BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Perusahaan minuman Sosro pada awalnya merupakan perusahaan keluarga yang didirikan oleh Bapak Sosrodjojo (alm) pada tahun 1940. Merek Sosro yang dipakai merupakan singkatan dari nama Bapak Sosrodjojo yang mulai merintis usaha teh wangi melati pada tahun 1940 di Slawi. Teh wangi melati diperkenalkan pertama kali bermerek Cap Botol. Tahun 1965 teh wangi melati Cap Botol yang sudah terkenal di daerah Jawa dan mulai diperkenalkan di Jakarta.
Generasi kedua Sosro dimulai dengan inovasi teh siap minum dengan pendistribusian secara nasional dan mempunyai kantor di daerah Cakung, suatu daerah perbatasan antara Jakarta Timur dan Bekasi. Pada saat Sosro memasuki generasi ketiga (1990), dimulai pengembangan usaha minuman ke berbagai variasi cita rasa, target, segmen, benefit dan kemasan. Cakupan distribusi produk telah menambah kawasan internasional dan tetap menempati kantor usaha di wilayah Cakung.
Salah satu dari beberapa pabrik Teh Botol Sosro yang berada di bawah Sosro Group adalah PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang yang berlokasi di Tanjung Morawa. Perusahaan ini merupakan perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang bergerak di bidang minuman ringan yang tidak menggunakan bahan pengawet dan zat pewarna. Perusahaan ini diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 28 Juli 1984 dengan nama PT. Toba Sosro
Kencono oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada waktu itu adalah Bapak Kaharuddin Nasution.
Pada tanggal 2 Januari 1995, perusahaan ini berganti nama dari PT. Toba Sosro Kencono menjadi PT. Reksobudi Adijaya. Hal ini terjadi karena adanya pergantian mesin produksi, dimana mesin milik PT. Sinar Sosro Kencono dibawa ke Unggaran (Jawa Tengah) sedangkan mesin penggantinya dibawa dari Jakarta, sehingga PT. Sinar Sosro Kencono berpindah alamat ke Unggaran. Perpindahan mesin ini didasarkan pada kapasitas produksi dan permintaan konsumen.
PT. Reksobudi Adijaya hanya 5 tahun beroperasi, karena pada tanggal 1 Januari 2000 terjadi penggabungan (merger) dari seluruh pabrik/perusahaan yang berada di bawah Sosro Group. Penggabungan ini bertujuan untuk memperkuat asset dan bisnis dibidang minuman ringan dalam rangka menghadapi era globalisasi perdangangan pasar bebas, sehingga PT. Reksobudi Adijaya berganti nama menjadi PT. Sinar Sosro dengan status cabang di setiap unit pabrikan, sedangkan kantor pusat tetap berada di Cakung Jakarta Timur.
Pabrik Teh Botol Sosro yang berada di bawah Sosro Group adalah sebagai berikut :
1. PT. Sinar Sosro Cakung (kantor Pusat), Cakung – Jakarta Timur 2. PT. Sinar Sosro Pabrik Tambun, Bekasi – Jawa Barat
3. PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik, Surabaya – Jawa Timur 4. PT. Sinar Sosro Pabrik Pandeglang, Banten
5. PT. Sinar Sosro Pabrik Unggaran, Semarang – Jawa Tengah 6. PT. Sinar Sosro Pabrik Gianyar, Gianyar – Bali
7. PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang, Tanjung Morawa – Sumatera Utara
8. PT. Sinar Sosro Pabrik Cibitung, Jawa Barat 9. PT. Sinar Sosro Palembang
Sehubungan dengan semakin besarnya permintaan pasar terhadap hasil produksi maka tanggal 7 Juni 2000, diresmikan pemakaian mesin produksi yang baru (lini II) di PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang.s Mesin ini merupakan mesin pertama yang digunakan untuk memproduksi Teh Botol Sosro.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Sinar Sosro Cabang Deli Serdang menghasilkan minuman Teh Botol Sosro berukuran 220 ml, Fuit Tea Botol, Fruit Tea Genggam, dan AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) dengan merek Prima dalam ukuran galon 19 liter. Sedangkan jenis-jenis produk lainnya diproduksi oleh PT. Sinar Sosro cabang lainnya.
Pendistribusian produk PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari PT. Sinar Sosro Pabrik SUMUT & NAD. Perusahaan ini merupakan distributor tunggal produk Sosro untuk kawasan Sumatera dan masih berada di bawah naungan Sosro Group. Bahan baku yang dipakai untuk memproduksi Teh Botol Sosro adalah teh wangi melati (jasmine
tea), air dan gula pasir. Sistem distribusi Teh Botol Sosro dapat dilihat pada
Gambar 2.1. Sistem Distribusi Minuman Teh Botol Sosro
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Sinar Sosro pada dasarnya terdiri atas delapan Pabrik, dan untuk
wilayah Sumatera Utara PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang terletak di km 14,5 Tanjung Morawa - Sumatera Utara. Dan sebagai kantor pusat dari PT. Sinar Sosro
berada di Cakung - Jakarta Timur.
2.4. Daerah Pemasaran
Pada era 90-an, PT. Sinar Sosro memasuki generasi ke III dengan pengembangan usaha minuman ke berbagai cita rasa, target, segmen, benefit dan kemasan. Setelah itu, cakupan distribusi produknya telah merambah ke kawasan Internasional dan tetap menempati kantor pusat di wilayah Cakung - Jakarta Timur.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar mendapat produk terbaik dengan mutu tetap terjaga, maka Sosro melakukan langkah sertifikasi produk. Saat ini, setiap produk Sosro dijamin halal oleh POM MUI dan dengan standar higienis yang dijamin DEPKES RI. Adapun kualitas pengolahan dan produknya terjaga melalui sertifikasi ISO 9001 : 2000.
PT. Sinar Sosro Fabrikan
PT. Sinar Sosro Penjualan
Pelanggan Pemakai langsung dan
2.5. Proses Produksi
Untuk menghasilkan produk minuman Teh Botol Sosro, pabrik PT. Sinar Sosro ditunjang oleh tiga bagian utama, yaitu :
1. Air, merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan Teh Botol Sosro. Dalam proses pembuatannya perusahaan ini banyak menggunakan Air, karena digunakan juga sebagai bahan pendukung proses seperti: Sanitasi tangki, boiler mesin washer (pencuci botol), sanitasi filter dan untuk keperluan mandi.
2. Teh, digunakan pada proses pembuatan Teh Botol Sosro adalah teh wangi melati (jasmine tea) yang terbuat dari teh hijau yang dicampur dengan bunga melati yang baru mekar.
3. Gula, Standar gula yang digunakan untuk pembuatan Teh Botol Sosro mempunyai tingkat kemanisan sekitar > 9° brix (° brix merupakan persentase sukrosa yang terkandung pada gula)
b. Standar Mutu Teh
Standar Mutu Teh adalah teh wangi melati (jasmine tea) yang terbuat dari teh hijau yang dicampur dengan bunga melati yang baru mekar yang didatangkan dari Perkebunan Teh di Slawi – Jawa Tengah.
c. Standar Mutu Gula
Standar gula yang digunakan untuk pembuatan Teh Botol Sosro mempunyai tingkat kemanisan sekitar > 9° brix (° brix merupakan persentase
sukrosa yang terkandung pada gula). Gula didatangkan dari Inggris, Thailand, Malaysia dan lain-lain.
2.5.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro untuk menghasilkan Teh Botol Sosro, akan dikelompokkan berdasarkan proses produksinya, yaitu :
Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkan produk jadi.
Bahan Tambahan adalah semua bahan yang digunakan pada proses produksi untuk memberikan nilai tambah pada suatu produk dimana komponen ini tidak dapat dibedakan secara jelas dengan produk akhirnya.
Bahan Penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang digunakan langsung atau tidak langsung dalam suatu proses produksi untuk mendapatkan produk yang diinginkan tetapi bahan itu tidak ikut pada proses produksi.
a. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi. Berikut ini adalah data bahan baku yang digunakan dalam pembuatan minuman Teh Botol Sosro dan kegunaannya masing – masing.
1. Air
Air merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan Teh Botol Sosro. Dalam proses pembuatannya perusahaan ini banyak menggunakan Air, karena digunakan juga sebagai bahan pendukung proses seperti: Sanitasi tangki, boiler mesin washer (pencuci botol), sanitasi filter dan untuk keperluan mandi. Air yang digunakan berasal dari 2 sumur bor yang mempunyai kedalaman 200 m dari permukaan tanah. Sebelum digunakan, air sumur bor ini mendapat perlakuan pendahuluan terlebih dahulu, tujuannya untuk menurunkan tingkat kesadahannya. Karena tingkat kesadahan dapat merusak kesehatan yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan, selain tingkat kesadahan yang tinggi dapat menyebabkan kerak pada mesin dan peralatan yang digunakan.
2. Teh
Teh yang digunakan pada proses pembuatan Teh Botol Sosro adalah teh wangi melati (jasmine tea) yang terbuat dari teh hijau yang dicampur dengan bunga melati yang baru mekar. Digunakan bunga melati yang baru mekar karena bunga yang baru mekar akan menimbulkan wangi yang maksimal sehingga akan mempengaruhi aroma pada proses pembuatan teh wangi melati. Teh wangi melati ini didatangkan dari PT. Gunung Slamet, Slawi, Tegal (Jawa Tengah) yang setiap kemasannya 25.5 kg/goni.
3. Gula
Untuk keperluan produksi, PT. Sinar Sosro Indonesia menggunakan gula yang didatangkan dari Inggris, karena untuk saat ini gula yang berasal dari Inggris yang memenuhi standar PT. Sinar Sosro. Standar gula yang digunakan untuk
pembuatan Teh Botol Sosro mempunyai tingkat kemanisan sekitar > 9° brix (° brix merupakan persentase sukrosa yang terkandung pada gula) dan kemasannya 50 kg/goni.
b. Bahan Penolong
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses produksi untuk melengkapi dan memperbaiki mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Filter Aid (Celaton)
Tepung yang digunakan pada cosmos filter untuk menyaring Teh Cair Pahit dan sirup sehingga berwarna bening.
2. Chlorine
Digunakan untuk proses pengolahan air untuk membunuh bakteri, membilas botol dan sanitasi peralatan.
3. Pasir Silika
Digunakan sebagai media penyaring pada sand filter pada proses pengolahan air agar dapat menyaring benda – benda asing yang terlarut dalam air yang diolah.
4. Kaustik Soda (NaOH)
Produksi / Supplier : PT. Duta Kimia dan Mkarindo Jaya Chemical Kemasan : 25 kg / Zald
Digunakan pada saat proses pencucian botol pada bottle washer sebagai deterjen.
c. Bahan Tambahan
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan langsung atau tidak langsung dalam rangka memperlancar proses produksi tetapi tidak ikut dalam produk akhir. Bahan penolong yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Botol
Botol merupakan kemasan untuk menyimpan teh cair manis. Botol juga berfungsi sebagai pengenal produk (brand image).
Produksi : PT. Mulia Glass
Jenis : Botol Teh Botol Sosro Ukuran 220 ml Kemasan : Botol Kosong dan Palet Botol
2. Crown Cork
Crown Cork digunakan sebagai penutup botol agar teh cair manis tidak
tumpah saat didistribusikan. Pada crown cork sudah tercantum merek perusahaan.
Produksi : PT. Ancol Terang Jenis : Crown Cork TBS Bahan Baku : Tin Free Steel
Lapisan dalam Crown Cork : PVC (Poly Vinyl Chlonide) Kemasan : Dus Karton dengan ukuran 500 x 330 mm
3. Krat
Satuan produksi minuman ringan adalah krat. 1 krat berisi 24 botol Teh Botol Sosro.
Produksi : PT. Mulia Glass Jenis : TBS Krat Merah 4. Ink Solution
Ink (tinta) digunakan sebagai bahan untuk mencetak kode produksi untuk
setiap botol.
2.5.2. Uraian Proses
Uraian proses yang diberikan adalah uraian proses produksi pembuatan Teh Botol Sosro. Sebelum proses pembuatan Teh botol Sosro dimulai dilakukan pengolahan air (Water Treatment) terlebih dahulu karena air merupakan faktor penentu dalam proses pembuatan minuman Teh botol Sosro.
Water Treatment adalah proses penanganan air untuk pemurnian terhadap
kandungan-kandungan di dalam sumur baik yang bersifat kimia dan fisika. Maksud dan Tujuan dilakukan proses Water Treatment adalah agar diperoleh air yang jernih, tanpa rasa & warna sesuai standar
2. Proses Pembuatan Teh Cair Pahit (TCP)
Teh wangi melati (Jasmine Tea) dimasukkan ke dalam extract tea tank dari pintu sisi belakang tanki yang ditutup rapat kemudian air dari buffer tank III dialirkan melalui plateheat exchanger yang akan mendidihkan air sampai suhunya 105ºC. Penyeduhan ini dilakukan dengan selama 60 menit pada suhu
90 ºC dan tujuannya untum mengextract kandungan tanin dalam teh, karena tanin merupakan komponen teh yang mempengaruhi warna, aroma, dan rasa pada teh. Setelah penyeduhan selesai, extract tea tank langsung memisahkan ampas tehnya karena di dalam extract tea tank terdapat saringan ynag terbuat dari kasa. Teh yang telah terpisah dari ampasnya akan mengalai penyaringan tahap awal yang tujuannya adalah untuk memisahkan kotoran kasar lainnya. Penyaringan ini terjadi didalam Niagara filter yang kemudian dilanjutkan dengan penyaringan tahap kedua dengan filtrox filter yang mempunyai 30 lapisan dengan ukuran 0.4 mikron. Penyaringan ini tujuannya untuk menyaring teh cair pahit (TCP) dari material halus sehingga akan diperoleh TCP yang sesuai dengan standar sosro.
3. Proses Pembuatan Sirup
Gula dimasukkan sebanyak 500 kg/batch kedalam sugar dissolver tank melalui pengumpan lalu dicampur dengan air panas dengan suhu 105ºC. Air yang digunakan adalah air softener yang dilewatkan melalui Plat Heat
Exchanger (PHE) dengan temperatur keluar 70 – 80 0C. Proses yang terjadi di Plat Heat Exchanger (PHE) adalah proses pertukaran atau perpindahan panas
antara steam temperatur tinggi dan air softener bertemperatur rendah.
Proses pemasakan gula dilakukan di dalam hopper lalu dipompakan ke
desorver tank berfungsi sebagai tempat pelarutan dan pengadukan gula. Di desorver tank penambahan air softener dilakukan.
Proses berlangsung selama 30 menit dengan suhu sekitar 60 – 80 ºC. Setelah menjadi sirup, larutan dialirkan ke Niagara filter untuk penyaringan
tahap awal yang bertujuan untuk menyaring partikel kecil dan menjernihkan sirup. Sirup dialirkan ke softener untuk menghilangkan kesadahannya. Sirup yang telah jernih dialirkan ke buffer syrup.
4. Proses Pembuatan Teh Cair Manis (TCM)
Pencampuran Syrup dan TCP dilakukan di mix tank dalam keadaan panas. Kapasitas mix tank 6200 liter yang dilengkapi dengan pemanas yang berbentuk spiral menggunakan media steam dan thermometer. Temperature di dalam mix tank berkisar 90 – 95 0C dilakukan pengendalian kualitas standar produksi untuk kadar kemanisan dan warna teh cair. Campuran sirup dan TCP filtrate volume 5000 liter dikirim ke mix tank dengan lama waktu berkisar 45 – 60 menit diaduk untuk dihomogenkan. Pada saat volume 1000 liter, dengan menjalankan pompa transfer syrup di transfer dengan volume 1000 liter dari
buffer tank. Operator QC mengambil sample melalui kran melalui mix tank
untuk diukur tingkat kemanisannya di laboratorium QC. Penentuan tingkat kemanisan dilakukan dengan menggunakan refractometer. Warna disuaikan dengan warna yang telah menjadi standar sosro, dimana standar warna sosro ada 3 yaitu A, B, dan C. Standar warna A berwarna pucat, standar warna B gelap dan standar warna C lebih gelap dari B. Standar warna yang dipakai adalah standar warna B+ yaitu antara warna B dan C. Bila tingkat warna dan tingkat kemanisan teh sesuai dengan standar sosro, maka TCM siap ditransfer ke bottling line dengan lama waktu berkisar 90 menit maka dilanjutkan dengan penyaringan di bag filter yang tujuannya hanya untuk memastikan
tidak masuknya benda asing ke TCM pada saat sirkulasi yang dapat mempengaruki produk akhir.
5. Pembotolan
TCM yang dihasilkan dikemas dalam botol kaca yang mempunyai volume 220 ml. Karena investasi untuk botol cukup mahal, maka dapat dipakai prinsip pengembalian botol (returnable bottle), artinya konsumen hanya memnbeli isinya saja tidak dengan botolnya. Proses pembotolan (bottling line) dapat dilihat pada gambar 2.6. Didalam gudang Peti Botol ini, botol dipisahkan dari
crate secara manual oleh operator, kemudian botol dan crate disortir.
Tujuannya adalah untuk memisahkan botol yang sangat kotor, botol yang tidak terlalu kotor dan botol yang masih layak digunakan, Proses yang terjadi pada pembotolan adalah sebagai berikut:
Manual Depalitizer
Decrater
Botol Kosong Crate Kosong
Botol kosong dari PB (Peti Botol)
Crate washer Botol washer
Light Inspection Botol Kosong
Filler& Crowner
Light Inspection TBS
Printer
Crater
Manual Palletizer
Gudang PI (Peti Isi)
Botol asing, Sompel,karat, Botol kusam TBS kurang dari 220 ml
a. Pensortiran Botol
Peti berisi botol kosong kotor dibawa dari gudang dengan memakai
forklift. Botol dipisahkan dari peti memakai mesin autz packer. Mesin
mengambil botol kosong dari peti dan meletakkanya di chain conveyor. Pada tahap awal operator akan mensortir botol. Botol –botol kotor berat, kena cat, pecah , berjamur / lumut akan disisihkan. Untuk botol kotor berat, berjamur, kena cat yang masih bisa digunakan akan dibersihkan secara manual.
b. Pencucian Botol
Botol yang lewat penyortiran dibawa chain conveyor ke mesin washer. Proses pencucian botol pada mesin washer terdiri dari beberapa tahap pencucian dengan tujuan agar botol bersih dan steril. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Preposition Spraying
Tahap ini merupakan tahap pembasahan awal dimana botol akan disemprot dengan air yang tujannnya adalah untuk menghilangkan kotoran yang mudah lepas.
b. Preposition Soaking
Tahap ini botol mengalami pencelupan yang tujuannya untuk melunakkan kotoran yang tidak mudah lepas dapat terlepas dengan mudah.
Tahap ini disebut juga tahap penyabunan dimana larutan yang digunakan sebagai bahan sabun adalah NaOH. Botol mengalami pencelupan dan penyemprotan dengan air yang berkekuatan tinggi.
d. LYE II
Tahap ini botol akan mengalami pembilan tahap awal. Tujuan proses ini untuk membersihkan botol dari kotoran-kotoran yang masih melekat pada permukaan botol.
e. Hot Water I
Tahap ini dilakukan dengan pembilasan sisa NaOH dengan suhu tinggi. Suhu tinggi dimaksudkan untuk mematikan bakteri dan mikroba lainnya yang tahan terhadap panas. Pembilasan dilakukan dengan cara penyemprotan air panas pada bagian luar dan dalam botol.
f. Hot Water II
Tahap ini botol mengalami penyemprotan ulang pada bagian luar dari dalam botol dengan air panas sehingga botol benar-benar bersih dari larutan sabun dan mikroba.
g. Fresh Water
Tahap ini botol disemprot dengan air segar yang panas untuk mensterilisasi dan untuk memastikan kebersihan, botol sehingga botol yang keluar dari mesin pencuci benar-benar dalam keadaan bersih dari kotoran dan bakteri.
Proses pencucian botol dilakukan dengan membuat laju alir air berlawanan dengan masuknya botol. Hal ini bertujuan untuk menghemat energi dan
efisiensi penggunaan air. Pencucian krat kosong dilakukan dengan menggunakan mesin crate washer. Air yang dipakai berasal dari hot water
I, dimana prinsip pencuciannya hanya penyemprotan bagian luar dan
dalam krat. Setelah bersih krat masuk ke crater yaitu mesin yang digunakan untuk pengemasan produk jadi.
a. Light Inspection I
Tahap ini dilakukan dengan pemeriksaan terhadap botol bersih secara visual setelah dicuci pada mesin bottle washer. Botol diperiksa dengan latar belakang layar putih yang diterangi cahaya lampu. Pemeriksaan ini dilakukan oleh operator yang bergantian. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan botol kusam, botol karat, botol asing dan botol somplak. Botol yang lolos dari penyortiran ini akan dibawa conveyor menuju mesin
filler untuk diisi dengan TCM.
b. Pengisian Teh Cair Manis ke Botol
Teh manis yang berada di Mix Tank dan telah memenuhi standar akan dialirkan ke mesin filter. Namun sebelum sampai ke mesin filter, dilakukan penyaringan di bagian filter yang tujuannya sebagai penyaringan tambahan untuk memastikan tidak masuknya benda asing pada saat disirkulasi. Kemudian teh cair manis di Pasteurizer. Proses
Pasteurizer ini bertujuan untuk menaikkan suhu teh cair manis walaupun
ketika di Mix Tank, suhunya tetap dijaga konstan. Namun ketika dialirkan ke mesin filter diperkirakan terjadi kehilangan panas pada saat perjalanan.
Pada saat pengisian, teh cair manis dan botol dalam keadaan bersuhu tinggi hal ini dimaksudkan untuk mematikan bakteri yang terdapat di udara bebas yang dapat masuk ke dalam botol. Metode inilah yang menyebabkan Teh Botol Sosro dapat awet dalam jangka waktu setahun meskipun tanpa penambahan zat pengawet.
c. Pemberian Tutup Botol (Crown Cork)
Pemasangan tutup botol dilakukan dengan menggunakan crowner. Mesin
crowner sebelumnya akan mensterilkan crown cork dengan sistem UV.
Teh botol dalam keadaan panas langsung ditutup dengan menggunakan mesin crowner.
d. Light Inspection II
Tahap ini proses yang terjadi sama seperti proses light inspection I, hanya berbeda pada kriteria pemeriksaannya saja. Light Inspection botol isi dimaksudkan untuk memeriksa Teh Botol Sosro atas volume yang kurang dari 220 ml, crown cork yang tidak terpasang dengan baik dan benar, botol retak dan adanya benda asing dalam botol. Selector akan memeriksa secara visual botol yang lewat didepannya.
e. Pencetakan Kode Produksi
Botol yang berisi TCM dibawa oleh chain conveyor ke ink jet untuk mencetak kode produksi dan tanggal kadaluarsa pada leher botol. Printer
akan mencoba secara otomatis berdasarkan sensor yang terdapat di bagian atas chain conveyor. Sensor ini akan mendeteksi adanya botol ketika sinar infra merah yang ditembakkan sensor mengenai crown cork. Pemberian kode produksi bertujuan untuk memudahkan menelusuri asal-usul Teh Botol Sosro jika kemudian hari terdapat masalah.
Dengan adanya kode produksi maka operator yang bertanggung jawab pada pembuatan produk dan asal pabrik bottler dapat diketahui. Kode produksi tersebut terdiri dari 2 baris masing-masing terdiri dari 6 digit. 200808 Tanggal kadaluarsa 20 Agustus 2008
J1020C J : Kode PT. Sinar Sosro cab. Deli Serdang 10 20 : Jam dan menit produksi
C : Formasi produksi/regu
f. Pencucian Peti Botol (Krat)
Peti botol yang telah kosong dibawa ke mesin crate washer dengan menggunakan conveyor. Proses pencucian krat dilakukan dengan penyemprotan air bertekanan yang disemprotkan pada krat yang berjalan melalui conveyor. Krat yang telah bersih selanjutnya dibawa oleh
conveyor ke mesin crater.
g. Crater
Setelah pengkodean selesai, maka botol akan dimasukkan ke dalam krat dengan menggunakan mesin crater.
h. Penyimpanan dan Masa Inkubasi
Setelah kode produksi dicetak, Teh Botol Sosro (TBS) dimasukkan ke dalam peti botol (krat) oleh mesin crater. Dalam satu krat terdiri dari 24 botol. Peti berisi disusun di atas pallet sebanyak 60 buah, kemudian dibawa ke gudang bahan jadi memakai forklift. Di gudang, pallet berisi peti isi disusun per batch produksi dan diberi nomor batch produkai, nama kepala regu (supervisor) dan tanggal dimulai inkubasi. Sebelum dipasarkan, TBS terlebih dahulu di inkubasi selama 2-3 hari. Setelah masa inkubasi selesai TBS diperiksa kembali apakah ada terjadi perubahan pada TBS. hal-hal yang diperiksa antara lain meliputi : basi, bau, perubahan warna dan rasa. Jika tidak terjadi perubahan pada TBS maka akan dinyatakan Teh Botol Sosro siap untuk dipasarkan.
2.6. Mesin dan Peralatan
PT. Sinar Sosro dalam memproduksi Teh Botol Sosro menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis dan semi otomatis yang terdiri dari :
2.6.1. Mesin
- Bagian Water Treatment a. Sand Filter
Tinggi Tangki : 180 cm Diameter Tangki : 81 cm Kapsitas Tangki : 3000 liter Isi Media : Pasir kuarsa
Kegunaan : Untuk menyaring material berat dari air sumur
Cara kerja : Air dialirkan melalui tangki melalui lubang pemasukan yang terdapat di dinding bagian atas tangki yang berisi pasir. Di bagian dasar dalam tabung terdapat tabung besi anti karat berlubang banyak. Material kasar yang lolos dari pengendapan di sumur reservoir akan tertahan di lapisan pasir yang mempunyai kerapatan tinggi.
b. Carbon Filter
Tinggi Tabung : 180 cm Diameter tabung : 81 cm Kapasitas : 3000 liter Isi Media : Carbon Aktif Berat Carbon : 525 kg
Kegunaan : Untuk menyaring material halus, bau, warna alami dari air sumur agar menjadi bening dan tidak berbau.
Cara kerja : Cara kerja carbon filter ini sama dengan sand filter, yang membedakan adalah zat penyaring yang digunakan yaitu : serbuk arang karbon (hidrodorco) yang fungsinya untuk menahan karbon aktif supaya tidak dibawa air.
c. Softener
Tinggi Tangki : 180 cm Diameter Tangki : 81 cm Kapasitas Tangki : 2000 liter
Isi Media : Amberlite Resin Volume Resin : 1500 liter
Kegunaan : Untuk menghilangkan kesadahan air
Cara kerja : Cara kerja carbon filter ini sama dengan sand filter dan
carbon filter, yang membedakan adalah zat penyaring
yang digunakan yaitu : serbuk resin penukar ion a. Buffer Tank
Kegunaan : Untuk menyimpan cadangan air sebelum digunakan untuk pembuatan sirup, TCP, TCM, Freso, AMDK dan pnambahan air untuk Post Caustic.
- Bagian Kitchen Tea
1. Sugar tank
Kapasitas : 1500 liter
Kegunaan : Untuk membuat sirup gula
Cara kerja : Gula dan air dimasukkan melalui pengumpan dan dipompa masuk ke dalam tangki. Koil panas yang melingkar di sekeliling tangki akan mendidihkan larutan air gula hingga homogen. Panas koil diperoleh dari uap yang berasal dari boiler.
2. Extract Tea Tank
Kapasitas : 6000 liter
Cara kerja : Daun teh yang dimasukkan melalui feeding berupa pintu yang terdapat di dinding tangki. Pintu ditutup dan dikunci dengan pengunci ulir. Setelah daun teh dimasukkan kemudian kran pemasukan air panas dibuka yang mengalirkan air mendidih berasal dari plate heat
exchanger.
3. Mix Tank
Kapasitas : 6000 liter
Kegunaan : Untuk tempat mencampur sirup dan teh cair pahit menjadi teh cair manis.
Cara kerja : Extract Tea dan sirup yang telah disaring akan dialirkan ke Mix Tank untuk dicampur. Pertama sekali dimasukkan sirup yang kemudian disusul extract Tea dan diukur kemanisannya. Koil yang terdapat di sekeliling Mix Tank akan mempertahankan suhu teh cair manis tetap dalam kondisi panas.
4. Plate Heat Exchange (PHE)
Merk : Alva Laval
Type : M6-MFM
Kegunaan : Menghasilkan air panas untuk bahan baku penyeduhan daun teh.
Cara kerja : Di dalam mesin terdapat plate yang disusun selang-seling, di dalam plate terdapat saluran uap panas untuk
mengalirkan uap dari boiler. Air segar yang telah melalui penyaringan di water treatment akan mengalir melaului sela-sela plate. Ketika mengalir air akan menyerap panas
plate hingga air mendidih.
5. Cosmos Filter
Merk : Seitz
Kegunaan : Untuk memfilter koloid yang berukuran lebih besar dari 4 mikron.
- Bagian Bottling Line 1. Decrater
Merk : KHS-Jerman
Type : Innopack PP A1 – 1400
Kapasitas : 750 krat/jam
Kegunaan : Untuk mengeluarkan botol kosong dari krat.
Cara kerja : Krat yang diletakkan ke roller dan didorong menuju mesin. Krat akan mengenai tuas yang berfungsi sebagai
switch yang akan menghidupkan decrater untuk bergerak
mengambil botol kosong dari krat. 2. Bottle Washer
Merk : Seinz Penta
Type : VB Vontana Jerman
Kegunaan : Untuk proses pencucian botol sebelum pengisian TCM Cara kerja : Mesin pencuci botol beroperasi secara bertahap. Tenaga
penggerak yang digerakkan oleh motor elektronik di transfer ke roda-roda gerigi melalui sebuah alat pengatur (regulating drive) dan reduction gear.
3. Filler
Merk : Strok
Type : TCMO 080128
Kapasitas : 22.500 krat/jam
Kegunaan : Untuk mengisi teh cair manis ke dalam botol
Cara kerja : Botol yang berada di mulut mesin akan diputar oleh pendorong sampai kedudukannya. Selanjutnya dudukan yang bekerja otomatis akan menaikkan botol ke katup pengisian menggunakan tekanan spring/per ulir. Bersamaan dengan berjalan melingkarnya botol dengan teh cair manis selama waktu yang telah ditentukan. Setelah diisi botol akan diturunkan kembali, setelah turun botol akan didorong ke chain conveyor untuk dibawa ke mesin crowner.
4. Crowner
Merk : Goudsmit
Type : TCMO 080128
Kegunaan : Untuk menutup botol dengan crown cork.
Cara kerja : Crown cork dimasukkan ke bagian atas mesin. Crown
cork itu akan secara otomatis tersusun di relnya yang
dapat memegang satu crown cork setiap waktunya. Botol yang otomatis akan terpasang ke botol.
5. Ink Jet Printer
Merk : Marconi data sistem ink Type : Excel/ 170i/ AF
Kapasitas : 22.500 krat/jam
Kegunaan : Untuk mencetak kode produksi di dinding botol
Cara kerja : Botol yang dibawa oleh chain conveyor akan diletakkan dengan mesin pencetak dengan sinar infra merah tepat di bagian sisi botol. Jika sensor menerima pantulan sinar yang mengenai sisi botol maka secara otomatis akan menyemprotkan tinta sesuai dengan format yang telah ditentukan di layar mini monitor printer yang berisi tanggal kadaluarsa, jam dan menit produksi.
6. Crater
Merk : KHS-Jerman
Type : Innopack PP E1-1400
Kapasitas : 22.500 krat/jam
Cara kerja : Botol dibawa menuju mesin menggunakan chain
conveyor. Di mulut mesin terdapat penggerak yang lain
mengatur botol hingga tersusun persegi panjang berukuran 4x6 botol. Sensor kemudian akan menggerakkan lengan crater untuk mengambil botol. Udara akan dipompa ke slave hingga slave akan menyempit dan menjepit botol. Botol yang telah terjepit kemudian akan diangkat dan dimasukkan ke dalam krat.
2.6.2. Peralatan
Peralatan adalah alat perlengkapan yang mendukung dalam perusahaan. Peralatan yang digunakan adalah :
1. Forklift
Merk : Komatsu
Kapasitas : 3.5 ton
Fungsi` : Membawa dan menyusun peti isi yang disusun di atas pallet dari produksi ke gudang barang jadi dan dari gudang barang jadi ke truk dan membawa karung-karung gula dan teh.
2. Chain Conveyor
Jenis : Metal Plate
Lebar : 20 cm
Fungsi : Membawa botol melewati seluruh unit mesin pada
bottling line. 3. Reservoir
Kapasitas : 120 cm3
Fungsi ` : Bak penampungan dan cadangan air sumur.
2.6.3. Utilitas
Selain mesin dan peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan proses produksi sehari-hari, digunakan juga sarana pendukung operasi pabrik (utilitas) yaitu : segala kelengkapan yang berhubungan dengan jalannya proses produksi dan kebutuhan yang diperlukan.
Unit-unit pendukung pada PT. Sinar Sosro , dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Pembangkit listrik, yang diperoleh dari jaringan PLN dengan beban tersambung sebesar 900 KVA dan 1 Generator Set (genset) dengan kapasitas 330 KVA.
Tenaga listrik ini digunakan sebagai :
- Penggerak mesin dan peralatan produksi - Penerangan lingkungan pabrik
2. Mesin air, yang digunakan untuk memompa air dari sumur bor ke dalam tangki penampungan air. Kebutuhan air ini digunakan sebagai :
- Bahan baku untuk memproduksi Teh Botol Sosro - Keperluan service peralatan dan karyawan di pabrik
- Keperluan seluruh bagian-bagian pabrik
3. Bengkel (Work Shop), digunakan untuk membantu kelancaran proses produksi. Fungsi Bengkel (Work Shop) digunakan untuk mendukung dan membantu kelancaran proses produksi :
Bengkel (Work Shop) dipergunakan sebagai :
- Untuk memperbaiki mesin atau peralatan yang rusak
- Tempat penyimpanan mesin dan peralatan yang baru (stock) dan yang rusak untuk diperbaiki
4. Tempat istirahat karyawan, yang dipergunakan sebagai : tempat pelayanan oleh perusahaan untuk memungkinkan para karyawan diransang untuk produktif, yang meliputi :
- Ruang istirahat karyawan - Ruang makan
- Musholla
- Lapangan bola volly - Lapangan bulu tangkis
2.6.4. “Safety & Fire Protection”
Peralatan pelindung dan keselamatan kerja (safety protector) adalah peralatan yang digunakan sebagai pelindung diri pada saat bekerja, terutama di lapangan (pabrik) dengan tujuan untuk mengurangi akibat dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Di PT. Sinar Sosro, penggunaan safety protector pada saat bekerja di pabrik adalah sebuah kewajiban yang harus ditaati.
Beberapa jenis safety protector atau alat pelindung keselamatan kerja yang digunakan di PT. Sinar Sosro, antara lain :
1. Helm
Sebagai pengaman kepala dari benda-benda yang jatuh dari atas 2. Sarung Tangan
Sebagai pelindung jari atau tangan dari bahan yang panas, bahan kimia yang beracun dan berbahaya, atau ketika melakukan pekerjaan yang memotong.
3. Kacamata
Sebagai pelindung mata dari debu, sinar ultraviolet dan radiasi 4. Masker
Sebagai pelindung paru-paru dan saluran pernafasan dari debu dan gas beracun
5. Tutup Telinga
Sebagai pelindung telinga dari suara-suara yang bising 6. Sepatu Pengaman
Sebagai pelindung kaki dari air yang kotor dan benda panas 7. Sepatu boot
2.9. Struktur Organisasi Perusahaan
Sebelum menjalankan suatu aktivitas dalam perusahaan, sangat penting untuk mencantumkan struktur organisasi yang ada sebagai landasan kerja bagi seluruh pegawai yang ada dalam perusahaan.
Sesuai dengan asal kata organisasi atau organizing yaitu organis/organ, yang memiliki arti suatu struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa sehingga satu dan lainnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi dengan adanya hubungan sebagai satu kesatuan. PT. Sinar Sosro mempunyai struktur organisasi berbentuk garis dan fungsional dimana setiap atasan berwewenang memberi perintah kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut. Struktur organisasi ini juga disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan dan pembagian kerja didasarkan pada spesialisasi setiap jabatan untuk mengerjakan tugasnya sesuai dengan spesialisasinya. Struktur organisasi dari PT. Sinar Sosro dapat dilihat pada Gambar 2.15.
2.11. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.11.1. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di PT. Sinar Sosro direkrut dari tenaga kerja dalam negeri, dan sebagian besar dari penduduk sekitar pabrik. Jumlah tenaga kerja sampai Agustus 2007 sebanyak 271 orang, dapat dilihat pada Tabel 2.4 dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 2.4. Perincian Tenaga Kerja di PT. Sinar Sosro
No Jabatan Jumlah
SDM 1 Vice General Manager 1 2 Accounting & Finance Manager 0 3 Asst. Accounting & Finance Manager 1 4 Asst. Accounting Supervisor 1 5 Administrasi Accounting 4 6 Kasir 1 7 Manager Personalia 1 8 Supervisor Personalia 1 9 Sekretaris 1 10 Pay Roll 2 11 Administrasi Personalia 1 12 Receptionist 1 13 Satpam 14 14 Supir 2 15 Office Boy 6 16 Manager QC 1 17 Asst. Supervisor QC 0 18 Administrasi QC 1 19 Analis QC 4 20 Inspector 5 21 Incoming material 1
Tabel 2.5. Perincian Tenaga Kerja di PT. Sinar Sosro (Lanjutan)
22 Petugas BS 2
23 Operator WWTP 3
24 Petugas Vermi Kompos 1 25 Supervisor Purchasting 1 26 Administrasi Purchasting 2 27 Asst. Utilities & Workshops Supervisor 1
28 Mekanik 1 29 Tukang Las 1 30 Petugas C W 1 31 Kenek Tukang 1 32 Supervisor PB/PI 1 33 Kepala Gudang PI 1 34 Kepala Gudang PB 0 35 Administrasi Gudang PB 2 36 Administrasi Gudang PI 1 37 Pengawas Muat PI 2 38 Petugas Sortir Botol PI 2 39 Operator Forklift PI 3 40 Operator Forklift PB 3
41 Selektor pb 10
42 Manager Produksi & Maintenance 1 43 Supervisor Produksi TBS 2 44 Asst. Supervisor Produksi TBS 3 45 Supervisory Trainee 1 46 Administrasi Produksi 2 47 Supervisor Logistik & Sp Part 1 48 Administrasi Logistik 1 49 Administrasi Spare Part 1 50 Petugas Spare Part 3 51 Petugas Logistik 3 52 Operator Utility / PS 3
Tabel 2.6. Perincian Tenaga Kerja di PT. Sinar Sosro (Lanjutan) 53 Operator Mesin TBS 35 54 Asst. Operator 21 55 Selektor TBS 52 56 Cleaner TBS 3 57 PEM Elektrik 3 58 Supervisor AMDK 1 59 Operator AMDK 2 60 Selektor AMDK 10
61 Supervisor TWA & Freso 1
62 Operator TWA 3 63 Selektor TWA 2 64 Cleaner TWA 3 65 Operator Freso 6 66 Selektor Freso 2 67 Cleaner Freso 15 TOTAL 270 2.11.2. Jam Kerja
Agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai maka diperlukan pengaturan jam kerja yang baik. Sesuai dengan ketentuan DEPNAKER bahwa jam kerja seorang karyawan adalah 40 jam/minggu selebihnya diperkirakan sebagai lembur. Maka dari itu, jam kerja PT. Sinar Sosro dibagi menjadi yaitu :
1.Bagian kantor
Waktu kerja Senin – kamis : 08.00 – 12.00; 13.00 – 16.00 Jumat : 08.00 – 12.00; 13.30 – 16.00
2.Shift
Shift ini digunakan untuk karyawan yang bekerja di lantai produksi
(pabrik):
- Shift I jam 00.00 – 08.00 - Shift II jam 08.00 – 16.00 - Shift III jam 16.00 – 24.00
Untuk setiap shift diberlakukan jam istirahat selama 1 jam. Dengan hari kerja selama 25 hari dan pergantian shift dilakukan setiap 1 minggu sekali. Namun jika terjadi hal – hal diluar jam kerja yang mengharuskan seorang karyawan untuk bekerja, maka waktu penambahan ini dihitung sebagai lembur dan akan mendapat upah kerja lembur. Kapasitas produksi yang digunakan merupakan kapasitas optimal tanpa menambah shift kerja (lembur). Perhitungan waktu kerja perminggu adalah sebagai berikut :
Jam kerja efektif satu hari = 23 jam dan 1 jam daily maintenance Jumlah Produksi = 1 minggu = 7 hari kerja x 23 jam/hari
= = 161 jam/minggu
2.11.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang digunakan A. Sistem Pengupahan
Pemberian upah kepada karyawan PT. Sinar Sosro dilakukan setiap akhir bulan. Adapun komponen pengupahan pada karyawan di PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut:
Upah / gaji bulanan, diberikan kepada pekerja tetap, yang besarnya tetap setiap bulannya sesuai dengan bidang masing – masing.
Upah Lembur, diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja melebihi jam kerja biasa,
Tunjangan – tunjangan , terdiri dari: a. Tunjangan jabatan
b. Tunjangan akhir Tahun
c.Tunjangan perjalanan dinas, yang diberikan kepada pegawai yang melakukan perjalanan dinas perusahaan. Biaya – biaya selama perjalanan akan dikembalikan melalui formulir surat pertanggumg jawaban.
d. Tunjangan Hari raya keagamaan
Semua pegawai yang mempunyai masa kerja yang tidak terputus selama tiga bulan pada waktu pembayaran, berhak mendapat pembayaran tahunan sebesar satu bulan gaji
e. Tunjangan meninggal dunia f. Uang penghargaan masa kerja (UPMK) B. Kesejahteraan Sosial
Untuk meningkatkan gairah kerja dan mengurangi beban buruh, perusahaan mrmberikan kesejahteraan dikalangan karyawan dalam bentuk material maupun mental spiritual. Kesejahteraan sosial antara lain :
- Jamsostek, bagi pekerja dan staff perusahaan
- Pakaian seragam dan alat keselamatan kerja untuk perkerja - Fasilitas keagamaan
- Fasilitas olah raga
- Rekreasi seluruh karyawan dan keluarga perusahan - Koperasi karyawan