Tren. blread KOMUNIKASI KORPORASI. di Era Masyarakat 5.0

(1)

--

---- ,, ----·-···- ·-·--

di Era Masyarakat 5.0

~

Tren

blread

KOMUNIKASI

KORPORASI

•

(2)

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau

seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Surel: info@bitread.id

Facebook: BitreadlD Twitter: BITREAD_ID Android Digital Books: BitRead Anggota IKAPI No. 556/DKl/2018

ISBN: 978-623-224-244-9 ISBN(E): 978-623-224-307-1

Diterbitkan oleh: Bitread Publishing PT. Lontar Digital Asia

www.bitread.co.id

Desain Sampul: Teddy K. Wirakusumah Layouter: Tim Bitread

Supervisi Naskah: Wahyu Eko S Editor:

Asep Suryana Yuliani Dewi Risanti

Putri Trulline

di Era Masyarakat 5.0

Tren

KOMUNIKASI

KO RPO RAS I

(3)

TREN KOMUNIKASI KORPORASI DI ERA MASYARAKAT 5.0 V MANAJEMEN KOMUNIKASI KORPORASI: ANTISIPASI

PERUBAHAN KORPORASI 143

TANTANGAN KOMUNIKASI KORPORASI DI ERA

MASYARAKAT 5.0 159

KORPORASI

PELUA

NG

DA

N TANTANGAN

KO

MUNIKASI

KOMUNIKASI KORPORASI DI ERA MASYARAKAT 5.0:

MEMBANGUN PARADIGMA BARU 2

PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENGHADAPI

ERA 5.0 34

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA ERA

MASYARAKAT 5.0 50

MODEL POLA KOMUNIKASI PEMERINTAH KOTA BANDUNG DENGAN PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN KEGIATAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) 73

TRANSFORMASI KOMUNIKASI HADAPI ERA 5.0 84

PERAN PUBLIC RELATIONS DI ERA 5.0 100

PENERAPAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN PERAN

KOMUNIKASI KORPORASI 116

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI ERA

MASYARAKAT 5.0 130

TRANSFORMASI KOMUNIKASI KORPORASI DAFTAR ISi

(4)

3

4

KOMUNIKASI KORPORASI DI ERA MASVARAKAT 5.0

Proses pertukaran informasi ini sangat penting dilakukan pada segala bidang pekerjaan maupun profesi. Seperti contoh pada suatu perusahaan atau badan usaha yang terdiri dari banyak orang, pasti akan melakukan proses interaksi baik pada internal perusahaan tersebut maupun pada pihak luar atau eksternalnya. Proses penyampaian atau pertukaran pada suatu badan usaha tersebut dapat disebut dengan komunikasi korporasi. Korporasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat disebut sebagai badan usaha yang sah. Pengertian lain dari korporasi menurut KBBI yaitu adalah perusahaan yang sangat besar atau beberapa perusahaan yang dikelola sebagai satu perusahaan besar.

M

anusia merupakan makhluk sosial yang di mana dalam hidupnya tidak akan terlepas dari interaksi dan menjalin hubungan dengan manusia lain. Kegiatan interaksi antar manusia tidak terlepas dari adanya proses pertukaran informasi dan pesan antara satu orang dengan orang lainnya, yang biasa kita kenal dengan istilah komunikasi. Dalam berkomunikasi, antar pihak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan saling membangun relasi antar manusia maupun dalam suatu kelompok atau organisasi. Manusia dapat membaca pesan komunikasi yang disampaikan oleh satu pihak baik itu pesan yang diberikan melalui kata-kata atau verbal, maupun nonverbal. Kita sebagai manusia dapat membaca gerak-gerik pesan yang disampaikan oleh pihak lawan kita dengan membaca raut wajahnya atau melihat gesture tubuh manusia.

lwan Koswara, Fanisa Putri Universitas Padjadjaran lwankoswara17@gmail.com

PERAN

PUBLIC RELATION

S

DALAM

(5)

TREN ICOMUNIKASI KORPORASI DI ERA MASYARAKAT 5.0

35

Komunikasi Korporasi: Proses Pertukaran Pesan yang Digunakan Seorang PR

Komunikasi korporat merupakan salah satu langkah dalam rnenyebarkan informasi yang dilakukan oleh para spesialis dalam suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mengembangkan

dan mengadakan peningkatan dalam kemampuan organisasi.

Komunikasi korporasi berperan dalam penyampaian dan pcnyaluran informasi dan pesan dari sebuah korporasi, pcrusahaan, lembaga, atau organisasi kepada khalayak baik bersifat internal maupun eksternal. Proses penyebaran informasi pada suatu badan usaha atau perusahaan ini biasanya dilakukan oleh seorang public relation.

Proses komunikasi korporasi harus terus bisa menyesuaikan zaman yang ada. Saat ini kita sedang berada pada Era 4.0 di mana teknologi digital berkembang. Tetapi perlu diketahui kalau kita bukan berada pada awal Era 4.0, tetapi berada pada pertengahan masa itu. Yang berarti kita akan mulai memasuki Era 5.0, dimana teknologi semakin canggih. Oleh sebab ltu, kita perlu untuk mengetahui prediksi mengenai Era 5.0 tersebut agar segala pekerjaan dapat kita sesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada.

Komunikasi korporasi biasanya dilakukan oleh suatu profesi

yang disebut dengan public relation atau hubungan masyarakat. Pada pekerjaan tersebut, seorang Humas dituntut untuk dapat membangun suatu hubungan sehingga terciptanya relasi dari adanya interaksi dengan menyesuaikan dengan karakteristik pihak lawan bicara klta, baik itu pihak yang berada didalam perusahaan atau internal, seperti karyawan, maupun dari pihak luar seperti investor atau perusahaan lain.

(6)

:

m

TREN KOMUNIKASI KORPORASI DI ERA MASVARAKAT 5.0

Menu rut Van Riel dalam bukunya yang berjudul "Essentials of Corporate communication: Implementing practices for effective reputation management", beliau berkata bahwa komunikasi korporasi merupakan suatu langkah komunikasi yang dipakai oleh organisasi yang berbeda dari marketing communication. Van Riel menyatakan bahwa komunikasi korporat terdiri dari komunikasi pemasaran, komunikasi organisasi, dan komunikasi manajemen. Dalam kalimat "corporate communication" yaitu dengan adanya tindakan mendekati yang koheren dalam membangun suatu pertukaran pesan atau komunikasi dalam suatu organisasi. Yang bisa diadopsi oleh spesialis komunikasi untuk melakukan kegiatan pertukaran pesan mereka sendiri dengan melakukan pekerjaan dari kerangka kerja strategis yang terkoordinasi secara terpusat. Komunikasi korporat mengambil kata dari segi "corporate" yang berasal dari bahasa latin yang artinya "tubuh" atau "keseluruhan", hal terse but mengundang spesialis komunikasi untuk hanya tertuju pada hal yang utama, yaitu terkait permasalahan organisasi secara menyeluruh. Karena hal itu, komunikasi korporat melakukan pembahasan untuk memenuhi tujuan organisasi. Melakukan pengembangan dalam sudut pandang komunikasi korporat tidak perlu melakukan pembangunan fungsi baru dalam suatu organisasi.

Komunikasi korporat rnerupakan upaya yang dapat dilakukan bagi organisasi atau korporat untuk dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan berbagai macam kelompok manusia. Komunikasi korporat menjadi suatu jalan untuk dapat menumbuhkan proses pertukaran pesan atau proses komunikasi antar organisasi atau antar korporat. Dalam komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang membuat hubungan komunikasi korporat dan strategi korporat perusahaan keseluruhan (Paul A. Argenti, 2010:31).

(7)

37

Korporasi adalah lembaga yang sengaja didirikan untuk menghasilkan uang {Ghani., 2018). Berbagai informasi dan wawasan mengenai korporasi menjadi hal yang penting untuk dipelajari dan dipahami, seperti memahami tentang corporate

Korporasi yang telah memiliki citra yang baik di lingkungan masyarakat saat ini mengalami perkembangan dengan turnbuh besar yang dapat ditandai dengan masuknya beberapa BUMN Indonesia menjadi perusahaan yang memiliki persaingan secara global seperti Pertamina dan PT Telkom. Perkiraan _pada tahun- tahun ke depan menurut para ahli dalam ekonomi makro, akan

semakin membludak jumlah perusahaan di Indonesia yang dapat bersaing dengan perusahaan lnternasional yang diakibatkan oleh adanya pertumbuhan yang besar. Hal tersebut menjadi kabar baik bagi negara kita. Impact bagi perkembangan yang signifikan ini, tidak dapat dipungkiri bahwa antar korporasi dapat saling menjalin hubungan bisnis dalam menjalankan suatu kebutuhan dan pemenuhan barang-barang dan segala produk dan jasa dalam ukuran yang besar.

Korporasi yang terjadi saat ini terdiri dari berbagai ska la, mulai dari kelas usaha kecil menengah (UKM) hingga korporasi yang mencapai ukuran yang sangat besar {Afriansyah J. Y., 2015). Saat ini, investor dari luar negeri tidak ingin terlewat untuk menjadi partispan dalam pertumbuhan.. ekonomi Indonesia yang dinilai sebagai pertumbuhan yang atraktif dan bergerak secara baik dibanding dengan negara-negara di ASEAN. Investor tersebut saling berkompetisi untuk dapat merelokasi pabrik utama ke Indonesia. Dan juga bagi mereka yang telah melakukan proses produksi di Indonesia, masih malakukan pelebaran untuk terus dapat mengembangkan jumlah produksinya di Indonesia dengan melakukan pertambahanjumlah produksi denganjumlah investasi yang terbilang signifikan.

(8)

38

Sudah menjadi tugas seorang pemimpin dari suatu korporasi atau CEO untuk menangani korporasi yang sedang berada pada fase buruk atau sedang mengalami penurunan. Hal tersebut dapa dilakukan dengan melakukan suatu upaya yang Semua pihak harus dikaitkan dengan menggunakan komunikasi yang sesuai dengan tujuannya tersendiri yang akan

diraih. adanya komunikasi yang dilakukan bagi pegawai bertujuan

sebagai sosialisasi nilai budaya korporasi yang digunakan sebagai tolak ukur pencerminan diri sebagai bagian dari korporasi. Pihak

eksternal atau pihak luar dapat memberikan citra terhadap korporasi tersebut yang dinilai sebagai organisasi yang dapat memenuhi kebutuhannya. Pihak dari komunitas yang berada di lingkungan korporasi diharapkan mempunyai simpati sehingga

seluruh properti korporasi dapat terjamin. (Siregar & Pasaribu, 2000)

Korporasi menerapkan komunikasi sosial, dimana komunikasi

tersebut ditujukan untuk segala pihak dan pendukung dalam

suatu korporasi, yaitu seperti karyawan. Selain itu juga terdapat pendukung yang berasal dari luar yaitu seperti konsumen atau pembeli produk dan jasa serta investor pada bursa saham, komunitas yang berada pada lingkungan korporasi juga

berhubungan secara fisik.

b

e

havior

,

industry chara

c

teri

s

tic,

serta apa saja persaingan yang terjadi dalam lingkup dan antar pihak yang bergerak dalam industri Maksud dari hal ini yaitu dimaksudkan agar dapat

melakukan pemetaan dan penelaah agar dapat menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola suatu korporasi secara baik. Lingkaran hidup korporasi bisa diawali dari masa merintis hingga perjuangan dalam mendapatkan eksistensi dalam dunia industri. Setelah itu, hal tersebut disambung dengan

adanya pertumbuhan yang signifikan sehingga lambat laun akan mengalami fase penuaan dan mengalami kematian.

(9)

TREN iOMUNIKASI KORPORASI DI ERA MASVARAKAT 5.0

3

9

Tidak sampai disitu, dengan adanya perkembangan dalam dunia industri pasar modern lokal mulai terancam posisinya dengan kemunculan super market global seperti Hypermart/ Carrefour untuk kalangan menengah keatas. Dilihat dari harga yang tidak begitu jauh, kalangan tersebut lebih memilih untuk

Asal mula terjadinya pertumbuhan industri eceran menjadi salah satu hal yang menandai adanya perkembangan dalam hi dang ini. Dapat kita lihat, bahwa para pihak baru dapat menggeser industri lama. Pada tahun 80-an mulailah berkembang pasar- pasar modern atau supermarket seperti Yogja dan Ramayana dimana penjualan barang dilengkapi dengan ruang yang tertutup dan dilengkapi dengan adanya AC dan juga pemasangan besar harga yang tidak dapat ditawar atau harga yang sudah tetap sesuai bandrol yang ada. Saat munculnya pasar modern tersebut, eksistensi pasar tradisional mulai terdesak karena bagi kalangan menengah keatas sudah berbalik untuk memilih pasar modern dibandingkan pasar tradisional.

Adanya persaingan dalam dunia bisnis dan usaha merupakan sebuah hal besar yang dapat disebut sebagai kompetisi. Banyakan korporasi yang dibuat dan banyaknya pula korporasi yang mati membuat lingkungan industri yang terus-menerus berganti. Perusahaan-perusahaan dan korporasi akan mengalami fase seleksi alam, di mana yang mampu mengikuti zaman dapat bertahan dan yang tidak bisa berkembang dan mengikuti era yang ada, dapat mati. Mampu atau tidaknya suatu korporasi bertahan dalam lingkungannya yaitu dilihat dari kemampuan korporasi tersebut untuk membaca dan mengikuti perubahan yang ada. dapat menghindarkan adanya penurunan akibat penuaan suatu organisasi atau korporasi. Pemimpin yang berhak untuk memberikan arahan dan menjadi pedoman serta penentu arah bagi suatu korporasi harus menguasai dan memahimi seluruh karakteristik dari industri yang ada dan sedang terjadi saat ini.

(10)

4

0

Contoh kasus dari semakin berkembangnya teknologi saya

lihat anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar, sering

membeli barang melalui aplikasi Shopee. Hal tersebut jika di

bawah kontrol orangtua, maka anak-anak dapat mengakses

hal tersebut terus menerus dan tanpa batasan. Oleh sebab itu,

semakin berkembangnya teknologi, kita juga harus semakin hati-

hati terhadap penggunaannya.

Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju pada era

industri 4.0 saat ini, berubahan terus terjadi secara signifikan. Saat

ini semakin banyak munculnya

s

t

a

rt up-

s

t

a

rt up

yang menawarkan

proses jual beli hanya dengan menggunakan smartphone, laptop,

PC, tablet, dan lain-lain yang dapat diakses kapan pun di mana

pun seperto Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan lain-lain. Jasa

penjualan juga saat ini terjadi dengan mudah, seperti pembelian

tiket kereta api dapat dibeli melalui website PT KAI atau juga tiket

kereta, pesawat, hotel, dan lain-lain bisa dibeli lewat Traveloka.

com, Pegipegi.com, dan Tiket.com. dengan adanya

s

tart up

saat ini sangat memudahkan dan memanjakan konsumennya. Selain itu, untuk membaca buku saja saat ini sudah terdapat aplikasi membaca buku online gratis yang dapat diakses melalui smartphone yaitu aplikasi iPusnas yaitu perpustakaan nasional

Republik Indonesia dalam bentuk online. Super market dan toko

toko lain merasakan akibat dari perkembangan dari teknologi

sehingga masa puncak kesuksesar.mya mengalami penurunan dan

mulai redup. Dari semua kalangan umur, dari anak-anak hingga

usia dewasa saat ini merupakan pengguna smartphone yang

dapat mengakses apapun yang berada di Internet.

pergi ke tempat tersebut ditambah dengan adanya diskon besar- besaran sehingga kalangan menengah ke bawah pun dapat mengikuti untuk berbelanja di tempat tersebut. Sedangkan untuk produk pakaian bagi kalangan menengah keatas kini terdapat

berbagai

s

tor

e

yang merupakan

brand

luar negeri seperti Zara,

(11)

•

TREN KOMUNIKASI KORPORASI DI ERA MASYARAKAT 5.0

4

1

Era 5.0 juga dimaksudkan untuk melakukan pengoptimalan dalam efisiensi dan produktivitas manusia. Kita bisa lihat saat

Pada era lndustri 5.0 terdapat beberapa prediksi yang diperkirakan yaitu di mana pada Era 5.0 merupakan suatu masa yang didominasi oleh robot yang menggantikan Era 4.0 atau era digital yang terjadi saat-saat ini. Robot yang diciptakan, dirancang untuk dapat membantu manusia dan memudahkan pekerjaan manusia agar hidup lebih baik. Pada universal robot, menggunakan istilah "cobot" sebagai robot kolaboratif untuk menekankan pentingnya peran manusia dalam teknologi robot. Pada Era 5.0 menjadikan korporat suatu tempat di mana orang-orang kreatif datang dan bekerja untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal bagi konsumennya. Menurut Esben Ostergaard, co- Founder Universal Robot, berpendapat bahwa konsumen akan semakin menuntut keahlian dan personalisasi produk. Dengan adanya

c

ob

o

t,

proses pembuatan suatu produk atau apa pun itu dapat disederhanakan sehingga memungkinkan manusia agar dapat menciptakan sesuatu yang unik dan spesial.

Gambaran pada Era 5.0

Kegiatan

publi

c

r

e

lati

o

n

merupakan bagian dari komunikasi korporasi atau organisasi. Komunikasi atau proses pertukaran pesan yang dilakukan bermaksud untuk menata suatu standar perilaku yang cocok dari pegawai baik dalam konteks sosial ataupun manajemen. Adanya komunikasi yang dilakukan diluar korporasi yang mana ditujukan untuk membangun ruang yang kondusif dari adanya koperasi itu berada. Karena hal ini, suatu institusi dapat terbawa dan terlihat secara tangguh dengan adanya komunikasi dari dalam pada sisi awal, dan juga pada sisi lainnya dapat memberikan gambaran atau citra yang baik dalam lingkungan luar korporasi.

(12)

l12 TREN KOMUNIKASI KORPORASI DI ERA MASVARAKAT 5.0

Dalam menghadapi era 5.0 kita harus bersiap, karena pada tahun 2030, terdapat sebuah prediksi yang menyatakan bahwa Indonesia akan masuk ke dapan 7 "besar kekuatan baru" dunia sehingga Indonesia dan rakyatnya harus memiliki suatu persiapan yang lebih banyak untuk mengadapi Era 5.0 yang akan datang di mana adanya pendominasian dari otomatisasi robot dan juga nuklir yang akan mengambil peran dan memberikan simbol dari

berakhirnya era 4.0 ini. Dengan adanya pendominasian dari

otomatisasi robot tersebut, akan berpengaruh dengan adanya pengurangan jumlah dalam tenaga kerja manusia hingga mencapai 65 persen. Karena hal tersebut, adanya kekhawatiran mengenai

Adanya gabungan antara manusia dan tenaga kerja robot

akan menimbulkan adanya peran eksekutif baru atau

c

hi

ef

r

o

b

o

ti

cs o

ffi

ce

r,

yang akan bertanggung jawab dalam melakukan perencaraan dan pengelolaan segala kegiatan yang terkait dengan robotika dan operasinal sistem yang cerdas. Terdapat laporan oleh Myria Research yang memperkirakan bahwa pada tahun 2025 nanti, lebih dari 60 persen manufaktur, logistik pertanian,

hingga sektor minyak, gas, dan pertambangan akan memiliki

c

hi

ef ro

b

o

ti

cs o

ffi

ce

r.

Komite dari Badan Konsultatis Uni Eropa (UE), mengakui bahwa Eropa masih tertinggal dibelakang oleh Amerika Serikat dan Cina dalam hal kecerdasan buatan sehingga menyerukan suatu adanya suatu percepatan kecerdasan buatan dan juga mengembangkan robotika pada daerah tersebut.

ini pada lndustri 4.0, yaitu era yang didomunasi oleh adanya

keterkaitan mesin dengan sistem untuk menciptakan suatu kinerja yang optimal. Pada lndustri 5.0, efisiensi dan produktivitas

lebih ditonjolkan dengan mengasah interaksi antara manusia

dan mesin. Pada era tersebut, manusia dan mesin harus saling berhubungan agar dapat memenuhi kompleksitas manufaktur

di masa yang akan datang dalam upaya menangani adanya

peningkatan personalisasi memalui proses pembuatan robot yang

(13)

4

3

Berdasarkan artikel jurnas.com, terdapat beberapa informasi

dari Ketua Divisi Smart Learning Center Persatuan Guru

Republik Indonesia yaitu Prof. Dr. Ir. Richardius Eko lndrajit yang

rnemaparkan 4 sisi yang membuat tebakan akan era 5.0 di masa

yang akan mendatang nanti. Gambaran yang pertama yaitu

adanva cognitive system di mana pada Era 5.0 nanti, perangkat

vang rusak tidak perlu diperbaiki secara manual, tetapi alat

tersebut sudah dapat memperbaiki dengan sendirinya sehingga

tldak perlu bersusah payah dan tidak perlu membutuhkan waktu

panjang bagi manusia untuk melakukan hal tersebut, tetapi

kerusakan itu dapat ditangani dengan sendirinya. Gambaran

kedua yaitu terdapat beberapa ahli yang memberikan perkiraan

bahwa Era 5.0 akan didominasi oleh adanya human intelligence

dltambah dengan danya cognitive computing, Hal ini memberikan

garnbaran bahwa era tersebut, baik manusia dan mesin akan

soling beriringan melakukan pekerjaan dengan bersama-sama

dalam melakukan suatu pemecahan masalah.

Dalam suatu seminar JNK 2018, terdapat seorang pembicara

yang memaparkan bahwa dalam menghadapi Era 5.0 ini, terdapat

suatu kritik mengenai kompetensi yang kurang dimiliki oleh warga

negara Indonesia yaitu terkait hal kepemimpinan, IT literacy,

bahasa inggris, dan juga dalam skill menulis. Keempat hal tersebut yang perlu untuk diasah oleh warga Indonesia agar bisa bertahan

pada semakin ketatnya dan canggihnya pada Era 5.0 mendatang.

Secara perlahan pasti keempat aspek tersebut bisa dicapai [ika

kita semua dapat telaten dan lebih memperluas wawasan serta melatih hard mapun soft skill kita.

tenaga kerja manusia di Indonesia yang nasibnya bisa terancam

karena akan banyak pekerjaan dalam suatu perusahaan yang akan

digantikan oleh robot. Maka dari itu kita harus bersiap siap dan

menyiapkan diri sebaik mungkin agar dapat bersaing pada Era 5.0

(14)

44

Saat ini Jepang telah mengenalkan langkahnya dalam menuju era baru yaitu dikenal dengan nama Society 5.0. Jepang menggagas hal tersebut dengan menyatakan baru era selanjutnya akan dipenuhi dengan adanya kecerdasan buatan yang dapat mengolah data yang dikumpulkan lewat adanya internet pada banyak sisi kehidupan, hal ini tetap memperhatikan dari segi kemanusiaan itu sendiri. Dengan Society 5 ini diharapkan akan membantu tatanan kehidupan manusia menjadi lebih baik. Dalam Society 5.0 juga, adanya tahap menyempurnakan CPS atau cyber physical system yang populer dan tengah digunakan pada era ini yaitu pada revolusi Industry 4.0, penyempurnaan tersebut mengalami perkembangan menjadi cyber physical human system

yang berarti manusia akan berperan aktif menjadi subjek dan bukan hanya sebagai objek, dimana manusia akan melakukan kerja sama dengan physical system untuk mencapai suatu tujuan.

Perkiraan perbandingan antara pekerjaan manusia dan robot

ini sebesar 50 banding 50, seperti contoh dalam dunia medis,

saat melakukan operasi akan tetap dilakukan oleh dokter tetapi untuk segala hal yang membutuhkan hal yang bersifat presisi

akan dilakukan oleh robot. Selain itu, gambaran lain dari era 5.0

yaitu dengan adanya remote production di mana kita dapat dan akan sering membuat suatu karya atau kreasi yang menggunakan printer yang menghasilkan gambar 3 dimensi. Hal tersebut dapat berbagai macam mulai dari barang barang hingga ke makanan. Gambaran terakhir yaitu akan terlihat sedikit mengerikan karena adanya ancaman yang mungkin saja timbul akibat adanya robot. Robot yang akan dibuat akan dirancang dengan adanya kecerdasan buatan atau artificial intelligence yang dimaksudkan untuk dapat membantu pekerjaan manusia. Karena adanya kecerdasan tersebut, dikhawatirkan robot yang memiliki algoritma bisa jadi mengalami kekacauan sehingga bisa terjadi adanya perlawanan dari robot kepada manusia itu sendiri.

(15)

'

45

Robot akan menyalurkan pesan dan melakukan tugasnya dalam melakukan komunikasi korporat hanya sesuai dengan data yang diinput kedalam pemogramannya, sehingga akan

Sebagai pihak yang berperan besar dalam melakukan komunikasi korporasi, yaitu public relation, akan sulit jika peran tersebut digantikan oleh robot atau artificial intelligent karena terdapat banyak tantangan tersendiri. Yang pertama, untuk menggantikan posisi dalam profesi Humas atau public relation yaitu dibutuhkan adanya sifat dari dalam diri manusia yaitu

adanya emosi, nalar, simpati dan empati, dan juga pemikiran serta kreativitas yang dapat berkembang terus menerus dan tanpa batas. Sedangkan jika kegiatan penyaluran pesan atau komunikasi pada korporasi digantikan oleh robot, maka hanya

akan menghasilkan sifat egoisme, di mana segala data telah diinput pada pemograman artificial intelligent itu sendiri tanpa

adanya sifat empati dan emosi yang pada dasarnya dimiliki dalam diri manusia, bukan robot.

Pertanyaan besar disini yang berkaitan dengan komunikasi

korporasi yang era yang akan datang yaitu apakah peran dari public relation yang menjadi pihak yang mendominasi kebutuhan

okan komunikasi korporasi ini dapat digantikan oleh robot dan Artificial Intelligent (Al) atau kecerdasan buatan dengan lebih ofektlf dan efisien? Hal tersebut patut untuk menjadi pertanyaan besar karena kita telah melihat gambaran-gambaran pada Era

5.0 di mana kehidupan di dunia akan banyak dicampuri dengan

adanva robot dan peran manusia akan berkurang baik dalam hal

produksi barang maupun dalam profesi public relation itu sendiri. /\kan terdapat beberapa ancaman yang dapat terjadi kepada profesi public relation seiring dengan berkembangnya teknologi

di masa depan.

Ancaman dan Peluang bagi Profesi

Public Relation

(16)

46

TREN KOMUNIKASI KORPORASI DI ERA MASYARAKAT 5.0

Melihat ancaman tersebut, kita juga tetap bisa mencari celah dan melihat adanya peluang bagi komunikasi di Era 5.0 yaitu

dengan mengikuti tuntutan zaman yang dilengkapi oleh robot

dan kecerdasan buatan yang begitu canggih. Peluang tersebut

dapat digunakan dalam komu~ikasi korporasi yaitu dengan meningkatkan kompetensi yang harus dimiliki dalam bidang teknologi serta kemampuan digital yang baik. Era 5.0 akan dikenal dengan adanya personalisasi, hal ini juga dapat diteraapkan pada

komunikasi korporasi di mana para anggota public relation dapat

membuat personalisasi konten agar dapat memberikan informasi

secara personal, karena tidak semua pesan dapat cocok pada semua orang.

Dalam hal ini kita dapat melihat bahwa pekerjaan seorang PR akan sulit jika digantikan oleh artificial intelligent. Tetapi tidak perlu dikhawatirkan karena profesi PR tidak diikuti dengan adanya ancaman pada profesi tersebut, tetapi justru akan menjadikan

public relation menjadi suatu profesi yang semakin krusial. Disini

manusia memiliki suatu keistimewaan, yaitu adanya sentuhan

humanis dimana keistimewaan itu menjadi poin penting dalam mengambangkan ide-ide dan kreativitas dalam membuat pesan pesan atau berita yang selayaknya digunakan dalam komunikasi

korporasi.

berkurangnya interaksi yang menyebabkan hubungan yang

terjalin dalam hal relasi juga ikut terhambat. Pekerjaan tersebut dapat dilakukan oleh manusia yang memiliki kemampuan dan sifat yang berdasarkan pada hati nurani dan pemikiran sehingga dapat

terjadinya lobi atau negosiasi yang efektif. Komunikasi korporasi

yang biasa dilakukan oleh bagian public relation atau hubungan

masyarakat yang dilakukan oleh manusia akan lebih terlihat dari

sisi nonverbalnya dan juga dapat membaca pesan nonverbal yang

diberikan oleh lawan bicaranya dalam melakukan interaksi pada

(17)

4

7

Melihat saat ini kita berada di tengah-tengah Revolusi lndustri

11..0, kita harus bersiap dalam menghadapi era baru yaitu pada Era

5.0 yang akan didominasi oleh adanya robot dan juga

artif

i

c

ia

l

i

nte

lli

ge

nt

atau kecerdasan buatan. Kita harus menyiapkan

diri dalam setiap profesi, terutama bagi seorang

p

u

b

l

ic

r

e

l

a

t

io

n

Proses pertukaran pesan dan informasi terjadi di mana pun

dan kapan pun, terutama pada suatu badan usaha, lembaga, dan

perusahaan. Dalam melakukan komunikasi korporasi, kita harus

menentukan keefektifan dalam penyampaian informasi dalam

melakukan lobi dan negosiasi yang biasanya dilakukan oleh profesi

yang sering menggunakan komunikasi korporasi, yaitu seorang

p

ubli

c

r

e

lati

o

n.

Seorang PR harus dapat berkomunikasi dengan

baik dalam berinteraksi dengan pihak lawan bicaranya, maupun

pihak internal maupun eksternal perusahaan.

Peluang besar lainnya dalam adanya

ar

t

ificia

l int

e

lli

ge

n

t

atau

penggunaan robot yaitu adanya penguasaan bahasa yang mudah

karena data-data mengenai bahasa dapat diinput kepada robot

yang dapat membantu pekerjaan manusia. Selain itu dengan

semakin canggihnya teknologi dalam melakukan komunikasi

korporasi, tidak dibutuhkan lagi

trai

n

i

n

g

atau pelatihan yang dilakukan untuk melatih tenaga kerja, tetapi kita bisa melakukan

penyempurnaan pada mesin dan teknologi robot tersebut. Kita

bisa melihat bahwa dengan adanya kecerdasan buatan maka

proses pengambilan data akan lebih mudah dan lebih canggih. Di balik banyaknya peran robot, tetapi kita juga bisa melihat bahwa

hal tersebut bisa membuat adanya lapangan bekerjaan baru

dengan syarat kita memiliki kemampuan dan jeli dalam mencari

celah dan dapat beriringan mengikuti perkembangan teknologi

yang semakin lama semakin canggih yang bisa kita manfaatkan

sebagai media dalam melakukan komunikasi korporasi. Dengan

adanya kecerdasan buatan, berita palsu atau hoaks juga akan bisa

terminimalisir karena adanya robot yang dapat mendeteksi berita

(18)

48

yang biasanya dikerjakan oleh seorang manusia, bukan robot.

Akan sulit bagi profesi tersebut dalam melakukan komunikasi

korporasi disampaikan oleh robot, karena pada profesi tersebut

dituntut untuk bekerja dengan adanya keistimewaan yang dimiliki

oleh menusia, yaitu adanya emosi, naluri, perasaan, insting, dan keahlian dalam melakukan lobi dan negosiasi. Tetapi kita harus

melakukan optimalisasi dari peran public relation itu sendiri

dengan melihat peluangnya, yaitu dengan adanya penguasaan

(19)

TREN1KOMUNIKASI KORPORASI DI ERA MASYARAKAT 5.0

4

9

4 Prediksi Gambaran Revolusi lndustri 5.0. (2019, January 24). Retrieved July 15, 2019, fromJURNAS: http://www.jurnas.com/ artikel/47248/4-Prediksi-Gambaran-Revolusi-lndustri-50/

Siregar, A., & Pasaribu, R. (2000). 8agaimana Menge/ala Media

Korporasi Organisasi. Yogyakarta: Kanisius.

Riel, C., & Fombrun, C. (2007). Essentials of Corporate

Communication: Implementing Practices for Effective Reputation Management. New York: Routledge.

Ghani, M. (2018). Restorasi Korporasi: Step by Step Membedah &

Merancang Strategi Penyehatan Perusahaan. Bogar: IPB Press. /\friansyah, J. (2015). Kiss the King Kong: Kiat Menaklukkan Klien

Korporasi {828). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Budiman, A. (2019, February 11). Ko/om Pakar: lndustri 4.0 vs

Society 5.0. Retrieved July 16, 2019, from FT UGM: http://

ft.ugm .ac. id/kolom-pa ka r-i n d ustri-4-0-vs-society-5-0/

Fazzi, C. (2018, December 28). 3 Things You Need to Know About

Industry 5.0. Retrieved July 15, 2019, from Master Control: https ://www.mastercontrol.com/gxp-1 ifel i ne/3-th i ngs-you-

need-to-know-about-industry-5.0/