adalah kemampuan sebuah otot atau untuk mengatasi beban dengan kecepatan yang tinggi dalam suatu gerakan.. Kekuatan endurance adalah kemampuan daya

Perhitungan harga pokok sewa kamar Hotel Pelangi Malang adalah dengan cara mengidentifikasikan biaya sumber daya dan aktivitas, membebankan biaya sumber daya pada

Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa varietas IR64 menghasilkan produksi biji yang lebih rendah turun sampai 43.1% dibandingkan dengan tanaman