• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNTUK MENGURANGI RESIKO RADIASI P ADA OPERATOR. Ferry Suyatno PRPN -BAT AN PEREKA YASAAN SISTEM PESA W AT SINAR-X FLUOROSCOPY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNTUK MENGURANGI RESIKO RADIASI P ADA OPERATOR. Ferry Suyatno PRPN -BAT AN PEREKA YASAAN SISTEM PESA W AT SINAR-X FLUOROSCOPY"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Serpong, 20 Nopember 2007

ISSN 1693-3346

PEREKA Y ASAAN SISTEM PESA W A T SINAR-X FLUOROSCOPY

UNTUK MENGURANGI RESIKO RADIASI P ADA OPERATOR

Ferry Suyatno PRPN -BAT AN

ABSTRAK

PEREKA Y ASAAN SISTEM PESA W AT SINAR-X FLUOROSCOPY

UNTUK MENGURANGI RESIKO RADIASI P ADA OPERATOR. Pesawat sinar-x Fluoroscopy merupakan alat pencitraan yang berfungsi sebagai alat diagnose, dimana hasilnya sebuah gambar yang divisualisasikan dalam fluorosecent Screen (layar pendar). Dari layar pendar ini dokter akan langsung melakukan pengamatan sebagai tindakan diagnose. Dengan demikian dokter akan beresiko terkena pancaran radiasi dari tabung sinar-x. Untuk mengurangi resiko radiasi pada dokter atau operator maka perlu dilakukan perekayasaan sistem pesawat sinar-x fluoroscopy. Dengan mentrasfer data hasH pencitraan kedalam sistem komputer dengan cara sinar-x yang dipancarkan ke obyek, selanjutnya dibelakang obyek dipasang sebuah box tertutup yang berisi screen dan kamera type Prolink PIC 1002 IP. Fungsi dari kamera adalah untuk menangkap gambar yang berada di screen untuk ditampilkan dimonitor, maka dengan demikian dokter cukup melihat hasH gambar melalui monitor yang ditempatkan di ruang kontrol. Dari hasH penelitian ini yang ingin dicapai adalah sebuah gambar dari obyek dengan penyinaran sinar-x yang dapat dilihat dari monitor komputer, sehingga diharapkan dapat menghindarkan operator terkena pancaran radiasi.

Kata kunci : fluoroscopy, screen, radiasi

ABSTRACT

Fluoroscopy x-ray machine is an imaging diagnosing equipment in which the result of the image visualized in a fluorescent screen. Doctor or medical experties then made an observation of the image on the fluoresecent screen and diagnosed the patient's disease in the same room. In many chances these doctors/operators would be in risk of getting the

(2)

method of capturing and diagnosing the image of the x-ray machine is required. This research captured the image from the tlurorescent screen, using a high resolution digital camera type Prolink PIC 1002 IPand transfered it to a computer.

Thus doctors / operators could observed images from such x-ray machine through a computer monitor located in another control room which also mean reducing the risk of radiation for themselves.

PENDAHULUAN

Pesawat sinar-x merupakan salah satu perangkat pencitraan yang digunakan sebagai alat diagnose. Pesawat ini ditemukan oleh seorang berkebangsaan Jerman bemama Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1895. Peralatan utamanya adalah tabung sinar-x, Trafo tegangan tinggi (HV) dan sistem kontrol. Alat bantunya terdiri dari meja diagnostik, support stand, lieder stand dan perangkat fluoroscopy.

Pesawat sinar-x fluoroscopy adalah perangkat pencitraan dimana hasilnya sebuah gambar yang ditangkap oleh screen tluoroscent untuk digunakan sebagai bahan diagnose. Pengamatan hasil gambar oleh dokter langsung dilakukan pada screen fluoroscent sehingga dokter beresiko terkena pancaran radiasi dari tabung sinar-x. Untuk mengatisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan perekayasaan pada sistem tluoroscopy. Cara yang dilakukan adalah dengan memasang kamera (CCTV) untuk menangkap hasil gambar dari screen fluoroscent kemudian ditransfer ke sistem komputer yang ditempatkan di ruang kontrol. Untuk pengamatan hasil gambar dokter cukup melihat pada monitor di ruang kontrol, sehingga akan terhindar dari pancaran radiasi secara langsung. Teknologi sistem fluoroscopy yang lebih modern adalah CT-Scan yang sudah ban yak di rumah sakit.

Hasil yang diharapkan adalah sebuah modul sistem tluoroscopy yang dapat menghasilkan gambar yang dapat diamati dari sebuah monitor di tempat ruang kontrol. Dengan sistem tluoroscopy diharapkan dapat mengurangi resiko radiasi pada operator.

(3)

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Serpong, 20 Nopember 2007

TEORI

ISSN 1693-3346

Interaksi sinar-x dengan materi

Kehilangan energi dari sinar-x bila melewati suatu media (zat) adalah terjadi karena tiga proses utama yaitu efek foto Iistrik, efek Compton dan efek produksi pasangan. Efek foto Iistrik dan efek compton timbul karena interaksi antara sinar-x dengan elektron-e1ektron dalam atom dari media (zat) itu, sedang efek produksi pasangan timbul karena interaksi dengan medan listrik dari inti atom.

Apabila 10adalah intensitas sinar-x yang datang pada suatu lapisan media (zat) dan

Ix adalah intensitas sinar-x yang berhasil menembus media setebal x. Oleh karena adanya kehilangan energi foton didalam tebal x dari lapisan, maka akan terjadi pengurangan intensitas.

Hubungan antara 10dan Ix adalah sebagai berikut :

Ix = 10e'IIX ••••••••••••••••••••••• , •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• (I)

Dimana :

Ix

=

Intensitas sinar-x yang menembus media

10=Intensitas sinar-x yang datang ke media /l= koefisien absorbsi linier

x= Tebal materi

Sifat terpenting dari radiasi adalah sifat merusak. Hal ini terjadi sebagai akibat interaksi radiasi dengan materi yang secara langsung atau tidak langsung menimbulkan pengionan.

Tingkat kerusakan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : I. Sumber radiasi.

2. Lama penyinaran

3. Jarak sumber radiasi dengan subyek

(4)

Dosis Radiasi

Untuk membahas tingkat bahaya radiasi secara kuantitatip diperkenalkan konsep be saran dosis radiasi yang dikaitkan dengan banyaknya energi radiasi yang diserap oleh subyek /organisme.

Oidalam pengetahuan keselamatan dosis radiasi dikenal tiga macam dosis, yaitu : I. Nilai penyinaran (exposure)

Yaitu kemampuan radiasi tertentu untuk menimbulkan ionesasi pada medium tertentu, satuanya

adalah Roentgen (R). Oi dalam satuan standard Internasional (SI) maka :

1 R = 2,58X 10-4coulomb.

Oisamping nilai penyinaran, dikenal pula kecepatan penyinaran (exposure rates) yang menyatakan ialah R/jam atau mR / jam.

2. Oosis Serap (absorbed dose)

Yaitu jumlah energi radiasi yang diserap oleh satu satuan massalberat dari medium yang dilaluinya. Satuan dari dosis serap adalah rad (radiation absorbed dose)

1 rad = 100 erg/gram, dalam satuan SI dosis serap adalah Gray (Gy)

1 Gray = 1 Joule / kg

3. Oosis Setara (dosis ekivalen)

Yaitu menyatakan jumlah energi radiasi yang diserap oleh satuan massa / berat bahan atau medium yang dilaluinya. Satuan yang dipergunakan adalah rem (roentgen equivalentman), sedang di dalam satuan SI dipergunakan satuan Sievert (Sv)

1 Sv = 1 Joule / kg = 100 rem

TATA KERJA

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian adalah :

Peralatan yang dipakai adalah seperangkat pesawat sinar-x, sebuah osciloscope, multi meter, survey meter dan tool set, kamera dan seperangkat komputer. Bahan yang digunakan screen fluoroscent, film

(5)

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Serpong, 20 Nopember 2007

PROSEDUR

ISSN 1693-3346

Oidalam pengoperasian pesawat sinar-x diperlukan pengaturan parameternya antara lain tegangan tinggi (KV), Arus (mA) dan waktu exposure. Pengaturan ini dapat dilakukan dengan sistem analog, digital dan mikrokontroler. Pad a penelitian ini pengaturan para meter akan digunakan Mikrokontroler dari keluarga MCS 51, ATMEL 89

C

52. Sedangkan pada opersai fluoroscopy akan digunakan sistem komputer untuk mentransfer data hasil gambar dari screen fluoroscent ke monitor.

Teknik Fluoroscopy adalah sinar-x dari tabung yang telah menembus obyek akan ditangkap oleh fluoroscent screen. Akibatnya screen akan berpendar mengeluarkan sinar yang membentuk gambar sesuai obyek yang disinari. Pada pesawat sinar-x konvensional hasilnya dapat langsung diamati pada screen. Hal ini cukup membahayakan bagi dokter pemeriksa, karena dapat beresiko terkena radiasi sinar-x dari tabung. Operasi fluoroscopy memakan waktu cukup lama tidak seperti operasi radiography yang sangat singkat. Untuk itu pad a penelitian teknik fluoroscopy akan menggunakan sistem komputer. Gambar hasil dari fluoroscent screen akan ditangkap oleh CCTV (Close Circuit Television) dan di transfer ke komputer sehingga gambar obyek akan terlihat di monitor yang ditempatkan di ruang kontrol.

Blok diagram sistem pesawat sinar-x fluoroscopy seperti terlihat pada gambar. I

Amp

f:'!".tI'·"I II".,,,.-'t .•

Komputer

(6)

Cara kerja sistem fluoroscopy

Sinar-x yang dipancarkan dari tabung sinar-x akan diterima oleh screen fluoroscent, selanjutnya ditangkap oleh kamera (CCTY). Dari kamera sinyal diperkuat kemudian dimasukan kedalam rangkaian LPF (Low power frekuensi). Keluaran dari rangkaian LPF yang masih berupa sinyal analog, selanjutnya diperkuat dan dimasukan kedalam ADC untuk dirubah menjadi sinyal digital. Proses selanjutnya dari ADC dimasukan ke sistem komputer untuk diolah menjadi sebuah gambar dari obyek.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi resiko radiasi pada pekerja radiologi, khususnya operator pesawat sinar-x fluoroscopy. Dalam operasi fluoroscopy butuh arus hanya kecil sekitar 3 mA, tegangan 75 kY, waktu exposure cukup lama dibandingkan dengan photo Roentgen.

Dengan fluoroscopy dapat dipergunakan untuk diagnose usus besar, usus kecil, fungsi batu ginjal dan fungsi bagian tubuh yang lainya.

Perangkat pesawat sinar-x fluoroscopy, posisi pasien dan posisi dokter terliahat pada gambar.2 (1) (2) (3) (4) Keterangan Gambar: I. Meja diagnostik 2. Pasien 3. Screen Fluoroscent 4. Operator

I

dokter 5. Sistem fluoroscopy

6. Tabung x-ray dibawah meja diagnostik

(7)

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasd Perangkat Nuklir Serpong, 20 Nopember 2007

ISSN 1693-3346

Posisi meja diagnostik dapat dibuat tegak atau horizontal, sedangkan tabung sinar-x berada dibawah meja diagnostik. Arah pencitraan berasal dari bawah menembus obyek, selanjutnya diterima oleh screen yang menyebabkan screen tersebut berpendar kemudian ditangkap oleh kamera yang ditempatkan sedemikian rupa diatas screen sehingga dapat menerima cahaya pendar dengan tepat.

Dari hasil tangkapan cahaya pendar yang berupa sebuah bent uk gambar dari obyek diteruskan ke sistem komputer untuk diolah dan ditampilkan di monitor.

KESIMPULAN

1. Screen fluoroscopy dapat berpendar dengan warn a biru atau hijau dengan itensitas yang rendah, sehingga membutuhkan kamera yang tajam dengan pixel tinggi. 2. Sistem fluoroscopy arus filamennya rendah, tetapi waktu exposurenya lama. 3. Energi atau tegangan cukup tinggi sekitar 60 kV

-75

Kv

DAFTAR PUSTAKA

1. Batan, Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi, Jakarta, 1989 2. KF. Ibrahim, Teknik Digital, Penerbit Andi, Y ogyakarta, 2001 3. Ralph J Smith, Rangkaian Piranti dan Sistem, Erlangga, Jakarta, 1992

4. Soetomo jatiman, Pengetahuan Nuklir, Penerbit Karunika Universitas Terbuka, Jakarta, 1986

Gambar

Gambar hasil dari fluoroscent screen akan ditangkap oleh CCTV (Close Circuit Television) dan di transfer ke komputer sehingga gambar obyek akan terlihat di monitor yang ditempatkan di ruang kontrol.

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum dari analisis tindakan yang dilakukan jumlah siswa yang mencapai KKM lebih banyak atau meningkatkan setelah penerapan pembelajaran langsung menunjukkan

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam

Mengingat laju pertumbuhan 6,06 persen (c to c) belum mencapai target pemda sebesar 7,1 – 7,4 persen, serta memperhatikan kontribusi belanja pemerintah terhadap PDRB yang

Seseorang dikatakan memiliki psychological well being tinggi jika memiliki sikap yang positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain, dapat mengembangkan diri sebaik

Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor penting, bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh guru, dan

Untuk menghindari antrean di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum terkait dengan kebijakan pengendalian bahan bakar minyak bersubsidi, Pertamina diharapkan. memperbaiki

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan akhir bahwa penerapan model inkuiri terbimbing pada pembelajaran biologi materi sistem ekskresi

Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan