• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KEUANGAN

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

TERPADU SATU PINTU

TAHUN ANGGARAN 2017

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

31 DESEMBER 2017

(2)

2

DAFTAR ISI

Pernyataan Tanggung Jawab... 4

Laporan Realisasi Anggaran ... 5

Neraca ... 6

Laporan Operasional ... 7

Laporan Perubahan Ekuitas ... 8

Catatan Atas Laporan Keuangan ... 9

- BAB I Pendahuluan ... 9

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... 9

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... 10

1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... 12

- BAB II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Program Pencapaian Target Kinerja 13 2.1 Ekonomi Makro ... 13

2.2 Kebijakan Keuangan ... 13

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD ... 13

- BAB III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan... 14

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah ... 14

3.2 Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang Telah Ditetapkan15 - BAB IV Kebijakan Akuntansi ... 16

4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan ... 16

4.2 Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah16 4.3 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... ... 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada Dalam SAP Pada Pemerintah Daerah ... 19

(3)

3

5.1 Rincian Dari Penjelasan Masing-masing Pos-pos Pelaporan Keuangan Pemerintah

Daerah ... 21 5.1.1 Pendapatan – LRA ... 35 5.1.2 Belanja ... 36 5.1.3 Transfer ... 37 5.1.4 Pembiayaan ... 38 5.1.5 Pendapatan – LO ... 38 5.1.6 Beban ... 38 5.1.7 Aset ... ... 5.1.8 Kewajiban ... ... 5.1.9 Ekuitas Dana ... 44

- BAB VI INFORMASI TAMBAHAN ... 45

(4)

4

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran; Neraca; Laporan Operasional; Laporan Perubahan Ekuitas; dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017 sebagaimana terlampir adalah tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran, arus kas, posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Blitar, 31 Desember 2017 Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar

Drs. MOLAN, MM NIP. 19580922 198503 1 011

(5)

5

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

(diganti Print out Simda)

Terdiri dari :

1) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2017;Laporan -SKPD-Pembukuan Akrual-LRA

2) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2017;Laporan -SKPD-Pembukuan-LRA

3) Laporan Realisasi Anggaran Per Program dan Kegiatan dengan pilihan program dan kegiatan dikosongkan (untuk laporan belanja langsung dan tidak langsung) per 31 Desember 2017; Laporan- SKPD-Pembukuan-LRA Perperiode (program kegiatan kosong)

4) Laporan Realisasi Anggaran Per Program dan Kegiatan (per 31 Desember 2017). Laporan- SKPD-Pembukuan-LRA Perperiode (program kegiatan diisi)

(6)

6

SKPD...

NERACA

PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (diganti Print out Simda)

LAPORAN-SKPD-PEMBUKUAN AKRUAL-NERACA-NERACA SEBELUM PENGAGABUNGAN (SAP)

(7)

7

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

LAPORAN OPERASIONAL

PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2017 (diganti Print out Simda)

(8)

8

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (diganti Print out Simda)

(9)

9

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Laporan Keuangan tahun 2017 disusun secara lengkap dengan maksud sebagai salah satu wujud transparansi dan akuntabilitas, sebagaimana diamanatkan dalam tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sedangkan tujuan Catatan atas Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi penjelasan pos-pos Laporan Keuangan selama satu periode pelaporan dalam rangka pengungkapan yang memadai.

a. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran tahun 2017 dengan realisasinya, mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja.

Realisasi pendapatan pada Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp. 0,00 mencapai 0% dari anggarannya.

Realisasi belanja dan transfer pada Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp. 6.154.679.719,00atau mencapai 95,37 % dari anggarannya.

b. Laporan Neraca

Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan tahun 2017 mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan.

Jumlah aset per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 6.397.438.092,00 yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp. 1.637.500,00, investasi jangka panjang sebesar Rp. 0,00, aset tetap

sebesar Rp. 5.860.167.467,00, dana cadangan Rp. 0,00 dan aset lainnya sebesar Rp. 535.633.125,00.

Jumlah kewajiban per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 6.158.028.377,00yang terdiri dari kewajiban jangka pendek sebesar Rp. 6.158.028.377,00, dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp. 0,00.

(10)

10

c. Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan informasi mengenai pendapatan LO, beban, surplus/defisit.

Pendapatan LO dari kegiatan Opresional Rp. 0,00, Beban dari kegiatan Operasional Rp. 5.483.023.503,00 dan surplus/defisit sebesar Rp. (5.483.023.503,00)

d. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan infromasi mengenai Ekuitas awal, Surplus/Defisit LO, koreksi-koreksi dan Ekuitas Akhir.

Ekuitas awal sebesar Rp. 5.596.259.289,00, Surplus/Defisit Rp. (5.483.023.503,00) dan Ekuitas akhir sebesar Rp. 6.394.089.434,00.

e. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai, antara lain mengenai dasar penyusunan laporan keuangan, kebijakan akuntansi, kejadian penting lainnya, dan informasi tambahan yang diperlukan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Daerah.

Dalam penyajian neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Daerah.

Dalam Penyajian Laporan Operasional, pendapatan dan beban diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Daerah.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389)

(11)

11

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2015 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Blitar (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2005 Nomor 3/E);

14. Peraturan Bupati Blitar Nomor 20 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2010 Nomor 20/E);

15. Peraturan Bupati Blitar Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2010 Nomor 46/E);

(12)

12

16. Peraturan Bupati Blitar Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2015 Nomor 30/E);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 12 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2017;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 06 Tahun 2017 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2017;

19. Peraturan Bupati Blitar Nomor 81 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;

20. Peraturan Bupati Blitar Nomor 47 Tahun 2017 tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan meyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai antara lain:

a. Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi; b. Informasi tentang kebijakan keuangan dan ekonomi makro;

c. Informasi pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;

d. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;.

e. Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;

f. Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

(13)

13

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PROGRAM PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1 Ekonomi Makro

Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat dipengaruhi oleh besaran-besaran makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi.

2.2 Kebijakan Keuangan

Kebijakan keuangan pemerintah daerah, dalam hal ini di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar,mencakup aspek kebijakan di bidang pengeluaran, Pemerintah Daerah melakukan pengeluaran antara lain untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar masyarakat, stimulasi pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan pengeluaran lainnya yang mengarah pada efisiensi dan efektivitas.

2.3 Program Pencapaian Target Kinerja

Untuk pencapaian target kinerja tahun anggaran 2017, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar mempunyai 7 (tujuh) program dalam urusan pelayanan umum, dimana dari masing-masing program tersebut terdapat beberapa kegiatan yang mengikutinya.

Program-program APBD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar yang dilaksanakan pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ; b. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur ; c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

d. Program Perencanaan, Penganggaran, Pengendalian dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan;

e. Program Peningkatan Pelayanan Perijinan;

f. Program Koordinasi dan Perumusan Kebijakan Pengembangan Penanaman Modal; g. Program Peningkatan Promosi dan Sistem Informasi.

(14)

14

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu Kabupaten Blitar memperoleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2017 secara keseluruhan sebesar Rp. 6.453.467.000,00 yang terdiri dari:

No Uraian Anggaran (Rp)

1. Belanja Operasi (sesuai di Laporan Simda) 5.226.404.150,00

2. Belanja Modal (sesuai di Laporan Simda) 1.227.062.850,00

Surplus/(Defisit) (6.453.467.000,00)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang diperoleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar berdasarkan kepada Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2017 Nomor 2.12.01.01 tanggal 18 Oktober 2017 sebesar Rp. 6.453.467.000,00 terdiri dari Anggaran Belanja sebesar Rp. 6.453.467.000,00

Realisasi pencapaian target kinerja keuangan Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu satu Pintu Kabupaten Blitar selama tahun 2017 dapat dirinci sebagai berikut :

No Uraian Anggaran Rp Realisasi Rp % 1 2 3 4 5=(4/3x100) 1. Belanja 6.453.467.000,00 6.154.679.719,00 95,37 - Belanja Operasi 5.226.404.150,00 4.953.044.719,00 94,77 - Belanja Modal 1.227.062.850,00 1.201.635.000,00 97,93 Total Belanja (6.453.467.000,00) (6.154.679.719,00) 95,37

Realisasi pencapaian target kinerja keuangan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

3.1.1. Belanja Daerah

Realisasi belanja sampai akhir tahun 2017 sebesar Rp. 6.154.679.719,00 atau 95,37 persen, dengan demikian jumlah anggaran belanja yang tidak dapat diserap sebesar Rp. 298.787.281,00 atau 4,63 persen yang dirinci dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

NO NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 TAHUN

1 2 3 4

1 Belanja Pegawai 2.084.402.000,00 2.041.602.269,00 97,95 2 Penyediaan dan Peningkatan 874.094.500,00 774.121.050,00 88,56

(15)

15

NO NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 TAHUN

Administrasi Perkantoran 3 Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.412.097.000,00 1.383.589.400,00 97,98 4 Peningkatan Kapasitas Aparatur 138.000.000,00 129.700.000,00 0,00 5 Peningkatan Pengembangan

Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan 25.000.000,00 20.425.000,00 81,70 6 Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Perijinan 13.500.000,00 13.425.000,00 99,44 7 Pelaksanaan Survey/Tinjau

Lokasi 175.367.500,00 111.900.000,00 63,81

8 Sosialisasi Pelaksanaan Perijinan 760.000.000,00 743.155.800,00 97,78 9 Survey Kepuasan Masyarakat

Terhadap Pelayanan Perijinan 200.000.000,00 195.480.000,00 97,74 10 Penyusunan SOP Pelayanan

Perijinan di Kabupaten Blitar 200.000.000,00 196.820.000,00 98,41

11 Pengembangan dan

Pemeliharaan Aplikasi Perijinan 100.000.000,00 98.506.000,00 98,51 12 Penyusunan Profil/Prospektus

Investasi Kabupaten Blitar 198.326.000,00 198.325.200,00 100,00 13 Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Penanaman Modal 14.500.000,00 14.125.000,00 97,41 14 Review Perda Penanaman Modal 164.630.000,00 164.630.000,00 100,00 15 Fasilitasi Pelaksanaan Promosi

Investasi 110.000.000,00 83.250.000,00 75,68

Total 6.453.467.000,00 6.154.679.719,00 95,37

3.2 Hambatan dan Kendala

Secara umum berapa hambatan atau kendala yang ada dalam pencapaian target realisasi belanja yang tidak optimal antara lain :

a. Masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang teknis kegiatan;

(16)

16

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Entitas Pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban, entitas pelaporan dari laporan keuangan daerah ini adalah Pemerintah Kabupaten Blitar. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Dalam laporan ini, entitas akuntansinya adalah Satuan-satuan Kerja Perangkat Daerah.

4.2 Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah, yaitu basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

1. Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan a. Pendapatan-LRA

Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam akuntansi pendapatan yang disusun dan disajikan dengan menggunakan anggaran berbasis kas oleh entitas akuntansi/pelaporan b. Belanja-LRA

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam akuntansi belanja yang disusun dan disajikan dengan menggunakan anggaran berbasis kas oleh entitas akuntansi/pelaporan. c. Pembiayaan

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Daerah dan dilaksanakan berdasarkan azas bruto. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening Kas Daerah.

d. Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi/sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya

(17)

17

yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini, tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Pengukuran/penilaian Aset adalah sebagai berikut.

1) Persediaan

Persediaan disajikan sebesar:

a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan. Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh.

b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya overhead tetap dan variabel yang dialokasikan secara sistematis, yang terjadi dalam proses konversi bahan menjadi persediaan.

c) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. 2) Investasi

Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, deviden dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, investasi jangka panjang baik permanen maupun nonpermanen dicatat sebesar biaya perolehan. Untuk surat berharga tanpa biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya, yaitu sebesar harga pasar. Sedangkan Investasi jangka pendek non saham dicatat sebesar nilai nominalnya.

3) Tanah

Tanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.

Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/harga taksiran pada saat perolehan.

4) Gedungdan Bangunan

Gedung dan Bangunan dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian Gedung dan Bangunan dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan.

Biaya perolehan Gedung dan Bangunan yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.

(18)

18

Jika Gedung dan Bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya perolehan meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, serta jasa konsultan.

5) Peralatan dan Mesin

Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya perolehan atas Peralatan dan Mesin yang berasal dari pembelian meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.

Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang diperoleh melalui kontrak meliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan.

Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan Peralatan dan Mesin tersebut.

6) Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.

Biaya perolehan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang diperoleh melalui kontrak meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, biaya pengosongan, dan pembongkaran bangunan lama.

Biaya perolehan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun secara swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama.

7) Aset Tetap Lainnya

Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai.

Biaya perolehan aset tetap lainnya yang diperoleh melalui kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, serta biaya perizinan.

Biaya perolehan aset tetap lainnya yang diadakan melalui swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, dan jasa konsultan.

8) Konstruksi Dalam Pengerjaan

Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat sebesar biaya perolehan.

Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi:

a) Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi yang mencakup biaya pekerja lapangan termasuk penyelia; biaya bahan; pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan dari dan ke lokasi konstruksi; penyewaan sarana dan peralatan; serta biaya rancangan dan bantuan teknis yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi.

(19)

19

b) Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut mencakup biaya asuransi; Biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi tertentu; dan biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk kegiatan konstruksi yang bersangkutan seperti biaya inspeksi.

c) Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan kontrak konstruksi meliputi: ➢ Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan

tingkat penyelesaian pekerjaan;

➢ Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.

e. Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu. Kewajiban diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, nilai nominal atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar saham. Arus ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian dikarenakan perubahan kurs valuta asing dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.

f. Ekuitas Dana

Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah.

g. Pendapatan LO

Pendapatan – LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO disusun dan disajikan dengan menggunakan akuntansi berbasis akrual oleh entitas akuntansi/pelaporan.

h. Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

Beban disusun dan disajikan dengan menggunakan akuntansi berbasis akrual oleh entitas akuntansi/pelaporan.

4.3 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

Pemerintah Kabupaten Blitar telah menyusun dan menetapkan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Blitar Nomor 20 tahun 2014 tanggal 30 Mei 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar dan diubah dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 30 tahun 2015 tanggal 28 Agustus 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Blitar Nomor 20 tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar. Selain itu, Peraturan Bupati Blitar Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Blitar Nomor 20 tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar dan terakhir diubah dengan Peraturan Bupati Blitar nomor 11 Tahun 2017 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Blitar Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar.

(20)

20

Terkait dengan Peraturan Bupati tersebut maka dalam penyusunan Laporan Keuangan tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Blitar sudah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Bupati Blitar tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar.

(21)

21

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

1. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

31 Desember 2017 (Rp)

31 Desember 2016 (Rp)

a. Aset 6.397.438.092,00 5.611.596.169,00

Saldo Aset Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitarper 31 Desember 2017 sebesar Rp. 6.397.438.092,00 dengan rincian sebagai berikut.

No Uraian Tahun 2017 (Rp) Tahun 2016 (Rp)

(1) Aset Lancar 1.637.500,00 2.375.000,00

(2) Investasi Jangka Panjang 0,00 0,00

(3) Aset Tetap 5.860.167.467,00 5.245.588.044,00 (4) Dana Cadangan 0,00 0,00 (5) Aset Lainnya 535.633.125,00 363.633.125,00 Jumlah Aset 6.397.438.092,00 5.611.596.169,00 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) 1) Aset Lancar 1.637.500,00 2.375.000,00

Saldo Aset Lancar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 1.637.500,00, dengan rincian sebagai berikut. No Uraian Tahun 2017 (Rp) Tahun 2016 (Rp) (a) Kas 0,00 0,00 (b) Piutang Retribusi 0,00 0,00 (c) Piutang lain-lain 0,00 0,00 (d) Persediaan 1.637.500,00 2.375.000,00 Jumlah 1.637.500,00 2.375.000,00 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) (a) Kas 0,00 0,00

Saldo Kas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar per 31 Desember 2017 sebesar nihil.

No Uraian Tahun 2017

(Rp)

Tahun 2016 (Rp)

(1) Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 0,00 (2) Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00

(22)

22 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) (b) Piutang Retribusi 0,00 0,00

Saldo Piutang Retribusi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar per tanggal 31 Desember 2017 sebesar nihil

No Jenis Nilai (Rp) 1 ... 0,00 2 ... 0,00 3 ... 0,00 Jumlah 0,00 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) (c) Piutang lain-lain 0,00 0,00

Saldo piutang lain-lain Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar per tanggal 31 Desember 2017 sebesar nihil.

No Jenis Nilai (Rp) 1 ... 0,00 2 ... 0,00 3 ... 0,00 Jumlah 0,00 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) (d) Persediaan 1.637.500,00 2.375.000,00

Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang masih berada di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar yang mempunyai sifat habis pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar, serta barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Saldo persediaan berdasarkan hasil inventarisasi fisik per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 1.637.500,00, dengan rincian sebagai berikut.

NO URAIAN NILAI (Rp)

(1) Alat Tulis Kantor (ATK) 1.087.500,00

(2) Bahan Cetak 550.000,00 Jumlah 1.637.500,00 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp)

2) Investasi Jangka Panjang

0,00 0,00

Saldo Investasi jangka Panjang Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar per 31 Desember 2017 sebesar nihil.

(23)

23 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) 3) Aset Tetap 5.860.167.467,00 5.245.588.044,00

Komposisi dan nilai saldo Aset Tetap Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Kabupaten Blitar per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 5.245.588.044,00 dan per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 5.860.167.467,00 dengan rincian sebagai berikut.

No Uraian Tahun 2017 (Rp) Tahun 2016 (Rp)

(a) Tanah 3.422.700.000,00 3.422.700.000,00

(b) Peralatan dan Mesin 3.259.646.828,30 2.442.857.093,00

(c) Gedung dan Bangunan 1.540.840.500,00 942.090.500,00

(d) Jalan, Irigasi, dan Jaringan 29.500.000,00 29.500.000,00

(e) Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00

(f) Kontruksi dalam Pengerjaan 0,00 0,00

(g) Akumulasi Penyusutan (2.392.519.861,30) (1.591.559.549),00

Jumlah Aset 5.860.167.467,00 5.245.588.044,00

Sedangkan mutasi penambahan dalam Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 614.579.423,00 diperoleh dari jumlah total aset tahun 2017 yang dikurangi dengan

jumlah total aset tahun 2016 (Rp. 5.860.167.467,00-Rp. 5.245.588.044,00) dapat dijelaskan sebagai berikut.

31 Desember 2018 (Rp)

31 Desember 2017 (Rp)

(a) Tanah 3.422.700.000,00 3.422.700.000,00

Saldo Tanah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 3.422.700.000,00 dengan perincian sebagai berikut.

Saldo Awal Per 1 Januari 2017 3.422.700.000,00

Penambahan Aset Tetap Tanah

Belanja Pegawai 0,00

Belanja Barang dan Jasa 0,00

Belanja Modal 0,00 Hibah 0,00 Mutasi 0,00 Reklasifikasi 0,00 Koreksi 0,00 + Jumlah penambahan 0,00

(24)

24

Pengurangan Aset Tetap Tanah

Penghapusan (0,00) Mutasi (0,00) Hibah (0,00) Reklasifikasi (0,00) Koreksi (0,00) + Jumlah Pengurangan (0,00) +

Saldo Akhir Per 31 Desember 2018 3.422.700.000,00

31 Desember 2018 (Rp)

31 Desember 2017 (Rp)

(b) Peralatan dan Mesin 3.484.404.328,30 3.259.646.828,30

Saldo peralatan dan mesin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 3.484.404.328,30 dengan perincian sebagai berikut. Rincian dapat dilihat pada lampiran mutasi asset tetap 2018

Saldo Awal Per 1 Januari 2018 3.259.646.828,30

Penambahan Peralatan dan Mesin

Belanja Pegawai 0,00

Belanja Barang dan Jasa 0,00

Belanja Modal 224.757.500,00 Hibah 0,00 Mutasi 0,00 Reklasifikasi 0,00 Koreksi 0,00 + Jumlah penambahan 224.757.500,00

Pengurangan Peralatan dan Mesin

Penghapusan (0,00)

Mutasi (0,00)

Hibah (0,00)

Reklasifikasi (0,00)

(25)

25

Jumlah Pengurangan (0,00) +

Saldo Akhir Per 31 Desember 2018 3.484.404.328,30

Koreksi tambah asset tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 224.757.500,00 dengan rincian sebagai berikut:

- Alat Kantor 181.170.000,00

- Alat Rumah Tangga 3.492.500,00

- Pengadaan Komputer 2.970.000,00

- Meja dan Kursi Kerja Pejabat

37.125.000,00

Total Koreksi Tambah (224.757.500,00)

Koreksi kurang asset tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut:

- (0,00)

- (0,00)

- (0,00)

- (0,00)

- (0,00) +

Total Koreksi Kurang (0,00)

31 Desember 2018 (Rp)

31 Desember 2017 (Rp)

(c) Gedung dan Bangunan 1.841.141.207,00 1.540.840.500,00

Saldo gedung dan bangunan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 1.841.141.207,00 dengan perincian sebagai berikut.

Saldo Awal Per 1 Januari 2018 1.540.840.500,00

Penambahan Gedung dan Bangunan

Belanja Pegawai 0,00

Belanja Barang dan Jasa 0,00

Belanja Modal 300.300.707,00

(26)

26

Mutasi 0,00

Reklasifikasi 0,00

Koreksi 0,00 +

Jumlah penambahan 300.300.707,00

Pengurangan Gedung dan Bangunan

Penghapusan (0,00) Mutasi (0,00) Hibah (0,00) Reklasifikasi (0,00) Koreksi (0,00) + Jumlah Pengurangan (0,00) +

Saldo Akhir Per 31 Desember 2018 1.841.141.207,00

Koreksi tambah asset tetap Gedung dan Bangunan sebesar Rp. 300.300.707,00 dengan rincian sebagai berikut:

- Bangunan Gedung Kantor 300.300.707,00

- 0,00

- 0,00

- 0,00

- 0,00 +

Total Koreksi Tambah 300.300.707,00

Koreksi kurang asset tetap Gedung dan Bangunan sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut:

- (0,00)

- (0,00)

- (0,00)

- (0,00)

- (0,00) +

(27)

27

31 Desember 2018 (Rp)

31 Desember 2017 (Rp)

(d) Jalan, Jaringan dan Instalasi 29.500.000,00 29.500.000,00

Saldo jalan, jaringan dan instalasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitarper 31 Desember 2018 sebesar Rp. 29.500.000,00 dengan perincian sebagai berikut.

Saldo Awal Per 1 Januari 2018 29.500.000,00

Penambahan Jalan, Jaringan dan Instalasi

Belanja Pegawai 0,00

Belanja Barang dan Jasa 0,00

Belanja Modal 0,00 Hibah 0,00 Mutasi 0,00 Reklasifikasi 0,00 Koreksi 0,00 + Jumlah penambahan 0,00

Pengurangan Jalan, Jaringan dan Instalasi

Penghapusan (0,00) Mutasi (0,00) Hibah (0,00) Reklasifikasi (0,00) Koreksi (0,00) + Jumlah Pengurangan (0,00) +

Saldo Akhir Per 31 Desember 2018 29.500.000,00

Koreksi tambah asset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut:

- 0,00

- 0,00

- 0,00

- 0,00

(28)

28

Total Koreksi Tambah (0,00)

Koreksi kurang asset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut:

- (0,00)

- (0,00)

- (0,00)

- (0,00)

- (0,00) +

Total Koreksi Kurang (0,00)

31 Desember 2018 (Rp)

31 Desember 2017 (Rp)

(e) Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00

Saldo Aset Tetap Lainnya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Blitar per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 0,00 dengan perincian sebagai berikut.

Saldo Awal Per 1 Januari 2018 0,00

Penambahan Aset Tetap Lainnya

Belanja Pegawai 0,00

Belanja Barang dan Jasa 0,00

Belanja Modal 0,00 Hibah 0,00 Mutasi 0,00 Reklasifikasi 0,00 Koreksi 0,00 + Jumlah penambahan 0,00

Pengurangan Aset Tetap Lainnya

Penghapusan (0,00)

Mutasi (0,00)

Hibah (0,00)

(29)

29

Koreksi (0,00) +

Jumlah Pengurangan (0,00) +

Saldo Akhir Per 31 Desember 2018 0,00

Koreksi tambah asset tetap Lainnya sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut: - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 +

Total Koreksi Tambah 0,00

Koreksi kurang asset tetap Lainnya sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut: - (0,00) - (0,00) - (0,00) - (0,00) - (0,00) +

Total Koreksi Kurang (0,00)

31 Desember 2018 (Rp)

31 Desember 2017 (Rp)

(f) Konstruksi dalam Pengerjaan 0,00 0,00

Saldo aset tetap berupa Kontruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2018 sebesar nihil.

Saldo kontruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2018 sebesar nihil.

31 Desember 2018 (Rp)

31 Desember 2017 (Rp)

(30)

30

Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 2.392.519.861,30 dengan rincian sebagai berikut:

NO Akun 31 Desember 2017 31 Desember 2016

1 Peralatan Dan Mesin 2.305.328.291,30 1.538.134.789,00 3 Gedung dan Bangunan 81.291.570,00 50.474.760,00 2 Jalan, Jaringan dan

Irigasi

5.900.000,00 2.950.000,00

JUMLAH 2.392.519.861,30 1.591.559.549,00

Dengan penjelasan sebagai berikut:

Saldo Awal Per 1 Januari 2017 1.591.559.549,00

Penambahan Akumulasi penyusutan

BebanPenyusutan

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin

767.193.502,30

Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan

30.816.810,00

Beban Penyusutan Jalan, Jaringan dan Irigasi

2.950.000,00 + 800.960.312,30 Reklasifikasi 0,00 Koreksi 0,00 + Jumlah penambahan 800.960.312,30

Pengurangan Akumulasi penyusutan

Reklasifikasi (0,00)

Koreksi (0,00) +

Jumlah Pengurangan (0,00) +

Saldo Akhir Per 31 Desember 2017 2.392.519.861,30

Koreksi tambah Akumulasi Penyusutan sebesar Rp. 800.960.312,30 dengan rincian sebagai berikut:

- Penyusutan peralatan dan mesin

767.193.502,30

- Penyusutan Gedung dan Bangunan

30.816.810,00

(31)

31 Jaringan dan Irigasi

Total Koreksi Tambah 800.960.312,30

Koreksi kurang Akumulasi Penyusutan sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut:

- Penyusutan peralatan dan mesin

(0,00)

- Penyusutan Gedung dan Bangunan

(0,00)

- Penyusutan Jalan, Jaringan dan Irigasi

(0,00) +

Total Koreksi Kurang (0,00)

31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) 4) Dana Cadangan 0,00 0,00

Saldo Dana Cadangan per 31 Desember 2017 sebesar nihil.

31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) 5) Aset Lainnya 535.633.125,00 363.633.125,00

Aset lainnya merupakan aset yang tidak masuk dalam klasifikasi aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Saldo aset lainnya per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 363.633.125,00 dan per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 535.633.125,00 dengan rincian sebagai berikut.

No Uraian Tahun 2017 (Rp) Tahun 2016 (Rp)

(a) Aset Tak berwujud 356.440.000,00 306.940.000,00

(b) Aset Lain-lain 179.193.125,00 56.693.125,00

Jumlah Aset 535.633.125,00 363.633.125,00

Sedangkan mutasi penambahan dalam Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 172.000.000,00 diperoleh dari jumlah total aset tahun 2017 yang dikurangi dengan jumlah total aset tahun 2016 (Rp. 535.633.125,00-Rp. 363.633.125,00) dapat dijelaskan sebagai berikut.

31 Desember 2017 (Rp)

31 Desember 2016 (Rp)

(a) Aset Tak Berwujud 356.440.000,00 306.940.000,00

Saldo Aset Tidak Berwujud per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 356.440.000,00 merupakan software/perangkat lunak dengan perincian sebagai berikut:

(32)

32

Penambahan Aset Tak Berwujud

Belanja Pegawai 0,00

Belanja Barang dan Jasa 0,00

Belanja Modal 49.500.000,00 Hibah 0,00 Mutasi 0,00 Reklasifikasi 0,00 Koreksi 0,00 + Jumlah penambahan 49.500.000,00

Pengurangan Aset Tak Berwujud

Penghapusan (0,00) Mutasi (0,00) Hibah (0,00) Reklasifikasi (0,00) Koreksi (0,00) + Jumlah Pengurangan (0,00) +

Saldo Akhir Per 31 Desember 2017 356.440.000,00

Koreksi tambah Aset Tidak Berwujud sebesar Rp. 49.500.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

- Software 49.500.000,00 +

Total Koreksi Tambah 49.500.000,00

Koreksi kurang Aset Tidak Berwujud sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut: - (0,00) - (0,00) - (0,00) - (0,00) - (0,00) +

(33)

33 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) (b) Aset Lain-lain 179.193.125,00 56.693.125,00

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 179.193.125,00, terdiri dari :Aset Tetap yang rusak sebesar Rp.179.193.125,00, namun belum dihapusbukukan sebesar Rp. 179.193.125.00, , dengan perincian mutasi sebagai berikut.

Saldo Awal Per 1 Januari 2017 56.693.125,00

Penambahan Aset Lain-Lain

Belanja Pegawai 0,00

Belanja Barang dan Jasa 0,00

Belanja Modal 0,00 Hibah 0,00 Mutasi 122.500.000,00 Reklasifikasi 0,00 Koreksi 0,00 + Jumlah penambahan 122.500.000,00

Pengurangan Aset Lain-lain

Penghapusan (0,00) Mutasi (0,00) Hibah (0,00) Reklasifikasi (0,00) Koreksi (0,00) + Jumlah Pengurangan (0,00) +

Saldo Akhir Per 31 Desember 2017 179.193.125,00

Koreksi tambah Aset Lain-lain sebesar Rp. 122.500.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

- Aset lain-lain - RUSAK 122.500.000,00 +

Total Koreksi Tambah 122.500.000,00

Koreksi kurang Aset Lain-lain sebesar Rp. 0,00 dengan rincian sebagai berikut:

- (0,00)

(34)

34

- (0,00)

- (0,00)

- (0,00) +

Total Koreksi Kurang (0,00)

Rincian saldo asset lain-lain sebesar Rp. 179.193.125,00 sebagai berikut:

Nomor Aset Rusak Hibah

1 Alat Kantor dan Rumah Tangga

54.100.125,00

2 Alat Studio dan Alat Komunikasi 2.593.000,00 3 Kendaraan Dinas Roda Empat (Station Wagon) 122.500.000,00 Jumlah 179.193.125,00 0,00

Untuk perolehan aset tetap melalui Belanja modal tahun 2017 terdapat aset tetap dibawah batasan minimal kapitalisasi aset. Aset tetap dibawah batasan minimal kapitalisasi aset tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan digolongan dalam daftar aset dibawah batasan minimal kapitalisasi aset (Daftar Aset Ekstra Komptabel) dengan rincian sebagai berikut:

Nomor Aset Jumlah Unit Rupiah

1 0,00 0,00 2 0,00 0,00 3 0,00 0,00 Jumlah 0,00 0,00 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) b. Kewajiban 3.348.658,00 15.336.880,00

Saldo Kewajiban Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 3.348.658,00 dengan rincian sebagai berikut

31 Desember 2017 (Rp)

31 Desember 2016 (Rp)

1) Kewajiban Jangka Pendek 3.348.658,00 15.336.880,00

Akun ini menggambarkan jumlah kewajiban Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar.yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari

(35)

35

satu tahun. Kewajiban Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp. 15.336.880,00 dan 31 Desember 2017 sebesar Rp. 3.348.658,00. Jumlah utang jangka pendek tersebut merupakan utang perhitungan fihak ketiga (PFK) dan utang jangka pendek lainnya dengan rincian sebagai berikut :

No Uraian Nilai (Rp)

(a) Utang Beban 3.348.658,00

Jumlah Hutang 3.348.658,00

31 Desember 2017 (Rp)

31 Desember 2016 (Rp)

2) Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00

Saldo kewajiban jangka panjang per 31 Desember 2017 sebesar nihil.

31 Desember 2017 (Rp)

31 Desember 2016 (Rp)

c. Ekuitas Dana 782.570.721,00 5.596.259.289,00

Akun ini menggambarkan jumlah kekayaan bersih Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebesar Rp. 782.570.721,00.

2. PENJELASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN

BELANJA 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) a. Pendapatan 0,00 0,00

Pendapatan meliputi semua penerimaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar dalam satu tahun anggaran yang akan menjadi penerimaan Kas Daerah. Pendapatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar Anggaran dan Realisasi dalam Tahun Anggaran 2017 serta Realisasi Tahun Anggaran 2016, adalah nihil.

No Pendapatan Daerah Anggaran 2017 (Rp)

Realisasi (Rp)

2017 2016

(1) Pendapatan Asli Daerah 0,00 0,00 0,00

- Pajak ... 0,00 0,00 0,00

- Retribusi ... 0,00 0,00 0,00

(2) Lain-lain Pendapatan yang

(36)

36 Jumlah 0,00 0,00 0,00 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) b. Belanja 6.154.679.719,00 3.222.004.279,00

Belanja meliputi Belanja Operasi, Belanja Modal, dan Belanja Tidak Terduga. Dalam tahun 2017 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar tersebut merupakan pengguna anggaran.

Anggaran dan realisasi belanja daerah tahun 2017 sebagai berikut.

31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) 1) Belanja Operasi 4.953.044.719,00 2.280.530.779,00 Belanja Operasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dengan realisasi tahun 2017 Rp. 4.953.044.719,00 dengan rincian sebagai berikut.

No Belanja Operasi Anggaran 2017 (Rp)

Realisasi (Rp)

2017 2016

(a) Belanja Pegawai 2.084.402.000,00 2.041.602.269,00 1.080.046.342,00 (1) Belanja Gaji dan Tunjangan 1.997.152.000,00 1.958.677.269,00 934.441.342,00 (2) Belanja Tambahan Penghasilan

PNS 70.800.000,00 68.550.000,00

30.300.000,00

(3) Belanja Uang Lembur 16.450.000,00 14.375.000,00 0,00 (b) Belanja Barang dan Jasa 3.142.002.150,00 2.911.442.450,00 1.200.484.437,00

(1) Belanja Bahan Habis Pakai 70.437.000,00 61.668.000,00 33.904.000,00 (2) Belanja Bahan Material 7.000.000,00 7.000.000,00 0,00 (3) Belanja Jasa Kantor 1.161.857.100,00 1.095.896.748,00 523.317.776,00 (4) Belanja Perawatan Kendaraan

Bermotor

71.450.000,00 70.860.900,00 18.751.200,00

(5) Belanja Cetak dan Penggandaan 109.696.400,00 86.314.000,00 390.746.300,00 (6) BelanjaSewa

Rumah/Gedung/Gudang/Parkir

57.500.000,00 30.750.000,00 0,00

(7) Belanja Sewa Sarana Mobilitas 23.900.000,00 23.700.000,00 9.300.000,00 (8) Belanja Sewa Perlengkapan dan

Peralatan Kantor

0,00 0,00 470.000,00

(9) Belanja Makanan dan Minuman 124.860.000,00 94.909.450,00 8.301.000,00 (10) Belanja Pakaian Dinas dan

Atributnya

47.150.000,00 45.703.600,00 0,00

(11) Belanja Perjalanan Dinas 465.076.500,00 427.189.652,00 197.094.161,00 (12) Belanja Pemeliharaan 89.134.150,00 88.089.900,00 18.600.000,00

(37)

37

(13) Belanja Jasa Konsultasi 737.996.000,00 730.995.200,00 0,00 (14) Belanja Kursus, Pelatihan,

Sosialisasi, dan Bimbingan Teknis PNS

9.000.000,00 9.000.000,00 0,00

(15) Belanja Honorarium PNS 154.445.000,00 126.865.000,00 0,00 (16) Belanja Uang yang diberikan

kepada pihak ketiga/masyarakat 12.500.000,00 12.500.000,00 0,00 Jumlah 5.226.404.150,00 4.953.044.719,00 2.280.530.779,00 31 Desember 2017 (Rp) 31 Desember 2016 (Rp) 2) Belanja Modal 1.201.635.000,00 941.473.500,00

Belanja Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar meliputi Belanja Tanah, Belanja Peralatan dan Mesin, Belanja Gedung dan Bangunan, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, serta Belanja Aset Tetap Lainnya dengan realisasi tahun 2017 Rp. 1.201. 635.000,00 dengan rincian sebagai berikut.

No Belanja Modal Anggaran 2017

(Rp)

Realisasi (Rp)

2017 2016

1. Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan

Mesin

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat

Pemeliharaan Tanaman 0,00 0,00 980.000,00 Belanja Modal Pengadaan Alat Kantor

24.000.000,00 23.720.000,00 67.700.000,00 Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah Tangga

42.000.000,00 41.610.000,00 190.470.500,00 Belanja Modal Pengadaan Komputer

228.465.000,00 225.765.000,00 167.190.000,00 Belanja Modal Pengadaan Meja dan Kursi

Kerja/Rapat Pejabat 227.177.350,00 215.490.000,00 25.933.000,00 Belanja Modal Pengadaan Alat Studio

48.000.000,00 46.800.000,00 12.800.000,00 Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat

Persenjataan/Keamanan 0,00 0,00 12.000.000,00

Jumlah 1 569.642.350,00 553.385.000,00 477.073.500,00

2. Belanja Modal Pengadaan Bangunan dan

Gedung

Belanja Modal Pengadaan

Konstruksi/Pembelian*) Bangunan 607.420.500,00 598.750.000,00 365.400.000,00

Jumlah 2 607.420.500,00 598.750.000,00 365.400.000,00

3 Belanja Modal Pengadaan Jalan, Irigasi dan Jaringan

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan 0,00 0,00 29.500.000,00

Jumlah (3) 0,00 0,00 29.500.000,00

4. Belanja Modal Pengadaan Aset Tetap

Lainnya

Belanja Modal Aset Tidak Berwujud 50.000.000,00 49.500.000,00 69.500.000,00

Jumlah (3) 50.000.000,00 49.500.000,00 69.500.000,00

(38)

38

Jumlah tersebut termasuk:

- Realisasi Belanja Modal Rp. 1.201.635.000,00 berasal dari Belanja yang terdiri dari : Belanja Peralatan dan Mesin Rp. 553.385.000,00 dan Belanja Gedung dan Bangunan Rp. 598.750.000,00 Aset Tetap Lainnya sebesar Rp. 49.500.000,00

3. PENJELASAN LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional (LO) disajikan sebagai bagian dari laporan keuangan tahun 2017 yang menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan yang tercerminkan dalam Pendapatan-LO, Beban dan Surplus/ Defisit Operasional.

31 Desember 2017 (Rp)

31 Desember 2016 (Rp)

a. Pendapatan LO 0,00 0,00

Pendapatan LO adalah pendapatan yang menjadi hak dan telah diklasifikasikan menurut asal dan jenis pendapatan yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer , dan Lain-lain Pendapatan yang Sah dengan saldo tahun 2017 nihil dan saldo tahun 2016 nihil.

31 Desember 2017 (Rp)

31 Desember 2016 (Rp)

b. Beban 5.483.023.503,00 2.700.783.379,00

Beban LO merupakan belanja atau beban yang telah sudah benar-benar dimanfaatkan dan terjadi pada periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp. 5.483.023.503,00 lebih besar Rp. 2.782.240.124,00 atau 49,26% jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp. 2.700.783.379,00,dengan rincian sebagai berikut.

1) Beban Pegawai

Beban Pegawai merupakan saldo Beban Pegawai periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp. 2.041.602.269 lebih besar Rp. 1.076.860.927,00 atau 47,25% jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp. 964.741.342,00 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel ……

No. Rincian Beban Pegawai - LO Saldo (Tahun 2017)

Saldo (Tahun 2016) 1. Beban Gaji dan Tunjangan - LO 1.958.677.269,00 934.441.342,00 2. Beban Tambahan Penghasilan PNS - LO 68.550.000,00 30.300.000,00 3. Beban Penerimaan Lainnya pimpinan dan

anggota DPRD serta KDH dan WKDH - LO

0,00 0,00

4. Beban Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan – LO

0,00 0,00

5. Insentif Pemungutan Pajak Daerah 0,00 0,00 6. Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 0,00 0,00 7. Uang Lembur - LO 14.375.000,00 0,00

Jumlah Total 2.041.602.269,00 964.741.3420,00

Beban Pagawai pada LO sebesar Rp. 2.041.602.269,00 sama dengan Belanja Pegawai pada LRA sebesar Rp. 2.041.602.269,00.

(39)

39 2) Beban Barang dan Jasa

Beban Barang dan Jasa merupakan saldo Beban Barang dan Jasa periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp. 2.898.260.228,00 lebih besar Rp. 1.569.972.483,00 atau 45,83% jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp. 1.328.287.745,00 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel …..

No. Rincian Beban Barang dan Jasa - LO Saldo (Tahun 2017)

Saldo (Tahun 2016) 1. Beban Bahan Pakai Habis 62.080.500,00 33.090.450,00 2. Beban Persediaan Bahan/ Material 7.000.000,00 0,00 3. Beban Jasa Kantor 1.081.977.026,00 536.192.134,00 4. Beban Perawatan Kendaraan Bermotor 70.860.900,00 18.751.200,00 5. Beban Cetak dan Penggandaan 86.639.000,00 391.183.800,00 6. Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 30.750.000,00 0,00 7. Beban Sewa Sarana Mobilitas 23.700.000,00 9.300.000,00 Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 0,00 470.000,00 8. Beban Makanan dan Minuman 94.909.450,00 8.301.000,00 9. Beban Pakaian Dinas dan Atributnya 45.703.600,00 0,00 10. Beban Perjalanan Dinas 427.189.652,00 197.094.161,00 11. Beban Pemeliharaan 88.089.900,00 18.600.000,00 12. Beban Jasa Konsultasi 730.995.200,00 0,00 13. Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan

Teknis PNS 9.000.000,00 0,00

14. Beban Honorarium PNS - LO 126.865.000,00 115.305.000,00 15. Beban Uang untuk diberikan kepada Pihak

Ketiga/Masyarakat 12.500.000,00 0,00

Jumlah Total 2.898.260.228,00 1.328.287.745,00

Beban persediaan-LO disajikan dengan basis akrual, beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods). Dengan penggunaan metode fisik maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik dikalikan dengan nilai per unit sesuai dengan metode masuk pertama keluar pertama.

Total Nilai Beban Barang dan Jasa sebesar Rp. 2.898.260.228,00 tidak sama dengan Belanja Barang dan Jasa di LRA sebesar Rp. 2.911.442.450,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp. (13.182.222,00) (Rp. 2.898.260.228,00- Rp. 2.911.442.450). Hal ini dikarenakan timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, dan penurunan umur manfaat atau potensi jasa, dan lain-lain. Selisih sebesar Rp. (13.182.222,00) dapat dijelaskan sebagai berikut:

Belanja Barang dan Jasa – LRA Penambahan

1 Beban dari Persediaan Awal (1 Januari 2017) Barang dan Jasa

Rp. 2 Utang Beban Barang Jasa Rp. 3 Beban Barang dan Jasa dari

Belanja Modal

Rp. ……… 4 Beban dibayar dimuka (beban

sewa rumah jabatan/dinas)

Rp. ……… 5 Beban Barang dan Jasa yang

bersumber dari Hibah

Rp. ……… 6 Koreksi Kurang Catat Utang

Beban Barang dan Jasa

Rp. ………

Jumlah Penambahan Rp………

(40)

40 7 Beban dari Persediaan Akhir

(31 Desember 2017) Barang dan Jasa

Rp(……….)

8 Pembayaran Utang Beban Barang dan Jasa 2016

Rp(……….) 9 Pengakuan Aset dari Belanja

Barang dan Jasa

Rp(……….) 10 Koreksi Lebih Catat Utang

Beban Barang dan Jasa

Rp(……….)

Jumlah Pengurangan Rp(………..)

Beban Barang dan Jasa – LO Rp……….

1. Beban dari Persediaan Awal sebesar Rp... berasal dari:

a. Beban Bahan Pakai Habis Rp ………

b. Beban Persediaan Bahan/ Material Rp ………

c. Beban Cetak dan Penggandaan Rp ………

d. Beban Pakaian Dinas dan Atributnya Rp ……… e. Beban Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu Rp ……… f. Beban Barang Yang Diserahkan kepada Pihak

Ketiga/ Masyarakat

Rp ………

JUMLAH Rp ………

2. Utang Beban Barang dan Jasa sebesar Rp. 3.348.658,00 merupakan kewajiban yang timbul pada bulan Desember 2016 dan masih harus dibayar pada bulan Januari 2017 yang nantinya akan berpengaruh pada Beban Jasa Kantor diantaranya:

a. Utang Beban Telepon Rp 410.000,00 b. Utang Beban Listrik Rp 2.938.658,00

JUMLAH Rp 3.348.658,00

3. Sedangkan Beban Barang dan Jasa dari Belanja Modal sebesar Rp... dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Beban Bahan Habis Pakai Rp ………..

- Beban Persediaan Alat Tulis Kantor

Rp ………..

- dst Rp ………..

b. Beban Persediaan Bahan Material

Rp ……….. - Beban Persediaan Bahan

Baku Bangunan Rp ……….. - dst Rp ……….. c Dst Rp ……….. - dst Rp ……….. JUMLAH Rp ………...

4. Beban Sewa Dibayar Dimuka sebesar Rp... merupakan beban sewa rumah jabatan/ dinas yang ada pada Bagian Umum dengan rincian sebagai berikut.

(41)

41

Uraian Saldo (Rp) Berakhir

a) Kantor Perwakilan/Mess Jakarta Rp 25.000.000,00 26 Pebruari 2016 b) Rumah Dinas Wakil Bupati Rp 6.000.000,00 31 Januari 2016

Jumlah Berakhir 2016 Rp 31.000.000,00

5. Beban Barang dan Jasa yang bersumber dari Hibah sebesar Rp... dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Hibah Obat-obatan Rp ………..

b. Hibah Kendaraan Bermotor Rp ………..

c. dst Rp ………..

JUMLAH Rp ……….………...

6. Koreksi kurang catat utang beban barang dan jasa sebesar Rp... dengan rincian sebagai berikut.

a. Utang Beban Telepon

- Data Utang Beban Telepon awal Rp ………. - Pembayaran Utang Beban

Telepon

Rp (…………..) Kurang Catat Saldo Awal Beban

Telepon

Rp ……… b. Utang Beban Air

- Data Utang Beban Air Awal Rp ………. - Pembayaran Utang Beban Air Rp (…………..)

Kurang Catat Saldo Awal Beban Air Rp ………

JUMLAH Rp ..………….

7. Beban dari Persediaan Akhir (31 Desember 2017) Barang dan Jasa sebesar Rp... dengan rincian sebagai berikut.

a. Beban Bahan Pakai Habis Rp ………

b. Beban Persediaan Bahan/ Material Rp ………

c. Beban Cetak dan Penggandaan Rp ………

d. Beban Makanan dan Minuman Rp ………

e. Beban Pakaian Dinas dan Atributnya Rp ………

f. Beban Pakaian Kerja Lapangan Rp ………

g. Beban Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu

Rp ……… h. Beban Barang Untuk Diserahkan

kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

Rp ………

i. Beban Barang dan Jasa BLUD Rp ………

- Beban Bahan Pakai Habis Rp ……… - Beban Persediaan Bahan/ Material Rp ……… - Beban Cetak dan Penggandaan Rp ………

JUMLAH Rp ………

8. Pembayaran Utang Beban Barang dan Jasa 2016 sebesar Rp... dengan rincian sebagai berikut.

a. Utang Beban Telepon Rp ………..

b. Utang Beban Air Rp ………..

(42)

42 d. Utang Beban Surat Kabar/ Majalah Rp ……….. e. Utang Beban Faximili, Internet Rp ……….. f. Utang Beban Jasa Pelayanan Kesehatan Rp ……….. g. Utang Beban Barang dan Jasa BLUD Rp ………..

JUMLAH Rp ………….……….

9. Pengakuan Aset dari Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp... dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Beban Bahan Habis Pakai Rp ………..

- Beban alat listrik Rp ………..

- dst Rp ………..

b. Beban Persediaan Bahan Material

Rp ……….. - Beban Persediaan Bahan

Baku Bangunan Rp ……….. - dst Rp ……….. c Dst Rp ……….. - dst Rp ……….. JUMLAH Rp ………...

10. Koreksi Lebih Catat pembebanan Utang Beban Barang dan Jasa tahun 2016 sebesar Rp... antara lain terdiri dari:

a. Utang Beban Telepon

- Data Utang Beban Telepon awal Rp ………. - Pembayaran Utang Beban

Telepon

Rp (…………..) Lebih Catat Saldo Awal Beban

Telepon

Rp ……… b. Utang Beban Air

- Data Utang Beban Air Awal Rp ………. - Pembayaran Utang Beban Air Rp (…………..)

Lebih Catat Saldo Awal Beban Air Rp ………

JUMLAH Rp ..………….

3) Beban Hibah

Beban Hibah merupakan saldo Beban Hibah periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar nihil.

4) Beban Bantuan Sosial

Beban Bantuan Sosial merupakan saldo Beban Bantuan Sosial periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar nihil.

5) Beban Penyusutan

Beban Penyusutan adalah Beban Penyusutan yang berasal dari Belanja Modal Perolehan sebelum Tahun Anggaran 2016, sedangkan belanja modal tahun 2017 telah dilakukan penyusutan pada posisi per 31 Desember 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Interpretasi terhadap teks hadis liwa dan rayah dengan pendekatan hermeneutika fenomenologi Paul Ricoeur menjelaskan bahwa teks yang menjadi simbol dalam bendera

Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bangli mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Berdasarkan pada hasil dan pembahasan yang telah dibuat maka dapat disimpulkan Ada pengaruh yang signifikan anatara kepuasan kerja dengan OCB Pada karyawan Rumah

Laporan Keuangan Pengadilan Negeri Sidrap yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan

Adapun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Operasional, Laporan

Laporan Keuangan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikansi variabel reputasi underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan, persentase penawaran saham, dan jenis

Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah membuat suatu sistem kontrol dalam TNKB dengan menerapkan teknologi RFID dalam aplikasi berbasis web yang bermanfaat untuk