DAILY RESEARCH
Statistics
Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
Ekonomi AS tumbuh 2,8% di kuartal III.
Sawit Sumbermas Tawarkan Saham IPO Maksimal Rp 970 per Lembar
Bisnis redup, Bakrie Telecom gagal bayar.
Pabrik Forging Parts AUTO Rampung 2014.
P
erdagangan
saham
kemarin didominasi aksi
beli terutama terhadap saham
Grup Astra, perbankan
big-caps, tambang batubara dan
emiten sektor CPO. IHSG
berhasil ditutup menguat
36,349
poin
(0,8%)
di
4486,109. Penguatan ini lebih
dipicu aksi beli sejumlah fund
lokal.
Sedangkan
asing
cenderung melepas kembali
portofolionya terlihat dari net
selling yang mencapai Rp.95
miliar.
Penguatan
IHSG
kemarin tidak sejalan dengan
tren yang terjadi di sejumlah
bursa utama Asia yang cenderung ditutup di teritori negatif.
Sementara tadi malam Wall Street ditutup terkoreksi.
Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,97% dan 1,32%
ditutup di 15593,98 dan 1747,15. Koreksi ini terutama dipicu
kekhawatiran The Fed akan mempercepat pengurangan
stimulusnya (QE3) menyusul pertumbuhan ekonomi AS 3Q13 yang
mencapai 2,8% melampaui perkiraan awal 2% dan 2Q13 2,5%. Dari
zona Euro, bank sentral zona Euro (ECB) secara tidak terduga
menurunkan tingkat bunga acuannya 25 bp menjadi 0,25%
menyusul rendahnya inflasi Oktober yang hanya 0,7%. Langkah
ECB tersebut menimbulkan kekhawatiran pemulihan ekonomi di
kawasan tersebut. Penurunan bunga di zona Euro menyebabkan
nilai tukar Euro kembali melemah.
Kondisi pasar saham global yang bergerak di zona negatif
tersebut bisa mempengaruhi sentimen pasar pada perdagangan
hari ini. IHSG diperkirakan akan rawan terkoreksi mendekati level
resisten 4530. Sedangkan tahanan bawah ada di 4415.
IHSG : S1 4450 S2 4415 R1 4500 R2 4530
Index Last Chg % DJIA 15593.98 (152.90) (0.97) S&P 500 1747.15 (23.34) (1.32) FTSE 100 6697.22 (44.47) (0.66) CAC 40 4280.99 (5.94) (0.14) DAX 9081.03 40.16 0.44 NIKKEI 225 14228.44 (108.87) (0.76) HANGSENG 22811.03 (225.91) (0.98) STI 3202.10 (14.56) (0.45) SHENZHEN 1011.26 (12.61) (1.23) SHANGHAI 2129.40 (10.21) (0.48) Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 94.54 (0.40) (0.42) CPO (RM/M.T) 2543.00 32.00 1.27 Gold (USD/T.oz) 1308.60 (7.70) (0.58) Nikel (USD/M.T 13945.00 (340.00) (2.38) Timah (USD/M.T) 22700.00 (300.00) (1.30) Coal (USD/M.T) 85.05 0.00 0.00 Exchange Rates Chg % IDR/USD 11390.00 (10.00) (0.09) USD/EUR 1.341 (0.01) (0.76) JPY/USD 98.17 (0.52) (0.53) IDR/SGD 9147.46 (27.23) (0.30) IDR/AUD 10779.27 (18.70) (0.17) Dual Listed USD IDR Chg %TLK.NYSE 39.87 11353 (0.12) (0.30) Top Gainers IDR % Chg
KBRI-W2 2 100 1
BULL-W 2 100 1
INVS 1,050 25 210
MYTX 310 24 60
CMPP 600 15 80
Top Losers IDR % Chg
MFMI 150 (21.10) (40)
BIPP-W 45 (21.10) (12)
STAR-W 4 (20.00) (1)
GAMA 295 (18.10) (65)
GEMS 1,760 (14.10) (290) Top Value IDR % (miliar)
BBRI 8,000 3.20 559 B TRAM 1,530 0.70 507 B TLKM 2,275 0.00 498 B UNTR 19,200 4.90 458 B
LPKR 1,070 1.90 376 B
Top Volume IDR % (juta)
LPKR 1,070 1.90 351.821 TRAM 1,530 0.70 330.627 ASRI 570 1.80 275.624 ADRO 1,080 4.90 251.723 KLBF 1,340 2.30 238.995 IHSG 4,486.11 Change 53.31 Change (%) 1.20 Change (%/ytd) 3.92 Total Value (IDR triliun) 5.539 Total Volume (miliar saham) 4.305 Net Foreign Buy (IDR miliar) (95.370)
Ekonomi AS tumbuh 2,8% di kuartal III. Perekonomian di Amerika Serikat naik di kuartal ketiga dengan pertumbuhan di atas perkiraan. Kementerian Perdagangan AS melaporkan, produk domestik bruto (PDB) AS naik 2,8% setelah naik 2,5% di kuartal II. Sebe-lumnya, analis yang dihubungi Bloomberg memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS hanya 2%. Sementara itu, data pekerjaan akan dirilis besok, yang akan menjadi acuan Federal Reserve untuk membuat stimulus moneter. "Pertumbuhan stabil, tapi tidak terlalu bagus," kata Jonathan Basile, ekonom Credit Suisse dalam sebuah laporan di New York. Ia bilang, p[ada kuartal IV nanti akan terasa dampak shutdown pemerintahan AS yang terjadi di awal Oktober. (Kontan Online)
Sawit Sumbermas Tawarkan Saham IPO Maksimal Rp 970 per Lembar. Perusahaan perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk menawarkan harga saham di kisaran Rp 670-Rp 970 per saham dalam Initial Public Offering (IPO) yang rencananya akan digelar pada bulan November 2013. Perseroan akan memperoleh dana segar sekitar Rp 1,45 triliun dalam IPO ini. Perseroan akan melepas jumlah saham sebanyak-banyaknya 1,5 miliar lembar saham atau 15,7% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Dia menyebutkan, nantinya dana hasil IPO tersebut, sebesar 60%akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan yang meliputi per-luasan lahan perkebunan, pembangunan PKS serta sarana pendukungnya. Sementara sekitar 25% akan digunakan untuk melunasi utang bank, dan sebesar 15% akan digunakan untuk membiayai modal kerja. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BNP Paribas Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT RHB OSK Securities Indonesia. Perkiraan jadwal emisi adalah sebagai berikut: pernyataan tanggal efektif pada 29 November 2013, masa penawaran 3 – 5 Desember 2013, dan tanggal penjatahan 9 Desember 2013. Saham ini direncanakan akan mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Desember 2013. (Detikcom)
Bisnis redup, Bakrie Telecom gagal bayar. Persaingan sengit bisnis telekomunikasi mencekik emiten sektor ini, terutama, operator berbasis code division multiple access (CDMA). Salah satu operator CDMA, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), bahkan gagal membayar ku-pon bunga obligasi yang jatuh tempo, kemarin, lantaran tak memiliki dana cukup. BTEL tak sanggup membayar kuku-pon bunga atas obli-gasi bertajuk guaranteed senior notes yang diterbitkan anak usahanya, Bakrie Telecom Pte Ltd. Utang pokok obliobli-gasi yang terbit 7 Mei 2010 tersebut, senilai US$ 250 juta dengan kupon 11,50%. Pembayaran kupon ini jatuh tempo setiap 7 Mei dan 7 November saban ta-hunnya, hingga jatuh waktu obligasi pada 7 Mei 2015. Hitungan kasar, kupon yang harus dibayar BTEL, kemarin, sekitar Rp 163,72 miliar (kurs tengah BI Rp 11.389 per dollar AS). Sekretaris Perusahaan BTEL, Imanuddin Kencana mengaku, BTEL telah bernegosiasi dengan para pemegang obligasi untuk merestrukturisasi dan menunda pembayaran kupon obligasi. Upaya ini dilakukan untuk menyelamatkan opera-sional BTEL. BTEL menunjuk FTI Consulting untuk menelaah bisnis dan finansial perusahaan. Selain itu dibentuk juga steering committee (SC) yang terdiri dari konsultan FTI dan perwakilan kreditur untuk membahas penundaan pembayaran bunga obligasi. (Kontan Online)
Pabrik Forging Parts AUTO Rampung 2014. Produsen suku cadang otomotif PT Astra Otoparts Tbk terus melanjutkan pembangunanpabrik anak usaha hasil patungannya, yakni PT Metal Art Astra Indonesia, yang sudah dimulai September 2013 lalu. Jika tak ada aral melintang, pabrik ini siap beroperasi pada Juni 2014. Direktur PT Astra Otoparts Tbk Robby Sani mengatakan, pembangunan pabrik milik Metal Art sesuai dengan jadwal. Rencananya, pembangunan pabrik ini memakan waktu sembilan bulan. Catatan saja, Metal Art Astra Indonesia adalah perusahaan patungan antara Astra Otoparts dengan perusahaan asal Jepang, Metal Art. Kelak, pabrik yang dibangun di Karawang, Jawa Barat, yang menelan investasi sekitar US$ 45,3 juta ini bakal memproduksi forging parts untuk mobil seperti crankshaft, gears, dan connecting rod. Perusahaan berkode emiten AUTO ini terus menggenjot ekspansinya di 2013. Yang terbaru, mulai bulan lalu, melalui anak usahanya yakni Akebono Brake Astra Indonesia, AUTO melakukan ekspor perdana komponen caliper assy untuk Nissan Motor Manufacturing (UK) Ltd. Gencarnya ekspansi yang dilakukan tahun ini tentu saja berdampak positif pada pendapatan perusahaan. Hingga kuartal III-2013, AUTO mampu membukukan pendapatan Rp 7,76 triliun, tumbuh 25,97% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Robby bilang, kenaikan pendapatan itu didukung oleh pertumbuhan penjualan di pasar ritel. Meski begitu, laba bersih perusahaan justru jeblok. Hingga kuartal III-2013, AUTO hanya membukukan laba bersih Rp 645,91 miliar, turun 15,75% dibanding periode yang sama tahun lalu. (Kontan Online)
PTBA raih fasilitas utang Rp 12 triliun. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) siap menggarap proyek besar di tahun depan. Perusahaan batubara ini memang tengah getol mendorong diversifikasi bisnis terutama di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Tahun depan, PTBA menyiap-kan diri untuk menggarap proyek PLTU Mulut Tambang di Banko Tengah, Muara Enim, Sumatera Selatan. Nilai investasi proyek berka-pasitas 2x620 mega watt (MW) itu sebesar US$ 1,59 miliar atau sekitar Rp 18,11 triliun jika dikonversi dengan kurs saat ini Rp 11.389 per dolar Amerika Serikat (AS). Untuk menggarap proyek besar itu, PTBA bakal mendapatkan pinjaman dari perbankan China sebesar Rp 12 triliun. Sementara sisa pendanaan dari kas internal. Direktur Utama PTBA, Milawarma mengatakan, saat ini PTBA tengah membicarakan ketentuan (term and condition) struktur utang tersebut dengan pihak perbankan. PTBA berharap, pada awal tahun depan, perjanjian utang itu sudah bisa ditandatangani. Dalam proyek ini, PTBA bekerja sama dengan China Huadian Hong Kong Company Limited. Di proyek itu, PTBA menguasai 45% saham dan sisanya dimiliki Huadian. Pada tahun 2012, kedua perusahaan itu membentuk perusahaan joint venture bernama PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP). Kesepakatan jual beli listrik sudah ditandatangani pada September tahun lalu. Financial closing untuk proyek itu akan dilakukan pada kuartal I 2014 sekaligus dimulainya pembangunan konstruksi. Harapannya, pada 2017, proyek itu sudah bisa beroperasi. Milawarma bilang, proyek tersebut membutuhkan konsumsi batubara sebesar 5,4 juta ton per tahun. Selain proyek PLTU 2x620 MW ini, PTBA juga tengah menggarap beberapa proyek lain. PTBA bersama PT PLN dan Tenaga National Berhad dari Malaysia telah menandatangani joint development agreement (JDA) untuk mengembangkan PLTU dengan ka-pasitas 800 MW-1.200 MW di mulut tambang wilayah Peranap, Indragiri Hulu, Riau. Nilai investasi proyek ini US$ 1,8 miliar. Saat ini, proyek itu memasuki tahap pengadaan konsultan untuk studi kelayakan dan akan mulai beroperasi di tahun 2018. Dalam menyiapkan berbagai proyek tersebut, PTBA akan menambah alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun depan menjadi sebesar Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun. Jumlah belanja modal itu naik hampir dua kali lipat dari tahun ini yang diperkirakan terserap Rp 2,2 triliun. Hingga kuartal III tahun ini, perusahaan pelat merah ini sudah menyerap belanja modal sebesar Rp 1,21 triliun. (Kontan Online)News Update
2
Stock Picks
3BMTR 1850-1960.
Tren pelemahan rupiah terhadap dolar AS telah menekan kinerja keuangan Global Mediacom Tbk
(BMTR) pada 3Q13. Ini terutama terlihat dari beban rugi kurs sepanjang 3Q13 yang naik 340% (yoy) mencapai Rp.392
miliar dibandingkan periode 3Q12 yang sebesar Rp.52 miliar. Ini membuat rugi kurs sepanjang 9M13 naik 310%
mencapai Rp.474 miliar dari Rp.164 miliar (9M12). Rugi kurs ini salah satu penyebabnya adalah anak usaha perseroan,
MNC Sky Vision Tbk (MSKY), memiliki utang obligasi sebesar USD165 juta. Selain rugi kurs, perseroan juga menghadapi
naiknya beban bunga dan keuangan sepanjang 9M13 sebesar 58% (yoy) mencapai Rp.325 miliar dari Rp.267 miliar
(90M12). Ini mengakibatkan laba bersih perseroan sepanjang 9M13 turun 28% menjadi Rp.632 miliar dibandingkan
periode 9M12 sebesar Rp.881 miliar. Padahal perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan yang solid mencapai
17%, ditopang oleh pendapatan iklan yang naik 11% mencapai Rp.4,37 triliun dibandingkan periode yang sama 2012
sebesar Rp.3,94 triliun. Pendapatan konsolidasi perseroan periode 9M13 tumbuh 17% mencapai Rp.7,32 triliun dari
periode 9M12 sebesar Rp.6,28 triliun. Untuk mengurangi beban bunga, perseroan berencana membiayai kembali
obligasi perseroan melalui pinjaman sindikasi sebesar USD200 juta dengan tingkat bunga LIBOR+4,25%. Rencana
pembiayaan kembali obligasi tersebut akan menghemat beban bunga sekitar USD10 juta per tahun. Akibat rugi kurs dan
naiknya beban bunga maka proyeksi laba tahun ini sebesar Rp.1,3 triliun bakal sulit tercapai. Sedangkan pendapatan
tahun ini diperkirakan tumbuh 17,15% mencapai Rp.10,46 triliun. Laba bersih diperkirakan hanya mencapai Rp.1,09 triliun
dengan marjin bersih 10,5%, atau turun 15,5% dari 2012 sebesar Rp.1,3 triliun. EPS tahun ini diperkirakan hanya Rp.78,25.
Sedangkan tahun depan pendapatan diperkirakan tumbuh 20% mencapai Rp.12,55 triliun dan laba bersih naik 42,8%
mencapai Rp.1,57 triliun dengan asumsi marjin 12,5%. EPS proyeksi 2014 sebesar Rp.111,78. Pada harga saat ini di
Rp.1910 saham BMTR ditransaksikan dengan PE 24,4x (E/13) dan PE 17x (E/14). Harga saham BMTR berpeluang
ditransaksikan dengan PE 19x (E/14) atau berpeluang mencapai target harga di Rp.2125. Secara technical saat ini support
ada di Rp.1850 dan resisten di Rp.1960. Harga terbaik melakukan pembelian di bawah Rp.1800. Sementara faktor positif
yang mengangkat harga sahamnya saat ini adalah adanya aksi korporasi berupa buy-back saham. Namun harga
sahamnya saat ini relatif tinggi dibandingkan prospek pertumbuhan labanya yang terbatas menyusul meningkatnya
resiko akibat tren pelemahan rupiah dengan beban utang dolar yang besar. Sell on Strength, SL 1800
Stock Picks
4
ADRO 1030-1130.
Harga saham Adaro Energy Tbk (ADRO) kemarin kembali melanjutkan tren penguatannya. Aksi beli
cenderung meningkat dengan volume transaksi mencapai 125 juta saham dibandingkan rata-rata hariannya dalam
sebulan terakhir yang hanya 50 juta saham. Harga sahamnya kemarin mencoba menembus resisten di Rp.1090 namun
masih ditutup di Rp.1080. Harga saham ADRO berpeluang melanjutkan tren penguatannya apabila berhasil menembus
Rp.1090 dengan target ke Rp.1130. Sedangkan support level saat ini di Rp.1030. Peluang penguatan harga saham emiten
batubara tersebut terutama ditopang tren penguatan harga komoditas batubara memasuki kuartal terakhir tahun ini.
Saat ini harga batubara telah berada di atas USD80/MT ketimbang beberapa bulan lalu yang masih di level sekitar
USD78/MT. Namun kenaikan harga batubara saat ini hanya dampak musiman menyusul meningkatnya permintaan
batubara sebagai sumber energi memasuki musim dingin di bumi belahan utara. Sementara di Asia, China sebagai salah
satu negara konsumsi batubara besar dunia juga cenderung meningkat aktivitas industrinya yang berdampak positif
bagi sentimen harga batubara dunia. Sepanjang sembilan bulan pertama 2013 (9M13) pendapatan usaha perseroan
turun 12% menjadi USD2,43 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan harga jual rata-rata yang mengalami penurunan
20% seiring melemahnya harga batubara global. Sedangkan volume penjualan naik 12,75% mencapai 39,11 juta ton
dibandingkan periode yang sama 2012 sebesar 34,68 juta ton. Dari sisi biaya, perseroan berhasil menurunkan biaya kas
batubara (tidak termasuk royalti) sebesar 9% menjadi USD34,68/ton. EBITDA perseroan sepanjang 9M13 turun 31%
menjadi USD626 juta. Target EBITDA tahun ini sekitar USD750 hingga USD900 juta. Marjin EBITDA stabil di 26%. Laba
bersih perseroan sepanjang 9M13 turun 47% mencapai USD183 juta. Bila dilihat secara kuartalan, pendapatan usaha
perseroan cenderung meningkat karena ditopang volume penjualan yang meningkat. Pendapatan usaha 2Q13 tumbuh
13,26% (qoq) dan 3Q13 tumbuh 2% (qoq). Volume penjualan batubara 3Q13 tumbuh 2,5% mencapai 14,11 juta ton
dibandingkan 2Q13 sebesar 13,77 juta ton. Tahun ini seiring dengan membaiknya harga batubara pada 4Q13 maka
pendapatan usaha diperkirakan mencapai USD3,44 miliar atau turun 7,56% dari 2012 sebesar USD3,72 miliar. Sedangkan
laba bersih tahun ini diperkirakan mencapai USD246,60 juta atau turun 36% dari 2012 sebesar USD385,35 juta. EPS
proyeksi tahun ini sebesar USD0,0077 atau Rp.87 (1USD=Rp.11300). Pada harga saat ini di Rp.1080, ADRO ditransaksikan
dengan PE 12,4x. Harga tersebut relatif lebih tinggi ketimbang industrinya yang saat ini ditransaksikan dengan rata-rata
PE 9,6x. Sell on Strength, SL 990
Stock Picks
5
BBRI 7800-8250.
Dengan menggunakan pendekatan candlestick pattern, pergerakan harga saham Bank Rakyat
Indonesia Tbk (BBRI) dalam tiga sesi perdagangan terakhir berhasil membentuk pola revesal trend dari tren turun
sebelumnya, dengan terbentuknya long white candle kemarin yang didahului doji star. Pola yang terbentuk hampir
menyerupai pola morning doji star yang mengindikasikan sinyal bullish. Harga sahamnya kemarin berhasil ditutup di
harga tertinggi dalam tiga sesi perdagangan terakhir yakni di Rp.8000. Peluang penguatan lanjutan akan menguji
resisten di Rp.8400 dengan resisten sederhana di Rp.8250. Sedangkan level support saat ini bergeser ke Rp.7800.
Sementara dari sisi kinerja hingga kuartal tiga 2013 (3Q13), perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit di atas
rata-rata industri yakni mencapai hampir 30%. Rata-rata pertumbuhan kredit perbankan hingga Agustus lalu menurut
data BI mencapai 22%. Laba bersih BBRI sepanjang Januari-September 2013 tumbuh 17,3% mencapai Rp.15,45 triliun.
Pertumbuhan laba tersebut di atas pertumbuhan laba periode 1H13 yang tumbuh 16,3%. Sedangkan pertumbuhan
pendapatan bunga bersih hingga 3Q13 mencapai Rp.30,30 triliun naik 16,65% dari periode yang sama 2012 sebesar
Rp.25,98 triliun. Sejumlah rasio keuangan BBRI juga menunjukkan kondisi keuangan yang solid. Ini terlihat dari rasio CAR
mencapai 17,13% di atas rata-rata industri sebesar 16,35%. Rasio NPL gross sebesar 1,77% dibawah rata-rata industri 2%.
Sedangkan ROE mencapai 33% relatif tinggi dibandingkan rata-rata ROE industri sebesar 25%. Rasio NIM juga di atas
rata-rata industri yang sebesar 5,93% yakni mencapai 8,25%. Pada harga saat ini BBRI ditransaksikan dengan PBV 2,6x
dan PE 9,3x (E/13). Harga sahamnya tersebut relatif murah dibandingkan emiten bank yang beraset di atas Rp.300 triliun
yang saat ini ditransaksikan dengan rata-rata PBV 2,8x dan PE 12,4x. Pada PBV 2,8x maka target harga saham BBRI
diperkirakan akan mencapai Rp.8600 atau memiliki ruang penguatan 7,5%. Trading Buy, SL 7500
Jumat, 08 November 2013
Saham Pilihan
ASII 6600-6900 SoS, SL 6300
UNTR 18700- 20100 SoS, SL 18600
INDF 6600-6900 TB, SL 6400
SMRA 1030-1080 TB, SL 980
INCO 2450-2575 BoW, SL 2375
INDY 780-850 BoW, SL 760
Stock View
6
Jumat, 08 November 2013
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q2 2013 G (%) EPS Q2 13 G (%) PE
IHSG
4486.11 4503.18 4520.24 4460.22 4434.32
PERKEBUNAN AALI 21050 21,266.67 21,483.33 20,716.67 20,383.33 5,495,534.00 -2.68 455.30 -25.21 23.12 BWPT 1020 1,043.33 1,066.67 993.33 966.67 546,351.26 5.01 21.16 -44.27 24.10 LSIP 1720 1,763.33 1,806.67 1,663.33 1,606.67 1,927,529.00 -13.57 26.26 -71.97 32.75 SGRO 1820 1,843.33 1,866.67 1,803.33 1,786.67 SIMP 820 846.67 873.33 796.67 773.33 6,454,605.00 -7.52 6.82 -84.28 60.14 UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 1080 1,106.67 1,133.33 1,046.67 1,013.33 15,681,584.59 -14.35 35.76 -53.60 15.10 BORN 215 221.67 228.33 211.67 208.33 BRAU 183 185.33 187.67 180.33 177.67 7,169,850.05 -1.84 -12.09 -12.91 -7.57 BUMI 425 433.33 441.67 418.33 411.67 DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 1,187,271.77 -23.79 -3.08 33.46 -8.10 HRUM 3300 3,358.33 3,416.67 3,233.33 3,166.67 4,617,446.50 -16.48 80.53 -74.37 20.49 ITMG 29600 30,033.33 30,466.67 29,233.33 28,866.67 10,818,499.39 -5.24 -1,024.92 -149.51 -14.44 PTBA 12100 12,266.67 12,433.33 11,816.67 11,533.33 5,433,619.00 -6.15 377.64 -44.06 16.02 PTRO 1390 1,406.67 1,423.33 1,366.67 1,343.33 1,807,445.37 9.27 105.99 -45.90 6.56
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 116 118.00 120.00 115.00 114.00 456,704.00 143.71 5.71 857.78 10.16 ELSA 320 323.33 326.67 313.33 306.67 1,974,037.00 -13.75 11.41 72.34 14.02
ENRG 82 83.33 84.67 81.33 80.67
ESSA 2450 2,450.00 2,450.00 2,450.00 2,450.00 197,928.35 -24.51 69.88 -16.18 17.53 MEDC 2600 2,650.00 2,700.00 2,550.00 2,500.00 4,254,873.80 -19.03 15.20 56.26 85.52
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 1500 1,516.67 1,533.33 1,486.67 1,473.33 INCO 2525 2,558.33 2,591.67 2,483.33 2,441.67 5,021,085.37 24.51 44.03 736.26 28.67 TINS 1590 1,606.67 1,623.33 1,576.67 1,563.33 2,793,577.00 -32.35 27.25 -59.17 29.18 SEMEN INTP 20000 20,233.33 20,466.67 19,883.33 19,766.67 8,917,704.00 8.85 657.71 11.83 15.20 SMCB 2600 2,625.00 2,650.00 2,575.00 2,550.00 4,481,736.00 6.95 60.95 -7.40 21.33 SMGR 13850 14,016.67 14,183.33 13,716.67 13,583.33 11,422,242.66 31.93 435.73 22.87 15.89
LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 99 100.00 101.00 98.00 97.00 JPRS 305 306.67 308.33 301.67 298.33 KRAS 540 546.67 553.33 536.67 533.33 PAKAN TERNAK CPIN 3875 3,950.00 4,025.00 3,825.00 3,775.00 11,984,498.00 17.03 93.35 -9.50 20.75 JPFA 1410 1,436.67 1,463.33 1,366.67 1,323.33
OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 6700 6,783.33 6,866.67 6,583.33 6,466.67 94,279,000.00 -1.71 217.84 -8.88 15.38 GJTL 2100 2,166.67 2,233.33 2,066.67 2,033.33 6,129,102.00 -3.72 131.86 -12.67 7.96
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 10900 11,083.33 11,266.67 10,783.33 10,666.67 INDF 6750 6,816.67 6,883.33 6,666.67 6,583.33 MYOR 29400 29,533.33 29,666.67 29,233.33 29,066.67 5,796,156.81 6.50 589.00 34.29 24.96 ROTI 5950 6,000.00 6,050.00 5,900.00 5,850.00 706,876.77 23.93 74.80 4.74 39.77 GGRM 34850 34,983.34 35,116.67 34,733.34 34,616.67 26,637,719.00 13.07 1,144.54 4.82 15.22 INAF 176 179.00 182.00 173.00 170.00 346,228.92 -14.45 -3.00 -251.48 -29.33 KAEF 630 650.00 670.00 600.00 570.00 1,740,950.51 9.95 7.70 -48.98 40.91 KLBF 1340 1,373.33 1,406.67 1,303.33 1,266.67 7,421,128.22 18.85 18.16 11.62 36.90
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
UNVR 30200 30,550.00 30,900.00 30,000.00 29,800.00 15,430,393.00 15.50 370.10 21.21 40.80 * Seluruh revenue dalam juta rupiah. Kurs 1USD : Rp. 9500
7 EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REVENUE 2012 G (%) EPS 2012 G (%) PE
PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 280 286.67 293.33 276.67 273.33 2,427,175.34 4.76 21.82 2.31 6.42 ASRI 570 586.67 603.33 556.67 543.33 1,822,995.20 63.46 38.04 42.10 7.49 BKSL 199 200.33 201.67 197.33 195.67 BSDE 1540 1,570.00 1,600.00 1,510.00 1,480.00 2,899,355.45 80.85 87.65 160.65 8.78 COWL 425 431.67 438.33 411.67 398.33 178,797.61 20.66 5.60 -18.50 37.94 CTRA 970 1,006.67 1,043.33 946.67 923.33 2,476,041.16 87.74 28.25 145.37 17.17 CTRP 760 786.67 813.33 746.67 733.33 844,546.15 173.53 40.85 149.82 9.30 CTRS 2050 2,116.67 2,183.33 2,016.67 1,983.33 544,397.99 8.82 103.60 61.38 9.89 ELTY 50 50.00 50.00 50.00 50.00 KIJA 225 233.33 241.67 218.33 211.67 MDLN 800 806.67 813.33 796.67 793.33 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 1880 1,913.33 1,946.67 1,853.33 1,826.67 DGIK 173 176.67 180.33 170.67 168.33 663,052.06 18.56 6.75 106.81 12.82 PTPP 1280 1,300.00 1,320.00 1,250.00 1,220.00 SSIA 800 823.33 846.67 783.33 766.67 2,349,408.81 32.98 81.19 2.70 4.93 TOTL 690 723.33 756.67 673.33 656.67 1,189,067.60 38.83 29.20 18.45 11.81 WIKA 1870 1,896.67 1,923.33 1,846.67 1,823.33 5,282,412.94 31.28 45.66 55.68 20.48
INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 5000 5,050.00 5,100.00 4,950.00 4,900.00 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 3075 3,100.00 3,125.00 3,050.00 3,025.00 472,349.52 6.57 92.94 -4.49 16.54 JSMR 5300 5,316.67 5,333.33 5,266.67 5,233.33 4,752,555.94 45.17 111.96 -17.71 23.67 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 50.00 50.00 50.00 50.00 1,304,870.67 -5.12 -9.57 60.96 -2.61 EXCL 4900 5,008.33 5,116.67 4,683.33 4,466.67 10,290,761.00 0.02 78.56 -54.11 31.19 ISAT 3950 3,991.67 4,033.33 3,916.67 3,883.33 11,708,059.00 12.83 -42.54 -75.37 -46.43 TLKM 2275 2,300.00 2,325.00 2,250.00 2,225.00 40,160,000.00 8.25 353.42 10.84 3.22 TRANSPORTASI GIAA 495 498.33 501.67 488.33 481.67 MBSS 1030 1,046.67 1,063.33 1,016.67 1,003.33 743,824.85 15.24 110.92 11.99 4.64 WINS 630 630.00 630.00 630.00 630.00 813,321.40 50.87 31.08 14.95 10.13
KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 800 820.00 840.00 770.00 740.00 4,103,172.90 29.58 -15.13 -110.44 -26.44 BANK BBCA 10600 10,683.33 10,766.67 10,483.33 10,366.67 15,731,522.00 19.21 256.38 19.30 20.67 BBKP 640 646.67 653.33 636.67 633.33 BBNI 4625 4,666.67 4,708.33 4,591.67 4,558.33 12,232,132.00 10.56 229.42 30.20 10.08 BBRI 8000 8,116.67 8,233.33 7,816.67 7,633.33 27,023,251.00 10.52 411.52 16.69 9.72 BBTN 950 960.00 970.00 940.00 930.00 5,008,661.00 18.75 63.75 2.20 7.45 BDMN 4025 4,075.00 4,125.00 4,000.00 3,975.00 9,670,837.00 4.86 207.10 -0.92 9.72 BJBR 920 936.67 953.33 906.67 893.33 3,931,110.00 16.84 76.87 24.23 5.98 BMRI 8350 8,450.00 8,550.00 8,250.00 8,150.00 23,114,382.00 14.30 355.46 16.05 11.75 BNGA 1000 1,010.00 1,020.00 990.00 980.00 8,491,044.00 8.25 84.90 7.56 5.89 PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 4925 5,016.67 5,108.33 4,866.67 4,808.33 10,616,563.52 -0.92 90.43 17.90 27.23 INTA 290 291.67 293.33 286.67 283.33 1,443,586.00 -12.67 12.59 -37.06 11.52 UNTR 19200 19,733.33 20,266.67 18,533.33 17,866.67 24,901,298.00 -18.65 619.20 -25.03 15.50 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 5150 5,283.33 5,416.67 5,083.33 5,016.67 4,380,445.00 26.56 87.79 -12.24 29.33 RALS 1230 1,256.67 1,283.33 1,206.67 1,183.33 2,486,440.00 3.68 15.14 4.70 40.62
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 2525 2,566.67 2,608.33 2,491.67 2,458.33 3,134,243.00 2.90 67.76 27.11 18.63 PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 230 236.67 243.33 226.67 223.33
BNBR 50 50.00 50.00 50.00 50.00 1,950,527.41 -82.86 0.05 -92.07 482.44 * Seluruh revenue dalam juta rupiah. Kurs 1USD : Rp. 9500
Corporate Action
8
RUPS
EMITEN
JENIS
TANGGAL
TEMPAT
IATA Indonesia Air Transport Tbk. EGM 07/11/2013 Ruang Bima MNC Tower Lt. B2, Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340
BNII Bank Internasional Indonesia Tbk. EGM 11/11/2013 HERO Hero Supermarket Tbk. EGM 12/11/2013
SRIL Sri Rejeki Isman Tbk EGM 15/11/2013 Rubby Room - Hotel Diamond, Jl. Slamet Riyadi 394 Solo
HMSP H.M. Sampoerna Tbk. EGM 18/11/2013 Ruang Taman Sampoerna - One Pasific Place Building Lt. 18, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 ICON Island Concepts Indonesia Tbk EGM 18/11/2013 Hotel Century Park, Jl. Pintu Satu Senayan, Jakarta 10270
PYFA Pyridam Farma Tbk EGM 18/11/2013
MCOR Bank Windu Kentjana International
Tbk. EGM 19/11/2013
MYRX Hanson International Tbk. EGM 20/11/2013
TRIM Trimegah Securities Tbk. EGM 20/11/2013 Gardenia Room - Hotel Gran Mahakam, Lobby Level, Jl. Ma-hakam I No. 6 Jakarta 12130
VOKS Voksel Electric Tbk. EGM 22/11/2013 PT Voksel Electric Tbk, Gd. Menara Karya Lt. 3, Jl. HR Rasuna Said Kav. 1-2 Jakarta
KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk. EGM 22/11/2013 President Lounge - Menara Batavia Lt. Dasar, Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220
ATPK ATPK Resources Tbk. EGM 22/11/2013 Hotel Le Meridien - Ruang Puri Asri 1&2, Jl. Jend. Sudirman Kav. 18-20 Jakarta 10220
INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk. EGM 27/11/2013
BABP Bank ICB Bumiputera Tbk. EGM 28/11/2013 Menara ICB Bumiputera Lt. 9, Jl. Probolinggo No. 18 Men-teng, Jakarta Pusat 10350
STOCK SPLIT &
REVERSE STOCK
RASIO
JADWAL
KETERANGAN
MDLN
Stock Split
1 : 2
12-Nov-13
Akhir Perdagangan Nominal Lama
13-Nov-13
Awal Perdagangan Nominal Baru
15-Nov-13
Recording Date
18-Nov-13
Distribusi Dengan Nilai Nominal Baru
Corporate Action
9
EMITEN
JUMLAH
DIVIDEN
CUM DIVIDEN
RECORDING DATE
PEMBAYARAN
DIVIDEN
KETERANGAN
MICE 15 12/11/2013 13/11/2013 29/11/2013 BRNA 23 08/11/2013 11/11/2013 27/12/2013 MAIN 36 08/11/2013 11/11/2013 13/11/2013 MLBI 9,500 08/11/2013 11/11/2013 27/11/2013 RUIS 8 07/11/2013 08/11/2013 22/11/2013 TKIM 25 06/11/2013 07/11/2013 25/11/2013 GMTD 50 30/10/2013 31/10/2013 19/11/2013 ITMG 1 29/10/2013 30/10/2013 15/11/2013 KOBX 5 22/10/2013 23/10/2013 11/11/2013 JAWA 12 13/08/2013 14/08/2013 30/08/2013 KKGI 75 12/08/2013 13/08/2013 26/08/2013 TIRA 48 12/08/2013 13/08/2013 29/08/2013 PTIS 15 29/07/2013 30/07/2013 22/08/2013 INDF 185 17/07/2013 18/07/2013 02/08/2013 SIMP 22 15/07/2013 16/07/2013 01/08/2013 ICBP 186 12/07/2013 15/07/2013 31/07/2013 LION 400 08/07/2013 09/07/2013 25/07/2013 LMSH 150 08/07/2013 09/07/2013 25/07/2013 LTLS 32 08/07/2013 09/07/2013 25/07/2013 CTRA 75 05/07/2013 08/07/2013 24/07/2013 TSPC 75 05/07/2013 07/07/2013 24/07/2013 APLN 6 04/07/2013 05/07/2013 23/07/2013 GDYR 275 04/07/2013 05/07/2013 23/07/2013 JPFA 20 03/07/2013 04/07/2013 22/07/2013 JTPE 7 03/07/2013 04/06/2013 22/07/2013RIGHT
ISSUE
RASIO NOMINAL HARGA HARGA PELAK-SANAANJADWAL
KETERANGAN
BBKP
125.000 : 41.657
Rp. 100
Rp. 650 - 700
5-Dec-13 Cum HMETD di Pasar Reguler
10-Dec-13 Recording Date
11-Dec-13 Distribusi HMETD
12-Dec-13 Pencatatan Efek di Bursa
12/12/13 - 18/12/13 Periode Perdagangan HMETD
12/12/13 - 18/12/13 Periode Pelaksanaan HMETD
20-Dec-13 Pembayaran Pemesanan Saham Tamb
23-Dec-13 Tanggal Penjatahan
24-Dec-13 Refund
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.