• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Barat triwulan III-2013 meningkat sebesar 6,95 persen dibandingkan triwulan II-2013 (q-to-q). Semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif, sektor pertanian tercatat sebagai sektor dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 16,98 persen diikuti sektor jasa-jasa 6,19 persen dan sektor perdagangan-hotel-restoran 5,04 persen.

Apabila PDRB triwulan III-2013 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2012 (y-on-y), perekonomian Kalimantan Barat tumbuh sebesar 6,41 persen. Semua sektor mengalami pertumbuhan positif, tertinggi di sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 9,90 persen dan terendah di sektor listrik-gas-air bersih 2,31 persen.

Secara kumulatif, triwulan I hingga triwulan III tahun 2013 dibandingkan periode yang sama tahun 2012 (c-to-c) tumbuh sebesar 5,86 persen. Pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 8,35 persen dan terendah di sektor industri pengolahan 4,10 persen.

Sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan III-2012 (y-on-y) adalah sektor pertanian dan sektor perdagangan-hotel-restoran yang menyumbang masing-masing sebesar 2,06 persen dan 1,29 persen.

Secara nominal PDRB harga berlaku Kalimantan Barat triwulan III-2013 mencapai Rp21,84 triliun,

meningkat 9,47 persen dibandingkan triwulan II-2013 yang besarnya Rp19,95 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan III-2013 mencapai Rp9,21 triliun.

Struktur perekonomian Kalimantan Barat triwulan III-2012 masih didominasi oleh tiga sektor yaitu sektor perdagangan-hotel-restoran (23,49%), sektor pertanian (22,78%), dan sektor industri pengolahan (16,00%).

Dari sisi penggunaan, pertumbuhan PDRB Triwulan III-2013 terhadap triwulan sebelumnya didorong oleh kenaikan konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 13,65 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 4,42 persen, konsumsi lembaga nirlaba 3,22 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 2,79 persen. Sedangkan ekspor terkontraksi sebesar minus 0,71 persen dan komponen impor mengalami pertumbuhan sebesar 10,16 persen dibanding triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan PDRB penggunaan Triwulan III-2013 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2012 (6,41%) ditopang oleh pertumbuhan konsumsi pemerintah 10,16 persen, PMTB 2,41 persen, eskpor meningkat sebesar 4,82 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 6,45 persen. Sedangkan komponen impor mengalami pertumbuhan sebesar 0,52 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

No.63/11/61/Th. XVI, 6 November 2013

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

K

ALIMANTAN

B

ARAT

T

RIWULAN

III-2013

E

KONOMI

K

ALIMANTAN

B

ARAT

T

RIWULAN

III-2013

T

UMBUH

6,41

P

ERSEN

(2)

I. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2013

Kinerja perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan III-2013 dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) yang digambarkan oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000, mengalami peningkatan sebesar 6,95 persen. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2013, dimana perekonomian Kalimantan Barat mengalami kontraksi minus 0,89 persen.

Semua sektor ekonomi pada triwulan III-2013 dibandingkan triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi pada sektor pertanian sebesar 16,98 persen. Meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian didorong oleh peningkatan produksi tanaman bahan makanan dan perkebunan. Sementara itu, sektor jasa-jasa tumbuh 6,19 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 5,04 persen, sektor pertambangan-penggalian 3,80 persen, sektor pengangkutan-komunikasi 3,74 persen, sektor industri pengolahan 3,03 persen, sektor konstruksi 2,41 persen, sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 2,29 persen, dan sektor listrik-gas-air bersih 1,03 persen.

Tabel 1

Laju Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha (Persentase) Lapangan Usaha Trw II-2013 Terhadap Trw I-2013 (q-to-q) Trw III-2013 Terhadap Trw II-2013 (q-to-q) Trw III-2013 Terhadap Trw III-2012 (y-on-y) Trw I s/d III 2013 Terhadap Trw I s/d III 2012 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan (y-on-y) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

-19,09 16,98 8,62 6,83 2,06

2. Pertambangan dan Penggalian -0,37 3,80 4,32 4,85 0,08 3. Industri Pengolahan 2,70 3,03 2,87 4,10 0,46 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,69 1,03 4,85 4,29 0,02 5. Konstruksi 0,62 2,41 2,31 6,66 0,21 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,88 5,04 6,03 4,96 1,29 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,20 3,74 8,07 6,68 0,78 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perush. 7,44 2,29 9,90 8,35 0,56 9. Jasa-jasa 22,67 6,19 7,87 5,58 0,95

PDRB -0,89 6,95 6,41 5,86 6,41

Catatan: q-to-q = quarter to quarter; y-o-y= year on year; c-to-c= cumulative to cumulative

Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2013 dibandingkan dengan triwulan III-2012 atau pertumbuhan y-on-y tercatat sebesar 6,41 persen. Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan tumbuh paling tinggi sebesar 9,90 persen, disusul kemudian oleh sektor pertanian 8,62 persen, sektor pengangkutan-komunikasi 8,07 persen, sektor jasa-jasa 7,87 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 6,03 persen, sektor listrik-gas-air bersih 4,85 persen, sektor

(3)

pertambangan-penggalian 4,32 persen, sektor industri pengolahan 2,87 persen, dan sektor konstruksi 2,31 persen.

Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat hingga triwulan III-2013 dibandingkan periode yang sama tahun 2012 (c-to-c) menunjukkan peningkatan sebesar 5,86 persen. Secara rinci sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan tumbuh 8,35 persen, sektor pertanian 6,83 persen, sektor pengangkutan-komunikasi 6,68 persen, sektor konstruksi 6,66 persen, sektor jasa-jasa 5,58 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 4,96 persen, sektor pertambangan-penggalian 4,85 persen, sektor listrik-gas-air bersih 4,29 persen, dan sektor industri pengolahan 4,10 persen.

Sumbangan masing-masing sektor terhadap total laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2013 atau sumber pertumbuhan (y-on-y) dan laju pertumbuhan setiap sektor dapat dilihat pada grafik 1. Sektor pertanian dan sektor perdagangan-hotel-restoran menjadi leading sector bagi pertumbuhan triwulan III-2012 dengan sumbangan masing-masing sebesar 2,06 persen dan 1,29 persen. Sementara itu, sektor jasa-jasa memberikan sumbangan sebesar 0,95 persen, diikuti kemudian oleh sektor pengangkutan-komunikasi 0,78 persen, sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 0,56 persen, sektor industri pengolahan 0,46 persen, dan sektor konstruksi masing-masing 0,21 persen. Sektor pertambangan-penggalian dan sektor listrik-gas-air bersih menjadi sektor dengan sumbangan pertumbuhan terkecil hanya sebesar 0,08 persen dan 0,02 persen.

Grafik 1

Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat Triwulan III-2013 (y-on-y) Atas Dasar Harga Konstan 2000

II. Nilai PDRB menurut Lapangan Usaha Triwulan III-2013

Nilai PDRB Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2013 sebesar Rp21.842,13 miliar, naik 9,47 persen dibandingkan PDRB triwulan II-2013 yang tercatat sebesar Rp19.952,18 miliar.

8,61925 4,32110 2,86708 4,85289 2,30676 6,03466 8,06997 9,90426 7,86544 002 000 000 000 000 001 001 001 001 ,000 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000

Pertanian Pertambangan Industri LGA Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa-jasa

Pertumbuhan Ekonomi Sumber Pertumbuhan

(4)

Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada periode yang sama juga meningkat dari Rp8.613,21 miliar pada triwulan II-2013 menjadi Rp9.211,92 miliar pada triwulan III-2013.

Berdasarkan atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah terbesar pada triwulan III-2013 adalah sektor perdagangan-hotel-restoran yaitu sebesar Rp5.131,20 miliar, sektor pertanian Rp4.975,21 miliar, kemudian sektor industri pengolahan Rp3.493,86 miliar, sektor jasa-jasa Rp2.579,03 miliar, sektor konstruksi Rp2.403,54 miliar, sektor pengangkutan-komunikasi Rp1.630,50 miliar, dan sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan Rp1.101,98 miliar, sedangkan nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor ekonomi yang lain masing-masing kurang dari satu triliun rupiah.

Pada perhitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, nilai tambah yang dihasilkan pada triwulan III-2013 didominasi oleh sektor pertanian Rp2.251,74 miliar, sektor perdagangan-hotel-restoran Rp1.962,34 miliar dan sektor industri pengolahan Rp1.424,61 miliar. Nilai tambah terkecil diberikan oleh sektor listrik-gas-air bersih sebesar Rp37,58 miliar dan sektor pertambangan-penggalian Rp158,61 miliar.

Tabel 2

PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000

(Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Trw II-2013 Trw III-2013 Trw II-2013 Trw III-2013

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

4.256,28 4.975,21 1.924,88 2.251,74

2. Pertambangan dan Penggalian 397,61 428,96 152,80 158,61 3. Industri Pengolahan 3.380,03 3.493,86 1.382,65 1.424,61 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 94,26 97,85 37,19 37,58 5. Konstruksi 2.248,83 2.403,54 782,71 801,60 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.668,60 5.131,20 1.868,15 1.962,34 7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.509,00 1.630,50 876,52 909,27 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 1.024,07 1.101,98 525,68 537,75 9. Jasa-jasa 2.373,51 2.579,03 1.062,62 1.128,42

PDRB 19.952,18 21.842,13 8.613,21 9.211,92

III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha

Struktur perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan III-2013 tidak banyak berubah dibandingkan triwulan III-2012. Sektor perdagangan-hotel-restoran, sektor pertanian, dan sektor industri, dengan sumbangan masing-masing sebesar 23,49 persen, 22,78 persen dan 16,00 persen masih menjadi penopang utama perekonomian Kalimantan Barat. Sektor yang paling kecil sumbangannya adalah sektor keuangan 5,05 persen, sektor pertambangan-penggalian 1,96 persen dan sektor listrik-gas-air bersih

(5)

dengan 0,45 persen. Peranan sektor-sektor ekonomi secara rinci selama triwulan II dan triwulan III tahun 2012 dan 2013 dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3

Struktur PDRB Kalimantan Barat menurut Lapangan Usaha Triwulan II dan III Tahun 2012-2013

(Persentase)

Lapangan Usaha

2012 2013

Triwulan II Triwulan III Triwulan II Triwulan III

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

22,32 23,75 21,33 22,78

2. Pertambangan dan Penggalian 2,03 1,95 1,99 1,96 3. Industri Pengolahan 17,51 17,07 16,94 16,00 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,49 0,46 0,47 0,45 5. Konstruksi 10,56 10,79 11,27 11,00 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 23,42 22,87 23,40 23,49 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,53 7,31 7,56 7,46 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 5,04 4,82 5,13 5,05 9. Jasa-jasa 11,09 10,98 11,90 11,81

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

Grafik 2

Struktur Ekonomi Kalimantan Barat Menurut Lapangan Usaha Triwulan III-2013

(Persentase)

IV. PDRB Menurut Penggunaan Triwulan III-2013

Dilihat dari sisi penggunaan, komponen PDRB Kalimantan Barat berupa pengeluaran konsumsi rumahtangga atas dasar harga konstan 2000 meningkat dari Rp4.714,55 miliar pada Triwulan II-2013 menjadi Rp4.845,87 miliar pada Triwulan III-2013 atau tumbuh secara riil sebesar 2,79 persen. Sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku naik dari Rp10.647,41 miliar pada Triwulan II-2013 menjadi Rp11.225,08 miliar pada Triwulan III-2013.

Pertanian; 22,78% Pertambanga n; 1,96% Industri ; 16,00% LGA; 0,45% Konstruksi; 11,00% Perdagangan ; 23,49% Angkutan; 7,46% Keuangan; 5,05% Jasa-jasa; 11,81%

(6)

Pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dibandingkan dengan Triwulan II-2013 tumbuh 13,65 persen atau mengalami peningkatan dari Rp1.062,95miliar pada Triwulan II-II-2013 menjadi Rp1.208,06 miliar pada Triwulan III-2013. Konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku juga meningkat dari Rp2.926,29 miliar pada Triwulan II-2013 menjadi Rp3.358,39 miliar pada Triwulan III-2013.

Tabel 4

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan (Persen) Jenis Penggunaan Triw II-2013 terhadap Triw I-2013 Triw III-2013 terhadap Triw II-2013 Triw III-2013 terhadap Triw III-2012 Triw I s/d III-2013 terhadap Triw I s/d III-2012 Sumber Pertumbuhan y on y q to q q to q y on y c to c (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 0,83 2,79 6,45 6,40 3,39 2. Lembaga Swasta Nirlaba 5,12 3,22 5,29 5,72 0,05 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9,73 13,65 10,16 6,68 1,29 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 1,34 4,42 2,41 2,25 0,68 5. Ekspor Barang dan Jasa 2,80 -0,71 4,82 3,31 1,44 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 0,31 10,16 0,52 -0,53 0,15

PDRB -0,84 6,93 6,41 5,86 6,41

Komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga konstan 2000 naik dari Rp2.388,95 miliar pada Triwulan II-2013 menjadi Rp2.494,58 miliar pada Triwulan III-2013 atau tumbuh sebesar 4,42 persen. PMTB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp5.421,08 miliar pada Triwulan II-2013 menjadi Rp5.699,34 miliar pada Triwulan III-II-2013.

Berdasarkan harga konstan 2000, nilai ekspor pada Triwulan III-2013 mengalami penurunan minus 0,71 persen dibandingkan Triwulan II-2013, yaitu dari Rp2.720,55 miliar menjadi Rp2.701,26 miliar. Nilai ekspor atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.133,43 miliar pada Triwulan II-2013 menjadi Rp5.177,00 miliar pada Triwulan III-2013. Impor Kalimantan Barat atas dasar harga konstan 2000 mengalami pertumbuhan q to q sebesar 10,16 persen, dari Rp2.308,29 miliar pada Triwulan II-2013 menjadi Rp2.542,72 miliar pada Triwulan III-2013. Atas dasar harga berlaku, impor Kalimantan Barat sebesar Rp4.374,03 miliar pada Triwulan II-2013 menjadi Rp4.834,97 miliar pada Triwulan III-2013.

Secara kumulatif (c-to-c) sebagian besar komponen PDRB Kalimantan Barat menurut penggunaan hingga triwulan III-2013 mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012. Konsumsi pemerintah meningkat sebesar 6,68 persen, PMTB meningkat sebesar 2,25 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 6,40 persen, sedangkan ekspor secara kumulatif meningkat sebesar 3,31 persen. Sementara pengeluaran lembaga swasta nirlaba meningkat 5,72 persen. Komponen impor merupakan satu-satunya komponen yang mengalami pertumbuhan minus sebesar 0,53 persen.

Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III-2013 (y-on-y) sebagian besar bersumber dari komponen Pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 3,39 persen, sumbangan terbesar kedua bersumber dari

(7)

komponen ekspor barang dan jasa yang memberi sumbangan pertumbuhan 1,44 persen, kontribusi komponen impor sebesar 0,15 persen. Sedangkan kontribusi komponen pembentukan modal tetap bruto dan konsumsi pemerintah masing-masing sebesar 0,68 persen dan 1,29 persen.

Tabel 5

PDRB Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah)

Jenis Penggunaan Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Triw II-2013 Triw III-2013 Triw II-2013 Triw III-2013

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 10.647,41 11.225,08 4.714,55 4.845,87 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 187,61 195,41 85,16 87,90 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2.926,29 3.358,39 1.062,95 1.208,06 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5.421,08 5.699,34 2.388,95 2.494,58 5.Perubahan Stok 17,07 1.021,88 -46,81 416,96 6. Ekspor Barang dan Jasa 5.133,43 5.177,00 2.720,55 2.701,26 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 4.374,03 4.834,97 2.308,29 2.542,72 PDRB 19.958,86 21.842,13 8.617,06 9.211,92

Kontribusi PDRB Penggunaan terbesar masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga, PMTB Ekspor dan Impor. Kontribusi konsumsi rumah tangga pada triwulan III-2013 sebesar 51,34 persen sedangkan pada tahun 2012 pada periode yang sama kontribusi konsumsi rumah tangga sebesar 51,69 persen. Pada Triwulan III-2013, komponen PMTB mempunyai kontribusi terhadap PDRB Kalimantan Barat sebesar 26,07 persen. Namun, kontribusi PMTB Triwulan III-2013 ini ternyata masih lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (27,16 persen).

Tabel 6

Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Penggunaan Triwulan II dan III Tahun 2012-2013 (Persen)

Jenis Penggunaan Triwulan I Triwulan II Triwulan III 2012 2013 2012 2013 2012 2013 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 52,14 52,72 53,11 53,35 51,69 51,34 2. Pengeluaran Lembaga Swasta Nirlaba 0,92 0,89 0,94 0,94 0,94 0,89 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 14,00 13,37 15,00 14,66 15,29 15,36 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 28,11 26,84 28,81 27,16 27,91 26,07 5. Ekspor Barang dan Jasa 24,52 24,77 25,94 25,72 23,76 23,68 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 23,66 21,88 23,82 21,92 24,57 22,11

Untuk komponen ekspor dan impor pada Triwulan III-2013, komponen ekspor mempunyai kontribusi terhadap PDRB Kalimantan Barat sebesar 23,68 persen, sedangkan komponen impor memegang peranan sebesar 22,11 persen. Kontribusi ekspor dan impor pada Triwulan III-2013 lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang masing-masing berkontribusi sebesar 25,72 persen untuk ekspor dan impor sebesar 21,92 persen.

(8)

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Martalena, MM

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Telepon: 0561-735345 E-mail : nwas6100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk Kategori Jasa Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok

Dengan cara tersebut Bapak Eko Mulyadi menghasilkan inovasi pelayanan publik yaitu inovasi metode pelayanan dengan adanya perubahan dalam berinteraksi dengan warganya

Kombinasi umur bibit dan beberapa varietas kubis bunga memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap komponen pertumbuhan (tinggi tanaman 5 MST dan jumlah daun

3 tahun setelah Perda tentang pertanggungjawaban APBD disahkan dan ditindaklanjuti hasil pemeriksaan telah selesai Berkas Pembentukan Dana Cadangan Pilkada. PELAKSANAAN

Dengan beroperasi nya pabrik tersebut, perusahaan akan memiliki tujuh pabrik pengola- han kelapa sawit dengan total kapasitas produksi sebesar 485 ton per jam, dari kapasitas

Tetapi walaupun terjadi peningkatan jumlah unit usaha dari tahun ke tahun namun pertumbuhan jumlah unit usahanya sedikit, hal ini dikarenakan pengembangan industri

Hasil dari penelitian yang dilakukan Rosita (2009) menunjukkan bahwa variabel Nilai Utilitarian secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini: (1) Pengeluaran untuk investasi dan harga faktor-faktor produksi didasarkan pada harga konstan, (2)