UNIVERSITAS DIPONEGORO
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNG KARANGTALUN,
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNG KARANGTALUN,
KECAMATAN NGLUWAR, KABUPATEN MAGELANG
KECAMATAN NGLUWAR, KABUPATEN MAGELANG
PROVINSI JAWA TENGAH
PROVINSI JAWA TENGAH
LAPORAN KERJA PRAKTIK
LAPORAN KERJA PRAKTIK
ALI BAIDHOWI ALI BAIDHOWI 21100110141017 21100110141017
FAKULTAS TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
SEMARANG
SEMARANG
FEBRUARI 2015
FEBRUARI 2015
LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTIK
LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNG KARANGTALUN, PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNG KARANGTALUN, KECAMATAN NGLUWAR, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI KECAMATAN NGLUWAR, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI
JAWA TENGAH JAWA TENGAH
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Sarjana Program S-1 Pada Fakultas Teknik Pendidikan Sarjana Program S-1 Pada Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Geologi Program Studi Teknik Geologi
Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro Oleh : Oleh : ALI BAIDHOWI ALI BAIDHOWI NIM. 21100110141017 NIM. 21100110141017
Telah disetujui dan disyahkan pada Telah disetujui dan disyahkan pada Hari / Tanggal : Hari / Tanggal : Menyetujui, Menyetujui, NIP.195109101982021001 NIP.195109101982021001 Dosen
Dosen PembimbinPembimbingg
Ir.Dwiyanto JS, MT Ir.Dwiyanto JS, MT
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik dengan judul Kerja Praktik
laporan Kerja Praktik dengan judul Kerja Praktik ““Penyelidikan GeoteknikPenyelidikan Geoteknik Bendung Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Provinsi Bendung Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah”
Jawa Tengah” di bawah naungan PT. Selimut Bumi Adhi Cipta, Semarang yangdi bawah naungan PT. Selimut Bumi Adhi Cipta, Semarang yang diajukan
diajukan untuk untuk memenuhi memenuhi persyaratan persyaratan dalam dalam menyelesaikan menyelesaikan pendidikan pendidikan sarjanasarjana program S-1 pada P
program S-1 pada Program Studi Tekrogram Studi Teknik Geologi Uninik Geologi Universitas Diponegoroversitas Diponegoro..
Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini, penulis mengucapkan Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
terima kasih kepada : 1.
1. Bapak Bapak Ir. Dwiyanto Ir. Dwiyanto JS, MT selaku JS, MT selaku Dosen PemDosen Pembimbing atas bimbing atas petunjuk dpetunjuk danan bimbingann
bimbingannya ya selama selama kegiatan kegiatan kerja kerja praktik praktik dan dan pembuatan pembuatan laporan laporan kerjakerja praktik.
praktik. 2.
2. Bapak Togani Cahyadi Upomo, ST selaku pembimbing lapangan atasBapak Togani Cahyadi Upomo, ST selaku pembimbing lapangan atas petunjuk
petunjuk dan dan bimbingabimbingannya nnya selama selama melakukan melakukan kegiatan kegiatan pada pada lokasi lokasi kerjakerja praktik.
praktik. 3.
3. Bapak dan Ibu Bapak dan Ibu yang selalu mendoakan serta yang selalu mendoakan serta memberi dukungan berupa moralmemberi dukungan berupa moral dan material.
dan material. 4.
4. Para staf pegawai di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta, Semarang, Provinsi JawaPara staf pegawai di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta, Semarang, Provinsi Jawa Tengah atas bantuan dan bimbingannya selama kerja
Tengah atas bantuan dan bimbingannya selama kerja praktik berlangsung.praktik berlangsung. 5.
5. Rekan-rekan geologi angkatan 2010 yang selalu memberi dukungan hinggaRekan-rekan geologi angkatan 2010 yang selalu memberi dukungan hingga terselesaikannya laporan ini dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis terselesaikannya laporan ini dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
sebutkan satu persatu.
Oleh karena keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam laporan kerja Oleh karena keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam laporan kerja praktek ini penulis mengharap
praktek ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangukan kritik dan saran yang bersifat membangun demin demi kesempurnaan laporan ini.
kesempurnaan laporan ini.
Semarang, 10 Februari 2015 Semarang, 10 Februari 2015 Penulis Penulis Ali Baidhowi Ali Baidhowi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... iv
Daftar Gambar ... v
Daftar Lampiran ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan... ... 2
1.2.1 Maksud ... 2
1.2.2 Tujuan ... 2
1.3 Ruang Lingkup ... 2
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik... 2
1.4.1 Waktu Pelaksanaan Kerja Prakti ... 2
1.4.2 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik ... 3
1.5 Sistematika Penulisan Laporan ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Sifat Fisik dan Mekanika Tanah ... 4
2.3.1 Ukuran Butir Tanah ... 4
2.3.2 Kadar Air Asli Tanah ... 5
2.3.3 Berat Isi Tanah... 6
2.3.4 Direct shear test ... 6
2.3.5 Uniaxial Test ... 7
BAB III PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNGAN KARANGTALUN ... 8
3.1 Jenis Pekerjaan yang dilakukan ... 8
3.2 Peralatan Pekerjaan yang Digunakan ... ... 8
3.2.1 Peralatan Pemboran ... 8
3.2.2 Peralatan Uji Laboratorium... ... 13
3.3 Pelaksanaan Pekerjaan ... 15
3.3.1 Lingkup Pekerjaan ... 15
3.3.2 Deskripsi Pekerjaan yang Dilakukan ... 15
3.4 Hasil Penyelidikan Tanah Bendungan Karangtalun ... 22
BAB IV KESIMPULAN ... 26
DAFTAR PUSTAKA ... 27
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Unit Pengayak Tanah Lengkap Model Griffin SIH-780 ... 4
Gambar 2.2 Diagram Tanah dan Istilah yang digunakan dalam rumus ... 5
Gambar 2.3 skema alat geser langsung (direct shear test) ... 6
Gambar 2.4 Uji kuat tekan ...7
Gambar 3.1 Peta Perencanaan Pembangunan ... 9
Gambar 3.2 Mesin Bor KOKEN... 9
Gambar 3.3 Mata Bor ... 10
Gambar 3.4 Jack Hammer ... 11
Gambar 3.5 GPS ... 12
Gambar 3.6 Kamera yang digunakan ... 12
Gambar 3.7 Cetakan ... 13
Gambar 3.8 Direct Shear Apparatus ... 13
Gambar 3.9 Cawan Sampel ... 14
Gambar 3.10 Cawan Sampel dan Timbangan... ... 14
Gambar 3.11 Oven ... 14
Gambar 3.12 Saringan ... 15
Gambar 3.13 Alat Penumbuk ... 15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Summary Test Bendungan Karangtalun ... ... 29 Lampiran II Water conten determination
Lampiran III Unit weight of soil Lampiran IV Grainsize Analysis Lampiran V Direct Shear Test
Lampiran VI Lembar Asistensi Kerja Praktik Lampiran VII Nota Dinas Kerja Praktik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Geologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari dan mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan kebumian meliputi bentuk muka bumi, jenis material penyusun, sifat-sifat fisika dan kimia yang terjadi dalam proses-proses pembentukannya dan sejarah bumi, serta upaya-upaya pengendalian bumi demi
mendukung kehidupan manusia. Sedangkan dalam proses-proses geologi dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu bentuk proses yang merugikan seperti gerakan tanah, banjir, dan lain-lain. Oleh karena itu penyelidikan geoteknik dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-aspek geologi dan melakukan rekayasa geoteknik untuk mengurangi dampak negatif yang merugikan bagi manusia secara langsung.
Pendidikan geologi dilaksanakan dengan membekali mahasiswa teknik geologi dengan keterampilan-keterampilan di bidang teknologi kebumian yang bersifat aplikatif serta berguna bagi masyarakat secara luas. Dalam mendukung
tujuan pendidikan tersebut mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar secara langsung melakukan kerja praktik agar memiliki pengalaman dalam melakukan pekerjaan geologi laboratorium, maupun di lapangan yang sesuai dengan bidang
yang diambil oleh pelaksanan kerja praktik.
Ilmu-ilmu geologi yang telah diterima selama perkuliahan di kampus akan dipraktikan dan dianggap sebagai magang kerja di kantor, laboratorium, atau lapangan. Pada kerja praktik kali ini, penulis mengambil pengalaman pekerjaan berupa kegiatan penyelidikan tanah Bendung Karangtalun, Kecamatan Ngluwar,
Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dibawah naungan PT. Selimut Bumi Adhi Cipta.
1.2. Maksud dan Tujuan 1.2.1. Maksud
Kerja Praktik ini dimaksudkan untuk memperkenalkan dan membekali mahasiswa geologi pada dunia kerja dengan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan geologi pada instansi terkait. Selain
itu, dimaksudkan pula sebagai salah satu syarat kurikulum pembelajaran tingkat S1 Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
1.2.2. Tujuan
1. Mengetahui prosedur dan proses suatu kerja secara langsung yang berkaitan dengan kegiatan kegeologian dalam penyelidikan tanah
rencana pembangunan bendung karangtalun.
2. Mampu melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan ilmu geologi pada suatu institusi dalam mekanisme pekerjaan penyelidikan tanah. 3. Mengetahui gambaran umum mengenai dunia pekerjaan sebelum
mahasiswa terjun langsung ke dunia pekerjaan.
1.3. Ruang Lingkup
Kerja praktik yang dilaksanakan merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang geologi. Pekerjaan yang dilakukan selama kerja praktik yaitu :
1. Melakukan kegiatan lapangan berupa Penyelidikan Geoteknik Bendung Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dengan mengikuti Proses Pemboran dan Pemetaan.
2. Melakukan analisis laboratorium data-data lapangan hasil pemboran serta melakukan interpretasi bawah permukaan berdasarkan hasil pemboran.
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik 1.4.1. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik
Pelaksanaan kerja praktik dilakukan selama 30 hari terhitung dari tanggal 23 Juni 2014 sampai 23 Juli 2014.
1.4.2. Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik
Kerja praktik dilaksanakan di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta yang beralamat di Jalan Karang Anyar Gunung No. 267 Semarang, Jawa
Tengah.
1.5. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan laporan kerja praktik dibagi dalam urutan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, waktu pelaksanaan dan lokasi pelaksanaan kerja praktik, serta sistematika penulisan laporan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang teori-teori sebagai landasan dalam pelaksanaan pekerjaan penyelidikan tanah di lapangan serta teori yang digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan analisa laboratorium Bab III Penyelidikan Tanah Bendung Karangtalun
Bab ini menjelaskan mekanisme pekerjaan yang dilaksanakan mahasiswa kerja praktik, meliputi pembahasan mengenai jenis pekerjaan, Peralatan pekerjaan yang digunakan, Pelaksanaan pekerjaan kerja praktik dan hasil penyelidikan tanah dalam perencanaan pembuatan bendung
Karangtalun. Bab IV Kesimpulan
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari kerja praktik yang telah dilakukan dan rekomendasi-rekomendasi yang perlu dicantumkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sifat Fisik dan Mekanik Tanah
Penyelidikan geoteknik merupakan suatu pekerjaan pendahuluan dalam rencana rekayasa geologi untuk mendapatkan informasi yang cukup mengenai kondisi batuan bawah permukaan. Sifat fisik tanah meliputi ukuran butir tanah, Porositas Tanah, Kadar Air Asli Tanah, Berat Isi Tanah, Berat Jenis Tanah, Batas- batas Atterberg dan lain-lain. Sedangkan sifat mekanik tanah seperti Kuat Geser Tanah yang dapat diukur di Laboratorium dengan uji Direct Shear , Triaxial Compression Test , dan Unconfined Compression test .
2.3.1 Ukuran Butir Tanah
Ukuran butir tanah tidak dapat dinyatakan dalam ukuran linear tunggal, dikarenakan butir tanah tidak berbentuk bola ataupun kubus, sehingga diartikan dengan ukuran butir tanah tergantung pada dimensi yang dapat diukur dan bagaimana cara pengukurannya.
Ada dua macam pengukuran yang umum digunakan dalam penentuan ukuran butir tanah, yakni dengan menggunakan ayakan
sebagaiman terlihat pada Gambar 2.1) maupun menggunakan analisa hidrometer. hasil ayakan kemudian ditimbang dari masing-masing nomor ayakan.
Sudah diketahui bahwa sifat-sifat tanah yang berbutir kasar sangat tergantung pada ukuran butir-butirnya, jadi karena itu distribusi ukuran butir-butir itu adalah satu-satunya sifat yang dipakai untuk
mengklasifikasikan tanah-tanah tersebut. Akan tetapi lain halnya dengan tanah yang berbutir halus. Pada tanah-tanah ini diketahui bahwa tidak ada hubungan langsung antara sifat-sifatnya dengan ukuran butir-butirnya. 2.3.2 Kadar Air Asli Tanah
Semua macam tanah, secara umum terdiri dari 3 fase, yaitu butiran tanah, air serta udara yang terdapat dalam ruangan antara butir-butir tersebut, dan ruangan ini di sebut pori. Tanah yang benar-benar kering tidak terdapat air sama sekali didalam porinya, sehingga pori hanya berisi udara. Dengan demikian tanah tersebut hanya terdiri dari dua unsur yakni butiran tanah dan udara pengisi pori.
Partikel padat, air dan udara yang terkandung di dalam tanah, masing-masing mempunyai berat dan volume.
Gambar 2.2 Diagram Tanah dan Istilah-istilah yang digunakan dalam rumus-rumus
Vs = volume padat/butiran Vp = volume rongga/pori V = volume total
W1 = Berat cawan
W2 = Berat cawan +tanah basah
W3 = Berat cawan + tanah kering oven
Kadar air asli tanah biasanya dinyatakan dalam bentuk perbandingan antara berat air yang terkandung di dalam tanah (Ww) terhadap berat dari bagian padat tanah (Ws) dan dinyatakan dalam bentuk rumusan sebagai berikut :
2.3.3 Berat Isi Tanah (
ᵞ
)Berat isi adalah perbandingan antara berat tanah basah dan isi tanah. Besaran tersebut dinyatakan dalam satuan gr/cm . Pengujian isi tanah ini dilakukan untuk mengetahui besarnya berat isi yang dimiliki tanah dalam keadaan padat. Berat isi dari suatu tanah juga mempengaruhi fungsi sebagai dasar atau landasan bawah dari suatu kontruksi.
2.3.4 Direct Shear Test
Gambar 2.3 Skema alat geser langsung ( “ Direct Shear Apparatus” )
Pengujian ini untuk mendapatkan parameter kohesi dan sudut geser dalam. Peralatan pengujian meliputi kotak geser dari besi, yang berfungsi
Keterangan :
Ww = berat air(Ww = w . GS . ɣW) Ws = berat butiran(Ws = GS . ɣW)
sebagai tempat benda uji. Kotak geser tempat benda uji dapat berbentuk bujursangkar maupun lingkaran, dengan luasan kira-kira 19,35 cm2 sampai 25,8 cm2 dan tinggi 2,54 cm. Kotak terpisah menjadi 2 bagian yang sama. Tegangan normal pada benda uji diberikan dari atas kotak geser. Gaya geser diterapkan pada setengah bagian atau dari kotak geser, untuk memberikan geseran pada tengah-tengah benda uji.
2.3.5 Uniaxial Test
Gambar 2.4 Uji kuat tekan
Pengujian uniaxial dilaksanakan secara undrained Test dengan asumsi tidak ada air yang hilang selama percobaan. Pengujian menggunakan mesin tekan “Compression machine” untuk menekan sampel batu dari satu arah “Uniaxial”, dianggap sampel dapat berdiri tegak tanpa bantuan tekanan lateral.
BAB III
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNG KARANGTALUN
3.1 Jenis Pekerjaan yang Dilakukan
Jenis pekerjaan yang dilakukan adalah penyelidikan geoteknik untuk keperluan perencanaan pembangunan bendung. Pekerjaan dilaksanakan di Sungai Progo tepatnya pada bendung yang terletak di Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan adalah
kegiatan pemboran, Analisis mekanika tanah dan batuan di laboratorium serta Korelasi data pemboran.
Kegiatan pengeboran dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah bawah permukaan dan mendapatkan contoh tanah yang relevan untuk dilakukan analisa laboratorium untuk mendapatkan sifat fisika dan mekanis tanah tersebut, sehingga kita dapat mengetahui pola pondasi yang sesuai untuk pembangunan bendung agar bendung yang akan dibangun lebih stabil dan aman.
Pekerjaan Kerja Praktik mengenai penyelidikan tanah yang telah dilakukan, dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yakni kegiatan Pemboran, dan uji laboratorium. Dalam bab ini kita akan membahas masing-masing bagian pekerjaan tersebut diatas.
3.2 Peralatan Pekerjaan yang Digunakan 3.2.1 Peralatan Pengeboran
Peralatan ini merupakan peralatan inti yang harus dibawa, apabila kita ingin melakukan pengeboran (coring ) di suatu daerah. Peralatan pengoboran terdiri atas:
Peta Dasar
Peta ini menggambarkan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan. Peta ini juga menunjukkan koordinat letak titik-titik pengeboran. Peta ini juga sangat dibutukan dalam melakukan pemetaan
Gambar 3.1 Peta Perencanaan Pembangunan
Mesin Bor ( Drilling Machine)
Merupakan alat yang menjadi penggerak utama dari mata bor yang akan menembus lapisan tanah yang ada. Mesin bor yang digunakan dalam kegiatan lapangan ini adalah mesin tipe KOKEN. Mesin bor in dilengkapi dengan katrol khusus untuk mengangkat dan memasukan mata bor agar lebih mudah.
Gambar 3.2 Mesin Bor KOKEN
penggerak apakah mesin akan menggerakan mata bor atau menggerakan katrol yang ada untuk mengangkat dan menurunkan stang bor dan mata bor.
Mata Bor ( Bit )
Merupakan alat yang digunakan untuk menembus lapisan tanah yang akan diambil sampel coring nya. Sebuah mata bor memiliki 10 diamond bit di dalamnya. Diamond bit ini bisa tumpul apabila dipergunakan terus menerus. Bila sudah tumpul, diamond bit ini dapat diganti dengan yang baru tanpa harus mengganti keseluruhan maa bornya. Jenis mata bor yang digunakan untuk pemboran di daerah ini
adalah Dual Tube dikarenakan jenis tanah yang termasuk tanah keras.
Gambar 3.3 Mata Bor
Stang Bor
Merupakan alat yang digunakan untuk membantu sebuah mata bor untuk mencapai suatu kedalaman tertentu. Stang bor berbentuk seperti suatu pipa besi yang memiliki panjang 2 m setiap stang bornya.
Casing
Merupakan alat yang digunakan untuk mencegah suatu bor hole mengalami keruntuhan. Casing berbentuk seperti tabung besi dengan diameter yang lebih besar dari mata bor dan stang bor. Biasanya dalam suatu penyelidikan geoteknik, casing hanya ditanam hingga kedalaman 2 m. Akan tetapi saat pelaksanaan dilapangan, untuk mencegah keruntuhan dinding lubang pemboran selain dengan menggunakan
casing juga terkadang dilakukan Grouting dikarenakan batuan berupa kerakal yang mudah runtuh.
Pompa Air
Digunakan untuk memompa air yang sangat dibutuhkan untuk menjaga agar mata bor tidak cepat panas. Air yang digunakan biasanya air yang berasal dari sungai. Air ini sangat penting dalam pemboran dan sangat membantu suatu mata bor menembus lapisan tanah. Lebih baik apabila kita menggunakan lumpu untu pemboran. Akan tetapi dengan air saja sudah dirasa cukup.
Semen
Semen digunakan untuk memperkuat susunan tanah yang telah dibor agar tidak mengalami keruntuhan dengan melakukan grouting . Semen ini digunakan sebagai pengganti casing. Daerah yang dilakukan pemboran berkomposisi tanah kerakal bersifat lepas sehingga mudah
runtuh.
Jack Hammer
Merupakan alat yang digunakan untuk melakukan SPT (Standard Penetration Test ). Jack Hammer sendiri memiliki berat sekitar 63,5 kg.
Tripot
Merupakan alat yang digunakan sebagai tempat menggantungnya katrol. Katrol ini berfungsi untuk memudahkan kita dalam memasukkan terutama mengangkat rangkaian stang bor dan mata bor yang berada di dalam lubang bor.
GPS
Digunakan untuk mengeplot koordinat kita dalam peta sehingga mengetahui posisi kita ataupun objek yang kita cari keberadaannya dalam peta.
Gambar 3.5 GPS
Kamera
Digunakan untuk merekam kegiatan yang dilakukan di lapangan (selama Pemetaan dan pemboran) serta selama uji laboratorium.
Gambar 3.6 Kamera yang digunakan dalam Pemetaan dan Pemboran serta Uji Laboratorium
3.2.2 Peralatan Uji Laboratorium
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan uji laboratorium adalah sebagai berikut :
Uji Kuat Geser (Di rect Shear)
Uji Kuat geser ( Direct Shear) untuk mengetahui kuat geser tanah. Adapun alat yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut :
Cetakan
Gambar 3.7 Cetakan Direct shear apparatus
Gambar 3.8 Direct shear apparatus
Uji Uniaxi al Compression
Uji Uniaxial Compression dilaksanakan untuk mendapatkan kuat tekan dan kuat tarik sampel batuan.
Uji tanah ( Soil Test )
Uji soil test adalah pengujian untuk mengetahui kadar air dan berat isi sampel, baik dalam keadaan basah maupun kering. Alat-alat
yang digunakan untuk melakukan pengujian ini adalah sebagai berikut :
Cawan sampel ukuran kecil
Gambar 3.9 Cawan sampel Alat Cetakan (Gambar 3.7)
Cawan Sample dan timbangan
Gambar 3.10 Cawan sample dan Timbangan Oven
Saringan
Gambar 3.12 Alat penumbuk
Alat penumbuk
Gambar 3.13 Alat penumbuk
3.3 Pelaksanaan Pekerjaan 3.3.1 Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan kerja praktik yang dilakukan di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta meliputi kegiatan geoteknik dengan pemboran coring yang dilaksanakan dalam rangkaian rencana pembangunan bendung karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa tengah.
3.3.2 Deskripsi Pekerjaan Yang Dilakukan
kondisi tanah guna menunjang pembangunan bendung. Pengeboran ini dilakukan di 8 titik pengeboran. Pengeboran ini merupakan tahapan awal yang cukup penting dalam rencana pembanguanan bendung karangtalun. Dari pengeboran ini diharapkan dapat mengumpulkan data yang lengkap dan akurat sehingga dapat menentukan rencana pembangunan yang lebih baik dan tepat sesuai dengan kondisi tanah/batuan yang ada.
1. Pemboran
Pemboran dilakukan di 5 titik yakni BH-4A, BH-5A, BH-6A, BH-7A dan BH 8A yang telah ditentukan disesuaikan dengan kebutuhan data untuk mendukung pembangunan bendung Karangtalun.
Gambar 3.14 Mesin Pemboran KOKEN
Komponen pemboran terdiri dari sumberdaya manusia (pekerja) dan alat pemboran. Kegiatan pemboran yang dilaksanakan di sungai Progo desa Karangtalun ini dikoordinir oleh bapak Sadali dan dua pekerja pembantu sehingga jumlah total tenaga pemboran sebanyak 3
orang pekerja. Selama proses pemboran dilaksanakan oleh 3 pekerja, akan tetapi untuk membantu dalam perpindahan alat pemboran yang berat dari titik satu ke titik pemboran selanjutnya menggunakan tenaga bantuan dari warga setempat untuk menambah efisiensi waktu pekerjaan.
Dalam kegiatan dilaksanakan pengambilan sampel tanah/batuan bersifat terganggu (Disturbed Samples) dan tidak terganggu (Undisturbed
Samples).
Alat pemboran sebagaimana terlihat pada Gambar 3.14) dibagi menjadi 4 sistem yakni :
Circulating Sistem, terdiri dari selang/pipa (pipa isap dan pipa
tekan), water swivel , kran pengatur tekanan pompa, dan mesin pompa.
Hoisting Sistem, terdiri dari derrick, kerekan, hoisting cable, drill head, dan hoisting swivel.
Rotating Sistem, terdiri dari pipa stang, pipa pelindung, kepala
tabung ini, tabung inti, bit , dan drill head. Mesin pemutar stang bor yang digunakan dalam pemboran di Sungai Progo Desa Karangtalun adalah tipe KOKEN
Power Sistem, terdiri dari mesin penggerak mesin bor dan
konponen lain. Sedangkan dalam kegiatan pemboran yang dilaksanakan di Sungai Progo Desa Karangtalun, mesin yang digunakan adalah mesin diesel 8PK
2. Uji Laboratorium
Uji laboratorium dilaksanakan di laboratorium PT. Selimut Bumi Adhi Cipta yang terletak di Jalan Karanganyar Gunung No 267 Semarang. Pengujian laboratorium yang dilaksanakan meliputi Soil Test , Uji Kuat geser langsung (Direct Shear Test), Uniaxial Compression Test, dan melakukan deskripsi core hasil pemboran di kantor Kartasura, Jawa tengah.
Sampel yang diuji mekanika tanahnya adalah sampel tidak terganggu (Undisturbed Sample) yang diambil dari setiap lubang bor dengan kedalaman tertentu yakni pada kedalaman kelipatan 5 meter. Sedangkan untuk contoh tanah / sampel yang terganggu saat pemboran
Pengujian mekanika tanah dilakukan di laboratorium meliputi Soil Test , Uji Kuat geser langsung (Direct Shear Test), Uniaxial Compression Test. Adapun penjelasan langkah kerjanya sebagai berikut : a. Uji Soil Test
Uji soil test meliputi berbagai macam uji sifat – sifat tanah yaitu water content , unit weight dan Grainsize.
Kadar air (Water content)
Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:
-
Persiapan peralatan dan contoh tanah kemudian pemilihansampel tanah yang akan digunakan untuk uji water content.
-
Parameter yang dicari untuk menentukan kadar air meliputiberat cawan, berat cawan + sampel basah, berat cawan + berat sampel kering.
-
Contoh tanah ditakar secukupnya yang kemudiandimasukkan kedalam cawan yang telah dilabeli dan ditimbang terlebih dahulu pada keadaan kosong (diukur berat cawan).
-
Selanjutnya sampel dimasukkan cawan dan ditimbang yangmenghasilkan berat tanah basah. (diukur berat cawan + sampel dalam kondisi basah)
-
Kemudian sampel dioven selama 24 jam dengan tujuanmendapatkan sampel dalam kondisi kering
-
Setelah di oven, sampel ditimbang (diukur berat cawan +sampel dalam kondisi kering)
-
Perhitungan kadar air didapatkan dari rumus :
Keterangan :
= berat air dalam sampel tanah = berat sampel dalam kondisi kering
Unit Weight
Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:
-
Persiapan Peralatan dan contoh tanah kemudian pemilihansampel tanah yang akan digunakan untuk uji unit weight.
-
Selanjutnya sampel bersifat basah tersebut dipotongmembentuk sebuah tabung yang memiliki permukaan rata (apabila sudah menunjukkan bentuk yang mudah dilakukan pengukuran volume). Apabila sampel bersifat lepas dan susah
dalam pengukuran volumenya, maka sampel dicetak dengan cetakan yang sudah disiapkan seperti pada gambar 3.7)
-
Ukur diameter dan tinggi dari sampel yang telah dipotongtersebut (pengukuran volume sampel)
-
Sampel yang telah diukur volumenya, ditimbang beratnya(pengukuran berat sampel dalam kondisi basah)
-
Setelah pengukuran berat dalam kondisi basah danvolumenya, sampel dioven kurang lebih selama 24 jam untuk mendapati kondisi sampel dalam kondisi kering
-
Sampel yang sama yang telah dioven, ditimbang kembaliuntuk mendapatkan berat sampel dalam kondisi kering
-
Setelah didapatkan nilai berat sampel basah dan kering,dihitung nilai berat isi tanah (wet density dan dry density). volume diasumsikan tidak berubah setelah dilakukan pengovenan. Perhitungan dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
= berat sampel tanah dalam kondisi basah = berat sampel tanah dalam kondisi kering
Ukuran Butir (Gainsize)
Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:
-
Persiapan Peralatan dan contoh tanah kemudian pemilihansampel tanah yang akan digunakan untuk uji Grainsize.
-
Contoh tanah yang akan diukur dengan ayakan ditimbangterlebih dahulu kemudia dikeringkan dan ditimbang lagi setelah kering. Bagian-bagian yang menggumpal kemudian dihancurkan sehingga tidak menggumpal.
-
Selanjutnya contoh tanah di saring dengan ayakan yangmemiliki variasi ukuran tertentu.
-
Setelah disaring, ukuran butir saringan disesuaikan dengannomer saringan kemudian ditimbang per nomer saringan.
-
Setelah itu didapatkan sebaran ukuran butir contoh tanah danberat butirnya.
-
Data hasil pengukuran dimasukkan dalam grafik semi-logmenggunnakan program ms. excel sehingga didapatkan sebaran butir dan persentasenya.
-
Dari hasil pengolahan dan pengukuran sampel ini didapatkandata persentase kerakal, pasir serta butir lanau dan lempung. b. Uniaxial Compression Test
Uji Uniaxial Compression ini dilakukan pada sampel berupa batuan untuk mendapatkan kuat tekan dan kuat tariknya. Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:
-
Persiapan Peralatan dan contoh tanah kemudian pemilihan sampeltanah yang akan digunakan untuk uji Uniaxial Compression.
-
Pertama-tama dilakukan uji tekan dengan sampel tanah batuandengan meletakkan sampel batuan secara vertikal pada alat pengukuran Uniaxial Compression. Kemudian mesin tekan dijalankan menekan contoh batuan sampai sampel mulai akan pecah. Selanjutnya dicatat besarnya tekanan pada proving ring .
-
Setelah didapatkan nilai kuat tekan, kemudian dicari kuat tarikbatuan dengan meletakkan sampel batuan secara horizontal pada alat mesin tekan. Kemudian mesin tekan dijalankan menekan contoh batuan sampai sampel mulai akan pecah. Uji cara ini dikenal sebagai uji tarik Brazil. Selanjutnya dicatat besarnya tekanan ( pada proving ring dan panjang silinder (h) serta diameter silinder.
- Data yang dibutuhkan/dicari adalah besar sudut geser dalam (ɸ)
dan kohesi (c) c. Direct shear Test
Uji berikut ini dilakukan untuk mendapatkan besar kuat geser langsung dari contoh tanah. Adapun langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:
-
Persiapan Peralatan dan contoh tanah kemudian pemilihan sampeltanah yang akan digunakan untuk uji Direct shear.
-
Contoh tanah dicetak dengan menggunakan cetakan pada gambar3.7) sebanyak 3 cetakan yang kemudian akan digunakan sebanyak 3 kali uji kuat geser langsung kemudian ditimbang sebelum dimasukkan kedalam rangkaian uji kuat geser langsung.
-
Contoh tanah yang telah dicetak dan ditimbang dimasukkandalam skema rangkaian uji kuat geser langsung. Diberikan beban Pn secara berbeda pada pengukurannya.
-
Selanjutnya mesin pemberi tekanan dinyalakan sehingga bisamemberi tekanan kepada contoh tanah sampai contoh tanah mengalami pergeseran.
-
Selama pengukuran, Proving ring harus diperhatikan agarmendapatkan nilai kuat geser langsung yang dicari.
- Data yang tercatat selama pengujian yaitu gaya normal (Pn), tekanan normal (, diameter sampel (d), kalibrasi proving ring, tegangan geser (t). Sedangkan data yang dicari adalah nilai kohesi
3.4 Hasil Penyelidikan Tanah Bendung Karangtalun
Hasil yang diperoleh dari kegiatan kerja praktik di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta mengenai penyelidikan geoteknik di Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang ini, berupa deskripsi log bor dan hasil pengujian
laboratorium sebagai berikut : 3.4.1 Hasil deskripsi log bor
Deskripsi log bor pada BH – 4A, BH – 5A dan BH – 8A sebagai berikut :
BH – 4A
0.00 – 5.00 m Pasir Kerakalan, berwarna abu – abu, lepas, nilai N (SPT) = >60
5.00 – 6.00 m Breksi, berwarna abu – abu kecoklatan, lapuk sedang agak lemah nilai N (SPT) = >60.
6.00 – 8.20 m Bongkah Andesit berwarna abu – abu, bersifat sangat padat dan keras, nilai N (SPT) = >60.
8.20 – 12.50 m Pasir Kerakalan berwarna hitam, bersifat lepas (unconsolid ), mengandung bongkah andesit pada kedalaman 8.70 – 9.15 m, nilai N (SPT) = >60. 12.50 – 13.70 m Bongkah Andesit berwarna abu – abu, bersifat
sangat padat dan keras, nilai N (SPT) = >60.
13.70 – 15.60 m Pasir Kerakalan berwarna hitam, bersifat lepas (unconsolid ), nilai N (SPT) = >60.
15.60 – 17.30 m Bongkah Andesit berwarna hitam, bersifat lepas, nilai N (SPT) = >60.
BH – 5A
0.00 – 0.30 m Pasir Kerakalan, berwarna abu – abu, lepas
0.30 – 1.20 m Andesit berwarna abu – abu, bersifat sangat padat dan keras berupa bongkah
1.20 – 3.30 m Pasir Kerakalan, berwarna hitam, bersifat lepas, mengandung bongkah andesit pada kedalaman 1.85 -2.30 m, nilai N (SPT) = >60.
3.30 – 5.40 m Andesit berwarna abu – abu, bersifat sangat padat dan keras, nilai N (SPT) = >60.
5.40 – 6.50 m Pasir Kerakalan berwarna hitam, bersifat lepas (unconsolid ), nilai N (SPT) = >60.
6.50 – 7.50 m Andesit berwarna abu – abu, bersifat sangat padat dan keras, nilai N (SPT) = >60.
7.50 – 15.00 m Breksi berwarna hitam, bersifat agak lemah, terdapat fragmen andesit dengan diameter 50 cm hingga 80 cm, kondisi lapuk, nilai N (SPT) = >60.
BH – 8A
0.00 – 0.30 m Pasir kerakalan berwarna abu-abu kecoklatan, bersifat lepas
0.30 – 1.00 m Andesit berwarna hitam, padat dan keras
1.00 – 2.50 m Pasir Kerakalan, berwarna abu-abu kecoklatan, bersifat lepas, nilai N (SPT) = >60.
2.50 – 3.40 m Andesit berwarna kemerahan hingga abu-abu kemerahan
3.40 – 5.00 m Pasir Kerakalan, berwarna abu-abu kehitaman, bersifat lepas, nilai N (SPT) = >60.
5.00 – 6.00 m Fragmen andesit berwarna abu-abu
6.00 – 9.50 m Pasir Kerakalan berwarna abu-abu kehitaman, bersifat lepas, terdapat fragmen andesit pada kedalaman 7.5 – 8, 8.3 – 8.5, 8.8 – 9, 9.25 – 9.50 m, nilai N (SPT) = 60.
9.50 – 20.00 m Breksi, berwarna hitam, kondisi lapuk, mengandung bongkah andesit dengan diameter hingga 80 cm,
nilai N (SPT) = >60.
3.4.2 Hasil Pengujian Laboratorim bor BH-4A sebagai berikut :
- Berat cawan : 5,32 gr dan 5,42 gr
- Berat cawan + Berat sampel basah : 144,19 gr dan 133,61 gr - Berat cawan + Berat sampel kering : 129,69 gr dan 121,11 gr Dalam perhitungan, didapatkan data terhitung :
- Berat sampel kering : 124,37 gr dan 115,69 gr - Berat air dalam sampel : 14,5 gr dan 12,5 gr - Kadar Air (water content) : 11,66 % dan 10,80% - Kadar air rata-rata : 11,23 %
Berat isi tanah (Unit Weight) sampel kedalaman 19.50-20.00 m Dalam pengujian didapatkan data terukur :
- Diameter sampel silinder : 6,14 cm dan 6,14 cm - Panjang sampel silinder : 2,02 cm dan 2,02 cm
- Berat sampel silinder (basah) : 134,14 gr dan 132,53 gr Dalam perhitungan, didapatkan data terhitung :
- Volume sampel teruji : 59,78 dan 59,78 - Berat isi sampel (basah) : 2,24 gr/ dan 2,22 gr/ - Berat isi sampel rata-rata (basah) : 2,23 gr/ - Berat isi sampel rata-rata (kering) : 2,01 gr/
Ukuran Butir (Grain size) sampel kedalaman 19.50-20.00 m
Dalam pengujian didapatkan data terukur pada masing masing nomor saringan sebagai berikut :
- Nomer ayakan 4 : 13,52 gr - Nomer ayakan 10 : 26,52 gr - Nomer ayakan 20 : 21,94 gr - Nomer ayakan 40 : 14,16 gr - Nomer ayakan 60 : 14,29 gr - Nomer ayakan 140 : 7,1 gr - Nomer ayakan 200 : 3,58 gr - pan : 4,68 gr - berat total : 105,79 gr
- Persen kerakal : 12,78 % - Persen Pasir : 82,80 %
- Persen lanau dan lempung : 4,42 %
Kuat Geser Tanah (Direct Shear) sampel kedalaman 19.50-20.00 m Dalam pengujian didapatkan data terukur :
- Diameter ring sampel : 6,256 cm - Tinggi ring : 2 cm
- Gaya normal (P1,P2,P3) : 3,167 kg, 6,334 kg, 12,668 Kg - Dial reading (1;2;3) : 15,00 ; 23,00 ; 30,00
- Proving ring : 0,312
Dalam perhitungan, didapatkan data terhitung : - Luas pemukaan sampel : 30,72 cm2
- Tegangan Normal (, , ) : 0,10 kg/cm2 ; 0,21 kg/cm2 ; 0,41 kg/cm2
- Tegangan Geser (t1;t2;t3) : 0,152 ; 0,234 ; 0,305 - Kohesi (c) : 0,117 kg/cm2
- Sudut geser dalam : 25,24
Uniaxial Test pada sampel 5A kedalaman 4,50 – 5,00 m Dalam pengujian didapatkan data terukur :
- Diameter sampel silinder : 5,64 cm - Tinggi sampel : 11,28 cm
- Pmax compressive strength : 85,00 kg - Pmax tensile strength : 56,00 kg
Dalam perhitungan, didapatkan data terhitung :
- Un iax ial compressive str ength : 3,404012 kg/cm2 - Br azil ian tensile str ength : 0,560 kg/cm2
- Kohesi (c) : 0,697 kg/cm2 - Sudut geser dalam : 45,725
BAB IV
KESIMPULAN
Dari seluruh kegiatan kerja praktik yang telah dilakukan di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1. Pekerjaan yang dilakukan dalam kegiatan penyelidikan geoteknik rencana pembangunan bendung karangtalun meliputi kegiatan pemboran (coring)
dan hasil analisa laboratorium.
5.2. Dari deskripsi log bor yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tanah/batuan yang menyusun daerah tersebut, antara lain:
a. Pasir Kerakalan
Tanah ini memiliki warna abu-abu, bersifat lepas dan diinterpreasikan berasal dari endapan sungai. Pasir kerakalan ini masih ditemukan
hingga kedalaman 20 m. memiliki nilai SPT>60. b. Lempung kepasiran
Tanah ini berwarna coklat kehitaman, merupakan hasil pelapukan batuan di bawahnya. SPT>60.
c. Breksi
Breksi ini memiliki warna abu – abu kehitaman, lapuk sedang, bersifat padat merupakan batuan dasar. SPT>60.
5.3. Hasil uji laboratorium mekanika tanah meliputi pengujian tanah (soil test), direct shear dan uniaxial test sebagai berikut :
Pada uji water content, BH-4A pada kedalaman 04,50 – 05,00 meter
memiliki water content 2,928 %, pada kedalaman 14,50 – 15,00 meter memiliki water content 12,347 %, pada kedalaman 19,50 – 20,00 meter memiliki water content 11,232 %, BH-8A pada kedalaman 19,50 – 20,00 meter memiliki water content 36,689 %.
Pada uji berat isi tanah (wet density dan dry density), BH-4A pada kedalaman 04,50 – 05,00 meter memiliki wet density 1,754 gr/ dan dry density 1,705 gr/, pada kedalaman 14,50 – 15,00 meter memiliki wet density 2,248 gr/ dan dry density 2,001 gr/.
BH-8A pada kedalaman 19,50 – 20,00 meter memiliki wet density 1,765 gr/ dan dry density 1,291 gr/.
Pada uji ukuran butir (grain size), BH-4A pada kedalaman 19,50 – 20,00 meter memiliki persentase butir kerakal sebesar 8,29 %, persen butir pasir sebesar 88,92 %, persen butir lanau dan lempung sebesar 2,79 %. BH-8A pada kedalaman 19,50 – 20,00 meter memiliki persentase butir kerakal sebesar 4,78 %, persen butir pasir sebesar
90,07%, persen butir lanau dan lempung sebesar 5,15 %.
Pada uji kuat geser (direct shear test), BH4A pada kedalaman 19,50 -20,00 meter memiliki kohesi (c) sebesar 0,1148 kg/ dan sudut geser dalam sebesar 25,24. BH-8A pada kedalaman 19,50 - 20,00 meter
memiliki kohesi (c) sebesar 0,0711 kg/ dan sudut geser dalam sebesar 14,97.
Pada uji uniaxial, BH-5A pada kedalaman 19,50 – 20,00 meter
memiliki nilai uniaxial compression strength sebesar 3,4 kg/ kg/, nilai brazilian tensile strength sebesar 0,56 kg/, memiliki kohesi (c) sebesar 0,697 kg/ dan sudut geser dalam sebesar 45,725. BH-8A pada kedalaman 9,50 – 10,00 meter memiliki nilai uniaxial compression strength sebesar 3,87 kg/ kg/, nilai brazilian tensile strength sebesar 0,56 kg/, memiliki kohesi (c) sebesar 0,728 kg/ dan sudut geser dalam sebesar 48,188.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki dkk. 1977. Teknik Pemboran 1, edisi pertama. Jakarta : PT. Intisa
Dr. Ing. Rudi Rubiandini. __. Catatan kuliah, Teknik Pemboran Lanjut. Bandung : ITB
Dr. Ir. Made Astawa Rai dkk. 1999. Mekanika Batuan. Bandung : Bandung Press Ir. Sunggono KH. 1982. Mekanika Tanah. Bandung : Nova
Ir. Soetoto dkk. 1981. Mekanika Tanah, edisi kedua. Bandung : Remadja Karya Offset
R.F.Craig. 1987. Soil mechanic, fouth edition. Dundee : Van Nostroad Reinhold (UK)