• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh insentif terhadap Kinerja karyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh insentif terhadap Kinerja karyawan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul “ Pengaruh insentif terhadap Kinerja karyawan pada PT. WOM Finance cabang Mauk Tangerang“. Ini dilakukan dikantor cabang yang berlokasi di jalan Raya Moh toha Pasar Baru Tangerang.

3.1.2 Sejarah Perusahaan

Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di indonesia, PT. Wahana Ottomitra Multiartha, tbk memiliki sejarah yang cukup panjang. Perusahaan Wom Finance pernah beberapa kali berganti nama. Semula adalah PT. Jakarta Tokyo Leasing yang berdiri tahun 1982, kemudian di tahun 1997 menjadi PT.Wahana Ometraco Multiartha yang diakuisisi oleh PT. Fuji Semeru Leasing. Mulai tahun 2000 perusahaan bertransformasi menjadi PT.WOM Finance serta menyediakan Pembiayaan untuk sepeda motor baru dan bekas khususnya merk Honda, Yamaha dan Suzuki. Tahun 2003 perusahaan memasuki pasar modal dengan menerbitkan Obligasi I senilai Rp. 300 Milyar, tahun 2004 PT WOM finance menjadi perusahaan Publik melalui Penawaran Umum. Saham Perdana dan pencatatan saham Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setahun kemudian PT.Bank Internasional Indonesia, tbk (BII), dan konsorsiumnya, International Finance (ifc) dan DBS nominees pte,Ltd menjadi mitra strategis dengan mengakuisisi 67%b saham perusahaan, kemudian PT.WOM Finance

(2)

menerbitkan Obligasi II senilai Rp. 500 Milyar. Tahun 2006 PT.WOM Finance Menerbitkan Obligasi III SENILAI 825 Milyar, karena kinerjanya yang cemerlang PT.WOM Finance memperoleh penghargaan tertinggi antara lain Multifinance Awards 2006 oleh Majalah Infobank dan Multifinace Awards 2007 oleh Majalah Investor. Obligasi IV senilai 1 triliun kemudian diterbitkan kembali oleh PT.WOM finance pada tahun 2007. Ditahun yang sama perusahaan menduduki peringkat ke tiga terbesar perusahaan pembiayaan sepeda motor dengan total asset Rp.4.8 Triliun.

Selain pemekaran jaringan penjualan, pada akhir tahun 2008 PT.WOM Finance telah melakukan konsilidasi internal dan penyempurnaan kebijakan dalam manajemen resiko. Dengan pemilihan portofolio yang tepat ,PT.Wom Finace mampu meningkatkan Profit dan mengarahkan bisnisnya ke arah yang lebih baik dan sehat.

PT.WOM Finance telah membukukan lebih 1 juta pelanggan serta senantiasa memudahkan pelayanan dan meningkatkan kepuasan kepada para konsumen, Hal ini dicanamgkan dengan Program PESAT (Pelayanan Cepat, Syarat Mudah, Aman dan terpercaya). Wom Finance kini menuju layanan One Day Service dengan selalu memperbarui dan mempersiapkan Infrastruktur yang tepat khususnya di di Bidang Teknologi Informasi.

3.1.3 Visi Dan Misi PT. WOM Finance

VISI :

Menjadi perusahaan pembiayaan empat teratas terbaik dengan memberikan kualitas sehingga menciptakan kepuasan kepada Stakeholder dan laba yang berkelanjutan kepada Shareholder.

(3)

MISI :

a. Mengutamakan kepuasan seluruh pelanggan dan Mitra Kerja

b. Membangun Infrastruktur berbasis IT dengan tujuan menghasilkan proses yang prima

c. Mengembangkan dan perluaskan jaringan usaha , terutama didaerah Potensial.

3.1.4 Nilai - Nilai Budaya Perusahaan

Iklim Bisnis yang penuh dinamika persaingan menuntut perusahaan untuk memiliki nilai – nilai yang menjadi landasan berkinerja agar dapat eksis serta sanggup mengikuti irama perubahan yang sedang terjadi. PT.WOM Finance sebagai salah satu pemain besar di industri multifinance roda dua, telah berkomitmen menerapkan nilai – nilai baru sebagai nilai unggulan perusahaan, karena disadari bahwa kemajuan suatu perusahaan sangat ditopang oleh budaya yang terbentuk berdasarkan nilai – nilai perusahaan sebagai perilaku nyata, nilai – nilai tersebut yang dimiliki adalah “TIGER”yaitu :

TEAM WORK :

- Saling Percaya dan saling menghargai - Berkomunikasi secara terbuka

- Menjaga Sinergi

INTERGRITY :

- Berperilaku Jujur, menjaga etika dan profesionalisme - Berperilaku Konsisten sesuai etika dan norma

(4)

GROWTH :

- Perbaikan dan pembelajaran terus menerus

- Inovasi (kreatif, berpikir jauh ke depan/visioner, memberikan nilai tambah) - Proaktif

- Menunjukkan Dorongan Prestasi

EXCELLECE DAN EFFICIENCY

- Berkomitmen untuk menghasilkan kinerja terbaik, bekerja dengan cepat dan tepat dalam rangka memberikan kepuasan.

- Berorientasi pada pelayanan - Bekerja dengan cepat dan tepat - Mengutamakan efisiensi

RELATIONSHIP BUILDING

- Membangun Jaringan yang Luas - Memelihara Relasi

Dengan Semangat “TIGER” diharapkan kepada seluruh Karyawan WOM untuk menyakini Nilai – Nilai “TIGER” sebagai Nilai mereka secara Universal, Bukan hanya sebagai nilainya WOM Finance, tetapi menjadi nilai yang hidup dalam diri mereka dimanapun berada.

3.1.5 Struktur Organisasi

Dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas operasional PT. WOM Finance agar lebih berdayaguna dan berhasilguna, maka perusahaan mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing divisi ( Departemen ) melalui struktur

(5)

organisasi, dimana pembagian divisi dan tanggung jawab tersebut disesuaikan dengan lingkup tugas yang diperlukan perusahaan.

Adapun tugas dan tanggung jawab dalam organisasi PT. WOM Finance Cabang Mauk Terutama di Divisi Marketing diuraikan sebagai berikut: (Bagan Struktur Perusahaan Terlampir).

- Marketing Head (MH)

1. Melakukan Pengembangan Market Kredit Motor sesuai brand dengan membina hubungan baik dengan dealer untuk meningkatkan penjualan dan pengembangan produk lainnya sesuai dengan kebijakan yang berlaku. 2. Menetapkan strategi penjualan kredit untuk cabang mulai dari pengusulan

struktur kredit cabang, Man Power, Perjanjian kerjasama, Activity Plan, Program – Program Promosi dalam Rangka mencapai target penjualan yang ditetapkan.

3. Melakukan Kontrol dan analisa performance credit sales dan Portfolio Cabang.

4. Melakukan pengembangan bawahan untuk mengoptimalkan Kinerja bawahan termasuk melakukan penilaian sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Membina komunikasi dengan perusahaan multifinance lain untuk memperoleh informasi terkini mengenai kondisi kompetitor cabang.

6. Mengelola kegiatan administrasi Marketing (dokumentasi dan Reporting) di cabang untuk menunjang kelancaraan aktivitas yang dijalankan.

(6)

- Marketing Supervisor (MS)

1. Membina hubungan baik dengan dealer untuk meningkatkan penjualan dan pengembangan produk lainnya sesuai kebijakan yang berlaku.

2. Memonitor laporan yang diberikan Help Desk terkait persetujuan kredit agar dapat di informasikan kepada dealer

3. Membina Hubungan baik dengan Dealer. 4. Monitoring Kecepatan Penagihan oleh dealer

5. Membina komunikasi dengan perusahaan multifinance lain untuk memperoleh informasi terkini mengenai kondisi kompetitor cabang.

- Credit Marketing Officer (CMO) 1. Memenuhi pencapaian target sales

2. Melakukan Persiapan Survey berdasarkan Cek list yang ada seperti data dan dokumen pemohon yang menunjang proses kredit sesuai dengan prosedur 3. Melakukan pengecekan langsung ke lapangan (survey) baik di rumah/

kantor/ tempat usaha.

4. Mengali informasi sebanyak mungkin konsumen dengan melakukan wawancara serta membuat laporan survey untuk memastikan kualitas survey. 5. Memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen mulai dari kewajiban,

tanggung jawab, saksi proses sampai penandatanganan perjanjian kredit dan dokumennya.

(7)

- Adm Marketing Staff (AMS)

1. Menjalin Koordinasi tim kredit untuk melakukan update status order aplikasi konsumen.

2. Menyampaikan informasi terhadap Marketing Supervisor atau dan Marketing Head mengenai status Order Aplikasi Konsumen.

3. Menyiapkan data – data yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas yang dijalankan.

4. Melakukan Filling terhadap dokumen/arsip

5. Melakukan kegiatan seperti laporan cetak PO dan Sales harian, Laporan closing bulanan, Laporan insentife.

- Help Desk Staff (HDS)

1. Melakukan Pengecekan “Black List” dan “duplicate’ terhadap calon konsumen.

2. Mengecek kelengkapan dokumen pengajuan aplikasi kredit dan mempersiapkan list dokumen yang perlu dilengkapi.

3. Menginput data routing slip ke sistem untuk menghitung TAT (Turn Around Time) proses Credit.

4. Melakukan Update status map aplikasi untuk diinfokan ke dealer.

(8)

Tabel 3.1

PT.WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA LAPORAN PENJUALAN

PERIODE : 2008 – 2011 TAHUN TOTAL SALES

(Unit) PEBANDINGAN

2008 9,964

2009 6,889 -1,46 %

2010 10,561 1,53 %

2011 12,462 1,18%

Sumber : Data yang diolah

Kinerja Sales Wom Finance Cabang Mauk Tangerang pada tahun 2008 – 2011 secara umum mengalami kenaikan. Tetapi sales tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2009 mengalami penurunan sebesar -1,46 %, tetapi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 1.53% dibandingkan tahun sebelumnya dan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 1.18% dibandingkan tahun 2010.

Kenaikan sales seiring dengan kebutuhan pembiayaan semakin meningkat pesat seiring dengan pertumbuhan permintaan kendaraan roda dua,disamping itu PT.wom finance juga selalu mengedepankan pelayanan dan kepuasaan terhadap konsumen, salah satu programnya yaitu adanya program E-payment yaitu pembayaran disamping membayar di cabang-cabang wom, kanit, kapos, dan payment point sekarang pembayaran angsuran bisa dilakukan lewat Atm BII, BCA, Mandiri, BNI, BRI, OCBC NISP, Bukopin, kantor pos, alfamart, sehingga dalam pembayaran konsumen lebih mudah dan lebih dekat dari tempat tinggal mereka.

(9)

3.3 Metode Penelitian

Sehubungan dengan judul yang telah dikemukakan dan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini dapat digolongkan jenis penelitian kausal yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh dari suatu variabel Independent ( insentif ) terhadap variabel dependent ( Kinerja ) pada PT. WOM Finance Cabang Mauk.

3.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti kebenarannya perlu diuji secara empiris. Dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut : Diduga adanya pengaruh pemberian insentif dapat meningkatkan Kinerja karyawan.

3.5 Populasi dan Sampel

Metode penelitian yang digunakkan dalam penelitian ini adalah metode kausal, dalam penelitian ini terdapat populasi adalah sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono 2010:80), berdasarkan pengertian diatas populasi merupakan obyek dan subyek pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah peneliti.

Adapun metode penentuan Sample data yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. WOM Finance dengan menyebarkan kuisioner kepada karyawan Divisi Marketing bagian Credit Marketing Officer (CMO), Dalam metode

(10)

penentuan sample data adalah seluruh karyawan Divisi Marketing bagian CMO . yang berjumlah sebanyak 34 karyawan. Metode penentuan sample adalah seluruh jumlah sample dijadikan responden.

3.6 Variabel dan Skala Pengukuran

Sehubungan dengan judul yang telah dikemukakan dan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini dapat digolongkan jenis penelitian kausal yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh dari suatu variabel Independent ( insentif ) terhadap variabel dependent ( Kinerja ) pada PT. WOM Finance Cabang Mauk.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas X ( Independent variabel )

Merupakan variabel yang mempengaruhi dimana variabel bebas adalah insentif.

2. Variabel tidak bebas Y ( Dependent Variabel )

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel tidak bebas adalah Kinerja.

Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah interval yang memungkinkan untuk pengurutan data dari tingkat paling rendah ke tingkat paling tinggi atau sebaliknya. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner menggunakan skala Iikert yang merupakan Metode yang mengukur perilaku dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuan terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu. Skala

(11)

Likert dalam Koesioner ini menggunakan lima tingkat yang bobot penilaiannya sebagai berikut:

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (R) 3

Tidak setuju (TS) 2

Sangat tidak setuju (STS) 1

3.7 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati, dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Adapun definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.7.1 Definisi Operasional Variabel Insentif

Insentif adalah sesuatu yang dikeluarkan oleh perusahaan guna untuk mensejahterahkan karyawannya dan sebagai pendorong agar karyawannya berprestasi didalam bekerja.

Tabel Variabel Operasional Insentif

(12)

INSEN- TIF 1. Kinerja 2. Lama Kerja 3. Senioritas 4. Kebutuhan 5. Keadilan dan kelayakan 6. Evaluasi Jabatan

1. Sistem insentif dengan cara ini langsung mengkaitkan besarnya insentif dengan kinerja yang telah ditunjukkan oleh karyawan yang bersangkutan

2. Besarnya insentif ditentukan atas dasar lamanya pegawai melaksanakan atau menyelesaikan suatu pekerjaan

3. Sistem insentif ini didasarkan pada masa kerja atau senioritas karyawan yang bersangkutan dalam suatu organisasi 4. Cara ini menunjukkan bahwa insentif pada

karyawan didasarkan pada tingkat urgensi kebutuhan hidup yang layak

5. Dalam sistem insentif bukanlah harus sama rata tanpa pandang bulu, tetapi harus terkait pada adanya hubungan antara pengorbanan (input) dengan (output) 6. Evaluasi jabatan adalah suatu usaha untuk

menentukan dan menbandingkan nilai suatu jabatan tertentu dengan nilai jabatan – jabatan lain dalam suatu organisasi

Likert

Sumber : Sondang Siagian (2007) 3.7.2 Variabel Operasional Kinerja

Kinerja adalah suatu pekerjaan sebagian besar tergantung kepada kemampuan para pekerja untuk meningkatkan sesuatu yang baik dalam bentuk barang dan jasa.

Tabel Variabel Operasional Kinerja

Variabel Indikator Definisi Operasional Kinerja Skala

KINERJA

1. Tingkat kehadiran 2. Kedisiplinan

3. Kualitas kerja

1. Merupakan evaluasi perilaku kerja untuk selalu hadir dalam bekerja.

2. Merupakan evaluasi kuatnya perilaku di dalam mematuhi peraturan yang berlaku, mengetahui hak dan kewajiban kerja, termasuk didalamnya disiplin masuk kerja

(13)

4. Keandalan

5. Kerjasama

6. Inisiatif

kelengkapan dan kerapihan pekerjaan yang diselesaikan. 4. Merupakan evaluasi kemampuan

dan daya tahan kerja dalam mengontrol keseriusan bekerja serta kemauan keras dalam jenjang karir.

5. Merupakan evaluasi perilaku kerja aktif dengan segala kemampuan dan keahliannya untuk saling mendukung dalam tim kerja agar dapat memperoleh hasil kerja yang maksimal serta menerima dan menjalankan keputusan yang diambil secara sah.

6. Merupakan evaluasi kemampuan mengenali masalah dan

mengambil tindakan korektif serta memberikan saran-saran untuk peningkatan kerja.

Likert

Sumber : Hasibuan (2007) 3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar. Dengan uji validitas maka validitas dapat dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen secara keseluruhan.

Adapun yang dimaksud dengan bagian instrumen adalah butir-butir pertanyaan dari kuisioner. Sedangkan langkah-langkah dalam uji validitas didalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(14)

a. Menghitung skor faktor dari skor butir yaitu menghitung skor faktor dari jumlah semua butir dalam faktor atau menentukan skor total suatu indeks sebagai kriteria, dengan menjumlahkan butir-butir penyusunan kuisioner. b. Mencari korelasi setiap butir kuisioner (dalam hal ini penulis menggunakan

SPSS versi 15) yaitu variabel X dan Y.

c. Membandingkan r-hitung dengan r-tabel agar dapat mengukur kesahihan setiap butir kuisioner.

Adapun rumus yang digunakan untuk mendapatkan r hitung menurut Husein Umar (2002;105) menggunakan korelasi product moment sebagai berikut: r =

( )( )

( )

{

2

2

}

{

2

( )

2

}

X -X -Y Y n X n Y XY n Dimana :

r = Korelasi Pearson Product Movement n = Jumlah Responden

X = Skor butir-butir pertanyaan Y = Skor total

Setelah diketahui dari hasil perhitungan besarnya korelasi, kemudian dibandingkan dengan table r product moment dengan criteria sebagai berikut :

● Jika rhitung ≥rtabel maka valid

● Jika rhitung < rtabel maka tidak valid

(15)

3.9 Uji Reliabilitas (Kehandalan) Instrumen

Syarat kehandalan suatu instrumen menuntut kemantapan, ketetapan, atau stabilitas hasil pengamatan. Kehandalan dapat dilakukan setelah dilakukan uji reliabilitas.

Dalam uji reliabilitas ini penelitian ini menggunakan rumus reliabilitas instrumen dengan menggunakan metode belah dua (ganjil-genap) dimana penulis mengelompokkan data kuisioner kedalam dua kelompok yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap, selanjutnya dengan menggunakan SPSS versi 15, dicari hasil korelasi melalui analisa reliability – splithaf, kemudian membandingkan korelasi yang diperoleh yaitu rhitung dengan rtabel dengan α = 0,05 (tingkat

keyakinan 95%) untuk mengambil keputusan jika rhitung > rtabel berarti reliabel dan

jika rhitung < rtabel berarti tidak reliabel.

Setelah diketahui dari hasil perhitungan besarnya cronbach alpha, kemudian dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut :

Jika Cronbach’s Alpha > 0.60 maka reliabel

Jika Cronbach’s Alpha ≤ 0.60 maka tidak reliable 4. Metode analisis regresi sederhana

Analisis regresi dgunakan untuk mempengaruhi pengaruh variabel bebas ( X ) yaitu Insentif dan variabel tidak bebas ( Y ) yaitu Kinerja karyawan yang dinyatakan dengan fungsi linear.

(16)

Keterangan : X = Insentif Y = Produktivitas a = Konstanta b = Koefisien Regresi n = Jumlah karyawan

nilai a dihitung dengan rumus :

( ∑Y ) ( ∑X2 ) – ( ∑X ) ( ∑XY) a = n

X2 – (

X )2 n

XY – (

X ) (

Y ) β = n

X2 – (

X )2 Pengujian Koefisien Regresi

( b – β ) t0 = Sb n n n n

Xi Yi – (

Xi ) (

Yi ) β = i -1 i -1 i - 1 n n n

X2i

-

(

n

Xi

)

2 i -1 i -1 Menentukan t hitung : ( b – 0 ) t0 = Sb sb = se______ Σ (X2) – (ΣY) /n se = Σy2-αΣy-bΣxy__ n2 Keterangan:

(17)

b : perkiraan koefisien regresi

sb : kesalahan standar koefisien regresi β : koefisien regresi

se : kesalahan regresi

Pengujian hipotesis :

H0 : β = 0, ( Insentif tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan ) Ha : β ≠ 0, ( Insentif berpengaruh terhadap kinerja karyawan ) Dasar pengambilan keputusan

• Jika statistik t hitung < statistik t tabel, maka Ho diterima.

• Jika statistik t hitung > statistik t tabel, maka Ho ditolak

- Tingkat signifikan ( α ) sebesar 5 % atau 0,05 berarti kemungkinan kesalahan dari penarikan kesimpulan dan dpt diterima 5% dan memiliki probalitas 95%.

Gambar

Tabel Variabel Operasional Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

proses untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator saja. Pembelajaran ini dapat menumbuhkan kerjasama

PAKET HEMAT FOTO DIGITAL DENGAN KAMERA PROFESSIONAL Fasilitas : Retaching Computerized Rekayasa dengan berbagai macam background sesuai permintaan dan efek Sephia Hitam

Demikian pula bilamana terjadi sebaliknya yakni semakin tidak baik gaya kepemimpinan transformasional yang ditampilkan bersamaan dengan tidak kuatnya komitmen

Terima kasih kepada ibu karena telah ikut berpartisipasi dalam penelitian skripsi saya tentang Analisis Pengaruh Karakteristik Sosial Ketenagakerjaan Pada Perempuan

Dapat dilihat pada table 3 dan 4 bahwa pada penggunaan Filter aktif Cascaded Multilevel Inverter, nilai THD arus dan tegangan sumber masih dibawah batas yang diijinkan atau sesuai

Pelatihan dan pengembangan Tingkat kebijakan dalam memberikan kesempatan pelatihan atau pengembangan kepada pegawai berprestasi Ordinal 10 Kepuasan Kerja (Y)

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Januari 2014 ini adalah debit air, dengan judul Pendugaan Debit Andalan Menggunakan Model SWAT di Sungai

melakukan analisis apakah ada hubungan tingkat pengetahuan perawat dengan pelaksanaan mengubah posisi yang dilakukan pada pasien