Gambaran Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Analisis Regresi Logistik menunjukkan faktor umur anak, berat lahir anak, berat anak (z-skor BB/U), tinggi ibu, status ekonomi keluarga, dan densitas asupan protein
Perbedaan Status Gizi Stunting dan Perkembangan antara Balita Riwayat Bblr Dengan Balita Berat Lahir Normal. Jurnal
square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat asupan energi, riwayat durasi penyakit infeksi, berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu dan tingkat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status balita gizi stunting, sedangkan variabel bebas terdiri dari panjang badan lahir, berat badan lahir, usia kehamilan,
Penelitian Arifin (2012), menyatakan bahwa faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6 sampai 59 bulan adalah berat saat lahir, asupan gizi balita, pemberian ASI,
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status balita gizi stunting, sedangkan variabel bebas terdiri dari panjang badan lahir, berat badan lahir, usia kehamilan,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi asupan protein, pemberian ASI Eksklusif, dan status imunisasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penyebab stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sibela kota Surakarta disebabkan dari asupan energi dan protein pada