OLA KOMUNIKASI MAHASISWA ASAL SUMATERA UTARA SUKU BATAK KARO
Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Mahasiswa Asal Sumatera Utara Suku Batak Karo yang Melakukan Studi di Universitas Komputer Indonesia dalam
Berinteraksi dengan Lingkungan Kampusnya. SKRISI
iajukan Untuk Memperoleh Gelar Strata 1 (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Oleh :
NADIA FAHLUVINA NIM. 41810134
ROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU OLITIK
AFTAR RIWAYAT HIUP
ATA PRIBAI :
ama : adia Fahluvina
ama Panggilan : adia
Tempat / Tgl Lahir : Bandung, 29 Maret 1993 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum menikah
ama Ayah : Lukman Turnawan
ama Ibu : Masitah
Alamat Asal : Bumi Sukagalih Permai Blok A4 o. 29 RT 07 RW 09 Kopo Katapang Bandung
Telepon : (022) 85870275
PENIIKAN
1. Pendidikan Formal Dalam/Luar egri
No Tingkat STTB/Tanda
Lulus/Ijasah Tahun
Tempat Keterangan
1 TK 1997-1999 TK Istiqomah Bandung Berijazah
2 SD 1999-2003 SD Cilapmpeni 3
Bandung
Berijazah
3 SMP 2004-2007 SMP 2 Margahayu
Bandung
Berijazah
4 SMK 2007-2010 SMK Angkasa 2
Bandung
2 Sumber Daya Geologi dan Mineral Kota
Bandung
PENGALAMAN MENGIKUTI KEGIATAN/SEMINAR
No Tahun Uraian Keterangan
1 2009 Praktek Kerja Industri Pada Urusan Arsip Ekspedisi Sumber Daya Geologi
Bersertifikat
2 2010 Peserta Uji Kompetensi Keahlian oleh Ikatan Sekretaris Indonesia
Bersertifikat
3 2010 Peserta Table Manner Course di The Amarossa Hotel Bandung
Bersertifikat
4 2010 Peserta Workshop Fotografi Dasar di Kompas Gramedia
Bersertifikat
5 2011 Peserta One Day Workshop Mc & Radio Announcer oleh umberone
Broadcasting School
Bersertifikat
6 2011 Peserta Mentoring Agama Islam di Auditorium UIKOM
Bersertifikat
7 2012 Peserta Study Tour Mass Media diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi FSIP UIKOM
Bersertifikat
8 2012 Peserta One Day Workshop Great
Managing Event “Event Management” di Auditorium UIKOM
Bersertifikat
9 2012 Peserta One Day Workshop Great Managing Event “Master of Ceremony” di Auditorium UIKOM
Bersertifikat
10 2013 Peserta Seminar Spirit of Communication Science Student diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi FSIP UIKOM
11 2014 EPT at English Department Indonesian Computer of University
Bersertifikat
12 2014 Peserta Cepat dan Mudah Membuat Website Online dalam 30 Menit di Laboratorium Hardware UIKOM
Bersertifikat
Bandung, Agustus 2014 Hormat Saya
AFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN...i
LEMBAR PERNYATAAN...ii
LEMBAR PERSEMBAHAN...iii
ABSTRAK...iv
ABSTRACT...v
KATA PENGANTARvi
AFTAR ISIvii
AFTAR TABELviii
AFTAR GAMBARxiv
AFTAR LAMPIRANxv
BAB I PENAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah 1
1.2Rumusan Masalah12
121 Rumusan Masalah Makro12
122 Rumusan Masalah Mikro 13
13 Maksud dan Tujuan Penelitian 13
132 Tujuan Penelitian14
14 Kegunaan Penelitian14
141 Kegunaan Teoritis 15
142 Kegunaan Praktis15
1421 Bagi Peneliti 15
1422 Akademik 16
1423 Lembaga Akademik 16
1424 Mahasiswa Pendatang Asal Sumatera16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA AN KERANGKA PEMIKIRAN
21 Tinjauan Pustaka 17
211 Penelitian Terdahulu 17
212 Tinjauan Tentang Komunikasi19
2121Pengertian Komunikasi 19
2122 Proses Komunikasi 21
2123 Fungsi Komunikasi24
2124 Tujuan Komunikasi25
2125 Hambatan Komunikasi 27
213 Tinjauan Mengenai Komunikasi Antar Pribadi 32
2131 Fungsi Komunikasi Antar Pribadi34
2132 Bentuk-Bentuk Hubungan dalam Komunikasi
Antar Pribadi 34
2141 Komunikasi dan Budaya37
2142 Unsur-unsur Komunikasi Antar Budaya 38
2143 Fungsi Komunikasi Antar Budaya 44
215 Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi47
216 Tinjauan Mengenai Mahasiswa 49
217 Tinjauan Mengenai Interaksi Sosial51
2171Unsur-unsur Interaksi Sosial 52
2172 Proses Interaksi Sosial53
218 Tinjauan Mengenai Lingkungan54
22 Kerangka Pemikiran 56
221 Kerangka Teoritis56
222 Kerangka Konseptual 59
BAB III OBJEK AN METOE PENELITIAN
31 Objek Penelitian 65
311 Sejarah Universitas Komputer Indonesia66
312 Logo dan Arti Logo Universitas Komputer Indonesia68
313 Visi, Misi, Tujuan, Motto, dan Budaya Universitas Komputer
Indonesia Visi70
314 Susunan Pimpinan Universitas Komputer Indonesia 71
315 Pimpinan Fakultas 71
316 Direktorat Universitas Komputer Indonesia 72
318 Struktur Organisasi Universitas Komputer Indonesia74
319 Latar Belakang Budaya Mahasiswa UNIKOM75
3110 Suku-suku di Sumatera Utara76
3111Nilai Kekerabatan Masyarakat Sumatera Utara77
3112 Karakteristik orang Sumatera Utara Dari Setiap Suku80
32 Metode Penelitian82
221 Desain Penelitian82
322 Teknik Pengumpulan Data 84
3221 Studi Pustaka84
3222 Studi Lapangan85
323 Subjek dan Informan Penelitian 88
3231 Subjek Penelitian88
3232 Informan Penelitian89
3233 Informan Pendukung90
324 Teknik Analisa Data91
325 Uji keabsahan Data94
326 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian95
3261 Lokasi Peneitian 95
3262 Waktu Penelitian 96
BAB IV HASIL PENELITIAN AN PEMBAHASAN
41 Analisis Identitas Informan108
4.2.1 Proses Komunikasi Mahasiswa Asal Sumatera Utara113
4.2.2 Hubungan Mahasiswa Asal Sumatera Utara120
4.2.3 Hambatan Komunikasi Mahasiswa Asal Sumatera Utara125
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian135
BAB V KESIMPULAN AN SARAN
51 Kesimpulan152
5,2 Saran154
521 Bagi Lembaga (Universitas Komputer Indonesia) 154
522 Bagi Mahasiswa Pendatang 154
523 Bagi Peneliti Selanjutnya155
AFTAR PUSTAKA 156
LAMPIRAN 159
AFTAR PUSTAKA
BUKU:
ungin, urhan. 2006. osiologi Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada ____________. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja
GrapindoPersada.
____________. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindoPersada
Djamarah, Syaiful ahri. 2004. Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga ebuah Perspektif Pendidikan Islam. Jakarta. Renika Cipta Effendy, UchjanaOnong. 2004. IlmuKomunikasiTeoridanPrkatek. andung:
PT. RemajaRosdakarya.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmukomunikasi: Teori&Praktek. Yogyakarta: GrahaIlmu
Liliweri, Alo. 2003.Dasar-dasarKomunikasiAntarbudaya. Yogyakarta: PustakaPelajar Offset.
___________, 2005. Prasangka dan Konflik, Yogyakarta. PustakaPelajar Offset.v
___________, 2011. Komunikasierba Ada erbaMakna. andung: KencanaPrenada Media Group
Littlejohn Stephen W, dan Foss Karen A. 2011. Teorikomunikasi (Theories of human communication).Jakarta: SalembaHumanika
Lexy J. Meleong, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, andung: RemajaRosdakarya.
Matsden, William. 1966. History of umatra. Kuala Lumpur. Oxford University Press.
Miles, Robert. 1989. Racism. New York: Routledge.
Mulyana, Deddy. 1996. Human Communication Prinsip-prinsipDasar. andung: RemajaRosdaKarya
______________. 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, andung: Remaja Rosdakarya
______________danRakhmatJalaluddin. 2005, Komunikasi Antar budaya Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya, andung: Remaja Rosdakarya,
Reid, Anthony. 2011. Menuju ejarah umatera. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia & KITLV
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. andung: Alfabeta.
Sumarwoto, Otto. 2001. Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
PENELITIAN TERAHULU
Kezia Sekeon. 2011. Komunikasi Antar udaya Pada Mahasiswa FISIP UNSRAT.
ryan Hilton. 2007. Akulturasi Mahasiswa Pendatang di Kota andung Pada
UfitApirnayanti. 2013. Pola Komunikasi Wanita Karir ingle Parent Dengan Anaknya Di Kota andung. UNIKOM
INTERNET:
. http://news.detik.com (Diakses pada tanggal, 21 Februari 2014 pukul 19:35 ) 2. http://unikom.ac.id (Diakses pada tanggal, 8 Februari 2014 pukul 15:53) 3. http://hmp.pasca.ugm.ac.id (Diakses pada, 24 Februari 2014 Pukul 21:12) 4. http://itha911.wordpress.com (Diakses pada tanggal 12 mei 2014 Pukul
21:02)
5. http://tsantsantsan.wordpress.com (Diakses tanggal 24 April 2014 Pukul 19:43 )
6. http://s2tpfkipunila.blogspot.com (Diakses pada tanggal 25 April 2014 pukul 19:34)
7. http://moiindi.blogspot.com (Diakses pada tanggal 24 April 2014 pukul 17:56)
8. http://sophyagea.blogspot.com (Diakses pada tanggal 8 Juni 2014 pukul 11:55)
ATA PENGANTAR
uji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya karena telah memberikan kekuatan, dan perlindungan-Nya setiap saat sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan tepat waktu.
eneliti juga berterima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua, ibunda tersayang Masita (alm) dan apah Lukman Turnawan juga Abi, Indra Brahmantia yang telah melahirkan dan merawat peneliti. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, nasehat, arahan, petunjuk materi, dan bimbingan baik dikala sedih maupun gembira. Terima kasih untuk cinta Mama yang selalu menjadi motivasi, tanpa itu peneliti tidak akan mampu untuk menjalani perkuliahan dan menyelesaikan penelitian ini.
eneliti menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini, peneliti banyak mendapat dorongan, bantuan,dan bimbingan yang berharga dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yth, Rektor UNIOM, DR. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto beserta jajarannya yang telah menyediakan gedung dan ikut memotivasi seluruh civitas akademika dalam menciptakan para kalangan intelektual yang berkualitas.
2. Yth, Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs,.M.A selaku dekan FISI UNIKOM yang telah surat izin penelitian skripsi.
4. Yth, Ibu Melly Maulin P., S.Sos.,M.Si selaku sekretaris rogram Studi Ilmu Komunikasi FISI UNIKOM serta selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, nasehat dan bimbingan lepada peneliti.
5. Yth, Ibu Rismawaty, S.Sos,M.Si selaku staf dosen tetap rogram Studi Ilmu Komunikasi FISI UNIKOM, serta selaku dosen wali yang telah memberikan arahan, nasehat, dan bimbingan kepada peneliti.
6. Yth, Staf dosen Program Studi Ilmu omunikasi yang telah mengajar dan memberikan ilmu kepada peneliti selama menempuh studi hingga saat ini. 7. Yth, Sekretaris Program Studi Ilmu omunikasi, Ibu Astri Ikawati yang
telah mengurus keperluan administrasi Usulan enelitian ini bagi peneliti. 8. Yang Tersayang Adik-adik peneliti, kepada Jodi Bram Ramadhan dan M.
Tobi Turnawan terima kasih telah menjadi motivasi bagi peneliti samoai saat ini
9. epada Cik, terima kasih telah menjad iuwak sekaligus menjadi sosok ibu bagi peneliti atas limpahan kasih saying dan motivasi.
10.epada teman-teman seperjuangan, Della, Astrid, Alvi, Euis, Bagus, Rahma, Gita, Uyung. Nenden, Andhika, Ajeng, Nunung dan semuanya yang tak dapat disebutkan satu persatu, bersama kita bisa.
Yang terakhir, peneliti ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih telah membantu peneliti selama peneliti melakukan penelitian atau selama peneliti menampuh studi hingga saat ini.
Demikian penelitian ini peneliti buat, untuk kesempurnaannya yang lebih baik lagi maka kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh peneliti. Semoga Usulan enelitian ini dapat bermanfaat bagi semua khususnya para mahasiswa sebagai literatur.
Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih.
Bandung, Agustus 2014
A I PENDAHULUAN
I.1 Latar elakang Masalah
enomena mahasiswa pendatang tentunya bukan sesuatu yang asing lagi,
terutama di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan
kota-kota besar lainnya di Indonesia ini sudah biasa kita jumpai para mahasiswa
pendatang ini. Sudah menjadi bagian realita, mahasiswa pendatang mengalami
pembauran dengan masyarakat setempat.
Mahasiswa pendatang adalah para mahasiswa yang melakukan studi perguruan
tinggi di daerah atau kota lain atau dapat di katakan merantau dari tempat asalnya
untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas yang akan dia dapatkan di daerah
atau kota lain. enomena tersebut lahir dari kenyataan sekarang ini bahwa pendidikan
merupakan kualitas atau mutu seorang manusia untuk memiliki kehidupanyang layak
dengan memiliki pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh
seseorang tersebut.
Untuk mendapatkan pekerjaan yang layak tersebut, manusia harus dapat
meningkatkan kualitas dirinya, utamanya dalam hal yang telah di sebutkan di atas
yaitu pendidikan. Pendidikan adalah modal awal dan pokok yang harus dimiliki
seorang manusia untuk dapat meningkatkan kualitas dirinya dimata orang lain.
maka dari itu mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mengejar
impiannya dengan mencapai pendidikannya yang setinggi mungkin. Di samping itu
dengan pendidikan pula seseorang akan mampu menaikkan status sosialnya di dalam
masyarakat.
Kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina” itulah ungkapan tepatyang dapat menjadi
motivasi bagi para generasi muda untuk dapat terus belajar dan tak mengenal lelah
untuk mencari ilmu. Manusia dalam hidupnya memang takkan pernah berhenti
belajar, karena belajar tak mengenal batas usia. Banyak para pelajar yang rela
meninggalkan kampung halamannya dengan harapan untuk mendapatkan mutu
pendidikan yang dirasa lebih berkualitas, yang akan ia peroleh di luar kota atau
bahkan luar negeri sekalipun.
Terlebih lagi para generasi muda yang tentunya menjadi cikal bakal bangsa
harusnya memiliki pendidikan yang tinggi agar dapat membangun bangsa dan Negara
dengan sumbangsi yang diberikan sesuai dengan keahlian yang mereka miliki di
berbagai bidang kehidupan yang ada, baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi, dan
lain sebagainya.
Mahasiswamempunyai tempat tersendiri di dalam tubuh masyarakat yang
berarti bukan bagian yang terpisah dari lingkungan masyarakat itu sendiri, sehingga
mahasiswa dapat dirumuskan peranan dan fungsinya untuk peradaban Bangsa
Indonesia.
lebih makmur, lebih sejahtera dan lebih tentram. Perubahan itu dapat dilihat dari dua pandangan, yang pertama menyatakan bahwa tatanan kehidupan bermasyarakat sangat dipengaruhi oleh hal-hal bersifat materialistic seperti teknologi.Lalu yang keduaideologi atau nilai sebagai faktor yang
mempengaruhi kedua pandangan tersebut demi terjadinya perubahan yang diharapkan.” (Nasution Muhammad Asrul,2010)
Di samping itu pula mahasiswa pendatang memiliki motif yang
bermacam-macam mulai dari tujuan untukmendapatkan gelar, mendapatkan kemampuan
akademik ataupun professional, juga adanya keinginan untuk mempelajari budaya
lain, dan dapat pula untuk menambah pengalaman personal mahasiswa pendatang itu
sendiri.
Menilik dari motif dari para mahasiswa pendatang di atas tentunya setiap
pribadi memiliki keinginan dan tujuan yang berbeda-beda dalam pilihannya untuk
merantau ke daerah lain dalam rangka menempuh pendidikan yang lebih tinggi dan
layak.
UNIKOM (Universitas Komputer Indonesia) sebagai salah satu dari Perguruan
Tinggi Swasta di Kota Bandung, merupakan salah satu Universitas yang memiliki
standar pendidikan yang baik dan mampu menghasilkan SDM yang berkualitas.
Memiliki visi dan misi menjadi Universitas terdepan dibidang Teknologi
Informasi & Komputer, berwawasan Global dan menjadi pusat Unggulan dibidang
ilmu pengetahuan Teknologi dan seni yang mendukung pembangunan nasional serta
berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara dan
menyelenggarakan Pendidikan tinggi kearah masyarakat Industri maju dengan
sistem pendidikan yang kondusif, tenaga pengajar berkualitas dan program-program
studi berbasis pada teknologi informasi & komputer dengan mengoptimalkan sumber
daya yang ada, kualitas dan manajemen mutu berdasarkan prinsip Quality Is Our
Tradition. Hal ini di lihat dari berbagai prestasi dan penghargaan yang telah di raih
oleh para mahasiswa UNIKOM dalam berbagai kontes dalam dan luar negeri. Seperti
pada tahun. Seperti diantaranya lima kali berturut-turut dari tahun 2009 sampai
dengan 2013 menjuarai National Winner Rocket Contest dan World Champion Robot
Contest. Sebagian penghargaan yang terbaru didapat oleh UNIKOM pada tahun 2013
kemarin yaitu Indonesian Best Private University, National Winner Indonesian ICT
ward INICT 2013, dan International Winner ICT Innovative Serve Contest 2013.
Tentunya dengan penghargaan-penghargaan yang telah dicapai tersebut
membawa citra positif terhadap UNIKOM itu sendiri, karena dari berbagai media
baik cetak maupun elektronik memberitakan mengenai hal tersebut. Itu berdampak
baik bagi citra dan reputasi UNIKOM kepada lapisan masyarakat di seluruh
Indonesia, hal itu tentunya dianggap mempengaruhi pula pada penerimaan mahasiswa
baru UNIKOM setiap tahunnya. Alhasil faktanya dapat dilihat dari latar belakang
mahasiswa baru yang beragam yaitu berasal dari berbagai daerah di pelosok tanah air
mulai dari pulau Sumatera hingga bagian timur Indonesia.
Alasan pemilihan penelitian ini dilakukan di Universitas Komputer Indonesia
karena mengingatkan UNIKOM sebagai salah satu PTS di Kota Bandung dengan
reputasinya di mata seluruh masyarakat Indonesia dengan pemberitaan di berbagai
media cetak dan elektronik, sebagai Universitas yang memiliki banyak penghargaan
dalam dan luar negeri. Dengan reputasi tersebut tentunya berimbas pada penerimaan
mahasiswa-mahasiswa dengan latar belakang budaya yang beraneka ragam. Hal itu tentunya
sesuatu yang menarik untuk diteliti dengan perbedaan budaya yang berbeda tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh mahasiswa asal Sumatera Utara menduduki
sebagai salah satu mahasiswa pendatang yang memiliki persentase tertinggi yang
melakukan studi di UNIKOM disisi lain pula bahwa di kampus UNIKOM sendiri
belum adanya suatu komunitas atau organisasi khusus yang menghimpun mahasiswa
yang berasal dari Sumatera Utara. Sumatera Utara sendiri memiliki banyak suku
diantaranya suku Batak Karo, Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Pakpahan, Batak
Simalungun, suku Nias dan suku Melayu. Dari pengamatan dan observasi yang
dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa mahasiswa suku Batak Karo sebagai
populasi terbanyak yang melakukan studi di UNIKOM. Di sisi lain juga melihat
bagaimana budaya yang mayoritas mahasiswa di UNIKOM yang beretnis Sunda.
Menilik dari tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pola
komunikasi yang dilakukan mahasiswa pendatang asal Sumatera Utara yaitu Batak
Karo dengan mahasiswa Etnis Sunda yang melakukan studi di UNIKOM.
Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan dari kehidupan
seorang manusia, bahkan seluruh kehidupan seorang manusia di isi dengan
komunikasi. Bagaimana manusia itu berhubungan dengan manusia lainnya dan
membentuk dan menjalin berbagai macam hubungan di antara mereka.
Dalam hal ini pula tentunya bagaimana seorang mahasiswa pendatang Suku
Batak Karo dalam berinteraksi atau melakukan komunikasi pribadi dengan
teman-temannya sesama mahasiswa yaitu dalam hal mahasiswa Etnis Sunda.
Komunikasi yang terjalin baik tentunya diharapkan agar para mahasiswa
pendatang khususnya dalam hal ini mahasiswa Suku Batak Karo dalam menjalani
kehidupan sehart-hari sebagai mahasiswa pendatang. Komunikasi yang diharapkan
adalah komunikasi yang efektif dapat menimbulkan pengertian, kesenangan,
pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik dan tindakan walaupun di latar
belakangi oleh perbedaan budaya.
Dalam melakukan komunikasi tersebut tentunya mahasiswa Suku Batak Karo
akan menemukan banyak rintangan dan hambatan yang akan ia hadapi. Mulai dari
hambatan bahasa, culture shock, dan hambatan-hambatan lain seperti penyesuaian
terhadap cara berbicara, tindak tutur, perilaku dan lain sebagainya. Disamping itu
pula mereka harus menghadapi pandangan stereotype mengenai karakteristik suku
Batak yang di kenal keras dan kasar. Tentunya hal itu bukanlah yang mudah untuk
dihadapi. Perlu waktu dan usaha untuk dapat beradaptasi dengan mahasiswa Etnis
Sunda yang memiliki latar belakang budaya yang jauh berbeda.
Dalam penelitian ini pula komunikasi antar budaya memiliki peranan yang
penting karena dalam hal ini di lihat dari bagaimana mahasiswa asal Sumatera Utara
yang melakukan studi perguruan tinggi di Universitas Komputer Indonesia yang
Seperti yang Young Yun Kim paparkan: “Manusia adalah makhluk sosio-budaya yang memperoleh perilakunya lewat belajar. Apa yang kita pelajari pada umumnya dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya.” (Mulyana, 2010:137)
Melihat realita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural maka akan
terlihat pula adanya berbagai suku bangsa di Indonesia. Tiap suku dan Asal bangsa
inilah yang kemudian mempunyai ciri khas kebudayaan yang berbeda- beda. Suku
Batak Karo merupakan salah satu satu suku bangsa dari provinsi Sumatera Utara
yang ada di Indonesia. Sumatera Utara sendiri memiliki banyak suku bangsa di
dalamnya yang memiliki karakteristik tersediri baik dari segi kebiasaan, keturunan,
adat istiadat, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terutama mengenai suku Batak Karo
yang memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dengan suku bangsa lainnya
Sehubungan dengan suku Batak Karo yang di terletak di pulau Sumatera. Disini
membahas mengenai karakteristik Asal Sumatera secara umum berdasarkan
penelitian William Marshden seorang sejarawan internasional, mengenai Sosiologi
Masyarakat Sumatera menggambarkan karakter masyarakat Sumatera seperti kerbau
dan macan, dimana dua jenis binatang tersebut merupakan hewan asli Sumatera yang
kemudian diidentikkan dengan sifat dan kualitas dari manusia yang tinggal di daerah
tersebut. Orang Sumatera bersifat keras kepala dan suka bersenang-senang seperti
kerbau dan suka berpetualang dan menjarah seperti macan. Marshden menguatkan
argumen tersebut dengan menyajikan beberapa contoh kasus dari sifat dan
karakteristik masyarakat Sumatera akibat dari ‘keterbelakangan’ mereka, kemudian
ke dalam sistem pengklasifikasian atau susunan dimana masa sejarah atau periode
ditempatkan berdasarkan ‘keturunan’ dan ‘spesies’.
Melihat argumen tersebut mengenai karakteristik masyarakat Asal Sumatera
tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa yang bersuku Batak Karo
yang melakukan studi di UNIKOM dalam berinteraksi lingkungan kampusnya,
dengan pandangan stereotype dari orang lain mengenai karakteristik semua orang
Sumatera yang keras dan kasar. Interaksi yang mereka bentuk tersebut menghasilkan
sebuah hubungan yang terjalin, baik dalam hubungan sesama mahasiswa, hubungan
mahasiswa dengan dosen, karyawan UNIKOM, dan hubungan lainnya..
Seperti menurut Djamarah dalam bukunya Komunikasi Orang Tua & Anak
Dalam Keluarga Sebuah Perspektif Pendidikan Islam bahwa
“Pola Komunikasi disini dapat dipahami sebagai pola hubungan antara dua
orang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang
tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat di pahami”. (Djamarah, 2004: 1).
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pola komunikasi sebagai suatu
proses yang berlangsung secara berulang yang dilakukan oleh seseorang dengan
orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut pada akhirnya menghasilkan berbagai macam
bentuk hubungan.
Pada permasalahan ini dapat di lihat bagaimana seorang mahasiswa asal
Sumatera Utara Suku Batak Karo yang melakukan komunikasi secara berulang
dengan orang-orang yang ada di lingkungan kampusnya lalu membentuk berbagai
Pola komunikasi tersebut dilihat dari berbagai aspek dalam proses komunikasi
itu sendiri, baik dalam hal bagaimana penyampaian komunikasi tersebut dengan
bahasa, gesture, dan simbol yang digunakan mahasiswa asal Sumatera Utara dalam
menerjemahkan pikirannya terhadap orang-orang yang berkomunikasi dengan
mereka
Dari semua proses kegiatan komunikasi dalam pola tersebut tentunya tidak
akan terlepas dari berbagai hambatan-hambatan yang akan mereka temui.
Hambatan-hambatan yang ditemui harus dapat menjadi tantangan sendiri bagi mahasiswa asal
Sumatera Utara Suku Batak Karo untuk mencapai tujuan awal dan harapan yang
mereka bawa dari kampung halaman mereka untuk mendapatkan gelar pendidikan
perguruan tinggi.
Menilik pada hakekat manusia sebagai makhluk sosio-budaya yang
memperoleh perilakunya lewat belajar. Apa yang kita pelajari pada umumnya di
pengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya.dari semua aspek belajar
manusia kita belajar banyak dari respon-respon komunikasi terhadap rangsangan dari
lingkungan.
Dari semua aspek belajar manusia, komunikasi merupakan aspek yang sangat
penting dan paling mendasar. Kita belajar dari banyak hal lewat respon-respon
komunikasi terhadap ransangan lingkungan. Kita harus menyandi dan menyandi balik
pesan-pesan dengan cara itu sehingga pesan-pesan tersebut dapat dikenali, diterima,
dan direspon oleh individu-individu yang berinteraksi berfungsi sebagai alat untuk
Dalam hal ini pula komunikasi merupakan alat utama kita untuk memanfaatkan
berbagai sumber daya lingkungan dalam pelayan kemanusiaan. Lewat komunikasi
kita menyesuaikan diri dan hubungan dengan lingkungan kita, serta mendaparkan
keanggotaan dan rasa memiliki dalam berbagai kelompok sosial yang mempengaruhi
kita.
Dalam konteks yang luas ini, kita dapat merumuskan budaya sebagai panduan
pola-pola yang merefleksikan respon-respon komunikatif terhadap ransangan dari
lingkungan. Pola-pola budaya ini pada gilirannya merefleksikan elemen-elemen yang
sama dalam perilaku komunikasi individu yang dilakukan mereka yang dilahir dan
diasuh dalam budaya itu.
Menemukan kebiasaan (bahasa,tradisi, atau norma) yang berbeda dari seorang
teman yang berbeda asal daerahnya tentunyamenjadi tantangan tersendiri bagi
mahasiswa suku Batak Karo. Diperlukan proses penyesuaian terhadap kebudayaan
yang baru mereka temui, sebuah suasana yang baru serta tempat yang baru dapat
menjadi faktor utama yang memicu seorang mahasiswa Batak Karo untuk melakukan
sebuah proses akulturasi, dengan karakteristik masyarakat yang mereka temui, dalam
hal ini menuntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru, yang
didalamnya terdapat sebuah peraturan atau norma-norma tertentu di dalam
masyarakat tersebut selain itu juga mereka diharapkan menyesuaikan dirinya dengan
sistem religi dan upacara keagamaan, bahasa, serta kesenian yang ada.
Sebuah akulturasi dapat berjalan dengan baik apabila faktor lingkungan
sebuah suasana kekeluargaan yang sangat kuat, karena dengan demikian seorangatau
disini mahasiswa asal Sumatera Utara dapat dengan mudah melakukan akulturasi
dengan sebuah kebudayaan yang baru. Sebuah sistem atau peraturan yang baru yang
berada di dalam sebuah tempat baru ditemukan oleh seseorang tidaklah mudah untuk
diterima tanpa adanya sebuah proses komunikasi yang baik.
Berdasarkan wacana di atas peneliti menemukan subfokus yang ingin diteliti
yaitu bagaimana proses komunikasi, hubungan, dan hambatan yang dialami oleh
Mahasiswa asal Sumatera Utara dalam berinteraksi dengan lingkungan kampusnya.
Menilik dari hal-hal tersebut peneliti merasa tertarik untuk mengangkat sebuah
judul yaitu Pola Komunikasi Mahasiswa Asal Sumatera Utara Suku atak Karo
yang Melakukan Studi di Universitas Komputer Indonesia dalam erinteraksi
dengan Lingkungan Kampusnya.
1.2 Rumusan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti merinci secara jelas dan tegas dari fokus pada
rumusan masalah yang masih bersifat umum dengan subfokus terpilih dan
dijadikannya sebagai rumusan masalah makro dan mikro, yakni
1.2.1 Rumusan Masalah Makro
Pada penelitian ini peneliti merumuskan sebuah masalah makro yaitu
Bagaimana Pola Komunikasi Mahasiswa Asal Sumatera Utara Suku Batak
Karo yang Melakukan Studi di Universitas Komputer Indonesiadalam
Berinteraksi dengan Lingkungan Kampusnya?
Pada penelitian ini peneliti merumuskan beberapa masalah mikro yaitu
1. Bagaiamana proses komunikasi Mahasiswa Asal Sumatera Utara Suku
Batak Karo yang Melakukan Studi di Universitas Komputer Indonesia dalam
Berinteraksi dengan Lingkungan Kampusnya.?
2. Bagaimana hubungan yang terbentuk oleh Mahasiswa Asal Sumatera Utara
Suku Batak Karo yang Melakukan Studi di Universitas Komputer Indonesia
dalam Berinteraksi dengan LingkunganKampusnya?
3. Bagaimana hambatan komunikasi yang dihadapi oleh Mahasiswa Asal
Sumatera Utara Suku Batak Karo yang Melakukan Studi di Universitas
Komputer Indonesia dalam Berinteraksi dengan Lingkungan Kampusnya.?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Pada penelitian ini pun memiliki maksud dan tujuan yang menjadi
bagian dari penelitian sebagai ranah kedepannya, adapun maksud dan tujuannya
sebagai berikut:
1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat menceritakan dan menjelaskan
Mahasiswa Indonesia khususnya Asal Sumatera Utara Suku Batak Karo yang
Melakukan Studi di Universitas Komputer Indonesiadalam Berinteraksi
dengan Lingkungan Kampusnya.
1. Untuk mengetahui proses komunikasi Mahasiswa Asal Sumatera Utara
Suku Batak Karo yang Melakukan Studi diUniversitas Komputer
Indonesia dalam Berinteraksi dengan Lingkungan Kampusnya.
2. Untuk mengetahui hubungan yang terbentuk oleh Mahasiswa Asal
Sumatera Utara Suku Batak Karo yang Melakukan Studi di Universitas
Komputer Indonesia dalam Berinteraksi dengan Lingkungan Kampusnya.
3. Untuk mengetahui hambatan komunikasi yang dihadapi oleh
Mahasiswa Asal Sumatera Utara Suku Batak Karo yang Melakukan Studi
di Universitas Komputer Indonesia dalam Berinteraksi dengan
Lingkungan Kampusnya.
1.4 Kegunaan Penelitian
Secara teoritis Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil
yang bermanfaat, sejalan dengan tujuan penelitian di atas. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun praktis.
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Peneliti berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk
pengembangan ilmu yang diperoleh peneliti selama proses akademik. Baik ilmu
komunikasi secara umum dan komunikasi antar pribadi serta komunikasi antarbudaya
1.4.2 Kegunaan Praktis
Adapun hasil penelitian ini secara praktis, diharapkan bisa memberikan suatu
masukan atau referensi tambahan yang dapat diaplikasikan dan menjadi
pertimbangan. Dan kegunaan secara praktis pada penelitian ini sebagai berikut:
1.4.2.1 agi Peneliti
Penelitian ini berguna secara praktis bagi peneliti sebagai aplikasi ilmu
yang selama studi telah diterima secara teori, khususnya tentang pola
komunikasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam menambah wawasan serta sebagai salah satu rujukan untuk
meneliti lebih lanjut dari sisi dan masalah penelitian yang sama dalam
konteks komunikasi.
Selain itu pula dapat menjadi acuan dan dapat memperdalam
pengetahuan dan teori mengenai informasi yang berhubungan dengan
studi ilmu komunikasi.Sebagai bahan referensi sebuah pengetahuan dan
pengalaman serta penerapan ilmu yang diperoleh secara teori.
1.4.2.2 Akademik
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
UNIKOM, secara umum dapat dijadikan sebagai literatur dan referensi
tambahan terutama untuk penelitian dalam kajian yang sama
1.4.2.3 Lembaga Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kepustakaan
melakukan studi di UNIKOM, serta dapat menjadi bahan informasi bagi
pihak yang berkepentingan dengan masalah yang diteliti.
1.4.2.4 Mahasiswa Pendatang
Semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi serta
saran bagi setiap mahasiswa pendatang yang ingin atau sedang menuntut
ilmu di UNIKOM Bandung, dengan memberi gambaran mengenai pola
A III
OJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
bjek penelitian adalah apa saja yang diteliti dari subjek penlitian. Untuk itu
objek penelitian ini adalah pola komunikasi mahasiswa yang berasal dari Sumatera Utara Suku Batak Karo, tempat dilakukannya penelitian ini di kampus Universitas
Komputer Indonesia. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa pendatang asal Sumatera Utara Suku Batak Karo.
Selain itu ditambah pula dengan akulturasi budaya dan adaptasi yang mereka
lakukan, orang Sumatera Utara Suku Batak Karo pula dikenal sebagai orang yang mempunyai sifat kasar, mereka terkadang identik dengan kekasaran, tidak mau
mengalah. Hal itu tentunya menjadi tantangan tersendiri menngingat budaya yang ada di pulau Jawa khususnya Kota Bandung memiliki perbedaan yang bertolak belakang dengan budaya provinsi Sumatera Utara, sehingga peneliti ingin mengetahui
bagaimana mahasiswa pendatang Asal Sumatera Utara Suku Batak Karo dalam berinteraksi dengan lingkungan kampusnya melalui pola komunikasi yang mereka bentuk.
3.1.1 Sejarah Universitas Komputer Indonesia
Universitas Komputer Indonesia atau UNIKM secara resmi berdiri pada hari Selasa, tanggal 8 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan normor 126/D/0/2000. Awalnya dimulai pada bulan Juli tahun 1994 ketika didirikan Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia Jerman, disingkat LPKIG,
bertempat di jalan Dipati Ukur 102 Bandung. Dengan 1 ruang kelas berkapasitas 50 orang dan 1 laboratorium komputer dengan 25 unit komputer. Lembaga ini membuka program pendidikan 1 tahun dengan 5 program studi yaitu: Ahli Komputer Aplikasi
Bisnis, Ahli Komputer Keuangan & Perbankan, Ahli Komputer Akuntansi & Perpajakan, Ahli Komputer Manajemen & Pemasaran dan Sekretaris Eksekutif.
Jumlah peserta pendidikan pada tahun ini sebanyak 233 siswa.
Pada tahun kedua 1955, dibuka jenjang pendidikan 3 tahun untuk memenuhi animo siswa tahun pertama yang ingin memperdalam ilmunya, disamping pemikiran
jangka panjang pengembangan institusi. Pada tahun ini juga dibuka program studi baru, meliputi: Ahli Komputer Tehnik Informatika, Ahli Komputer Manajemen
Informatika dan Sekretaris Eksekutif. Ruang kelas ditambah menjadi 2 buah dengan jumlah siswa sebanyak 457 orang.
Pada tahun ketiga, 1996, dilakukan penambahan gedung kuliah baru
bertempat di Jalan Dipati Ukur 116 (gedung FISIP sekarang), sekaligus
memindahkan pusat administrasi dan perkantoran. Di gedung baru ini dilakukan penabahan satu Lab. Komputer, lima ruang kuliah, ruang dosen, dan ruang
kemahasiswaan. Jumlah siswa dari tahun 1996 hingga tahun1998 bertambah dari 632 orang menjadi 1184 orang.
114.Pembangunan kampus baru ini dapat diselesaikan pada bulan Agustus 1999, sehingga pada awal perkuliahan bulan September 1999 telah dapat digunakan.
Mencermati dinamika peserta didik dan pengembangan Institusi ke depan, pada tanggal 24 Desember 1998 dibentuklah Yayasan Sains dan Teknologi dan dilanjutkan dengan pengajuan pendirin STMIK IGI dan STIE IGI ke DIKTI.
Pada bulan Juli 1999 STIE IGI diresmikan dengan keluarnya SK Mendiknas no. 119/D//1999 dengan lima program studi: Akuntansi S1, Manajemen S1,
Manajemen Pemasaran D3, Keungan Perbankan D3 serta Akuntansi D3. Pada bulan Agustus 1999 STMIK IGI diresmikan dengan keluarnya SK Mendiknas no.
143/D//1999 dengan lima program studi : Tehnik Informatika S1, Manajemen
Informatika D3, Teknik Komputer D3, Komputerisasi Akuntansi D3, serta Teknik Informatika D3.
Agar Sistem pendidikan lebih efisien, efektif, produktif dengan Struktur rganisasi yang lebih baik enam bulan kemudian dilakukan usulan ke DIKTI untuk melakukan Merger kedua Sekolah Tinggi diatas menajdi Universitas.
Pada hari Selasa, tanggal 8 Agustus 2000 keluarlah SK Mendiknas no. 126/D//2000 atas Universitas Komputer Indonesia yang disingkat dengan nama UNIKM. Pada SK tersebut sekaligus diijinkan dibukanya 11 program studi baru:
Tehnik Komputer S1, Manajemen Informatika S1, Tehnik Industri S1, Tehnik
Arsitektur S1, Perencanaan Wilayah dan Kota S1, Ilmu Hukum S1, Ilmu Komunikasi
Sejak Berdirinya pada tahun 2000, setiap tahunnya UNIKM menerima sekitar 2000 mahasiswa baru.Terakhir pada tahun 2009 yang lalu diterima sebanyak
3.108 mahasiswa baru. Hingga tahun akademik 2009/2010 terdapat enam Fakultas dan 23 Program Studi di UNIKM dengan jumlah mahasiswa sebanyak 15.000 orang yang berasal dari berbagai pelosok tanah air dan dari luar negeri yan sedang
menempuh pendidikan di UNIKM. (Sumber : dokumentasi UNIKM) 3.1.2 Logo dan Arti Logo Universitas Komputer Indonesia
Gambar 3.1 Logo UNIKOM
(Sumber : unikom.ac.id) Arti dari logo UNIKM adalah sebagai berikut:
1. Bingkai Segi Lima : Melambangkan UNIKM berdasarkan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Lingkaran Dalam Segi Lima Tempat Tulisan Berwarna Kuning : Lingkaran
dalam segi lima tempat tulisan berwarna kuning, melambangkan motto UNIKM menuju kejayaan yakni Quality is ur Tradition.
4. Komputer : Melambangkan ciri utama UNIKM yang memberikan pendidikanTeknologi Informasi dan Komputasi pada seluruh jurusan yang
adadilingkungan Universitas Komputer Indonesia, menjadi Universitas terdepan di bidang Teknologi Informasi dan Komputer serta sebagai Universitas pertama di Indonesia.
5. Stasiun Relay : Melambangkan UNIKM menyelenggarakan Pendidikan Tinggi ke arah masyarakat industri maju dengan sistem pendidikan yang
kondusif dan tenaga pengajar yang berkualitis untuk menghasilkan lulusan-lulusan terbaik.
6. Satelit : Melambangkan UNIKM berwawasan global dan menjadi pusat
unggulan di bidang IPTEK & seni yang mendukung Pembangunan Nasional serta berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
7. Cakrawala : Melambangkan indahnya mencapai cita-cita dan mengejar ilmu setinggi langit.
8. Buku : Melambangkan Sumber Ilmu yang tiada habis-habisnya. (Buku
Panduan UNIKM, 2012 : 6)
3.1.3 Visi, Misi, Tujuan, Motto, dan udaya Universitas Komputer Indonesia
A. Visi
Menjadi Universitas terdepan dibidang Teknologi Informasi & Komputer, berwawasan global dan menjadi pusat unggulan dibidang ilmu pengetahuan teknologi
B. Misi
Menyelenggarakan pendidikan tinggi modern berdasarkan budaya organisasi
UNIKM, PIQIE (Professinalis, Intergrity, Quality, Information Technology,
Excelent), dengan sistem pendidikan yang kondusif dan program-program studi yang berbasis pada software (Perangkat lunak), hardware (perangkat keras), dan
entrepreneurship (kewirausahaan), dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada berdasarkan prinsip efisiensi, efektifitas, dan produktifitas.
C. Tujuan
Menghasilkan lulusan yang unggul di bidang teknologi informasi dan komunikasi, kompeten dan handal di bidang studinya, berjiwa entrepreneur santun,
dan berbudi luhur, memiliki komitmen untuk memajukan bangsa dan negara serta beriman pada Tuhan Yang Maha Esa.
D. Motto
Quality is ur Tradition E. Budaya
PIQIE (Profesionalism, Integrity, Qualitiy, Information Technology, Excellent)
3.1.4 Susunan Pimpinan Universitas Komputer Indonesia
1. Rektor : Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto
2. Wakil Rektor I : Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si.
5. Direktur Pascasarjana : Dr. Ir. Herman S., MBA.. 3.1.5 Pimpinan Fakultas
1. Fakultas TIK : Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. 2. Fakultas Ekonomi : Dr. Dedi Sulistyo Soegoto, MT.
3. Fakultas Sospol : Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., MA.
4. Fakultas Sastra : Prof.Dr. H. Moh. Tadjuddin, MA.
5. Fakultas Hukum : Prof. Dr. I Gede Pantja Astawa, SH.,MH.
6. Fakultas Desain : Prof. Dr. Biranul Anas Zaman (Sumber: Arsip Biro Administrasi Umum, 2014 )
3.1.6 Direktorat Universitas Komputer Indonesia
1. DirekturPengembangan : Dr. Ir. Herman S., MBA.
2. Direktur ICT &Multimedia : Taryana Suryana,ST., M.Kom.
3. Wakil Direktur ICT& Multimedia : Andri Heryandi, ST., MT. 4. Direktur LPPM (R&D + CSR) : Dr. Lia Warlina, MT.
5. Direktur Internal Control : Dr. Dedi Sulistyo Soegoto, MT.
6. Direktur QualityAssurance :Dr. Ely Suhayati, SE.,M.Si.,Ak. 7. Direktur Inovasi & Kompetisi (INKI): Dr. Yusrila Yeka Kerloza 8. Direktur HUMAS & Protokoler : Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si.
(Sumber: Arsip Biro Administrasi Umum, 2014)
3.1.7 Senat dan iro Universitas Komputer Indonesia
Senat
2. Sekretaris : Prof. Dr. H. Moh. Tadjuddin, MA. 3. Anggota : Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati,MS.,Ak.
Prof. Dr. H. Moh. Tadjuddin, MA. Prof. Dr. Hj. Aelina Surya
Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.
Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., MA. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc.
Drs. Hari Lubis
Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto (Sumber: Arsip Biro Administrasi Umum, 2014)
Biro
1. Kepala Biro Administrasi Umum (BAU) : Agus Riyanto, MT.
2. Kepala BAAK : Drs. Djoko Djauhari, MM. 3. Kabag Lab.Komputer : Berny Indrawan, ST. 4. Kabag Perlengkapan : Yayah Sutisnawati, SE.
5. Kabag Perpustakaan : Ubudiyah Setiawati, S.Sos. 6. Kabag Keuangan : Mari Maryati, SE.
7. Kabag. Sekretariat Rektorat : N. Vani Ramdhiani, S.Kom.
8. Kabag CS & Satpam : Hadi Purnomo, SE. 9. Kabag Desain Grafik : Asep Sukandar
3.1.8 Struktur Organisasi Universitas Komputer Indonesia
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Universitas Komputer Indonesia
Yayasan Fakultas Teknik & Ilmu
Komputer
Divisi INKI (Inovasi & Kompetisi) DivisiHumas & Protokoler
Biro Administrasi Umum Kepala-Kepala Bagian Robotika
Roket INAICTA
Kompetisi (Sumber : Arsip Biro Administrasi Umum,
3.1.9 Latar elakang udaya Mahasiswa UNIKOM
UNIKM sebagai salah satu Perguruan Tinggi swasta di Kota Bandung
memiliki berbagai macam mahasiswa dengan latar belakang budaya yang berbeda dari pulau-pulau di Indonesia yaitu seperti pulau Jawa tentunya, pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian dan pulau lainnya.
Asal pulau Sumatera yang terdaftar sebagai mahasiswa pendatang yang memiliki persentase yang tinggi dibanding pulau lainnya selain pulau Jawa. Seperti
berdasarkan data yang diperoleh pada mahasiswa pendatang aktif tahun akademik 2012-2013 dari berbagai provinsi yang ada di pulau Sumatera yaitu: Aceh 0,25%, Sumatera Utara 1,45%, Sumatera Barat 0,72%, Riau 1,03%, Kepulauan Riau 0,41,
Bengkulu 0,41%, Jambi 0,20%, Sumatera Selatan 0,67%, dan Lampung 0,77%. Berdasarkan dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah persentase
mahasiswa asal provinsi Sumatera Utara memiliki presentasi tertinggi dibanding provinsi-provinsi lainnya di pulau Sumatera
Dari pernyataan yang diatas peneliti memilih mahasiswa asal Sumatera Utara
sebagai subjek penelitian ini dan difokuskan kembali pada suku yang terdapar di dalamna yaitu Suku Batak Karo, mengingat persentase terbanyak di UNIKM maka dari itu peneliti menganggap penelitian ini penting karena kita perlu mengetahui
bagaimana interaksi yang dilakukan mahasiswa asal Sumatera Utara Suku Batak Karo dalam membentuk pola komunikasi dengan lingkungannya kampusnya.
Mahasiswa yang melakukan adaptasi secara langsung dengan lingkungan barunya di lingkungan kampus UNIKM. Seorang mahasiswa asal Sumatera Utara Suku Batak
Karo yang dibesarkan dengan kebudayaan asli Sumatera Utara Suku Batak Karo terlepas mereka terlahir di kota atau daerah manapun tapi yang pasti mereka dibesarkan dan dipelihara oleh kebiasaan dan adat istiadat yang ada di Sumatera
Utara.
3.1.10 Suku-suku di Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa suku bangsa yaitu sebagai berikut:
1. Suku Batak
` Suku Batak Toba Suku Batak Karo
Suku Batak Mandailing Suku Batak Pakpak
Suku Batak Pesisir Sibolga
Suku Batak Simalungu 2. Suku Melayu
3. Suku Nias
3.1.11 Nilai Kekerabatan Masyarakat Sumatera Utara Suku atak Karo
Susunan masyarakat Sumatera Utara adalah berdasarkan geneologis teritorial
patrilinial sedang suku Melayu adalah parental (keturunan kedua belah pihak bapak dan ibu).
Sistem kekarabatan pada dasarmya diatur menurut falsafah Dakihan Natolu (Batak Toba), Sulang Silima (Pakpak), Deliken Situle (Karo), Tolu Sahundulan , Lima Sauduran (Simalungun).
Sistem kekerabatan suku Pesisir dikenal dengan adat Sumando, yang
merupakan campuran dari hukum Islam, adat Minangkabau dan adat Batak Toba dan
Mandailing.
Karo adalah salah Suku Bangsa yang mendiami Dataran Tinggi
Karo,Sumatera Utara, Indonesia. Suku ini merupakan salah satu suku terbesar dalam
Sumatera Utara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama Kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Tanah Karo. Suku ini
memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan
perhiasan emas.
Karo dianggap sebagai bagian dari suku kekerabatan Batak, seperti
kekerabatan Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Batak Pak-Pak atau Dairi, dan Batak Karo. Namun kebanyakan masyarakat suku Karo menggap bahwa
uku Karo memiliki sistem kemasyarakatan atau adat yang dikenal dengan
nama merga silima, tutur siwaluh, dan rakut sitelu. Merga disebut untuk laki-laki,
sedangkan untuk perempuan yang disebut beru. Merga atau beru ini disandang di belakang nama seseorang. Merga dalam masyarakat Karo terdiri dari lima kelompok, yang disebut dengan merga silima. Kelima merga tersebut adalah:
1. Karo-karo: Barus, Bukit, Gurusinga, Kaban, Kacaribu, Surbakti, Sinulingga, Sitepu dll (Jumlah = 18)
2. Tarigan: Bondong, Ganagana, Gerneng, Purba, Sibero dll (Jumlah = 13)
3. Ginting: Munthe, Saragih, Suka, Ajartambun, Jadibata, Manik, dll (Jumlah = 16)
4. Sembiring: Sembiring si banci man biang (sembiring yang boleh makan
anjing): Keloko, Sinulaki, Kembaren, Sinupayung (Jumlah = 4); Sembiring
simantangken biang (sembiring yang tidak boleh makan Anjing): Brahmana, Depari, Meliala, Pelawi dll (Jumlah = 15)
5. Perangin-angin: Bangun, Sukatendel ,Kacinambun, Perbesi,Sebayang, Pinem,
Sinurat dll (Jumlah = 18)
Kelima merga ini masih mempunyai submerga masing-masing. Setiap orang Karo mempunyai salah satu dari merga tersebut. Merga diperoleh secara turun
termurun dari ayah. Merga ayah juga merga anak. rang yang mempunyai merga atau beru yang sama, dianggap bersaudara dalam arti mempunyai nenek moyang yang sama. Kalau laki-laki bermarga sama, maka mereka disebut (b)ersenina,
demikian juga antara perempuan dengan perempuan yang mempunyai beru sama, maka mereka disebut juga (b)ersenina. Namun antara seorang laki-laki dengan
perempuan yang bermerga sama, mereka disebut erturang, sehingga dilarang melakukan perkawinan, kecuali pada merga Sembiring dan Peranginangin ada yang dapat menikah di antara mereka.
Kekerabatan termasuk gejala universal yang selalu dijumpai dalam
masyarakat manusia. Namun demikian sifat kekerabatan itu sangat beragam karena
fungsi dan manfaatnya yang berbeda bagi setiap etnis atau suku bangsa. Pada umumnya suku tersebut tidak hanya menempatkan sistem kekerabatan itu sebagai ikatan sosial antar individu, melainkan lebih dari itu kekerabatan adalah ikatan sosial
anatr marga atau antar komunitas. Kekerabatan yang tercipta atas dasar afinitas (perkawinan) dan konsaguinitas (hubungan darah atau genetik), bagi suku-suku yang ada di provinsi ini menembus batas-batas teritorial dan kesukuan sehingga
membewntuk jaringan yang cukup luas dan kompleks.
Di Sumatera Utara terdapat sejumlah variasi tipe kekerabatan yang dianut
daerah nin terbagi menjadi dua tipe, yaitu keluarga luas (extended) dan persekutuan kelompok berdasarkan keturunan dan perkawinan. Jadi disni tidak ditemukan sistem
kekerabatan terbatas, seperti pada masyarakat industrial modern, yang anya terbatas pada keluarga batih (nuclear family) saja, namun keluarga batih itu tetap eksis dan berdiri kokoh sebagai dasar untuk terbentuknya keluarga luas dan persekutuan
kelompok yang meliputi sejumlah klan atau marga-marga.
3.1.12 Karakteristik orang Sumatera Utara Suku atak Karo
Sumatera Utara yang merupakan provinsi, satu kesatuan dari berbagai kota dan daerah begitu juga dengan berbagai suku yang ada di dalamnya. Walaupun
orang-orang yang merupakan satu kesatuan tetapi watak dan karakter dari tiap suku tentunya berbeda. Berikut ini uraian mengenai karakter dan watak orang dari tiap
suku di Sumatera Utara:
rang Medan atau Batak terkenal temperamen dan suka berbicara dengan nada tinggi, namun nada tinggi belum dapat dijadikan patokan bahwa orang Medan
atau Batak temperamental, menurut sosiolog sekaligus antropolog dari Universitas Negeri Medan, Prof DR. Bungaran Antonius Simanjuntak. "Nada tinggi yang biasa keluar dari mulut orang Medan biasa dijumpai pada orang Batak dari pegunungan,
seperti daerah Samosir, karena disana wilayah perkampungannya jau-jauh dan di daerah pegunungan pula, sehingga mereka harus berteriak untuk memanggil.
dasar itulah hipotesa yang mengatakan orang Medan atau Batak itu tempramental tidak benar.
Hal senada juga dikatakan Dra. Mustika Tarigan, Dosen Psiklogi Universitas Medan Area. berbicara dengan nada tinggi memang karakter orang Medan, tapi nada tinggi tidak otomatis menjadi indikasi temperamental. karakter mereka memang
ekspresif dan cara mengekspresikannya sendiri lebih ekstrem, jadi terkesan emosional tapi tidak semuanya tempramental. Nada tinggi yang identik dengan orang
Medan tidak selalu disamakan dengan kemarahan walaupun memang orang Medan atau Batak diekspresikan dengan nada tinggi dan bahasa tubuh yang terlihat jelas. 3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam definisi yang dikemukakan Bogdan dan Taylor ( 1975 : 5 )
seperti yang dikutip dalam buku Lexy J Moleong bahwasannya :
“Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic ( utuh ). Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.( Moleong, 2007 : 4 )
Dikatakan pula oleh Kirk dan Miller dalam buku Metode Penelitian Kualitatif bahwa;
memberikan gambaran kepada kita bahwa penelitian kualitatif merupakan “payung” dari penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. (Moleong, 2007 : 3)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yang berjudul “Pola Komunikasi Mahasiswa Asal Sumatera Utara Suku Batak Karo yang
Melakukan Studi di Universitas Komputer Indonesia dalam Berinteraksi dengan Lingkungan Kampusnya” adalah Metode Deskriptif Kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.” (Bodgan dan Taylor dalam Moleong, 2007 : 3).
Sementara itu, penelitian dengan studi deskriptif merupakan bagian dari penelitian kualitatif itu sendiri. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mengangkat berbagai fakta.keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena
yang terjadi selama penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya. Seperti yang dijelaskan dalam buku Sosiologi Komunikasi, sebagai berikut :
“Penelitian deskriptif kualitatif merupakan desain penelitian yang digunakan untuk makna dalam proses-proses komunikasi linier (satu arah), interaktif, maupun pada proses-proses komunikasi
transaksional. Model desain ini bersifat deskriptif untuk menjelaskan makna-makna dalam gejala sosial.” (Bungin, 2006:304)
mendalam terhadap perilaku manusia dan lingkungannya. rientasi kualitatif ini berupaya untuk mengungkapkan Pola Komunikasi Mahasiswa Asal
Sumatera Utara yang melakukan studi di UNIKM dalam berinteraksi dengan lingkungan kampusnya.
Metode penelitian kualitatif dirasakan lebih cocok dan relevan dengan
topik atau pembahasan yang akan diteliti karena menggali dan memahami pola komunikasi yang dibentuk oleh Mahasiswa Asal Sumatera Utara dari
berbagai fokus baik proses komunikasi, hubungan dan hambatan dalam berkomunikasi.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Sebagai bentuk penunjang dari penelitian yang valid tidak hanya berdasarkan pengetahuan yang dimiliki, melainkan informasi-informasi dalam bentuk data yang
relevan dan dijadikan sebagai bahan-bahan penelitian untuk dianalisis pada akhirnya. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan, sebagai berikut :
3.2.2.1 Studi Pustaka
Memahami apa yang diteliti, maka upaya untuk menjadikan penelitian tersebut baik. Perlu adanya materi-materi yang diperoleh dari
pustaka-pustakalainnya.
Dengan hal ini, upaya penelitian yang dilakukanpun dapat menjadi baik karena tidak hanya berdasarkan pemikiran sendiri selaku peneliti
lainnya.Sehingga bisa dibandingkan serta referensi yang dapat memberikan arah kepada peneliti.
Studi pustaka dapat juga dilakukan dengan melakukan penelusuran data-data secara online. Penelusuran data online didefinisikan oleh Burhan Bungin sebagai berikut:
“Tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet atau media yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data informasi teori, secepat atau semudah mungkin dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis”. (Bungin, 2008 : 148)
Berdasarkan pengertian tersebut, maka peneliti dalam melakukan
penelitian tentang pola komunikasi mahasiswa asal Sumatera dalam berinteraksi dengan lingkungannya, menggunakan berbagai fasilitas online untuk mendapatkan berbagai data yang dapat mendukung penelitian ini.
Beberapa media online yang digunakan dalam peneitian ini adalah diantaranya google, yahoo, dan blog.
3.2.2.2 Studi Lapangan
1. Wawancara Mendalam
Dalam penelitian perlu adanya data-data yang relevan untuk dijadikan
sebagai penunjang dalam penelitian yang berlangsung, dengan salah satunya adalah melalui wawancara.Wawancara adalah bentuk komunikasi anatara dua