• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.1 Klasifikasi Penilaian Tingkat Kekurangan Gizi
gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap
Tabel 2.2 Klasifikasi Status Gizi
gambaran umum pola asupan makanan, (2) Penggunaan dari sejumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Regresi Logistik menunjukkan faktor umur anak, berat lahir anak, berat anak (z-skor BB/U), tinggi ibu, status ekonomi keluarga, dan densitas asupan protein

Perbedaan Status Gizi Stunting dan Perkembangan antara Balita Riwayat Bblr Dengan Balita Berat Lahir Normal. Jurnal

square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat asupan energi, riwayat durasi penyakit infeksi, berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu dan tingkat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status balita gizi stunting, sedangkan variabel bebas terdiri dari panjang badan lahir, berat badan lahir, usia kehamilan,

Penelitian Arifin (2012), menyatakan bahwa faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6 sampai 59 bulan adalah berat saat lahir, asupan gizi balita, pemberian ASI,

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status balita gizi stunting, sedangkan variabel bebas terdiri dari panjang badan lahir, berat badan lahir, usia kehamilan,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi asupan protein, pemberian ASI Eksklusif, dan status imunisasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penyebab stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sibela kota Surakarta disebabkan dari asupan energi dan protein pada