• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFFECT OF EDUCATION AND FAMILY MEMBERS OF THE LEVEL INCOME TRADITIONAL FISHERMEN IN PARIT VILLAGE KOTO BALINGKA DISTRICT OF PASAMAN BARAT REGION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFFECT OF EDUCATION AND FAMILY MEMBERS OF THE LEVEL INCOME TRADITIONAL FISHERMEN IN PARIT VILLAGE KOTO BALINGKA DISTRICT OF PASAMAN BARAT REGION"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

EFFECT OF EDUCATION AND FAMILY MEMBERS OF THE LEVEL

INCOME TRADITIONAL FISHERMEN IN PARIT VILLAGE KOTO

BALINGKA DISTRICT OF PASAMAN BARAT REGION

By:

Syahyuni Ulfa1 Edi Suarto2 Yuherman3

1.the geography education student of STKIP PGRI Sumatera Barat. 2,3 the lecturer at geography department of STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This study aimed to obtain information, analyze and discuss data on the influence of education and the number of family members on the level of income of traditional fishermen in Parit village Koto Balingka district of Pasaman Barat region seen from the level of education and number of family members.

This type of research is descriptive correlational. The study population was a whole head of a traditional fishing family in Parit village located in the Sikabau numbered 240 families. The sample in this study were taken by proportional random sampling technique with the proportion of 25% so that the sample of respondents was 60 families.

The results showed: (1) there is a positive effect of educational level on the level of income of traditional fishermen in Parit village because t count> t table (6.019> 1.670), the effect of the strong (r = 0.620) and a small contribution (38.4%), (2) there is a positive effect of family size on the level of income of traditional fishermen in Parit village because t count> t table (2.144> 1.670), the effect of low (r = 0.271) and a very small contribution (7.3%) and (3) there is a positive effect of educational level and the number of family members together for the traditional fishermen's income level in Parit village because of F> F table (17.800> 2.78). The magnitude of the effect of these two variables on the level of income of the traditional fishermen in Parit village including strong category (r = 0.620), and the contribution is small (38.4%)

(3)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara kepulauan dimana dua pertiga wilayahnya terdiri dari lautan, laut merupakan lahan yang potensial sebagai sumber kehidupan manusia disamping daratan yang memang telah banyak diolah dan dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Nelayan merupakan warga yang ikut serta dalam pembangunan bangsa. Nelayan adalah mereka yang memiliki mata pencaharian hidup dengan memanfaatkan sumberdaya laut seperti ikan dan biotik laut lainnya yang mengandung nilai ekonomis (dapat dikonsumsi/dipertukarkan) baik secara terus-menerus maupun secara musiman dengan menggunakan sarana berupa perahu dan alat-alat penangkap ikan (Sarossa, 2000).

Jadi selama ini nelayanlah yang turut memperhatikan dan memanfaatkan sumber daya laut, karena tanpa adanya nelayan sumber daya laut yang ada tersebut tidak dapat berguna dan dimanfaatkan dengan baik. Karena sampai saat ini nelayan yang memegang peranan penting dalam usaha perikanan, tanpa adanya nelayan kita tidak dapat mengkonsumsi protein hewani yang berasal dari ikan yang penting bagi tubuh kita. Tetapi masih ada fakta bahwa nelayan tradisional tergolong miskin.

Nelayan dan komunitas desa pesisir, pada umumnya adalah bagian dari kelompok masyarakat miskin yang berada pada level paling bawah. Para nelayan (tradisional) bukan saja sehari-hari harus berhadapan dengan ketidakpastian pendapatan dan tekanan musim penceklik. Tetapi lebih dari itu mereka juga sering harus berhadapan dengan berbagai tekanan dan bentuk eksploitasi yang muncul bersamaan dengan berkembangnya proses modernisasi di sektor perikanan.

Bila dilihat dari sudut ekonomi, banyak faedah yang didapat dari usaha perikanan, masyarakat nelayan dapat menghidupi keluarganya dari usahanya. Bila usaha perikanan dikembangkan sehingga para nelayan dapat menggarap potensi laut semaksimal mungkin dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan yang akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan hidupnya dengan sendirinya hal ini akan membantu dalam pengembangan ekonomi bangsa.

Masyarakat nelayan pada umumnya masih termasuk kedalam masyarakat yang dikategorikan sederhana dengan kegiatan ekonomi yang bersifat subsistem yang ditandai dengan berbagai kelemahan, yaitu: (1). Kondisi permodalan yang serba minim. (2). Usaha yang bersifat tradisional. (3). Tanggung jawab

keluarga yang cukup tinggi. (4) Banyak yang terjebak hutang, akibat taraf hidup mereka rata-rata rendah dibandingkan dengan golongan yang lainnya, Martadi dalam (Hasmal,1988:4)

Kusnadi dalam (Fitria, 2006: 2) nelayan tradisional adalah yang memanfaatkan sumberdaya perikan dengan peralatan tangkap tradisional, modal usaha kecil dan organisasi penangkapan yang relatif sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari nelayan tradisional berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Dalam arti hasil alokasi hasil tangkap yang dijual lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari khususnya pangan dan bukan investasi kembali untuk pengembangan skala usaha.

Kemiskinan masyarakat pesisir ”nelayan tradisional” sering sekali hanya dilihat dari kaca ekonomi, terutanma yang dikaitkan dengan keterbatasan modal serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh para nelayan untuk menjalankan kehidupannya. Nelayan tradisional ini melakukan usaha penangkapan dengan menggunakan alat-alat trdisional (turun-temurun) seperti pukat, jaring, pancing yang belum menggunakan mesin (modern).

Nagari Parit memiliki 28 jorong tetapi yang dekat dengan pantai hanya 1 jorong yaitu Jorong Sikabau. Sebagian besar masyarakat Jorong Sikabau berprofesi sebagai nelayan tradisional. Nelayan tradisional adalah pekerjaan yang tetap, tergantung pada alam. Kondisi tersebut mengakibatkan tingkat pendapatan tidak pasti dan tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari serta pendidikan masih sangat rendah. Rata-rata penghasilan yang diperoleh nelayan tradisional di Jorong Sikabau sangat kecil dan pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, bahkan sebagian terpaksa hidup kekurangan. Rata-rata penghasilan yang diperoleh nelayan tradisional sebesar 30.000/hari, bahkan jika terjadi gangguan cuaca seperti angin kencang maka nelayan hanya bisa dirumah saja. Meskipun demikian para nelayan tradisional masih tetap semangat untuk menjalani usahanya demi menghidupi keluarganya.

Karena masih banyaknya keluarga nelayan tradisioanl yang masih terjebak kemiskinan dan belum mampu meningkatkan taraf hidupnya untuk mencapai tingkat kesejahteraan, maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui kehidupan keluarga nelayan tradisional yang menyangkut: pendidikan, jumlah anggota keluarga dan tingkat pendapatan

(4)

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan menganalisasikan, hipotesis, karena itu koefisien kolerasi pengaruh yang dihasilkan menunjukkan tingkat signifikan terbukti tidaknya sebuah hipotesis.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga nelayan tradisional di Nagari Parit yang berada di jorong Sikabau berjumlah 240 KK. Sampel penelitian diambil secara proporsional random sampling dengan proporsi sebesar 25% sehingga sampel berjumlah 60 KK.

Teknik analisa data pada penelitian sebagai berikut: a. Analisis persentase

%

100

n

f

P

b. Uji Persyaratan Analisis 1) Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahuai apakah populasi data distribusi normal atau tidak. Normalitas data diuji

liliefor dengan melihat pada Kolmogorov Smirnof dengan analisa SPSS. Data dinyatakan normal jika signifikan lebih besar dari 0,05 (Prayitno, 2010).

2) Uji Homogonitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independet

Samples T Test dan One Way Anova.

Kriteria pengujian., jika signifikasi lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua data atau lebih kelompok data adalah sama. (Priyatno, 2010).

c. Uji Hipotesis 1) Uji Korelasi

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji korelasi product moment. Alasan penelitian menyelesaikan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji korelasi product momen adalah merujuk pada pendapat Arikunto (2006) bahwa teknik korelasi yang dianggap paling mendekati kebenaran dari teknik korelasi yang ada. Sehingga cendrung digunakan oleh ahli statistik adalah teknik korelasi product moment, oleh sebab itu jika data memungkinkan dihitung dengan

menggunakan korelasi product moment sebaiknya digunakan.

𝑟𝑥𝑦 =

𝑁 𝑥𝑦 − 𝑥 𝑦 𝑁 𝑥2− 𝑥 2 𝑁 𝑦2− 𝑦 2 Pedoman untuk memberikan interpretasi koofisien korelasi sebagai berikut :

0,0 – 0,199 Sangat rendah 0,2 – 0,399 Rendah 0,4 – 0,599 Sedang 0,6 – 0,799 Kuat 0,8 - 1,00 sangat kuat 2) Analisis determinasi (R2)

Uji ini digunakan untuk mengetahui sumbangan vriabel bebas secara bersama-sama kepada variabel terikat

𝑅2= 11 − 𝑒𝑖 𝑌 − 𝑖

Kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 0,0 –20,0% sangat kecil 20,1 –40,0% kecil 40,1 – 60,0% cukup besar 60,1 – 81,0% besar 81,1 – 100,0% sangat besar 3) Uji F Hitung

Untuk menguji signifikan korelasi ganda digunakan rumus F hitung sebagai berikut: F hitung = R 2 K 1−R 2 n −K −1 4) Uji T-test

Uji T-test digunakanuntuk menguji signifikan yang berfungsi untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap variabel Y, maka hasil korelasi product moment diuji dengan signifikan dengan rumus sebagai berikut:𝑡 =𝑟 𝑛 −2

1−𝑟2 Dimana : t= nilai t

r= koefision korelasi hasil r hitung n= jumlah responden

Kriteria Pengujian :

- Terima Ho, Tolak H1 jika t hitung < t tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dan α = 0,01

(5)

-

Terima H1 dan tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dan α = 0,01

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, hasil penelitian pengujian

hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit karena thitung > ttabel (6,019 > 1,670). Pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit kuat (r = 0,620) dan besarnya kontribusi tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit termasuk kecil (38,4%).

Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ketingkat kedewasaannya (Ihsan, 2005).

Kedua, hasil pengujian hipotesis

membuktikan terdapat pengaruh Jumlah anggota keluarga terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit karena thitung > ttabel (2,144> 1,670), pengaruh Jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan nelayan tradisional termasuk kategori kuat (r = 0,271) dan besarnya kontribusi Jumlah anggota keluarga terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit termasuk kecil (7,3%).

Keluarga kecil proporsi pendapatan untuk konsumsi pangan lebih sedikit, sehingga dapat digunakan untuk keperluaan pendidikan, kesehatan, pakaian, perumahan, tetapi jika ukuran keluarga besar dan banyak yang lahir, beban orang tua semakin bertambah, dalam hal ini anak-anak khususnya akan kekurangan pangan dan rendahnya pendidikan (Pendidikan Kependudukan, 1960: 50). Jadi besarnya jumlah anggota keluarga berpengaruh pada semua anggotanya. Apabila anggota keluarga bertambah jumlahnya, kebutuhan mendasar juga meningkat sehingga kebutuhan lainnya terabaikan seperti kebutuhan untuk kesehatan dan pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara teoritis jumlah anggota keluarga mempunyai pengaruh terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional.

Ketiga, penelitian ini juga membuktikan

bahwa terdapat pengaruh Tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga secara bersama-sama terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit karena Fhitung > F tabel (17,800> 2,78). Besarnya pengaruh kedua variabel terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit termasuk kategori kuat (r = 0,620), dan kontribusi termasuk kecil (38,4%). Hal ini menunjukkan bahwa Tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga merupakan faktor yang menentukan tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit.

KESIMPULAN

1. Terdapat pengaruh positif tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit karena thitung > ttabel (6,019 > 1,670), pengaruh kuat (r = 0,620) dan kontribusi kecil (38,4%). 2. Terdapat pengaruh positif Jumlah anggota

keluarga terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit karena

thitung > ttabel (2,144> 1,670), pengaruh

rendah (r = 0,271) dan kontribusi sangat kecil (7,3%).

3. Terdapat pengaruh positif Tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga secara bersama-sama terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit karena Fhitung > F tabel (17,800> 2,78). Besarnya pengaruh kedua variabel terhadap tingkat pendapatan nelayan tradisional di Nagari Parit termasuk kategori kuat (r = 0,620), dan kontribusi termasuk kecil (38,4%)

SARAN

1. Diharapkan pada para nelayan tradisional

memperhatikan penggunaan teknologi sehingga dapat meningkatkan pendapatan. 2. Diharapkan pada pemerintah untuk lebih

memperhatikan usaha masyarakat yaitu nelayan tradisional dengan jalan meningkatkan penyuluhan tentang nelayan tradisional.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk membahas variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini 2006. Prosedur Penelitian.

Yogyakarta: Rineka Cipta.

BKKBN. 1980. KB dan Hubungannya dengan

Kehidupan Sosial Ekonomi Budaya.

Jakarta: BKKBN

Darmawan. 1984. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta: Depdikbud

Ihsan, Fuad. Dasar-dasar Kependidikan.

Jakarta: Rineka Cipta

Jefla,Leibo.1990. Sosiologi Pedesaan.

Yogyakarta: Andi Offset.

Kasnadi. 2002. Upaya Peningkatan Kesejahteraan nelayan. Jakarta: Pondok Eduksi.

Komars, Dachel. 2005. Administrasi Pendidikan

Teori dan Praktek. Padang: Suryani

Indah

Kusnadi. 2006. Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan. Jakarta: Pondok

Edukasi

Pabundu, Tika. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Priyatno, Duwi. (2010). Paham Analisis

Statistik Data dengan SPSS. Media Kom:

Yogyakarta

Sarossa. 2000. Masyarakat Nelayan Bagan. www.google.com

Shadily, Hasan. 1989. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: PT. Ikhtisar Baru

Situmorang, Jujur. 2007. “Profil Rumah Tangga

Buruh Nelayan dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup di Kecamatan Padang Utara”. Skripsi SI. FIS UNP Padang

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian

dan Penilaian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru Algesindo

Sudjana, Nana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Wendra, Yesma. 2006. “Nelayan Sasak, Studi

tentang Sosial tentang Sosial Ekonomi (1998-2004)”. Skripsi S1 Sejarah. STKIP

PGRI Sumatera Barat

Yanti, Nelva. 2002. “Hambatan-hambatan

yang Dialami Nelayan dalam Usaha Meningkatkan Produksi Ikan di Kecamatan Pagai Utara Selatan Kabupaten Mentawai”. Skripsi S1 FIS

Referensi

Dokumen terkait

Family characteristics (height of mother, education of mother, knowledge of mother, number of family members, and income level of household head) were not

DIET SUPERVISION AND THE LEVEL OF COMPLIANCE OF DIET MANAGEMENT AMONG TYPE 2 DIABETES MELLITUS PATIENTS IN KEBONSARI VILLAGE, CANDI SUB-DISTRICT, SIDOARJO DISTRICT.

Sebanyak 40 sampel susu bubuk skim impor diambil dari 5 negara yang sering dilalulintaskan melalui Balai Karantina Hewan Kelas I Tanjung Priok Jakarta untuk dilakukan pengujian

The Characteristics in this study consisted of the Mother's Age, Mother Education Level, Mother's Work, Family Income, Number of Children, and Toddler's Gender.. The

kanialis servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar, sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada disekitar kanalis servikalis

Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia, dan petunjuknya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini

Pada tanggal 31 Mei 2004 dilakukan spin-off atas unit usaha Pabrik Karung Plastik di PT Rajawali Nusantara Indonesia menjadi entitas badan hukum sendiri dengan nama PT

• Blok-blok yang terhubung seri tanpa faktor pembebanan dapat diganti dengan blok tunggal dengan fungsi alihnya adalah perkalian masing-masing fungsi alih blok-blok tsb. •