• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BUKU ENSIKLOPEDIA PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA UNTUK SISWA SD KELAS ATAS SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN BUKU ENSIKLOPEDIA PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA UNTUK SISWA SD KELAS ATAS SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN BUKU ENSIKLOPEDIA PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA UNTUK SISWA SD KELAS ATAS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Andri Gunawan NIM: 141134199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2019

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Allah SWT yang selalu memberikan nikmat dan kemampuan untuk terus menjalani cobaan yang diberikan.

2. Keluarga besar yang selalu memberukan dukungan dan semangat. 3. Teman-teman dekat yang selalu menyemangati.

4. Segala pihak yang telah membantu dan medukung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

(5)

v MOTTO

”Kita semua tahu siapa diri kita, tetapi kita takkan pernah tahu seperti apa kita nantinya.”

(William Shakespeare)

“Keraguan adalah pengkhianat yang akan membuatmu kehilangan keberanian untuk sekedar mencoba.”

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Desember 2019 Peneliti

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Andri Gunawan

Nomor Mahasiswa : 141134199

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Buku Ensiklopedia Persebaran Flora di Indonesia untuk Siswa SD Kelas Atas.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebernarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 11 Desember 2019 Yang menyatakan

(8)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU ENSIKLOPEDIA PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA UNTUK SISWA SD KELAS ATAS

Andri Gunawan Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini diawali dengan temuan bahwa sekolah yang dikunjungi memiliki kekurangan buku bacaan sebagai sumber literasi ataupun sebagai media dalam proses pembelajaran. Kurangnya buku bacaan berdampak pada terhambatnya siswa dalam menambah wawasan yang baru. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengembangkan buku ensiklopedia flora di Indonesia yang adapat digunakan dalam kegiatan literasi ataupun kegiatan belajar mengajar.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Produk yang dihasilkan pada penelitian ini berupa buku ensiklopedia flora di Indonesia. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini menggunakan langkah penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall yang telah disederhanakan seperti berikut: (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) ujicoba produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, wawancara, dan kuesioner validasi. Lembar observasi digunakan untuk melihat berbagai macam buku ensiklopedia sebagai salah satu sumber referensi peneliti pada saat membuat buku produk. Wawancara digunakan untuk memenuhi analisis kebutuhan kepada guru kelas V SD Negeri Giriwarno, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas produk oleh ahli media, guru kelas V, dan 10 siswa SD Negeri Giriwarno sebagai subjek penelitian.

Berdasarkan validasi yang dilakukan, ahli media memberikan skor dengan rata-rata 3.50, guru SD kelas V memberikan skor 4.00, dan 10 siswa SD kelas atas memberikan rerata skor 4.52. Dari keseluruhan skor, didapat retata yang diperoleh ialah sebesar 4.00 dengan kategori “baik”, hal ini mengacu pada buku yang dibuat sudah menarik, materi yang terdapat pada buku mudah dipahami, dan dapat menambah wawasan siswa. Dapat disimpulkan bahwa produk buku ini dapat digunakan sebagai buku bacaan ataupun media pembelajaran.

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, buku ensiklopedia, garis Wallace dan Weber

(9)

ix ABSTRACT

DEVELOPMENT OF ENCYCLOPEDIA BOOK OF FLORA DISTRIBUTION IN INDONESIA FOR HIGH-GRADE ELEMENTARY STUDENTS

Andri Gunawan Sanata Dharma University

2019

This study begins with the finding that the schools visited have a shortage of reading books as a source of literacy or as a medium in the learning process. The lack of reading books has an impact on students being stuck in adding new insights. Therefore, the purpose of this research is to develop a flora encyclopedia book in Indonesia that can be used in literacy or teaching and learning activities.

This type of research is research and development. The product produced in this study is a flora encyclopedia book in Indonesia. The steps used in this research development use the research and development steps of Borg and Gall which have been simplified as follows: (1) initial research and information gathering; (2) data collection; (3) product design; (4) design validation; (5) design revisions; (6) product trials. The instruments used in this study were observation sheets, interviews, and validation questionnaires. Observation sheet is used to see various types of encyclopedia books as one of the sources of reference for researchers when making product books. The interviews were used to fulfill the needs analysis for the fifth grade teacher at Giriwarno Elementary School, while the questionnaire was used to validate the quality of the product by media experts, grade V teachers, and 10 Giriwarno Elementary School students as research subjects.

Based on the validation done, media experts gave a score of 3.50 on average, grade V elementary school teachers gave a score of 4.00, and 10 elementary school students gave an average score of 4.52. From the overall score, the retata obtained is 4.00 in the "good" category, this refers to the book that has been made interesting, the material contained in the book is easy to understand, and can add to students' insights. It can be concluded that the product of this book can be used as a reading book or learning media.

Keywords: research and development, encyclopedia book, Wallace and Weber

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-NYA sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Buku Ensiklopedia Persebaran Flora di Indonesia Untuk Siswa SD Kelas Atas” dengan lancar. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankahlah peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat kesehatan, kekuatan, dan ridho-NYA selama proses penyusunan skripsi berlangsung.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD. 4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.

5. Drs. Y. B. Adimassana, M.A. dan Irine Kurniastuti, M.Psi. selaku dosen pembimbing skripsi yang mendampingi saya selama proses penyusunan skripsi berlangsung.

6. Ahli media selaku validator yang telah membantu dalam memaksimalkan penelitian ini.

7. Guru kelas V SD Negeri Giriwarno selaku narasumber dan validator. 8. Segenap pihak, sahabat, dan teman yang telah membantu dan tidak

dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, peneliti mengharapakan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 11 Desember 2019 Peneliti

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSTUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 4 C. Rumusan Masalah ... 4 D. Tujuan Penelitian ... 4 E. Manfaat Penelitian ... 5 F. Definisi Operasional ... 5 G. Spesifikasi Profuk ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Ensiklopedia ... 8

(12)

xii

a. Definisi Ensiklopedia ... 8

b. Jenis-jenis Ensiklopedia ... 8

c. Karakteristik Ensiklopedia ... 9

d. Teknik Penelitian Ensiklopedia ... 10

2. Garis Wallace dan Weber ... 10

a. Definisi Garis Wallace dan Weber ... 10

b. Pengaruh Garis Wallace dan Weber terhadap persebaran flora dan fauna di Indonesia ... 11

3. Langkah-langkah Membuat Buku Ensiklopedia ... 14

4. Perkembangan Kognitif Siswa ... 15

5. Sikap Peduli Lingkungan ... 17

6. Materi tentang Persebaran Tumbuhan berdasarkan garis Wallace dan Weber ... 18

B. Penelitian yang Relevan ... 20

C. Kerangka Berpikir ... 21

D. Pertanyaan Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23

B. Setting Penelitian ... 24

C. Prosedur Penelitian ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 28

F. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal ... 33

2. Pengumpulan Data ... 35 3. Desain Produk ... 35 4. Validasi Desain ... 38 5. Revisi Desain ... 39 6. Ujicoba Produk ... 42 B. Pembahasan ... 43

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal ... 43

2. Pengumpulan Data ... 44

3. Desain Produk ... 45

4. Validasi Desain ... 45

(13)

xiii

6. Ujicoba Produk ... 47

7. Kualitas Buku Produk ... 48

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 49 B. Keterbatasan Penelitian ... 50 C. Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN ... 54 RIWAYAT PENELITI ... 95

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penelitian yang relevan ... 21

Gambar 3.1 10 langkah penelitian dan pengembangan Borg & Gall ... 23

Gambar 3.2 6 tahapan penelitian dan pengembangan ... 24

Gambar 4.1 Revisi sampul buku ensiklopedia ... 39

Gambar 4.2 Revisi penelitian klasifikasi makhluk hidup ... 40

Gambar 4.3 Revisi isi materi pada buku ... 41

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal penelitian ... 25

Tabel 3.2 Acuan skor kuesioner untuk guru SD kelas V ... 29

Tabel 3.3 Konversi nilai skala lima menurut Widoyoko ... 30

Tabel 3.4 Kriteria skala lima ... 32

Tabel 4.1 Rangkuman hasil wawancara kepada guru kelas SD Negeri Giriwarno ... 34

Tabel 4.2 Daftar hasil validasi 10 siswa SD ... 43

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil wawancara guru kelas V SD Negeri Giriwarno ... 55

Lampiran 2 Data hasil validasi ahli media ... 56

Lampiran 3 Data hasil validasi guru kelas ... 62

Lampiran 4 Data hasil uji coba siswa ... 65

Lampiran 5 Rekapitulasi hasil validasi ahli media ... 85

Lampiran 6 Rekapitulasi hasil validasi guru kelas ... 86

Lampiran 7 Rekapitulasi hasil validasi siswa ... 87

Lampiran 8 Rekapitulasi skor hasil validasi dan uji coba produk ... 88

Lampiran 9 Hasil wawancara guru kelas ... 89

Lampiran 10 Surat permohonan ijin penelitian ... 91

Lampiran 11 Surat ijin mengadakan uji coba produk ... 92

Lampiran 12 Surat ijin telah melakukan penelitian ... 93

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses tanpa akhir yang diupayakan oleh siapa pun, terutama (sebagai tanggung jawab) negara. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan ilmu pengetahuan, pengetahuan telah ada seiring dengan lahirnya peradaban manusia. R.S. Peters dalam bukunya The

Philosophy of Education menjelaskan bahwa pada hakikatnya pendidikan

tidak mengenal akhir karena kualitas kehidupan manusia terus meningkat (Soyomukti, 2010: 29). Pendidikan sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada, dan dengan kata lain pada dasarnya pendidikan merupakan usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh tanggung jawabnya membimbing anak-anak didik menjadi kedewasaan (Sagala: 2010). Mudyahardjo (2012:6) memberikan definisi pendidikan secara sempit, pendidikan diartikan sebagai sekolah. Pendidikan ialah sebuah kegiatan ajar yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga formal dalam pendidikan.

Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah tidak hanya diberikan oleh guru kelas saja, pembelajaran dapat didapatkan melalui berbagai hal, salah satunya dengan membaca buku. Menurut Hodgson dalam Tarigan (2008:7) menjelaskan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata atau bahasa tulis. Ketika siswa membaca sebuah buku sumber, siswa mendapatkan sebuah pesan yang dibuat oleh seorang penulis, lalu pesan tersebut akan dipahami menjadi sebuah ilmu yang dapat digunakan dalama berbagai hal, terutama proses belajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan demikian, pemahaman diperoleh bila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumya dengan apa yang terdapat dalam bacaan.

(18)

2

Siswa dapat menambah wawasan dengan membaca berbagai buku. Tidak hanya buku pelajaran saja yang dapat menambah wawasan siswa dalam proses pembelajaran, buku ensiklopedia pun dapat menambah wawasan siswa secara luas. Siswa juga mendapat keuntungan dengan membaca buku ensiklopedia ketika proses belajar mengajar dilakukan di dalam kelas. Siswa dapat mengetahui berbagai hal terlebih dahulu jika membaca ensiklopedia yang bersinggungan dengan materi pembelajaran. Ensiklopedia dapat menjadi salah satu sarana belajar siswa dalam meningkatkan wawasan secara luas maupun meningkatkan hasil belajar di dalam kelas.

Ensiklopedia berasal dari bahasa Yunani, enkyklios paideia yang berarti sebuah lingkaran atau pengajaran secara lengkap. Ensiklopedia merupakan sebuah media pengajaran yang mencangkup semua bidang ilmu pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ensiklopedia adalah serangkaian buku yang menghimpun keterangan yang disusun menurut abjad atau lingkungan ilmu (Alwi: 2008). Sedangkan Sugijanto (2008) berpendapat bahwa ensiklopedia adalah bahan bacaan yang memberikan informasi berbagai hal yang mecangkup bidang ilmu dan biasanya dilengkapi dengan ilustrasi, gambar, dan unsur media lain uang dapat membantu memahami konsep. Ensiklopedia sebagai kumpulan tulisan yang berisi penjelasan mengenai berbagai macam informasi, tentunya dapat dipahami dengan mudah oleh siswa dalam proses belajarnya.

Siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan di dalam kelas saja, namun siswa dapat mendapatkan wawasan juga ketika ia berada di lingkungan masyarakat. Pembelajaran siswa ketika berada di dalam lingkup lingkungan tidak hanya menyangkut mengenai sosialisasi, kerjasama di masyarakat, namun siswa juga belajar mengenai bagaimana menghargai lingkungan sekitar. Siswa dapat memulai dengan langkah seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan lingkungan sekitar, hingga aksi untuk melestarikan lingkungan sekitar, tak hanya itu siswa juga dapat ikut dalam menjaga kelestarian flora yang ada di Indonesia, mengingat banyak flora yang dilindungi agar kelestariannya terjaga. Berdasarkan Peraturan Menteri

(19)

3

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa dang Dilindungi, terdapat banyak jenis flora yang harus dilindungi kelestariannya. Oleh karena itu, siswa pada usia sekolah diharapkan untuk memiliki kesadaran untuk ikut serta dalam pelestarian flora di Indonsia.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, sekolah yang peneliti kunjungi memiliki kekurangan buku bacaan sebagai sumber literasi ataupun media ajar bantu dalam proses belajar mengajar. Kurangnya buku bacaan berdampak pada terhambatnya siswa dalam menambah wawasan yang baru. Selain kurangnya sumber bacaan, peneliti juga menemukan bahwa rendahnya minat baca siswa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya koleksi buku yang dapat menarik minat siswa untuk membaca. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas V SD Negeri Giriwarno, cara menumbuhkan minat membaca siswa ialah dengan memberikan atau menyediakan buku-buku yang memiliki desain menarik dan materi yang dapat dipahami dengan mudah oleh siswa. Salah satu buku yang dapat menjadi referensi ialah buku ensiklopedia. Setelah melakukan wawancara peneliti mencoba untuk mengunjungi berbagai toko buku dan perpustakaan kota, penulis menemukan banyak sekali buku ensiklopedia yang membahas mengenai berbagai tumbuhan secara garis besar. Penulis tidak menemukan buku ensiklopedia yang menjelaskan mengenai pembagian tumbuhan yang ada di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber. Penulis beranggapan bahwa salah satu pengetahuan umum ini sangat berguna untuk menambah wawasan siswa sekolah dasar serta dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Penambahan wawasan sangat berguna untuk siswa sekolah dasar dalam menunjang kegiatan belajarnya ketika di dalam kelas maupun di luar kelas. Buku ensiklopedia juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran siswa ketika belajar. Arsyad (2009: 4-5) mengemukakan bahwa media adalah kompenen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Ensiklopedia terbukti dapat membantu dan menambah wawasan siswa untuk

(20)

4

mengetahui dan memahami berbagai macam hal yang bermanfaat. Salah satu materi yang terdapat dalam buku ensiklopedia ialah mengenai berbagai macam tumbuhan yang ada di Indonesia. Penelitian ini juga dikembangkan berdasarkan pemetaan Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan. Peneliti melihat hal yang dapat dikembangkan ialah siswa dapat memahami materi bentuk dan fungsi berbagai macam tumbuhan yang ada di Indonesia serta pengelompokkan persebaran tumbuhan yang ada di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dalam pengembangan buku ensiklopedia mengenai berbagai macam tumbuhan yang ada di Indonesia.

B. Batasan Masalah

Pengembangan buku ensiklopedia yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini dibatasi dengan penggunaan buku sebagai media untuk menambah wawasan siswa.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana prosedur pengembangan buku ensiklopedia persebaran flora di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber untuk siswa SD kelas atas?

2. Bagaimana kualitas buku ensiklopedia persebaran flora di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber untuk siswa SD kelas atas?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan buku ensiklopedia persebaran flora di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber untuk siswa SD kelas atas.

(21)

5

2. Untuk mendeskripsikan kualitas buku ensiklopedia persebaran flora di Indonessia berdasarkan garis Wallace dan Weber untuk siswa SD kelas atas.

E. Manfaat Penelitian a. Bagi Siswa

Buku ensiklopedia tentang garis Wallace dan Weber dapat membantu siswa dalam belajar dan membantu siswa dalam menambah wawasan pengetahuan umum di luar materi sekolah.

b. Bagi Guru

Buku ensiklopedia ini dapat membantu menunjang proses pembelajaran di dalam kelas. Guru akan terbantu karena siswa dapat mengetahui macam macam flora yang tersebar di Indonesia lebih baik.

c. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam hal pengembangan buku produk yang berupa buku ensiklopedia.

F. Definisi Operasional 1. Ensiklopedia

Ensiklopedia merupakan salah satu sumber belajar yang dapat digunakan untuk menambah wawasan siswa. Buku ensiklopedia bersifat umum berisikan mengenai berbagai uraian informasi baik informasi yang bersifat mendasar maupun informasi yang sangat khusus berdasarkan bidang dan cabang ilmu penetahuan yang dibahas.

2. Garis Wallace dan Weber

Garis Wallace merupakan sebuah garis hipotesa yang dibuat oleh Wallace untuk memisahkan berbagai macam flora yang ada di daerah Asia dan Australia bagian barat. Garis ini melintang melalui Kepulauan Melayu, antara Borneo dan Sulawesi, Kawasan Wallacea meliputi wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Sumbawa,

(22)

6

Lombok, dan Timor. Sedangkan garis Weber merupakan sebuah garis hipotesa yang dibuat oleh Weber. Garis ini membujur dari utara ke selatan antara kepulauan Maluku dan Papua serta antara Nusa Tenggara Timur dengan Australia.

3. Flora

Flora berasal dari bahasa latin yaitu nama dewi pelindung bunga serta taman dan dewi kesuburan dalam mitologi Romawi. Flora sendiri dapat diartikan sebagai sekelompok tanaman. Sedangkan arti flora endemik ialah berbagai jenis tumbuhan yang hidup pada wilayah tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti memuat informasi tumbuhan yang tumbuh di wilayah Indoneisa, khususnya tumbuhan yang tumbuh berdasarkan pengelompokan menurut garis Wallace dan Weber.

G. Spesifikasi Produk

1. Buku ensikloepdia memuat informasi mengenai macam-macam tumbuhan/flora yang ada di Indonesia berdasarkan garis Walace dan Weber.

2. Materi ensiklopedia disusun berdasarkan pemetaan Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan.

3. Berisikan teks dan gambar tumbuhan.

4. Penyusunan materi buku ensiklopedia berisikan berbagai macam informasi mengenai tumbuhan-tumbuhan atau flora yang ada pada daerah garis Wallace dan Weber. Informasi yang terdapat pada ensiklopedia ini meliputi uraian singkat mengenai tumbuhan, klasifikasi makhluk hidup, gambar flora, dan refleksi terkait sikap peduli lingkungan.

5. Buku ensiklopedia mengandung komponen kata pengantar, daftar isi, isi pembahasan, refleksi, dan daftar pustaka.

(23)

7

7. Buku ensiklopedia ini dibuat dengan ukuran A5 yang dicetak dengan format booklet.

8. Buku ensiklopedia ini dicetak menggunakan kertas Ivory 210 untuk cover dan Art Paper 150 untuk isi buku.

9. Buku ensiklopedia disusun dengan menggunkan font Comic Sans MS dengan ukuran 16.

10. Buku ensiklopedia yang dibuat merupakan buku ensiklopedia khusus. 11. Bahasa yang digunakan dalam buku ensiklopedia disesuaikan untuk

siswa SD kelas atas.

(24)

8 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Ensiklopedia a. Definisi Ensiklopedia

Ensiklopedia berasal dari bahasa Yunani, enkyklios paideia yang berarti sebuah lingkaran atau pengajaran secara lengkap. Ensiklopedia merupakan sebuah media pengajaran yang mencangkup semua bidang ilmu pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ensiklopedia adalah buku serangkaian buku yang menghimpun keterangan yang disusun menurut abjad atau lingkungan ilmu (Alwi: 2008). Sedangkan Sugijanto (2008) berpendapat bahwa ensiklopedia adalah bahan bacaan yang memberikan informasi berbagai hal yang mecangkup bidang ilmu dan biasanya dilengkapi dengan ilustrasi, gambar, dan unsur media lain yang dapat membantu memahami konsep. Ensiklopedia sebagai kumpulan tulisan yang berisi penjelasan mengenai berbagai macam informasi, tentunya dapat dipahami dengan mudah oleh siswa dalam proses belajarnya.

b. Jenis-jenis Ensiklopedia

Menurut Saleh dan Sujana (2009), ensiklopedia dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu: ensiklopedia umum atau nasional, ensiklopedia khusus atau subyek.

1) Ensiklopedia umum

Ensiklopedia umum ialah sebuah buku yang berisikan informasi dasar tentang berbagai hal, konsep, atau kejadian-kejadian umum. Enskilopedia jenis ini tidak memiliki batasan mengenai informasi yang terdapat di dalam buku ensiklopedia.

(25)

9 2) Ensiklopedia khusus

Ensiklopedia khusus ialah sebuah buku yang berisikan informasi yang dibatasi oleh bidang ilmu tertentu. Biasanya ensiklopedia ini hanya menjelaskan satu bidang ilmu secara mendalam dalam pembahasannya.

c. Karakteristik Ensiklopedia

Ensiklopedia sebagai buku referensi yang termasuk dalam kategori buku nonteks pelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, yaitu:

1) Buku-buku yang dapat digunakan digunakan di sekolah atau lembaga pendidikan, namun bukan merupakan buku pegangan utama atau pokok bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Buku nonteks pelajaran tidak menyajikan materi yang dilengkapi dengan instrumen evaluasi dalam bentuk tes atau ulangan, latihan kerja siswa (LKS), atau bentuk lainnya yang menuntut pembaca melakukan pemahaman terhadap bahan bacaan sebagai pembelajaran.

3) Penerbitan buku nonteks pelajaran tidak dilakukan secara serial berdasarkan tingkatan kelas atau jenjang pendidikan.

4) Materi atau isi dalam buku nonteks pelajaran terkait dengan sebagian atau salah satu Standar Kompetensi atau Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Standar Isi.

5) Materi atau isi dalam buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan oleh pembaca dari semua jenjang pendidikan dan tingkatan kelas atau lintas pembaca. Sehingga materi buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan pula oleh pembaca secara umum.

6) Materi atau isi buku nonteks pelajaran cocok untuk digunakan sebagai bahan pengayaan, atau rujukan, atau pandan dalam

(26)

10

kegiatan pendidikan atau pembelajaran (Pusat Perbukuan Kemendikbud: 2005).

Berdasarkan ciri-ciri tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa buku nonteks pelajaran merupakan buku yang dapat digunakan sebagai bahan materi pendukung, referensi, panduan, atau sebagai bahan pengayaan yang dapat dilakukan oleh siswa pada saat kegiatan belajar berlangsung.

d. Teknik Penulisan Ensiklopedia

Ensiklopedia dalam proses penulisannya menggunakan berbagai macam istilah yang sangat banyak, mulai dari istilah yang sudah diketahui oleh semua orang maupun istilah yang hanya sebagian orang pada bidang tertentu saja yang mengetahui istilah tersebut. Informasi yang terdapat dalam ensiklopedia dapat mencangkup berbagai bidang ilmu, seperti ilmu pendidikan, seni, budaya, ataupun ilmu pengetahuan teknologi. Tak hanya itu, ensiklopedia juga dapat berisikian informasi terkait bidang tertentu, seperti bidang biologi, matematika, ataupun bidang ilmu yang lainnya.

2. Garis Wallace dan Weber

a. Definisi Garis Wallace dan Weber 1) Garis Wallace

Garis Wallace adalah sebuah garis hipotesis yang memisahkan wilayah geografi hewan dan tumbuhan Asia dan Australia bagian barat serta garis ini berhubungan dengan spesies Asia Timur yang banyak ditemukan pada wilayah Australia. Garis ini melintang melalui Kepulauan Melayu, antara Borneo dan Sulawesi, antara lain Bali (di bagian barat) dan Lombok (di bagian timur), Kawasan Wallacea meliputi wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Sumbawa, Lombok, dan Timor.

(27)

11 2) Garis Weber

Garis Weber adalah sebuah garis khayal pembatas antara dunia hewan dan tumbuhan di paparan sahul dan di bagian lebih barat Indonesia. Garis ini membujur dari utara ke selatan antara kepulauan Maluku dan Papua serta antara Nusa Tenggara Timur dengan Australia. Garis ini dicetuskan oleh Max Carl Wilhelm Weber atau Max Wilhelm Carl Weber (lahir di Bonn, 5 Desember 1852 – meninggal di Berbeek, 7 Februari 1937 pada umur 84 tahun) adalah seorang ilmuwan ahli ilmu hewan (zoologis) dan biogeografi berkebangsaan Jerman-Belanda.

b. Pengaruh Garis Wallace dan Weber terhadap persebaran flora dan fauna di Indonesia

Hewan-hewan yang berada di Oriental dan Australis batas pertemuannya dari kedua jenis hewan tersebut berada di kepulauan Indonesia. Begitu juga dengan jenis-jenis tumbuhan yang dikemukakan oleh Weber. Batas masing-masing jenis hewan dan tumbuhan yang dikemukakan oleh kedua ahli tersebut dibuat garis khayal yang memisahkan golongan hewan dan tumbuhan Asiatis, golongan hewan dan tumbuhan peralihan antara Asiatis dan Australis, dan golongan hewan dan tumbuhan Australis.

Oleh karena itu, Kepulauan Indonesia dibagi menjadi tiga golongan hewan dan tumbuhan berdasarkan jenis persebarannya, antara lain:

1) Asiatis/Oriental

Wilayah Fauna Indonesia Tipe Asiatis sering pula disebut Wilayah Fauna Indonesia Barat atau Wilayah Fauna Tanah Sunda. Wilayah fauna Indonesia yang bercorak Asiatis terdapat di Indonesia bagian barat meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, serta pulau-pulaukecil di sekitarnya. Flora di dataran Sunda disebut juga flora Asiatis karena ciri-cirinya

(28)

12

mirip dengan ciri-ciri tumbuhan Asia. Contoh-contohnya yaitu: tumbuhan jenis meranti-merantian, berbagai jenis rotan dan berbagai jenis nangka. Hutan Hujan Tropis terdapat di bagian Tengah dan Barat pulau Sumatera dan sebagian besar wilayah Kalimantan. Hal ini dikarenakan sejarah geologi dulu bahwa dataran sunda bergabung dengan benua Asia. Di dataran Sunda banyak dijumpai tumbuhan endemic, yaitu tumbuhan yang hanya terdapat pada tempat tertentu dengan batas wilayah yang relatif sempit dan tidak terdapat di wilayah lain. Tumbuhan endemic tersebut terdapat di Kalimantan sebanyak 59 jenis dan di Jawa 10 jenis. Misalnya bunga Rafflesia Arnoldii hanya terdapat di perbatasan Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan. Anggrek Tien Soeharto yang hanya tumbuh di Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Sebagian besar wilayah Sumatra dan Kalimantan merupakan wilayah iklim hutan hujan tropis atau tipe Af berdasarkan klasifikasi Iklim Koppen. Iklim di wilayah ini dicirikan dengan adanya tingkat kelembapan udara dan curah hujan yang selalu tinggi sepanjang tahun. Oleh karena itu, tipe vegetasi yang mendominasi wilayah ini ialah hutan hujan tropis, yaitu tipe hutan lebat dengan jenis tumbuhan yang sangat heterogen. Pohon-pohonnya tinggi dan sangat rapat, di bawahnya ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan yang lebih rendah dan tanahnya ditumbuhi perdu dan rumput-rumputan sebagai penutup.

Kondisi iklim kawasan Pulau Jawa sangat bervariasi dengan tingkat curah hujan dan kelembapan udara semakin berkurang ke arah timur. Wilayah jawa barat didominasi oleh tipe iklim hutan hujan tropis (Af) dan Iklim Musim Tropis (Am). Semakin ke timur, tipe iklim bergeser ke arah tipe iklim yang lebih rendah curah hujannya. Akhirnya ditemui beberapa

(29)

13

wilayah Iklim Sabana Tropik di Pulau Bali. Keadaan ini membawa pengaruh terhadap pola vegetasi alam yang ada. Kawasan hutan hujan tropis di wilayah ini sebagian besar terdapat di Jawa Barat, seperti di Gede Pangrango, Cibodas, dan Pananjung.

2) Australis

Wilayah Fauna Indonesia Tipe Australis disebut juga Wilayah Fauna Indonesia Timur atau Wilayah Fauna Tanah Sahul, meliputi Pulau Irian Jaya (Papua), Kepulauan Aru, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Flora yang ada di dataran Sahul disebut juga flora Australis sebab jenis flora di dataran ini mirip dengan flora di benua Australia. Dataran Sahul yang meliputi Irian Jaya dan pulau-pulau kecil yang ada disekitarnya memiliki corak hutan Hujan Tropik tipe Australia Utara, dengan ciri-ciri sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun. Di dalamnya tumbuh beribu-ribu jenis tumbuh-tumbuhan dari yang besar dan tingginya bisa mencapai lebih dari 50 m, berdaun lebat sehingga matahari sukar menembus ke permukaan tanah dan tumbuhan kecil yang hidupnya merambat. Berbagai jenis kayu yang punya nilai ekonomis tinggi tumbuh dengan baik, seperti kayu besi, cemara, eben hitam, kenari hitam, dan kayu merbau. Di daerah pantai banyak kita jumpai hutan mangrove dan pandan, sedangkan di daerah rawa terdapat sagu untuk bahan makanan. Di daerah pegunungan terdapat tumbuhan

Rhododendron yang merupakan tumbuhan endemik daerah ini.

3) Peralihan

Wilayah Fauna Indonesia Tipe Asia-Australis sering pula disebut Wilayah Fauna Indonesia Tengah atau Wilayah Fauna Kepulauan Wallacea. Wilayah ini meliputi Pulau Sulawesi,

(30)

14

Timor, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Wilayah tipe peralihan adalah pulau-pulau di wilayah Indonesia bagian tengah yang terdiri atas Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku. Wilayah-wilayah ini memiliki sifat iklim yang lebih kering dan kelembapan udara yang lebih rendah di banding kan dengan wilayah-wilayah Indonesia lainnya. Pulau-pulau ini disebut daerah peralihan karena flora di daerah peralihan, mempunyai kemiripan dengan flora yang ada di daerah kering di Maluku, Nusa Tenggara, Jawa, dan Filipina. Di kawasan pegunungannya terdapat jenis tumbuhan yang mirip dengan tumbuhan di Kalimantan. Sedangkan di kawasan pantai dan dataran rendahnya mirip dengan tumbuhan di Irian Jaya.

3. Langkah-langkah Membuat Buku Ensiklopedia

Proses pembuatan media ensiklopedia dikembangkan dari modifikasi pembuatan media pembelajaran menurut Susilana & Riyana (2007: 89). Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan media ensiklopedia yang dibuat dalam penelitian ini:

1) Menentukan tujuan pembelajaran

Pembuatan sebuah media tidak lepas dari tujuan yang akan dicapai dalam sebuah pembelajaran. Tujuan perlu dirancang dan dirumuskan dengan sangat teliti dan lebih khusus untuk menentukan tujuan yang bersifat kognitif dan tujuan pembelajaran yang bersifat keterampilan atau sikap berdasarkan indikator.

2) Membuat bentuk ensiklopedia

Ensiklopedia dalam penelitian ini dirancang seperti buku namun isinya disusun berdasarkan abjad menggunakan program Microsoft Office Word 2010, kemudian dicetak menggunakan kertas art paper dengan ukuran A5 dan dijilid buku.

(31)

15 3) Membuat ringkasan materi

Materi yang disajikan berbentuk uraian tentang berbagai macam flora yang ada di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber yang terbagi kedalam tiga bagian, yaitu flora yang terdapat di daerah Asiatis, Australis dan daerah peralihan.

4) Membuat alur informasi yang akan dituangkan dalam ensiklopedia.

Informasi yang akan dituangkan ke dalam ensiklopedia disusun secara sistematis mulai dari judul, daftar isi, hingga pembagian flora berdasarkan garis Wallace dan Weber.

5) Merancang draf kasar (sketsa)

Draf kasar yang dimaksud adalah sketsa yang dibuat pada lembaran-lembaran kertas dengan program Microsoft Office Word 2010. Penyajian materi tidak hanya berisi teks namun disertai dengan gambar-gambar berbagai macam flora dari berbagai sumber.

6) Memilih warna yang sesuai

Agar ensiklopedia yang dibuat lebih menarik, maka digunakan warna yang bervariatif. Warna akan membuat siswa tertarik untuk mempelajari materi pembelajaran, memfokuskan pada sajian materi serta membuat sajian menjadi lebih hidup.

7) Menentukan ukuran dan huruf yang sesuai

Ukuran huruf disesuaikan dengan seberapa banyak tulisan, jika tulisan sedikit berarti ada cukup ruang untuk membuat huruf menjadi lebih besar. Selain ukuran huruf, bentuk huruf juga disesuaikan agar mudah dibaca.

4. Perkembangan Kognitif Siswa

Piaget (dalam Suparno 2001) menjelaskan secara garis besar tahapan-tahapan perkembangan kognitif anak dibagi atas empat tahapan, antara lain: tahap sensori motor, tahap pra-operasi, tahap operasi konkret, dan tahap operasi formal.

(32)

16

Tahap sensori motor merupakan tahapan pertama dalam empat tahapan yang dikemukakan oleh Piaget. Tahapan ini berlangsung pada anak usia 0 – 2 tahun. Pada tahapan ini semua tindakan-tindakan anak didasarkan pada tindakan inderawi berdasarkan lingkungan sekitar, seperti meraba, membau, mendengar, melihat, dan lain-lain. Perkembangan anak pada tahapan ini dimulai dari “belum mempunyai gagasan” hingga “sudah mempunyai gagasan”, ini di sebabkan karena anak belum dapat berbicara menggunakan bahasa. Pada tahap ini juga, seorang anak akan mampu membentuk pengetahuannya sendiri berdasarkan lingkungan sekitar, hal ini menunjukkan bahwa saat anak berhadapan dengan lingkungan sekitar, anak tersebut aktif membentuk pengetahuannya sejak lahir.

Tahap kedua ialah tahap praoperasi, tahap ini berlangsung pada anak usia 2 – 7 tahun. Anak pada tahapan ini sudah bisa menggambarkan sesuatu yang ada di sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya intelegensi anak pada usia ini serta mereka dapat menggunakan bahasa simbolis berupa gambaran-gambaran dan bahasa ucapan. Selain itu mereka sudah memiliki kesadaran terhadap sebab akibat terhadap suatu hal yang ada di sekitarnya dan anak bertanya “Mengapa?‟.

Tahap ketiga ialah tahap operasi konkret, tahap ini berlangsung pada anak usia 7 – 11 tahun. Pada tahhapan pemikiran anak di dasarkan pada aturan-aturan logis yang tedapat di lingkungan sekitar, baik itu keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pada tahapan ini, anak mulai memecahkan masalah sederhana secara konkret dan nyata. Pemecahan masalah yang dihadapi oleh anak diselesaikan dengan cara menerapkan logika berpikir pada barang yang konkret. Meskipun pada tahapan ini intelegensi anak telah lebih maju, tetapi cara berpikir seorang anak masih tetap terbatas karena masih tetap berhubungan dengan sesuatu yang konkret. Anak masih menerapkan logika berpikir pada

(33)

barang-17

barang yang konkret karena belum dapat berpikir secara abstrak ataupun membuat hipotesis.

Tahap terkahir dalam perkembangan kogntiif anak menurut Piaget ialah tahap operasi formal. Tahap ini berlangsung pada anak usia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini anak sudah mulai menjadi remaja, remaja sudah dapat berpikir logis. Logika remaja yang telah berkembang dapat digunakan dan mulai mengerti tentang cara berpikir abstrak. Paha usia ini remaja dapat berpikir mengenai masa depan karena sudah mulai berpikir abstrak tidak hanya berpikir tentang hal yang sedang dialaminya saja.

5. Sikap Peduli Lingkungan

Menurut Elmubarok (2008:47) sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling bereaksi di dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. Randi dan Imam (2011:32) mengemukakan bahwa sikap merupkan sebuah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri atau orang lain atas reaksi atau respon terhadap stimulus (objek) yang menimbulkan perasaan yang disertai dengan tindakan yang sesuai dengan objeknya. Dalam interaksi sehari-hari setiap individu terbentuk sebuah interaksi sosial yang menimbulkan hubungan timbal balik sebagai pola perilaku yang terjadi di masyarakat. Sikap menjadi sebuah acuan atau tolak ukur dalam menentukan kepribadian seseorang ketika berinteraksi dengan masyakarat sekitar.

Lingkungan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup, terutama manusia, lingkungan menjadi sebuah tempat manusia menjalankan semua aktivitasnya. Manusia juga berusaha untuk mengeksploitasi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka kondisi lingkungan akan dipengaruhi oleh perilaku manusia (Hamzah, 2013:1). Gustavo (dalam Hamzah, 2013:5)

(34)

18

mengemukakan bahwa jumlah total dari semua kondisi yang mempengaruhi eksistensi, pertumbuhan, dan kesejahteraan dari suatu organisme yang ada di bumi. Setiap unsur yang ada di sekitar kita merupakan bagian dari sebuah lingkungan hidup yang terus mendukung keberlangsungan hidup. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk yang membutuhkan lingkugan sebagai tempat untuk memenuhi segala kebutuhan hendaknya memiliki rasa peduli terhadap keberlangsungan lingkungan itu sendiri. Narwanti (2011:30) berpendapat bahwa, peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Upaya-upaya yang dapat dilakukan mulai dari diri sendiri dengan melakukan hal-hal sederhana yang dapat menyelamatkan keberlangsungan lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, penanaman pohon, menghemat penggunaan listrik dan bahan bakar, serta turut serta dalam gerakan peduli lingkugan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap peduli lingkungan berarti sikap yang diwujudkan oleh individu dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya melestarikan lingkungan, memperbaiki, dan mecegah pencemaran lingkungan.

6. Materi tentang Persebaran Tumbuhan berdasarkan Garis Wallace dan Weber

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang baru dan dirancang untuk diterapkan pada dunia pendidikan. Kurikulum ini hadir sebagai pelengkap dan penyempurna dari kurikulum yang sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Kurikulum 2013 lebih mengutamakan pada kompetensi yang berbasis pada sikap, keterampilan dan pengetahuan, kurikulum 2013 juga lebih mengacu pada proses dan penilian untuk mencapai

(35)

19

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Majid, dkk: 2014).

Kurikulum 2013 memiliki beberapa tujuan, yaitu (1) meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skill dan soft skill melalui kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang, (2) membentuk dan meingkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, dan inovatif, (3) meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan administrasi mengajar, (4) meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat secara seimbang dalam mengendalikan kualitas pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan, serta (5) meningkatkan persaingan yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang tercapai (Fadillah: 2014). Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan siswa untuk bersaing dalam persaingan global.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih salah satu Kompetensi Dasar yang ada dan memodifikasinya agar dapat memenuhi kebutuhan penelitian. Adapun Kompetensi Dasar yang diambil ialah KD 3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan. Materi ini memuat materi ajar mengenai berbagai macam bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan. Namun, peneliti hanya mengambil materi mengenai betuk dan fungsi bagian tubuh pada tumbuhan. Materi ini peneliti modifikasi dengan tambahan materi berupa persebaran tumbuhan di Indonesia beradasarkan garis Wallace dan Weber. Tentu saja jenis tumbuhan yang ada di dalam materi hanya mencangkup jenis tumbuhan yang ada di daerah persebaran yang ditentukan oleh garis Wallace dan Weber. Pengelompokkan tumbuhan tersebut didasarkan pada letak geografis Indonesia.

(36)

20

Terdapat tiga macam pengelompokkan yang dilakukan, yaitu (1) Asiatis, (2) Peralihan, dan (3) Australis.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Arif Saefudin (2017) dengan judul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas Atas”. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and

Development (R&D) dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini

menghasilkan produk bahan ajar “15 Cara Peduli Linkungan Bersama Kak Viro”. Penulis mendapatkan nilai 4.50 dengan kategori “sangat baik”. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Deresan Depok Yogyakarta.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Andi Sucahyo (2018) dengan judul “Pengembangan Buku Ceita Bergambar tentang Operasi Hitung Perkalian melalui Permainan Anak pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar”. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Devlopment (R&D) dengan menggunakan wawancara. Penelitian ini menghasilkan produk dengan judul “Liburanku di Pasar Malam”. Penulis mendapatkan nilai 3.99 dengan kategori “Baik”. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Selomulyo.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Ria Sri Widyawati (2019) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Buku Ensiklopedia Sistem Gerak Tubuh Manusia”. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Research and Development (R&D) dengan menggunakan wawancara dan

kuesioner. Penelitian ini menghasilkan produk buku ensiklopedia berjendela mengenai sistem gerak manusia. Penulis mendapatkan nilai 3.41 dengan kategori sangat baik. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumyang.

Pada penelitian tersebut, kertiga peneliti menggunakan media buku sebagai media pengembangan dalam penelitiannya. Hasil dari ketiga penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan kualitas produk

(37)

21

berupa buku sebagai media pengembangan dalam penelitian. Berdasarkan penelitian yang relevan, belum ditemukan penelitian pengembangan buku dalam bentuk ensiklopedia tentang persebaran flora di Indonesia.

Gambar 2.1 Penelitian yang relevan

C. Kerangka Berpikir

Untuk mengoptimalkan wawasan yang diperoleh oleh siswa sekolah dasar, tidak hanya materi pelajaran saya yang dapat disajikan atau diberikan kepada siswa. Namun masih ada sumber belajar yang lain, tentu sumber belajar tersebut dapat menambah wawasan siswa. Salah satu sumber belajar tersebut ialah buku ensiklopedia. Ensiklopedia adalah bahan bacaan yang memberikan informasi berbagai hal yang mencangkup

Arif Saefudin (2017) Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas Atas Andi Sucahyo (2018) Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Operasi Hitung Perkalian Melalui Permainan

Anak pada Siswa Kelas III Sekolah

Dasar

Ria Sri Widyawati (2019) Pengembangan Media Pembelajaran Buku Ensiklopedia Sistem Gerak Tubuh Manusia Penelitian Research and Development (R&D)

Penelitian ini: Pengembangan Buku Ensiklopedia Persebaran Flora

di Indonesia Untuk Siswa SD Kelas Atas

(38)

22

bidang ilmu dan biasanya dilengkapi dengan ilustrasi, gambar, dan unsur media lain yang dapat membantu memahami konsep (Sugijanto: 2008).

Ensiklopedia merupakan sebuah buku yang tersusun atas berbagai macam informasi yang mencangkup berbagai hal, mulai dari informasi mengenai hewan, tumbuhan, persitiwa di suatu negara. Eksiklopedia juga berisikan berbagai macam gambar yang dapat menunjang proses pemahaman yang dilakukan oleh siswa. Ensiklopedia yang menarik dapat menumbuhkan minat membaca siswa sehingga siswa dapat menambah wawasannya dengan mudah. Dengan memanfaatkan buku ensiklopedia diharapkan wawasan siswa dapat bertambah luas, tidak hanya materi ajar saja yang dikuasai, namun pengetahuan umum juga dapat dikuasai dengan baik.

D. Pertanyaan Penelitian

a. Bagaimana langkah-langkah dalam mengembangkan buku ensiklopedia persebaran flora di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber untuk siswa SD ?

b. Bagaimana kualitas buku ensiklopedia persebaran flora di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber untuk siswa SD untuk siswa menurut ahli media?

c. Bagaimana kualitas buku ensiklopedia persebaran flora di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber untuk siswa SD menurut guru kelas?

d. Bagaimana kualitas buku ensiklopedia persebaran flora di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber untuk siswa SD menurut hasil uji coba produk terbatas?

(39)

23 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (R&D) atau biasa disebut dengan penelitian dan pengembangan. Borg & Gall (dalam Setyosari, 2013) mengemukakan bahwa penelitian pengembangan adalah suatu ptoses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Model penelitan ini menggunakan model penelitian yang dirancang dan dikembangkan oleh Borg & Gall. Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2011) menyebutkan 10 langkah penelitian dan pengembangan, yaitu 1) Penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2) Pengumpulan data, 3) Desain produk, 4) Validasi desain, 5) Revisi desain, 6) Ujicoba produk, 7) Revisi produk, 8) Ujicoba lapangan, 9) Revisi produk, dan 10) Produksi masal. Penelitian pengembangan buku ensiklopedia sebagai media dalam mengembangkan sikap peduli lingkungan serta sebagai media bantu dalam kegiatan belajar mengajar ini ini hanya dibatasi sampai ujicoba produk terbatas.

Gambar 3.1 10 langkah penelitian dan pengembangan Borg & Gall Penelitian dan pengumpulan informasi awal (1) Pengumpulan data (2) Desain produk (3) Validasi desain (4) Revisi produk (7) Produksi masal (10) Revisi produk (9) Ujicoba lapangan (8) Revisi desain (5) Ujicoba produk (6)

(40)

24

Namun dalam peneltian ini, peneliti hanya melaksanan enam tahap dari 10 tahapan yang ada. Enam tahapan itu antara lain: 1) Penelitian dan pengumpulan informasi awal; 2) Pengumpulan data; 3) Desain produk; 4) Validasi desain; 5) Revisi desain; dan 6) Ujicoba produk. Tahapan revisi produk dan ujicoba lapangan dihilangkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti. Tahapan produksi masal juga dihilangkan karena keterbatasan biaya yang dimiliki oleh peniliti.

Gambar 3.2 6 tahapan penelitian dan pengembangan

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penlitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Giriwarno Magelang. Dalam penelitian ini siswa sebagai subjek yang menggunakan buku ensiklopedia sebagai media penambah wawasan dan media dalam pengembangan sikap peduli lingkungan.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah buku bacaan berupa buku ensiklopedia. Buku bacaan tersebut dirancanng untuk membantu siswa IV dalam menambah wawasan mengenai flora di Indonesia.

Penelitian dan pengumpulan informasi awal (1) Pengumpulan data (2) Desain produk (3) Validasi desain (4) Revisi desain (5) Ujicoba produk (6)

(41)

25 3. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Giriwarno. SD Negeri Giriwarno terletak di Sidombo, Giriwarno, Kaliangrik, Magelang, Jawa Tengah, 56153.

4. Waktu Penelitian

Penelitian pengembangan ini dilaksanakan dalam kurun waktu tujuh bulan terhitung dari bulan Juni 2019 hingga Novermber 2019

5. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Langkah Penelitian Tahun Bulan ke-

Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Penentuan Judul Penelitian

Penyusunan Instrumen Mengurus Perijinan Pengumpulkan Data Penyusunan Proposal Produk Buku Ensiklopedia (peyusunann, validasi, perbaikan )

Uji Coba Produk Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Laporan Ujian

C. Prosedur Penelitian

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Penelitian diawali dengan melakukan analisis kebutuhan dan kajian pustaka di lapangan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan menggunakan observasi pada berbagai buku ensiklopedia. Selain itu analisis kebutuhan juga dilakukan di SD Negeri Giriwarno dengan melakukan wawancara dengan guru kelas V untuk mengidentifikasi fakta dan masalah yang ada di lapangan, lalu dilakukan kajian pustaka sebagai dasar dalam pengembangan.

(42)

26 2. Pengumpulan Data

Langkah kedua dalam penelitian ini adalah pengumpulan data. Dari hasil pengumpulan informasi dilapangan peneliti menentukan sebuah produk yang akan diciptakan sebagai media pembelajaran. Setelah menentukan produk yang akan dibuat, selanjutnya peneliti menentukan Standar Kompeteinsi atau Kompetensi Inti yang akan dipakai oleh peneliti dalam membuat produk agar produk yang dihasilkan memiliki keterkaitan dengan proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Selanjutnya peneliti membuat kerangka materi yang akan disusun ke dalam produk yang akan dibuat. Materi yang akan disusun ke dalam produk merupakan uraian mengenai berbagai macam flora yang ada di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber.

3. Desain Produk

Desain produk dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik minat siswa dalam menggunakan produk tersebut. Produk dalam penelitian ini adalah buku ensiklopedia. Buku ensiklopedia disusun dengan cara mengelompokkan berbagai macam flora di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber. Produk buku ensiklopedia yang dibuat dilengkapi dengan ilustrasi gambar dari flora yang dibahas.

4. Validitas Produk

Langkah ketiga adalah validitas produk. Buku ensiklopedia „sebagai produk dari penelitian ini akan divalidasi oleh ahli media dan guru kelas V SD Negeri Giriwarno. Validitas ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dari produk yang dibuat sebelum digunakan dalam uji coba lapangan terbatas.

(43)

27 5. Revisi Produk

Langkah keempat adalah revisi produk. Setelah produk divalidasi oleh ahli dan guru kelas, kualitas dari produk tersebut akan diketahui. Sebelum melakukan uji coba produk, produk tersebut akan direvisi sesuai dengan masukan dari ahli media dan guru kelas V SD Negeri Giriwarno.

6. Uji Coba Produk

Langkah kelima adalah uji coba produk. Uji coba produk dilakukan kepada 10 siswa SD Negeri Giriwarno. Produk diujicobakan kepada siswa secara terbatas, siswa akan diarahkan untuk membaca buku ensiklopedia. Setelah itu siswa akan melakuakan sebuah refleksi yang telah disiapkan di dalam buku ensiklopedia. Selanjutnya peneliti akan melakukan wawancara kepada siswa terkait kualitas dari produk yang telah diuji cobakan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Menurut Arikunto (2006), wawancara atau interviu atau dapat disebut juga kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (narasumber). Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk menilai seubuah keadaan dari seseorang, seperti latar belakang, orang tua, pendidikan, perhatian, ataupun sikap terhadap sesuatu. Arikunto (2006) mengemukakan bahwa ada tiga macam jenis wawancara ditinjau dari pelaksanaannya, antara lain adalah interviu bebas (pewawancara secara bebas dapat menanyakan apa saja kepada narasumber, namun dengan pertanyaan yang dilontarkan masih dalam ruang lingkup data apa yang akan dikumpulkan), interviu terpimpim (interviu yang dilakukan oleh pewawancara dengan merancang terlebih dahulu pertanyaan apa saja yang akan ditanyakan kepada narasumber), dan interviu bebas terpimpin

(44)

28

(kombinasi antara interviu bebas dan interviu terpimpin). Sejalan dengan Arikunto, Esterberg (dalam Sugiyono, 2015) juga mengemukakan hal yang sama, Esterberg mengemukakan bahwa dalam wawancara terdapat tiga macam wawancara, antara lain adalah wawancara terstruktur (wawancara yang dilakukan dengan instrumen yang telah disiapkan), wawancara semiterstruktur (wawancara yang lebih bebas dalam hal menemukan permasalahan, responden secara lebih terbuka dimintai pendapat dan ide-ide), dan wawancara tidak terstruktur (wawancara yang bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman apapun dalam mengumpulkan data).

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006). Sedangkan menurut Sugiyono (2015), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner yang diberikan kepada ahli media dan guru terdiri dari 15 pernyataan, sedangkan untuk siswa terdapat 9 pernyataan. Kuesioner ahli media dan guru meliputi 7 aspek yaitu, (1) Desain produk, (2) Kemudahan penggunaan, (3) Konsistensi, (4) Format, (5) Organisasi, (6) Kemudahan buku, dan (7) Kualitas materi. Kuesioner untuk siswa disusun berdasarkan tujuh aspek seperti kuesioner untuk ahli media dan guru, namun kuesioner untuk siswa disusun dengan cara disederhanakan agar sesuai untuk siswa.

E. Instrumen Penelitian

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

rating scale type (skala lajuan). Kuesioner rating scale type (skala lajuan)

adalah instrumen pengukuran non tes yang menggunakan suatu prosedur untuk memperoleh informasi tentang hal yang sedang diobservasi, hal tersebut menyatakan posisi tertentu dalam hubungannya dengan yang lain (Nasution dalam Widoyoko, 2012). Kuesioner rating scale yang

(45)

29

digunakan adalah rating scale tipe numerical rating scale. Kusioner ini menggunakan skala Likert pilihan respon skala lima (Widoyoko, 2012), dengan acuan skor sebagai berikut:

Tabel 3.2 Acuan skor kuesioner untuk guru SD kelas V Skor Deskripsi 5 Sangat baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat kurang

Kuesioner digunakan untuk mengetahui kelayakan produk melalui uji coba validasi produk yang dilakukan oleh dua validator, yaitu ahli media dan guru kelas, selain itu uji coba juga melibatkan 10 orang siswa kelas V.

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengolahan data analisis kebutuhan, data validasi ahli, dan data uji coba produk. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara kepada guru SD kelas V. Validasi ahli dilakukan oleh dua orang ahli media dan seorang guru SD kelas V. Uji coba produk dilakukan oleh 10 orang siswa SD kelas V.

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan skor validasi yang diberikan oleh validator ahli media dan guru kelas dalam proses validasi produk.

Persentase kelayakan dihitung dengan rumus:

( )

(46)

30

Validasi produk dalam penelitian ini menggunakan skala lima (Widoyoko, 2012).

Tabel 3.3 konversi nilai skala lima menurut Widoyoko Intervasl skor Kategori X > ̅̅̅ + 1,80 SBi Sangat baik

̅̅̅ + 0,60 Sbi < X ≤ ̅̅̅ + 1,80 SBi Baik

̅̅̅ - 0,60 Sbi < X ≤ ̅̅̅ + 0,60 SBi Cukup

̅̅̅ – 1,80 Sbi < X ≤ ̅̅̅ – 0,60 SBi Kurang X ≤ ̅̅̅ - 1,80 SBi Sangat Kurang

Keterangan:

Rerata ideal ( ̅̅̅) : (nilai maksimum + nilai minimum) Simpangan baku ideal (SBi) : (nilai maksimum – nilai minimum) X : skor aktual

Berdasarkan rumus konversi di atas, perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut:

Diketahui:

Skor maksimum ideal: 5 Skor minimum ideal: 1 Rerata ideal ( ̅̅̅): (5+1) = 3

Simpangan baku ideal (SBi) : (5-1) = 0,67 Ditanyakan:

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.

(47)

31 Jawaban:

Kategori sangat baik = X > ̅̅̅ + 1,80 SBi = X > 3 + (1,80 . 0,67)

= X > 3 + (1,21) = X > 4,21

Kategori baik = ̅̅̅ + 0,60 Sbi < X ≤ ̅̅̅ + 1,80 SBi = 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80. 0,67)

= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21) = 3,40 < X ≤ 4,21

Kategori cukup = ̅̅̅ - 0,60 Sbi < X ≤ ̅̅̅ + 0,60 SBi = 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60. 0,67)

= 3 - (0,40) < X ≤ 3 + (0,40) = 2,60 < X ≤ 3,40

Kategori kurang = ̅̅̅ – 1,80 Sbi < X ≤ ̅̅̅ – 0,60 SBi = 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60. 0,67)

= 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40) = 1,79 < X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang = X ≤ ̅̅̅ - 1,80 SBi = X ≤ 3 - (1,80. 0,67)

= X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79

(48)

32

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualiatif skala lima sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Skala Lima Interval Kategori 4,22 – 5 Sangat baik 3,41 – 4,21 Baik 2,61 – 3,40 Cukup 1,80 – 2,60 Kurang < 1,79 Sangat Kurang

Berdasarkan skor skala lima tersebut, setelah dihitung rerata hasil validasi kemudian dicara reratanya lalu dikonversikan hasil data kuantitatif ke kualitatif berdasarkan skor rata-rata yang didapatkan kategori di atas.

(49)

33 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal

Berdasarkan langkah-langkah penelitian yang telah dijabarkan pada bab III, langkah awal dalam penelitian pengembangan ini ialah penelitian dan pengumpulan informasi awal. Langkah ini diawali dengan melakukan analisis kebutuhan yang dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan mengunjungi berbagai toko buku untuk melihat berbagai macam buku ensiklopedia yang telah tersedia di pasaran, selain mengunjungi toko buku peneliti juga mengunjungi beberapa perpsutakkaan kota untuk melihat koleksi buku ensiklopedia yang tersedia. Sedangakan, pelaksanaan wawancara dilakukan di SD Negeri Giriwarno.

Narasumber wawancara pada penelitian ini adalah guru kelas V. Wawancara ini dilaksanakan pada tanggal 1 September 2019. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana sumber belajar siswa yang tersedia mengenai macam-macam flora di Indonesia. Hal ini bertujuan agar buku produk yang dihasilkan adalam penelitian ini bisa tepat sasaran dan dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar maupun menambah wawasan secara umum.

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V SD Negeri Giriwarno Magelang pada tanggal 1 September 2019. Wawancara tersebut berpedoman pada kisi-kisi yang telah dibuat. Terdapat lima butir pertanyaan analisis kebutuhan buku ensiklopedia flora di Indonesia. Butir soal pertama tentang minat siswa dalam membaca buku; butir soal yang kedua tentang cara dalam menumbuhkan minat baca pada siswa; butir soal ketiga mengenai media buku seperti apa

(50)

34

yang dapat menumbuhkan minat membaca siswa; butir keempat mengenai materi umum yang dapat membuat siswa tertarik dalam membaca; dan butir kelima mengenai refleksi peduli lingkungan yang dapat disisipkan ke dalam buku.

Rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas V SD Negeri Giriwarno dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Rangkuman hasil wawancara kepada guru kelas SD Negeri Giriwarno

No. Daftar Pertanyaan Wawancara

Rangkuman Hasil Wawancara 1.

Sejauh mana siswa memiliki kemauan untuk membaca mandiri?

Masih ada beberapa siswa yang memiliki kesadaran dalam membaca yang kurang.

2.

Bagaimana cara menumbuhkan minat membaca pada siswa?

Salah satu cara dalam menumbuhkan minat

membaca siswa ialah dengan memberikan buku-buku yang memiliki desain yang menarik dan materi didalamnya dapat dipahami dengan mudah oleh siswa.

3.

Media buku seperti apa yang dapat menumbuhkan minat membaca pada siswa?

Buku yang memiliki desain yang menarik, memiliki gambar-gambar yang

membuat siswa mudah untuk memahami materi, memiliki warna yang cerah, dan bahasa yang mudah dipahami. Hal-hal tersebut dapat membuat siswa penasaran dengan buku tersebut kemudian siswa akan mulai untuk membacanya.

4.

Materi apa yang dapat membantu siswa kelas V maupun siswa lain dalam menambah wawasan dan minat membaca?

Beberapa materi yang dapat membuat siswa tertarik dalam membaca seperti materi tentang hewan, tumbuhan, transportasi.

5.

Timbal balik seperti apa yang diharapkan dari siswa setelah membaca buku yang akan dibuat?

Salah satu timbal balik yang diharapkan ialah siswa memiliki rasa peduli tehadap lingkungan disekitarnya.

(51)

35

Berdasarkan hasil wawancara, narasumber menyatakan bahwa salah satu cara dalam menumbuhkan minat baca dan menumbuhkan rasa peduli lingkungan ialah dengan membuat buku yang menarik bagi siswa dan memuat bagian yang dapat memunculkan rasa peduli lingkungan bagi siswa. Pada umumnya buku pelajaran yang dipakai siswa mmiliki sedikit ilustrasi yang membuat siswa kurang suka untuk membaca. Buku ensiklopedia yang dibuat diharapkan dapat membantu dalam menumbuhkan minat membaca siswa, karena pada isi buku ensiklopedia memuat berbagai ilustrasi gambar yang dapat membantu siswa dalam memahami isi buku dan meingkatkan minat membaca siswa serta dapat menumbuhkan rasa peduli lingkungan.

2. Pengumpulan Data

Setelah melakukan pengumpulan informasi awal pada langkah pertama, selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data sebagai langkah kedua. Pada langkah ini peneliti menentukan Standar Kompetensi atau Kompetensi Inti yang akan digunakan dalam buku produk yang akan dibuat. Kompetensi Dasar yang diambil ialah KD 3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan. Setelah menentukan KD yang akan diambil, peneliti selanjutnya mencari informasi dari flora yang akan dimasukkan ke dalam buku ensiklopedia dari berbagai sumber.

3. Desain Produk

Langkah selanjutnya ialah desain produk. peneliti membuat kerangka buku ensiklopedia yang akan dikembangkan, kerangka tersebut memuat sampul buku, kata pengantar, daftar isi, pembahasan materi, refleksi, daftar referensi, dan biodata penulis.

a. Sampul Buku Ensiklopedia

Sampul buku ensiklopedia dibuat menggunakan aplikasi

Gambar

Gambar 2.1 Penelitian yang relevan
Gambar 3.1 10 langkah penelitian dan pengembangan Borg &amp; Gall Penelitian dan pengumpulan informasi awal (1) Pengumpulan data (2) Desain produk (3)  Validasi desain (4) Revisi produk (7) Produksi masal (10) Revisi produk (9) Ujicoba lapangan (8) Revisi
Gambar 3.2 6 tahapan penelitian dan pengembangan
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian  Langkah Penelitian  Tahun Bulan ke-
+7

Referensi

Dokumen terkait

Namun dengan menerapkan suatu perhitungan terhadap kondisi yang terjadi maka pengaruh kopling elegtromagnetik ini dapat diketahui secara jelas, dan dapat

Hasil pengamatan guru (peneliti) pada pertemuan kedua ini terhadap aktivitas siswa menunjukkan bahwa masih ada siswa yang malu-malu tampil didepan teman-temannya

Adapun permasalahan yang dialami oleh responden dalam menggunakan skincare untuk perawatan kulit wajah adalah tidak mengetahui jenis/kondisi kulit secara rinci (P1),

Kode 4 (empat) merupakan kondisi dimana di desa tersebut terdapat SD sederajat dengan ketersediaan SD sederajat terhadap penduduk desa lebih dari atau sama dengan

Rekomendasi untuk tumpahan di darat dan tumpahan di perairan ini didasarkan pada skenario tumpahan yang paling mungkin terjadi untuk material ini; namun, kondisi geografi, angin,

Tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan business process re-engineering dibagi dalam tiga fase dan pada setiap tahapan di akhir fase akan dilakukan presentasi

Strategi dalam pemilihan media komunikasi yang dilakukan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunannya, sehingga dapat diajukan dalam ujian sidang Karya Tulis Ilmiah pada Program Studi D3 Analis