• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

41 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dijabarkan sebelumnya, maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Variabel Tergantung : Stress Kerja

2. Variabel Bebas : Resiliensi dan Lingkungan Kerja B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Stress Kerja

Stres kerja merupakan respon emosional seseorang ketika dihadapkan pada situasi kerja yang membuat seseorang tertekan, sehingga dapat mempengaruhi kesehatan fisik ataupun psikisnya. Skala stress kerja yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan teori Robbins dan Judge (2008) terdiri dari 3 aspek antara lain: aspk fisiologis, psikologis, dan perilaku. Stress kerja diketahui berdasarkan skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala stress kerja. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi stress kerja yang dirasakan subjek.

2. Resiliensi

Resiliensi adalah keberhasilan seseorang dalam mengatasi perubahan atau ketidakberuntungan yang terjadi dalam hidupnya, serta mampu untuk bangkit kembali dari keadaan sulit yang dihadapinya dan melanjutkan kehidupan yang dijalaninya. Skala resiliensi yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Resilience Scale berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Wagnild dan Young

(2)

(1993) terdiri dari ketenangan hati, ketekunan, kemandirian, kebermaknaan hidup, dan kesendirian eksistensial. Resiliensi subjek diketahui berdasarkan skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala resiliensi. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi resiliensi yang dirasakan subjek

3. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi performansi kerja seseorang. Skala lingkungan kerja menggunakan skala lingkungan kerja adaptasi dari Dwi Utami (2010) berdasarkan indikator yang dikemukakan oleh Nitisemito, 1996) antara lain: kebersihan, penerangan, pertukaran udara, keamanan, peralatan atau perlengkapan kerja dan kebisingan. Lingkungan kerja subjek dapat diketahui berdasarkan skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala lingkungan kerja. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi lingkungan kerja.

C. Responden Penelitian

Menurut Azwar (2004), subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian. Subjek penelitian data mengenai variabel-variabel yang akan diteliti dan akan dikenai kesimpulan penelitian.Subjek yang terlibat dalam penelitian ini akan melibatkan Anggota Polantas Polda Kaltim, minimal sudah bekerja selama 1 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan,Bagian unit kantor dan unit lapangan dan berusia antara 20-51 tahun.

D. Metode Pengumpulan Data

Adapun alat yang akan digunakan untuk pengambilan data oleh peneliti ini adalah skala, yaitu kumpulan pertanyaan atau pernyataan yang mengungkap indikator

(3)

perilaku dari atribut yang ingin diukur (Azwar, 2010). Terdapat tiga skala yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

1. Skala Stress Kerja

Skala stres kerja diadaptasi dari Dharma (2017) yang menggunakan aspek dari Robbins dan Judge (2008), berisi 18 aitem dengan koefisien Alpha Cronbach 0.9. Peneliti menggunakan metode skala Likert dengan memberikan 4 alternatif jawaban, bergerak dari 1-4. Pemberian skor untuk pernyataan adalah 4 untuk jawaban sangat sesuai (SS), 3 untuk jawaban sesuai (S), 2 untuk jawaban tidak sesuai (TS), 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS)

Skala Stress kerja terdiri dari18 aitem pernyataan dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1

Distribusi Aitem Stress Kerja sebelum uji coba

No Aspek Nomor Butir Aitem Jumlah

1 Fisiologis 1, 2, 3 3

2 Psikologis 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7 3 Perilaku 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 8

Jumlah 18

2. Skala Resiliensi

Skala resiliensi yang digunakan merupakan skala yang diadaptasi dari Resilience Scale yang dikembangkan oleh Wagnild dan Young (1993). Skala ini terdiri dari 25 aitem yang mendukung pernyataan (favorable). Peneliti menggunakan metode skala Likert dengan memberikan 7 pilihan jawaban, bergerak dari 1-7 antara lain Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Agak Setuju (AS), Ragu-ragu (R), Agak Tidak Setuju (ATS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Aitem favourable dengan jawaban Sangat Setuju (SS) subjek akan memperoleh skor 7, jawaban

(4)

Setuju (S) subjek akan memperoleh skor 6, jawaban Agak Setuju (AS) subjek akan memperoleh skor 5, jawaban Ragu-ragu (R) subjek akan memperoleh skor 4, jawaban Agak Tidak Setuju (ATS) subjek akan memperoleh skor 3, jawaban Tidak Setuju (TS) subjek akan memperoleh skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) subjek akan memperoleh skor 1.

Skala resiliensi terdiri dari 25 aitem pernyataan dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2

Distribusi Aitem Resiliensi sebelum uji coba

No Aspek Nomor Butir Aitem Jumlah

1 Ketenangan Hati 16, 17, 19, 22, 23 5 2 Ketekunan 1, 7, 10, 13, 14, 24 6 3 Kemandirian 2, 3, 5, 9, 18 5 4 Kebermaknaan Hidup 4, 6, 11, 15, 21 5 5 Kesendirian Eksistensial 8, 12, 20, 25 4 Jumlah 25

3. Skala Lingkungan Kerja

Skala lingkungan kerja di adaptasi dari Dwi Utami (2010) terdiri dari 8 aitem favourable dan 5 aitem unfavourable dengan total 13 aitem. Peneliti menggunakan metode skala Likert dengan memberikan 5 pilihan jawaban, bergerak dari 1-5 antara lain Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Aitem favourable dengan jawaban Sangat Setuju (SS) subjek akan memperoleh skor 5, jawaban Setuju (S) subjek akan memperoleh skor 4, jawaban Ragu-ragu (R) subjek akan memperoleh skor 3, jawaban Tidak Setuju (TS) subjek akan memperoleh skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) subjek akan memperoleh skor 1

(5)

Skala lingkungan kerja terdiri dari aitem pernyataan dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3

Distribusi Aitem Kepuasan Kerja sebelum uji coba

No Aspek Nomor Butir Aitem Jumlah

Favourable Unfavourable 1 Kebersihan 1, 2 2 2 Penerangan 4, 6 3, 5 4 3 Pertukaran Udara 7, 8 2 4 Keamanan 10 1 5 Peralatan 11 1 6 Kebisingan 13, 14, 15 3 Jumlah 8 5 13

E. Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur yang akan digunakan dalam pengambilan data harus dipastikan dulu validitas dan reliabilitasnya sebagai dasar untuk mempercayai bahwa alat ukur tersebut memang layak dipergunakan dalam penelitian. Validitas diartikan sejauhmana skala tersebut menghasilkan data yang akurat (tepat) dan cermat sesuai dengan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sebaliknya tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2009)

Syarat minimum koefisien validitas agar memenuhi syarat dan dinyatakan valid valid yaitu lebih besar sama dengan 0,3 (Azwar, 2012). Berdasarkan syarat minimum koefisien validitas, aitem-aitem yang memiliki nilai lebih besar sama dengan 0,3 dapat dikatakan aitem tersebut valid dan layak digunakan sebagai aitem

(6)

dalam pelaksanaan penelitian. Hasil analisis statistik yang dilakukan didasarkan pada program SPSS

Sedangkan untuk Uji koefisien reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Alpha Cronbach. Realibilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran suatu alat ukur yang digunakan dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dimana hasil pengukuran harus reliable dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan (Sumadi Suryabrata, 2004). Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukaan oleh suatu angka yang disebut nilai Koefisienan realibilitas (rxx’). Koefisienan realibilitas (rxx’) berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1.00. Reliabilitas alat ukur dikatakan tingggi jika nilai koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 1.00 (Azwar, 2012). Jika nilai alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah, jika nilai alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat, jika nilai alpha 0.70 – 0.9 maka reliabilitas tinggi dan jika nilai alpha > 0.9 maka reliabilitas dikatakan sempurna atau sangat tinggi tingkat reliabel alat ukur yang akan digunakan. Uji reliabilitas terhadap skala ini menggunakan teknik Alpha Cronbach pada program Statistical Package for Social Science (SPSS) 22.0 for windows.

F. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik koefisien korelasional product moment dengan bantuan program komputer Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 22.0 for windows. Teknik analisis product moment merupakan teknik analisis korelasional yang dapat

(7)

menguji hubungan antara dua variabel (Azwar, 2013). Berdasarkan dengan metode analisis ini, penelitian ini menggunakan statistik korelasi yang bertujuan untuk menemukan hubungan antara lingkungan kerja dan resiliensi terhadap stres kerja

Referensi

Dokumen terkait

1) Sikap mental mengutamakan prioritas adalah sikap yang mengarah pada kemampuan dalam mengutamakan prioritas yang lebih penting dari segala sesuatu yang ada

Penelitian pengembangan instrumen asesmen otentik ini meliputi kegiatan mengembangkan instrumen asesmen otentik, menerapkan instrumen dalam pembelajaran, menganalisis

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sembelit pada ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo

Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 &lt; 0,05 yang artinya Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata

Kegiatan Pembelajaran siswa MI Miftahul Huda Wonorejo Gandusari dan MI Hidayatul Mubtadiin Sukorame Gandusari Trenggalek, di dalam dan luar kelas4. Observasi dan

Selama masa nifas responden mengalami proses adaptasi fisiologis dan psikologis. Respodenakan mempunyai tugas yang lebih berat, selain memenuhi kebutuhan dirinya,

Mekanisme penerapan pembalikan beban pembuktian dalam tindak pidana pencucian uang hanya dilakukan atas harta kekayaan yang diduga diperoleh melalui

Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk menyesuaikan be­ sarnya harga pekerjaan bangunan dengan keadaaan dewasa ini dan mengatur dengan pasti besarnya uang pengganti biaya pembuatan