• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE DISAIN PERENCANAAN PERKERASAN JALAN. Copyright 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE DISAIN PERENCANAAN PERKERASAN JALAN. Copyright 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

METODE DISAIN

Metode Empiris dengan atau tanpa

Uji Kekuatan Tanah

(Empirical

Methods)

Kegagalan Geser Terbatas

(Limiting

Shear Failure Methods)

Metode Defleksi Terbatas

(Limiting

(3)

METODE DISAIN

Metode Regresi berdasarkan Kinerja

Perkerasan atau Uji Jalan

(Regression Methods Based on

Pavement Performance or Road

Tests)

Metode Mekanistik-Empiris

(4)

METODE EMPIRIS

 Penggunaan metode empiris tanpa uji kekuatan dimulai pada pengembangan sistem klasifikasi tanah Jalan Umum

(Public Roads) (Hogentogler dan Terzaghi, 1929), di mana

tanah dasar diklasifikasikan sebagai seragam dari A-1

sampai A-8 dan tidak seragam dari B-1 sampai B-3. Sistem PR kemudian dimodifikasi oleh Badan Pengarah Jalan Raya (HRB, 1945), di mana tanah dikelompokkan dari A-1

sampai A-7 dan indeks kelompok ditambahkan untuk membedakan tanah di dalam masing-masing kelompok.  Kerugian dari metode empiris adalah bahwa hanya dapat

(5)

KEGAGALAN GESER

TERBATAS

 Metode kegagalan geser terbatas digunakan untuk

menentukan ketebalan perkerasan sehingga kegagalan

geser tidak terjadi. Sifat utama komponen perkerasan dan tanah dasar yang harus dipertimbangkan adalah kohesi dan sudut gesekan internal. Barber (1946) menerapkan

formula kapasitas bantalan Terzaghi (Terzaghi, 1943) untuk menentukan ketebalan perkerasan. McLeod (1953)

menganjurkan penggunaan spiral logaritmik untuk

menentukan daya dukung perkerasan. Metode ini ditinjau oleh Yoder (1959) dalam bukunya Principles of Pavement Design, namun tidak disebutkan dalam edisi kedua (Yoder dan Witczak, 1975.

(6)

METODE DEFLEKSI

TERBATAS

 Metode ini digunakan untuk menentukan ketebalan

Perkerasan sehingga defleksi vertikal tidak melebihi batas yang diijinkan. Kansas State Highway Commission (1947) memodifikasi persamaan Boussinesq (Boussinesq, 1885) dan membatasi defleksi tanah dasar menjadi 0,1 inci (2,54 mm).

 Angkatan Laut (1953) menerapkan teori dua lapisan Burmister (Burmister, 1943) dan membatasi defleksi

permukaan menjadi 0,25 in (6,35 mm). Penggunaan defleksi sebagai kriteria desain memiliki keuntungan nyata sehingga mudah diukur di lapangan. Sayangnya, kegagalan

perkerasan disebabkan oleh tekanan dan ketegangan yang berlebihan, bukan defleksi.

(7)

METODE REGRESI

 Contoh yang baik dari penggunaan persamaan regresi untuk perancangan perkerasan adalah metode AASHTO

berdasarkan hasil uji jalan. Kerugian dari metode ini adalah bahwa persamaan desain dapat diterapkan hanya pada

kondisi di lokasi uji jalan.

 Persamaan regresi juga dapat dikembangkan dari kinerja perkerasan yang ada, seperti yang digunakan dalam sistem evaluasi perkerasan COPES (Darter et al., 1985) dan

EXPEAR (Hall et aL, 1989).

 Persamaan ini dapat menggambarkan efek berbagai faktor pada kinerja perkerasan, kegunaannya dalam desain

perkerasan jalan terbatas karena banyaknya ketidakpastian yang terjadi.

(8)

METODE

MEKANISTIK-EMPIRIS

 Metode perancangan mekanistik-empiris didasarkan pada mekanisme bahan yang menghubungkan

masukan seperti

 beban roda, ke respons keluaran atau perkerasan, seperti tegangan atau regangan. Nilai respons digunakan untuk memprediksi distress dari data uji laboratorium dan data lapangan.

 Istilah "aspal campuran panas" identik dengan "beton aspal" yang biasa digunakan. Ini adalah campuran

agregat aspal yang diproduksi pada batch atau drum  fasilitas pencampuran yang harus dicampur,

(9)

PENGEMBANGAN DISAIN

YANG LAIN

Program Komputer (Computer Programs)

Layanan dan Keandalan (Serviceability

and Reliability)

(10)

PROGRAM KOMPUTER

 Program CHEV yang dikembangkan oleh Chevron Research Company (Warren dan Dieckmann, 1963). Program ini

hanya bisa diterapkan pada bahan elastis linier namun dimodifikasi oleh Asphalt Institut dalam program DAMA

untuk memperhitungkan bahan granul elastis nonlinier (Hwang dan Witczak, 1979).

 Program BISAR, dikembangkan oleh Shell, yang

menganggap tidak hanya beban vertikal tapi juga muatan horizontal (De Jong dkk, 1973).

 Program yang dikembangkan di University of California, Berkeley, adalah ELSYM5, untuk sistem lima lapis elastis

(11)

PROGRAM KOMPUTER

 Finn et al. (1986) mengembangkan sebuah program komputer bernama PDMAP (Probabilistic Distress

Models for Asphalt Pavements) untuk memprediksi retak kelelahan dan rutting di perkerasan aspal.

 SAPIV, yaitu program analisis tegangan elemen hingga yang dikembangkan di University of

California, Berkeley.

 Khazanovich dan loannides (1995) mengembangkan sebuah program komputer (disebut DIPLOMAT.

(12)

PROGRAM KOMPUTER

 Kerugian utama dari teori berlapis adalah asumsi

bahwa setiap lapisan homogen dengan sifat yang sama di seluruh lapisan. Asumsi ini membuat sulit untuk menganalisis sistem berlapis yang terdiri dari bahan nonlinier, seperti basis butiran dan substitusinya.

 Modulus elastis dari bahan-bahan ini bergantung pada tegangan dan bervariasi di seluruh lapisan, jadi timbul pertanyaan di lapisan nonlinier mana yang harus

(13)

PROGRAM KOMPUTER

 Jika hanya tegangan, regangan, atau defleksi yang paling kritis yang diinginkan, seperti yang biasanya terjadi pada desain perkerasan, satu titik di dekat beban terapan dapat dipilih secara wajar.

 Namun, jika tekanan, ketegangan, atau defleksi pada titik yang berbeda, beberapa di dekat dan beberapa yang jauh dari beban, diinginkan, akan sulit untuk

menggunakan teori berlapis untuk menganalisis bahan nonlinier. Kesulitan ini bisa diatasi dengan

(14)

PROGRAM KOMPUTER

Duncan dkk. (1968) pertama kali menerapkan metode elemen hingga untuk analisis perkerasan lentur. Metode ini kemudian digabungkan dalam program komputer ILLI-PAVE (Raad dan

Figueroa, 1980). Besarnya jumlah waktu dan penyimpanan

komputer yang dibutuhkan program tersebut belum digunakan untuk keperluan perancangan rutin. Namun, sejumlah

persamaan regresi, berdasarkan tanggapan yang diperoleh oleh

ILLI-PAVE, dikembangkan untuk digunakan dalam desain

(Thompson dan Elliot, 1985; Gomez-Achecar dan Thompson, 1986).

 Metode elemen hingga nonlinear juga digunakan dalam program komputer MICH-PAVE yang dikembangkan di Michigan State

(15)

SERVICEABILITY AND

RELIABILITY

 Sebagai hasil dari Uji Jalan AASHO, Carey dan Irick (1960) mengembangkan konsep kinerja pelayanan perkerasan dan menunjukkan bahwa ketebalan perkerasan juga harus bergantung pada indeks pelayanan yang dibutuhkan.

 Lemer dan Moavenzadeh (1971) mengemukakan

konsep keandalan sebagai faktor desain perkerasan, dan program komputer probabilistik yang disebut VESYS dikembangkan untuk menganalisis sistem

perkerasan viskoelastis tiga lapis (Moavenzadeh et a1, 1974).

(16)

SERVICEABILITY AND

RELIABILITY

 Konsep keandalan juga digabungkan dalam sistem desain perkerasan lentur Texas (Darter et al., 1973b) dan Panduan Desain AASHTO (AASHTO, 1986).

 Meskipun prosedur AASHTO pada dasarnya bersifat empiris, penggantian nilai pendukung tanah empiris oleh modulus resilien pondasi bawah dan koefisien

lapisan empiris dengan modulus resilien pada masing-masing lapisan dengan jelas menunjukkan

kecenderungan metode mekanistik.

(17)

DYNAMIC LOADS

 Semua metode yang dibahas sejauh ini didasarkan pada beban statis atau bergerak dan tidak

mempertimbangkan efek inersia karena beban dinamis.

 Mamlouk (1987) menggambarkan sebuah program komputer yang mampu mempertimbangkan efek

inersia dan menunjukkan bahwa efek tersebut paling terasa saat batuan dangkal atau batuan bawah tanah beku ditemui.

(18)

DYNAMIC LOADS

 Monismith et al. (1988) menunjukkan bahwa, untuk perkerasan aspal beton, tidak perlu melakukan

analisis dinamik yang lengkap. Efek inersia dapat

diabaikan dan respon dinamis lokal dapat ditentukan dengan metode statis dasarnya dengan menggunakan sifat material yang sesuai dengan laju pemuatan.

 Prosedur perancangan saat ini tidak

mempertimbangkan kerusakan yang disebabkan oleh kekasaran perkerasan. Karena truk menjadi lebih

besar dan berat, beberapa keuntungan dapat diperoleh dengan merancang sistem suspensi yang tepat untuk

(19)

Construction of Pavement Structures Evaluation of Pavement Structures

Maintenance Programs of Pavement Structures Design of Pavement Materials

Aggregates Asphalt/PCC

Laboratory Exp.

ROAD CONSTRUCTION

BAHAN PERKERASAN JALAN

METODE PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN

MANAJEMEN

(20)

KLASIFIKASI TANAH

SISTEM UNIFIED

Dikembangkan oleh Casagrande secara garis

besar membedakan tanah menjadi 3 bagian:

Tanah berbutir kasar, <50% lolos saringan no. 200. Secara visual terlihat berbutir kasar.

Tanah berbutir halus, >50% lolos saringan no. 200. Tanah organik, dapat dikenali dari warna, bau dan

sisa tumbuh-tumbuhan yang terkandung didalamnya.

(21)

KLASIFIKASI TANAH

SISTEM UNIFIED

(22)

KLASIFIKASI TANAH

SISTEM AASHTO

 Menurut sistem ini tanah dibagi menjadi 8 kelompok yang diberi nama dari A-1 sampai A-8.

 A-8 adalah kelompok tanah organik yang pada revisi terakhir oleh AASHTO diabaikan, karena kelompok ini memang tidak stabil sebagai bahan lapis perkerasan.  Kelompok tanah berbutir kasar (<35% lolos saringan

No. 200)

 Kelompok tanah berbutir halus (>35% lolos saringan No. 200)

(23)

KLASIFIKASI TANAH

SISTEM AASHTO

KELOMPOK TANAH BERBUTIR KASAR

 A-1, adalah kelompok tanah yang terdiri dari kerikil dan pasir kasar dengan sedikit atau tanpa butir-butir halus, dengan atau tanpa sifat-sifat plastis

 A-2, sebagai kelompok batas antara tanah berbutir kasar dengan tanah berbutir halus. Kelompok ini terdiri dari campuran kerikil/pasir dengan tanah berbutir halus yang cukup banyak (<35%)

 A-3, adalah kelompok tanah yang terdiri dari pasir halus dengan sedikit sekali butir-butir halus lolos

(24)

KLASIFIKASI TANAH

SISTEM AASHTO

KELOMPOK TANAH BERBUTIR HALUS

 A-4, adalah kelompok tanah lanau dengan sifat plastisitas rendah

 A-5, adalah kelompok tanah lanau mengandung lebih banyak butir-butir plastis, sehingga sifat plastisnya lebih besar dari kelompok A-4

 A-6, adalah kelompok tanah lempung yang masih

mengandung butir-butir pasir dan kerikil tetapi sifat perubahan volumenya cukup besar

 A-7, adalah kelompok tanah lempung yang lebih

(25)

ASUMSI GRUP INDEKS

AASTHO

1. Semua kelompok yang termasuk dalam kelompok

A-1, A-2, dan A-3 kecuali A-2-6 dan A-2-7 adalah

kelompok tanah yang baik untuk tanah dasar

jalan atau dapat digunakan sebagai tanah dasar

jalan dengan penambahan sedikit bahan pengikat

2. Material pada kelompok lain termasuk A-2-6 dan

A-2-7 merupakan material yang kualitasnya

sebagai tanah dasar berkurang dari A-2-5

sehingga membutuhkan lapisan pondasi bawah

atau penambahan tebal lapisan pondasi atas

(26)

ASUMSI GRUP INDEKS

AASTHO

3. Anggapan bahwa batasan tanah berbutir

halus adalah 35% lolos saringan No.200

dan mengabaikan sifat plastisitasnya

4. Anggapan bahwa batas cair (liquid limit)

adalah 40%

5. Anggapan bahwa batasan indeks plastis

adalah 10%

(27)

GRUP INDEKS (GI)

 Dimana:

GI = grup indeks

F = jumlah persen lolos saringan No. 200

berdasarkan material yang lolos saringan 3” LL = batas cair

PI = indeks plastis

35

0

.

2

0

.

005

40

0

.

01

15



10

F

LL

F

PI

(28)

KEPADATAN DAN DAYA

DUKUNG TANAH

 Daya dukung tanah dipengaruhi oleh jenis tanah, tingkat kepadatan, kadar air, kondisi drainase, dan lain-lain

 Tingkat kepadatan tanah dinyatakan dalam prosentase berat volume kering tanah terhadap berat volume

kering maksimum

 Daya dukung tanah dasar (subgrade) pada

perencanaan perkerasan lentur dinyatakan dengan nilai CBR (California Bearing Ratio)

 CBR adalah perbandingan antara beban yang

Referensi

Dokumen terkait

Die Grundstruktur des spanischen Bildungssystems, zu dem auch die Berufsbildung ge- hört, wird durch das Bildungsgesetz LOE (Organgesetz 2/2006 vom 3. Dezember) enthaltenen

penampungan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena jika tidak mengambil air, mereka akan susah untuk mandi, mencuci, dan sebagainya. Suatu kendala jika

Staf RS yang terlibat langsung dengan pelayanan di rumah sakit KETENTUAN PESERTA IN-HOUSE TRAINING3. Peserta adalah dari staf/ pegawai rumah sakit penyelenggara

Hasil musyawarah ta’mir masjid “Al Qoyyimah” yang dihadiri oleh pemuka agama dan tokoh masyarakat Desa Karangjambe pada tanggal 13 April 2014.. Keputusan ketua ta’mir

Dari yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat dilihat dari data yang diperoleh di lapangan dalam masalah penempatan sampah ditengah permukiman warga

KOTA INI AKAN MATI KARENA PEDANG, KARENA KELAPARAN DAN KARENA PENYAKIT SAMPAR; TETAPI SIAPA YANG KELUAR DARI SINI DAN MENYERAHKAN DIRI KEPADA ORANG-ORANG KASDIM YANG MENGEPUNG

Pengambilan data untuk fenomena flashback ini digunakan dengan cara eksperimental Parameter yang dicari atau variabel bebas dalan kajian eksperimen ini adalah rasio

Air tersedia untuk tanaman yang berada di antara kapasitas lapang dan titik layu dipengaruhi oleh daya serap akar tanaman yang menyerap air yang tersimpan pada