• Tidak ada hasil yang ditemukan

uji mekanika tanah rencana bendung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "uji mekanika tanah rencana bendung"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNG KARANGTALUN,

PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNG KARANGTALUN,

KECAMATAN NGLUWAR, KABUPATEN MAGELANG

KECAMATAN NGLUWAR, KABUPATEN MAGELANG

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN KERJA PRAKTIK

LAPORAN KERJA PRAKTIK

ALI BAIDHOWI ALI BAIDHOWI 21100110141017 21100110141017

FAKULTAS TEKNIK

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

SEMARANG

SEMARANG

FEBRUARI 2015

FEBRUARI 2015

(2)
(3)

LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTIK

LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNG KARANGTALUN, PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNG KARANGTALUN, KECAMATAN NGLUWAR, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI KECAMATAN NGLUWAR, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI

JAWA TENGAH JAWA TENGAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan

Pendidikan Sarjana Program S-1 Pada Fakultas Teknik Pendidikan Sarjana Program S-1 Pada Fakultas Teknik

Program Studi Teknik Geologi Program Studi Teknik Geologi

Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro Oleh : Oleh : ALI BAIDHOWI ALI BAIDHOWI NIM. 21100110141017 NIM. 21100110141017

Telah disetujui dan disyahkan pada Telah disetujui dan disyahkan pada Hari / Tanggal : Hari / Tanggal : Menyetujui, Menyetujui, NIP.195109101982021001 NIP.195109101982021001 Dosen

Dosen PembimbinPembimbingg

Ir.Dwiyanto JS, MT Ir.Dwiyanto JS, MT

(4)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik dengan judul Kerja Praktik

laporan Kerja Praktik dengan judul Kerja Praktik ““Penyelidikan GeoteknikPenyelidikan Geoteknik Bendung Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Provinsi Bendung Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah”

Jawa Tengah” di bawah naungan PT. Selimut Bumi Adhi Cipta, Semarang yangdi bawah naungan PT. Selimut Bumi Adhi Cipta, Semarang yang diajukan

diajukan untuk untuk memenuhi memenuhi persyaratan persyaratan dalam dalam menyelesaikan menyelesaikan pendidikan pendidikan sarjanasarjana  program S-1 pada P

 program S-1 pada Program Studi Tekrogram Studi Teknik Geologi Uninik Geologi Universitas Diponegoroversitas Diponegoro..

Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini, penulis mengucapkan Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

terima kasih kepada : 1.

1. Bapak Bapak Ir. Dwiyanto Ir. Dwiyanto JS, MT selaku JS, MT selaku Dosen PemDosen Pembimbing atas bimbing atas petunjuk dpetunjuk danan  bimbingann

 bimbingannya ya selama selama kegiatan kegiatan kerja kerja praktik praktik dan dan pembuatan pembuatan laporan laporan kerjakerja  praktik.

 praktik. 2.

2. Bapak Togani Cahyadi Upomo, ST selaku pembimbing lapangan atasBapak Togani Cahyadi Upomo, ST selaku pembimbing lapangan atas  petunjuk

 petunjuk dan dan bimbingabimbingannya nnya selama selama melakukan melakukan kegiatan kegiatan pada pada lokasi lokasi kerjakerja  praktik.

 praktik. 3.

3. Bapak dan Ibu Bapak dan Ibu yang selalu mendoakan serta yang selalu mendoakan serta memberi dukungan berupa moralmemberi dukungan berupa moral dan material.

dan material. 4.

4. Para staf pegawai di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta, Semarang, Provinsi JawaPara staf pegawai di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta, Semarang, Provinsi Jawa Tengah atas bantuan dan bimbingannya selama kerja

Tengah atas bantuan dan bimbingannya selama kerja praktik berlangsung.praktik berlangsung. 5.

5. Rekan-rekan geologi angkatan 2010 yang selalu memberi dukungan hinggaRekan-rekan geologi angkatan 2010 yang selalu memberi dukungan hingga terselesaikannya laporan ini dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis terselesaikannya laporan ini dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

sebutkan satu persatu.

Oleh karena keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam laporan kerja Oleh karena keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam laporan kerja  praktek ini penulis mengharap

 praktek ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangukan kritik dan saran yang bersifat membangun demin demi kesempurnaan laporan ini.

kesempurnaan laporan ini.

Semarang, 10 Februari 2015 Semarang, 10 Februari 2015 Penulis Penulis Ali Baidhowi Ali Baidhowi

(5)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Gambar ... v

Daftar Lampiran ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan... ... 2

1.2.1 Maksud ... 2

1.2.2 Tujuan ... 2

1.3 Ruang Lingkup ... 2

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik... 2

1.4.1 Waktu Pelaksanaan Kerja Prakti ... 2

1.4.2 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik ... 3

1.5 Sistematika Penulisan Laporan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Sifat Fisik dan Mekanika Tanah ... 4

2.3.1 Ukuran Butir Tanah ... 4

2.3.2 Kadar Air Asli Tanah ... 5

2.3.3 Berat Isi Tanah... 6

2.3.4 Direct shear test ... 6

2.3.5 Uniaxial Test ... 7

BAB III PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNGAN KARANGTALUN ... 8

3.1 Jenis Pekerjaan yang dilakukan ... 8

3.2 Peralatan Pekerjaan yang Digunakan ... ... 8

3.2.1 Peralatan Pemboran ... 8

3.2.2 Peralatan Uji Laboratorium... ... 13

3.3 Pelaksanaan Pekerjaan ... 15

3.3.1 Lingkup Pekerjaan ... 15

3.3.2 Deskripsi Pekerjaan yang Dilakukan ... 15

3.4 Hasil Penyelidikan Tanah Bendungan Karangtalun ... 22

BAB IV KESIMPULAN ... 26

DAFTAR PUSTAKA ... 27

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Unit Pengayak Tanah Lengkap Model Griffin SIH-780 ... 4

Gambar 2.2 Diagram Tanah dan Istilah yang digunakan dalam rumus ... 5

Gambar 2.3 skema alat geser langsung (direct shear test) ... 6

Gambar 2.4 Uji kuat tekan ...7

Gambar 3.1 Peta Perencanaan Pembangunan ... 9

Gambar 3.2 Mesin Bor KOKEN... 9

Gambar 3.3 Mata Bor ... 10

Gambar 3.4  Jack Hammer  ... 11

Gambar 3.5 GPS ... 12

Gambar 3.6 Kamera yang digunakan ... 12

Gambar 3.7 Cetakan ... 13

Gambar 3.8  Direct Shear Apparatus ... 13

Gambar 3.9 Cawan Sampel ... 14

Gambar 3.10 Cawan Sampel dan Timbangan... ... 14

Gambar 3.11 Oven ... 14

Gambar 3.12 Saringan ... 15

Gambar 3.13 Alat Penumbuk ... 15

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Summary Test Bendungan Karangtalun ... ... 29 Lampiran II Water conten determination

Lampiran III Unit weight of soil Lampiran IV Grainsize Analysis Lampiran V  Direct Shear Test 

Lampiran VI Lembar Asistensi Kerja Praktik  Lampiran VII Nota Dinas Kerja Praktik 

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Geologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari dan mengembangkan  pengetahuan yang berkaitan dengan kebumian meliputi bentuk muka bumi, jenis material penyusun, sifat-sifat fisika dan kimia yang terjadi dalam proses-proses  pembentukannya dan sejarah bumi, serta upaya-upaya pengendalian bumi demi

mendukung kehidupan manusia. Sedangkan dalam proses-proses geologi dapat  bersifat menguntungkan maupun merugikan bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu bentuk proses yang merugikan seperti gerakan tanah, banjir, dan lain-lain. Oleh karena itu penyelidikan geoteknik dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-aspek geologi dan melakukan rekayasa geoteknik untuk mengurangi dampak negatif yang merugikan bagi manusia secara langsung.

Pendidikan geologi dilaksanakan dengan membekali mahasiswa teknik geologi dengan keterampilan-keterampilan di bidang teknologi kebumian yang  bersifat aplikatif serta berguna bagi masyarakat secara luas. Dalam mendukung

tujuan pendidikan tersebut mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar secara langsung melakukan kerja praktik agar memiliki pengalaman dalam melakukan  pekerjaan geologi laboratorium, maupun di lapangan yang sesuai dengan bidang

yang diambil oleh pelaksanan kerja praktik.

Ilmu-ilmu geologi yang telah diterima selama perkuliahan di kampus akan dipraktikan dan dianggap sebagai magang kerja di kantor, laboratorium, atau lapangan. Pada kerja praktik kali ini, penulis mengambil pengalaman pekerjaan  berupa kegiatan penyelidikan tanah Bendung Karangtalun, Kecamatan Ngluwar,

Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dibawah naungan PT. Selimut Bumi Adhi Cipta.

(9)

1.2. Maksud dan Tujuan 1.2.1. Maksud

Kerja Praktik ini dimaksudkan untuk memperkenalkan dan membekali mahasiswa geologi pada dunia kerja dengan melakukan  pekerjaan yang berhubungan dengan geologi pada instansi terkait. Selain

itu, dimaksudkan pula sebagai salah satu syarat kurikulum pembelajaran tingkat S1 Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

1.2.2. Tujuan

1. Mengetahui prosedur dan proses suatu kerja secara langsung yang  berkaitan dengan kegiatan kegeologian dalam penyelidikan tanah

rencana pembangunan bendung karangtalun.

2. Mampu melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan ilmu geologi  pada suatu institusi dalam mekanisme pekerjaan penyelidikan tanah. 3. Mengetahui gambaran umum mengenai dunia pekerjaan sebelum

mahasiswa terjun langsung ke dunia pekerjaan.

1.3. Ruang Lingkup

Kerja praktik yang dilaksanakan merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang geologi. Pekerjaan yang dilakukan selama kerja praktik yaitu :

1. Melakukan kegiatan lapangan berupa Penyelidikan Geoteknik Bendung Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dengan mengikuti Proses Pemboran dan Pemetaan.

2. Melakukan analisis laboratorium data-data lapangan hasil pemboran serta melakukan interpretasi bawah permukaan berdasarkan hasil pemboran.

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik 1.4.1. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik

Pelaksanaan kerja praktik dilakukan selama 30 hari terhitung dari tanggal 23 Juni 2014 sampai 23 Juli 2014.

(10)

1.4.2. Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik

Kerja praktik dilaksanakan di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta yang  beralamat di Jalan Karang Anyar Gunung No. 267 Semarang, Jawa

Tengah.

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan kerja praktik dibagi dalam urutan sebagai  berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, waktu pelaksanaan dan lokasi pelaksanaan kerja praktik, serta sistematika penulisan laporan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi tentang teori-teori sebagai landasan dalam pelaksanaan  pekerjaan penyelidikan tanah di lapangan serta teori yang digunakan

sebagai acuan dalam pelaksanaan analisa laboratorium Bab III Penyelidikan Tanah Bendung Karangtalun

Bab ini menjelaskan mekanisme pekerjaan yang dilaksanakan mahasiswa kerja praktik, meliputi pembahasan mengenai jenis pekerjaan, Peralatan  pekerjaan yang digunakan, Pelaksanaan pekerjaan kerja praktik dan hasil  penyelidikan tanah dalam perencanaan pembuatan bendung

Karangtalun. Bab IV Kesimpulan

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari kerja praktik yang telah dilakukan dan rekomendasi-rekomendasi yang perlu dicantumkan.

(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sifat Fisik dan Mekanik Tanah

Penyelidikan geoteknik merupakan suatu pekerjaan pendahuluan dalam rencana rekayasa geologi untuk mendapatkan informasi yang cukup mengenai kondisi batuan bawah permukaan. Sifat fisik tanah meliputi ukuran butir tanah, Porositas Tanah, Kadar Air Asli Tanah, Berat Isi Tanah, Berat Jenis Tanah, Batas- batas Atterberg dan lain-lain. Sedangkan sifat mekanik tanah seperti Kuat Geser Tanah yang dapat diukur di Laboratorium dengan uji  Direct Shear , Triaxial Compression Test , dan Unconfined Compression test  .

2.3.1 Ukuran Butir Tanah

Ukuran butir tanah tidak dapat dinyatakan dalam ukuran linear tunggal, dikarenakan butir tanah tidak berbentuk bola ataupun kubus, sehingga diartikan dengan ukuran butir tanah tergantung pada dimensi yang dapat diukur dan bagaimana cara pengukurannya.

(12)

Ada dua macam pengukuran yang umum digunakan dalam  penentuan ukuran butir tanah, yakni dengan menggunakan ayakan

sebagaiman terlihat pada Gambar 2.1) maupun menggunakan analisa hidrometer. hasil ayakan kemudian ditimbang dari masing-masing nomor ayakan.

Sudah diketahui bahwa sifat-sifat tanah yang berbutir kasar sangat tergantung pada ukuran butir-butirnya, jadi karena itu distribusi ukuran  butir-butir itu adalah satu-satunya sifat yang dipakai untuk

mengklasifikasikan tanah-tanah tersebut. Akan tetapi lain halnya dengan tanah yang berbutir halus. Pada tanah-tanah ini diketahui bahwa tidak ada hubungan langsung antara sifat-sifatnya dengan ukuran butir-butirnya. 2.3.2 Kadar Air Asli Tanah

Semua macam tanah, secara umum terdiri dari 3 fase, yaitu butiran tanah, air serta udara yang terdapat dalam ruangan antara butir-butir tersebut, dan ruangan ini di sebut pori. Tanah yang benar-benar kering tidak terdapat air sama sekali didalam porinya, sehingga pori hanya berisi udara. Dengan demikian tanah tersebut hanya terdiri dari dua unsur yakni  butiran tanah dan udara pengisi pori.

Partikel padat, air dan udara yang terkandung di dalam tanah, masing-masing mempunyai berat dan volume.

Gambar 2.2 Diagram Tanah dan Istilah-istilah yang digunakan dalam rumus-rumus

(13)

Vs = volume padat/butiran Vp = volume rongga/pori V = volume total

W1 = Berat cawan

W2 = Berat cawan +tanah basah

W3 = Berat cawan + tanah kering oven

Kadar air asli tanah biasanya dinyatakan dalam bentuk perbandingan antara berat air yang terkandung di dalam tanah (Ww) terhadap berat dari  bagian padat tanah (Ws) dan dinyatakan dalam bentuk rumusan sebagai  berikut :

 





 

2.3.3 Berat Isi Tanah (

)

Berat isi adalah perbandingan antara berat tanah basah dan isi tanah. Besaran tersebut dinyatakan dalam satuan gr/cm . Pengujian isi tanah ini dilakukan untuk mengetahui besarnya berat isi yang dimiliki tanah dalam keadaan padat. Berat isi dari suatu tanah juga mempengaruhi fungsi sebagai dasar atau landasan bawah dari suatu kontruksi.

2.3.4  Direct Shear Test

Gambar 2.3 Skema alat geser langsung ( “ Direct Shear Apparatus” )

Pengujian ini untuk mendapatkan parameter kohesi dan sudut geser dalam. Peralatan pengujian meliputi kotak geser dari besi, yang berfungsi

 Keterangan :

Ww = berat air(Ww = w . GS . ɣW) Ws = berat butiran(Ws = GS . ɣW)

(14)

sebagai tempat benda uji. Kotak geser tempat benda uji dapat berbentuk  bujursangkar maupun lingkaran, dengan luasan kira-kira 19,35 cm2 sampai 25,8 cm2 dan tinggi 2,54 cm. Kotak terpisah menjadi 2 bagian yang sama. Tegangan normal pada benda uji diberikan dari atas kotak geser. Gaya geser diterapkan pada setengah bagian atau dari kotak geser, untuk memberikan geseran pada tengah-tengah benda uji.

2.3.5 Uniaxial Test

Gambar 2.4 Uji kuat tekan

Pengujian uniaxial dilaksanakan secara undrained Test   dengan asumsi tidak ada air yang hilang selama percobaan. Pengujian menggunakan mesin tekan “Compression machine” untuk menekan sampel batu dari satu arah “Uniaxial”, dianggap sampel dapat berdiri tegak tanpa bantuan tekanan lateral.

(15)

BAB III

PENYELIDIKAN GEOTEKNIK BENDUNG KARANGTALUN

3.1 Jenis Pekerjaan yang Dilakukan

Jenis pekerjaan yang dilakukan adalah penyelidikan geoteknik untuk keperluan perencanaan pembangunan bendung. Pekerjaan dilaksanakan di Sungai Progo tepatnya pada bendung yang terletak di Desa Karangtalun, Kecamatan  Ngluwar, Kabupaten Magelang. Kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan adalah

kegiatan pemboran, Analisis mekanika tanah dan batuan di laboratorium serta Korelasi data pemboran.

Kegiatan pengeboran dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah bawah  permukaan dan mendapatkan contoh tanah yang relevan untuk dilakukan analisa laboratorium untuk mendapatkan sifat fisika dan mekanis tanah tersebut, sehingga kita dapat mengetahui pola pondasi yang sesuai untuk pembangunan bendung agar bendung yang akan dibangun lebih stabil dan aman.

Pekerjaan Kerja Praktik mengenai penyelidikan tanah yang telah dilakukan, dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yakni kegiatan Pemboran, dan uji laboratorium. Dalam bab ini kita akan membahas masing-masing bagian  pekerjaan tersebut diatas.

3.2 Peralatan Pekerjaan yang Digunakan 3.2.1 Peralatan Pengeboran

Peralatan ini merupakan peralatan inti yang harus dibawa, apabila kita ingin melakukan pengeboran (coring ) di suatu daerah. Peralatan pengoboran terdiri atas:

 Peta Dasar

Peta ini menggambarkan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan. Peta ini juga menunjukkan koordinat letak titik-titik  pengeboran. Peta ini juga sangat dibutukan dalam melakukan pemetaan

(16)

Gambar 3.1 Peta Perencanaan Pembangunan

 Mesin Bor ( Drilling Machine)

Merupakan alat yang menjadi penggerak utama dari mata bor yang akan menembus lapisan tanah yang ada. Mesin bor yang digunakan dalam kegiatan lapangan ini adalah mesin tipe KOKEN. Mesin bor in dilengkapi dengan katrol khusus untuk mengangkat dan memasukan mata bor agar lebih mudah.

Gambar 3.2 Mesin Bor KOKEN

(17)

 penggerak apakah mesin akan menggerakan mata bor atau menggerakan katrol yang ada untuk mengangkat dan menurunkan stang  bor dan mata bor.

 Mata Bor ( Bit )

Merupakan alat yang digunakan untuk menembus lapisan tanah yang akan diambil sampel coring nya. Sebuah mata bor memiliki 10 diamond bit di dalamnya.  Diamond bit ini bisa tumpul apabila dipergunakan terus menerus. Bila sudah tumpul, diamond bit  ini dapat diganti dengan yang baru tanpa harus mengganti keseluruhan maa  bornya. Jenis mata bor yang digunakan untuk pemboran di daerah ini

adalah Dual Tube dikarenakan jenis tanah yang termasuk tanah keras.

Gambar 3.3 Mata Bor

 Stang Bor

Merupakan alat yang digunakan untuk membantu sebuah mata bor untuk mencapai suatu kedalaman tertentu. Stang bor berbentuk seperti suatu pipa besi yang memiliki panjang 2 m setiap stang bornya.

 Casing

Merupakan alat yang digunakan untuk mencegah suatu bor hole mengalami keruntuhan. Casing berbentuk seperti tabung besi dengan diameter yang lebih besar dari mata bor dan stang bor. Biasanya dalam suatu penyelidikan geoteknik, casing hanya ditanam hingga kedalaman 2 m. Akan tetapi saat pelaksanaan dilapangan, untuk mencegah keruntuhan dinding lubang pemboran selain dengan menggunakan

(18)

casing   juga terkadang dilakukan Grouting dikarenakan batuan berupa kerakal yang mudah runtuh.

 Pompa Air

Digunakan untuk memompa air yang sangat dibutuhkan untuk menjaga agar mata bor tidak cepat panas. Air yang digunakan biasanya air yang berasal dari sungai. Air ini sangat penting dalam pemboran dan sangat membantu suatu mata bor menembus lapisan tanah. Lebih baik apabila kita menggunakan lumpu untu pemboran. Akan tetapi dengan air saja sudah dirasa cukup.

 Semen

Semen digunakan untuk memperkuat susunan tanah yang telah dibor agar tidak mengalami keruntuhan dengan melakukan  grouting . Semen ini digunakan sebagai pengganti casing. Daerah yang dilakukan  pemboran berkomposisi tanah kerakal bersifat lepas sehingga mudah

runtuh.

 Jack Hammer

Merupakan alat yang digunakan untuk melakukan SPT (Standard  Penetration Test ). Jack Hammer sendiri memiliki berat sekitar 63,5 kg.

(19)

 Tripot

Merupakan alat yang digunakan sebagai tempat menggantungnya katrol. Katrol ini berfungsi untuk memudahkan kita dalam memasukkan terutama mengangkat rangkaian stang bor dan mata bor yang berada di dalam lubang bor.

 GPS

Digunakan untuk mengeplot koordinat kita dalam peta sehingga mengetahui posisi kita ataupun objek yang kita cari keberadaannya dalam  peta.

Gambar 3.5 GPS 

 Kamera

Digunakan untuk merekam kegiatan yang dilakukan di lapangan (selama Pemetaan dan pemboran) serta selama uji laboratorium.

Gambar 3.6 Kamera yang digunakan dalam Pemetaan dan Pemboran serta Uji  Laboratorium

(20)

3.2.2 Peralatan Uji Laboratorium

Peralatan yang digunakan dalam kegiatan uji laboratorium adalah sebagai berikut :

 Uji Kuat Geser (Di rect Shear)

Uji Kuat geser ( Direct Shear) untuk mengetahui kuat geser tanah. Adapun alat yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut :

 Cetakan

Gambar 3.7 Cetakan   Direct shear apparatus

Gambar 3.8 Direct shear apparatus

 Uji Uniaxi al Compression

Uji Uniaxial Compression dilaksanakan untuk mendapatkan kuat tekan dan kuat tarik sampel batuan.

(21)

 Uji tanah ( Soil Test ) 

Uji soil test adalah pengujian untuk mengetahui kadar air dan  berat isi sampel, baik dalam keadaan basah maupun kering. Alat-alat

yang digunakan untuk melakukan pengujian ini adalah sebagai berikut :

 Cawan sampel ukuran kecil

Gambar 3.9 Cawan sampel  Alat Cetakan (Gambar 3.7)

 Cawan Sample dan timbangan

Gambar 3.10 Cawan sample dan Timbangan  Oven

(22)

 Saringan

Gambar 3.12 Alat penumbuk 

 Alat penumbuk

Gambar 3.13 Alat penumbuk

3.3 Pelaksanaan Pekerjaan 3.3.1 Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan kerja praktik yang dilakukan di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta meliputi kegiatan geoteknik dengan pemboran coring  yang dilaksanakan dalam rangkaian rencana pembangunan bendung karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa tengah.

3.3.2 Deskripsi Pekerjaan Yang Dilakukan

(23)

kondisi tanah guna menunjang pembangunan bendung. Pengeboran ini dilakukan di 8 titik pengeboran. Pengeboran ini merupakan tahapan awal yang cukup penting dalam rencana pembanguanan bendung karangtalun. Dari  pengeboran ini diharapkan dapat mengumpulkan data yang lengkap dan akurat sehingga dapat menentukan rencana pembangunan yang lebih baik dan tepat sesuai dengan kondisi tanah/batuan yang ada.

1. Pemboran

Pemboran dilakukan di 5 titik yakni BH-4A, BH-5A, BH-6A, BH-7A dan BH 8A yang telah ditentukan disesuaikan dengan kebutuhan data untuk mendukung pembangunan bendung Karangtalun.

Gambar 3.14 Mesin Pemboran KOKEN

Komponen pemboran terdiri dari sumberdaya manusia (pekerja) dan alat pemboran. Kegiatan pemboran yang dilaksanakan di sungai Progo desa Karangtalun ini dikoordinir oleh bapak Sadali dan dua  pekerja pembantu sehingga jumlah total tenaga pemboran sebanyak 3

orang pekerja. Selama proses pemboran dilaksanakan oleh 3 pekerja, akan tetapi untuk membantu dalam perpindahan alat pemboran yang  berat dari titik satu ke titik pemboran selanjutnya menggunakan tenaga  bantuan dari warga setempat untuk menambah efisiensi waktu pekerjaan.

(24)

Dalam kegiatan dilaksanakan pengambilan sampel tanah/batuan  bersifat terganggu (Disturbed Samples) dan tidak terganggu (Undisturbed

Samples).

Alat pemboran sebagaimana terlihat pada Gambar 3.14) dibagi menjadi 4 sistem yakni :

 Circulating Sistem,  terdiri dari selang/pipa (pipa isap dan pipa

tekan), water swivel , kran pengatur tekanan pompa, dan mesin  pompa.

  Hoisting Sistem, terdiri dari derrick,  kerekan, hoisting cable, drill head, dan hoisting swivel.

  Rotating Sistem, terdiri dari pipa stang, pipa pelindung, kepala

tabung ini, tabung inti, bit , dan drill head. Mesin pemutar stang bor yang digunakan dalam pemboran di Sungai Progo Desa Karangtalun adalah tipe KOKEN

  Power Sistem, terdiri dari mesin penggerak mesin bor dan

konponen lain. Sedangkan dalam kegiatan pemboran yang dilaksanakan di Sungai Progo Desa Karangtalun, mesin yang digunakan adalah mesin diesel 8PK

2. Uji Laboratorium

Uji laboratorium dilaksanakan di laboratorium PT. Selimut Bumi Adhi Cipta yang terletak di Jalan Karanganyar Gunung No 267 Semarang. Pengujian laboratorium yang dilaksanakan meliputi Soil Test , Uji Kuat geser langsung (Direct Shear Test), Uniaxial Compression Test, dan melakukan deskripsi core hasil pemboran di kantor Kartasura, Jawa tengah.

Sampel yang diuji mekanika tanahnya adalah sampel tidak terganggu (Undisturbed Sample)  yang diambil dari setiap lubang bor dengan kedalaman tertentu yakni pada kedalaman kelipatan 5 meter. Sedangkan untuk contoh tanah / sampel yang terganggu saat pemboran

(25)

Pengujian mekanika tanah dilakukan di laboratorium meliputi Soil Test , Uji Kuat geser langsung (Direct Shear Test), Uniaxial Compression Test. Adapun penjelasan langkah kerjanya sebagai berikut : a. Uji Soil Test

Uji soil test meliputi berbagai macam uji sifat  –  sifat tanah yaitu water content  , unit weight  dan Grainsize.

 Kadar air (Water content)

Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:

-

Persiapan peralatan dan contoh tanah kemudian pemilihan

sampel tanah yang akan digunakan untuk uji water content.

-

Parameter yang dicari untuk menentukan kadar air meliputi

 berat cawan, berat cawan + sampel basah, berat cawan +  berat sampel kering.

-

Contoh tanah ditakar secukupnya yang kemudian

dimasukkan kedalam cawan yang telah dilabeli dan ditimbang terlebih dahulu pada keadaan kosong (diukur berat cawan).

-

Selanjutnya sampel dimasukkan cawan dan ditimbang yang

menghasilkan berat tanah basah. (diukur berat cawan + sampel dalam kondisi basah)

-

Kemudian sampel dioven selama 24 jam dengan tujuan

mendapatkan sampel dalam kondisi kering

-

Setelah di oven, sampel ditimbang (diukur berat cawan +

sampel dalam kondisi kering)

-

Perhitungan kadar air didapatkan dari rumus :

    

     Keterangan :

 = berat air dalam sampel tanah  = berat sampel dalam kondisi kering

(26)

 Unit Weight

Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:

-

Persiapan Peralatan dan contoh tanah kemudian pemilihan

sampel tanah yang akan digunakan untuk uji unit weight.

-

Selanjutnya sampel bersifat basah tersebut dipotong

membentuk sebuah tabung yang memiliki permukaan rata (apabila sudah menunjukkan bentuk yang mudah dilakukan  pengukuran volume). Apabila sampel bersifat lepas dan susah

dalam pengukuran volumenya, maka sampel dicetak dengan cetakan yang sudah disiapkan seperti pada gambar 3.7)

-

Ukur diameter dan tinggi dari sampel yang telah dipotong

tersebut (pengukuran volume sampel)

-

Sampel yang telah diukur volumenya, ditimbang beratnya

(pengukuran berat sampel dalam kondisi basah)

-

Setelah pengukuran berat dalam kondisi basah dan

volumenya, sampel dioven kurang lebih selama 24 jam untuk mendapati kondisi sampel dalam kondisi kering

-

Sampel yang sama yang telah dioven, ditimbang kembali

untuk mendapatkan berat sampel dalam kondisi kering

-

Setelah didapatkan nilai berat sampel basah dan kering,

dihitung nilai berat isi tanah (wet density dan dry density). volume diasumsikan tidak berubah setelah dilakukan  pengovenan. Perhitungan dengan menggunakan rumus :

          

   Keterangan :

 = berat sampel tanah dalam kondisi basah  = berat sampel tanah dalam kondisi kering

(27)

 Ukuran Butir (Gainsize)

Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:

-

Persiapan Peralatan dan contoh tanah kemudian pemilihan

sampel tanah yang akan digunakan untuk uji Grainsize.

-

Contoh tanah yang akan diukur dengan ayakan ditimbang

terlebih dahulu kemudia dikeringkan dan ditimbang lagi setelah kering. Bagian-bagian yang menggumpal kemudian dihancurkan sehingga tidak menggumpal.

-

Selanjutnya contoh tanah di saring dengan ayakan yang

memiliki variasi ukuran tertentu.

-

Setelah disaring, ukuran butir saringan disesuaikan dengan

nomer saringan kemudian ditimbang per nomer saringan.

-

Setelah itu didapatkan sebaran ukuran butir contoh tanah dan

 berat butirnya.

-

Data hasil pengukuran dimasukkan dalam grafik semi-log

menggunnakan program ms. excel sehingga didapatkan sebaran butir dan persentasenya.

-

Dari hasil pengolahan dan pengukuran sampel ini didapatkan

data persentase kerakal, pasir serta butir lanau dan lempung. b. Uniaxial Compression Test

Uji Uniaxial Compression  ini dilakukan pada sampel berupa batuan untuk mendapatkan kuat tekan dan kuat tariknya. Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:

-

Persiapan Peralatan dan contoh tanah kemudian pemilihan sampel

tanah yang akan digunakan untuk uji Uniaxial Compression.

-

Pertama-tama dilakukan uji tekan dengan sampel tanah batuan

dengan meletakkan sampel batuan secara vertikal pada alat  pengukuran Uniaxial Compression.  Kemudian mesin tekan dijalankan menekan contoh batuan sampai sampel mulai akan  pecah. Selanjutnya dicatat besarnya tekanan pada proving ring .

(28)

-

Setelah didapatkan nilai kuat tekan, kemudian dicari kuat tarik

 batuan dengan meletakkan sampel batuan secara horizontal pada alat mesin tekan.  Kemudian mesin tekan dijalankan menekan contoh batuan sampai sampel mulai akan pecah. Uji cara ini dikenal sebagai uji tarik Brazil. Selanjutnya dicatat besarnya tekanan (  pada  proving ring   dan panjang silinder (h) serta diameter silinder.

- Data yang dibutuhkan/dicari adalah besar sudut geser dalam (ɸ)

dan kohesi (c) c. Direct shear Test

Uji berikut ini dilakukan untuk mendapatkan besar kuat geser langsung dari contoh tanah. Adapun langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:

-

Persiapan Peralatan dan contoh tanah kemudian pemilihan sampel

tanah yang akan digunakan untuk uji Direct shear.

-

Contoh tanah dicetak dengan menggunakan cetakan pada gambar

3.7) sebanyak 3 cetakan yang kemudian akan digunakan sebanyak 3 kali uji kuat geser langsung kemudian ditimbang sebelum dimasukkan kedalam rangkaian uji kuat geser langsung.

-

Contoh tanah yang telah dicetak dan ditimbang dimasukkan

dalam skema rangkaian uji kuat geser langsung. Diberikan beban Pn secara berbeda pada pengukurannya.

-

Selanjutnya mesin pemberi tekanan dinyalakan sehingga bisa

memberi tekanan kepada contoh tanah sampai contoh tanah mengalami pergeseran.

-

Selama pengukuran,  Proving ring harus diperhatikan agar

mendapatkan nilai kuat geser langsung yang dicari.

- Data yang tercatat selama pengujian yaitu gaya normal (Pn), tekanan normal (, diameter sampel (d), kalibrasi proving ring, tegangan geser (t). Sedangkan data yang dicari adalah nilai kohesi

(29)

3.4 Hasil Penyelidikan Tanah Bendung Karangtalun

Hasil yang diperoleh dari kegiatan kerja praktik di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta mengenai penyelidikan geoteknik di Desa Karangtalun, Kecamatan  Ngluwar, Kabupaten Magelang ini, berupa deskripsi log bor dan hasil pengujian

laboratorium sebagai berikut : 3.4.1 Hasil deskripsi log bor

Deskripsi log bor pada BH –  4A, BH –  5A dan BH –  8A sebagai berikut :

 BH –  4A

0.00 – 5.00 m Pasir Kerakalan, berwarna abu  –  abu, lepas, nilai N (SPT) = >60

5.00 – 6.00 m Breksi, berwarna abu  –   abu kecoklatan, lapuk sedang agak lemah nilai N (SPT) = >60.

6.00 – 8.20 m Bongkah Andesit berwarna abu  –   abu, bersifat sangat padat dan keras, nilai N (SPT) = >60.

8.20 – 12.50 m Pasir Kerakalan berwarna hitam, bersifat lepas (unconsolid ), mengandung bongkah andesit pada kedalaman 8.70 –  9.15 m, nilai N (SPT) = >60. 12.50 – 13.70 m Bongkah Andesit berwarna abu  –   abu, bersifat

sangat padat dan keras, nilai N (SPT) = >60.

13.70 – 15.60 m Pasir Kerakalan berwarna hitam, bersifat lepas (unconsolid ), nilai N (SPT) = >60.

15.60 – 17.30 m Bongkah Andesit berwarna hitam, bersifat lepas, nilai N (SPT) = >60.

 BH –  5A

0.00 – 0.30 m Pasir Kerakalan, berwarna abu –  abu, lepas

0.30 – 1.20 m Andesit berwarna abu  –   abu, bersifat sangat padat dan keras berupa bongkah

1.20 – 3.30 m Pasir Kerakalan, berwarna hitam, bersifat lepas, mengandung bongkah andesit pada kedalaman 1.85 -2.30 m, nilai N (SPT) = >60.

(30)

3.30 – 5.40 m Andesit berwarna abu  –   abu, bersifat sangat padat dan keras, nilai N (SPT) = >60.

5.40 – 6.50 m Pasir Kerakalan berwarna hitam, bersifat lepas (unconsolid ), nilai N (SPT) = >60.

6.50 – 7.50 m Andesit berwarna abu  –   abu, bersifat sangat padat dan keras, nilai N (SPT) = >60.

7.50 – 15.00 m Breksi berwarna hitam, bersifat agak lemah, terdapat fragmen andesit dengan diameter 50 cm hingga 80 cm, kondisi lapuk, nilai N (SPT) = >60.

 BH –  8A

0.00 – 0.30 m Pasir kerakalan berwarna abu-abu kecoklatan,  bersifat lepas

0.30 – 1.00 m Andesit berwarna hitam, padat dan keras

1.00 – 2.50 m Pasir Kerakalan, berwarna abu-abu kecoklatan,  bersifat lepas, nilai N (SPT) = >60.

2.50 – 3.40 m Andesit berwarna kemerahan hingga abu-abu kemerahan

3.40 – 5.00 m Pasir Kerakalan, berwarna abu-abu kehitaman,  bersifat lepas, nilai N (SPT) = >60.

5.00 – 6.00 m Fragmen andesit berwarna abu-abu

6.00 – 9.50 m Pasir Kerakalan berwarna abu-abu kehitaman,  bersifat lepas, terdapat fragmen andesit pada kedalaman 7.5  –  8, 8.3 –  8.5, 8.8 –  9, 9.25  –  9.50 m, nilai N (SPT) = 60.

9.50 – 20.00 m Breksi, berwarna hitam, kondisi lapuk, mengandung  bongkah andesit dengan diameter hingga 80 cm,

nilai N (SPT) = >60.

3.4.2 Hasil Pengujian Laboratorim bor BH-4A sebagai berikut :

(31)

- Berat cawan : 5,32 gr dan 5,42 gr

- Berat cawan + Berat sampel basah : 144,19 gr dan 133,61 gr - Berat cawan + Berat sampel kering : 129,69 gr dan 121,11 gr Dalam perhitungan, didapatkan data terhitung :

- Berat sampel kering : 124,37 gr dan 115,69 gr - Berat air dalam sampel : 14,5 gr dan 12,5 gr - Kadar Air (water content) : 11,66 % dan 10,80% - Kadar air rata-rata : 11,23 %

 Berat isi tanah (Unit Weight) sampel kedalaman 19.50-20.00 m Dalam pengujian didapatkan data terukur :

- Diameter sampel silinder : 6,14 cm dan 6,14 cm - Panjang sampel silinder : 2,02 cm dan 2,02 cm

- Berat sampel silinder (basah) : 134,14 gr dan 132,53 gr Dalam perhitungan, didapatkan data terhitung :

- Volume sampel teruji : 59,78  dan 59,78  - Berat isi sampel (basah) : 2,24 gr/ dan 2,22 gr/ - Berat isi sampel rata-rata (basah) : 2,23 gr/ - Berat isi sampel rata-rata (kering) : 2,01 gr/

 Ukuran Butir (Grain size) sampel kedalaman 19.50-20.00 m

Dalam pengujian didapatkan data terukur pada masing masing nomor saringan sebagai berikut :

-  Nomer ayakan 4 : 13,52 gr -  Nomer ayakan 10 : 26,52 gr -  Nomer ayakan 20 : 21,94 gr -  Nomer ayakan 40 : 14,16 gr -  Nomer ayakan 60 : 14,29 gr -  Nomer ayakan 140 : 7,1 gr -  Nomer ayakan 200 : 3,58 gr -  pan : 4,68 gr -  berat total : 105,79 gr

(32)

- Persen kerakal : 12,78 % - Persen Pasir : 82,80 %

- Persen lanau dan lempung : 4,42 %

 Kuat Geser Tanah (Direct Shear) sampel kedalaman 19.50-20.00 m Dalam pengujian didapatkan data terukur :

- Diameter ring sampel : 6,256 cm - Tinggi ring : 2 cm

- Gaya normal (P1,P2,P3) : 3,167 kg, 6,334 kg, 12,668 Kg - Dial reading (1;2;3) : 15,00 ; 23,00 ; 30,00

- Proving ring : 0,312

Dalam perhitungan, didapatkan data terhitung : - Luas pemukaan sampel : 30,72 cm2

- Tegangan Normal (, ,  ) : 0,10 kg/cm2 ; 0,21 kg/cm2 ; 0,41 kg/cm2

- Tegangan Geser (t1;t2;t3) : 0,152 ; 0,234 ; 0,305 - Kohesi (c) : 0,117 kg/cm2

- Sudut geser dalam : 25,24

 Uniaxial Test pada sampel 5A kedalaman 4,50 –  5,00 m Dalam pengujian didapatkan data terukur :

- Diameter sampel silinder : 5,64 cm - Tinggi sampel : 11,28 cm

- Pmax compressive strength : 85,00 kg - Pmax tensile strength : 56,00 kg

Dalam perhitungan, didapatkan data terhitung :

- Un iax ial compressive str ength : 3,404012 kg/cm2 - Br azil ian tensile str ength  : 0,560 kg/cm2

- Kohesi (c) : 0,697 kg/cm2 - Sudut geser dalam : 45,725

(33)

BAB IV

KESIMPULAN

Dari seluruh kegiatan kerja praktik yang telah dilakukan di PT. Selimut Bumi Adhi Cipta Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

5.1. Pekerjaan yang dilakukan dalam kegiatan penyelidikan geoteknik rencana  pembangunan bendung karangtalun meliputi kegiatan pemboran (coring)

dan hasil analisa laboratorium.

5.2. Dari deskripsi log bor yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan  bahwa tanah/batuan yang menyusun daerah tersebut, antara lain:

a. Pasir Kerakalan

Tanah ini memiliki warna abu-abu, bersifat lepas dan diinterpreasikan  berasal dari endapan sungai. Pasir kerakalan ini masih ditemukan

hingga kedalaman 20 m. memiliki nilai SPT>60.  b. Lempung kepasiran

Tanah ini berwarna coklat kehitaman, merupakan hasil pelapukan  batuan di bawahnya. SPT>60.

c. Breksi

Breksi ini memiliki warna abu –  abu kehitaman, lapuk sedang, bersifat  padat merupakan batuan dasar. SPT>60.

5.3. Hasil uji laboratorium mekanika tanah meliputi pengujian tanah (soil test), direct shear  dan uniaxial test  sebagai berikut :

 Pada uji water content, BH-4A pada kedalaman 04,50  –   05,00 meter

memiliki water content 2,928 %, pada kedalaman 14,50  –  15,00 meter memiliki water content 12,347 %, pada kedalaman 19,50  –  20,00 meter memiliki water content 11,232 %, BH-8A pada kedalaman 19,50  –  20,00 meter memiliki water content 36,689 %.

 Pada uji berat isi tanah (wet density dan  dry density), BH-4A pada kedalaman 04,50  –  05,00 meter memiliki wet density 1,754 gr/ dan dry density  1,705 gr/, pada kedalaman 14,50  –   15,00 meter memiliki wet density 2,248 gr/ dan dry density 2,001 gr/.

(34)

BH-8A pada kedalaman 19,50  –   20,00 meter memiliki wet density  1,765 gr/ dan dry density 1,291 gr/.

 Pada uji ukuran butir (grain size), BH-4A pada kedalaman 19,50  –  20,00 meter memiliki persentase butir kerakal sebesar 8,29 %, persen  butir pasir sebesar 88,92 %, persen butir lanau dan lempung sebesar 2,79 %. BH-8A pada kedalaman 19,50  –   20,00 meter memiliki  persentase butir kerakal sebesar 4,78 %, persen butir pasir sebesar

90,07%, persen butir lanau dan lempung sebesar 5,15 %.

 Pada uji kuat geser (direct shear test), BH4A pada kedalaman 19,50 -20,00 meter memiliki kohesi (c) sebesar 0,1148 kg/ dan sudut geser dalam sebesar 25,24. BH-8A pada kedalaman 19,50 - 20,00 meter

memiliki kohesi (c) sebesar 0,0711 kg/  dan sudut geser dalam sebesar 14,97.

 Pada uji uniaxial, BH-5A pada kedalaman 19,50  –   20,00 meter

memiliki nilai uniaxial compression strength sebesar 3,4 kg/ kg/, nilai brazilian tensile strength sebesar 0,56 kg/, memiliki kohesi (c) sebesar 0,697 kg/ dan sudut geser dalam sebesar 45,725. BH-8A  pada kedalaman 9,50 –  10,00 meter memiliki nilai uniaxial compression strength sebesar 3,87 kg/ kg/, nilai brazilian tensile strength sebesar 0,56 kg/, memiliki kohesi (c) sebesar 0,728 kg/ dan sudut geser dalam sebesar 48,188.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Basuki dkk. 1977. Teknik Pemboran 1, edisi pertama. Jakarta : PT. Intisa

Dr. Ing. Rudi Rubiandini. __. Catatan kuliah, Teknik Pemboran Lanjut. Bandung : ITB

Dr. Ir. Made Astawa Rai dkk. 1999. Mekanika Batuan. Bandung : Bandung Press Ir. Sunggono KH. 1982. Mekanika Tanah. Bandung : Nova

Ir. Soetoto dkk. 1981.  Mekanika Tanah, edisi kedua. Bandung : Remadja Karya Offset

R.F.Craig. 1987. Soil mechanic, fouth edition. Dundee : Van Nostroad Reinhold (UK)

Gambar

Gambar 2.1 Unit Pengayak Tanah Lengkap Model Griffin SIH-780
Gambar 2.2 Diagram Tanah dan Istilah-istilah yang digunakan dalam rumus-rumus
Gambar 2.3 Skema alat geser langsung ( “ Direct Shear Apparatus” )
Gambar 2.4 Uji kuat tekan
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Random  Access  Memory  (memory  atau  RAM):  Chip  yang  digunakan  menyimpan  data  untuk  diambil  lagi  dengan 

Untuk komponen criteria for marriage readiness , subjek laki-laki dan perempuan memiliki pandangan yang cukup berbeda terkait kriteria yang harus mereka penuhi atau persiapkan

“Perbuatan baik sebagai ungkapan syukur” lahir dari hati seseorang yang pernah merasakan kebutuhan besar akan Allah dalam dirinya (ayat

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dari pratindakan dan data dari tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I dan si- klus II yang telah dilaksanakan di SD Negeri

Dalam hal ini perusahaan dengan nama MEUBEL MANUNGGAL memproduksi barang berupa lemari secara massal yang artinya, produk tersebut dihasilkan

Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) merupakan suatu konsep yang mengarahkan perhatian pada konsumsi sumber  daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh

Dalam hal unprofesional misconduct dan atau perbuatan tercela dilakukan oleh Hakim Tinggi, sambif menunggu keputusan atas hasil pemeriksaan, Hakim Tinggi yang bersangkutan

Kompetensi absolut Pengadilan Agama dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah berdasarkan Undang-undang No 3 Tahun 2006, telah mengalami perluasan kewenangan dalam