• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi Antara Self Confidence Dan Personality Dengan Hasil Belajar Matematika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Korelasi Antara Self Confidence Dan Personality Dengan Hasil Belajar Matematika"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Korelasi Antara Self Confidence Dan Personality Dengan

Hasil Belajar Matematika

Farid Akhmad

1

, Imam Fahruddin

2 Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang

Farid.akhmad01@gmail.com

Abstrak—Rasa percaya diri dan personality seseorang terhadap apa yang dilakukan merupakan sumber keberhasilan. Begitu juga dengan siswa agar mencapai hasil belajar yang lebih baik diperlukan rasa percaya diri dan personality. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara self confidence dan personality dengan hasil belajar matematika. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional dan metode yang digunakan adalah ex post facto. Sampel yang digunakan adalah kelas VII sebanyak 58 orang. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi ganda yang selanjutnya digunakan Uji F.. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara self confidence dan

personality dengan hasil belajar matematika dengan besar korelasi 0,618. Korelasi

tersebut pada kategori kuat, dan Fhitung> Ftabel atau (16,99 > 3,17) yang berarti bahwa

semakin tinggi self confidence dan semakin baik personality siswa, maka akan semakin tinggi dan baik pula hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Kata Kunci : Self Confidence, Personality, dan Hasil Belajar Matematika I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting untuk menentukan perkembangan dan perwujudan diri manusia, terutama perkembangan dalam kehidupan suatu bangsa. Self confidence(kepercayaan diri) termasuk salah satu aspek psikologi yang merupakan modal untuk meyakini

kemampuan diri sendiri, banyak siswa yang kurang yakin, ragu-ragu akan kemampuan yang dimilikinya, maka hal seperti inilah yang mempengaruhi self confidence dalam ujian untuk menjawab pertanyaan guru dan sebagainya. Self confidence para siswa akan teruji pada saat mereka akan mengerjakan ulangan atau ujian seperti ulangan harian (UH), ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).

Banyak masalah yang timbul karena tidak percaya diri, siswa yang menyontek merupakan salah satu contoh bahwa siswa tersebut tidak percaya diri. Pada saat penulis melakukan wawancara dengan guru bidang studi matematika, diperoleh informasi bahwa banyak siswa yang saat mereka ujian mengatakan terlebih dahulu bahwa mereka tidak bisa mengerjakan soal matematika tersebut. Mereka juga cenderung meminta kepada temannya yang dianggap lebih pintar dan paham terhadap pelajaran matematika untuk mengerjakan soal tersebut.Penyebab utama rasa malu atau tidak percaya diri adalah (1) malu karena penampilan fisik kita, jasmani maupun pakaian, (2) takut akan serangan dari orang yang tidak dikenal, penghinaan ataupun cercaan, (3) takut ditolak oleh orang-orang yang kita pandang penting (dalam kehidupan pribadi maupun profesi kita), (4) perasaan lebih dari orang lain[8].

Menciptakan pendidikan yang bermutu diperlukan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional. Selain profesionalitas guru yang baik untuk meraih hasil belajar yang optimal,

personality(kepribadian) juga merupakan salah satu faktor yang dapat pula turut menentukan tinggi

rendahnya hasil belajar siswa karena personality dianggap sebagai faktor utama penggerak dasar perilaku manusia. Personality siswa dapat ditinjau dari salah satu kegiatan dalam belajar yaitu menghayati nilai dan objek-objek yang dihadapi melalui perasaan, baik itu berupa orang, benda ataupun peristiwa. Pada umumnya personality dapat dilihat dari sikap ataupun tingkah laku seorang individu dalam melakukan interaksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah selalu ditemukan sikap siswa yang acuh tak acuh, kurang senang, kurang minat, dan malas untuk menulis terutama dalam pelajaran matematika. Hal inilah yang penulis rasakan saat melakukan observasi di sekolah. Menurut [15], untuk melihat orang yang kepribadian besar dengan menggunakan kata-katanya, self confidence nya, harapan-harapan yang ia ungkapkan, kepastiannya, dan kerendahan hatinya.Menurut [11],ada 4 tipe dasar kepribadian manusia yaitu: (1) Kepribadian Populer (Sanguinis)adalah kepribadian yang suka bersenang-senang, ceria, supel, yang menarik banyak orang karena tampaknya mereka selalu gembira. (2) Kepribadian Sempurna

(2)

ketenangan untuk berpikir sebelum berbicara, menulis, ataupun bertindak. (3) Kepribadian Kuat (Koleris) adalah yakin diri mereka benar, yang berkepribadian koleris akan tetap memaksa kehendaknya. Penentangan malah akan menguatkan tekad mereka. (4) Kepribadian Damai (Phlegmatis) adalah orang yang tidak suka risiko, tantangan, kejutan dan akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi terhadap perubahan.

A. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapatkorelasi yang signifikan antara self confidence dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII?

2. Apakah terdapatkorelasi yang signifikan antara personality dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII?

3. Apakah terdapatkorelasi yang signifikan antara self confidence dan personality dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk menganalisa ada tidaknya korelasi yang signifikan antaraself confidence dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII.

2. Untuk menganalisa ada tidaknya korelasi yang signifikan antara personality dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII.

3. Untuk menganalisa ada tidaknya korelasi yang signifikan antaraself confidence dan personality dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII.

II. METODE PENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional dan menggunakan metode ex post facto. Penelitian korelasional dilakukan untuk mengetahui tingkat korelasi antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada. Penelitian ini diarahkan untuk menguji korelasi antara dua variabel yaitu self confidence (X1) dan personality (X2) dengan hasil

belajar matematika (Y).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini siswa kelas VII SMP Qur’an Centre Batam tahun pelajaran 2014/2015.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Nonprobality sampling dan jenisnya adalah sampling jenuh. Sampel dalam penelitian inisiswa kelas VII di Qur’an Centre Batam tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 58 orang.

C. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu hasil belajar matematika (Y) dan variabel bebas adalah self confidence (X1) dan Personality (X2).Secara skematis dapat di gambarkan korelasi

antara variabel bebas dengan variabel terikat sebagai berikut :

GAMBAR 1. SKEMA KETERKAITAN VARIABEL PENELITIAN Keterangan: X1 = Self confidence

X2 = Personality

Y = Hasil Belajar Matematika

A. Teknik Analisis Data

X

1

X

2

Y

(3)

Uji prasyarat analisis normalitas pada penelitian ini menggunakan rumus chi kuadratsebagai berikut:

Hipotesis pertama dan kedua diuji dengan rumus korelasi pearson product moment sebagai berikut:

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y, dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

Hipotesis ketiga diuji dengan rumus korelasi ganda sebagai berikut:

Keterangan:

= Korelasi antara variabel X1 dan X2 dengan variabel Y

= Korelasi product moment antara X1 dengan Y

= Korelasi product moment antara X2 dengan Y

= korelasi product moment antara X1 dengan X2

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda X1 dan X2 terhadap Y ditentukan dengan rumus

Uji F kemudian dibandingkan dengan Ftabel.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Self confidence

Self confidence diukur dengan menggunakan angket yangberjumlah 18 butir item yang telah

dinyatakan valid dan reliabel dibagikan kepada kelas sampel siswa kelas VII Qur’an CentreBatam. Hasil pengukuran self confidence sebagai berikut :

GAMBAR 2. KATEGORI SELF CONFIDENCE

Berdasarkan gambar 2, dapat dijelaskan bahwa dari 58 siswa terdapat 5 siswa yang berada pada tingkat self confidence tinggi sekali atau sekitar 8,6% dari keseluruhan siswa, 49 siswa yang berada pada tingkat self confidence tinggi atau sekitar 84,5% dari keseluruhan siswa, dan 4 siswa yang berada pada tingkat self confidence rendah atau sekitar 6,9% dari keseluruhan siswa.

B. Personality 9% 84% 7% 0% Tinggi sekali Tinggi Rendah Rendah sekali

(4)

Personalitydiukur dengan menggunakan angket yang berjumlah 17 butir item yang telah

dinyatakan valid dan reliabel dibagikan kepada kelas sampel yaitu siswa kelas VII SMP Qur’an CentreBatam. Hasil pengukuran personality sebagai berikut :

GAMBAR 3. KATEGORI PERSONALITY

Berdasarkan gambar 3, dapat dijelaskan bahwa dari 58 siswa terdapat 2 siswa yang berada pada tingkat personality baik sekali atau sekitar 3,4% dari keseluruhan siswa, 49 siswa yang berada pada tingkat personality baik atau sekitar 84,5% dari keseluruhan siswa, dan 7 siswa yang berada pada tingkat

personality buruk atau sekitar 12,1% dari keseluruhan siswa. C. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar matematika siswa yang diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi dengan cara mengumpulkan data nilai ulangan harian siswa selama 1 semester dari guru bidang studi matematika. Hasil belajar matematika sebagai berikut :

GAMBAR 4. KATEGORI HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Berdasarkan gambar 4, dapat dijelaskan bahwa dari 58 siswa terdapat 3 siswa yang memperoleh nilai tinggi sekali atau sama dengan 5,2% dari keseluruhan siswa. Siswa dengan kategori nilai tinggi berjumlah 17 siswa atau sekitar 29,3% dari jumlah keseluruhan. Sedangkan untuk kategori siswa dengan nilai rendah yaitu 34 siswa atau sekitar 58,6% dari jumlah siswa dan ada 4 siswa yang memperoleh nilai rendah sekali atau sekitar 6,9% dari keseluruhan siswa.

D. Korelasi Self confidence dengan Hasil Belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara self

confidence dengan hasil belajar. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis korelasi Product Moment diperoleh

nilai koefisien korelasi sebesar 0,607. Sedangkan besarnya sumbangan self confidence dengan hasil belajar matematika sebesar 36,84% dan sisanya 63,16% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara self confidence dengan hasil

3% 85% 12% 0% Baik Sekali Baik Buruk Buruk Sekali 5% 29% 59% 7% Tinggi sekali Tinggi Rendah Rendah sekali

(5)

belajar matematika disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya siswa yang memiliki self confidence yakin dengan kemampuan diri sendiri, optimis, berpikiran positif, dan jujur terhadap diri sendiri. Siswa yang memiliki self confidence yang tinggi berani mengerjakan soal matematika di depan kelas, tidak ragu-ragu dalam mengerjakan soal matematika, bahagia mengerjakan soal matematika, selalu siap ketika guru memangil namanya, dan menganggap semua masalah pasti ada jalan keluarnya, sehingga siswa yang memiliki self confidence yang tinggi memiliki hasil belajar yang tinggi. Sedangkan siswa yang kurang memiliki self confidence , terlihat pula dengan tindakannya yang kurang berani menghadapi tantangan, takut menerima bahaya atau resiko, selalu berada dalam tekanan perasaan negatif, bingung dan tidak percaya dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga tidak memiliki hasil belajar yang baik. Hal inipun sejalan dengan hasil penelitian dari [20], ada pengaruh antara self confidence terhadap prestasi belajar, artinya semakin kuat atau tinggi rasa self confidence siswa, maka semakin tinggi dalam mempengaruhi hasil belajar. Sejalan juga dengan hasil penelitian yang dilakukan [24].

E. Korelasi Personality dengan Hasil Belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara

personality dengan hasil belajar matematika. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis mengungkapkan bahwa

terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara personality dengan hasil belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,429. Sedangkan besarnya sumbangan personality dengan hasil belajar matematika yaitu sebesar 18,40% dan sisanya 81,60% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara personality dengan hasil belajar matematika disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya siswa yang memiliki personality yang baik selalu menggunakan kata-kata yang baik, perbuatan yang baik, dan memiliki kerendahan hati. Siswa yang memiliki personality yang baik bertanggung jawab dengan pekerjaan rumahnya (PR), menghargai keperluan dan perasaan orang lain, bersedia mendengarkan apa yang dikatakan guru, dan berani mencoba melakukan sesuatu hal yang baru, sehingga hal-hal tersebut dapat membuat siswa memiliki hasil belajar yang baik. Sedangkan siswa yang memiliki personality yang buruk terlihat dari tindakannya yang suka memerintah, mendominasi, mengesalkan, tidak menghargai persaan orang lain, tidak mendengarkan guru, tidak bertanggung jawab.

Sehingga hal-hal tersebut membuat siswa sulit untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Hal inipun sejalan dengan penelitian yang dilakukan [18] dan [17] yang menyatakan semakin baik personality siswa, maka semakin tinggi hasil belajar diperolehnya.

F. Korelasi Self confidence dan Personality dengan Hasil Belajar.

Berdasarkan hasil penelitian hipotesis pertama dan kedua yang menunjukkan bahwa self

confidence dan personality sama-sama mempunyai korelasi yang positif dan signifikan, hal inipun bisa

dibayangkan ketika kedua faktor tersebut digabungkan menjadi satu dan menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan hasil belajar siswa, dimana ketika siswa memiliki keyakinan, optimis, berpikiran positif, jujur, dan disamping itu juga bertanggung jawab, rendah hati, dan memiliki kepedulian terhadap sesama, tentunya hal ini akan dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga mengungkapkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara self confidence danpersonality secara bersama-sama dengan hasil belajar matematika dengan koefisien korelasi sebesar 0,618. Jika dilihat pada tabel pedoman interpretasi maka tingkat korelasi antara self confidence danpersonality dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII Qur’an CentreBatam tergolong kuat.

Sedangkan untuk uji signifikan diperoleh harga Fhitung sebesar 16,99, dan harga Ftabel = 3,17

sehingga dapat dinyatakan 16,99 > 3,17 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Dalam hal ini dapat ditarik

satu kesimpulan yaitu terdapat korelasi yang signifikan antara self confidence danpersonality dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Qur’an CentreBatam. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi maka didapat besarnya sumbangan faktor self confidence danpersonality yaitu sebesar 38,19%, oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Qur’an CentreBatam 38,19% itu ditentukan oleh faktor self confidence dan personality dan sisanya sebesar 61,81% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

G. Simpulan

1) Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara self confidence dengan dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Qur’an CentreBatam, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi self confidence siswa maka akan semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapai oleh siswa

(6)

tersebut dan begitu juga sebaliknya apabila self confidence siswa semakin rendah maka makin rendah pula hasil belajar matematika yang diperolehnya.

2) Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara personality dengan dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Qur’an CentreBatam, maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik

personality siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar yang dicapai oleh siswa tersebut dan

begitu juga sebaliknya apabila personality siswa semakin buruk maka hasil belajar matematikanya juga akan semakin buruk.

3) Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara self confidence dan personality dengan dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Qur’an CentreBatam, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi self confidence dan semakin baik personality siswa maka akan semakin tinggi dan baik pula hasil belajar yang dicapai oleh siswa tersebut dan begitu juga sebaliknya semakin rendah

self confidence dan semakin buruk personality siswa maka semakin redah pula hasil belajar yang

diperoleh oleh siswa tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

[2] Susanto A, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013. [3] Hakim T. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 2008.

[4] Purwanto N, Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.

[5] Soemanto W, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. [6] Awadh, Kembangkan Potensi Diri Anda Sepenuhnya. Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2008.

[7] Litvinoff S, 10 Langkah Membangun Kepercayaan Diri. Tangerang: Karisma Publishing Group, 2010.

[8] Barrat S dan Godefroy, Bagaimana Cara Mengembangkan Karisma dan Daya Tarik Pribadi Anda. Tangerang: Interaksara, 1999.

[9] Anthony R, Rahasia Puncak Percaya Diri Total. Yogyakarta: Mitra Sejati, 2009.

[10] Canfield dkk, Faktor keyakinan (menghilangkan ketakutan dan kekhawatiran). Tangerang: karisma publishing group, 2010. [11] Littauer F, Personality Plus For Couples. Jakarta: Binapura Aksara, 2003.

[12] Hakim T, Mengatasi Rasa Percaya Diri. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 2002. [13] Djaali, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

[14] Sanjaya, Strategi Pembelajaran Beroreantasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2008. [15] Julian J M Dan Alfared J, Belajar Kepribadian. Yogyakarta-Surabaya: Pustaka Baca, 2008. [16] Sudjana N, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.

[17] Astuti H, “Korelasi antara Kreatifitas, Kegiatan Belajar Siswa, dan Fungsi Efektif Kepribadian Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA PGRI Gumelar kabupaten banyumas tahun pelajaran 2009/2010,” IKIP PGRI Semarang, unpublished.

[18] Nilasari F,“Pengaruh Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi-Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri Se Kabupaten Kebumen,” Universitas Negeri Semarang, unpublished.

[19] Nur’asya,“Korelasi kepercayaan diri dan persepsi siswa terhadap matematika dengan hasil belajar matematika di SMP N se kota Medan,” Universitas Negeri Medan, unpublished.

[20] Rifki M,“Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMA Islam Almaarif Singosari Malang,” Universitas Islam Negeri, unpublished.

[21] Simbolon H R, “Korelasi Percaya Diri dengan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Ekonomi pada SMA Swasta Al-Ulum Medan,” Universitas Negeri Medan, unpublished.

[22] Arikunto S, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. [23] Lubis S, Metodologi penelitian pendidikan. Padang: Sukabina Press. 2011.

[24] Putri W E, Zuzano F, Khairudin, Pengaruh Kepercayaan Diri Siswa dalam Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tilatang Kamang. Public Knowledge Project. 2: 5-8, 2013.

[25] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012. [26] Riduwan, Dasar-Dasar Statistik. Bandung: Alfabeta, 2011.

[27] Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2012.

Gambar

GAMBAR 1. SKEMA KETERKAITAN VARIABEL PENELITIAN Keterangan:    X 1  = Self confidence
GAMBAR 2. KATEGORI SELF CONFIDENCE
GAMBAR 3. KATEGORI PERSONALITY

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga melalui penerapan model Problem Based Learning

mempengaruhi keluarga Kristen untuk terlibat dalam praktek tradisi Kaeng Berkat. dan nilai luhur yang terkandung

Firewall tersusun dari aturan-aturan yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi jaringan, baik dengan

Dinas Tenaga Kerja berganti nama menjadi Dinas Ketenagakerjaan, Bidang Perencanaan, Perluasan & Penempatan Tenaga Kerja berganti nama menjadi Bidang Penempatan Tenaga Kerja

Seringkali hasil evaluasi dari mahasiswa tidak sama dengan evaluasi yang dilakukan oleh staf pengajar, padahal evaluasi terhadap proses belajar mengajar harus berasal dari dua

Manakala Anda tidak mendapatkan teman untuk berbagi atau tidak ingin berbagi dengan teman Anda namun ingin mengeluarkan sampah batin, emosi negative Anda, maka

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah karbon tersimpan dalam biomassa di atas permukaan tanah hutan rakyat jamblang di

Apa yang menjadi penyebab aliran sungai citarum meluap hingga tidak tertahan oleh tanggul yang jaraknya ratusan meter dari bibir sungai ?, mungkinkah pendangkalan sungai