• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI SIRUP GLUKOSA DARI TAPIOKA DI PESANTREN RAUDLATUL ULUM, PATI YAHMAN FAOJI F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI SIRUP GLUKOSA DARI TAPIOKA DI PESANTREN RAUDLATUL ULUM, PATI YAHMAN FAOJI F"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KELAYAKAN

PENDIRIAN INDUSTRI SIRUP GLUKOSA DARI TAPIOKA

DI PESANTREN RAUDLATUL ULUM, PATI

YAHMAN FAOJI

F34052280

2009

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

STUDI KELAYAKAN

PENDIRIAN INDUSTRI SIRUP GLUKOSA DARI TAPIOKA

DI PESANTREN RAUDLATUL ULUM, PATI

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Teknologi Industri Pertanian,

Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Oleh :

YAHMAN FAOJI

F34052280

2009

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

STUDI KELAYAKAN

PENDIRIAN INDUSTRI SIRUP GLUKOSA DARI TAPIOKA

DI PESANTREN RAUDLATUL ULUM, PATI

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Teknologi Industri Pertanian,

Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Oleh :

YAHMAN FAOJI

F34052280

Dilahirkan pada 19 Agustus 1987 di Pati

Tanggal lulus : 7 Desember 2009

Menyetujui,

Bogor, Desember 2009

Ir. M. Zein Nasution, M.App.Sc. Dosen Pembimbing

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Studi Kelayakan Pendirian Industri Sirup Glukosa dari Tapioka di Pesantren Raudlatul Ulum, Pati” adalah karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bagian daftar pustaka skripsi ini.

Bogor, Desember 2009 Yang membuat pernyataan,

Yahman Faoji F34052280

(5)

2005, penulis melanjutkan pendidikan Pertanian, Fakultas Teknologi P

Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Departemen Agama RI.

Selama masa kuliah, penulis aktif menjadi asisten praktikum dan responsi beberapa mata kuliah, yaitu mata kuliah

(2007-2008), teknik optimasi (2009), dan satuan operasi (2009). Penulis juga aktif di sejumlah organisasi dan kepanitiaan, di antaranya Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri (Himalogin), Ikatan Keluarga Mahasiswa Pati

Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSS MoRA) IPB dan Nasional, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IPB, dan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) IPB. Penulis melaksanakan kegiatan praktek lapangan dengan to

dan Pengawasan Mutu Produk Kacang Atom di PT Dua Kelinci, Pati”.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pati pada 19 Agustus 1987 dari ayah Suparman dan Ibu Siti Mukisah. Penulis merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Kepoh (1993-1999) dan MI Mabadiul Ulum Kepoh (1995-1999), kemudian penulis me

pendidikan menengah di MTs Raudlatul Ulum Guyangan, Pati (1999-2002) dan MA Raudlatul Ulum Guyangan, Pati (2002-2005). Setelah lulus MA tahun 2005, penulis melanjutkan pendidikan S1 di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Departemen Agama RI.

Selama masa kuliah, penulis aktif menjadi asisten praktikum dan responsi beberapa mata kuliah, yaitu mata kuliah fisika (2006-2007), penerapan komputer 2008), teknik optimasi (2009), dan satuan operasi (2009). Penulis juga aktif di sejumlah organisasi dan kepanitiaan, di antaranya Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri (Himalogin), Ikatan Keluarga Mahasiswa Pati

Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSS MoRA) IPB dan Nasional, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IPB, dan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) IPB. Penulis melaksanakan kegiatan dengan topik “Mempelajari Aspek Teknologi Proses Produksi dan Pengawasan Mutu Produk Kacang Atom di PT Dua Kelinci, Pati”.

lahirkan di Pati pada 19 Agustus 1987 dari ayah Suparman dan Ibu Siti Mukisah. Penulis merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD 1999) dan MI Mabadiul Ulum 1999), kemudian penulis melanjutkan pendidikan menengah di MTs Raudlatul Ulum 2002) dan MA Raudlatul Ulum 2005). Setelah lulus MA tahun di Departemen Teknologi Industri ertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB)

Selama masa kuliah, penulis aktif menjadi asisten praktikum dan responsi 2007), penerapan komputer 2008), teknik optimasi (2009), dan satuan operasi (2009). Penulis juga aktif di sejumlah organisasi dan kepanitiaan, di antaranya Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri (Himalogin), Ikatan Keluarga Mahasiswa Pati (IKMP), Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSS MoRA) IPB dan Nasional, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IPB, dan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) IPB. Penulis melaksanakan kegiatan Mempelajari Aspek Teknologi Proses Produksi dan Pengawasan Mutu Produk Kacang Atom di PT Dua Kelinci, Pati”.

(6)

YAHMAN FAOJI. F34052280. Studi Kelayakan Pendirian Industri Sirup

Glukosa dari Tapioka di Pesantren Raudlatul Ulum, Pati. Di bawah bimbingan :

M. Zein Nasution. 2009.

RINGKASAN

Kebutuhan gula Indonesia terus meningkat, sementara produksi dalam negeri tidak mampu mengimbangi peningkatan konsumsi gula, sehingga impor menjadi pilihan. Nilai impor gula tebu pada 2007 mencapai US$ 1,040,194,362.00 dan pada 2008 mencapai US$ 366,289,858.00. Untuk mengurangi impor gula, maka produksi gula dalam negeri perlu terus dipacu, di samping mencari alternatif bahan pemanis lain sebagai substitusi gula, di antaranya dengan mengembangkan gula dari pati. Di antara gula dari pati tersebut, sirup glukosa dan fruktosa mempunyai prospek paling baik untuk mensubstitusi gula pasir. Sementara itu, kebutuhan glukosa di Indonesia juga terus meningkat, sedangkan produksi glukosa dalam negeri masih terbatas dan tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Nilai impor glukosa Indonesia cukup tinggi. Pada tahun 2008, nilai impor glukosa sebesar US$ 1,188,172.00 Kebutuhan sirup glukosa Indonesia semakin meningkat seiring dengan perkembangan industri penggunanya, yaitu industri makanan dan minuman, terutama industri sirup, minuman ringan, permen, biskuit, dan jeli. Bahan baku pembuatan sirup glukosa, terutama pati singkong atau tapioka masih tersedia melimpah di Indonesia.

Adanya kebutuhan akan sirup glukosa dalam negeri yang belum terpenuhi, kebutuhan akan substitusi gula tebu yang semakin meningkat dan tidak terpenuhi, serta ketersediaan bahan baku sirup glukosa yang cukup melimpah merupakan suatu peluang untuk memproduksi sirup glukosa. Pasar sirup glukosa masih terbuka lebar.

Pesantren Raudlatul Ulum merupakan salah satu pesantren yang terletak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kabupaten Pati merupakan salah satu daerah penghasil tapioka. Di Kabupaten Pati, juga banyak berkembang industri makanan dan minuman, baik skala kecil maupun besar. Hal ini merupakan suatu peluang bagi Pesantren Raudlatul Ulum untuk mengembangkan industri sirup glukosa.

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kelayakan pendirian industri sirup glukosa dari tapioka di Pesantren Raudlatul Ulum, Pati. Ruang lingkup penelitian ini meliputi studi kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran, teknik dan teknologi, manajemen dan organisasi, lingkungan dan legalitas, dan analisis finansial.

Industri sirup glukosa ini dibuat dengan kapasitas produksi 2 ton bahan baku tapioka per hari. Bahan baku tapioka yang digunakan berasal dari para pengrajin tapioka yang tersebar di wilayah Kabupaten Pati. Berdasarkan data-data produksi tapioka yang ada di Kabupaten Pati, diperkirakan suplai bahan baku tapioka untuk industri ini masih mencukupi. Pada tahun 2008, produksi tapioka di Kabupaten Pati mencapai 159,322 ton atau rata-rata produksi per hari adalah 435.31 ton.

(7)

Potensi pasar produk sirup glukosa masih sangat besar mengingat kebutuhannya yang semakin meningkat dan kebutuhan substitusi gula pasir. Target pasar yang dituju adalah pasar industri yang berada di Propinsi Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Pati.

Besar investasi yang diperlukan adalah Rp 3,934,348,750 yang terdiri dari biaya investasi tetap sebesar Rp 3,229,600,000.00 dan modal kerja sebesar Rp 703,548,750.00. Debt equity ratio (DER) yang diguakan adalah 100 persen dana sendiri dan nol persen dana pinjaman bank.

Biaya per unit produk sirup glukosa ini sebesar Rp 4,769.00 per kg pada kapasitas produksi 100 persen. Harga jual yang ditetapkan sebesar Rp 6,500.00 per kg. Dengan harga jual sebesar itu, profit yang diperoleh sebesar 36.30 persen.

Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa industri sirup glukosa ini layak untuk didirikan. Nilai NPV industri ini sebesar Rp 1,850,007,524.00. Nilai IRR-nya sebesar 23.72 persen. Nilai net B/C-nya sebesar 1.47. Payback period industri ini adalah selama 3.98 tahun. Break even point (BEP) berada pada Rp 1,755,237,065.00 atau pada tingkat produksi 270,036 kg. Akan tetapi, hasil analisis sensitivitas menunjukkan industri sirup glukosa memiliki resiko yang cukup tinggi terhadap kenaikan harga bahan baku dan penurunan harga jual.

Hasil studi kelayakan pendirian industri sirup glukosa di Pesantren Raudlatul Ulum menunjukkan nilai kelayakan usaha yang positif. Akan tetapi, sistem pasokan bahan baku dan pengembangan pasar perlu terus dilakukan untuk menunjang keberlangsungan industri.

(8)

YAHMAN FAOJI. F34052280. A Feasibility Study of Establishment of Glucose

Syrup Industry from Tapioca at Pesantren Raudlatul Ulum, Pati. Under Supervisions : M. Zein Nasution. 2009.

SUMMARY

The demand of sugar in Indonesia that always increases, whereas domestic sugar production couldn’t fulfill the demand of sugar, caused import became a choice. Cane sugar import value by 2007 reached US$ 1,040,194,362.00 and by 2008 reached US$ 366,289,858.00. To reduce sugar import, the production of sugar in Indonesia must be increased, beside looking for alternative sweetener as substitution of cane sugar, in example by developing sugar from starch. Glucose syrup and fructose has the better prospect for substitution of cane sugar than another sugars from starch. The demand of glucose in Indonesia also increases. Glucose production in Indonesia is still limited and cannot fulfill the domestic demand. The glucose import value is high enough. In 2008, glucose import value is equal to US$ 1,188,172.00. The demand of glucose syrup increases along with the development of its industrial consumer, that is food and beverage industry, especially syrup, beverage, candies, biscuit, and jelly industries. Raw material of glucose syrup, especially cassava starch or tapioca, is still available in high amount in Indonesia.

The domestic demand of glucose syrup which has not fulfilled, the demand of substitution of cane sugar that always increases and not fulfilled, and availability of glucose syrup raw material that is high enough are opportunity to produce glucose syrup. Glucose syrup market is wide.

Pesantren Raudlatul Ulum is one of pesantren which located in Pati District, Central Java. Pati District is one of tapioca producer areas. In Pati District, also grows many food and beverage industries, either small scale and also big. This is an opportunity for Pesantren Raudlatul Ulum to develop glucose syrup industry.

Purpose of this research is studying the feasibility of establishment of glucose syrup industry from tapioca at Pesantren Raudlatul Ulum, Pati. This research scope covers feasibility study at market and marketing, technical and technology, management and organization, environmental and legality, and financial analysis aspects.

This glucose syrup industry will be made with production capacity of 2 tons tapioca as raw material per day. Tapioca that is applied comes from the tapioca industries which spread over in Pati District. Based on production data of the tapioca in Pati District, estimated that supply of tapioca as raw material for this industry is still fulfilling. In 2008, tapioca production in Pati District reached 159,322 tons or average of production per day is 435.31 tons.

Glucose syrup potential market is still very big, based on its demand which always increases and the demand of cane sugar substitution. The market target of this industry is industrial market in Central Java Province, especially in Pati District.

(9)

Amount of investment that is required is equal to Rp 3,934,348,750, consisted of expense of permanent investment that is equal to Rp 3,229,600,000.00 and circulating capital that is equal to Rp 703,548,750.00. Debt equity ratio (DER) is 100 percent own fund and zero percent bank loan fund.

The cost per unit of this glucose syrup is equal to Rp 4,769.00 per kg at 100 percent production capacity. Selling price that is specified is equal to Rp 6,500.00 per kg. With this selling price, profit that will be obtained is equal to 36.30 percent.

Result of financial analysis indicates that this glucose syrup industry is feasible to be build. The NPV of this industry is equal to Rp 1,850,007,524.00. Its IRR value is equal to 23.72 percent. Its net B/C value is equal to 1.47. Payback period of this industry is 3.98 years. Break even point (BEP) stays at Rp 1,755,237,065.00 or at production rate 270,036 kg. However, result of sensitivity analysis shows that this glucose syrup industry has high enough risk for the increasing of the raw material price and the decreasing of selling price.

Result of feasibility study of glucose syrup industry establishment at Pesantren Raudlatul Ulum shows positive feasibility value. However, system of raw material supply and market expansion must be improved to support sustainability of this industry.

(10)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu memberikan suri teladan kepada umat manusia.

Skripsi dengan judul “Studi Kelayakan Pendirian Industri Sirup

Glukosa dari Tapioka di Pesantren Raudlatul Ulum, Pati” ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari bahwa kelancaran pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ir. M. Zein Nasution, M.App.Sc. selaku dosen pembimbing akademik atas

bimbingan dan arahannya selama penelitian dan penyusunan skripsi ini,

2. Dr. Ir. Aji Hermawan, M.M. dan Dr. Ir. Titi Candra Sunarti, M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan membantu dalam menyempurnakan skripsi ini,

3. Pesantren Raudlatul Ulum, Badan Pusat Satatistik Kabupaten Pati, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pati, Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pati, Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Departemen Pertanian RI, Departemen Perindustrian RI, dan instansi-instansi lain yang telah membantu penulis untuk memperoleh berbagai data yang diperlukan, 4. Departemen Agama RI, atas segala bantuan, dukungan, dan motivasinya, 5. Bapak, Ibu, Mas Mugi Iskandar, Mas Isdaryanto, Mbak Siti Puji Mustikawati,

Adik Sofiah Yasinta, dan Adik Siti Heni Rohamna atas segala bantuan, dukungan, dan motivasinya,

6. Mas Umar Ali Ma’ruf, Dhita Umiyanti, atas segala bantuan, dukungan, dan motivasinya,

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi respon suhu rektal dan suhu kulit sapi dara Fries Holland pada waktu pemberian pakan berbeda yang diberi konsentrat dengan

mempersiapkan anak agar kompeten dalam olahraga, melainkan bermakna lebih luas sehingga mencakup ragam pengalaman gerak yang bermakna untuk. menyesesuaikan diri dengan

Masalah yang kedua dalam perancangan alat tong air otomatis dengan SMS berbasis mikrokontroler ATMega8535 adalah penggunaan modem yang support dengan

Jika komponen memiliki laju kegagalan konstan maka waktu kegagalan komponen memiliki distribusi eksponensial dan pada komponen ini preventive maintenance menjadi

Latar belakang masalah tulisan ini adalah bahwa melalui analisis terhadap khotbah-khotbah beberapa imam berkaitan tentang Roh Kudus, penulis menemukan bahwa model

Bagaimana pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper dalam program pertanian terpadu di Desa Sungai Lipai

Hasil dari analisis sentimen terhadap 500 data komentar pada fanspage El-Zatta Hijab adalah 395 berupa sentimen positif, 103 berupa sentimen negatif dan 2 komentar

Jadwal kuliah tersusun dengan baik (jarang tabrakan). Kehadiran dosen sesuai dengan jadwal perkuliahan. Kepedulian dosen dan pegawai administrasi dalam melayani