tahunan
2011
laporan
Address: Jl. Pengadegan Barat No. 19, Pancoran, Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia 12770,
DAFTAR ISI
Sambutan
A. Siapakah Kami A.1. Misi Kami A.2. Mereka Yang Kami Layani A.3. Di Mana Kami Bekerja A.4. Linimasa QCI
B. Apa Yang kami Lakukan B.1. Anak, Keluarga dan Perempuan B.2. Pemberdayaan Ekonomi B.3. Air, Sanitasi dan Kebersihan B.4. Pendidikan dan Budaya B.5. Kesehatan B.6. Program Musiman B.7. Proyek Pemulihan Sumatera Barat Ringkasan Kegiatan Konstruksi
C. Administrasi C.1. Keuangan C.2. Keluarga QCI 4 5 6 7 8 9 11 12 17 21 25 30 31 37 39 41 42 43
…karena setiap orang memiliki hak
untuk hidup bermartabat.
Sambutan
Dengan senang hati saya persembahkan kepada anda Laporan Tahunan Qatar Charity Indonesia 2011, ta-hun keenam dalam kegiatan kemanusiaan QCI sebagai sebuah organisasi internasional non-pemerintah di Indonesia.
Kerja-kerja yang telah kami lakukan selama tahun 2011 didasari oleh karakteristik antara lain; Pertama, kelangsungan pelaksanaan berbagai proyek dan kegiatan yang bertujuan untuk (1) Mengentaskan kemiski-nan dan mempermudah akses terhadap pelayakemiski-nan sosial bagi masyarakat miskin, dan (2) Mengembalikan kehidupan korban bencana. Kedua, Fokus pada 4 wilayah kerja utama yaitu Jakarta, Banten, Sumatera Barat, dan Aceh melalui program-program tematik yang telah dirancang sebelumnya, yaitu Enhancing Jabar Community Development (Enjab Code), Banten Development (Bade), Sumatera Barat Recovery (Sumbar Recovery), and Sustainable Program for Aceh Community Empowerment (Space).
Pencapaian yang kami tulis dalam laporan tahunan ini serta seluruh kegiatan yang dilakukan oleh QCI selama 2011 disebabkan antara lain karena kemurahan hati para donor kami, kerjasama dan kemitraan berkelanjutan dengan mitra lokal kami, dukungan terus menerus dari manajemen kami di kantor pusat, dan kerja keras anggota keluarga QCI.
Selain itu, dukungan yang efektif dari anggota masyarakat yang menjadi sasaran program, kebijakan pe-mimpin lokal dan dukungan dari pemerintah di daerah kerja kami telah memberikan kontribusi dalam mere-alisasikan rencana-rencana kerja menjadi karya-karya nyata di lapangan.
Oleh karena itu, atas nama QCI, saya menyampaikan penghargaan yang mendalam, rasa syukur dan terima kasih untuk semua pihak.
Hasan Azekour
a.1. misi kami
a.2. mereka yang kami layani
a.3. di mana kami bekerja
a.4. linimasa qci
a.1. misi kami
“Menguatkan kapasitas
kelompok masyarakat
yang sangat
membutuh-kan untuk mencapai
ke-hidupan bermartabat dan
keadilan sosial melalui
kerjasama dengan
mi-tra-mitra pemberdayaan
lainnya”
Indonesia adalah negara yang sangat luas dengan penduduk yang banyak dan beragam. Kebanyakan dari mereka hidup dalam keterbatasan. Banyak keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tidak me-miliki mata pencaharian. Banyak anak usia sekolah tidak meme-miliki akses ke pendidikan karena alasan ekonomi dan keterbatasan sarana pendidikan, terutama di daerah pedesaan. Sering terjadinya bencana, baik alam dan sosial, membuat banyak orang jatuh ke dalam kemiskinan dan anak-anak menjadi yatim. Mereka yang kurang beruntung dan rentan adalah target utama QCI dalam menjalankan layanan kemanusiaan.
a.3.
dimana kami bekerja
Sejak pembukaan kantor perwakilannya, Qatar Charity melalui pengelolaan Qatar Charity Indo-nesia (QCI) mulai ekspansi ke beberapa daerah lain di Indonesia, dengan tetap mempertahank-an kehadirmempertahank-an di Aceh setelah bencmempertahank-ana tsunami. Perluasan wilayah kerja didorong oleh, khusus-nya, peristiwa bencana yang terjadi dari tahun ke tahun di Indonesia, khususnya bencana ber-skala besar. Kehadiran QCI di Sumatera Barat, misalnya, adalah dikarenakan gempa bumi dan tsunami di wilayah itu pada tahun 2009.
QCI sekarang beroperasi di 9 propinsi dari total 33 provinsi di Indonesia.
Selama 5 tahun, di tengah-tengah transisi ekonomi dan politik, kon-flik sosial dan bencana alam, Qatar Charity Indonesia telah mengak-tifkan potensi manusia untuk men-ciptakan perubahan positif yang berkelanjutan di kalangan masyara-kat rentan.
2005
Qatar Charity membuka kantor sementara di Aceh dalam menanggapi bencana tsunami atas izin BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk Aceh dan Nias).
2006
Qatar Charity Indonesia secara resmi berdiri ber-dasar MoU antara Head Quarter Charity Qatar dan Departemen Agama RI.
2007
QCI memulai program pemberdayaan ekonomi pertama dengan menyediakan becak-motor seb-agai sarana menghasilkan pendapatan bagi kelu-arga miskin di provinsi Aceh.
2008
QCI membangun 170 rumah permanen korban tsu-nami di Aceh dalam mendukung program pemuli-han yang dicanangkan pemerintah RI.
2009
QCI membangun kompleks perumahan permanen yang terdiri dari 100 rumah dan fasilitas umum di kabupaten Karawang Jawa Barat.
2010
QCI membuat 33 sumur air dan merekonstruksi 71 rumah permanen korban gempa di Sumatera Barat dalam mendukung program pemulihan yang di-canangkan pemerintah RI.
2011
QCI mengembangkan lembaga pembiayaan mikro syari’ah yang disebut Bayty Tamkin di Bogor, Jawa Barat.
B.1. anak, Keluarga dan perempuan
B.2. pemberdayaan Ekonomi
B.3. air, Sanitasi dan Kebersihan
B.4. pendidikan dan Budaya
B.5. Kesehatan
B.6. program Musiman
B.7. proyek pemulihan Sumatera Barat
ringkasan Kegiatan Konstruksi
B. apa
yang
kami
lakukan
B.1. anak, Keluarga dan perempuan
1497 yatim
17 mitra
Pada akhir tahun 2011, sejumlah 1497 anak yatim berada di bawah pembiayaan dan pengawasan QCI. Mereka tersebar di lima wilayah utama: Aceh, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat serta Jakarta dan sekitarnya. Pemberian bantuan untuk anak yatim dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan pendidikan mereka.
QCI bekerja sama dengan 17 organisasi berbasis masyarakat (Community Based Organization - CBO) untuk mengawasi dan menindaklanjuti sekitar 43% anak yatim QCI. Para CBO ini berkomitmen dan memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya menjamin kelangsungan pen-didikan anak yatim. Mereka telah bekerja keras tanpa pamrih dalam memfasili-tasi anak yatim yang menerima bantuan keuangan dari Qatar Charity Indonesia.
Mitra-mitra ini lebih menekankan kegiatan mereka pada pengawasan dan peman-tauan pertumbuhan dan perkembangan anak yatim dan memberikan pelayanan bimbingan belajar. Selain itu, mitra-mitra tersebut berperan sebagai penghubung antara QCI dan keluarga-keluarga yatim.
pemeriksaan kesehatan rekreasi
Tahun ini, 821 yatim Qatar Charity Indo-nesia menjalani pemeriksaan kesehatan cuma-cuma, yang dilakukan oleh QCI berkoordinasi dengan organisasi mitra di Bogor, Aceh, Jakarta dan Yogyakarta. Hasilnya, kesehatan mereka positif dan hanya 17 yatim yang berdasarkan di-agnosa memiliki penyakit khusus yang memerlukan tindakan lanjutan, dan QCI membantu mereka mendapatkan pen-gobatan yang memadai.
Untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan anak yatim, Qatar Char-ity bekerjasama dengan organisasi mitra menyelenggarakan kegiatan ekskursi ke lokasi yang berbeda setiap tahunnya. Tahun ini 641 yatim me-nikmati liburan tahunan mereka; 100 yatim di Savana Outbound-Aceh; 150 yatim di Mata-Ie Hillside-Aceh, 171 ya-tim di Ancol-Jakarta, dan 220 yaya-tim di Kidzania-Jakarta.
“Yatim bukanlah
semata seorang
anak yang
dit-inggalkan oleh
ayah (dan
bah-kan ibu), tapi
yatim
sesung-guhnya adalah
seorang anak
yang
ditinggal-kan oleh ilmu
pengetahuan
dan tatakrama”
kisah yatim:
kesuksesanku
untuk ibu di
surga
Sejak ayahnya meninggal 10 tahun lalu, di antara anak lainnya, Buchori atau biasa disebut Ahdi, adalah anak yang paling dekat dengan ibunya. Ketika ibunya berupaya untuk mendapatkan uang untuk keluarga dengan menjajakan kue di sekitar desa, Ahdi selalu membantu. Dia menolong ibunya yang buta huruf dengan mencatat setiap transaksi karena mereka menjual kue dengan sistem kredit.
Ketika ibunya sakit, Ahdi berjualan sendiri. Dia senang melaku-kannya dan tidak pernah malu bertemu teman sekolahnya di jalan. Ahdi hanya memperoleh keuntungan seratus rupiah dari setiap penjualan satu kue. Namun, hal itu tidak mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT dan antusiasmenya untuk hidup lebih baik.
Ahdi menghadapi saat paling sulit dalam hidupnya ketika Ibu tercintanya meninggal pada tahun 2008. Namun, menjadi ya-tim tidak menyurutkan semangat hidupnya dan beruntungnya dia memiliki 3 kakak laki-laki dan 1 kakak perempuan yang luar biasa. Kakaknya yang paling tua adalah satu-satunya pencari nafkah untuk keluarga dengan bekerja sebagai pembuat sepatu. Sementara, tiga kakaknya yang lain masih menempuh pendidi-kan seperti dirinya. Luar biasanya, mereka semua memperoleh beasiswa!.
Ahdi selalu menjadi yang terbaik di kelasnya. Dia selalu menem-pati ranking pertama sejak kelas dua hingga sekarang, dan hanya satu kali saja dia meraih ranking kedua, yaitu pada saat dia kelas satu.
Anak cerdas yang hobinya bermain bola dan membaca ini memi-liki beberapa prestasi lain di sekolah. Dia termasuk dalam empat besar dalam lomba matematika di Bogor. Dia juga menjadi juara lari 100 meter dalam lomba atletik di sekolah, serta pemenang ketiga lomba kegiatan pramuka.
Ahdi adalah salah satu yatim yang mendapat santunan dari Qa-tar Charity Indonesia sejak 2008. Adanya bantuan dari QCI dan yayasan yang menjadi mitra lokal di Bogor diharapkan mampu melancarkan pendidikannya, setidaknya hinga SMA.
Tidak semua individu dapat berpartisipasi dalam pro-gram pemberdayaan yang bertujuan untuk menguran-gi ketergantungan mereka pada bantuan. Usia adalah salah satu faktor yang dapat menghalangi partisipasi. Dan mereka yang mengalami nasib seperti itulah yang menjadi salah satu sasaran penerima bantuan dari QCI. Dengan demikian, mereka tetap bisa menjalani ke-hidupan meski dalam keterbatasan.
keluarga
39 Keluarga Miskin
dan rentan
mener-ima santunan tunai
bulanan selama
ta-hun 2011
pendekatan kami
Selama 2011, sejumlah 997
rumah tangga, serta 6 pemuda,
mendapat manfaat dari
pro-gram pemberdayaan ekonomi
Qatar Charity Indonesia
B.2. pemberdayaan ekonomi
Kegiatan pemberdayaan ekonomi dimaksudkan untukmeningkat-kan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat miskin. Hal ini juga di-maksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka yang hidup dalam keterbatasan. Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan, mereka berangsur-angsur diharapkan keluar dari garis kemiskinan.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, Qatar Charity Indonesia menekankan pendekatan berdayaan bukan hanya pem-berian bantuan modal. Penerima manfaat potensial dipilih ber-dasarkan hasil penilaian untuk menentukan kelayakan mereka. Mereka yang terpilih kemudian dikelompokkan berdasarkan domisili.
Pelatihan kewirausahaan dasar yang diberikan kepada peneri-ma peneri-manfaat sebelum pencairan modal. Tidak hanya pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dalam persiapan melakukan bis-nis, tetapi juga memperkuat mo-tivasi mereka.
Dalam hal modal usaha, Qatar Charity Indonesia tidak hanya memberikannya sebagai hadiah, tetapi melalui mekanisme yang memperkuat disiplin dan keju-juran penerima manfaat. Mereka diberi modal usaha per-tama sebagai pinjaman tanpa bunga dengan jangka waktu yang telah ditentukan berdasar-kan hasil studi kelayaberdasar-kan. Setelah semua angsuran dibayar, mer-eka berhak mendapat pengguli-ran dana kembali--dalam jumlah yang sama untuk digunakan se-bagai modal usaha--tanpa harus mengembalikannya lagi karena uang itu telah menjadi milik
mer-Selama masa program, para penerima manfaat didampingi fasilitator yang melakukan pe-mantauan lapangan dan evalu-asi berkala untuk menjamin kelancaran bisnis mereka. Jika ada hambatan dalam perjalanan, baik teknis maupun non-teknis, penerima manfaat akan mener-ima bimbingan langsung dari fasilitator.
Dengan pendekatan ini, penerima manfaat merasa nyaman dan mendapatkan pengetahuan lang-sung dari pengalaman. Demikian juga untuk fasilitator, mereka mendapatkan peningkatan kapa-sitas untuk memberikan bantuan kepada penerima manfaat ber-dasarkan pelajaran di lapangan.
YES adalah proyek khusus dari program Pemberdayaan Eko-nomi yang dijalankan oleh Char-ity Qatar Indonesia. Keunikan dari program ini adalah semua penerima merupakan orang-orang muda berusia tidak lebih dari 22 tahun. Mereka adalah lulusan SMA yang tidak mam-pu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena keter-batasan kondisi keuangan ke-luarga.
Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan stimulus kewirausahaan kepada gen-erasi muda agar tidak men-jadi pengangguran. Kurangnya modal dan keahlian yang sering menjadi penghalang bagi kaum muda untuk memulai bisnis mereka sendiri tidak lagi karena mereka memperoleh bantuan modal dan bimbingan pelatihan untuk berwirausaha.
Para penerima manfaat dipilih berdasar proposal bisnis mere-ka, dan dikategorikan ke dalam dua kelompok yang masing-masing berjumlah tiga orang, untuk mendapatkan pinjaman bebas bunga sebesar Rp 15 juta per kelompok.
Setelah dipilih, mereka selanjut-nya diberikan serangkaian pela-tihan kewirausahaan akuntansi dasar dan pembukuan seder-hana.
Untuk memelihara semangat mereka dalam menjalankan bisnis mereka, pendekatan mo-tivasi diberikan terus menerus selama mereka berada dalam periode program, yaitu 2 tahun. Kedua kelompok ini berada di Bogor, Jawa Barat. Satu kelom-pok laki-laki muda menjalankan pertanian jamur, sedangkan ke-lompok perempuan menjalank-an bisnis perdagmenjalank-angmenjalank-an kain.
YES project
Youth Entrepreneurship Stimulus
pada akhir
Desem-ber 2011, delapan
bulan sejak awal,
kedua kelompok
telah
menunjuk-kan kinerja yang
sangat baik dalam
mengangsur
den-gan o%
non-per-forming loan (npl).
Program Pemberdayaan Masyarakat di Nusa Teng-gara Barat (NTB) adalah sebuah karya kolaborasi antara Qatar Charity Indo-nesia (QCI), United Nation Development Programme (UNDP), Pemerintah Propinsi NTB dan
Kemen-terian Koordinator Kes-ejahteraan Sosial atau Ke-menkokesra. Program ini meliputi 12 desa di 6 kabu-paten.
Program ini diawali dengan berbagai kegiatan pada tingkat persiapan dan koor-dinasi seperti pelatihan un-tuk Penggerak Masyarakat (CO), dilanjutkan dengan kegiatan perencanaan dan koordinasi di tingkat desa dan kemudian lokakarya di tingkat desa, kabupaten dan propinsi untuk memba-has usulan desa. Lokakarya
pada TKPKD (Tim Koordi-nasi Penanggulangan Ke-miskinan Daerah) di tingkat kabupaten dan propinsi un-tuk meninjau proposal desa dan, dalam waktu yang sama, bisa mengolaborasi program mereka.
Dalam program ini, Organ-isasi Berbasis Masyarakat (CBO) seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan koperasi Pondok Pesantren Koperasi (Kopontren) dida-nai oleh program dan akan bertindak selaku penye-diaan jasa keuangan dan non-keuangan, seperti jasa pinjaman modal bergulir bagi keluarga berpeng-hasilan rendah dan miskin agar bisa meningkatkan pendapatan dan standar hidup.
nTB project
Abdul Kadir is one of twenty beneficiaries of program for Motor-Rickshaw transport service that began on May 28, 2007. He was born in Aceh Besar, Aceh Province, 58 years ago from a poor family that had caused him unable to com-plete his basic education.
Prior to being beneficiaries of the QCI program, he was hir-ing motor-rickshaw from others. He feeds 5 people (1 wife and 4 children). The house which he built himself is one the state property and at any time can be taken back. His main job is to carry passengers in addition to farming with monthly income IDR1.8 million.
When joining program of Qatar Charity, Abdul Kadir with his discipline, hard work and perseverance, finally was able to complete the entire repayment of the loan IDR 10.8 million by June 2011, or four months beyond the agreed deadline in the agreement (February 2011) due to illness. However it was not a matter, because what he did after that is remark-able.
As he received a re-disbursement of capital, Abdul Kadir decided to open another business to his family. The addi-tional money of IDR10.8 million was used then as launching capital for the new business named “MANDIRI Trellis” and managed by his son Zulkifli.
In their second business “MANDIRI Trellis” which started in July 2011, the family focuses on furniture and metal lathes production. Various products have been produced, but most of clients ask for rasp head, oshin table, TV table, decorative light spots. To fulfill the increased order from clients, Zulki-fli recruited two other workers, and bought a note book computer for making or looking carving designs required by customers.
MANDIRI Trellis is producing a minimum of 150 Rasp Heads per week, and making a monthly net profit of more than 20% of the capital.
Success Story
From Motor-rickshaw
to Trellis Workshop
“It’s our infinite
thanks to Qatar
Charity. With the
re-disbursement
fund of my
fa-ther’s capital, we
can open up a new
business and are
able to provide
Air dan sanitasi tetap menjadi tantangan utama bagi pen-capaian MDGs di Indonesia. Kebutuhan air minum yang ber-sih serta fasilitas sanitasi maber-sih sangat tinggi, terutama di daerah pedesaan.
Dalam upaya membuka akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi yang layak, serta berpartisipasi dalam mencapai Tujuan ke-7 dari Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) QCI telah secara aktiv menyediakan berbagai sa-rana air bersih dan sanitasi selama tahun 2011
B.3. air, Sanitasi dan Kebersihan
Sepanjang 2011, Qatar Charity Indonesia telah
melaksanakan 243 proyek air dan sanitasi
den-gan sekitar 37.000 penerima manfaat langsung
di berbagai lokasi di Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Yogyakarta.
Proyek Bantul
Sumur dalam pertama disediakan bagi masyarakat Perduku-han Pancuran RT 01 RW 05 Desa Terong Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta.
Wilayah ini terletak di sebuah dataran tinggi yang kekuran-gan akses terhadap pasokan air yang cukup dan bersih. Seki-tar 250 rumah tangga di 181 rumah mendapatkan keuntun-gan dari proyek ini.
Setelah proyek selesai, melalui pipa, hampir setiap rumah mendapatkan pasokan air langsung dari tangki besar yang dibangun oleh QCI. Untuk mengelola dan memelihara fasilitas tersebut, masyarakat secara sukarela membentuk komite air. Proyek Umbulharjo
Sumur dalam kedua diperuntukan bagi komunitas di dan sekitar SMP Islam Terpadu (SMPIT) Abu Bakar, yang terletak di Jalan Veteran Gg. Bekisar No 716 Q, Pandayen Umbulharjo, Yogyakarta. Di sini, siswa tinggal dan belajar di dalam kom-pleks.
Dari sisi kebersihan dan sanitasi, sekolah ini tidak memiliki sumber air bersih yang memadai untuk memenuhi kebutu-han sehari-hari siswanya.
Ketersediaan fasilitas air bersih, yang diberikan oleh proyek ini, dapat membantu sekolah lebih berkonsentrasi pada keg-iatan belajar mengajar.
sumur dalam
pada 2011,
se-banyak 2 proyek
sumur dalam
di-jalankan oleh
Qatar Charity
Indonesia di
Yog-yarakrta.
Promosi kebersihan dilakukan dengan tujuan membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang penting-nya hidup dengan perilaku bersih dan sehat.
Kegiatan pertama promosi kebersihan oleh Qatar Charity In-donesia dimulai di Kabupaten Tangerang bekerjasama den-gan Yayasan Al-Falahiah. Aktivitas ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta, yang terdiri dari orang dewasa, pemuda, dan anak-anak.
Di masa depan, kegiatan tersebut akan lebih sering dilaku-kan sehingga masyarakat lebih memahami dan menyadari pentingnya praktek kebersihan dalam kehidupan sehari-hari..
Melalui program pendidikan, Qatar Charity Indonesia (QCI) ber-maksud berpartisipasi dalam upaya pencapaian Tujuan ke-2 dari Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs); “Menjamin pada tahun 2015 semua anak, laki-laki maupun perempuan di manapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar”.
Terkait tujuan tersebut, In this area, QCI mengutamakan kerjanya pada upaya meningkatkan akses fterhadap pendidikan, teruta-ma pendidikan dasar dan menengah melalui 3 kegiatan utateruta-ma yaitu:
a. Membangun fasilitas pendidikan (sekolah dan kom plek pendidikan)
b. Pemberian beasiswa bagi para siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu
c. Memberikan dukungan financial bagi guru-guru rela wan yang mengabdi di sekolah-sekolah terpencil.
Santunan ini disediakan untuk para maha-siswa yang berprestasi namun terhalang oleh kondisi keuangan karena berasal dari kelu-arga yang secara ekonomi miskin. Ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan pen-didikan mereka, program yang dimulai pada tahun 2006 di Aceh ini awalnya dirancang untuk membantu mahasiswa yang menjadi korban tsunami. Selanjutnya, program ini juga dibuat untuk mahasiswa di Jawa Timur dan Jawa Barat.
santunan mahasiswa
Dana diberikan langsung kepada mahasiswa hingga akhir kuliah mereka.
Sampai tahun 2011, tercatat 215 mahasiswa mendapat manfaat dari program
ini. Mereka berasal dari berbagai universitas, fakultas dan disiplin ilmu. Dari
total penerima manfaat dalam program ini, sebanyak 53% adalah perempuan
Melaui program ini QCI bertujuan memberikan kontribusi dalam membantu sekolah untuk meningkat-kan pelayanan pendidimeningkat-kannya dengan memberimeningkat-kan stimulus bagi para pendidik yang hidup dengan kendala keuangan. Santunan Guru disediakan untuk para guru berdedikasi yang memiliki penghasilan sangat rendah. Mereka adalah guru yang melayani pendidikan melalui lembaga-lembaga pendidikan lo-kal (yayasan swasta) yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan dan mengelola pendidikan formal, baik sekolah negeri atau madrasah.
Untuk mendukung terselenggaranya pendidikan yang ber-mutu di Indonesia, Qatar Charity memberikan bantuan ke-pada lembaga pendidikan lokal dengan menyediakan in-frastruktur pendidikan yang memadai untuk proses belajar mengajar. Fasilitas tersebut disediakan untuk institusi lokal penyedia pendidikan formal yang memiliki status tanah yang sah, baik milik pribadi atau wakaf, tetapi tidak memiliki ruang kelas yang memadai dan fasilitas pendukung pendi-dikan.
Infrastruktur yang disediakan adalah berupa paket bangu-nan multi fungsi atau Multi-Function Center (MFC).
sarana pendidikan
Sebuah Multi-Function Center
(MFC) terdiri dari ruang kelas,
ruang administrasi, masjid,
klinik, toilet dan sarana
lain-nya bidang olahraga, sanitasi
dan taman
Dalam membangun masjid yang terdapat di lingkungan masyarakat, QCI menitikberatkan pada kegiatan rekonstruksi masjid-masjid yang sudah ada tetapi rusak, baik rusak akibat gempa atau bencana lainnya maupun rusak karena dimakan usia. Pembangunan masjid baru hanya dilaku-kan pada lingkungan sekolah atau pesantren saja. Secara umum porsi kegiatan rekonstruksi berkisar antara 80 persen dan sisanya merupakan pembangunan baru di lembaga-lembaga pendidikan Islam.
Untuk membantu akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang terjangkau, Qatar Charity Indonesia bekerja sama dengan organisasi lokal yang menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat tetapi kekurangan fasilitas yang memadai. Untuk membantu meningkatkan kapasitas dalam perawatan kesehatan dan me-ningkatkan layanan terhadap masyarakat, QCI membangun klinik untuk mitra-mitra lokal sebagai pusat kesehatan masyarakat.
B.5. kesehatan
akses terhadap pelayanan kesehatan
ma-sih terhambat di beberapa daerah, karena
kurangnya infrastruktur yang memadai.
Program Musiman diterapkan dalam kondisi tertentu ter-kait dengan aktivitas keagamaan masyarakat Muslim di Indonesia. Tiga program utama yang dilaksanakan oleh QCI meliputi Program Kurban, Buka Puasa dan Zakat.
B.6. program musiman
Bekerjasama dengan 115 mitra dari penjuru tanah air, Qatar Charity Indonesia menjalankan program Kurban dalam rangka merayakan Idul Adha 1432 Hijriah
program kurban
21.435 orang
mendapat manfaat
program Kurban
di tahun 2011
Pada Ramadhan 1432 Hijriah, kegiatan Buka Puasa dengan Qatar Charity Indonesia berlangusng di ratusan lokasi di Indonesia. Lebih dari 53 ribu paket makanan dinikmati oleh anak-anak, pemuda, dan dewasa saat buka puasa.
program buka puasa
53.921 orang menerima manfaat
pro-gram Buka puasa pada tahun 2011
Distribusi Sembako juga menjadi kegiatan rutin tahunan yang dilakukan QCI sepanjang bulan Ramadhan. Sebagian besar penerima manfaat adalah lansia, yatim, dan orang ca-cat.
Setiap paket sembako terdiri atas:
5 kg beras
2 liter minyak goreng
1 kg gula
1 botol sirup
1 kaleng susu cair 385 gram
program sembako
Tahun 2011, dari total
1.122 paket bahan
makan-an, 845 didistribusikan di
Jakarta dan 277 di aceh.
Zakat fitrah disalurkan kepada kaum miskin beberapa hari sebelum Idul Fitri. Menimbang dana ini harus disampaikan kepada yang berhak menerimanya, maka staf Qatar Charity Indo-nesia pun diterjunkan langsung dalam pendistribusian zakat ini.
Sebagian besar penerima zakat adalah para lansia dan janda miskin.
program zakat
1.057 orang mendapat manfaat
dari program Zakat tahun 2011
distribusi al-quran
Distribusi 100.000 Al Qur’an diatur dan dikelola oleh unit khusus Qatar Charity Indonesia bekerjasama den-gan orden-ganisasi mitra.
Soft launching program dilakukan bertepatan dengan buka puasa QCI 1432 H atau Tahun 2011 yang dihadiri pula oleh mitra-mitra lokal dan nasional.
Grand launching dilaksanakan pada hari Sabtu 29 Ok-tober 2011 sekaligus acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Habib di komplek perumahan Kementerian Sekretaris Negara, Karawaci Tangerang, Banten. Acara ini dihadiri masyarakat umum, manaje-men QCI dan eksekutif dari kantor pusat Qatar Charity, Doha Qatar.
Sebagai sebuah organisasi kemanusiaan, Qatar Charity Indonesia memberikan perha-tian besar terhadap warga masyarakat yang terdampak bencana, terutama mereka yang sebelum terjadi bencana telah hidup dalam kemiskinan, sehingga penderitaan mereka semakin bertambah dengan terjadinya bencana.
Sumatera Barat Recovery Project atau Proyek Pemulihan Sumatera Barat merupakan respon dan kepedulian QCI terhadap peristiwa gempa bumi berskala 7.6 Richter yang menimpa Padang, Sumatera Barat pada tahun 2009 yang telah menyebabkan kerusakan parah serta kerugian yang sangat besar bagi masyarakat setempat.
Berikut adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh QCI selama tahun 2011 di Sumatera Barat: 1. Rekonstruksi Rumah Penduduk
Qatar Charity Indonesia merekonstruksi 71 unit rumah milik 71 kepala keluarga yang rumahnya hancur akibat gempa, di wilayah Sungai Sirah, Padang Pariaman.
Rumah-rumah warga tersebut dibangun kembali secara permanen dengan rumah tipe-45, yang terdiri atas 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur, dan 1 kamar mandi. Hampir seluruh unit yang dibangun telah ditempati oleh para pemiliknya sejak Desember 2011, adapun serah terima resmi dilakukan pada bulan Januari 2012 dalam sebuah sere-moni yang diorganisasikan oleh para masyarakat setempat dan dihadiri oleh pemerintah daerah, Pejabat Kementerian Sosial, dan PManajemen QCI.
2. Rekonstruksi Puskesmas
Proyek ini merupakan pembangunan kembali 1 unit Puskesmas 2 lantai, 350 M2, serta 1 unit rumah dinas dokter berukuran 50 M2 yang berlokasi di Koto Tangah, Padang.
3. Rekonstruksi Masjid
Proyek ini difokuskan pada rekon-struksi 4 unit masjid yang rusak parah terdampak bencana gempa bumi ta-hun 2009.
Proses pengerjaan terhadap 2 unit masjid telah rampung 100 persen dan telah dipergunakan untuk aktivitas ke-agamaan masyarakat. Kedua masjid tersebut adalah:
1) Masjid Nurul Yaqin yang berlokasi di Simpang Tabing, Lubuk Mintarum, Padang berukuran 150 M2;
2) Masjid Ilham yang berlokasi di Sungai Geringging, Padang Pariaman berukuran 225 M2.
Sementara itu, 2 masjid lainnya yang saat ini masih dalam proses penger-jaan berlokasi di Sungai Geringging dan Kampung Pauh, Nagari Campago, keduanya berada di wilayah Kabupat-en Padang Pariaman, masing-masing berukuran 150 M2.
c.1. keuangan
c.2. keluarga qci
Address: Jl. Pengadegan Barat No. 19, Pancoran, Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia 12770,