26 SEPTEMBER 2016
RENUNGAN KELUARGA ALLAH HARI 1#
MAMPU MELIHAT SEPERTI TUHAN
BACAAN HARI INI Amsal 17:1-‐28
RHEMA HARI INI
Amsal 17:24 Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampai ke ujung bumi.
Suatu hari saat hujan turun seorang wanita mendengar seseorang berkata, “Benar-‐benar cuaca yang menjengkelkan!” Ia memandang keluar jendela kantornya dan melihat seekor burung Robin besar gemuk menggunakan genangan air sebagai bak mandi. Burung itu bermain air dan mengepak-‐ngepakkan sayapnya dengan riang, sepenuhnya menikmati acara mandinya. Wanita itu berpikir, “Menjengkelkan bagi siapa? Itu hanyalah masalah sudut pandang.” Itu adalah pelajaran yang diingat Lincoln Steffens ketika ia masih kecil. Ia memperhatikan seorang seniman membuat sebuah lukisan pemandangan berlumpur. Ia berkata kepada seniman itu, bahwa ia tidak menyukai lukisan itu karena ada begitu banyak lumpur disana. Si seniman mengakui memang ada banyak lumpur dalam
lukisan tersebut, namun yang dilihatnya adalah warna-‐ warni indah dan kontras antara terang dan gelap.
Lumpur atau keindahan? Yang mana yang kita cari dalam menjalani kehidupan ini? Jika kita mencari lumpur dan keburukan, kita akan menemukannya. Namun seperti sang seniman menemukan keindahan dalam sungai berlumpur, kalau itu yang kita cari, maka kita akan menemukannya juga, pasti. Mana yang benar? Tidak ada tolok ukur yang jelas, tergantung suka atau tidak suka kita menilai satu keadaan.
Setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, seringkali kita merasakan hal-‐hal yang tidak mengenakkan. Banyak hal yang membuat kita mengeluh, kenapa? Sebab kita melihatnya dengan mata jasmani. Sekarang saatnya kita harus belajar melihat dari sudut pandang Allah, pasti kita temukan campur tangan Tuhan didalamnya. Kalau kita mau jujur, saat kita melihat dengan cara Tuhan, segala sesuatu pasti bisa kita syukuri sebab janji Tuhan itu pasti dan penyertaan-‐Nya sempurna. Lebih dari itu, ketika kita membiasakan melihat seperti Tuhan melihat, secara tidak langsung kita 'memompa' iman kita semakin hari semakin dewasa. Dan kita bisa hidup dalam dimensi iman hidup berkenan di hadapan Tuhan dan Tuhan akan pakai kita untuk melakukan perkara-‐ perkara besar, Amin.
RENUNGAN
Orang yang hidup dalam dimensi iman, bisa MELIHAT SEPERTI TUHAN MELIHAT.
APLIKASI
1. Koreksi sudahkah Anda menjadi orang yang hidup dalam dimensi iman?
2. Apa yang Anda alami atau dampak apa yang Anda rasakan ketika Anda mulai melangkah hidup dalam dimensi iman?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa ajarkan kepada kami untuk senantiasa hidup dalam dimensi iman sehingga kami juga mampu melihat sama seperti apa yang Engkau lihat. Kami percaya Tuhan bersamaMu kami akan terus Engkau bawa dari kemuliaan kepada kemuliaan. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN Imamat 24-‐25
27 SEPTEMBER 2016
RENUNGAN KELUARGA ALLAH HARI 2#
MELIHAT DENGAN KACAMATA TUHAN
BACAAN HARI INI Efesus 3:14-‐21
RHEMA HARI INI
Efesus 3:18-‐19 Aku berdoa, supaya kamu bersama-‐ sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Aktivitas yang berulang-‐ulang terus dari hari ke sehari membuat Cynthia merasa kehilangan identitas. Mengantar dan menjemput anak-‐anak, acara-‐acara sosial, kegiatan rumah tangga, seolah tidak ada habisnya. Satu hari Cynthia memutuskan untuk membatasi beberapa acara rutinnya dan menemukan beberapa hal yang ternyata tidak terlalu mendesak untuk dikerjakan. “Aku melihat dengan cara yang baru,” katanya. Cynthia menggunakan satu jam setiap hari untuk mempelajari 'renungan harian.’ Setelah melakukan itu berminggu-‐minggu, ia menjadi sadar
bahwa saat teduh itu membukakan pikiran-‐pikiran dan sudut pandang yang baru. Seseorang (Yesus) yang mengasihinya memberikan banyak pencerahan dalam menjalani hari-‐harinya. Cynthia mengubah saat-‐saat makan malam menjadi waktu untuk sharing, Malam Permainan Keluarga menjadi pengganti televisi sekali seminggu, ia dan suaminya bergabung dalam kelompok studi Alkitab dua kali sebulan. Tak terduga, Cynthia dan keluarganya mulai merasakan kebahagiaan, bahkan berkat-‐berkat finansial mulai bertambah. Hari-‐hari dilewati dengan penuh kegembiraan, Cynthia bisa mengembangkan diri dalam pelayanan di gereja lokal.
Banyak orang yang hidup terjebak dalam rutinitas, seolah terikat dengan 'lingkaran setan', hidup terasa kosong. Bukan seperti itu yang dimau Tuhan. Baca Alkitab, pelajari, renungkan Firman siang dan malam. Alkitab adalah pemikiran Allah untuk hidup kita. Tanpa pemahaman yang benar tentang Firman Tuhan, mustahil manusia dapat mencapai apa yang di rencanakan Tuhan bagi kita. Tuhan merancangkan kesehatan kita, keuangan, pekerjaan, bahkan pelayanan kita, dan itu semua Tuhan janjikan yang terbaik.
Kita perlu retreat, evaluasi hari-‐hari kita, mulai melihat hidup kita dengan kacamata Tuhan. Kita harus memahami Alkitab, rencana besar Allah bagi hidup
kita. Ketika kita ada di dalamnya, hidup kita akan sangat berarti. Dan Tuhan akan panggil kita menjadi orang-‐orang pilihan-‐Nya, Amin.
RENUNGAN
Ketika kita bisa melihat dari KACAMATA TUHAN, maka kita akan bisa mengerti MASTERPLAN TUHAN.
APLIKASI
1. Apa yang Anda tahu atau mengerti tentang MELIHAT DENGAN KACAMATA TUHAN?
2. Dan apakah Anda sudah bisa melakukannya? Uji diri!
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa kami hanya mau melihat segala sesuatu dengan kacamataMu saja sebab itulah yang akan membawa perubahan dalam hidup kami dan semua rencanaMu tergenapi atas hidup kami. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN Imamat 26-‐27
28 SEPTEMBER 2016
RENUNGAN KELUARGA ALLAH HARI 3#
FIRMAN ADALAH MASTERPLAN
BACAAN HARI INI Mazmur 119:1-‐176
RHEMA HARI INI
Mazmur 119:105 Firman-‐Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Suatu kali iblis menghadap Tuhan dan berkata: “Tuhan, sungguh tidak adil manusia itu. Mengapa hanya aku yang selalu disalahkan atas keadaan buruk yang menimpa mereka?” Tuhan pun menjawab, “Bukankah engkau memang selalu mengatakan hal yang berkebalikan dengan kebenaran kepada anak-‐ anakKu?” Kata iblis lagi, “Ya, aku memang akan terus berusaha membuat anak-‐anakMu hancur dengan mengatakan hal yang buruk dan berkebalikan dengan apa yang Kau rancangkan yang tertulis di dalam Alkitab. Aku akan terus menebarkan racun kebohongan bahwa Kau itu kejam saat membiarkan mereka ada dalam proses pembentukan karakter. Saat mereka sakit, aku akan membuat mereka fokus kepada rasa sakit daripada mengingat kuasa dari bilur-‐bilurMu. Aku suka mereka tetap berfikir bahwa mereka masih hidup
di bawah kutuk. Aku juga suka mereka terus terintimidasi oleh kesalahan mereka daripada mengingat kata-‐kataMu tentang kasih pengampunan. Aku suka saat anakMu mengalami kepahitan, gambar dirinya rusak dan tidak masuk dalam berkat yang sudah tersedia bagi mereka. Tapi…,” iblis mendengus kesal dan melanjutkan perkataannya, “bukan aku sajakan yang bersalah dalam hal ini? Bukankah aku hanya mempengaruhi mereka, mereka sendirilah yang memilih untuk mempercayai apa yang mereka lihat dan rasakan daripada mempercayai rencanaMu yang sempurna untuk mereka? Aku tidak berhak atas pilihan mereka, bukan? Jadi, salahkanlah mereka juga!”
Ilustrasi diatas mengingatkan bahwa hidup ini memang tentang sebuah pilihan. Kepada siapa Anda memilih untuk percaya, hal itulah yang benar-‐benar akan terjadi. Daud juga pernah mengalaminya. Ketika masih kecil, Daud adalah seorang yang disisihkan oleh keluarganya sendiri. Bahkan ayahnya melupakan dirinya saat Samuel datang. Hidup Daud jauh dari kasih sayang dan seharusnya gambar diri Daud sudah rusak. Dia seharusnya menjadi pribadi yang tertolak dan mengalami kepahitan. Tetapi luar biasanya, justru Daud lebih percaya kepada cara pandang Tuhan terhadap dirinya bahwa dihadapan Tuhan ia berharga. Bahkan ia bisa berkata seperti bapa sayang kepada anaknya, demikianlah Tuhan mengasihinya. Daud
melawan semua kenyataan pahit dalam hidupnya dengan kebenaran dari apa kata Tuhan. Dan Daud menang!
Kisah Daud hanya salah satu contoh saja. Dalam kehidupan Anda, masih banyak aspek lain dimana Anda pun akan diperhadapkan pada pilihan seperti Daud. Dimana Anda lebih memilih mengikuti kata perasaan dan pikiran, ataukah memilih untuk melihat seperti Tuhan melihat dan memegang apa kata Tuhan terhadap situasi yang Anda sedang alami. Tuhan menginginkan Anda menang. Karena itu pilihlah untuk mempercayai kebenaranNya, dan ijinkan kebenaran itu menuntun Anda pada jalan kemenangan. Jangan biarkan iblis berhasil menipu dan menjauhkan Anda dari kebenaran Tuhan yang sempurna. Haleluya!
RENUNGAN
ALKITAB adalah PEMIKIRAN dan masterplan Tuhan tentang kita.
APLIKASI
1. Tuliskanlah sebanyak-‐banyaknya kebenaran firman Tuhan yang Anda ketahui tentang situasi yang sedang Anda hadapi saat ini sambil cek dan ricek, dibagian mana pemikiran Anda masih bertentangan dengan kebenaran firman!
2. Tempelkanlah ayat-‐ayat kebenaran yang Anda temukan itu pada tempat yang sering Anda lihat dan bacalah ssering mungkin supaya iman Anda dibangkitkan!
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, terimakasih atas setiap rencanaMu yang indah dan sempurna dalam hidupku. Ajari aku untuk menghidupi itu semua supaya hanya kebenaranMu yang terjadi atas hidupku. Segala pikiran dan perasaan, aku serahkan kepadaMu. Di dalam nama Tuhan Yesus,Kami sudah berdoa. Amin!”
BACAAN ALKITAB SETAHUN Bilangan 1-‐2
29 SEPTEMBER 2016
RENUNGAN KELUARGA ALLAH HARI 4#
IMAN ITU MENERIMA, PERCAYA DAN BERTINDAK
BACAAN HARI INI Markus 11:20-‐26
RHEMA HARI INI
Markus 11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Kemarau panjang telah berlangsung beberapa waktu lamanya. Tanaman, sungai dan mata air mulai banyak yang kering. Kelaparanpun mulai melanda penduduk desa. Karena tidak tahan terhadap situasi tersebut, para penduduk desa melakukan sebuah pertemuan untuk membicarakan tindakan apa yang harus mereka lakukan. “Sebaiknya kita berdoa, hanya Tuhan yang bisa menolong kita keluar dari masaah ini,” kata orang banyak. Dan singkat cerita, Pendeta di desa itu segera memberikan pengumuman bahwa akan diadakan doa bersama memohon kepada Tuhan supaya menurunkan hujan. Dan benar saja, pada hari yang sudah ditentukan, semua jemaat datang berkumpul memenuhi gedung gereja sampai ke halamannya. Dari
pengurus, tua-‐tua sampai jemaat biasa. Mereka semua sangat antusias dan bersemangat. Pendeta itupun bersiap memulai memimpin doa. Tapi sebelum memulai doa, Pendeta itu memberikan beberapa pertanyaan kepada jemaat yang hadir. “Percayakah bahwa saat kita berdoa dengan iman dan ksesungguhan, itu artinya kita sudah menerima apa yang kita minta dan doakan?” Tentu saja semua jemaat menjawab: “Ya, kami percaya! Ayo kita berdoa!” Pertanyaan selanjutnya dari Pendeta itu: “Siapakah diantara Saudara yang sudah mempersiapkan diri atas jawaban doa yang akan kita naikkan bahwa hujan pasti akan turun?” katanya sambil mengeluarkan sebuah payung dan matol dari balik mimbar. Semua orang yang hadir tiba-‐tiba diam tidak ada yang menjawab. Dan selang beberapa waktu kemudian, dengan perlahan ada seorang anak kecil yang mengenakan mantol bening sambil menenteng sebuah payung kecil ditangannya sambil berkata, “Pak Pendeta, saya sudah bersiap-‐siap. Karena saya percaya saat pulang nanti kita semua akan kehujanan.” Semua yang hadir terdiam dan mulai menyadari bahwa pada hari itu, mereka semua mendapatkan pelajaran berharga tentang sebuah keyakinan iman. Ketika Tuhan berkata apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah bahwa kamu telah menerimanya, anak kecil itu percaya dengan sepenuh hati perkataan Tuhan tanpa
keraguan sedikitpun, dan itu dibuktikannya lewat tindakannya. Luar biasa!
Apakah Anda juga belajar sesuatu dari kisah ilustrasi diatas? Ya, ketika Anda mengatakan percaya kepada apa kata Tuhan, hal itu kan terlihat dari tindakan apa yang Anda lakukan. Anda dikatakan benar-‐benar percaya bahwa oleh bilur-‐bilurNya Anda sudah sembuh saat Anda tidak lagi memperkatakan sakit-‐ penyakit Anda, tetapi mengucap syukur atas kesembuhan yang SUDAH Anda terima. Anda dikatakan benar-‐benar percaya bahwa Tuhan memberikan kehidupan yang berkelimpahan kepada Anda saat Anda mulai bertindak menjadi pengatur keuangan yang baik atas apa yang Anda miliki. Semua akan terlihat dari tindakan Anda. Dan sampai hari ini, tindakan apa yang sudah Anda lakukan untuk menunjukkan bahwa Anda benar-‐benar percaya kepada apa yang Tuhan sudah katakan kepada hidup Anda?
RENUNGAN
Iman adalah menerima dan mempercayai PIKIRAN ALLAH SEBAGAI KENYATAAN dalam hidup kita.
APLIKASI
1. Temukanlah dalam hal apa Anda belum menghidupi jawaban doa yang sudah Anda terima dari Tuhan?
2. Tuliskan komitmen Anda untuk mulai merubahnya dan mulai melihat serta mempercayai bahwa Anda sudah menerima apa yang Anda minta kepada Tuhan!
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, terimakasih atas setiap jawaban doa yang sudah aku terima. Terimakasih atas kesehatanku, keluargaku yang dipulihkan, atas studi dan pekerjaan yang baik dan berhasil. Juga atas masa depanku yang penuh dengan harapan. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami sudah berdoa. Amin!”
BACAAN ALKITAB SETAHUN Bilangan 3-‐4
30 SEPTEMBER 2016
RENUNGAN KELUARGA ALLAH HARI 5#
IMAN YANG MELEPASKAN KUASA ALLAH
BACAAN HARI INI Matius 17:15-‐20
RHEMA HARI INI
Matius 17:20b Sebab aku berkata kepadamu: sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: pindah dari tempat ini ke sana,—maka gunung ini akan pindah, dan tak kan ada yang mustahil bagimu.
Hidup dalam iman di dunia ini bukanlah sesuatu yang mudah. Zaman semakin canggih. Segala sesuatunya dituntut untuk diuji secara ilmiah. Harus dapat dibuktikan secara nyata terlebih dahulu untuk dapat diterima. Seeing is believing. Sadar ataupun tidak, asas hidup yang satu ini sedikit banyak juga terpola dalam pikiran orang-‐orang percaya. Sedangkan firman Tuhan mengatakan, “Iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Bagi kita, seharusnya iman itu sendiri sudah menjadi sebuah bukti. Namun, berapa banyak kali ketika kita berhadapan dengan kesulitan atau tantangan, kita lebih terpengaruh oleh apa yang
terlihat dengan mata kita dibandingkan apa yang Allah lihat? Rasanya, lebih mudah bagi kita untuk mengatakan bahwa kondisi yang kita hadapi mustahil untuk teratasi daripada memperkatakan iman kita terhadap janji Tuhan.
Dua ribu tahun yang lalu, ada seorang perempuan yang menderita pendarahan selama dua belas tahun. Dalam budaya Yahudi, perempuan yang sedang pendarahan dianggap najis. Tidak ada yang boleh menyentuhnya. Ia pun tidak diizinkan bersentuhan dengan orang lain. Dengan kata lain, selama dua belas tahun ia bukan hanya menderita sakit, tetapi juga hidup dalam keterasingan. Ketika ia mendengar tentang Yesus, harapannya tumbuh. Namun ia tentu tidak berani untuk minta disembuhkan secara terang-‐terangan di depan banyak orang. Pun ia tidak ingin melepaskan kesempatan yang mungkin hanya satu kali didapatkannya dalam hidup. Akhirnya, diam-‐diam ia mendekati Yesus dari belakang, menyentuh jubah-‐Nya, dan sembuh. Dua dari ketiga kitab injil yang mencatat perbuatannya ini merekam perkataan imannya yang menakjubkan saat itu. “Asal kujamah saja jubah-‐Nya, aku akan sembuh."
Hari ini, kalau ada permasalahan yang Anda hadapi, belajarlah dari perempuan ini. Yang dalam keterputusasaannya sekalipun, ia berkata-‐kata dengan
iman yang sanggup melepaskan kuasa Allah. Percayalah, bahwa di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil. (MV.L)
RENUNGAN
Berkata-‐kata dengan iman adalah KUNCI melepaskan kuasa Allah.
APLIKASI
1. Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan hidup dalam iman?
2. Bagaimana sikap Anda dalam menyikapi permasalahan selama ini?
3. Langkah apa yang dapat Anda perbuat untuk mengalami kuasa Allah?
DOA UNTUK HARI INI
“Ampunilah kami, ya, Tuhan, apabila selama ini kami lebih memercayai apa yang kami lihat dengan mata jasmani kami. Ajarilah kami bagaimana untuk memiliki iman sebesar biji sesawi. Ajari kami juga untuk dapat berkata-‐kata dengan iman. Agar kami dapat mengatasi segala persoalan kami. Dan kami pun dapat mempermuliakan nama-‐Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN Bilangan 5-‐6
01 OKTOBER 2016
RENUNGAN KELUARGA ALLAH HARI 6#
MENJADIKAN YANG TIDAK ADA MENJADI ADA
BACAAN HARI INI Roma 4:1-‐25
RHEMA HARI INI
Roma 4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa"—di hadapan Allah yang kepada-‐Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-‐Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
Bicara tentang iman, kita dapat mengupas banyak pelajaran tentang iman dari perjalanan hidup Abraham. Bukan hanya karena ia menerima janji yang begitu luar biasa untuk suatu negeri yang berlimpah susu dan madunya. Atau karena ia mendapatkan Ishak di usianya yang ke-‐100. Atau karena ia berhasil lulus dari berbagai ujian iman. Hal lainnya yang dapat kita pelajari dari kisahnya adalah bagaimana Allah campur tangan langsung dalam memupuk iman Abraham dan juga Sara, istrinya.
Allah mengubah nama mereka menjadi Abraham dan Sara. Yang artinya adalah bapa banyak bangsa dan ibu
bangsa-‐bangsa. Saat itu, Allah meneguhkan kembali bahwa dari Sara-‐lah, Abraham akan memperoleh keturunan yang sangat banyak. Ketika mendengarnya, Abraham sempat tidak percaya dan bahkan tertawa. Ya, memang sulit bagi akal sehat manusiawinya untuk membayangkan bahwa dirinya dan juga istrinya yang sudah terlampau tua untuk mendapatkan seorang anak. Karena itulah realita baginya.
Namun, realita Tuhan berbeda dengan realita Abraham. Allah mengetahui apa yang telah dirancangkan-‐Nya. Allah bahkan memahami kondisi iman Abraham dan Sara. Karena itulah Dia mengubah nama mereka. Agar setiap hari dan setiap waktunya, ketika memanggil nama satu sama lain, mereka kembali diingatkan bahwa mereka adalah bapa dan ibu dari sejumlah besar bangsa. Meski hal itu belum menjadi kenyataan. Dengan cara demikian, Allah mengajari mereka untuk berkata-‐kata seperti Allah berkata-‐kata. Sampai iman mereka terbangun dan mereka pun berada dalam dimensi iman yang selaras dengan Allah. Sehingga semua itu tergenapi.
Dalam hal ini, kita dapat mempelajari bahwa perkataan kita dapat menarik kuasa Allah untuk bekerja. Mulai sekarang, jika ada sesuatu yang Anda harapkan untuk terjadi dalam hidup Anda, mulailah memperkatakannya dengan iman. Percayalah bahwa
Dia adalah Allah yang lebih dari sanggup untuk menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada. (MV.L)
RENUNGAN
Perkatakanlah apa yang BELUM ADA dalam hidupmu, maka kuasa Allah akan MENJADIKANNYA ADA!
APLIKASI
1. Apakah yang sedang Anda nantikan untuk terjadi dalam hidup Anda?
2. Tentang hal itu, bagaimanakah Anda berkata-‐kata selama ini?
3. Apa yang bisa mulai Anda perkatakan untuk hidup dalam dimensi iman?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa kami mengucap syukur karena Engkaulah Allah kami. Kami percaya bahwa Engkau lebih dari sanggup untuk menjawab doa-‐doa kami. Engkau sanggup menjadikan yang tidak ada menjadi ada. Namun terlebih dari semua yang kami harapkan, biarlah kehendak-‐Mu yang terjadi di dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN Bilangan 7
02 OKTOBER 2016
RENUNGAN KELUARGA ALLAH HARI 7#
IMAN YANG SEBENARNYA
BACAAN HARI INI 1 Petrus 1:3-‐12
RHEMA HARI INI
1 Petrus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-‐Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
Dalam hidup, setiap dari kita tentu memiliki banyak pengharapan. Kita berharap dapat hidup dengan baik. Punya keluarga yang harmonis, pekerjaan sesuai impian dan bergaji layak, atap di atas kepala, serta tidak perlu mengkhawatirkan tentang makanan. Lebih baik lagi, kalau kita punya dana tabungan dan investasi yang cukup sebagai jaminan masa depan. Sebagai orang percaya, tentu kita membawa semua itu ke dalam doa. Namun seringkalinya, semua pengharapan kita terhalang dengan begitu banyaknya permasalahan. Kesehatan yang memburuk, kehilangan pekerjaan, Keretakan dalam rumah tangga. Cicilan yang membengkak menjadi hutang. Cita-‐cita yang buyar.
Rasanya, segala sesuatu menghadang kita di setiap tikungan. Apa yang kita harapkan dan impikan pun semakin menjauh.
Kemudian kita bertanya-‐tanya: Kenapa? Padahal kita sudah berdoa. Mengapa mujizat yang dinantikan tidak kunjung terjadi dalam hidup kita? Kata orang-‐orang, kita kurang beriman. Akhirnya, kita pun berusaha untuk memiliki iman yang lebih besar lagi. Kita lupa, bahwa iman tidaklah sama seperti motivasi diri. Iman sejatinya adalah anugerah pemberian dari Tuhan.
Jika selama ini kita mengimani perjuangan kita sendiri, maka kita telah kehilangan fokus kita. Iman bukanlah tentang kita maupun tentang perjuangan kita. Meski dalam iman dibutuhkan suatu tindakan, namun sejak awal iman bukanlah tentang apa yang kita lakukan. Iman adalah tentang Allah. Tentang apa yang kita ketahui tentang diri-‐Nya dan apa yang sanggup dan telah Dia lakukan bagi kita. Bahwa rancangan-‐Nya bagi kita adalah suatu hidup yang penuh dengan pengharapan. Kejarlah Tuhan dan pengenalan akan diri-‐Nya. Sampai kita melihat seperti Allah melihat. Sampai kita berkata seperti Allah berkata. Sampai kita hidup dalam dimensi iman. Demikianlah iman itu ditambahkan dengan sendirinya kepada kita. Kuasa Allah pun akan dimanifestasikan secara ajaib dan
mujizat-‐mujizat heran akan terjadi dalam hidup kita. (MV.L)
RENUNGAN
Iman bukanlah perjuangan kita sendiri. IMAN ADALAH MENERIMA apa yang sudah Allah lakukan.
APLIKASI
1. Bagi Anda, apakah yang dimaksud dengan iman? 2. Dalam menghadapi masalah, selama ini Anda lebih
fokus terhadap permasalahan, iman Anda atau kepada Tuhan?
3. Langkah apa yang dapat Anda lakukan untuk menerima apa yang sudah Allah lakukan bagi hidup Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Ya, Tuhan, terima kasih karena pada hari ini Engkau mengingatkan kami untuk memiliki iman yang benar. Bawa kami untuk mengenal-‐Mu lebih dekat lagi. Agar kami dapat melihat dan berkata seperti-‐Mu. Tetapkanlah langkah-‐langkah kami agar kami pun dapat menerima apa yang telah Engkau lakukan bagi kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN Bilangan 8-‐10