• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nur Aisyah 1, Soeb Aripin 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nur Aisyah 1, Soeb Aripin 1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Hal: 113-119

Penerapan Algoritma Elias Omega Code Pada Kompresi File Audio Aplikasi

Murottal Muzzamil Hasbalah

Nur Aisyah1, Soeb Aripin1

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Budi Darma, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Email: 1*nuraaisyaah@gmail.com

Abstrak

Masalah yang kerap dialami oleh pengguna telepon pintar atau biasa juga disebut smart phone adalah minimnya kapasitas memori untuk menyimpan data baik audio, maupun berbentuk dokumen, terlebih lagi jika smart phone tersebut hanya memiliki 2 slot sim card, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan tambahan kapasitas terhadap memori eksternal. Hal tersebut juga diperparah oleh banyaknya aplikasi bawaan smart phone tersebut, sehingga menjadikan semakin minimnya penyimpanan data tersebut. Namun hal ini dapat diatasi apabila melakukan proses kompresi pada aplikasi maupun data yang berkapasitas besar, salah satu algoritma yang dapat diterapkan terhadap kompresi suatu data adalah Algoritma Elias Omega Code.

Kata Kunci : Penerapan, Algoritma Elias Omega Code, Kompresi, File audio, Aplikasi.

1. PENDAHULUAN

Pada awal kemunculannya telepon hanya digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi jarak jauh, namun pada saat ini telepon genggam telah berkembang menjadi sarana untuk mempelajari suatu pokok permasalahan dalam lingkup kehidupan yang berbeda dengan cakupan yang lebih luas, salah satunya dapat memudahkan setiap orang untuk mengakses berbagai bidang ilmu contohnya bidang ilmu agama yang kini tersebar luas di play store dalam bentuk aplikasi. Dimana dapat diketahui secara luas, banyak orang yang mempelajari teknik bacaan Al- Qur’an terkhusunya pada juz 30 . Hal ini disebabkan jumlah ayat dengan jumlah sedang , dan banyak digunakan dalam bacaan sholat.

Aplikasi murottal merupakan sebuah apklikasi dengan teknik membaca Al-Qur’an yang memfokuskan pada teknik kebenaran bacaan dan juga dalam lagu Al-Qur’an. Pada aplikasi murottal konsentrasi bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, namun porsi lagu Al-Qur’an tidak dibawakan sepenuhnya. Hanya dengan tingkat suara sedang dan juga mengutamakan tartil atau dibaca secara pelan pelan.

Pada aplikasi murottal terdapat 37 surat dalam juzz 30 Al-Qur’an dengan durasi rata-rata bacaan lebih dari 2 menit, dengan panjangnya durasi audio tersebut maka juga berpengaruh pada kapasias penyimpanan yang juga akan semakin membesar. Tak heran jika kebanyakan aplikasi murottal memiliki kapasitas yang besar sehingga akan membutuhkan banyak ruang untuk menyimpan file aplikasi tersebut, banyak orang akan memilih untuk menghapus aplikasi lain agar bisa memasang aplikasi baru di telepon genggamnya, hingga akhirnya akan sangat tidak efektif jika sewaktu waktu aplikasi yang telah di hapus di butuhkan kembali. Hal ini dapat dihindari apabila aplikasi tersebut melewati proses kompresi terlebih dahulu.

Kompresi sendiri adalah sebuah proses yang dapat mengubah sebuah aliran data masukan (data asli) ke dalam aliran data yang lain (data yang telah dimampatkan) yang memiliki ukuran yang lebih kecil [1]. Salah satu metode yang digunakan dalam melakukan kompresi atau pemampatan data yaitu algoritma Elias Omega Code. Algoritma Elias Omega Code mengurutkan karakter yang

paling banyak muncul ke bit terkecil dan karakter yang langka ke bit terbesar. Dengan begitu, ukuran file dapat diminimalisir dari ukuran aslinya.

2. TEORITIS A. Kompresi

Kompresi sendiri adalah sebuah proses yang dapat mengubah sebuah aliran data masukan (data asli) ke dalam aliran data yang lain (data yang telah dimampatkan) yang memiliki ukuran yang lebih kecil[1]. Kompresi data dalam bidang ilmu komputer, ilmu pengetahuan dan seni adalah sebuah penyajian informasi ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Kompresi data dapat di artikan juga sebagai proses yang dapat mengubah sebuah aliran data masukan (sumber atau data asli) ke dalam aliran data yang lain (keluaran atau data yang dimampatkan) yang memiliki ukuran yang lebih kecil[2].

B. Audio

Audio merupakan salah satu elemen dalam multimedia, di mana elemen ini dapat dirasakan dengan indera pendengaran. Audio terdiri dari kata yang diucap, suara-suara, musik dan bahkan gangguan (noise). Audio sendiri adalah gelombang yang merambat akibat dari tekanan yang melalui beberapa media (benda padat, cair, atau gas). Suara terdiri dari frekuensi dan dapat didengar dalam jangkauan pendengaran tingkatan yang cukup kuat untuk didengar[4].

C. Algoritma Elias Omega Code

Algoritma Elias omega Code merupakan algoritma kompresi yang diperkenalkan oleh Peter Elias pada tahun 1975. Gagasan utama kode ini adalah untuk awalan integer dikodekan dengan representasi kode dari besarnya order dan inisialisasi kode secara rekursif. Algoritma Elias omega Code mengurutkan karakter yang paling banyak muncul ke bit terkecil dan karakter yang langka ke bit terbesar. Dengan begitu, ukuran file dapat diminimalisir dari ukuran aslinya[1] encode dalam bilangan bulat positif n dilakukan dalam langkah-langkah berikut

(2)

Hal: 113-119 2. Jika n = 1, maka stop (proses berhenti). Jika tidak,

maka tambahkan representasi binary dari n ke code_so_far. Asumsikan jumlah binary bit sebagai L (panjang digit bit).

3. Ulangi langkah b hingga representasi binary dari L = 1 untuk menggunakan n[1]. Dimisalkan jika n = 17 dan code_so_far = 0. Ubahlah n ke dalam bentuk

binary menjadi n = 1710 = 100012 dengan L = 5. Kemudian untuk DeCode maka dilakukan dalam langkah-langkah berikut Inisialisasikan nilai n adalah 1. 1. Baca bit selanjutnya. Jika bernilai 0, maka stop (proses

berhenti). Jika tidak, baca bit selanjutnya, dam kelompokan padan+1 bit untuk n, dan ulangi langkah ini.

2. Pembacaan bit dilakukan berturut - turut, dapat dimulai hanya 0 atau diawali dengan 1 yang diikuti dengan n digit bit. Jika grup adalah 0, maka nilai integernya berupa n; yaitu 1. Dan jika grup dimulai dari 1, maka n menjadi nilai grup yang dipresentasikan ke dalam binary[1].

3. ANALISA

A. Analisa Masalah

Pada tahapan ini kompresi akan dilakukan dengan cara, membuka aplikasi murottal lalu user dapat memilih surah yang ingin di dengarkan, pada saat yang sama sistem akan mengkompresi surah yang telah dicari oleh user. Setelah user memilih dan memutar playlist murottal maka sistem secara bersamaan akan mendekompresi file audio murottal yang tersimpan dalam database aplikasi murottal.

B. Penerapan Algoritma Elias Omega Code

Menganalisa file MP3 yang harus dilakukan adalah mengambil sample file MP3 dengan melakukan pembacaan file MP3. Pembacaan file MP3 dilakukan untuk mendapatkan nilai dari data pada sebuah file MP3 yang berupa bilangan hexadesimal. Proses hitungan manual nilai sample file MP3 diambil menggunakan software Binary Viewer, kemudian data nilai hexadesimal MP3 di kompresi menggunakan algoritma Elias Omega Code Berikut informasi objek file MP3 yang akan diambil samplenya sebelum dilakukan kompresi.

Gambar 1. Gelombang Suara Murottal

1.

Kompresi berdasarkan Algoritma Elia Omega Code

Dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

a.

Memasukkan file Dari sample MP3 maka dapat

dilihat nilai hexadecimal menggunakan bantuan software binary viewer seperti di bawah ini :

Gambar 2. Nilai Hexaldecimal File MP3 Sample

Nilai sample hexadesimal diambil dari sisi kiri atas sampai dengan bilangan ke 25. Maka dapat dilihat secara berururtan bahwa nilai hexadecimal yang dihasilkan adalah 6C, 2E, 68, 61, 73, 62, 61, 6C, 6C, 61, 68, 2E, 6A, 75, 7A, 61, 6D, 6D, 61, 2E, 6F, 66, 66, 6C, 69. Nilai sample ini dimasukan kedalam tabel untuk dilakukan pembacaan frekuensi. Pembacaan frekuensi dilakukan dengan menghitung nilai yang sama di setiap nilai sample yang muncul. Berikut ini adalah hasil pembacaan nilai Sample yang disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 1. Pembacaan Nilai Sample

Sample Frekuensi 6C 4 2E 3 68 2 61 5 73 1 62 1 6A 1 75 1 7A 1 6D 2 6F 1 66 2 69 1 Total Sample 25

a.

Mengurutkan karakter yang memiliki frekuensi kemunculan terbanyak hingga terkecil. Urutan hexadecimal dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Pengurutan Frekuensi Terbesar No Hex Frek 1 61 5 2 6C 4 3 2E 3 4 66 2 5 68 2 6 6D 2 7 62 1 8 69 1 9 6A 1 10 6F 1 11 7A 1

(3)

Hal: 113-119

No Hex Frek

12 73 1 13 75 1

b.

Pencarian jumlah bit sample

Dengan cara mengalikan jumlah bit bilangan biner dengan frekuensi kemunculan.

Tabel 3. Nilai Bit File MP3 Sample

No Nilai Bit Frek Bit x Frek

Hex ASCII Biner

1 61 97 01100001 8 5 40 2 6C 108 01101100 8 4 32 3 2E 46 00101110 8 3 24 4 66 102 01100110 8 2 16 5 68 104 01101000 8 2 16 6 6D 109 01101101 8 2 16 7 62 98 01100010 8 1 8 8 69 105 01101001 8 1 8 9 6A 106 01100010 8 1 8 10 6F 111 01101111 8 1 8 11 7A 112 01111010 8 1 8 12 73 115 01110011 8 1 8 13 75 117 01110101 8 1 8 Total Bit 200

Berdasarkan tabel 3. di atas ,maka dapat diperoleh hasil dari perkalian antara 25 nilai hexadecimal dengan seluruh nilai bit yang bernilai 8 bit, maka dapat dihasilkan nilai binner sebanyak 200 bit.

c.

Pembentukan tabel Elias Omega

Dapat dilihat pada langkah dibawah ini untuk dapat mencari kode jika lebih dari 18

Tabel 4. Elias Omega Code

1 0 7 10 111 0 13 11 1101 0 2 10 0 8 11 1000 0 14 11 1110 0 3 11 0 9 11 1001 0 15 11 1111 0 4 10 100 0 10 11 1010 0 16 10 100 10000 0 5 10 101 0 11 11 1011 0 17 10 100 10001 0 6 10 110 0 12 11 1100 0 18 10 100 10010 0

Berdasarkan pada tabel kode Elias Omega Code di atas hanya menunjukan kode sampai nilai karakter ke 18. Bagaimana proses yang dilakukan untuk mendapat kode Elias Omega Code, jika jumlah karakter yang dihasilkan lebih dari 18.

Memisalkan n = 19 nilai desimal 19 dirubah kedalam bentuk biner, sehingga didapatkan nilai biner 10011(2). Kemudian hitung nilai Length (L) dari nilai biner tersebut, dimana nilai L pada nilai binner 19 yaitu berjumlah 5 bit. Lalu pada nilai binner pertama dari n ditambahkan angka 0 pada bagian paling kanan, dikarenakan nilai L - 1 ≠ 0, hal ini sudah menjadi ketentuan dari Algoritma Elias Omega Code, maka hasil pencarian pertama dari n adalah 10011 | 0 , kemudian langkah selanjutnya adalah mencari nilai binner dari L-1 (5-1) yaitu 4 dinyatakan dalam bentuk biner yaitu 100 pada nilai biner ini panjang L adalah 3 dan L - 1 ≠ 0 ,maka dapat dituliskan menjadi

100|10011|0. Ulangi pencarian hingga mencapai L-1 =1 Maka proses pencarian dapat dihentikan. Adapun Proses pencarian kode pada Algoritma Elias Omega dapat dilihat lebih jelas dibawah ini :

Memisalkan n=19 𝑛 = 1910 = 100112 𝐋 = 𝟓 − 𝟏 Code_so_far = n|code_so_far =”10011” | 0 = 10011 0 𝐿 − 1 = 5 − 1 = 4 = 1002 𝐋 = 𝟑 − 𝟏 Code_so_far = n|code_so_far =”100” | 10011 |0 = 100 10011 0 𝐿 − 1 = 3 − 1 = 2 = 102 𝐋 = 𝟐 − 𝟏 Code_so_far = n|code_so_far =”10” | ” 100| 10011| 0 = 10 100 10011 0 L – 1 = 2 – 1 = 1.

b.

Jika L = 1, maka proses berhenti (stop). Dengan demikian n= 19 dengan nilai 10 100 10011 0. Membuat tabel kompresi

Dengan cara mengurutkan data dengan kode Elias omega sesuai dengan tabel kode yang terdapat pada tabel 5. setelah diurutkan.

Tabel 5. Karakter dan Frekuensi Bit Sesudah Dikompresi

N Hex Elias Omega

Code Bit Frek

Bit x Frek 1 61 0 1 5 5 2 6C 10 0 3 4 12 3 2E 11 0 3 3 9 4 66 10 100 0 6 2 12 5 68 10 101 0 6 2 12 6 6D 10 110 0 6 2 12 7 62 10 111 0 6 1 6 8 69 11 1000 0 7 1 7 9 6A 11 1001 0 7 1 7 10 6F 11 1010 0 7 1 7 11 73 11 1011 0 7 1 7 12 75 11 1100 0 7 1 7 13 7A 11 1101 0 7 1 7 Jumlah 110 bit

c.

Perubahan data krakter ke data biner.

Adapun langkahnya adalah dengan pengembalian susunan nilai desimal sampel awal sebelum kompresi yaitu dengan cara merubah setiap karakter menjadi bit seperti sebelumnya. Pembacaan bit dimulai dengan karakter paling kiri hingga selesai 6C, 2E, 68, 61, 73, 62, 61, 6C, 6C, 61, 68, 2E, 6A, 75, 7A, 61, 6D, 6D, 61, 2E, 6F, 66, 66, 6C, 69 (tanpa tanda koma dan spasi) menjadi nilai bit biner.

“100110101010011101101011100100100010101011 0111001011110001111010010110010110001101110 1001010001010001001110000”.

d.

Penambahan padding bit dan flog bin

Kemudian sebelum di dapatkan hasil keseluruhan akhir kompresi dilakukan penambahan string bit itu

(4)

Hal: 113-119 sendiri yaitu padding bit dan flag bit. Jika sisa bagi

panjang string bit terhadap 8 adalah 0 maka tambahan 00000001. Nyatakan dengan bit akhir. Sedangkan jika sisa bagi panjang string bit terhadap 8 adalah n (1,2,3,4,5,6,7) maka tambahkan 0 sebnyak 7 – n + “1” di akhir string bit. Nyatakan dengan L. Lalu tambahkan bilangan biner dari 9 – n dan nyatakan dengan bit akhir, karena jumlah string bit 110 tidak habis dibagi delapan dan sisanya 3 bit, nyatakan sisa bagi tersebut dengan nilai n. maka tambahkan 0 sebanyak 0 sebanyak 7 – n + “1” di akhir string bit. Nyatakan dengan L. Lalu tambahkan bilangan biner dari 9 – n. Nyatakan dengan bit akhir.

7 – n + “1” 7 – 6 + “1”=10 Bit Akhir 9 – n Bit Akhir = 9 – 6 = 3= 00000011 1001101010100111011010111001001000101010110111001 0111100011110100101100101100011011101001010001010 0010011100001000000011

Total panjang bit keseluruhan setelah ada penambahan bit adalah 110+2+8=120. Selanjutnya lakukan pemisahan bit manjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok Sterdiri dari 8 bit seperti tabel di bawah ini.

10011010 10100111 01101011 10010010 00101010 11011100 10111100 01111010 01011001 0110s0011 01110100 10100010 10001001 11000010 00000011

Berdasarkan pada pembagian kelompok nilai biner, didapatkan 15 kelompok nilai biner baru yang sudah terkompresi beserta nilai biner penambahan bit. Setelah pembagian dilakukan, maka sample yang sudah

dibagi dirubah kedalam suatu karakter dengan terlebih dahulu.

e.

Merubah hasil string bit ke desimal

Proses merubah hasil string bit ke desimal menggunakan kode ASCII untuk megetahui nilai dari sample yang sudah terkompresi. Adapun nilai sample yang sudah terkompresi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6. Nilai Desimal Sample Terkompresi Urutan Sample Terkompresi (n) Nilai Desimal Terkompresi 1 154 2 167 3 107 4 146 5 42 6 220 7 188 8 122 9 89 10 99 11 116 Urutan Sample Terkompresi (n) Nilai Desimal Terkompresi 12 162 13 137 14 194 15 3

Berdasarkan hasil kompresi dengan elias omega code diatas dapat dihitung kinerja kompresinya yaitu :

𝐶𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑖𝑜𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜(𝐶𝑟)

= 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 𝑋 100% =120

200 𝑋 100% = 60%

2.

Dekompresi Berdasarkan Algoritma Elias Omega Code Pada proses dekompresi hal yang dilakukan adalah menganalisa keseluruhan bit hasil dari kompresi sebelumnya. Adapun bit keseluruhan hasil kompresi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7. Nilai Desimal dan Biner Sample Kompresi

N Nilai Des Nilai Biner

1 154 10011010 2 167 10100111 3 107 01101011 4 146 10010010 5 42 00101010 6 220 11011100 7 188 10111100 8 122 01111010 9 89 01011001 10 99 01100011 11 116 01110100 12 162 10100010 13 137 10001001 14 194 11000010 15 3 00000011

Berdasarkan pada tabel di atas maka diambil seluruh nilai biner dan digabungkan menjadi

“100110101010011101101011100100100010101011011 1001011110001111010010110010110001101110100101 00010100010011100001000000011”

Selanjutnya adalah dengan mengembalikan binary menjadi string bit semula dengan menghilangkan biner yang ditebalkan. Untuk mengembalikan binary menjadi string bit semula dapat dilakukan melalui langkah berikut ini.

Lakukan pembacaan pada 8 bit terakhir, hasil pembacaan berupa bilangan desimal. Nyatakan hasil pembacaan dengan n. Hilangkan bit pada bagian akhir sebanyak 7+n. Setelah dilakukan perhitungan pembacaan bit akhir . Nilai biner yang dihilangkan sebanyak 8 bit pada akhir. n = 1. Hilangkan 7 + n atau 7+3 = 10. Penjelasan diatas menujukan bahwa bit akhir harus dihilangkan. Hasil pengembalian binary menjadi string bit semula dapat dilihat sebagai berikut ini:

(5)

Hal: 113-119 1001101010100111011010111001001000101010110111

0010111100011110100101100101100011011101001010 001010001001110000

Berdasarkan perhitungan dengan algoritma elias omega code pada string bit diatas berjumlah 110 bit seperti diawal sehingga dilakukan pembacaan string bit awal. Dengan cara mencocokkan binner hasil kompresi Elias Omega, dilihat dari sisi terkiri. Misalkan sisi terkiri 1 lalu dicocokkan dengan tabel Elias Omega, jika tidak ada maka dilanjutkan kepada biner disebelahnya yaitu 0, makamenjadi 10 ,lakukan langkah yang sama hingga menemukan binner yang cocok dengan tabel Elias Omega yaitu 100. Setelah ditemukan kecocokan maka dimulai dengan langkah baru, dengan mengambil nilai biner pada biner setelahnya yaitu 1. Adapun tabel hasil perhitungan diatas adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Index Keterangan

Indeks Nilai Keterangan

1 1 Tidak Ada

2 10 Tidak Ada

3 100 Ada Pada tabel

4 1 Tidak Ada

5 11 Tidak Ada

6 110 Ada Pada Tabel

7 1 Tidak Ada

8 10 Tidak Ada

9 101 Tidak Ada

10 1010 Tidak Ada

11 10101 Tidak Ada 12 101010 Ada Pada Tabel

13 0 Ada Pada Tabel

14 1 Tidak Ada 15 11 Tidak Ada 16 111 Tidak Ada 17 1110 Tidak Ada 18 11101 Tidak Ada 19 111011 Tidak Ada 20 1110110 Ada Pada Tabel

21 1 Tidak Ada

22 10 Tidak Ada

23 101 Tidak Ada

24 1011 Tidak Ada

25 10111 Tidak Ada 26 101110 Ada Pada Tabel

27 0 Ada Pada Tabel

28 1 Tidak Ada

29 10 Tidak Ada

30 100 Ada Pada Tabel

31 1 Tidak Ada

32 10 Tidak Ada

33 100 Ada PadaTabel

34 0 Ada Pada Tabel

35 1 Tidak Ada

36 10 Tidak Ada

37 101 Tidak Ada

38 1010 Tidak Ada

39 10101 Tidak Ada

Indeks Nilai Keterangan

40 101010 Ada Pada Tabel

41 1 Tidak Ada

42 11 Tidak Ada

43 110 Ada Pada Tabel

44 1 Tidak Ada 45 11 Tidak Ada 46 111 Tidak Ada 47 1110 Tidakk Ada 48 11100 Tidak Ada 49 111001 Tidak Ada 50 1110010 Ada Pada Tabel

51 1 Tidak Ada 52 11 Tidak Ada 53 111 Tidak Ada 54 1111 Tidak Ada 55 11110 Tidak Ada 56 111100 Tidak Ada 57 1111000 Ada Pada Tabel

58 1 Tidak Ada 59 11 Tidak Ada 60 111 Tidak Ada 61 1111 Tidak Ada 62 11110 Tidak Ada 63 111101 Tidak Ada 64 1111010 Ada Pada Tabel

65 0 Ada Pada Tabel

66 1 Tidak Ada

67 10 Tidak Ada

68 101 Tidak Ada

69 1011 Tidak Ada

70 10110 Tidak Ada 71 101100 Ada Pada Tabel

72 1 Tidak Ada

73 10 Tidak Ada

74 101 Tidak Ada

75 1011 Tidak Ada

76 10110 Tidak Ada 77 101100 Ada Pada Tabel

78 0 Ada Pada Tabel

79 1 Tidak Ada

80 11 Tidak Ada

81 110 Ada Pada Tabel

82 1 Tidak Ada 83 11 Tidak Ada 84 111 Tidak Ada 85 1110 Tidak Ada 86 11101 Tidak Ada 87 111010 Tidak Ada 88 1110100 Ada Pada Tabel

89 1 Tidak Ada

90 10 Tidak Ada

91 101 Tidak Ada

92 1010 Tidak Ada

93 10100 Tidak Ada 94 101000 Ada Pada Tabel

95 1 Tidak Ada

(6)

Hal: 113-119

Indeks Nilai Keterangan

97 101 Tidal Ada

98 1010 Tidak Ada

99 10100 Tidak Ada 100 101000 Ada Pada Tabel

101 1 Tidak Ada

102 10 Tidak Ada

103 100 Ada Pada Tabel

104 1 Tidak Ada 105 11 Tidak Ada 106 111 Tidak Ada 107 1110 Tidak Ada 108 11100 Tidak Ada 109 111000 Tidak Ada 110 1110000 Ada Pada Tabel

Maka dari penjabaran diatas dapat dibentuk tabel elias omega code dan nilai sample awal.

Tabel 9. Tabel sample dan Elias Omega Code

N Elias Omega Code Nilai Hex 1 100 6C 2 110 2E 3 101010 68 4 0 61 5 1110110 73 6 101110 62 7 0 61 8 100 6C 9 100 6C 10 0 61 11 101010 68 12 110 2E 13 1110010 6A 14 1111000 75 15 1111010 7A 16 0 61 17 101100 6D 18 101100 6D 19 0 61 20 110 2E 21 1110100 6F 22 101000 66 23 101000 66 24 100 6C 25 1110000 69

Berdasarkan hasil dekompresi di atas didapati nilai hexadesimal awal sebelum kompresi sebagai berikut, 6C, 2E,68, 61, 73, 62, 61, 6C, 6C, 61, 68, 2E, 6A,75 7A, 61, 6D, 6D, 61, 2E, 6F, 66, 66, 6C , 69.

4. IMPLEMENTASI

Dalam menerapkan program kompresi file audio menggunakan Algoritma Elias Omega Code pada penelitian

yang dilakukan membuthkan perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware) sebagai kebutuhan dari sistem itu sendiri, adapun spesifikasi software dan Hardware yang digunkan adalah:

1. Perangkal lunak (Sofware) a. Windows 7

b. Eclipse

2. Perangkat Keras (Hardtware)

a. Prosesor dengan kecepatan minimal 1.6GHz, b. memori Hardisk dengan kapasitas yang kosong

3GB,

c. kecepatan Hardisk minimal 5400 RPM d. RAM minimal 2 GB

A. Tampilan Pengujian

Tampilan pengujian adalah tampilan antar muka aplikasi dengan user aplikasi. Tampilan form aplikasi tersebut terdiri dari dari 3 form yaitu form menu utama, form Daftar surat dan form Murottal Al-Qur’an dan form About me.

Form menu utama adalah tampilan saat program pertama kali dijalankan dan belum melakukan proses apapun, seperti dimana form tersebut terdapat menu form Daftar surat yang berisi kumpulan surat yang terdapat pada juz 30, form Murottal Al-Qur’an merupakan kumpulan audio mp3 murottal Al-Qur’an juz 30

Gambar 2. Tampilan Menu Utama

Form daftar surat merupakan tampilan form daftar surat dalam Al-Qur’an, sehingga memudahkan pengguna untuk membaca Al-Qur’an denga telepon genggam

(7)

Hal: 113-119 Form Murottal Al-Qur’an merupakan tampilan

merupakan kumpulan audio mp3 murottal Al-Qur’an juz 30.Dimana pada form ini dilakukan proses kompresi yang tersimpan pada Databaase aplikasi murottal, lalu pada tahapan pencarian ayat sistem akan melakukan proses dekompresi dengan meguunaka Algoritma Elias Omega Code

Gambar 4. Tampilan Form Murottal Muzzamil Hasbalah

5. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab-bab sebelumnya dan analisa terhadap penerapan algoritma Elias Omega codes terhadap kompresi file audio maka dihasilkan kesimpulan Proses kompresi dan dekompresi pada file audio dilakukan dengan proses encoding dan decoding yang terdapat pada metode algoritma Elias Omega codes. Algoritma Elias Omega Codes dapat diterapkan untuk melakukan kompresi karakter yang terdapat pada file audio sehingga ukuran file menjadi lebih kecil. Aplikasi kompresi file audio telah selesai dirancang dengan menggunakan Eclipse dimana file audio didalamnya telah terkompresi dengan menggunakan algoritma elias omega code .

REFERENCES

[1] N. P. Ayu and N. Fani, “Analisis Algoritma Huffman Statis Dalam Kompresi Teks Pada Short Message Service ( SMS ),” pp. 69–76, 2016. [2] P. Studi, I. Komputasi, U. Telkom, and L. Firmansah, “Kompresi Data Audio Lossless format FLAC menjadi Audio Lossly format MP3 dengan Algoritma Huffman Shift Coding AUDIO LOSSY FORMAT MP3 DENGAN ALGORITMA HUFFMAN,” vol. 2, no. 3, pp. 8066– 8073, 2015.

[3] D. A. Yansyah and I. Pendahuluan, “PERBANDINGAN METODE PUNCTURED ELIAS CODE DAN,” Kompresi, vol. 2, no. 6, pp. 33– 36, 2015.

[4] E. K. Gulo, “PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI AUDIO DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA GOLOMB,” vol. 16, pp. 436–439, 2017.

[5] Y. Laia, “Optimasi Rasio Kompresi Dan Kompleksitas Waktu Kompresi File Teks Menggunakan Algoritma Lempel-ZIV-Welch Dengan Fibonacci Search,” vol. 1, pp. 61–66, 2019.

Gambar

Gambar 1. Gelombang Suara Murottal
Tabel 3. Nilai Bit File MP3 Sample
Tabel 6. Nilai Desimal Sample Terkompresi  Urutan  Sample  Terkompresi (n)  Nilai Desimal Terkompresi  1  154  2  167  3  107  4  146  5  42  6  220  7  188  8  122  9  89  10  99  11  116  Urutan Sample  Terkompresi (n)  Nilai Desimal Terkompresi 12 162 1
Tabel 9. Tabel sample dan Elias Omega Code  N  Elias  Omega  Code  Nilai Hex  1  100  6C  2  110  2E  3  101010  68  4  0  61  5  1110110  73  6  101110  62  7  0  61  8  100  6C  9  100  6C  10  0  61  11  101010  68  12  110  2E  13  1110010  6A  14  111
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kurva suhu optimum enzim papain dari getah pepaya jenis daun kipas Pada Gambar 3, terlihat bahwa aktivitas papain mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan suhu dari

Sugeng Baru merupakan perusahaan yang memproduksi bahan bangunan berupa paving, batako, gorong-gorong, roster dan propile secara missal, maka penulis

bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kebakaran Kota Banjarmasin merupakan bagian dari perangkat daerah yang dalam pembentukan dan penyusunannya harus berpedoman pada

Tawaf terdiri dari beberapa macam yaitu tawaf rukun (tawaf Ifadah dan tawaf rukun umrah), tawaf qudum (sunah bagi haji ifrad dan qiran tapi tidak sunah bagi haji tamattu’),

Efektivitas Kombinasi Terapi Murottal Al-Qur‟an Dan Abdominal Stretching Exercise Untuk Mengurangi Nyeri Haid Pada Remaja Putri ... Standar Operasional Prosedur Kombinasi

Trichinellosis pada daging babi tersebut dide- teksi menggunakan metode digesti dan kemudi- an hasil yang positif pada uji digesti dilakukan uji dengan metode kompresi untuk

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian ilmu pengetahuan hukum, khususnya di dalam Hukum Tata Negara, dalam rangka

Pembahasan utama dalam tulisan ini akan mengritisi dari sudut teoretis atas penerapan RBR dalam UUCK yang terdiri atas 4 (empat) kritik, yaitu (i) format omnibus yang diterapkan