• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman yang modern ini pembangunan nasional dibidang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman yang modern ini pembangunan nasional dibidang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman yang modern ini pembangunan nasional dibidang ekonomi sangat diperhitungkan. Hal itu dibuktikan dengan berbagai langkah yang dilakukan pemerintah untuk memperkuat sektor ekonomi Indonesia, dengan membuat berbagai macam jenis kebijakan untuk mendorong pembangunan nasional disektor ekonomi. Tujuan utama pemerintah untuk memperkuat pembangunan nasional khususnya dibidang ekonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Alasan utama pemerintah lebih memfokuskan pada pembangunan ekonomi karena untuk meratakan kemakmuran rakyatnya, apabila masyarakat merasakan kesejahteraan tentu kemakmuran hidup di negaranya akan terjamin dengan baik.

Saat ini kondisi perekonomian Indonesia yang melemah akibat imbas dari perekonomian global memaksa pemerintah untuk terus bergerak aktif mengantisipasi permasalahan yang terjadi. Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan peningkatan perekonomian mikro dengan menggandeng para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi untuk terus menggerakkan roda perekonomian rakyat. Koperasi dan UKM diharapkan dapat menjadi

(2)

tulang punggung dan roda penggerak perekonomian nasional. (Liputan6.com/10/Oktober)

Namun menurut Presiden Joko Widodo, saat ini koperasi belum berjalan dengan secara maksimal. Koperasi yang tidak berjalan maksimal harus berani untuk mereformasi total. Menurutnya saat ini pemerintah memberikan perhatian terhadap pengembangan koperasi dan usaha mikro lainnya. Hal tersebut dilakukan agar sesuai dengan pemikiran Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan. (Tempo.com/10/Oktober)

Koperasi selama ini masih dipandang sebagai produk lama dan kuno. Padahal koperasi merupakan lembaga konvensional yang sangat bermanfaat bagi pelaku usaha khususnya pemula. Menurut Gumilar Rusliwa Somantri mantan Rektor Universitas Indonesia, koperasi merupakan alternatif penting dari ekonomi negara dalam rangka pembangunan daya tahan ekonomi rakyat. Koperasi adalah masyarakat madani (civil society) yang bergerak di arena perekonomian, fungsinya sebagai kekuatan masyarakat yang menjadi penyeimbang negara. (http://www.republika.co.id/2015/10/pola-pikir-terhadap-koperasi-harus-diubah.html)

Koperasi juga dirasakan sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan penuntutan kenaikan upah oleh buruh yang hampir setiap tahun

(3)

melakukan demo mengenai hal itu. Menurut AAGN Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM, buruh tidak akan lagi berunjuk rasa apabila setiap perusahaan memiliki koperasi karyawan. Hal itu beliau katakan bukan tanpa alasan. Alasan yang sangat utama adalah apabila karyawan pabrik memiliki koperasi maka secara otomatis kesejahteraan para buruh akan terdongkrak berkat adanya pembagian sisa hasil usaha. Beliau memberikan contoh yaitu Koperasi Karyawan Semen Gresik (KWSG) di Mojokerto, Jawa Timur. Koperasi tersebut mampu memiliki omset Rp 4,1 Triliun dengan 6 anak

usaha.

(http://detik.com/finance/2015/09/tak-ada-demo-buruh-bila-perusahaan-punya-koperasi.html)

Sejatinya Koperasi Unit Desa (KUD) masih menjadi konsep yang paling pontensial untuk mendukung suksesnya program ketahanan pangan. Bahkan Kementrian Koperasi dan UKM membantah KUD tidak lagi berperan dalam distribusi pangan. Saat ini siapa saja yang memiliki modal besar akan mudah menguasai distribusi pangan, sementara koperasi semakin terpinggirkan. Banyak harapan agar koperasi dapat didorong menjadi lembaga

yang menaungi petani di pedesaan.

(http://Beritasatu.com/2015/05/membangunkan-raksasa-tidur-kud-untuk-penguatan-ketahanan-pangan.html)

Banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Koperasi Unit Desa, sebagai contoh adalah keraguan masyarakat khususnya petani atas

(4)

kemampuan KUD untuk menyalurkan pupuk bersubsidi. Hal tersebut karena citra KUD yang saat ini terlanjur buruk. Menurut pengamat ekonomi koperasi Suroto, pendistribusian pupuk melalui KUD seperti era Orde Baru nyatanya tidak semulus yang dibayangkan, karena kelembagaan KUD tidak dibangun dengan baik. Buktinya banyak pengurusnya menjual dengan delivery order (DO) dengan para pengusaha. Menurutnya sebaiknya Kemetrian Pertanian beserta Kementrian Koperasi dan UKM sebaiknya saling bersinergi. Kemetrian pertanian menangani soal peningkatan produktivitas dan pendapatan ,sedangkan Kemetrian Koperasi dan Ukm berusaha untuk mengurusi kelembagaan petaninya. (http://Antaranews.com/2015/01/kud-diragukan-mampu-salurkan-pupuk-bersubsidi.html)

Contoh salah satu KUD sehat adalah KUD Sumber Makmur di Pelalawan. Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Makmur terletak di Desa Bukit Gajah kecamatan Ukui kabupaten Pelalawan provinsi Riau. Menurut Kepala Dinas Koperasi Drs. Milyono KUD Sumber Makmur dinilai sehat karena di setiap tahunnya mampu menggelar tutup buku dan Rapat Anggota Tahunan tepat waktu. Rapat Anggota Tahunan merupakan bagian dari kegitan koperasi yang tidak dapat dipisahakan. KUD Sumber Makmur adalah KUD yang dinilai subur dan diharapkan lebih maju dan bisa menyelenggarakan RAT secara tepat waktu yang bisa diterima oleh seluruh jajaran pengurus dan

(5)

anggota. (http://GoRiau.com/2015/02/rutin-gelar-rat-kud-sumber-makmur-menjadi-koperasi-sehat-di-pelalawan.html)

Untuk mengetahui usaha yang dilakukan koperasi mengalami perkembangan atau tidak perlu diadakan sebuah analisis. Analisis tersebut dilakukan dengan analisi rasio. Analisis rasio terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Rasio likuiditas dilihat untuk mengetahui kemampuan koperasi tersebut untuk memenuhi kewajiban finacialnya. Rasio solvabilitas menggambarkan tingkat kemampuan koperasi untuk membayar hutang jangka pendek dan jangka panjang. Rasio rentabilitas atau Rasio Profitabilitas berfungsi untuk mengukur efiiensi penggunaan modal dalam memperoleh laba. (Murtini , 2009)

Ketiga rasio tersebut berfungsi untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan KUD. Tentunya dari ketiga rasio tersebut kita dapat menilai apakah KUD mengalami laba atau rugi yang kemudian akan dijadikan untuk penentuan kebijakan KUD selanjutnya dan memajukan kesejahteraan anggotanya khususnya dibidang ekonomi, serta untuk menilai apakah koperasi tersebut sehat atau tidak sesuai dengan ketentuan dari pemerintah Indonesia sendiri.

(6)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja keuangan KUD “Sedyo Rahayu” berdasarkan analisis likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menganalisis kinerja keuangan KUD “Sedyo Rahayu” dengan rasio likuiditas.

2. Menganalisis kinerja keuangan KUD “Sedyo Rahayu” dengan rasio

solvabilitas.

3. Menganalisis kinerja keuangan KUD “Sedyo Rahayu” dengan rasio

profitabilitas. 1.4 Metode Penelitian

(7)

Data yang digunakan penulis adalah data kualitatif deskriptif karena penulis harus melakukan beberapa perhitungan rasio. Rasio yang dihitung adalah Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas atau Rasio Rentabilitas. Rasio-rasio tersebut selanjutnya akan diuraikan sesuai objek yang telah diukur menggunakan penilaian rasio tersebut.

 Variabel

Pada penelitian yang berjudul Analisi Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas pada Koperasi Unit Desa “Sedyo Rahayu” Galur Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta hanya memiliki satu (1) variabel saja yaitu Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas.

 Sumber Data a. Data Primer

Data pada penilitian ini diperoleh dari Manager Koperasi Unit Desa Sedyo Rahayu sendiri, dengan berupa 2 buah laporan pertanggung jawaban periode 2013 dan 2014. Dari data yang diberikan tersebut, penulis dapat mendapatkan berbagai macam informasi berkaitan dengan data historis keuangan Koperasi Unit Desa “Sedyo Rahayu”.

(8)

Data pada penelitian ini selain dari data primer menggunakan data sekunder yang berasal dari penelitian – penelitian yang telah dilakukan terdahulu.

 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang peniliti lakukan dalam mengumpulkan data yaitu :

a. Observasi

Mengumpulkan data secara sistematis dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung, dengan mendatangi Koperasi Unit Desa “Sedyo Rahayu” yang terletak di desa Prembulan Pandowan Galur kabupaten Kulon Progo.

(9)

Melakukan pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari buku-buku dan sumber-sumber literatur yang akan mendukung hasil penelitian ini.

 Definisi Operasional

Analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas pada Koperasi Unit Desa Sedyo Rahayu Galur Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta adalah analisis yang dilakukan oleh peniliti dalam meneliti tentang kemampuan Koperasi Unit Desa (KUD) Sedyo Rahayu dalam mengelola sumber daya koperasi. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas.

Menurut Mamduh dan Hamid (Purwanti,2015), rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewaiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas berupa

a. rasio lancar (Current Ratio)

= (Aktiva Lancar : Hutang Lancar) x 100% b. rasio cepat (Quick Ratio )

= {(Aktiva lancar – Persediaan) : Utang Lancar} x 100%

Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Rasio solvabilitas terdiri dari :

(10)

a. rasio utang atas modal,

= ( Total Hutang : Modal ) x 100% b. rasio hutang atas aktiva,

= (Total Hutang : Total Aktiva ) x100%

Untuk rasio yang terakhir adalah rasio profitabilitas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam rasio ini terdapat beberapa perhitungan yaitu :

a. net profit margin

= ( Sisa hasil usaha setelah pajak : Pendapatan) x 100% b. return on assets

= ( Sisa Hasil Usaha setelah pajak : Total Aktiva ) x 100% c. return on equity

= ( Sisa hasil usaha setelah pajak : Modal sendiri) x 100%

Semua hasil penilaian yang dilakukan kemudian akan peneliti nilai dengan Peraturan Pemerintah dari Kementrian Koperasi dan UMKM tentang penilaian koperasi. Penilaian yang peneliti lakukan kemudian akan diinterpretasikan secara deskriptif agar dapat digunakan dan dimengerti oleh semua pihak yang berkepentingan.

(11)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen penulisan yaitu laporan keuangan Koperasi Unit Desa “Sedyo Rahayu” yaitu laporan pertanggung jawaban selama 2 periode yaitu tahun 2013 dan tahun 2014.

Laporan keuangan yang penulis gunakan berupa Laporan

Pertanggungjawaban Pengurus Tutub Buku 2014 yang berasal dari Koperasi Unit Desa “Sedyo Rahayu” yang beralamat di Desa Prembulan Pandowan Galur Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta.

 Time Horizon

Pada penelitian yang berjudul Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas,

dan Profitabilitas pada Koperasi Unit Desa Sedyo Rahayu Galur Kulon Prog Daerah Istimewa Yogyakarta, time horizon yang dipilih oleh peneliti ada one

shoot atau cross seection. Hal tersebut dipilih karena peneliti hanya melakukan dalam sekali waktu dan tidak melakukan penelitian dari awal koperasi berdiri hingga berkembang.

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengamatan langsung terhadap kursi dan ruang gambar tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji upaya Kejaksaan RI dalam mencegah dan menanganni tindak pidana korupsi dalam proyek strategis nasional serta mengkaji

Dalam sebuah penelitian ilmiah, subyek penelitian diartikan sebagai sumber utama penelitian yaitu orang yang memiliki data mengenai variabel- variabel yang akan

Jadi, dalam pemilihan warna pada mobil ataupun desain visual yang ingin di pasarkan kepada customer, Mercedes Benz dalam setiap desain visual yang ditampilkan

Tahapan karakterisasi variasi konsentrasi enzim dilakukan untuk menentukan pH optimum dan parameter kinetik V maks dan K M, dengan cara sebagai berikut, dilakukan penambahan 2

Hasil dari penelitian ini adalah terumuskan 5 strategi dan kebijakan IS/IT yang sebaiknya diterapkan di FIT Tel-U berdasarkan pertimbangan 3 hal, pertama kebutuhan

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).