• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA PADANG"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB. I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Walikota Padang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pengendalian dan Evaluasi Renstra dan Renja Perangkat Daerah, Pemerintah Daerah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan penjabaran visi, misi dan program kepala daerah. Dari dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan daerah yang tertuang dalam RPJMD ini kemudian dijadikan pedoman dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) Organsisasi Perangkat Daerah (OPD).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Strategis OPD adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Renstra OPD merupakan tanggungjawab Kepala OPD yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi OPD.

Penyusunan Perubahan Renstra-OPD Kantor Kesbangpol Kota Padang berpedoman pada Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padang Tahun 2014-2019 dan diselaraskan dengan program pembangunan yang menjadi prioritas Kepala Daerah sebagaimanana tertuang dalam RPJMD Kota Padang terutama untuk menampilkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang lebih terukur dan bersifat outcome perlu dilakukan perubahan Renstra

(3)

masing-masing OPD namun dengan tetap mendasarkan pada tugas dan fungsi Kantor Kesbangpol serta memperhatikan program dan kegiatan yang telah dicapai sebelumnya termasuk permasalahan/ kendala yang dihadapi.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Kantor Kesbangpol Kota Padang sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah perlu menyusun Perubahan Renstra OPD sebagai dokumen perencanaan kegiatan.

Dalam Ketentuan Pasal 15 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional antara lain dinyatakan bahwa Renstra-OPD disiapkan dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM Daerah, sedangkan rancangan RPJM Daerah disusun dengan menggunakan rancangan Renstra OPD dan berpedoman pada RPJP Daerah. Dengan demikian dokumen Renstra-OPD tidak bisa dipisahkan dari keberadaan 2 (dua) dokumen yang lain yaitu RPJP Daerah dan RPJM Daerah.

Adapun secara substansi Perubahan Renstra-OPD juga terkait dengan perencanaan sebelumnya dalam artian merupakan perencanaan-perencanaan yang telah ada.

1.2. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan

(4)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Padang Tahun 2004-2020;

10. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Padang (Lembaran Daerah Kota Padang Tahun 2008 Nomor 17);

11. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2014-2019;

12. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukkan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Padang (Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 87); 13. Peraturan Walikota Padang Nomor 96 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.

14. Surat Sekretaris Daerah Kota Padang Nomor 050.29/P2EP-Bappeda/I-2017 tanggal 25 Januari 050.29/P2EP-Bappeda/I-2017 yang menyatakan bahwa dengan berlakunya OPD sesuai Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2016, maka seluruh OPD harus menysun/merevisi Renstra dengan berpedoman kepada RPJMD 2014-2019

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud : Maksud disusunnya Perubahan Renstra OPD adalah sebagai pedoman perencanaan atau dasar pelaksanaan kegiatan Kantor

(5)

Kesbangpol Kota Padang serta memberikan arah kebijakan, program dan kegiatan yang ingin dicapai selama 5 (lima) tahun kedepan.

Tujuan : Tujuan disusunnya Renstra OPD adalah untuk mengoptimalkan peran Kantor Kesbangpol Kota Padang dalam pencapaian visi, misi, Pemerintah Kota sesuai dengan tugas dan fungsi Kantor Kesbangpol agar selaras dengan program prioritas Kepala Daerah yang tertuang dalam RPJMD.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR KESBANGPOL 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

2.2. Sumber Daya Kantor Kesbangpol 2.3. Kinerja Pelayanan Kantor Kesbangpol

2.4.Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kantor Kesbangpol

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Sumbar

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi

4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah 4.3. Strategi Dan Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

(6)

BAB. II

GAMBARAN PELAYANAN KANTOR KESBANGPOL

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dibentuk berdasarkan Perda Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Padang, yang merupakan unsur pelaksana tugas tertentu Pemerintah Daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 15 Tahun 2012.

Sesuai dengan kewenangan yang diberikan dan sehubungan dengan telah berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padang 2009-2014, maka Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Padang menyusun Renstra untuk masa lima tahun ke depan sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).

Berdasarkan Peraturan Walikota Padang Nomor 49 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Kantor Kesbangpol mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam kebijakan di bidang Kesatuan Bangsa Politik dan penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Kesatuan Bangsa Politik.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kantor Kesbangpol mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan kebijakan teknis di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. b. Pelaksanaan dan pembinaan teknis SDM yang handal di bidang Kesatuan

(7)

c. Pengelolaan keuangan urusan ketatausahaan keuangan secara propesional akuntable.

Kantor Kesbangpol dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan masing-masing Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor.

Bagan Susunan Organisasi Kantor Kesbangpol Kota Padang adalah sebagai

berikut :

Kepala Kantor mempunyai tugas memimpin dan mengatur penyelenggaraan urusan pemerintah daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan demi terciptanya ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

KEPALA KANTOR

Kepala Kantor mempunyai tugas memimpin dan mengatur penyelenggaraan urusan pemerintah daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik berdasarkan ketentuan perundang-undangan demi terciptanya ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

Penjabaran tugas pokok Kepala Kantor adalah : KEPALA KANTOR

KASI. BINA IDEOLOGI DAN WAWASAN KEBANGSAAN

KASI. POLITIK DAN KEWASPADAAN NASIONAL

KASI. KETAHANAN SENI, BUDAYA, AGAMA, KEMASYARAKATAN DAN

EKONOMI

KASUBAG.TATA USAHA

STAF

(8)

a. menyusun kebijakan daerah bidang kesatuan bangsa dan politik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan demi terwujudnya kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;

b. merumuskan program kerja dibidang kesatuan bangsa dan politik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk pencapaian visi dan misi organisasi;

c. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan pemerintah daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk sinkronisasi dan harmonisasi penyelenggaraan pemerintah daerah;

d. menyelenggarakan program kerja dibidang kesatuan bangsa dan politik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan demi mewujudkan ketahanan nasional dan masyarakat;

e. mengendalikan pelaksanaan urusan pemerintah daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku untuk mewujudkan mekanisme kerja yang efektif dan efisien;

f. membina aparatur pelaksana urusan pemerintah daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan guna mewujudkan aparatur yang profesional;

g. mengarah proses penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik sesuai dengan pedoman kerja yang telah ditetapkan untuk meningkatkan kinerja organisasi /tepat sasaran;

h. mengevaluasi penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan guna mendapatkan informasi tentang keberhasilan pelaksanaan tugas;

i. melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan program kerja sebagai bentuk akuntabilitas kinerja;

j. pengguna anggaran Kantor; k. pengguna barang Kantor; dan

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

(9)

Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Kantor dalam memberikan pelayanan teknis administrasi dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan pembinaan kepegawaian dan koordinasi pelaksanaan tugas;

Penjabaran tugas pokok Sub Bagian Tata Usaha adalah :

a. menyusun rencana anggaran, belanja kantor dan program Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;

b. menyusun laporan pelaksanaan anggaran;

c. melakukan pengadministrasian keuangan kantor, perjalanan dinas dan rumah tangga;

d. melaksanakan urusan administrasi barang dan inventaris kelengkapan kantor;

e. melaksanakan perawatan dan pemeliharaan barang/ inventaris kantor; f. melaksanakan urusan surat menyurat dan tugas-tugas kearsipan,

perpustakaan dan dokumentasi dan administrasi kepegawaian;

g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Seksi Bina Ideologi Dan Wawasan Kebangsaan

Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik di Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan berdasarkan kebijakan Walikota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Penjabaran tugas pokok Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan adalah :

a. memfasilitasi dan meningkatkan kapasitas aparatur di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja,

(10)

penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga;

b. mengkoordinir dan memfasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan;

c. melakukan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan;

d. memfasilitasi dan meningkatkan kapasitas aparatur di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan; dan

e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Seksi Politik dan Kewaspadaan Nasional

Seksi Politik dan Kewaspadaan Nasional dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

Seksi Politik dan Kewaspadaan Nasional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik di Bidang Politik dan Kewaspadaan Nasional

Penjabaran tugas pokok Seksi Politik dan Kewaspadaan Nasional adalah : a. melakukan koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada

kebijakan umum nasional) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada;

b. memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada; c. melakukan koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan

(11)

pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada; d. melakukan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kesbangpol

dan sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada;

e. memfasilitasi dan meningkatkan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada;

f. melakukan koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik;

g. memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan;

h. melakukan koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing;

i. melakukan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing, penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan;

(12)

j. melakukan koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan; dan

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Seksi Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi

Seksi Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

Seksi Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi.

Penjabaran tugas pokok Seksi Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi, adalah :

a. melakukan koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan;

b. memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan di bidang di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan;

c. melakukan koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) dibidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan;

(13)

d. melakukan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan;

e. memfasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan ;

f. melakukan koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian;

g. memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian;

h. melakukan koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian;

i. melakukan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kebijakan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian;

j. memfasilitasi dan meningkatkan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian; dan

(14)

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2 SUMBER DAYA KANTOR KESBANGPOL a. Sumber Daya Manusia

Dalam pelaksanaan tugas, Kantor Kesbangpol Kota Padang didukung oleh pegawai berjumlah 23 Orang.

Secara rinci data pegawai di Kantor Kesbangpol Kota Padang dapat dibagi sebagai berikut :

Tabel 1. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan

NO. GOLONGAN JUMLAH (ORANG)

1. Golongan IV 5

2. Golongan III 13

3. Golongan II 10

4. Golongan I -

Tabel 2. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO. PENDIDIKAN JUMLAH (ORANG)

1. S2 5 2. S1 8 3. Sarjana Muda/D3/D2 3 4. SLTA/Sederajat 12 5. SLTP/Sederajat - 6. SD -

Tabel 3. Jumlah Jabatan Struktural menurut Eselon. NO. JABATAN ESELON III A IV A 1. Kepala Kantor 1 -

(15)

b. Perlengkapan/Aset

Sarana prasarana yang dimiliki untuk mendukung aktivitas Kantor Kesbangpol Kota Padang terus diupayakan bertambah sesuai dengan kebutuhan.

Adapun sarana prasarana yang dimiliki, antara lain :

NO. JENIS JUMLAH

1. K endaraan Dinas Roda 4 (Mobil) 4

2. Kendaraan Dinas Roda 2 (Sepeda Motor) 9

3. Mesin Ketik Manual 6

4. Kipas Angin 3

5. Dispenser 2

6. Filling Kabinet Besi 7

7. Hardisk Eksternal 1

8. Lemari Kayu/ Kaca 5

9. Mesin absensi 1

10. Kursi Tamu 2 set

11. Kursi Kerja pejabat esl. III 1

12. Kursi kerja pejabat esl. IV 6

13. Meja Biro 23 14. Lemari Es 1 15. Televisi 3 16. Komputer 4 17. Lap Top 12 18. AC 4 19. Printer 9 20. Alat Perekam 3

21. Proyektor + Layar 1 set

22. Camera 2

23. Handycam 2

24. Pena Digital Camera 7

25. Gedjet/IPAD 2

26. Handy Talkie + Repiter 8

27. Genset 1

(16)

31. Whiteboard 1 32. Kursi kerja pegawai non Struktural 10

Untuk melaksanakan program dan kegiatan masing-masing sub bagian dan Seksi, Kantor Kesbangpol Kota Padang memperoleh dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Padang.

2.3 KINERJA PELAYANAN KANTOR KESBANGPOL

Pelayanan yang diselenggarakan Kantor Kesbangpol dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1) Sub Bagian Tata Usaha, yang mempunyai tugas sebagai berikut : - Memproses surat masuk dan surat keluar

- Mengetahui SPJ dan Laporan keuangan - Menyiapkan konsep surat keputusan

- Mengkoordinir pengadaan kendaraan dinas - Menertibkan administrasi Kepegewaian

- Mengkoordinir laporan penatausahaan barang milik daerah - Memproses pemeliharaan kendaraan operasional

- Mengkoordinir program kerja

2) Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, yang mempunyai tugas sebagai berikut :

- Melakukan Pendidikan Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda melalui kegiatan Kemah Bhakti Bhinneka Tunggal Ika.

- Melakukan Bimtek FPK, Forum Pemantapan Wawasan Kebangsaan bagi Aparatur.

- Melakukan verifikasi dalam Pembuatan SPJ Kegiatan. - Mengeluarkan rekomendasi izin Penelitian.

- Melakukan pengawasan dan monitoring kegiatan Pengwasan Orang Asing.

(17)

3) Seksi Politik dan Kewaspadaan Nasional, yang mempunyai tugas :

- Melakukan Koordinasi dengan instansi terkait tentang tahapan-tahapan Pemilu, Pilpres, Pilkada dan Pilgub.

- Melakukan Pendidikan Politik bagi Partai Politik, ORMAS, dan Tokoh Agama.

- Melakukan Bimtek FKDM bagi Tokoh Adat dan Ormas. - Melakukan verifikasi dalam Pengajuan dana partai politik. - Melakukan Penelitian Partai Politik dan ORMAS.

- Melakukan verifikasi bagi lembaga yang mengajukan proposal dan lembaga yang mendapatkan dana hibah.

- Melakukan pemantauan kelapangan tentang keberadaan ORMAS sebelum dikeluarkan SKT.

- Melakukan Koordinasi dengan muspida tentang situasi atau isu-isu yang berkembang dalam masyarakat.

- Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tahapan-tahapan Pemilu, Pilpres, Pilkada dan Pilgub.

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait kapan penyelenggaraan Pemilu, Pilpres, Pilkada dan Pilgub.

- Mengeluarkan rekomendasi izin keramaian

- Melaksanakan kegiatan pendidikan politik bagi generasi muda.

4) Seksi Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi, yang mempunyai tugas :

- Membuat SK Kegiatan SK-4, Kegiatan Aktual dan Forum Kerukunan Umat Beragama.

- Mengkoordinir Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan SK-4, Kegiatan Aktual dan Forum Kerukunan Umat Beragama.

- Memproses surat masuk pada masing-masing kegiatan. - Mengetahui surat keluar pada masing-masing kegiatan.

- Memverifikasi pengadministrasian SPJ Kegiatan operasi Kegiatan SK-4, Kegiatan Aktual dan Forum Kerukunan Umat Beragama.

(18)

1. Pelayanan Publik

Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan aturan yang berlaku dalam rangka terciptanya hubungan komunikatif dengan masyarakat.

Bentuk pelayanan :

1. Rekomendasi penelitian/survei yang diberikan kepada mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Padang.

2. Rekomendasi keramaian terhadap organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi politik dan masyarakat umum.

3. Menerbitkan surat keterangan terdaftar bagi Ormas/ OKP/ LSM dan Organisasi Politik.

4. Memproses administrasi bantuan keuangan/ hibah bagi Ormas/ OKP/ LSM dan Partai Politik.

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK.

Berangkat dari visi dan misi Kepala Daerah dalam rencana pembangunan Kota Padang dibidang kesatuan bangsa dan politik dan prioritas pembangunan daerah, maka dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2014-2019 mengembangkan pendidikan politik, wawasan kebangsaan dan Belanegara serta terciptanya masyarakat Kota Padang yang demokratis dan harmonis.

Keberhasilan yang telah dilakukan dalam membentuk komunikasi dan koordinasi dengan berbagai lembaga baik pusat maupun daerah serta semua elemen masyarakat.

Walaupun berbagai peraturan dan kebijakan politik yang telah diambil oleh Pemerintah Kota Padang, namun beberapa permasalahan masih menjadi tantangan dalam pembangunan Kota Padang.

(19)

Untuk masa yang akan datang perlu upaya peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat dan selalu berkoordinasi dengan instansi, badan, lembaga pusat maupun daerah secara rutinitas.

SWOT KANTOR KESBANGPOL KOTA PADANG

Analisis SWOT tentang fungsi Kantor Kesbangpol Kota Padang sebagai Pemberi informasi kondisi sosial politik di daerah dan dinamikanya kepada Kepala Daerah adalah sebagai berikut :

a. Strength (Kekuatan) :

- Kuantitas Pegawai Kantor Kesbangpol Kota Padang yang mecapai 34 orang;

- Dasar hukum yang jelas (PP 19 Tahun 2010, Permendagri No.11/ 2006, Perwako Walikota Padang No.49 tentang 2012 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesbangpol Kota Padang);

- Kegiatan rutin kantor yang dilakukan oleh pegawai Kantor Kesbangpol Kota Padang.

- Fasilitas telepon dan Jaringan internet;

b. Weakness (Kelemahan) :

- Sarana dan prasarana (jumlah line telepon, mesin fax terbatas, scanner dan printer serta Personal computer/ Laptop) yang kurang memadai;

- Mental pegawai & pola pikir (mindset) pegawai;

- Pola pikir yang parsial sesuai dengan tugas pokok bidang;

- Pelibatan pejabat struktural sebagai pengawas dan penanggung jawab kegiatan sangat minim.

- Tunjangan tambahan bagi petugas piket belum diatur dengan baik

- Terkikisnya tata hubungan loyalitas kabupaten/kota kepada provinsi pasca otonomi daerah;

c. Oportunity (Peluang) :

- Kemajuan teknologi berbasis internet; - Keterbukaan informasi publik;

(20)

d. Threat (Ancaman) : - Gerakan Terorisme - Gejala Disitegrasi bangsa

- Konflik keagamaan seperti kasus Jemaah ahmadiyah. - Konflik masyarakat (ormas/ LSM)

- Penetrasi asing dalam berbagai sektor

- Mental seluruh elemen bangsa yang telah semakin jauh dari nilai-nilai budaya bangsa;

- Perilaku elit yang telah kehilangan makna di mata masyarakat;

- Kebebasan berpendapat yang telah melanggar tata aturan yang berlaku. Berdasarkan analisis SWOT tersebut maka terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan agar fungsi Kantor Kesbangpol Kota Padang sebagai pengumpul, koordinator dan pemberi informasi tentang dinamika sosial politik di daerah dapat dilaksanakan secara optimal adalah

1. Perubahan paradigma pegawai kantor;

Perubahan manajemen pegawai kantor adalah dari pegawai yang hanya menjaga kantor menjadi pusat kendali informasi sosial politik tingkat Kota Padang.

Pusat kendali informasi sosial politik tingkat Kota Padang yang melibatkan

seluruh aparatur Kantor Kesbangpol Kota Padang serta para pejabat struktural sebagai pengawas dan penanggungjawab harian secara bergiliran dengan tugas untuk menyerap, mengumpulkan aneka informasi tentang dinamika sosial politik dan berbagai permasalahan yang terjadi di daerah Kota Padang melalui laporan resmi dari Kesbangpol (sebagai pusat kendali informasi di daerah), sinergi dengan jaringan intelejen dibawah koordinasi Komunitas Intelejen daerah (KOMINDA) ditambah melalui berita di media elektronik, media cetak dan media online melalui jaringan internet sehingga dihasilkan data yang komprehensif sebagai bahan masukan bagi pimpinan daerah di tingkat Kota Padang secara rutin dan up to date.

Dalam hal ini tantangan yang terbesar adalah mengubah mindset (pola pikir) aparatur di Kantor Kesbangpol Kota Padang yang sebagian merasa (sudah)

(21)

tidak memiliki hierarki dengan pemerintah provinsi, selanjutnya berkaitan dengan dukungan sarana prasarana, personil dan pendanaan.

2. Dukungan personil, sarana prasarana dan anggaran;

Dukungan personil tentunya adalah dari segi tingkat pemahanan individu tentang keberadaan dan fungsi pusat kendali informasi sosial politik

(puskinsospol) sehingga diperlukan pemberian bimbingan dan pembinaan

aparatur yang dapat diberikan oleh unsur KOMINDA dalam proses pengumpulan dan pencarian data, dan TNI/ KEPOLISIAN yang berkaitan dengan pola pelaporan berjenjang dan bentuk laporan yang terdiri dari berbagai laporan dengan istilah lapsit (laporan situasi) harian, mingguan, bulanan dan insidentil (kasuistis) serta pelatihan penguasaan internet bagi aparatur khusus untuk pencarian data dan pengumpulan data primer dengan validitas yang tinggi diperlukan keterlibatan AHLI IT (Information

Technology).

Sarana dan Prasarana tentunya berkaitan erat dengan keberadaan ruangan khusus pusat kendali informasi sosial politik (puskinsospol) yang terpisah dari rutinitas harian Kantor Kesbangpol Kota Padang dengan fasilitas personal komputer/ Laptop, printer, Scanner, kamera, Handycam dan jaringan internet yang handal serta dengan keamanan yang cukup ketat, sehingga tidak sembarang orang bisa keluar masuk ruangan jika tidak pada saat melaksanakan piket di ruang tersebut.

3. Pemanfaatan teknologi informasi;

Pemanfaatan teknologi informasi ini tentunya optimalisasi penggunaan internet dan intranet dalam memperoleh berita dan informasi yang diperlukan segera serta komunikasi data melalui email dan komunikasi online dengan fasilitas chatting dengan tujuan memperoleh data akurat dan

up to date bagi kepentingan pimpinan dalam mengambil tindakan dan atau

kebijakan.

(22)

Pemerintahan Umum Kemendagri melalui pendekatan kegiatan dan stimulan anggaran secara berkala.

Membangun koordinasi antara aparatur Kesbangpol Kabupaten/Kota, Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri melalui pendekatan kegiatan tentunya berkaitan dengan pembinaan dan bimbingan teknis tentang fungsi pusat kendali

informasi sosial politik bagi aparatur kesbangpol kabupaten/ kota secara

simultan dan terarah, serta jika dimungkinkan berdasarkan peraturan perundangan tentang keuangan daerah maka dapat diberikan stimulan anggaran secara berkala kepada kesbangpol kabupaten/ kota agar tata hubungan provinsi dan kabupaten/ kota memiliki soliditas yang tinggi serta bisa saling bertukar informasi untuk kemajuan daerah khususnya di bidang sosial politik.

(23)

BAB. III

ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESBANGPOL KOTA PADANG

Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan dan menentukan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah di masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apabila isu strategis ini tidak diantisipasi dengan baik akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau dapat menghilangkan peluang untuk meningkatkan proses demokratisasi dan reformasi birokrasi yang berdampak pada penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).

Perbaikan tata pemerintah ini meliputi tranparansi pemerintahan, profesionalisme aparatur daerah, peningkatan pelayanan publik, ketaatan terhadap hukum. Karena itu reformasi birokrasi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi merupakan upaya pokok yang perlu segera dilakukan dalam periode lima (5) tahun mendatang.

Isu-isu pembangunan pokok dari pembangunan daerah yang bersifat strategis yang dimiliki oleh Kantor Kesbangpol merupakan isu strategis dari Pemerintah daerah Kota Padang yaitu antara lain “isu strategis Reformasi Birokrasi,” sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) daerah Kota Padang Tahun 2014-2019. Dimana dalam pelaksanaan RPJMD Kota Padang, Kantor Kesbangpol melaksanakan misi ke 6 yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan

melayani. Dengan tujuan yang hendak dicapai dalam misi ini adalah

terbangunnya tata pemerintahan yang baik, bersih dan melayani melalui penerapan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good government).

(24)

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan OPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain :

1. Kapasitas dan kemampuan sumber daya aparatur masih terbatas.

2. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Kesadaran Berpolitik dalam meningkatkan kehidupan yang demokratis.

3. Database OKP dan Ormas yang tersedia belum sempurna.

4. Minimnya sarana dan prasarana aparatur untuk mendukung pelaksanaan tugas di Kantor Kesbangpol.

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH.

Visi Walikota dan Wakil Walikota Padang terpilih adalah “Terwujudnya Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan

Pariwisata yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya“

Dari visi tersebut terdapat 6 hal pokok yang menjadi landasan dan sasaran utama yang diharapkan dapat tercapai dalam periode 5 tahun mendatang yaitu :

1. Pendidikan, melalui pendidikan akan dapat diwujudkan sumberdaya manusia yang berkulaitas sebagai modal dasar untuk mendorong proses pembangunan Kota.

2. Perdagangan, baik untuk produksi pertanian dan usaha kecil dan menengah (UKM) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warga kota.

3. Pariwisata, khususnya wisata bahari dengan memanfaatkan pantai Padang yang indah dan bersih serta pulau-pulau yang berdekatan, merupakan potensi Kota yang sangat penting disamping perdagangan. Kharakteristik kegiatan pariwisata yang mempunyai keterkaitan erat dengan sektor lain, baik pertanian, industri, perdagangan dan jasa akan

(25)

memungkinkan pengembangan sektor pariwisata secara terpadu dengan sektor-sektor lainnya sehingga proses pertumbuhan ekonomi kota menjadi semakin cepat dan efesien.

4. Religius, baik Islam dan agama lainnya yang dianut warga Kota Padang sangat penting artinya untuk dapat mengarahkan dan membimbing tingkah laku masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang patuh dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral tinggi dan sangat peduli terhadap kepentingan umum masyarakat;

5. Tata kehidupan masyarakatnya didasarkan pada budaya lokal, khususnya budaya minangkabau dalam rangka mewujudkan masyarakat yang rukun dan damai serta saling menghormati satu sama lainnya sesuai dengan warisan budaya tradisional masyarakat.

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi atau upaya umum yang akan dilakukan adalah :

1. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang beriman, kreatif dan berdaya saing;

2. Menjadikan Kota Padang sebagai pusat perdagangan wilayah barat sumatera;

3. Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan berkesan;

4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan;

5. Menciptakan kota Padang yang aman, bersih, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal;

6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani.

Dalam rangka melaksanakan pembangunan Kota Padang yang berkelanjutan khususnya dibidang politik, Sebagaimana telah dimuat dalam

(26)

Jangka Menengah Daerah Kota Padang Tahun 2014-2019, guna mewujudkan pemerintahan yang demokratis, berkeadilan, transparansi dan akuntabel merupakan suatu kewajiban. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kota Padang telah menetapkan beberapa tujuan guna mencapai misi Pemerintah Kota Padang. Oleh karena itu perlu melakukan berbagai kebijakan lanjutan dibidang politik baik melalui penyusunan Peraturan Daerah, sosialisasi politik dan pendidikan politik, baik bagi aparatur dan masyarakat.

Bahwa dalam melaksanakan program sesuai dengan tugas dan fungsi Kantor Kesbangpol Kota Padang kedepan (tahun 2014–2019) yang telah direncanakan dalam beberapa kegiatan yaitu :

1. Menjaga ketentraman dan ketertiban serta pencegahan tindak kriminal ditengah masyarakat.

2. Memantapkan wawasan kebangsaan dan rasa nasionalisme ditengah masyarakat.

3. Mewujudkan Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat. 4. Melaksanakan pendidikan politik bagi geberasi penerus bangsa.

Bahwa implementasi dalam mewujudkan tugas dan fungsi Kantor Kesbangpol perlu didukung dengan upaya-upaya peningkatan yaitu :

1. Keterlibatan masyarakat dalam proses pemeliharaan dan ketertiban lingkungan sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat supaya tidak mudah terprofokasi oleh isu tidak bertanggungjawab.

2. Keterlibatan masyarakat dalam menunjang dan mengawasi jalannya pemerintahan dengan baik karena pengawasan melekat juga harus melekat pada masyarakat supaya pemerintahan yang sedang berjalan sesuai dengan aturannnya. Disini masyarakat juga bertindak dalam pemberdayaan politik.

3. Peningkatan akan kesadaran yang tinggi terhadap masalah idiologi dan cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan cara menumbuhkan kesadaran dengan program dan kegiatan.

(27)

4. Meningkatkan kerjasama dan intensitas hubungan dengan instansi vertikal lainnya supaya semua program yang telah dicanangkan oleh pemerintah daerah dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari semua pihak.

5. Penyebarluasan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan politik yang lebih terarah dalam arti dapat menjangkau ke berbagai instansi terkait dan masyarakat pada umumnya.

Bahwa upaya untuk mewujudkan hal tersebut diatas perlu dilakukan guna meningkatkan kinerja Kantor Kesbangpol Kota Padang khususnya sehingga dapat memberikan jawaban atas harapan yang diinginkan sesuai dengan visi, misi serta tujuan Kantor Kesbangpol Kota Padang dalam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan demokrasi, keadilan, transparansi dan akuntabel.

Namun demikian upaya untuk mewujudkan pemerintah yang mampu memberikan jawaban atas harapan tersebut sangatlah tidak mudah, sehingga peningkatan pengetahuan terhadap aturan-aturan bidang politik perlu ditingkatkan di instansi/OPD masing-masing.

4.3. Telaahan Renstra Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri dan Renstra Provinsi Sumatera Barat

Tugas pokok Kantor Kesbangpol Kota Padang sangat relevan dalam rangka merealisasikan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, khususnya pada misi ke enam yaitu : “Mewujudkan Tata Kelola

Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Melayani” yang bertujuan tercapainya

tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan profesional dan melayani melalui penerapan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good governance). Tugas pokok Dirjen Kesbangpol yang diimplementasikan Renstra Kemedagari dalam Rentra OPD tahun 2014-2019 telah mengakomodir Renstra Kementrian Dalam Negeri dengan visi “Terwujudnya Direktorat Jendral Kesbangpol

Kementerian Dalam Negeri yang mampu memberikan Pelayanan Prima Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dalam Mendukung

(28)

Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (good governance), merupakan perwujudan dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa. Prinsip-prinsip Tata kelola Pemerintahan yang baik antara lain : Akuntabilitas, Pengawasan, Daya Tanggap, Profesionalisme, Efisiensi, dan Efektifitas, Transparansi, Kesetaraan, Wawasan kedepan, Partisipasi dan penegakan hukum.

Misi Sekretariat Jendral Kementerian Dalam Negeri adalah :

M1. Memantapkan Pengelolaan perencanaan dan kerjasama luar negeri lingkup Kementerian Dalam Negeri yang berbasis kinerja, bermanfaat dan terukur.

M2. Memantapkan organisasi dan kepegawaian Kementerian Dalam Negeri yang efisien, efektif dan profesional, dengan didukung oleh SDM aparatur yang profesional dan bebas KKN.

M3. Memantapkan Produk Hukum dan Kebijakan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah secara berdaya guna dan dapat dipertanggungjawabkan.

M4. Memantapkan kualitas informasi dan kehumasan dalam penyelen-ggaraan pemerintahan dalam negeri secara aktual dan terpercaya dengan sistem layanan dan akses informasi berbasis e-government.

M5. Mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan dan aset, serta standar pelayanan umum di lingkungan Kementerian Dalam Negeri secara berkulaitas dan memadai.

Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan misi tersebut diatas, setjen telah menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam periode waktu 2010-2014 yakni :

T1. Meningkatkan kulitas penyusunan perencanaan dan kerjasama luar negeri dalam aspek program, anggaran dan monev Kementerian Dalam Negeri dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

T2. Meningkatkan kualitas organisasi dan kepegawaian dalam rangka optimalisasi kinerja Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

(29)

T3. Meningkatkan kualitas produk hukum dan kajian kebijakan strategik lingkup Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, serta fasilitasi penyelesaian sengketa hukum.

T4. Meningkatkan kualitas pengelolaan data, informasi, komunikasi dan kehumasan lingkup Kementerian Dalam Negeri untuk mendukung pelayanan informasi publik.

T5. Meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Dalam Negeri, serta pelayanan umum, dan sarana dan prasarana gedung kantor lingkup Kementerian Dalam Negeri.

Begitu pula halnya dengan Renstra Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014-2019 sudah diakomodir dalam Renstra Kantor Kesbangpol Kota Padang dimana Visi Kantor Kesbangpol Kota Padang adalah

“Terwujudnya Stabilitas Politik dan Kehidupan Yang Demokratis Di Padang Kota Tercinta”, dengan Misi :

1. Menciptakan dan memperkokoh ketahanan seni, budaya, agama, kemaysarakatan dan ekonomi serta keamanan yang aktif dan dinamis. 2. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat menuju kehidupan berideologi

dan berwawasan kebangsaan dalam wadah NKRI.

3. Meningkatkan pengelolaan sistem dan implementasi politik serta kewaspadaan nasional dalam rangka pengembangan budaya dan etika politik yang berbasis masyarakat melalui program fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan partai politik dan organisasi kemasyarakatan.

3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 2010-2030 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daeah Nomor 4 Tahun 2012 telah

(30)

RTRW telah diacu dalam hal pemberian advice planning terhadap ijin lokasi pemanfaatan lahan dan rencana penggunaan kawasan dalam skala besar.

Terkait dengan isu lingkungan, isu lingkungan yang paling utama di Kota Padang adalah tingginya pencemaran akibat kegiatan produksi suatu perusahaan dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan (galian C). Hingga sekarang Kota Padang belum mempunyai Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), sehingga perangkat untuk melakukan evaluasi terhadap lingkungan hidup di Kota Padang belum tersedia.

Pada Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Penataan ruang Kota Padang Propinsi Sumatera Barat yang didasarkan pada karakteristik fisiknya yang rawan bencana alam dan daya dukungnya serta daya didukung oleh teknologi yang sesuai akan meningkatkan keserasian, keselarasan , dan keseimbangan subsistem yang berarti juga meningkatnya daya tamping.

Oleh karenanya pengolahan subsistem yang satu akan berpengaruh pada subsistem yang lainnya, pada akhirnya akan mempengaruhi system tata ruang secara keseluruhan dan pengaturan ruang yang membutuhkan dikembangkannya suatu kebijakan penataan ruang propinsi Sumatera Barat yang memadukan berbagai kebijaksanaan pemanfataan ruang. Potensi sumber daya alam adalah mencakup sumber daya yang terdapat di ruang darat, laut dan udara termasuk didalam bumi yang ada di Kota Padang wilayah Propinsi Sumatera Barat serta pemanfaatannya menjadi kewenangan daerah Kota Padang.

Penggunaan sumber daya alam dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab dan sesuai dengan kemampuan masyarakat Kota Padang. Memperkuat struktur ekonomi yang memberikan efek pengganda yang maksimum terhadap pengembangan industri pengolahan dan jasa guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Bahwa penataan ruang yang berkelanjutan diselenggarakan dengan menjamin kelestarian dan kelangsungan ekosistem alam dan daya dukung serta daya tamping wilayah dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan

(31)

keseimbangan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati serta kepentingan generasi yang akan datang.

Oleh karena itu untuk pencapaian tujuan penataan ruang Kota Padang tahun 2009 -2020 ditetapkan prioritas penataan rancangan prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 sebagai berikut :

1. Pengamalan Agama dan ABS-SBK dalam Kehidupan Masyarakat. 2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Pemerintahan.

3. Peningkatan Pemerataan dan Kualitas Pendidikan. 4. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat.

5. Pengembangan Pertanian Berbasis Kawasan dan Komoditi Unggulan. 6. Pengembangan industri Olahan dan Perdagangan,UMKM dan Koperasi

dan Iklim Investasi.

7. Pengembangan Kawasan Wisata Alam dan Budaya. 8. Percepatan Penurunan Tingkat Pengangguran.

9. Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat.

10. Mitigas,Penanggulangan Bencana Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.

3.5 PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS

Isu-isu pembangunan pokok dari pembangunan derah yang bersifat strategis yang dimiliki oleh Kantor Kesbangpol merupakan isu trategis dari Pemerintah kota Padang yaitu antara lain isu strategis Reformasi Birokrasi, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Padang Tahun 2014-2019, dimana dalam pelaksanaan RPJM Daerah Kota Padang, Kantor Kesbangpol melaksanakan misi 6, yaitu Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik, bersih dan melayani, dengan tujuan yang hendak dicapai adalah terbangunnya tata pemerintahan yang baik, bersih, dan profesional melalui penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good government) terutama prinsip profesional, transparansi, akuntabilitas, partisipatif, efektif dan efesien. Dengan sasaran

(32)

a. Meningkatnya kinerja aparatur kota; b. Tersedianya data dan informasi statistik; c. Meningkatnya efektifitas peraturan daerah; d. Meningkatnya efektifitas pelayanan satu pintu;

e. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik; f. Meningkatnya kompetensi aparatur daerah;

g. Terkurangnya temuan audit keuangan;

h. Meningkatnya efektifitas perencanaan pembangunan;

i. Meningkatnya koordinasi dan sinergitas pelaksanaan rencana pembangunan kota.

Faktor strategis daerah pada dasarnya adalah unsur penting yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong proses pembangunan yang dimiliki suatu daerah , jika faktor strategis tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan tepat, maka hal ini dapat mempercepat proses pencapaian tujuan pembangunan daerah yaitu meningkatkan kemakmuran masyarakat secara keseluruhan.

Tata pemerintahan yang baik sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pembangunan baik ditingkat nasional maupun daerah. Karena itu upaya perbaikan tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu strategis yang sangat penting untuk mendorong proses pembangunan daerah kota Padang yang meliputi transparansi pemerintahan, profesionalisme aparatur daerah, peningkatan pelayanan publik, ketaatan terhadap hukum dan lain-lain. Sehingga reformasi birokrasi dalam hal ini merupakan upaya pokok yang perlu dilakukan dalam periode 5 (lima) tahun mendatang.

Untuk meminimalisir isu-isu tersebut Kantor Kesbangpol mempunyai tugas menyusun program, melaksanakan, membantu merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan keputusan-keputusan yang bersifat politik supaya perbaikan tata pemerintahan yang baik (good governance) dapat terwujud.

(33)

Pelaksanaan dari tugas dimaksud menunjukkan bahwa tata pemerintahan yang baik sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pembangunan di bidang politik. Sedangkan tantangan masa depan merupakan permasalahan dan kendala yang harus dipecahkan untuk dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Isu Strategis : Ideologi

1. Masih adanya upaya dari kelompok/ golongan yang mempertentangkan Pancasila.

2. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, terutama penghayatan/ pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.

Politik

1. Isu politik berkelanjutan yang menuntut perwujudan Good and Clean

Governance dan implementasi demokratisasi kehidupan politik

masyarakat.

2. Perubahan penyempurnaan undang-undang bidang politik mewarnai dinamika kehidupan/aktivitas para elite politik yang berpotensi peningkatan suhu politik dan potensi kerawanan konflik interes internal/ eksternal dalam kehidupan berpolitik.

3. Kontroversi fenomena golput terhadap partisipasi pemilih dalam Pemilu/ Pilkada yang muncul sebagai akibat sikap patis dan krisis kepercayaan atas tidak terpenuhinya aspirasi.

4. Prilaku birokrasi dan pejabat publik yang tidak menunjukkan sikap netralitas terhadap kepentingan politik.

5. Masih kuatnya paham primordial berdasarkan atas dasar hubungan emosional dengan komunitas/ elite politik.

(34)

terhadap kehidupan politik dan masih ada kecenderungan keberpihakan kepada elite politik yang yang menjadi kandidat.

Ekonomi

1. Dampak krisis keuangan global cukup berpengaruh pada pertumbuhan pekonomian di daerah dan dapat menghambat laju pertumbuhan pembangunan daerah, daya beli masyarakat maupun terjadinya kesenjangan sosial masyarakat. Kondisi tersebut dapat menimbulkan potensi konflik horizontal dan konflik-konflik lainnya.

2. Menurunnya perumbuhan perdagangan antar daerah berkaitan dengan hambatan administrasi perizinan, transportasi, komunikasi, dan sarana pendukung.

3. Kondisi perekonomian dengan tidak adanya kepastian stabilitas harga dan penyediaan barang, menimbulkan pengaruh dampak berkelanjutan terhadap permainan kaum spekulan dan kelangkaan kebutuhan masyarakat, seperti kelangkaan BBM dan gas, penyediaan pupuk dan kebutuhan pokok masyarakat lainnya.

4. Bertambahnya angka pengganguran akibat terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan yang mengalami kepailitan/kolap perusahaan.

5. Meningkatnya kasus Korupsi dikalangan aparatur pemerintah.

Sosial Budaya

1. Budaya daerah dan kearifan lokal dipandang belum mampu menjadi filter dalam menghadapi pengaruh krisis global bagi bangsa.

2. Masih banyaknya penggunaan miras, narkoba yang merugikan dikalangan generasi muda dan masyarakat.

3. Masih banyaknya perjudian dan penyakit masyarakat lainnya yang sering meresahkan masyarakat.

(35)

Trantibmas (Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat)

1. Maraknya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok/ golongan masyarakat lainnya dalam menunutut berbagai keingginan.

2. Masih banyaknya gerakan/ancaman terorisme melalui aksi teror maupun gerakan kelompok radikal.

3. Tingkat kriminalitas masih tinggi didominasi oleh kejahatan konvensional dengan berbagai cara modus baru.

Untuk mengatasi berbagai persoalan yang mungkin dapat terjadi dilakukan langkah-langkah konkrit dan pendekatan persuasif agar proses demokrasi yang telah bergulir dapat terlaksana seiring dengan penerapan otonomi daerah sehingga akar persoalan bangsa yang tumbuh selama ini dapat diminimalkan sedemikian rupa dengan berpijak pada kerangka NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka perlunya program pembinaan kesatuan bangsa yang terpadu dan komprehensif demi tegaknya kehidupan yang demokratis, aman, sejahtera serta mengusung semangat otonomi daerah dalam kerangka NKRI.

(36)

BAB. IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN KANTOR KESBANGPOL KOTA PADANG

4.1. VISI DAN MISI

Kantor Kesbangpol Kota Padang sebagai salah satu instansi unsur staf pada Pemerintah Daerah Kota Padang terus menerus melakukan perubahan ke arah perbaikan dalam melaksanakan peningkatan pelayanan baik untuk lingkungan intern maupun ekstern dan Masyarakat.

Berdasarkan visi Pemerintah Daerah Kota Padang dan tugas Kantor Kesbangpol Kota Padang maka arah yang harus ditempuh oleh Kantor Kesbangpol Kota Padang harus sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kota Padang. Oleh karena itu harus dilihat 1 (satu) diantara 6 (enam) misi dari Pemerintah Daerah yang dapat dijadikan dasar Visi Kantor Kesbangpol Kota Padang. Dari 6 (enam) misi yang dimiliki Pemerintah Daerah yaitu :

1. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan SDM yang beriman, kreatif dan berdaya saing;

2. Menjadikan Kota Padang sebagai Pusat Perdagangan wilayah barat Sumatera;

3. Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan berkesan;

4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan;

5. Menciptakan Kota Padang yang aman, bersih, asri, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal;

(37)

maka misi nomor 5 (Lima) yang dapat dijadikan dasar Visi Kantor Kesbangpol Kota Padang. Dengan demikian Kesbangpol Kota Padang merumuskan Visi sebagai berikut :

“Terwujudnya Stabilitas Politik dan Kehidupan Yang Demokratis Di Padang Kota Tercinta”, dengan Misi :

1. Menciptakan dan memperkokoh ketahanan seni, budaya, agama, kemaysarakatan dan ekonomi serta keamanan yang aktif dan dinamis. 2. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat menuju kehidupan berideologi

dan berwawasan kebangsaan dalam wadah NKRI.

3. Meningkatkan pengelolaan sistem informasi tentang implementasi politik serta kewaspadaan nasional dalam rangka pengembangan budaya dan etika politik yang berbasis masyarakat melalui program fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan partai politik dan organisasi kemasyarakatan.

4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH KANTOR KESBANGPOL KOTA PADANG

1. TUJUAN

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Padang sebagai unit staf yang mempunyai fungsi membantu Walikota dalam mengambil kebijakan teknis Pemerintah Daerah di Bidang Kesatuan Bangsa Politik,serta meningkatkan kapasitasAparatur dalam pengelolaan Organisasi serta fasilitator bagi terwujudnya kehidupan suasana Politik yang Demokratis,tertib,bertata krama,toleran dan penuh tanggung jawab dengan berlandaskan semangat dalam kerangka NKRI, dalam kurun waktu lima (5) tahun kedepan harus sudah mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan apa yang hendak dicapai lima tahun kedepan harus dirumuskan dengan cermat dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikuasai. Sehingga tujuan lebih realistik dalam kurun waktu lima tahun kedepan dapat tercapai.

(38)

organisasi karena untuk tercapainya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari misi organisasi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima (5) tahun.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka tujuan yang hendak dicapai oleh Kantor Kesbangpol Kota Padang untuk lima tahun kedepan adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan suasana aman, nyaman, tentram dan tertib di tengah masyarakat;

2. Menciptakan masyarakat yang berwawasan kebangsaan dalam wadah NKRI;

3. Menciptakan stabilitas politik di tengah masyarakat.

2. SASARAN

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran strategis yang telah ditetapkan adalah

1. Terwujudnya Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat (Kantrantibmas)

2. Meningkatkan peran serta Organisasi Masyarakat dalam pembangunan

3. Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis

4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1. STRATEGI

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana OPD menciptakan nilai

(39)

tambah (value added) bagi stakeholder layanan. Suatu strategi yang baik harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip:

a. Strategi dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan yang saling bertolak-belakang;

b. Strategi didasarkan pada tujuan dan sasaran OPD dan pemenuhan kebutuhan layanan yang berbeda tiap segment masyarakat pengguna layanan, dan pemangku kepentingan;

c. Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelanjutan dalam proses internal OPD; dan

d. Strategi terdiri dari tema-tema yang secara simultan saling melengkapi membentuk cerita atau skenario strategi.

Berdasarkan hal- hal tersebut di atas maka strategi yang akan dilaksanakan Kantor Kesbangpol Kota Padang adalah sebagai berikut :

Strategi dari Misi Pertama:

1. Meningkatkan koordinasi intelijen daerah dan Koordinasi Penanganan Konflik Sosial.

2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan ketentraman.

Strategi dari Misi Kedua:

1. Meningkatkan pembinaan Wawasan Kebangsaan kepada Masyarakat.

Strategi dari Misi Ketiga:

1. Meningkatkan pembinaan kedewasaan berpolitik kepada masyarakat.

2. KEBIJAKAN

Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam

(40)

a. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih rasional.

b. Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/ fokus, konkrit, dan operasional;

c. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi OPD yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran; dan

d. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi OPD agar tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan melanggar kepentingan umum.

Berdasarkan hal- hal tersebut di atas maka kebijakan Kantor Kesbangpol Kota Padang untuk melaksanakan strategi adalah sebagai berikut:

Kebijakan dari Misi Pertama :

1. Peningkatan kualitas pelayanan dan penguatan peran serta masyarakat dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban Kebijakan dari Misi Kedua :

1. Perwujudan Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Kebijakan dari Misi Ke Tiga :

(41)

BAB. V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Kantor Kesbangpol Kota Padang, maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan (2014-2019), adalah sebagai berikut : 1. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal ,

dengan kegiatan:

a. Tim Koordinasi masalah keamanan dan ketertiban Kota (SK-4); b. Tim Koordinasi Masalah Komunitas Intelijen Daerah (Kominda);

c. Tim Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dalam Bidang Ipoleksosbudhankam.

d. Tim Terpadu Penanganan Masalah Konflik Sosial

2. Program Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan, dengan kegiatan : a. Forum pemantapan wawasan kebangsaan;

b. Forum kerukunan Umat Beragama; c. Kemah Bakti Bhinneka Tunggal Ika; d. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat ; e. Upacara Bela Negara;

f. Forum Pembauran Kebangsaan; g. Pengawasan Orang Asing;

3. Program Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan a. Desk Pilkada Gubernur Tahun 2015, Pemilu Legislatif dan Pilkada Walikota

2018 serta Pilpres 2019

b. Sosialisasi Penanganan Paham Radikalisme

4. Program Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat) a. Inventarisasi masalah Aktual

(42)

b. Penelitian dan Pemeriksaan Persyaratan Administrasi Bantuan Keuangan Partai Politik

c. Pemberdayaan dan Monitoring Lembaga Sosial kemasyarakatan dan Partai Politik

(43)

BAB. VI

INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Program Kerja Kantor Kesbangpol yang merupakan implementasi dari kebijakan yang berkaitan dengan kewenangan wajib adalah Fasilitator terwujudnya kehidupan yang Demokratis di Kota Padang.

Indikator Kinerja Kantor Kesbangpol Kota Padang yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Tahun 2014-1019 adalah :

No Indikator Kinerja

Kondisi Kinerja pada

awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Jumlah kegiatan pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

20 kegiatan 4 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan 24 kegiatan

2. Jumlah kegiatan pembinaan / pendidikan / sosialisasi

pengembangan wawasan kebangsaan

30 kegiatan 6 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 34 kegiatan

3. Jumlah kegiatan pembinaan / pendidikan / sosialisasi politik masyarakat

(44)

BAB. VII

P E N U T U P

Perubahan Rencana Strategis Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Padang, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2014-2019. Untuk mewujudkan pembangunan kota Padang yang berkelanjutan khususnya di Kesatuan Bangsa dan Politik dan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani melalui penerapan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good goverment) merupakan kewajiban aparatur dilingkungan Pemerintah Kota Padang. Untuk mewujudkan hal tersebut memerlukan kerjasama yang berkesinambungan sehingga kualitas SDM dapat ditingkatkan dengan baik dan benar.

Perubahan Renstra Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Padang 2014-2019 yang telah dirumuskan ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi Kesatuan Bangsa dan Politik dalam rangka pelaksanaan pembangunan di Kota Padang yang lebih baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Renstra Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Padang Tahun 2014 - 2019 yang disusun dalam kerangka Sistem Perencanaan pembangunan Nasional untuk rencana Pembangunan jangka menengah juga merupakan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi Rencana Pembangunan Tahunan/ Rencana Kerja Kesatuan Bangsa dan Politik selama periode 2014 - 2019. Bagian yang terpenting dari rangkaian perencanaan pembangunan daerah dalam penyusunan Renstra Kesatuan Bangsa dan Politik ini adalah dalam rangka wewujudkan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Dalam penyusunan Perubahan Rencana Strategis Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Padang Tahun 2014-2019, telah melibatkan peran stakeholders yang ada dalam upaya menghasilkan Perubahan Renstra yang dapat menampung aspirasi yang ada, serta mengantisipasi kebutuhan pembangunan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan dan tahunan

Perubahan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Padang Tahun 2014-2019, sebagai dasar untuk mengevaluasi dan melaporkan hasil kinerja Penyelenggaraan Pembangunan Bidang bangsa dan politik untuk masa 5 (lima) tahunan dan tahunan, yang mana visi dan misi pembangunan akan dicapai selaras dengan strategi, tujuan, sasaran,

(45)

kebijakan dan program prioritas OPD, sebagaimana dimuat dalam Perubahan Renstra Tahun 2014–2019 ini.

Pelaksanaan Perubahan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik ini sangat memerlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur Kesbangpol, karena akan menentukan keberhasilan pencapaian kinerja program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian, Renstra ini tidak hanya menjadi dokumen administrasi saja, karena secara substansial merupakan pencerminan aspirasi pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.

KEPALA KANTOR

KEPALA KANTOR KESBANGPOL KOTA PADANG

MURSALIM, AP, M. Si

Gambar

Tabel 2. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

algoritma C4.5 Uji coba bertujuan membandingkan performa algoritma C4.5 dengan algoritma AHP- TOPSIS sebagai sistem pendukung keputusan proses seleksi penerima

4) Pengawasan, lingkungan kerja dan fasilitas kerja secara simultan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Pangan dan

profitabilitas dan likuiditas memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan rasio hutang (struktur modal) yang menegaskan bahwa perusahaan membiayai kegiatan

Berprilaku yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa, bermoral dan beretika serta memiliki disiplin yang tingi dalam mengelola penderita penyakit ginjal

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan melakuakan penelitian yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta, dengan judul KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII SMP

Seharusnya, pada setiap model pembelajaran, siswa dengan AQ Climber memiliki prestasi belajar matematika yang sama baiknya, tetapi karena pada model pembelajaran

Kebudayaan nasional harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat pengakuan dari semua bangsa kita, sehingga menjadi milik bangsa. Kebudayaan nasional dilaksanakan pada

Pada view perumahan kita dapat melihat tampilan dari perumahan yang telah tersedia pada google maps dan kemudian pada input perumahan kita dapat memasukkan data