• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitan. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitan. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitan Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Tergantung : Perilaku Konsumtif 2. Variabel Bebas : Konformitas

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Perilaku Konsumtif

Berdasarkan teori-teori yang sudah disampaikan maka dapatdisimpulkan bahwa perilaku konsumtif merupakan perilaku dimana individu ingin menunjukkan dirinya sebagai individu dengan kelas sosial tinggi, dimana alasan untuk membeli barang bukan karena kebutuhan tapi untuk memenuhi keinginan, sehingga barang-barang yang dibeli tidak terlalu penting, barang- barang ini dibeli hanya ingin meningkatkan harga diri agar terlihat modern.

Individu yang berperilaku konsumtif, ketika ia menggunakan barang yang tidak bermerek maka dia tidak akan tampil percaya diri, karena barang-barang yang mahal dan bermerek dapat meningkatkan rasa percaya diri individu tersebut.

Dalam penelitian ini, perilaku konsumtif dapat diketahui dengan menggunakan skala perilaku konsumtif yang telah diadaptasi oleh peneliti berdasarkan aspek yang telah dikemukakan oleh Lina & Rasyid (1997) yaitu

(2)

pembelian yang impulsif, pembelian tidak rasional, dan pembelian boros atau berlebihan. Besar kecilnya tingkat perilaku konsumtif pada subjek dapat diketahui setelah mengisi skala perilaku konsumtif. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek di dalam skala tersebut, maka semakin tinggi tingkat perilaku konsumtifnya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh dalam skala, maka semakin rendah tingkat perilaku konsumtif.

2. Konformitas

Konformitas adalah perilaku, sifat atau kebiasaan yang secara tidak sengaja diikuti oleh individu untuk menyamakan diri dengan kelompoknya, meskipun di dalam kelompok tersebut tidak ada aturan yang mengharuskan untuk mengikutinya. Individu yang sudah bergabung di dalam suatu kelompok biasanya ingin merasa dirinya dianggap dan tidak ingin mendapat cemoohan, untuk menghindari hal tersebut individu akan mengikuti apa yang dilakukan oleh kelompoknya agar tidak terlihat berbeda.

Dalam penelitian ini, konformitas dapat diketahui dengan menggunakan skala konformitas yang telah diadaptasi oleh peneliti berdasarkan aspek yang telah dikemukakan oleh Baron Menurut Myers (1999) yaitu pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Tinggi rendahnya konformitas yang dimiliki subjek dapat diketahui dengan skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala konformitas. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi konformitas subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh dalam skala, maka semakin rendah konformitasnya.

(3)

C. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan respondenmahasiswa angkatan 2015 di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket yaitu berupa kuesioner yang terdiri dari sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari subjek mengenai kepribadiannya dan hal yang diketahuinya. Pengumpulan data menggunakan skala model Likert yaitu dengan tidak memberi pilihan jawaban netral. Pilihan jawaban tersebut yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju dimana sistem penilaian dibagi menjadi favorable dengan bobot nilai (4, 3, 2, 1) dan unfavorable dengan bobot nilai (1, 2, 3, 4).

Alasan mengapa peneliti menggunakan metode skala sebagai alat pengumpulan data di dalam penelitian ini karena subjek adalah orang yang paling mengerti mengenai dirinya, sehingga pertanyaan yang diberikan peneliti dapat dijawab dengan benar dan dapat dipercaya.

Skala pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam skala, yaitu :

(4)

1. Skala Perilaku Konsumtif

Skala perilaku konsumtif yang diadaptasi oleh peneliti dibuat berdasarkan aspek-aspek yang terinspirasi oleh Lina & Rasyid (1997), yaitu pembelian impulsif, pembelian tidak rasional, dan pembelian boros atau berlebihan. Skala tersebut bertujuan untuk mengukur perilaku konsumtif yang ada pada diri subjek. Skala tersebut terdiri dari 35 item, yang terdiri dari 35aitem favorable. Skala ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana subjek mengalami perilaku konsumtif, dengan mengacu pada aspek. Berikut ini contoh tabel blue print skala perilaku konsumtif sebelum uji coba:

Tabel 1

Distribusi aitem skala perilaku konsumtif sebelum uji coba

No Aspek Nomor Butir Favorable Unfavorable Nomor Butir Jumlah 1 Pembelian

Impulsif

1, 3, 4, 5, 6, 9, 10,

11, 12, 27, 28, 34 - 12

2 Pembelian tidak

Rasional

8, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22,

24, 25, 26 - 13

3 Pembelian boros atau berlebihan

2, 7, 20, 23, 29, 30,

31, 32, 33, 35 - 10

Total 35

Skala perilaku konsumtif ini menggunakan metode Likert yang telah dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS).Pemberian skor bergerak dari angka 1 sampai 4, pada pertanyaan favorable nilai tertinggi 4 adalah untuk jawaban sangat sesuai (SS), 3 untuk jawaban sesuai (S), 2 untuk tidak sesuai (TS), dan 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Sebaliknya pada pertanyaan unfavorable nilai tertinggi 4 adalah untuk jawaban sangat tidak

(5)

sesuai (STS), 3 untuk jawaban tidak sesuai (TS), 2 untuk jawabansesuai (S), dan 1 untuk jawaban sangat sesuai (SS).

2. Skala Konformitas

Skala yang kedua adalah konformitas. Skala ini disusun oleh peneliti dibuat berdasarkan aspek-aspek dari Menurut Myers (1999), yaitu pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Skala ini terdiri dari 29 item, yang terdiri dari 13 pernyataan favorable dan 16 pernyataan unfavorable. Skala ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana konformitas subjek pada aspek-aspek konformitas. Berikut ini contoh tabel blue print skala konformitas sebelum uji coba :

Tabel 2

Distribusi aitem skala konformitas sebelum uji coba

No Aspek Favorable Unfavorable

Total Nomor Butir Nomor Butir

1 Aspek Normatif 8, 9, 15, 18, 3, 4, 5, 11, 13, 14,

22, 27, 29 13

2 Aspek

Informasional

1, 2, 7, 10, 16,

17, 23, 24, 25, 6, 12, 19, 20, 21,

26, 28 16

Total 29

Pada skala konformitas ini menggunakan metode Likert yang telah dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS).Pemberian skor bergerak dari angka 1 sampai 4, pada pertanyaan favorable nilai tertinggi 4 adalah untuk jawaban sangat sesuai (SS), 3 untuk jawaban sesuai (S), 2 untuk tidak sesuai (TS), dan 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Sebaliknya pada pertanyaan unfavorable nilai tertinggi 4 adalah untuk jawaban sangat tidak

(6)

sesuai (STS), 3 untuk jawaban tidak sesuai (TS), 2 untuk jawabansesuai (S), dan 1 untuk jawaban sangat sesuai (SS).Skala konformitas ini menggunakan metode Likertyang telah dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS).

E. Validitas & Reliabilitas

Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauhmana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Suatu pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut (Azwar, 2013). Sedangkan reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability, yaitu suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukiran yang reliabel (Azwar, 2013). Gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatau proses pengukuran dapat dipercaya. Konsep reliabilitas dalam Teori Skor-murni Klasik dapat dipahami dari beberapa interpretasi (Azwar, 2013). Suatau tes dapat dikatan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila skor tampak pada tes berkorelasi tinggi dengan skor murninya sendir.

Validitas dan reliabilitas alat ukur adalah suatu hal yang penting karena akan menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut mampu mengkur apa yang ingin diukur. Selanjutnya untuk memastikan data yang dikumpulkan tersebut dapat dipercaya maka peneliti melakukan try out terlebih dahulu kepada 3

(7)

responden dengan teknik random sampling yang sesuai dengan karakteristik penelitian. Setelah melakukan try out, peneliti melakukan pengambilan data kembali pada responden yang berbeda lalu mengolah kembali dengan menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari peneliti sebelumnya dan juga menggunakan aspek dan variabel yang digunakan.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif dengan metode statistik. Untuk menguji hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas maka menggunakan metode korelasi Product Moment dari Pearson (jika data normal) dan Spearmen (jika data tidak normal). Perhitungan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22.

 

Referensi

Dokumen terkait

Alasan peneliti menggunakan aspek yang dikemukakan oleh Connor dan Davidson karena aspek tersebut pernah dipakai sebagai dasar dalam penyusunan skala untuk

Dalam penelitian ini, perilaku konsumtif diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan tiga aspek tersebut yang terdiri dari 30 butir dengan 4 pilihan

Berdasarkan uji tersebut, diketahui bahwa ketiga alat ukur merupakan alat ukur yang reliabel dengan rentang koefisien reliabilitas; (1) skala perilaku seksual

Data motivasi kerja diperoleh dengan skala motivasi kerja yang dibuat peneliti berdasarkan ciri-ciri karyawan yang memiliki motivasi kerja yang dikemukakan oleh

Aspek yang digunakan dalam penyusunan skala pola asuh otoriter ( authoritarian parenting style ) adalah maturity demands merupakan sekumpulan standar untuk perilaku

Skala kecemasan menghadapi masa depan yang dimiliki oleh ibu rumah tangga dengan HIV menggunakan modifikasi skala milik Zaleski (1996) yang dibuat sesuai aspek-aspek yang

Skala perilaku karier proaktif pada mahasiswa diadaptasi dari alat ukur yang telah disusun oleh Strauss dkk (2012).. Alat ukur ini mengungkap perilaku karier proaktif

Kepuasan hidup diketahui dari skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala kepuasan hidup. Adapun komponen aitem kepuasan hidup antara lain: 1) Pada sebagian besar