• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME 3

DOKUMEN KONTRAK KONSULTAN SUPERVISI

PELATIHAN

AHLI SUPERVISI STRUKTUR

BANGUNAN IRIGASI

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

(2)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokum en Kontrak Konsultan Supervisi)

KATA PENGANTAR

Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :

UU. No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana, dan Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan kompetensi diperlukan tersedianya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi.

UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat (2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standard kompetensi kerja.

UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1 dan 2 bahwa :

- (1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang sumber daya air

(3)

(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan Kerja.

Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, Nopember 2006 Kepala Pusat

Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE. NIP : 110016435

(4)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokum en Kontrak Konsultan Supervisi)

PRAKATA

Modul ini membahas tentang Dokumen Kontrak Kontraktor dan Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi. Isi dokumen Kontrak Kontraktor terutama menjelaskan Syarat-Syarat Umum Kontrak, Spesifikasi Bangunan Irigasi dan Gambar-Gambar Teknik. Selain itu dibahas juga hal-hal yang berhubungan dengan dokumen kontrak seperti Daftar Kuantitas dan Harga, Addendum, Amandemen, Eskalasi, dan lain-lain.

Modul ini dibuat 3 buku yaitu : 1. Volume 1

Judul : Dokumen Kontrak Pemborongan Isinya antara lain :

- Surat Perjanjian

- Syarat-Syarat Umum Kontrak - Syarat-Syarat Khusus Kontrak - Daftar Kuantitas dan Harga

- Addendum, Amandemen, Eskalasi dan Denda 2. Volume 2

Judul : Spesifikasi Bangunan Irigasi Isinya adalah :

- Spesifikasi Umum - Spesifikasi Teknik - Spesifikasi Khusus 3. Volume 3

Judul : Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi dan Gambar-gambar Teknik Isinya adalah :

- Surat Perjanjian

- Syarat-syarat Umum Kontrak - Rencana dan Syarat-syarat - Surat Penawaran

(5)

Demikian modul ini disusun. Disadari modul ini jauh dari sempurna dan lengkap, namun diharapkan modul ini sudah bisa menjelaskan secara umum mengenai dokumen kontrak pemborongan maupun kontrak konsultan supervisi.

Masukan berupa koreksi untuk penyempurnaan modul ini sangat diharapkan..

Jakarta, Nopember 2006

(6)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokum en Kontrak Konsultan Supervisi)

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI JUDUL MODUL : DOKUMEN KONTRAK

TUJUAN PELATIHAN : A. Tujuan Umum Pelatihan

Mampu melaksanakan Supervisi Pelaksanaan Struktur Bangunan Irigasi sesuai ketentuan yang tertuang dalam Dokumen Kontrak Kontraktor dan Kontrak Konsultan Supervisi serta ketentuan Administrasi Proyek.

B. Tujuan Khusus Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu :

1. Menerapkan dan melakukan Supervisi Pelaksanaan Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan ketentuan pengendalian dampak lingkungan.

2. Menguasai Dokumen Kontraktor dan Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi. 3. Melakukan Pekerjaan Persiapan Supervisi Struktur Bangunan Irigasi.

4. Melakukan Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bangunan Irigasi sesuai Dokumen Kontrak.

5. Melakukan Supervisi terhadap Mutu, Waktu dan Volume Pekerjaan. 6. Melakukan Verifikasi Dokumen Pembayaran.

(7)

SERI / JUDUL :

ISE – 02 : DOKUMEN KONTRAK

(DOKUMEN KONTRAK KONSULTAN SUPERVISI)

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)

Setelah modul ini selesai dipelajari peserta mampu menguasai isi Dokumen Kontrak

Konsultan Supervisi

.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)

Setelah modul ini selesai dipelajari, peserta mampu :

1. Menjelaskan isi Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi, antara lain : - Direksi Teknik

- Surat Perjanjian - Surat Penawaran

- Syarat-Syarat Umum Kontrak - Syarat-Syarat Khusus Kontrak

(8)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokum en Kontrak Konsultan Supervisi)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

PRAKATA ... iii

LEMBAR TUJUAN ... v

DAFTAR ISI ...vi

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN ... vii

DAFTAR MODUL ... viii

PANDUAN PEMBELAJARAN ...ix

DAFTAR SINGKATAN DAN PENGERTIAN ... xii

DAFTAR ISTILAH/DEFINISI ... xiv

MATERI SERAHAN ... xviii BAB 1 PENDAHULUAN ... 1-1 BAB 2 DOKUMEN KONTRAK KONSULTAN SUPERVISI

2.1 Umum ... 2-1 2.2 Tender Konsultan Supervisi ... 2-1 2.3 Isi Dokumen Kontrak ... 2-1 2.4 Direksi Teknik ... 2-2 2.5 Surat Perjanjian ... 2-2 2.6 Surat Penunjukan Pemenang ... 2-6 2.7 Surat Penawaran ... 2-6 2.8 Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus ... 2-9 2.9 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ... 2-32 2.10 Kerangka Acuan Kerja ... 2-32 RANGKUMAN

PELATIHAN

(9)

DESKRIPSI SINGKAT

PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi dibakukan dalam SKKNI (Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia) yang didalamnya sudah dirumuskan uraian jabatan, unit-unit kompetensi yang harus dikuasai, elemen kompetensi lengkap dengan kriteria unjuk kerja dan batasan-batasan penilaian serta variabel-variabelnya.

2. SLK (Standar Latih Kompetensi) disusun dengan mengacu kepada SKKNI, dimana uraian jabatan dirumuskan sebagai Tujuan Umum Pelatihan dan unit-unit kompetensi dirumuskan sebagai Tujuan Khusus Pelatihan, kemudian elemen kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dikaji dan dianalisis unsur kompetensinya yaitu : pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, selanjutnya kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sesuai level kompetensinya.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan pelatihan tersebut, berdasarkan rumusan kurikulum, silabus dan indikator keberhasilan pembelajaran yang ditetapkan dalam SLK, disusunlah seperangkat modul-modul sebagai bahan pembelajaran pelatihan seperti tercantum dalam “DAFTAR MODUL” dibawah ini.

(10)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokum en Kontrak Konsultan Supervisi)

DAFTAR MODUL

NO. KODE JUDUL MODUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI

1. ISE – 01 UUJK, SMK3 dan Pengendalian Dampak Lingkungan

1. Menerapkan dan Mensupervisi Pelaksanaan UUJK, SMK3 dan Ketentuan Pengendalian Dampak Lingkungan.

2. ISE – 02 Dokumen Kontrak 2. Menguasai Dokumen Kontrak Kontraktor dan Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi.

3. ISE – 03 Pekerjaan Persiapan Supervisi Struktur Bangunan Irigasi

3. Melakukan Pekerjaan Persiapan Supervisi Bangunan Irigasi.

4. ISE – 04 Supervisi Pekerjaan Struktur Bangunan Irigasi

4. Melaksanakan Supervisi

Pelaksanaan Pekerjaan Struktur sesuai Dokumen Kontrak. 5. ISE – 05 Supervisi Mutu, Waktu dan

Volume Pekerjaan

5. Melakukan Supervisi terhadap Mutu, Waktu dan Volume Pekerjaan.

6. ISE – 06 Verifikasi Dokumen Pembayaran

6. Melakukan Verifikasi Dokumen Pembayaran.

7. ISE – 07 Evaluasi Fisik, Administrasi dan

Pelaporan Pelaksanaan Pekerjaan

7. Melakukan Evaluasi Data dan Membuat Laporan Akhir.

(11)

PANDUAN PEMBELAJARAN

PELATIHAN

: AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI

JUDUL : DOKUMEN KONTRAK

VOLUME 3 :

DOKUMEN KONTRAK KONSULTAN SUPERVISI DESKRIPSI : Materi ini menjelaskan tentang Dokumen Kontrak Konsultan

Supervisi dan menjelaskan Gambar-Gambar Teknik yang ada dalam Dokumen Kontrak Pemborongan dan beberapa contoh Gambar-Gambar Bangunan Irigasi.

Tempat kegiatan : Dalam ruang kelas dengan kapasitas ± 25 orang. Waktu Kegiatan : 2 jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit).

Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung

1. Ceramah Pembukaan :

• Memberi pelajaran singkat mengenai modul

• Menjelaskan Tujuan Pembelajaran Umum dan Tujuan Pembelajaran Khusus.

• Merangsang motivasi peserta dengan pertanyaan atau

pengalamannya dalam Mensupervisi Pekerjaan Bangunan Irigasi

• Waktu = 5 menit

• Mengikuti penjelasan Tujuan Pembelajaran Umum dan Tujuan Pembelajaran Khusus dengan tekun dan aktif • Mengajukan

pertanyaan, bila ada hal yang kurang jelas.

• OHT 01 • OHT 02 • OHT 03 • OHT 04

2. Ceramah : Kontrak Konsultan Supervisi • Menjelaskan isi surat penawaran

(Anggaran Biaya Pekerjaan) Syarat-Syarat Umum Kontrak, Rencana Kerja dan Syarat serta Kerangka Acuan Kerja (TOR) Konsultan Supervisi.

• Waktu = 90 menit.

• Mengikuti penjelasan dengan tekun dan aktif • Ikut dalam diskusi • Menanyakan hal-hal

yang kurang jelas • Mencatat hal-hal penting. • Mdifahaencahalen OHT 1-01 OHT 2-01 OHT 2-02 OHT 2-03 s/d OHT 2-16 • OHT

(12)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokum en Kontrak Konsultan Supervisi)

Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung

3. Feedback dan Kesimpulan

(13)

DAFTAR SINGKATAN DAN PENGERTIAN

AASHTO = The American Association of State Highway and Transportation Officials

AC = Air Condtion

ASTM = The American Standar Testing Material BM = Bench Mark (Titik Tetap)

BOQ = Bill Of Quantity (Daftar Kuantitas dan Harga) BPS = Biro/Badan Pusat Statistik

CBR = California Bearing Ratio

CCO = Contract Change Order (Perintah Perubahan Kontrak) CM = Construction Method (Metode Pelaksanaan)

COW = Commence of Work CPM = Critical Paath Method DIP = Daftar Isian Proyek

DIPA = Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran FHO = Final Hand Over (Serah Terima Akhir) HSD = Harga Satuan Dasar

HSP = Harga Satuan Pekerjaan

HSPK = Harga Satuan Pokok Pekerjaan ICB = International Competitive Bidding JMF = Job Mix Formula (Rumus Campuran) K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja KAK = Kerangka Acuan Kerja

Kasatker = Kepala Satuan Kerja KepMen = Keputusan Menteri Keppres = Keputusan Presiden

Kimpraswil = Pemukiman dan Prasarana Wilayah KUK = Kriteria Unjuk Kerja

LCB = Local Competitive Bidding

MC = Montthly Certificate (Sertifikat Bulanan)

MC0 = Mutuak Check 0% (Pemeriksaan bersama pada progress 0%) NOL = No Objection Letter

OHP = Overhead Projector OHT = Overhead Transparancy Owner = Pemilik Proyek

(14)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokum en Kontrak Konsultan Supervisi)

PAM = Perusahaan Air Minum PBI = Peraturan Beton Indonesia

PCM = Pre Construction Meeting (Rapat Pra Pelaksanaan) PHO = Provisional Hand Over (Serah Terima Sementara) Pimbagpro = Pimpinan Bagian Proyek

Pimpro = Pimpinan Proyek

PLN = Perusahaan Listrik Negara PO = Petunjuk Operasional PPK = Pejabat Pembuat Komitmen PPn = Pajak Pertambahan Nilai PU = Pekerjaan Umum

PUIL = Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia RAB = Rencana Anggaran Biaya

RKL = Rencana Pengelolaan Lingkungan RMK = Rencana Mutu Kontrak

ROW = Right of way (Garis Sempadan) RPL = Rencana Pemantauan Lingkungan SCM = Show Cause Meeting (Rapat Pembuktian) SDA = Sumber Daya Air

SII = Standar Industri Indonesia

SKKNI = Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SLK = Standar Latihan Kompetensi

SNI = Standar Nasional Indonesia SPMK = Surat Perintah Mulai Kerja

SPPJ = Surat Penunjukan Pemenang Jasa TELKOM = Telekomunikasi

TKP = Tujuan Khusus Pelatihan

TOR = Term of Reference (Kerangka Acuan Kerja) TPK = Tujuan Pembelajaran Khusus

TPU = Tujuan Pembelajaran Umum TUP = Tujuan Umum Pelatihan UMR = Upah Minimum Regional UU = Undang-undang

(15)

DAFTAR ISTILAH/DEFINISI

Jasa Pemborongan adalah layanan pelaksanaan pekerjaan konstruksi teknis dan

spesifikasinya ditetapkan pengguna jasa dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna jasa atau pengawas konstruksi yang ditugasi .

Jasa Konsultansi adalah layanan jasa keahlian professional dalam berbagai bidang yang

meliputi jasa perencanaan konstruksi dan jasa pengawasan konstruksi, dalam rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan pengguna jasa.

Pengguna Jasa adalah kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ pemimpin bagian

proyek sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan kerja/ proyek/bagian proyek tertentu. Nama jabatan dan alamat pengguna jasa tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak

Kepala Kantor/satuan kerja adalah pejabat structural departemen yang bertanggungjawab

atas pelaksanaan pengadaan jasa yang di biayai dari dana anggaran belanja rutin APBN.

Pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek adalah pejabat yang diangkat oleh

Menteri/pejabat yang diberi kuasa, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pangadaan jasa yang di biayai dari dana anggaran belanja pembangunan APBN.

Penyedia Jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa.

Sub Penyedia Jasa adalah penyedia jasa yang mengadakan perjanjian kerja dengan

penyedia jas a penanggung jawab kontrak. u n t u k me la k s a n a k a n sebagian p e k e r ja a n setelah d is e t ujui oleh direksi pekerjaan:

Panitia pengadaan adalah t im yang diangkat o le h pengguna ja s a u n t u k me la k s a n a k a n

pemilihan penyedia jasa.

Kontrak adalah p e r ik a t a n hukum a n t a r a pengguna jasa dengan penyedia jasa dalam

(16)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokum en Kontrak Konsultan Supervisi)

Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan ja s a pelaksanaan konstruksi atas

penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas vvaktu tertentu berdasarkan harga satuan u n t u k setiap satuan/unsur pekerjaan d e n g a n spesifikasi teknis tertentu. yang kuantitas p e k e r ja a n n y a ma s ih b e r s if a t p e r k ir a a n s e me n t a r a , sedangkan p e mb a y a r a n n y a didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas k u a n t it a s p e k e r ja a n y a n g t e la h dilaksanakan oleh penyedia jasa.

Dokumen Kontrak Pemborongan adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan

hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. yang terdiri dari:

1) Surat Perjanjian

2) Surat penunjukan penyedia jasa: 3) Surat penawaran;

4) Adendum dokumen lelang (bila ada): 5) Syarat-syarat khusus kontrak: 6) Syarat-syarat umum kontrak; 7) Spesifikasi teknis;

8) Gambar-gambar;

9) Daiftar k u a nt it a s dan harga;

10). Dokumen la in yang tercantum dalam la mp iran kontrak;

Dokumen kontrak konsultansi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan

hukum antara Pengguna Jasa Konsultansi untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. Isi dokumen kontrak adalah :

1. Surat Perjanjian

2. Surat Penunjukan Penyedia Jasa 3. Surat Penawaran

4. Addendum Dokumen Seleksi 5. Syarat-Syarat Umum Kontrak 6. Syarat-Syarat Khusus Kontrak 7. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

8. Kerangka Acuan Kerja (TOR = Term Of Referance) 9. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak

Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat p e n u n ju k a n penyedia ja s a yang

(17)

Hari a d a lah hari k a le n de r; b u la n a d a la h b u la n kalender

Direksi pekerjaan adalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus

k o n t r a k u n t u k me n g e lo la a d min is t r a s i kontrak dan mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya d ir e k s i pekerjaan d ija b a t o le h pengguna jasa. namun dapat dijabat o le h orang lain yang d it u n ju k oleh pengguna jasa

Direksi teknis adalah t im yang ditunjuk oleh d ir e k s i p e k e r ja a n yang b e r t u g a s u n t u k

mengawasi pekerjaan

Daftar kuantitas dan harga adalah daltar kuantitas yang telah diis i harga satuan dan

j u m l a h biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran

Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot

kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang.

Pekerjaan harian adalah pekerjaan yang pembayarannya berdasarkan penggunaan tenaga

kerja, bahan dan peralatan

Pekerjaan sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan

pekerjaan permanen.

Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh direksi pekerjaan kepada penyedia

jasa untuk melakukan perubahan pekerjaan,

Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat

Perintah Mulai Kerja (SPMK). yang dikeluarkan oleh pengguna jasa

Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan,

dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh pengguna jasa

Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat

khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.

Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa

(18)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokum en Kontrak Konsultan Supervisi)

Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa

untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua.

Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa.

atau ditunjuk oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase. untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase.

Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

Pengguna Jasa = Pemilik Proyek = Kasatker = Pimpro = Pimbagpro

= Pejabat Pembuat Komitmen = Direksi Pekerjaan

Penyedia Jasa

Pelaksana Konstruksi = Konsultan Supervisi = Direksi Teknik = Pengawas Teknik

Penyedia Jasa

Perencana Konstruksi = Konsultan Perencana

Working Drawing = Gambar Kerja

Shop Drawing = Gambar Kerja

As Built Drawing = Gambar Terlaksana = Gambar Terbangun = Gambar Purna Laksana

(19)

MATERI

SERAHAN

(20)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

BAB 1 PENDAHULUAN

Ahli Supervisi sebagai tenaga Ahli dari Konsultan Supervisi yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan Kontraktor, harus juga mengetahui isi dokumen kontrak antara Konsultan Supervisi dengan Pengguna Jasa Konsultan. Bagian yang sangat perlu diketahui adalah TOR (Term of Reference/Kerangka Acuan Kerja), yang menguraikan tentang tugas ahli supervisi di lapangan dengan demikian mengetahui posisi dan tugasnya dengan baik

(21)

BAB 2

DOKUMEN KONTRAK KONSULTAN SUPERVISI

2.1. Umum

Ahli Supervisi adalah tenaga ahli pada Konsultan Supervisi. Konsultan Supervisi sebagai penyedia jasa konsultansi mengadakan ikatan kontrak dengan Pengguna Jasa Konsultansi. Pengguna Jasa Konsultansi adalah Kepala Kantor/ Kepala Satuan Kerja (Kasatker) / Pemimpin Proyek (Pimpro) / Pemimpin Bagian Proyek (Pimbagpro) / Pejabat Pembuat Komitmen. Pengguna Jasa yang dimaksud disini bukan Pengguna Jasa yang disebut dalam pekerjaan konstruksi sebelumnya. Pengguna Jasa Konstruksi berada dibawah naungan suatu Direktorat Pelaksana, Pengguna Jasa Konsultansi berada dibawah Direktorat Perencanaan dan Pengawasan. Keduanya biasanya berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA).

2.2. Tender Konsultan Supervisi

Seperti halnya Kontraktor, konsultan Supervisi mendapat pekerjaan juga melalui proses lelang. Hanya saja proses seleksi, evaluasi maupun penunjukan pemenangnya berbeda dengan proses lelang pekerjaan konstruksi karena sifat dan jenis pekerjaan juga berbeda satu sama lain.

2.3. Isi Dokumen Kontrak

Dokumen kontrak konsultansi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara Pengguna Jasa Konsultansi untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. Isi dokumen kontrak adalah :

1. Surat Perjanjian

2. Surat Penunjukan Penyedia Jasa 3. Surat Penawaran

4. Addendum Dokumen Seleksi 5. Syarat-Syarat Umum Kontrak 6. Syarat-Syarat Khusus Kontrak 7. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

8. Kerangka Acuan Kerja (TOR = Term Of Referance) 9. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak

Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term Of Referance (TOR), diantaranya adalah ketentuan yang mengatur tugas Tenaga Ahli Supervisi mengawasi pelaksanaan pekerjaan Kontraktor. TOR memuat jumlah, komposisi maupun kualifikasi tenaga

(22)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

ahli, lamanya mengawasi pekerjaan, lingkup, maksud dan tujuan pekerjaan serta membuat laporan-laporan.

2.4. Direksi Teknik

Tenaga Ahli Supervisi (Profesional Staf) dalam melaksanakan tugas berada dibawah koordinasi dan pengawasan Pengguna Jasa Konstruksi, karena tugasnya adalah mensupervisi pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, Konsultan Supervisi dalam mengawasi dan mengendalikan pekerjaan fisik yang dilakukan Kontraktor bertindak mewakili Pengguna Jasa yaitu sebagai Direksi Teknis.

2.5. Surat Perjanjian

Penyusunan surat perjanjian kontrak pekerjaan jasa pengawasan konstruksi sama dengan penyusunan surat perjanjian kontrak pekerjaan pelaksanaan konstruksi yaitu harus mengikuti kaidah-kaidah penyusunan perjanjian kontrak tentang kerangka dan isi perjanjian kontrak. Dimulai dengan pembukaan kontrak, isi kontrak dan penutup kontrak.

Pembukaan kontrak memuat : - Judul kontrak.

- Nama kontrak.

- Tempat, hari, tanggal, bulan, tahun kontrak.

- Identitas para pihak yang menanda tangani kontrak : nama, jabatan, kedudukan dalam kontrak, alamat.

Isi kontrak memuat ketentuan tentang :

- Kesepakatan para pihak untuk mengadakan perjanjian. - Nilai kontrak yang disepakati.

- Cara pembayaran.

- Jangka waktu pelaksanaan.

- Ketentuan tentang mulai dan berakhirnya kontrak.

- Sanksi apabila para pihak melanggar ketentuan dalam perjanjian - Dan lain-lain yang diatur dalam Syarat-Syarat Umum.

Penutup kontrak memuat :

- Tanda tangan para pihak yang membuat perjanjian.

(23)

SURAT PERJANJIAN Nomor : ………..

ANTARA

KANTOR/SATUAN KERJA/ PROYEK/BAGIAN PKOYEK

...

DAN

...

{nama perusahaan/perusahaan utama (lead firm) yang mengikuti perjanjian}

BEKERJASAMA DENGAN

...

UNTUK

MELAKSANAKAN PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN

...

(nama pekerjaan yang akan dilaksanakan)

Surat Perjanjian ini dibuat di ... ... pada hari ... ………... tanggal

... ……….bulan ...tahun ...

(tempat, tanggal, bulan dan tahun penandatanganan Surat Perjanjian) antara

………. (Nama Kepala/Satuan Kerja/Pemimpin Proyek/Bagian Proyek),

selanjutnya disebut PIHAK KESATU, dan ...

(NAMA PEMIMPIN perusahaan yang mengikat perjanjian), selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA.

Termasuk semua lampiran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang selanjutnya disebut KONTRAK tertanggal ……….. 200..

MAKA DENGAN INI Kedua Belah Pihak menyetujui semua ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal berikut:

1. Kata-kata dan ungkapan-ungkapan dalam surat perjanjian ini mempunyai arti yang sama sebagaimana yang dituangkan di dalam syarat-syarat surat perjanjian di bawah ini.

(24)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

2. PIHAK KEDUA harus melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaan, yaitu ………. (nama pekerjaan) sesuai dengan surat perjanjian ini dan lampirannya (kontrak).

Waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak tanggal mulai kerja, adalah ……….. (………..) hari kalender.

3. Dokumen Kontrak yang ditentukan di bawah ini harus dibaca serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak, yaitu :

a. Surat Perjanjian

b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa ; c. Surat Penawaran ;

d. Addendum Dokumen Lelang (bila ada) ; e. Syarat-syarat Khusus Kontrak ;

f. Syarat-syarat Umum Kontrak ; g. Spesifikasi Teknis ;

h. Gambar-Gambar ;

i. Daftar Kuantitas dan Harga ;

j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.

4. Syarat-syarat Dokumen Kontrak mengikat Kedua Belah Pihak kecuali diubah dengan kesepakatan bersama.

5. Sesuai dengan ketentuan kontrak :

a. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanent maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang terinci dalam kontrak.

b. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak, sampai diterima dengan baik oleh PIHAK KESATU.

6. Sesuai dengan ketentuan kontrak :

a. PIHAK KESATU wajib menyediakan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

b. PIHAK KESATU wajib membayar kepada PIHAK KEDUA atas pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan berdasarkan hasil pengukuran, harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

(25)

7. Harga kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) diperoleh dari perkiraan kuantitas pekerjaan dan harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah Rp. ……….. (………..)

8. Surat Perjanjian ini berlaku mengikat Kedua Belah Pihak sejak tanggal ditandatangani. Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan setelah Surat Perjanjian ditandatangani.

9. Kecuali jika disepakati lain oleh Kedua Belah Pihak, alamat PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA adalah :

(nama dan alamat kantor/satuan kerja/proyek/bagian proyek)

Alamat PIHAK KEDUA

………..

(nama dan alamat kantor penyedia jasa)

10. Dengan tidak mengurangi kekuatan pasal 43. Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak, Kedua Belah Pihak setuju bahwa untuk perjanjian ini memilih tempat kediaman yang tetap dan seandainya perselisihan yang tidak dapat dimusyawarahkan (melalui mediasi, konsiliasi, dan artibrase), maka Kedua Belah Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui kantor Panitera Pengadilan Negeri ………di ……… (Pengadilan Negeri Lokasi Kantor/Satuan Kerja/Proyek/

Bagian Proyek).

DENGAN DEMIKIAN, Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk menandatangani Surat Perjanjian ini pada tanggal tersebut diatas.

PIHAK KEDUA

(nama, jab atan, nama perusahaan)

(………)

(nama jelas)

PIHAK KESATU

(kepala kantor/satuan kerja/ proyek/b agian proyek)

(………..) (nama jelas) Materai Rp. 6000,- Bertanggal, tanda tangan, cap Materai Rp. 6000,- Bertanggal, tanda tangan, cap

(26)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

2.6. Surat Penunjukan Pemenang

Setelah proses tender selesai dan Pemenang ditetapkan, Pengguna Jasa (Kasatker) menerbitkan Surat Penunjukan Pemenang setelah masa sanggah berakhir.

2.7. Surat Penawaran

Dalam surat penawaran biaya kontrak/pekerjaan hanya terdapat 2 (dua) lampiran yaitu biaya langsung personil dan biaya langsung non personil ditambah pajak.

Contoh Surat Penawaran adalah sebagai berikut :

CONTOH

Nomor : ... ..., ... 200... Lampiran : ...

Kepada Yth. :

Kepala Kantor/Satuan Kerja/Pemimpin Proyek/ Bagian Proyek ... di ...

Perihal : Penawaran Jasa Konsultansi Paket Pekerjaan ...

Menunjuk surat penawaran kami nomor : ... tanggal ... Perihal diatas, bersama ini kami sampaikan penawaran biaya sebesar Rp. ... (...) sudah termasuk PPN 10%, dengan rincian terlampir.

Demikian kami sampaikan dengan penuh tanggung jawab. Nama Perusahaan

(...)

BENTUK PENAWARAN BIAYA KOP SURAT PERUSAHAAN

Nama dan Jabatan Pimpinan Perusahaan/ Wakil yang diberi kuasa.

Materai Rp. 6000,- Bertanggal, tanda tangan

(27)

CONTOH

REKAPITULASI PENAWARAN BIAYA

Nama Perusahaan : ...

NO. URAIAN TOTAL BIAYA (Rp.)

I. Biaya Langsung Personil ... II. Biaya Langsung Non Personil ... Jumlah ... PPN 10% ... Jumlah ... Terbilang : ... ... ...

Catatan : Keuntungan sudah termasuk di dalam Biaya Lagsung Personil.

CONTOH

RINCIAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL

Nama Perusahaan : ...

1. Biaya Tenaga Ahli :

Ketua Tim ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... Ahli ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... Ahli ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... Ahli ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... Ahli ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... Ahli ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... Jumlah .... OB = Rp. ... 2. Biaya Asisten Tenaga Ahli :

As Ahli ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... As Ahli ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... As Ahli ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... As Ahli ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... As Ahli ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... As Ahli ... .... OB @ Rp. ... = Rp. ... Jumlah .... OB = Rp. ... Jumlah Biaya langsung Personil = Rp. ...

(28)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

Contoh

RINCIAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

Nama Perusahaan : ...

1. Biaya Staf Pendukung

Sekretaris ... OB X Rp. ... = Rp. ... Juru gambar ... OB X Rp. ... = Rp. ... ... dst. ... OB X Rp. ... = Rp. ... Sub Jumlah = Rp. ...

2. Biaya Kantor : X Rp. ... = Rp. ... Biaya sewa kantor ... X Rp. ... = Rp. ... Biaya pemeliharan kantor ... X Rp. ... = Rp. ... Biaya jasa peralatan ... X Rp. ... = Rp. ... ...dst ... X Rp. ... = Rp. ... Sub Jumlah = Rp. ...

3. Biaya Perjalanan Dinas : X Rp. ... = Rp. ... Biaya tiket ... kali X Rp. ... = Rp. ... Uang harian ... hari X Rp. ... = Rp. ... Perjalanan Darat ... kali X Rp. ... = Rp. ... ...dst ... X Rp. ... = Rp. ... Sub Jumlah = Rp. ... 4. Biaya Laporan : Laporan Pendahuluan ... X Rp. ... = Rp. ... Laporan antara ... X Rp. ... = Rp. ... Laporan Akhir ... X Rp. ... = Rp. ... Laporan bulanan ... kali X Rp. ... = Rp. ... Laporan penyelenggaraan seminar

... kali X Rp. ... = Rp. ... ...dst ... Rp. ... = Rp. ... Sub Jumlah = Rp. ... 5. Biaya ...dst. ... Rp. ... = Rp. ... Sub jumlah = Rp. ... Jumlah = Rp. ...

(29)

Catatan : Biaya diatas adalah biaya yang benar-benar diperlukan dalam menunjang

pelaksanaan pekerja.

Biaya keuntungan dan kontingensi tidak diperlukan.

2.8. Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus

Syarat-Syarat Umum mengatur ketentuan hak dan kewajiban pihak Pengguna dan Penyedia Jasa. Memuat tentang definisi istilah yang digunakan, cara pembayaran, sanksi dan lain-lain.

Contohnya adalah sebagai berikut : Ketentuan Umum

1. Definisi :

1.1. Dalam Syarat-syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti yang dimaksudkan atau didefinisikan disini.

a. Jasa Konsultansi adalah layanan jasa keahlian professional

dalam berbagai bidang yang meliputi jasa perencanaan konstruksi dan jasa pengawasan konstruksi, dalam rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan pengguna jasa ;

b. Pengguna Jasa adalah kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin

proyek/ pemimpin bagian proyek sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan kerja/ proyek/bagian proyek tertentu. Nama jabatan dan alamat pengguna jasa tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak,

c. Penyedia Jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya

menyediakan layanan jasa ;

d. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat oleh pengguna jasa

untuk melaksanakan pemilihan penyedia jasa ;

e. Kepala kantor/satuan kerja adalah pejabat structural departemen

yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa yang dibiayai dari dana anggaran belanja rutin APBN ;

f. Pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek adalah pejabat yang

(30)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa yang dibiayai dari dana anggaran belanja pembangunan APBN;

g. Kontrak adalah perikatan hokum antara pengguna jasa dengan

penyedia jasa dalam pelaksanaan pengadaan jasa;

h. Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur

hubungan hokum antara pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, yang terdiri dari ;

1) Surat perjanjian;

2) Surat penunjukan penyedia jasa;

3) Berita acara hasil klarifikasi dan negoisasi; 4) Surat penawaran;

5) Addendum dokumen seleksi (bila ada); 6) Syarat-syarat khusus kontrak;

7) Syarat-syarat umum kontrak; 8) Rencana kerja dan syarat; 9) Kerangka acuan kerja;

10) Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak;

i. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa

yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang dikeluarkan oleh kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/ pemimpin bagian proyek;

j. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan

pekerjaan selesai (penyerahan laporan akhir);

k. Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam Surat

Penunjukan Penyedia Jasa yang selanjutnya disesuaikan menurut ketentuan kontrak;

l. Hari adalah hari kalender bulan adalah bulan kalender;

m. Pemimpin tim adalah orang yang ditunjuk oleh penyedia jasa

untuk bertangguna jawab atas pelaksanaan pekerjaan dan berkedudukan di tempat tugas/lokasi dimana personil penyedia jasa akan melaksankana tugas pokoknya.

n. Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna

jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan pertama.

(31)

o. Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan

pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua;

p. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna

jasa dan penyedia jasa, untuk ditunjuk oleh pengadilan negeri,atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase;

q. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan yang setelah

diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau keselamatan umum.

2. Penerapan :

2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak harus diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.2. Dokumen kontrak harus diinterpretasikan dalam urutan kekuatan hukum sebagai berikut:

a. Surat Perjanjian;

b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa: c. Surat Penawaran;

d. Adendum Dokumen Lelang (bila ada): e. Syarat-Syarat Khusus Kcntrak;

f. Syarat-Syarat Umum Kontrak; g. Spesifikasi Teknis;

h. Gambar-Gambar;

i. Daftai Kuantitas daa Harga.

j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.

3. Asal Jasa

3.1. Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan layanan jasa dari penyedia jasa nasional yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(32)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

3.2. Bagi penyedia jasa asing harus mempunyai kantor perwakilan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

4. Penggunaan Dokumen Kontrak dan Informasi

4.1. Penyedia jasa tidak diperkenankan menggunakan dokumen kontrak dan informasi yang ada kaitannya dengan kontrak di luar keperluan dari pekerjaan yang tersebut dalam kontrak, kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dari pengguna jasa.

5. Hak Paten, Hak Cipta dan Merek

5.1. Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak cipta dan merek dalam pelaksanaan pekerjaan, maka menjadi tanggungjawab penyedia jasa sepenuhnya dan pengguna jasa dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek.

6. Jaminan

6.1. Pengguna jasa wajib membayar uang muka kepada penyedia jasa sejumlah tertentu dalam waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka dalam bentuk jaminan bank atau surety bond kepada pengguna jasa.

7. Asuransi

7.1. Asuransi yang harus disediakan oleh penyedia jasa dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yaitu :

a. Penyedia jasa harus mengasuransikan semua barang dan peralatan-peralatan yang mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta personil untuk pelaksanaan pekerjaan kontrak atas segala resiko yaitu kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta resiko lain yang tidak dapat diduga.

b. Penyedia jasa harus mengasuransikan pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerja.

c. Penyedia jasa harus membayar Premi Profesional Liability

Insurance dan asuransi kegagalan bangunan dalam rangka

(33)

“kegagalan bangunan” atas hasil survai, data analisa dan perhitungan, perencanaan dan desain dan supervise yang dikerjakannya. Asuransi perlindungan terhadap kegagalan bangunan tersebut harus diterbitkan oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program Surety bond yang direkomendasikan oleh Departemen Keuangan.

d. Besarnya asuransi ditentukan didalam syarat-syarat khusus kontrak.

8. Pembayaran

8.1. Cara Pembayaran

a. Uang muka

1). Uang muka dibayar untuk membiayai penyediaan fasilitas lapangan dan mobilisasi peralatan. persona, dan bahan. Besaran uang muka ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dan dibayar setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka sekurang-kurangnya sania dengan besarnya uang muka;

2). Penyadia jasa harus mengajukan permohonan pembayaran uang muka

secara tertulis kepada pengguna jasa disertai dengan rencana penggunaan uang muka;

3). Pengguna jasa harus mengajukan surat permintaan pembayaran untuk permohonan tersebut pada butir 2)., paling lambat 7 (tujuh) hari setelah jaminan uang muka diterima;

4). Jaminan uang muka harus dilerbitkan oleh bank umum atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) yang harus direasuransikan sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan;

5). Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus persen);

(34)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

6). Untuk kontrak tahun jamak (multy years) nilai jaminan uang muka secara bertahap dapat dikurangi sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan.

b. Angsuran

1). Penyedia jasa harus mengajukan perhitungan tagihan pembayaran secara angsuran selama jangka waktu pelaksanaan kontrak. Selang waktu angsuran sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak; 2). Perhitungan tagihan untuk setiap angsuran terdiri dari biaya

langsung personil dan biaya langsung non personil.

Tagihan untuk biaya langsung personil diperhitungkan berdasarkan jumlah orang bulan nyata yang telah dilaksanakan, disertai dengan tanda bukti daftar hadir yang telah diperiksa dan disyahkan oleh pengguna jasa. Tagihan untul biaya langsung non personil diperhitungkan berdasarkan semua pengeluaran nyata yang telah dilaksanakan disertai dengan tanda bukti penerimaan barang/pekerjaan, kuitansi dan dokumen asli lainnya yang telah diperiksa dan disyahkan pengguna jasa.

3). Pengguna jasa mengajukan surat permintaan pembayaran paling lambat 7 (tujuh) hari setelah penyedia jasa mengajukan permohonan pembayaran yang telah disetujui oleh pengguna jasa.

4). Pembayaran tagihan angsuran harus dilaksanakan dalam waktu sebagaimana ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

5). Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alas an untuk menunda pembayaran. Pengguna jasa dapat meminta penyedia jasa untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan dan besarnya tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar maksimal sebesar sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

(35)

6). Setiap pembayaran oleh pengguna jasa yang melebihi biaya sebenarnya, harus diperhitungkan pada angsuran berikutnya.

7). Pembayaran angsuran terakhir hanya dilakukan setelah penyerahan dan persetujuan laporan akhir.

9. Pembayaran

9.1. Pengguna jasa membayar kepada penyedia jasa atas pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan kontrak.

9.2. Kontrak pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

9.3. Rincian harga kontrak sesuai dengan hasil negoisasi biaya.

10. Persiapan Pelaksanaan Kontrak

10.1. Pengguna jasa bersama penyedia jasa melakukan persiapan pelaksanaan kontrak mencakup penyusunan organisasi, mobilisasi, rencana pengadaan peralatan, bahan, waktu dan tata cara pelaksanaan pekerjaan serta pelaporan kemajuan pekerjaan.

10.2. Persiapan pelaksanaan kontrak tersebut harus dibahas pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

11. Pemeriksaan Personil dan Peralatan

11.1. Pemeriksaan personil dan peralatan dilaksanakan setelah personil dan peralatan tiba di lokasi pekerjaan dan dibuat berita acara hasil pemeriksaan yang ditandatangani oleh pengguna jasa dan penyedia jasa

11.2. Bila hasil pemeriksaan personil dan peralatan belum memenuhi persyaratan namun mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, maka penyedia jasa dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan peralatan yang belum memenuhi persyaratan harus segera diganti sesuai dengan waktu yang disepakati bersama.

12. Amandemen Kontrak

12.1. Amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan kontrak. Perubahan kontrak dapat terjadi apabila :

(36)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

a. Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak.

b. Perubahan jadual pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan.

c. Perubahan pekerjaan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan pelaksanaan pekerjaan.

Amandemen bisa dibuat apabila disetujui oleh para pihak yang membuat kontrak tersebut.

12.2. Prosedur amandemen kontrak dilakukan sebagai berikut :

a. Pengguna jasa memberikan perintah tertulis kepada penyedia jasa untuk melaksanakan perubahan kontrak atau penyedia jasa mengusulkan perubahan kontrak.

b. Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari pengguna jasa dan mengusulkan perubahan harga.

c. Atas usulan perubahan harga dilakukan negoisasi dan dibuat berita acara hasil negoisasi.

d. Berdasarkan berita acara hasil negoisasi dibuat amandemen kontrak.

13. Hak dan Kewajiban Para Pihak

13.1. Hak dan kewajiban pengguna jasa.

a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa.

b. Meminta laporan-laporan secara periodic mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa.

c. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia jasa.

d. Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh penyedia jasa untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran 2 (barang dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa).

e. Membayar ganti rugi, melindungi dan membela penyedia jasa terhadap semua tuntutan hokum, tuntutan lainnya dan tanggungan

(37)

yang timbul karena kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh pengguna jasa.

13.2. Hak dan kewajiban penyedia jasa

a. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak.

b. Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari pengguna jasa untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditetapkam dalam Lampiran 2 (barang dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa).

c. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodic kepada pengguna jasa.

d. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak. e. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk

pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan pengguna jasa.

f. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.

14. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan

14.1. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK dan harus selesai sesuai dengan jadual yang ditetapkan dalam Lampiran 5c (contoh jadual penugasan personil).

14.2. Pengguna jasa harus menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak.

14.3. Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya SPMK, yaitu mendatangkan tenaga ahli dan menyiapkan peralatan pendukung dan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

14.4. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa telah menyerahkan laporan akhir pekerjaan dan disetujui oleh pengguna jasa.

14.5. Apabila penyedia jasa berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan di luar pengendaliannya dan penyedia jasa telah melaporkan kejadian tersebut kepada pengguna

(38)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

jasa, maka pengguna jasa melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia jasa dengan amandemen kontrak.

15. Pengawasan

15.1. Apabila diperlukan, pengguna jasa dapat memerintahkan tim teknis untuk melakukan penilaian atas laporan-laporan yang disampaikan oleh penyedia jasa dan melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang sedang atau telah dilaksanakan oleh penyedia jasa.

16. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan

16.1. Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan, maka dikenakan sanksi penangguhan pembayaran setelah pengguna jasa memberitahukan penangguhan pembayaran tersebut secara tertulis. 16.2. Pemberitahuan penanggunhan pembayaran memuat rincian

keterlambatan dan keharusan penyedia jasa untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran tersebut.

16.3. Bila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan disebabkan oleh pengguna jasa, maka pengguna jasa dikenakan sanksi perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan.

16.4. Bila keterlambatan terjadi karena keadaan kahar, maka pasal 16.1 dan tidak diberlakukan.

17. Keadaan Kahar

17.1. Yang dimaksud dengan keadaan kahar dalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

17.2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah : a. Peperangan

b. Kerusuhan c. Revolusi

d. Bencana alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin topan.

e. Pemogokan f. Kebakaran

(39)

17.3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

17.4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi.

17.5. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasar kesepakatan dari para pihak.

17.6. Bila terjadi keadaan kahar, maka penyedia jasa memberitahukan kepada penggunana jasa selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari setelah terjadinya keadaan kahar.

17.7. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secapat mungkin penyedia jasa memberitahukan kepada pengguna jasa bahwa keadaan telah kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan dengan ketentuan : a. Jangka waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan dalam kontrak

tetap mengikat. Apabila harus diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar.

b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar, penyedia jasa berhak menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai yang telah dikeluarkan selama jangka waktu tersebut untuk melaksanakan tindakan yang disepakati.

c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar penyedia jasa tidak dapat melaksanakan sebagian besar pekerjaan selama jangka waktu 60 hari, maka salah satu pihak dapat memutuskan kontrak dengan pemberitahuan tertulis 30 hari sebelumnya dan setelah itu penyedia jasa berhak atas sejumlah uang yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal 19.8.

18. Itikad Baik

18.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang terdapat dalam kontrak. 18.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa

menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Bila selama kontrak salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

(40)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

19. Penghentian dan Pemutusan kontrak

19.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai 19.2 Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar

kekuasaan (keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak. Dalam hal kontrak dihentikan, maka pengguna jasa wajib membayar kepada penyedia jasa sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.

19.3 Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa cidera janji atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana diatur di dalam kontrak. Kepada penyedia jasa dikenakan sanksi sesuai Pasal 19.5.

19.4 Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses seleksi penyedia jasa maupun pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini :

a. Penyedia jasa dapat dikenakan sanksi yaitu :

1). Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia jasa 2). Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 tahun.

b. Pengguna jasa dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

19.5 Pemutusan kontrak oleh pengguna jasa

Sekurang-kurangnya 30 hari setelah pengguna jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada penyedia jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini, pengguna jasa dapat memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah :

a. Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak pada tanggal mulai kerja sesuai dengan pasal 14. ;

b. Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan pelaksanaan, sebagaimana dirinci dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran sesuai dengan Pasal 16.2.

c. Penyedia jasa tidak mampu lagi melaksanakan pekerjaan atau bangkrut;

d. Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan;

(41)

e. Penyedia jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar kepada pengguna jasa dan pernyataan tersebut berpengaruh besar pada hak, kewajiban atau kepentingan pengguna jasa; f. Terjadi keadaan kahar dan penyedia jasa tidak dapat

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 17.7.c.

Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu kejadian sebagaimana dirinci dalam hurup a. sampai f. diatas, Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata tidak diberlakukan.

Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu kejadian yang diuraikan dalam huruf a. sampai f. penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam.

19.6 Pemutusan kontrak oleh penyedia jasa

Sekurang-kurangnya 30 hari setelah penyedia jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada pengguna jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini, penyedia jasa dapat memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah :

a. Sebagai akibat keadaan kahar, penyedia jasa tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pasal 17.7.c;

b. Pengguna jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan.

19.7 Prosedur pemutusan kontrak

Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima pemberitahuan pemutusan kontrak, sebelum tanggal berlakunya pemutusan tersebut penyedia jasa harus :

a. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam pemberitahuan pemutusan kontrak

b. Mengalihkan hak dan penyerahan semua hasil pelaksanaan pekerjaan. Pengalihan hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan pada waktu yang ditentukan oleh pengguna jasa.

(42)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

19.8 Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan pasal 19.5 pengguna jasa tetap membayar hasil pekerjaan sampai dengan batas tanggal pemutusan, dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan pasal 19.6, selain pembayaran tersebut diatas pengguna jasa harus membayar pengeluaran langsung yang dikeluarkan oleh penyedia jasa sehubungan dengan pemutusan kontrak.

19.9 Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, penyedia jasa tidak bertanggung jawab lagi atas pelaksanaan kontrak.

20. Penyelesaian Perselisihan

20.1. Penyelesaian perselisihan dapat melalui :

a. Diluar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi atau arbitrase di Indonesia.

b. Pengadilan

20.2. Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat-syarat khusus kontrak.

20.3. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung kedua belah pihak sesuai keputusan akhir.

21. Bahasa dan Hukum

20.1. Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

22. Perpajakan

22.1. Penyedia jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua peraturan perundang-undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam penawaran.

22.2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran harus dilakukan penyesuaian.

23. Korespondensi

23.1. Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila dibuat secara tertulis 23.2. Korespondensi dapat dikirim langsung atau melalui pos, telex, kawat. 23.3. Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan kontrak.

(43)

24. Penggunaan Penyedia Jasa Usahan Kecil termasuk Koperasi Kecil

24.1. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.

24.2. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa bukan usaha kecil/koperasi kecil, maka :

a. Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;

b. Bentuk kerja sama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

c. Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan keseluruh pekerjaan

d. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka kontrak akan batal dan penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam selama 2 tahun

24.3. Penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalah gunakan fasilitas dan kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

25. Penyesuaian Harga

25.1. Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak

Penyesuaian harga dilakukan terhadap kontrak jangka panjang lebih dari 12 bulan.

26. Denda dan Ganti rugi

26.1. Denda adalah sanksi financial yang dikenakan kepada penyedia jasa, sedangkan ganti rugi adalah sanksi financial yang dikenakan kepada pengguna jasa, karena terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang tercantum dalam kontrak.

26.2. Besarnya denda kepada penyedia jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1% (per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan.

(44)

Dokumen Kontrak

Pelatihan Ahli Supervisi Struktur Bangunan Irigasi (Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi)

26.3. Besarnya ganti rugi yang dibayarkan oleh pengguna jasa atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.

27. Kegagalan Bangunan

27.1 Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan sesuai dengan umur konstruksi yang direncanakan dan secara tegas dinyatakan dalam dokumen perencanaan paling lama 10 tahun. Jangka waktu pertanggung jawaban atas kegagalan bangunan ditetapkan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

27.2 Pelaksanaan ganti rugi atas kegagalan bangunan dapat dilakukan melalui mekanisme pertanggungan (asuransi) sesuai dengan pasal 7.1.

B. Ketentuan Khusus

28. Kewenangan Anggota Konsultan

28.1 Apabila penyedia jasa adalah sebuah perusahaan kerja sama operasi (KSO) yang beranggotakan lebih dari sebuah penyedia jasa, anggota KSO tersebut memberi kuasa kepada salah salah satu anggota KSO untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan kewajiban-kewajiban anggota penyedia jasa lainnya terhadap pengguna jasa.

29. Kewajiban Penyedia Jasa

29.1 Umum

a. Standar pelaksanaan jasa

Penyedia jasa harus melaksanakan kontrak dengan penuh tanggung jawab, ketekunan, efisiensi dan ekonomis serta memenuhi kriteria

b. Peralatan yang disediakan oleh pengguna jasa dan digunakan oleh penyedia jasa dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus diperlihara oleh penyedia jasa dan dalam keadaan siap digunakan, atas beban biaya penyedia jasa.

c. Segera setelah penyelesaian pekerjaan semua peralatan milik pengguna jasa yang digunakan penyedia jasa harus dikembalikan kepada pengguna jasa dalam keadaan baik dan berfungsi.

(45)

30. Tanggung Jawab Penyedia Jasa

30.1 Penyedia jasa harus bertanggung jawab secara professional

(professional responsibility/liabilities) terhadap pekerjaan yang dilaksanakan

30.2 Apabila terjadi kegagalan dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa harus memperbaiki tanpa mendapat tambahan biaya dan apabila hasil perbaikan tidak dapat diterima, maka penyedia jasa harus mengembalikan biaya sebesar biaya langsung personil tenaga ahli dan sub tenaga ahli yang telah diterima.

30.3 Penyedia jasa harus mengganti kerugian yang timbul akibat kelalaian penyedia jasa dalam pelaksanaan pekerjaan.

31. Personil Konsultan dan Subkonsultan

31.1 Umum

Pekerjaan harus dilaksanakan oleh personil penyedia jasa atau sub penyedia jasa yang berdasarkan kualifikasi dan pengalamannya yang disetujui oleh pengguna jasa sesuai ketentuan dalam jadwal penugasan personil.

31.2 Personil Inti

a. Pemimpin Tim (Team Leader)

Penyedia jasa harus menunjukkan seorang pemimpin tim yang memenuhi persyaratan, dan bertempat tinggal tetap ditempat tugas sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, kecuali elama cuti atau bila diijinkan oleh pengguna jasa.

Pemimpin tim harus selalu berhubungan dengan pengguna jasa selama pelaksanaan pekerjaan.

Pemimpin tim adalah wakil sah penyedia jasa, kecuali ditentukan lain oleh penyedia jasa dengan persetujuan pengguna jasa.

b. Tenaga Ahli

Penyedia jasa harus :

1) Memperkerjakan tenaga ahli yang ditunjuk dalam jadwal penugasan personil, kecuali bila diperlukan lain untuk kepentingan pekerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

Retribusi Pasar selanjutnya dapat disebut Retribusi adalah pembayaran atas penyediaan fasilitas pasar tradisional/sederhana yang berupa halaman/pelataran, los, kaki 5

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat serta penyertannya sehingga skripsi yang berjudul “Rancangan Aplikasi e-CRM pada PT

Alarm adalah suatu aplikasi peringatan yang berupa bunyi, sedangkan pengingat (reminder) berfungsi sebagai pengingat yang menampilkan pesan berupa agenda yang akan

Ketiga sinyal tersebut akan diolah menggunakan metode perhitungan MCT, sehingga didapatkan dasar dari ciri seseorang kelelahan dengan nilai yang didapat dari

Dengan adanya suatu sistem kendali yang terdistribusi maka semua proses yang dikendalikan dengan menggunakan sistem kendali terdistribusi akan dapat mendistribusikan kontrol ke

Dari beberapa pernyataan yang telah disebutkan di atas, pachinko merupakan salah satu dari fenomena permainan Jepang modern yang populer di berbagai kalangan yang

Penentuan kriteria diagnostik pada anak disleksia dilakukan dengan menyesuaikan kriteria yang terdapat pada Diacnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-5),

Pada umumnya pelajar Korea mengkosumsi produk ikan hanya 1-2 hari dalam seminggu, bahkan 29% dari total responden (102 orang) tidak pernah sama sekali mengkosumsi