• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DENGAN METODE FERMENTASI ANAEROB DI MASA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DENGAN METODE FERMENTASI ANAEROB DI MASA PANDEMI COVID-19"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DENGAN METODE FERMENTASI ANAEROB DI MASA

PANDEMI COVID-19

Difa Ratih Puruhita1, Eka Susiyanti2, Fitri Isnaeni3, Kidung Palupi Sabrina4, Radif Nur R.A5, Sarwi Asri6.

1,3,4Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang 2Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

5Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang 6Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

puruhitadifa@gmail.com1; ekasusiyanti@gmail.com2; fitri.isnaeni@students.unnes.ac.id3; palupikidung@gmail.com4; ahmadradif26@students.unnes.ac.id5;

sarwiasri@mail.unnes.ac.id6 Abstrak

Limbah secara umum dianggap sebagai bahan hasil pembuangan suatu proses tertentu yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi, sehingga keberadaannya menimbulkan masalah tersendiri. Namun, tidak semua limbah memiliki persepsi demikian. Melalui perkembangan penelitian yang ada, banyak jenis limbah yang dapat didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali. Misalnya limbah pertanian dan peternakan. Lain halnya dengan jenis limbah yang dihasilkan oleh industri-industri besar, limbah pertanian dan peternakan berbahan dasar organik yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik. Pembuatan pupuk organik didasarkan pasa efek negatif yang ditimbulkan oleh pupuk kimia, baik terhadap tanah maupun tanaman. Pupuk organik hadir untuk memberikan solusi menangani masalah efek negatif pupuk kimia yang dapat menguras kekayaan unsur hara tanah sebagai media tumbuh tanaman menjadi tanah yang miskin unsur hara, sehingga tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut kekurangan nutrisi dan tidak subur.

Kata kunci : limbah, organic, dan fermentasi

Abstract

Waste is generally considered a material resulting from the disposal of a certain process that cannot be used anymore, so its existence creates its own problems. However, not all wastes have this perception. Through the development of existing research, many types of waste can be recycled for reuse. For example agricultural and livestock waste. It is different with the types of waste produced by large industries, agricultural and livestock waste made from organic materials which can be used for the manufacture of organic fertilizers. The manufacture of organic fertilizers is based on the negative effects caused by chemical fertilizers, both on the soil and on plants. Organic fertilizers are here to provide a solution to the problem of the negative effects of chemical fertilizers which can deplete the richness of soil nutrients as a medium for growing plants to become nutrient-poor soil, so that the plants that grow on the soil are nutrient deficient and infertile.

(2)

2 PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Semarang Bersama Melawan Covid-19 (KKN UNNES BMC-19) merupakan program perkuliahan yang diadakan oleh UNNES pada masa pandemi Covid-19. Program kerja ini dilaksanakan oleh mahasiswa UNNES semester tujuh. Salah satu desa yang menjadi tempat pelaksanaan KKN UNNES BMC-19 adalah Desa Winong RT 04 RW 02, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara.

Pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai POC (Pupuk Organik Cair) degan metode fermentasi ananerob adalah salah satu dari delapan program kerja mahasiswa di Desa Winong RT 04 RQ 02. Ide program kerja ini didasari oleh limbah organik cair yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga yang kebanyakan masih dibuang begitu saja oleh masyarakat di Desa Winong RT 04 RW 02.

Limbah tersebut berupa libah organik seperti sayur busuk, nasi yang sudah basi dan lain sebagainya yang tidak difungsikan oleh masyrakat. Limbah organik tersebut, apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan pencemaran lingkungan dan ganguan kesehatan masyarakat yang berada di sekitar sampah tersebut. Limbah yang dibiarkan menumpuk akan membusuk dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap dan mengundang berbagai macam penyakit yang berasal dari hewan seperti lalat, kecoa, tikus dan lain-lain. Selain itu, limbah yang ada juga dapat menyebabkan pencemaran di sumber air bersih yang dapat mengakibatkan sakit pencernaan apabila dikonsumsi oleh

manusia. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan limbah organik dalam pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) dengan metode fermentasi Anaerob.

Fermentasi merupakan aktivitas mikroorganisme baik aerob maupun anaerob yang mampu mengubah atau mentransportasikan senyawa kimia ke subtrat organik (Rahman, 1989). Fermentasi anaerob adalah fermentasi yang pada prosesnya tidak memerlukan udara atau oksigen. Beberapa mikroorganisme dapat mencerna bahan energinya tanpa adanya oksigen. Pada proses ini, hanya sebagian bahan energi itu dipecah kemudian menghasilkan karbondioksida dan air, asetat, etanol, asam volatile, alkohol, dan ester. Pada fermentasi ini, zat organik dikatabolisme tanpa kehadiran oksigen. Artinya, tidak adanya akseptor elektron eksternal melainkakan hanya melalui keseimbangan reaksi oksidasi reduksi internal. Dengan kata lain, prinsip dari fermentasi anaerob ini adalah bahan limbah organik cair dihancurkan oleh mikroba dalam kisaran temperatur dan kondisi tertentu.

Tujuan dilakukannya program kerja ini untuk meningkatkan kepedulian masyarakat Desa Winong RT 04 RW 02, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, program kerja ini juga dimaksudkan untuk mendapatkan lingkungan sehat dan bersih pada masa pandemi Covid-19 melalui Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Sebagai POC (Pupuk Organik Cair) dengan Metode Fermentasi Anaerob.

(3)

3 METODE PELAKSANAAN

Program kerja pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dengan memanfaatkan limbah rumah tangga menggunakan metode fermentasi anaerob ini dilakukan di Desa Winong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara. Program ini diimplementasikan selama periode Kuliah Kerja Nyata UNNES Bersama Melawan Covid-19 (KKN UNNES BMC-19) selama 45 hari sejak penerjunan KKN pada 9 Juli 2020 hingga penarikan KKN pada 22 Agustus 2020.

Bahan utama yang digunakan pada pembuatan pupuk organik cair ini adalah limbah organik seperti kulit pisang, pelepah pisang, ataupun sayur busuk, air cucian beras, nasi yang sudah basi, dan air gula jawa. Alat yang digunakan dalam pelatihan ini adalah wadah untuk menampung limbah organik selama proses fermentasi.

Program kerja Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dengan metode fermentasi anaerob memiliki sasaran yaitu masyarakat Desa Winong, khususnya warga Desa Winong RT 04 RW 02, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara. Pelatihan dilakukan secara daring dengan menggunakan media pelatihan berupa video pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) yang dibuat oleh mahasiswa KKN UNNES BMC-19 dan dibagikan kepada warga melalui grup Whatsapp. Pelatihan dilakukan secara daring dengan mempertimbangkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 yang membatasi adanya perkumpulan warga

sehingga alternatif pelaksanaan program kerja dilakukan secara daring. Langkah kerja diawali dengan melakukan uji coba mandiri pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) oleh mahasiswa KKN UNNES BMC-19. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui langkah kerja yang sesuai dan efektif dalam pembuatan POC dengan metode fermentasi anaerob. Semua bahan berupa limbah organik seperti kulit pisang, air cucian beras, air gula jawa, nasi basi dan limbah organik lainnya dimasukkan dan dicampur dalam satu wadah tertutup. Setelah itu, semua bahan didiamkan dalam wadah selama kurang lebih satu minggu hingga terjadi fermentasi. Selama proses fermentasi, tutup wadah dibuka beberapa saat lalu ditutup kembali untuk melepaskan gelembung yang dihasilkan selama fermentasi agar proses fermentasi tidak terganggu. Ketika semua limbah telah melalui proses fermentasi, pupuk organik cair telah dihasilkan dan dapat dimanfaatkan. Proses pembuatan POC yang dilakukan kemudian didokumentasikan sebagai bahan pelatihan yang selanjutnya akan disampaikan dalam bentuk video pelatihan dengan menggunakan grup Whatsapp.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses dari awal mula pembuatan atau pengolahan pupuk organik cair (POC) dan kegiatan pemberian pelatihan kepada masyarakat dilakukan secara digital dengan memanfaatkan media sosial. Proses digitalisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisasi persebaran virus corona namun tetap bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat dari rumah. Berikut hasil dari digitalisasi pembuatan pupuk organik cair dan

(4)

4 pelatihannya kepada masyarakat Desa

Winong RT 04 RW 02, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara.

a. Video proses pembuatan pupuk organik cair yang diunggah di YouTube yang nantinya akan menjadi media dan bahan atau materi pelatihan kepada masyarakat.

b. Pelatihan pembuatan pupuk organik cair kepada masyarakat melalui Whatsapp Grup dengan menggunakan media audiovisual yang telah dibuat dan diunggah di media sosial YouTube sebagai bahan materi pelatihannya.

Pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini merupakan salah satu program kerja dari KKN UNNES BMC-19 tahun 2020 yang bertempat di Desa Winong RT 04 RW 02 Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara. Selama dilakukannya pelatihan pembuatan pupuk organik cair tersebut, peserta yang merupakan warga RT 04 RW 02 mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan antusias dan senang. Hal ini ditandai dengan adanya diskusi di dalam pelatihan tersebut yang menunjukkan adanya timbal balik selama kegiatan dan tidak hanya berlangsung satu arah saja dari pemberi materi.

Dengan dilakukannya pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini, masyarakat ikut berperan dalam merawat dan melestarian lingkungan dengan cara memanfaatkan limbah organik sisa rumah tangga sehingga tidak dibuang begitu saja melainkan diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Selain itu, dengan diadakannya pelatihan ini juga menambah wawasan baru bagi masyarakat serta mengajak masyarakat untuk tetap produktif meski ditengah masa pandemi.

Alasan diberikannya pelatihan pembuatan pupuk organik cair tersebut ialah karena proses pembuatannya yang mudah dan sederhana namun memiliki berbagai manfaat. Menurut Ambarwati (2007), pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah: 1) dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman

leguminosae sehingga meningkatkan

kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, 2) dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat,

(5)

5 meningkatkan daya tahan tanaman

terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, 3) merangsang pertumbuhan cabang produksi, 4) meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta 5) mengurangi gugurnya daun, bunga, dan bakal buah. Dengan berbagai manfaat yang dapat dihasilkan dari pupuk organik cair tersebut semakin mendorong minat dari masyarakat untuk mempelajari dan mengetahui bagaiamana cara membuat pupuk organik cair tersebut.

Pada pelatihan pembuatan pupuk organik cair kali ini, digunakan limbah kulit pisang sebagai bahan dasar utamanya. Menurut Yuwono (2006), limbah kulit pisang dalam proses pembuatan pupuk organik cair berfungsi sebagai sumber mikroorganisme yang mana akan berperan dalam proses fermentasi serta dekomposisi. Selain itu, digunakan juga bahan lain seperti nasi basi dan air gula jawa yang sama-sama berfungsi sebagai sumber energi bagi mikroorganisme tersebut agar tetap bertahan hidup sehingga proses fermentasi berjalan dengan baik dan pupuk yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang baik. Selain itu, juga terdapat satu bahan lagi dalam pembuatan pupuk organik cair ini yaitu air cucian beras. Menurut Hadisuwito (2007), dalam kandungan air cucian beras banyak mengandung nutrisi yang baik bagi tanaman yang dapat mencegah tanaman layu, menghambat pertumbuhan zat patogen dll. Selain itu, air cucian beras juga dapat sebagai sumber mikroorganisme sampingan apabila mikroorganisme yang dihasilkan dari kulit pisang masih kurang ataupun mati. SIMPULAN

Limbah Rumah Tangga Sebagai POC (Pupuk Organik Cair) degan metode fermentasi Ananerob. Bahan utama yang digunakan pada pembuatan pupuk organik cair ini adalah limbah organik seperti kulit pisang, pelepah pisang, ataupun sayur busuk, air cucian beras, nasi yang sudah basi, dan air gula jawa. Pada pelatihan pembuatan pupuk organik cair kali ini digunakan limbah kulit pisang sebagai bahan dasar utamanya. Menurut Yuwono (2006), limbah kulit pisang dalam proses pembuatan pupuk organik cair berfungsi sebagai sumber mikroorganisme yang mana akan berperan dalam proses fermentasi serta dekomposisi. Ketika semua limbah telah melalui proses fermentasi, pupuk organik cair telah dihasilkan dan dapat dimanfaatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Erlina. (2007). Pembuatan Pupuk Cair. Jurnal Pengabdian Masyarakat UNY. 2(6).

Yuwono, Teguh. (2006). Kecepatan Dekomposisi dan kualitas Kompos Sampah Organik. Jurnal Inovasi Pertanian. 4(2).

Hadisuwito, Sukamto. (2007). Membuat Pupuk Kompos Cair (III). Jakarta: Agromedia Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa postur dan pose asanas adalah alami, alami yang dimaksud adalah pose dan postur yang ada terbentuk karena terinspirasi oleh berbagai pose yang ada di alam

Tahap Kecergasan Fizikal Dalam Kalangan Murid Sekolah Menengah Rendah Di Kawasan Tangga Batu, Melaka.. Liza Mohd Alias, Mohd Radzani Abdul Razak &

Metode SWOT digunakan untuk mengetahui apa kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang terdapat pada Wana Wisata Tanjung Papuma sebagai objek wisata sehingga

[r]

Selain dari tidak terdatanya hasil produksi dengan baik hal ini juga memunculkan asumsi mengenai letak geografis yang kemungkinan mempengaruhi pada studi kasus yang

Selain itu, untuk menggarap data-data angka dengan statistik, walau angka-angka itu relatif cukup besar jumlahnya, kita dapat memanfaatkan jasa komputer secara cepat

Table 2: Immunization schedule, 2016 Vaccine Age of administraion.

Setelah dilakukan pengamatan morfologi dari sampel bulu babi yang didapat, kemudian dilakukan identifikasi bulu babi dan jenis bulu babi tersebut dengan