• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi, salah satu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV. Hasil dan Pembahasan. pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi, salah satu"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

42

Hasil dan Pembahasan

4.1 Sejarah Umum Perusahaan

Awal Mula Usaha keluarga Sosrodjojo mulai merintis usaha teh wangi pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi, salah satu Teh Wangi milik keluarga Sosrodjojo yang dipekenalkan pertama kali untuk bermerek Teh Cap Botol.

Tahun 1965, Teh wangi mirip Cap Botol yang sudah dikenal di daerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta. Teknik mempromosikannya dinamakan Promosi Cicip Rasa dibawah koordinator Bpk. Soetjipto Sosrodjodjo, putera ke-empat dari Bapak Soesrodjojo. Setelah bertahun- tahun dilakukan strategi promosi Cicip Rasa, pada tahun 1969 muncul gagasan menjual air teh siap minum dalam kemasan botol. Tahun 1974, dengan didirikan PT. Sinar Sosro di kawasan Ujung Menteng, desain botol Teh Botol berubah dan bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan pertama didunia.

4.1.1. Fruit Tea Sosro

Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT. SINAR SOSRO pada Tahun 1997 mengeluarkan produk minuman teh berbasis buah-buahan yaitu Fruit Tea Sosro dengan target segmen remaja yang aktif, dinamis dan

(2)

kreatif. Keunikan dari produk Fruit Tea Sosro ini adalah minuman berdasar teh dengan aneka rasa buah yang disukai remaja.

Produk ini cukup sukses dipasar sehingga pada tahun 2004 memperoleh Indonesia Best Brand Award sebagai Most Potential Brand In Non-Carbonate Drink Category

Gambar 4.1

Jenis-Jenis Kemasan Fruit Tea

Sumber : PT Sinar Sosro

Fruit Tea Sosro hadir dalam beberapa jenis kemasan yakni :

a) Kemasan Botol Beling (Returnable Glass Bottle) dengan ukuran 235ml b) Kemasan Genggam (Tetra Pak) dengan volume 200ml

c) Kemasan Kaleng (Can) dengan volume 318ml

d) Kemasan Botol Plastik atau PET (Poly Ethylene) dengan volume 500ml e) Kemasan Pouch dengan volume 230ml

(3)

Minuman teh rasa buah pertama di Indonesia ini punya bermacam-macam buah seperti Apple, Blackurrant, Guava, Strawberry, Fusion (Strawberry-Anggur), Extreme (Apple-Blackurrant). Fruit Tea Sosro juga hadir dalam varian sensasi rasa yaitu Hot (Rasa Cabe), Wow (Rasa asam) dan Frezee (Less Sugar yang juga ditambahkan rasa mint). Fruit Tea dianggap sebagai trend setter minuman teh rasa buah yang terpecaya di Indonesia .

Segmentasi dari produk Fruit Tea Sosro adalah kepada remaja yang berusia 15-19 tahun, yang dikonsumsi oleh remaja pria dan wanita, dengan tingkat pendidikan SLTP-SLTA, dimana mereka memiliki tingkat ekonomi ABC, dan mempunyai kepribadian yang aktif, trendy, bergaya, dinamis, dan gaul. Sedangkan taget yang ingin dicapai dari produk ini adalah remaja yang menyukai hal-hal baru dan berbeda, serta yang aktif mengikuti dan menjadi trendsetter. Positioning dari Fruit Tea Sosro adalah minuman teh rasa buah yang selalu menjadi trend dan favorit remaja gaul. Tagline dari Fruit Tea Sosro adalah “Gokil neh”

Kandunnganya yang terdapat pada Fruit Tea adalah air, gula, ekstrak teh, asam sitrat, asam askorbat, konsetrat sari buah, dan perisa. Dan kandungan di dalamnya telah di uji aman dan sehat oleh BPOM. PT Sinar Sosro mengutamakan mutu dan tidak membahayakan kesehatan masyarakat serta proses produksinya ramah lingkungan.

(4)

Penjabaran filosofi Sosro

a) Tanpa zat pewarna b) Tanpa bahan pengawet c) Tanpa pemanis buatan

Gambar 4.2

Proses Produksi Fruit Tea Botol

Sumber Sumber : PT. Sinar Sosro

4.2 Visi dan Misi Perusahaan

4.2.1 Visi

Visi dari PT. Sinar Sosro adalah (sebuah cita-cita) menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta memberikan nilai tambah untuk semua pihak terkait (“The Indonesian World Class Beverage Company”)

(5)

4.2.2 Misi

a) Membangun merek Sosro sebagai merek teh yang alami berkualitas dan unggul. b) Melahirkan merek dan produk baru baik yang berbasis teh maupun non teh dan

menjadikannya pemimpin pasar pasa kategorinya masing-masing.

c) Memimpin jaringan distribusi Nasional dan membangun jaringan distribusi Internasional.

d) Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang, baik dalam volume penjualan maupun jumlah pelanggan.

e) Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai utama perusahaan.

f) Memberikan kepuasan kepada para konsumen dan pelanggan. g) Memberikan kontribusi terhadap penerimaan devisa negara.

(6)

4.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.3

Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro

Sumber : PT. Sinar Sosro

4.4 Uraian Pekerjaan

Berdasarkan dari gambar 4.3 Yang menunjukan struktur organisasi PT. Sinar Sosro, maka berikut ini adalah uraian pekerjaan masing-masing jabatan:

1. Komisaris, memegang kekuasaan tertinggi sebagai pemegang saham

2. Presiden Komisaris, merupakan orang yang dipilih sebagai pemersatu pikiran dari para komisaris, yang mengawasi jalannya perusahan dan mendapatkan laporan dari direktur operasional.

Komisaris Direktur Operasional Presiden Komisaris General Manager Manajer produksi Manajer Quality Control Manajer Marcomm Manajer Logistik Manajer keuangan Manajer Purchasing Manajer Personalia

(7)

3. Direktur Operasional, mengawasi kinerja perusahaan, dapat mengambil keputusan yang mempengaruhi kebijakan perusahaan.

4. General Manager, mengawasi kinerja masing-masing divisi yang berada dibawahnya. Ia bertugas untuk mengatur job desk masing-masing manajer dan memberikan dukungan sehingga para manajer dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

5. Manajer, mengawasi dan mengatur kinerja dan memimpin anak buah dari departemen-departemen yang ditempatkan. Dapat mengambil keputusan untuk perusahaan akan tetapi bukan untuk keputusan yang mempunyai pengaruh besar untuk perusahaan.

4.5 Profil Responden

Dalam penelitian ini, profil responden digunakan untuk mengetahui karakteristik dari konsumen yang terpilih menjadi responden, penggolongan responden ini berdasarkan jenis kelamin dan mengkonsumsi produk atau tidak.

Berikut adalah tabel yang menjelaskan profil responden berdasarkan penggolongannya

(8)

Tabel 4.1

Profil responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Presentase

Laki-laki 24 40%

Perempuan 36 60%

Total 60 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Gambar 4.4

Diagram Profil Responden berdasarkan Kelamin

Sumber : hasil pengolahan data

60% 40%

Responden berdasarkan kelamin

Wanita Pria

(9)

4.2 Profil responden berdasarkan konsumsi minuman Fruit Tea

Mengkonsumsi Frekuensi presentase

Ya 53 88,33%

Tidak 7 11,66%

Total 60 100%

Sumber : Hasil pengolahan data

Gambar 4.5

Diagram Data responden berdasarkan pengkonsumsian

Sumber : Hasil pengolahan data 88%

12%

Responden berdasarkan

pengkonsumsian

(10)

4.6 Uji Validitas dan Reabilitas

4.6.1 Uji Validitas

Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dngan menggunakan SPSS 17.0 kepada sebanyak 60 responden. Uji validitas ini dilakukan dengan membandingkan nilai Rtabel dengan Rhitung. Rtabel didapatkan berdasarkan hasil

penghitungan dari SPSS. Dengan menggunakan SPSS, dengan tingkat kepercayaan 90% (0.90) dan derajat kebebasan (df) sebesar (n-2), dimana n = 60, maka akan dapat diketahui besarnya df yaitu (60-2) = 58, sehingga dapat diketahui Rtabel dari 58 yaitu sebesar 0,217

Berikut merupakan dasar yang dapat diambil sebagai bahan dasar pengambilan keputusan, adalah sebagai berikut :

Jika, r tabel > r hasil maka data tersebut valid

Jika, r tabel < r hasil maka data tersebut tidak valid

Tabel 4.3

Uji Validitas Keputusan Produk (X1)

Pernyataan Rtabel Rhitung keterangan

P1 0.217 0,410 Valid

P2 0.217 0,687 Valid

P3 0.217 0,602 Valid

(11)

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Table 4.4

Uji Validitas Gaya Hidup (X2)

Sumber : Hasil Pengolahan Data

P5 0.217 0,601 Valid P6 0.217 0,437 Valid P7 0.217 0,719 Valid P8 0.217 0,416 Valid P9 0.217 0,420 Valid P10 0.217 0,581 Valid

Pernyataan Rtabel Rhitung keterangan

P11 0.217 0,735 Valid P12 0.217 0,292 Valid P13 0.217 0,848 Valid P14 0.217 0,743 Valid P15 0.217 0,687 Valid P16 0.217 0,523 Valid P17 0.217 0,836 Valid P18 0.217 0,755 Valid P19 0.217 0,694 Valid P20 0.217 0,532 Valid

(12)

Table 4.5

Uji Validitas Keputusan Pemebelian (Y)

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari ke tiga tabel diatas dapat dilihat bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah valid karena besar nya Rtabel > Rhitung. Keseluruhan nilai dari

pertanyaan keseluruhan lebih kecil dari 0.217

4.6.2 Uji Reliabilitas

Tabel 4.6

Uji Reliablitas untuk variabel Keputusan Produk (X1)

Cronbach's

Alpha N of Items

.710 10

Sumber : hasil penghitungan SPSS

Pernyataan Rtabel Rhitung Keterangan

P21 0.217 0,892 Valid

P22 0.217 0,890 Valid

P23 0.217 0,755 Valid

P24 0.217 0,847 Valid

(13)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan, bahwa variabel X1 (keputusan produk)

dinyatakan reliabel. Hal tersebut terbukti dengan tampilan cronbach’s alpha 0,710 atau lebih besar dari 0,60.

Tabel 4.7

Uji Reliablitas untuk variabel Gaya Hidup (X2)

Cronbach's

Alpha N of Items

.856 10

Sumber : hasil penghitungan SPSS

Dari tabel di atas dapat disimpulkan, bahwa variabel X2 (Gaya Hidup) dinyatakan sangat

reliabel. Hal tersebut terbukti dengan tampilan cronbach’s alpha 0,856 atau lebih besar dari 0,80.

Tabel 4.8

Uji Reliablitas untuk variabel Keputusan Pembelian (Y)

Cronbach's

Alpha N of Items

.901 5

(14)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan, bahwa variabel Y (Keputusan Pembelian) dinyatakan sangat reliabel. Hal tersebut terbukti dengan tampilan cronbach’s alpha 0,901 atau lebih besar dari 0,80.

4.7 Hasil penelitian

Untuk menghitung tanggapan responden yang di dapat melalui kuesioner, dari setiap pertanyaan yang diajukan, diberi bobot untuk setiap jawaban.

Bobot yang diberikan sesuai dengan skala Likert, yaitu :

Bobot 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

Bobot 2 = Tidak Setuju (TS)

Bobot 3 = Ragu-Ragu (RR)

Bobot 4 = Sangat Setuju (S)

Bobot 5 = Sangat Setuju (SS)

Berdasarkan hasil penghitungan yang didapat melalui SPSS, dapat diketahui bahwa antara variabel X1, X2 dan Y memiliki hubungan atau mempunyai pengaruh

4.8 Analisis Regresi dan Korelasi

Analisis korelasi pearson dan regresi dilakukan pada setiap variabel keputusan produk (X1), gaya hidup (X2) dan keputusan pembelian (Y)

(15)

4.8.1. Pengaruh keputusan produk dengan keputusan pembelian. Tabel 4.9 Correlations X1 dengan Y x1 Y x1 Pearson Correlation 1 .359** Sig. (2-tailed) .005 N 60 60 y Pearson Correlation .359** 1 Sig. (2-tailed) .005 N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Korelasi Variabel X1 dan Y (rX1Y)= 0,359 yang artinya hubungan kedua variabel

tersebut bersifat rendah. Hipotesis

Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel X1 dan Y

(16)

Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 90%)

Sig ≥ 0,1 maka Ho diterima

Sig < 0,1 maka Ho ditolak

Sig = 0,05 yang artinya lebih kecil dari 0,1 maka Ho Ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan:

Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara hubungan antara Keputusan Produk (X1) dan Keputusan Pembelian (Y) memiliki

hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat rendah

Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel Kualitas Produk (X1) naik maka nilai variabel Keputusan

Pemebelian (Y) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Keputusan Produk (X1) turun maka nilai variabel Keputusan Pembelian

(Y) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong rendah karena nilai korelasinya 0,359. Tabel 4.10 Model Summaryb X 1 terhadap Y Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .359a .129 .114 2.71052

(17)

Tabel 4.10 Model Summaryb X 1 terhadap Y Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .359a .129 .114 2.71052

a. Predictors: (Constant), X1 Keputusan Produk

b. Dependent Variable: Y Keputusan Pembelian

Nilai R Square sebesar 0,129. Hal ini menandakan bahwa 12,9 % (0,129 x 100 %) proses keputusan pembelian produk Fruit Tea disebabkan oleh keputusan produk, sedangkan sisanya sebesar 100 % - 12,9% = 87,1 % dikontribusikan oleh faktor – faktor lainya.

Tabel 4.11

ANOVAb X

1 terhadap Y

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 62.861 1 62.861 8.556 .005a

Residual 426.122 58 7.347

(18)

a. Predictors: (Constant), x1 Keputusan Produk

b. Dependent Variable: Y Keputusan Pembelian

Dari tabel uji ANOVA didapat dengan hasil bahwa F-Hitung adalah sebesar 8,556 dengan tingkat signifikansi 0,005. Oleh karena signifikansi (0,005) lebih kecil dari tingkat alpha (0,1) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dapat dikatakan keputusan produk berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian produk Fruit Tea

Tabel 4.12 Coefficientsa X 1 terhadap Y Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 7.796 3.614 2.157 .035 validatasx1 .290 .099 .359 2.925 .005

a. Dependent Variable: validitasy

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan produk berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian produk Fruit Tea karena tingkat signifikansinya sebesar 0.005 (dibawah 0,1)

(19)

Dari tabel diatas maka dibuat persamaan regresi :

4.8.2 Pengaruh Gaya hidup dengan keputusan pembelian.

4.13 Correlations X2 dengan Y y x2 y Pearson Correlation 1 .847** Sig. (2-tailed) .000 N 60 60 x2 Pearson Correlation .847** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Korelasi Variabel X2 dan Y (rX2Y)= 0,847 yang artinya hubungan kedua variabel

tersebut bersifat sangat kuat.

(20)

Hipotesis

Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel X1 dan Y

Ha: Ada hubungan yang Signifikan antara variabel X1 danY

Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 90%)

Sig ≥ 0,1 maka Ho diterima

Sig < 0,1 maka Ho ditolak

Sig = 0,00 yang artinya lebih kecil dari 0,1 maka Ho Ditolak dan Ha diterima

Sehingga dapat disimpulkan:

Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara hubungan antara Gaya Hidup (X2) dan Keputusan Pembelian (Y) memiliki hubungan

yang nyata dan hubungan keduanya bersifat sangat kuat.

Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel Gaya Hidup (X2) naik maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y)

juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Gaya Hidup (X2)

turun maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong sangat kuat karena nilai korelasinya 0,847.

(21)

Tabel 4.14 Model Summaryb X 2 terhadap Y Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .847a .717 .712 1.54431

a. Predictors: (Constant), X2 Gaya Hidup

b. Dependent Variable: Y Keputusan Pembelian

Nilai R Square sebesar 0,717. Hal ini menandakan bahwa 71,7 % (0,717 x 100 %) proses keputusan pembelian produk Fruit Tea disebabkan oleh gaya hidup konsumen, sedangkan sisanya sebesar 100 % - 71,7% = 28,3 % dikontribusikan oleh faktor – faktor lainya.

Tabel 4.15 ANOVAb X2 terhadap Y

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 350.659 1 350.659 147.033 .000a

Residual 138.324 58 2.385

Total 488.983 59

a. Predictors: (Constant), validitasx2 b. Dependent Variable: validitasy

Dari tabel uji ANOVA didapat dengan hasil bahwa F-Hitung adalah sebesar 147,033 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena signifikansi (0,005) lebih kecil dari tingkat alpha (0,1) maka Ha diterima dan Ho ditolak.

(22)

Dengan demikian dapat dapat dikatakan gaya hidup berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian produk Fruit Tea

Tabel 4.16 Coefficientsa X 2 terhadap Y Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -4.681 1.907 -2.455 .017 validitasx2 .612 .051 .847 12.126 .000

a. Dependent Variable: validitasy

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan produk berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian produk Fruit Tea karena tingkat signifikansinya sebesar 0.000 (dibawah 0,1)

Dari tabel diatas maka dibuat persamaan regresi :

(23)

4.8.3 Pengaruh Keputusan Produk dan Gaya Hidup terhadap Keputusan

Pembelian.

Penulis menggunakan analisis regresi berganda unutk mengukur apakah terdapat pengaruh keputusan produk dan gaya hidup terhadap proses keputusan pembelian produk Fruit Tea dengan menyebarkan kuesioner ke 60 responden, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.17 Model Summaryb X 1 dan X2 terhadap Y Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .861a .742 .733 1.48723

a. Predictors: (Constant), Keputusan Produk, Gaya Hidup

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Pada tabel 4.17 diatas dapat dilihat bahwa angka R square adalah, 0,742. Hal ini berarti sekitar 74,20% proses keputusan pembelian produk Fruit Tea dapat dijelaskan oleh kedua variabel keputusan produk dan gaya hidup. Sedangkan sisanya (100% - 74,20% = 26,80%) dijelaskan oleh faktor – faktor lainya.

(24)

Tabel 4. 18

ANOVAb X

1dan X2 terhadap Y

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 362.907 2 181.454 82.037 .000a

Residual 126.076 57 2.212

Total 488.983 59

a. Predictors: (Constant), Keputusan Produk, Gaya Hidup

b. Dependent Variable: keputusan pembelian

Kemudian, di uji hipotesis hubungan antara variable X1, X2 dan Y, Pengujian

tersebut dilakukan dengan melihat pada tabel 4.18, yakni:

Hipotesis

Ho: Hubungan antara variable bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y

bersifat tidak linier.

Ha: Hubungan antara variable bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y

bersifat linier.

(25)

Sig ≥ 0,1 maka Ho diterima

Sig < 0,1 maka Ho ditolak

Keputusan

Sig = 0,00 (< 0,1) maka Ho ditolak dan Ha diterima

Sehingga dapat ditarik kesimpulan hubungan antara variable bebas X1 dan

X2 terhadap variable terikat Y bersifat linier dengan tingkat kepercayaan

90%. Jadi asumsi mengenai linieritas hubungan dalam analisa jalur terpenuhi.

Dari tabel uji ANOVA 4.18, didapat dengan hasil bahwa F-Hitung adalah sebesar 82.037 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena signifikansi (0,000) lebih kecil dari tingkat alpha (0,1) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dapat dikatakan keputusan produk dan gaya hidup berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian produk Fruit Tea.

Tabel 4.19

Coefficientsa X1 dan X 2 terhadap Y

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -8.395 2.422 -3.467 .001

(26)

Gayahidupx2 .584 .050 .807 11.647 .000

Keputusanpro

dukx1

.132 .056 .163 2.353 .022

a. Dependent Variable: Keputusan produk

Dari tabel Uji T diatas, maka penulis juga menyimpulkan bahwa :

a. Variabel Keputusan Produk berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian Fruit Tea karena tingkat signifikansi sebesar 0.000 (dibawah 0.1)

b. Variabel gaya hidup berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian produk Fruit Tea karena tingkat signifikansinya sebesar 0.022 (dibawah 0,1)

c. Jika digabungkan kedua variabel, Keputusan Produk dan Gaya Hidup mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan pembelian produk Fruit Tea

Persamaan regresi yang diperoleh dari analisis regresi berganda diatas adalah

Keterangan :

Y : Proses keputusan pembelian Fruit Tea X1 : Keputusan Pembelian

(27)

X2 : Gaya Hidup

4.9 Pembahasan

Pada pembahasan ini penulis akan menggambarkan mengenai peelitian tentang hubungan dan pengaruh keputusan produk dan gaya hidup pada proses keputusan pembelian produk minuman Fruit Tea

Berdasarkan hasil penelitian dari tabel ANOVA mennjukan bahwa hasil perhitungan dari tingkat signifikasi lebih kecil dari tingkat alpha 0,1 (10%), sehingga dapat dikatakan variabel keputusan produk dan gaya hidup berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian..

Berdasarkan hasil dari uji regresi berganda secara keseluruhan dapat diartikan sebagai berikut:

a. Keputusan produk berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian. Dikatakan berpengaruh karena fisik yang ditawarkan oleh produk Fruit Tea bisa dikatakan menarik menurut target marketnya (remaja). Produk Fruit Tea cukup terkenal dikalangan remaja SMA, hampir semua dari responden mengenal merek Fruit Tea. Fruit Tea menawarkan fisik dari produk untuk disesuaikan dengan target marketnya, dari segi desain logo yang ceria, warna-warna kemasan yang ditawarkan sesuai dengan rasa buah yang terkandung didalam minuman teh kemasan produk Fruit Tea, serta kemasan yang dianggap aman (aman yang dimaksudkan disini adalah kemasan bisa melindungi isinya dengan baik contoh kemasan tebal tidak mudah bocor atau pecah). Kemasan yang ditawarkan Fruit Tea pun bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan konsumennya, membuat

(28)

konsumen bisa dengan leluasa untuk memilihnya, contoh jika konsumen hanya ingin meminum Fruit Tea ditempat (kantin sekolah) konsumen bisa memilih kemasan botol beling, tetapi jika konsumen ingin menjadikan produk Fruit Tea untuk bekal yang akan di konsumsi pada saat-saat tertentu Fruit Tea menawarkan botol plastik yang bisa dipilih sesuai ukuran dan kebutuhan konsumen. Dan selain kemasan tersebut Fruit Tea mempunyai kemasan unik lainnya seperti kemasan kaleng, pouch, dan PET yang di desain dengan menari konsumen pun bisa memilih kemasan tersebut untu kebutuhan lifestyle. Fruit Tea juga mempunyai strategi untuk mendekati konsumennya melalui website dan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Jadi dari semua indikator keputusan produk yang di miliki Fruit Tea merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi proses keputusan pembelian produk ini mempunyai pengaruh sebesar 12,9 %.

b. Gaya hidup konsumen mempengaruhi proses keputusan pembelian. Gaya hidup diukur dari kepribadian atau psikografik konsumen yang mencakup lingkungan, kegiatan, ketertarikan, dan opini konsumen. Konsep dari produk Fruit Tea sangat jelas yaitu ditunjukan untuk remaja pelajar tingkat SMP-SMA. Sesuai dengan umur target marketnya yang mudah terpengaruh dengan gaya hidup di lingkungannya membuat konsumen muda memilih produk Fruit Tea selain fisik yang ditawarkan juga melihat orang sekitarnya banyak memutuskan untuk menjadikan Fruit Tea sebagai kebutuhan pangannya. Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan, desain produk, dan sensasi rasa yang diberikan mewakili gaya hidup remaja yang percaya diri, bergaya hidup urban, senang bergaul, ekspresif (seru-seruan)

(29)

sesuai dengan tagline Fruit Tea “Gokil Nih!”. Maka indikator faktor gaya hidup yang merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi proses keputusan pembelian produk Fruit Tea ini sangat berpengaruh secara signifikan sebesar 71,70%.

c. Maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel yaitu keputusan produk dan gaya hidup mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan pembelian produk Fruit Tea sebesar 74,20 %

4.10 Uji Hipotesis

H0 :

1. X1 → y = 0 artinya tidak ada hubungan antara X1 dengan Y 2. X2 →y = 0 artinya tidak ada hubungan antara X2 dengan Y

3. X1, X2, → Y = 0 artinya tidak ada hubungan antara X1, X2 dengan Y Sedangkan alternatifnya,

Ha

1. X1 → y  0 artinya ada hubungan antara X1 dengan Y 2. X2 → y  0 artinya ada hubungan antara X2 dengan Y

3. X1, X2 → y  0 artinya ada hubungan antara X1, X2 dengan Y

Jadi hasil analisis yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh antara X1 dengan Y, terdapat X2 dengan Y, dan terdapat X1, X2 terhadap Y.

X1 : Keputusan Produk X2 : Gaya Hidup

(30)

Gambar

Diagram Data responden berdasarkan pengkonsumsian
Tabel 4.12   Coefficients a  X 1  terhadap Y  Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  T  Sig
Tabel 4.15   ANOVA b  X 2  terhadap Y
Tabel 4.16   Coefficients a  X 2  terhadap Y  Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig

Referensi

Dokumen terkait

2) Berdasarkan ketentuan a quo, maka Peraturan KPU Nomor 18 Komisi Pemilihan Umum Tahun 2008 tentang Tata Cara Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD

ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP KANYOUKU YANG BERMAKNA TERKEJUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

di Waduk Cirata yaitu stasiun 1 yang berada di inlet Waduk Cirata menunjukan kelimpahan plankton tertinggi berkisar antara 13,29x10 3 -18,5x10 3 ind/l dan rata-rata

Saat ini penerapan kedisiplinan yang dilakukan pimpinan sudah berjalan baik, kedepannya atasan harus terus mampu menerapkan disiplin kerja sebagai pedoman kerja

Prinsip-prinsip hak asasi manusia tidak saja menjadi aspek terpenting dalam sistem hukum suatu negara yang harus dituangkan dalam konstitusi negara, tetapi juga menuntut

15 Hal ini karena, apa yang dirumuskan di dalam pasal undang- undang, sebagai sumber utama hukum, kurang bahkan tidak jelas, atau semula sudah jelas namun

Peserta PLPG menyiapkan bahan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang di ampu di sekolah masing-masing.. Peserta PLPG membawa Surat Tugas dari

Pembentukan karakter religius siswa melalui pembiasaan aktivitas keagamaan yang dilaksanakan di MIN 2 Bandar Kidul Kota Kediri merupakan salah satu upaya yang