• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN. Pdt. Sundoyo GKJ Brayat Kinasih Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN. Pdt. Sundoyo GKJ Brayat Kinasih Yogyakarta"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Pdt. Sundoyo

GKJ Brayat Kinasih – Yogyakarta sundoyo59@gmail.com

(2)

TUHAN

1. Bersifat ‘Theis’ / ‘Theos’.

Monoteis, Politeis. Bersangkut dengan Allah atau dewa-dewi yang disapa dengan

‘Engkau’.

Contoh : Agama Wahyu / Samawi -> Yahudi, Kristen, Islam.

Menyapa Allah sebagai ‘Apa Yang

Transenden’, disapa dengan ‘Engkau’. Sebagai sosok yang berkepribadian / personal.

(3)

TUHAN

2. Tuhan yang ‘Nan Illahi’, Tidak Berkepribadian (Non Personal).

Contoh : Agama Paganis.

- Dewa-dewi yang memiliki yuridiksi lokal, wilayah hukum -> sakral -> sendiri-sendiri. - Seuatu yang bisa tiada.

- Bisa berpengaruh pada manusia dan bisa dikendalikan oleh manusia dengan

(4)

Agama Hindu (Aliran Advaita)

- Doktrin ‘monisme’ dari Shankara (788-820). ‘Semua realitas pada dasarnya : Esa dan Illahi. -> Tiada yang dua, yang nyata/real adalah

‘Yang Kekal’.

- Yang kelihatan fenomenal->Ilusi ; Maya. - Kelepasan adalah mengatasi yang maya,

menyadari penyatuan diri dengan ‘Yang Absolut’

(5)

TUHAN

3. Agama yang menerima adanya : ‘Superhuman Being’.

- Adanya Makhluk Adikodrati.

- Agama Buddha -> Pangeran Sidharta Gautama yang kemudian menjadi Sang Buddha.

(6)

RELASI MANUSIA DENGAN ‘SANG ADA’

- Manusia berusaha mencari dan menemukan / mengalami-menghayati ‘Sang Ada’.

- Sang Ada berada diluar manusia. Ada 2 jalur :

- Digerakkan oleh adanya Naluri Hakiki (ide manusia) yang mendorong kesadaran

manusia.

(7)

Kesadaran manusia terhadap ‘Yang Kudus’ atau ‘Yang Illahi’ adalah Apriori Irasional.

Apriori -> Berdasarkan teori / theoria,

kontemplasi, perenungan dari pada kenyataan yang sebenarnya .

Irasional ->Tidak masuk akal, tidak logis. Not endowed with reason ->

not governed by or according to reason. ‘penalaran analitik’.

(8)

Apriori Irasional disebut juga :

1. Keinsyafan Beragama (sensus religiosus).

2. Kesadaran akan yang Illahi (sensus Numinis). Pengalaman religius dari segala kegiatan rohani, seperti : cinta kasih, seni, filsafat dll.

Religiositas Agama -> mencerminkan peran dan fungsi agama. Agama dimengerti sebagai

‘pelembagaan’. Pengalaman disapa oleh ‘Yang Illahi”.

(9)

Fenomena Agama (Andrew M. Greely)

Image –>awal keagamaan dari bawah sadar. Kreatif –>terwujud dalam bentuk kisah /

kisah suci.

Mitos ->hubungan dengan dunia nyata manusia.

(10)

PERAN DAN FUNGSI AGAMA

POSITIF.

- Memberi peringatan hidup (mana yang lebih baik, lebih benar, lebih manusiawi).

- Menjadi motivasi dan inspirasi bagi penegakan kemanusiaan. Mencari artikulasi dan bahasa politis, hukum, sosiologi bagi visi agama.

- Menyuarakan fungsi kritis profetis (kenabian): mengkritik keyakinan lama, menyadarkan

nilai-nilai yang dilupakan, otokritik. - Sebagai agen pembebas.

(11)

PERAN DAN FUNGSI AGAMA

NEGATIF

- Disintegrasi.

Naluri manusia untuk mempertahankan hidup, dengan memusnakan manusia lain. - Fanatisme sempit.

Tanpa ada kesediaan untuk berdialog dengan agama lain.

(12)

UNSUR UNIVERSAL DALAM AGAMA

• Adanya yang Illahi (Allah, Tuhan, God, Gods). • Penyataan wahyu (Revelation).

• Kepercayaan Iman (Faith). • Kultus / Ibadah (Cult/ Rites). • Doktrin ( Doctrines).

• Penaklukan diri (Submission, Devotion). • Misi / Dakwah (Mission)

• Tokoh Rohani / Illahi (Heavenly Spiritual Figure) • Kitab Suci (Scriptures, Holy Scripture)

(13)

BENTUK-BENTUK DASAR AGAMA

Nathan Soderblom (1866 – 1931)

1. Agama Primitif dalam Primal Society. 2. Agama sebagai metode.

3. Agama sebagai gerak jiwa. 4. Agama sebagai devosi.

5. Agama sebagai fakta keselamatan. 6. Agama sebagai pertemuan.

7. Agama dari batin yang baik. 8. Agama wahyu.

9. Agama Inkarnasi. 10.Agama pewahyuan

(14)

BENTUK-BENTUK DASAR AGAMA

Nathan Soderblom (1866 – 1931)

1. Agama Primitif dalam Primal Society.

- Masyarakat orang Murba. Unsur utamanya adalah pelatihan – olah daya dan inspirasi dari para leluhur atau kepala suku.

- Dalam hal : Magis (mantra dan tata upacara atas daya natural dan supranatural). Ibadah (untuk tujuan baik atau jahat). Ilmu Tenung.

(15)

Ket : Magi / Magis

Semula adalah khas para imam agama Persia kuno yang menolak penyebaran ajaran

Zoraaster. Pada abad ke 4 SM, menundurkan diri dari ajaran Persia dan mendirikan

bentuk-bentuk ibadah baru yang menekankan unsur magis dan ritual (magic and ritual).

Magic : ‘the manipulation of natural or

supernatural forces by spells and rituals for good or harmful ends.’

(16)

2. Agama sebagai Metode. Yoga.

- Merupakan jalan menuju kesatuan

dengan Yang Illahi.

- Dalam filsafat Hindu ada 4 tipe Yoga :

a.Karma Yoga  Cara bertindak laku.

b.Jnana Yoga  Cara berpengetahuan

c.Bhakti Yoga  Cara berbakti

ber devosi

(17)

Delapan tahapan dalam ber Yoga : 1. Restrain – Menahan Diri

2. Discipline - Disiplin

3. Posture – Posisi Tubuh 4. Breathing - Pernafasan

5. Detachment - Mempertautkan 6. Concentration - Konsentrasi

7. Meditation – Meditasi / Permenungan 8. Trance – Trans / Hilang Kesadaran

(18)

3. Agama Sebagai Gerak Jiwa / Psikologi.

- Jiwa/Jiva dalam faham Jainisme – Tak

Terbatas dan maha tahu. Tetapi dalam

dunia ini, Karma menjadikan jiwa sebagai

suatu eksistensi materi. Jiwa dapat

diselamatkan dengan usaha mencapai

‘serupa allah’.

- Jainisme adalah agama yang muncul di

India sebagai gerakan protes terhadap

aliran Brahmanisme dengan cara bertarak –

semedi.

(19)

4. Agama Sebagai Devosi. (Kesalehan-bakti).

- Bhakti dinyatakan dalam praktek keagamaan sehari-hari. Dimana seseorang

mengembangkan rasa dan kesadaran rasional dengan Tuhan secara pribadi.

- Kesadaran ini dianggapai seakan Tuhan menyapanya sebagai bapak, ibu, saudara, anak.

- Bhakti adalah salah satu dari jalan penyatuan diri dengan Yang Illahi.

(20)

5. Agama sebagai Fakta Keselamatan.

- Dalam Buddhisme Mahayana, tokoh atau makhluk suci setengah dewa / illahi yang

secara sukarela meninggalkan Nirwana untuk menolong orang pada keselamatan.

6. Agama sebagai ‘Pertempuran’ vs Kejahatan. - Dalam agama Zarathustra (Zoroastrianisme).

Zoroaster menrima wahyu untuk memerangi politeisme Persia.

- Perang abadi antara Ormuzd (Terang)

(21)

7. Agama dari batin yang baik dan benar.

- Berkembang di Yunani Kuno. Era awal

Socrates (469-399 BC) yang menghadirkan

hal baik dan benar dalam diri manusia.

- Socrates dihukum mati dengan minum

racun di Athena dengan tuduhan

menyesatkan kaum muda karena

memperkenalkan ‘allah’ baru dan menolak

formalitas dewa-dewi lama Yunani.

(22)

8. Agama Wahyu.

- Agama monotheistik yang bersumber pada

wahyu Allah kepada Musa digunung Sinai

berdimensi etika menurut Hukum Torat.

Yang menyangkut tata tertib moral, praktek

keagamaan dan tertib fisik jagad raya.

- Agama Kristen sebagai agama wahyu dan

gerakan misi yang berbasis pada ajaran

Yesus Nasaret dengan signifikansi

kehidupan Yesus, kematian dan

kebangkitanNya.

(23)

9. Agama Inkarnasi.

- Agama wahyu yang menginkarnasi : logos

menjadi daging. Sabda yang menjadi manusia. Sang Mesias  pemenuhan harapan bangsa Israel sebagainama nubuat para Nabi.

- Kristus sebagai ‘The Supreme Incarnation’. Hidup – mati – bangkit – terangkat ke sorga. - Agama Kristen, awal mula dari sebutan

(24)

10. Agama Pewahyuan.

- Agama Islam : Pewahyuan dalam bentuk

agama pasca agama Kristen.

- Arti Islam : ‘berserah diri kepada’. Islam

adalah agama berserah diri kepada

kehendak Allah.

- Qur’an adalah Sabda Allah / Kalam Illahi.

Terdiri dari 114 surah, ini diterima dalam

iman dan telah tertulis secara kekal di

(25)

AGAMA KRISTEN

1. Memiliki keterikatan dan kaitan dengan peristiwa-peristiwa sejarah yang sungguh-sungguh terjadi dalam sejarah, termasuk

sosio budaya bangsa-bangsa sekitar  timur tengah, Yunani, Romawi.

2. Dibangun di atas iman dan keyakinan serta ibadah dan bhakti kepada Allah yang

menyatakan diri dalam Kristus Yesus sebagaimana kesaksian Alkitab.

(Tuhan/Kurios, Juru Selamat/Soster dan penebus dosa.

(26)

4. Hal-Hal yang dipercaya :

- Allah sebagai pencipta dan penguasa alam semesta.

- Manusia dicitakan menurut ‘Gambar Allah’. Pemberontakan manusia memasukannya ke dalam status penghakiman dalam murka

Allah.

- Allah sebagai Sang Hakim Adil, Allah Pemurah. - Allah menyatakan diri kepada Israel sebagai

umat pilihanNya (the chosen people).

- Allah memulihkan keadaan manusia dengan karya penebusan oleh Mesias.

(27)

3. Keyakinan dan Iman Kristen sebagai

pewarisan dan pemenuhan janji serta pesan kepercayaan iman Yahudi dalam perjanjian Lama.

Sejarah Keselamatan

(28)

Zaman Israel Zaman Yesus Zaman Gereja 1. Penciptaan

2. Kejatuhan

manusia dalam dosa 3. Pemilihan

Bapa Leluhur 4. Jaman Isael

(29)

INTI WARISAN IMAN YAHUDI

• Sebagai agama penyataan (Allah menyatakan diri atau Allah membuka selubung

-Revelation / Revelatus - ). Allah mencari

manusia. Allah berinisiatif menyatakan diriNya kepada manusia.

• Penyataan Diri Allah  Melalui leluhur Israel, Nabi-Nabi, zaman Israel sebagai kerajaan

sampai pada jaman pembuangan dan harapan pemulihan kembali Israel.

(30)

Zaman Israel Zaman Yesus Zaman Gereja 1. Kelahiran

2. Mujizat

3. Pengajaran 4. Penebusan

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai pelengkap dari beberapa motor periferal sistem saraf otonom ini, terdapat sejumlah besar serat sensorik yang berjalan yang berjalan dari perifer ke

Mata kuliah ini berisi tentang konsep dan pengertian pembangunan politik, persoalan dan teori pembangunan politik, pendekatan modernisasi dan perubahan poitik,

Pasal 39 ayat (3) Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 2/PLPS/2010 menyebutkan bahwa dalam hal terdapat putusan yang berkekuatan hukum tetap yang memutuskan

1) Di dalam kawasan hutan lindung, kawasan cagar alam, kawasan cagar budaya dan kawasan rawan bencana gunung berapi pada kawasan rawan III, tidak diperbolehkan melakukan

Diharapkan Hasil Pengujian Kesimpulan 1 Klik tambah kemudian data pelayanan jasa tidak diisi, klik simpan Kode servis, tanggal, id customer,nama customer, jenis

Untuk mengetahui keberhasilan suatu proses pendidikan intrakurikuler dan ekstrakurikuler dari Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes)

Pembagian tanggung jawab fungsional, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara

Diare merupakan penyakit yang perlu mendapatkan perhatian khusus, dengan demikian peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui rasionalitas penggunaan terapi diare