• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI LAU BIANG (KAWASAN HULU DAS WAMPU) T E S I S.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI LAU BIANG (KAWASAN HULU DAS WAMPU) T E S I S."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA BERBAGAI

TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI SUB DAERAH ALIRAN

SUNGAI LAU BIANG (KAWASAN HULU DAS WAMPU)

T E S I S

Oleh

AHMAD SYOFYAN

077004002/PSL

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010

SE K O L A H P A SCA S AR JANA

(2)

KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA BERBAGAI

TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI SUB DAERAH ALIRAN

SUNGAI LAU BIANG (KAWASAN HULU DAS WAMPU)

T E S I S

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

AHMAD SYOFYAN

077004002/PSL

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI LAU BIANG (KAWASAN HULU DAS WAMPU)

Nama Mahasiswa : Ahmad Syofyan Nomor Pokok : 077004002

Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL)

Menyetujui: Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Sumono, MS) Ketua

(Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D) (Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP) Anggota Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH., MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)

(4)

Telah Diuji pada

Tanggal 16 Februari 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ir. Sumono, MS

Anggota : 1. Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D 2. Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP

(5)

ABSTRAK

Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Lau Biang dengan luas 94.147 hektar merupakan Kawasan Hulu Daerah Aliran Sungai Wampu yang mempunyai luas 410.715 hektar, kawasan Sub Daerah Aliran Sungai Lau Biang yang seharusnya merupakan kawasan konservasi, justru menjadi kawasan budidaya terutama untuk komoditi tanaman pangan dan tanaman semusim dengan luas 80.169,822 hektar atau 85,06%, kawasan hutan yang seharusnya 30% (UU No. 41 Tahun 1999 Pasal 8 ayat 2 tetapi kenyataannya luasnya hanya 10.780,081 hektar atau 11,43%, topografi 82,93% dari luas lahan agak curam hingga sangat curam, hanya 0,96% yang datar dan 0,76% yang landai, kondisi tanah umumnya tanah muda dan dangkal yang rentan terhadap erosi serta curah hujan tinggi, rerata 3.000 mm/thn, oleh karena itu potensi pada daerah ini erosinya dapat dikategorikan besar atau tinggi. Besarnya erosi pada suatu lahan ditentukan oleh lima faktor yaitu intensitas hujan (R), kepekaan tanah terhadap erosi (K), bentuk lahan (LS), vegetasi penutup tanah (C), dan tingkat pengelolaan tanah (P).

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2009 di Sub Daerah Aliran Sungai Lau Biang yang meliputi 2 (dua) kecamatan di Kabupaten Simalungun, 8 (delapan) kecamatan di Kabupaten Karo. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survei deskriptif dan metode survai eksploratif. Metode survei deskriptif di lapangan dilaksanakan dengan menggunakan data hasil interpretasi peta dari citra satelit dan data pendukung lainnya, sedangkan metode survai eksploratif dilakukan dengan mengamati sifat-sifat fisika dan kimia tanah berdasarkan analisis contoh tanah di laboratorium, pada lahan hutan, lahan pertanaman Agroforestry/ kebun campuran, lahan pertanaman kopi Arabika, lahan pertanaman jagung dan lahan pertanaman jeruk manis. Sedangkan penetapan besarnya erosi tanah melalui persamaan Prediksi USLE.

Hasil penelitian menunjukkan besarnya erosi yang terjadi paling kecil pada kawasan hutan sebesar 36,07 ton/ha/thn dan yang paling tinggi pada kopi arabika (Coffea arabica) (344,08 ton/ha/thn), rataan erosi yang diperbolehkan pada berbagai jenis penggunaan lahan di Sub DAS Lau Biang berkisar antara 23,36 ton/ha/thn (pada kawasan hutan) hingga 27,76 ton/ha/thn pada tanaman jeruk manis (Citrus sinensis), Tingkat Bahaya Erosi (TBE) dengan kriteria sedang sampai sangat tinggi, teknik konservasi tanah yang dapat mengendalikan erosi paling kecil pada semua komoditi yang diteliti adalah strip tanaman sejajar kontor dengan tanpa pengolahan tanah sedangkan erosi terbesar terjadi pada teknik penanaman menurut garis kontor tetapi dengan pengolahan tanah.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Sub DAS Lau Biang memiliki potensi dan kelayakan untuk dikembangkan sebagai kawasan penelitian dan pemantauan besarnya erosi, sebagai bahan pertimbangan utama dalam proses

(6)

perencanaan pengelolaan pertanian yang terencana sehingga sebagai hulu DAS Wampu dapat benar-benar terjaga kelestariannya.

Kata Kunci: Sub DAS Lau Biang, Jenis Penggunaan Lahan, Teknik Konservasi Tanah dan Air, Tingkat Bahaya Erosi.

(7)

ABSTRACT

Sub-Watershed (DAS) Lau Biang 94,147 hectares of area is the Upper Regions Wampu Watershed which has 410,715 hectares of area, region Watershed Sub Lau Biang which should form a conservation area, it became cultivated area, especially for commodity crops and plants with wide seasonal 80,169.822 hectares or 85.06%, forest areas should be 30% (Law No. 41 of 1999 Article 8 paragraph 2 but in reality only the extent of 10,780.081 hectares or 11.43%, 82.93% of the topography area rather steep to very steep, just a flat 0.96% and 0.76% slope, soil conditions are generally young and shallow soil vulnerable to erosion and high rainfall, the average 3000 mm/year, therefore the potential to this area can be categorized erosion large or high.

The amount of erosion on the land is determined by five factors of rain intensity (R), the sensitivity of soil to erosion (K), the form of land (LS), vegetation ground cover (C), and the level of land management (P). The study was conducted in April and July 2009 in the sub watershed areas covering Biang Lau 2 (two) districts in the County Simalungun, 8 (eight) districts in Karo District. Research carried out by using survey method and descriptive exploratory survey method. Descriptive methods in the field survey carried out by using the data interpretation of satellite image maps and other supporting data, while the method of exploratory surveys conducted by observing the physical properties and chemical analysis of soil based on soil samples in the laboratory, the forest land, crop land Agroforestry/garden mixture, Arabica coffee crop land, crop land and land corn planting oranges. While the determination of the amount of land erosion by USLE prediction equation.

The results showed the amount of erosion that occurred in the smallest forest area of 34.27 tons/ha/yr and the highest in arabica coffee (344.08 tonnes/ha/yr). Erosion averaging is allowed on various types of land use in sub-watersheds ranging Lau Biang 23.36 tons/ha/yr (the forest) to 27.76 tons/ha/yr (swee orange plants) Erosion Hazard level (TBE) with criteria for moderate to very high soil conservation techniques that can control erosion on the smallest of all the commodities under study is kontor strip parallel with the plant without tilling the greatest erosion occurred while the technique of planting according kontor line but with land penolahan.

The results of this study concluded that the Sub Biang Lau Basin have the potential and feasibility to be developed as a research area and monitoring the amount of erosion, the main consideration in farm management planning process that is planned so that the upstream watershed may Wampu awake sustainability.

Keywords: Lau Basin Sub Biang, Type of Land Use, Soil Conservation and Water Erosion Rates.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas taufiq dan hidyahNya sejak penulis menempuh pendidikan di Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sehingga penulisan tesis ini sudah dapat diselesaikan dengan baik yang berjudul “Kajian Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Sub DAS Lau Biang (Kawasan Hulu DAS Wampu)”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencapai derajat S-2, sekaligus sebagai akhir studi di Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Penelitian dilaksanakan di Sub-DAS Lau Biang, berada di Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara yang pada prinsipnya untuk menetapkan berapa besar tingkat bahaya erosi tanah yang terjadi pada beberapa penggunaan lahan yang digunakan. Melalui pengukuran kelas tingkat bahaya erosi tanah akan dapat dilakukan tindakan pengelolaan apabila erosi yang terjadi sudah berada diambang batas yang masih dapat dibiarkan.

Kami menyadari bahwa hasil tesis ini hanyalah karya manusia yang tidak luput dari berbagai keterbatasan dan kekurangan. Namun demikian, dengan segala kerendahan hati penulis berharap agar keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam tesis ini, dapat dijadikan bahan masukan untuk diteliti lebih lanjut dan hasilnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Penulisan tesis ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, pada kesempatan yang berbahagia ini penghargaan dan rasa terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sumono, MS, Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc. Ph.D, Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, M.P selaku Dosen Pembimbing yang telah

(9)

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak persiapan penelitian sampai tersusunnya tesis ini;

2. Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH sebagai Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan seluruh Dosen serta Staf Administrasi yang telah menberi kemudahan dan kelancaran selama penulis mengikuti pendidikan;

3. Prof. Dr. Retno Widhiastuti, MS., Ir. Taruna Jaya, M.Sc. selaku Pembanding/ Penguji dengan semua saran-sarannya sehingga penulisan tesis ini dirasakan lebih sempurna;

4. Kepala Balai Pengeloaan Daerah Aliran Sungai Wampu Sei Ular beserta staf yang selalu mendukung rencana studi penulis;

5. Terima kasih juga disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, khususnya Dinas Kehutanan dan Dinas Pertanian beserta staf dan masyarakat Desa Dokan dan Desa Merek Kecamatan Merek Kabupaten Karo yang telah memberikan ijin dan tempat penelitian bagi penulis dalam pengumpulan data sebagai bahan tesis dari lokasi tersebut;

6. Sembah dan sujud serta ucapan terima kasih yang tiada terhingga pen ulis samp aik an k ep ad a Alm arhun a ya han da H. Amir Bin Abb as dan i bun da penulis Hj. Zariah binti Wagimen yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan cinta kasih berdasarkan pundi-pundi Ilahi pada setiap detik dan detak napas kehidupan, pada setiap fajar hingga penghujung malam, disert ai do a yan g tulus s ehi n gga m emb uk a kel ap an gan j alan b agi penulis dalam mengarungi bahtera lautan karier ini, menggapai ridho dan inayah-Nya di sepanjang masa.

7. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya tidak akan luput dari hati dan bibir penulis kepada mertua penulis Yazid Bustami dan ibunda Poniem yang den gan p en uh keikhl as an d an kes ab aran tu rut m endo akan d an m em ot i vas i p enul i s dal am

(10)

m en j al an i p en d i d i k a n i n i ;

8. Istriku tercinta Suharsih yang dengan tabah dan setia, dengan penuh pengorban an, selalu mendampingi, memberikan dukungan d an doa untuk penulis, baik dalam keadaan suka maupun duka, juga kepada anak-anak penulis Kartika Utami, Muhammad Faqih Lazuardi dan Jihan Hidayah Putri, p a d a t e m p a t n y a p a p a m e n ya m p a i k a n u c a p a n t e r i m a k a s i h d a n penghargaan yang tiada terhingga, semoga cucuran rahmat Allah SWT tiada h e n t i k e p a d a k i t a a t a s k e t a b a h a n m a m a d a n a n a k - a n a k k u d a l a m pengorbanan dan kesetiaan yang telah dipersembahkan; 9. Semua pihak yang telah membantu kami baik dukungan moril maupun

materi sehingga penelitian dan penulisan tesis dapat diselesaikan dengan baik. Akhirnya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan semoga semua kebaikan dan kerelaan hati yang telah diberikan semua pihak kepada Penulis mendapat fadilah yang sesuai. Semoga tesis ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan yang tetap mengalir tiada habis-habisnya sepanjang peradaban umat manusia.

Medan, Februari 2010

(11)

RIWAYAT HIDUP

Ahmad Syofyan, dilahirkan pada hari Kamis tanggal 26 Mei 1960 di Medan (Sumatera Utara), anak Ketujuh dari Sembilan orang bersaudara, orang tua bernama Alm. H. Amir (Ayah) dan Alm. Hj. Zariah (Ibu). Menikah pada tanggal 9 Januari 1988 dengan istri bernama Suharsih, Bapak mertua bernama H. Yazid Bustami dan Ibu mertua bernama Hj. Poniem. Dikaruniai tiga orang anak bernama Kartika Utami (perempuan), Muhammad Faqih Lazuardi (laki-laki) dan Jihan Hidayah Putri (Perempuan).

Tamat Sekolah Dasar (SD) Negeri No. 76 Pulau Brayan Medan tahun 1972, melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri IX Medan tamat tahun 1975 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta Medan Putri Medan Jurusan IPA, tamat tahun 1979. Mulai tahun 1980 s/d 1985 bekerja di Dirjen Kehutanan Departemen Pertanian sebagai Petugas Lapangan Penghijauan di Kabupaten Karo, tahun 1985 s/d 1992 Staf pada Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Wampu/Ular, tahun 1992 s/d 2001 staf pada Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Provinsi Sumatera Utara sambil bekerja pada tahun ini melanjutkan pendidikan tinggi strata satu (SI) di Fakultas Ekonomi UMSU Medan, Jurusan Manajemen, tamat pada tahun 1997, tahun 2001 s/d 2008 bekerja pada Balai Pengelolaan DAS Wampu Sei Ular, sejak tahun 2007 melanjutkan studi pada Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (S2) di Sekolah Pascasarjana USU Medan. Tahun 2009 s/d sekarang bekerja pada Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RIWAYAT HIDUP ... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 4 1.3. Tujuan Penelitian ... 5 1.4. Manfaat Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. Kajian Pustaka... 7

2.1.1. Lahan dan Penggunaan Lahan ... 7

2.1.2. Pengertian DAS ... 8

2.1.3. Kebijakan Umum Pengelolaan DAS... 9

2.1.4. Erosi dan Sedimentasi pada Suatu DAS ... 13

2.1.5. Faktor yang Mempengaruhi Erosi... 20

2.1.5.1. Faktor Iklim... 20

2.1.5.2. Faktor Tanah ... 21

2.1.5.3. Faktor Topografi ... 24

2.1.5.4. Faktor Vegetasi ... 26

2.1.5.5. Faktor Manusia atau Tindakan Konservasi... 27

2.1.6. Laju Erosi Ditoleransikan (T) ... 32

2.1.7. Tingkat Bahaya Erosi (TBE)... 32

2.2. Kondisi Umum DAS Wampu ... 34

III. METODOLOGI PENELITIAN... 39

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ... 39

3.2. Alat dan Bahan Penelitian... 39

3.3. Prosedur Penelitian ... 40

(13)

3.4.2. Perhitungan (Prediksi) Laju Erosi Menggunakan

Persamaan USLE ... 41

3.4.2.1 Faktor Erosivitas Hujan (R) ... 42

3.4.2.2 Faktor Erodibilitas Tanah (K) ... 42

3.4.2.3 Faktor Topografi (LS) ... 43

3.4.2.4 Faktor Pengendali/Konservasi Lahan (P)... 44

3.4.2.5 Faktor Penutup Vegetasi (C) ... 45

3.5. Laju Erosi yang Masih Dapat Ditoleransikan (T) ... 46

3.6. Tingkat Bahaya Erosi (TBE)... 47

3.7. Parameter Penelitian ... 47

3.8. Analisis Data ... 48

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 49

4.1. Kondisi Umum Sub DAS Lau Biang Bagian Hulu DAS Wampu ... 49

4.1.1. Letak dan Luas Sub DAS Lau Biang ... 49

4.1.2. Penggunaan Lahan ... 50

4.2. Penilaian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Erosi ... 51

4.2.1. Nilai Erosivitas Hujan (R) di Sub DAS Lau Biang... 52

4.2.2. Faktor Erodibilitas Tanah (K) ... 55

4.2.3. Faktor Topografi (LS) ... 58

4.2.4. Faktor Vegetasi (C) dan Faktor Manusia/Tindakan Konservasi (P) ... 60

4.3. Pengukuran Laju Prediksi Erosi... 61

4.3.1. Erosi Prediksi ... 61

4.4. Laju Erosi Ditoleransikan (T) ... 68

4.5. Tingkat Bahaya Erosi ... 69

4.6. Pengaruh Tindakan Konservasi Tanah terhadap Erosi ... 70

4.7. Penerapan Teknik Konservasi Lahan (P) dan Vegetasi (C) di Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Sub DAS Lau Biang ... 75

4.7.1. Lahan Hutan... 75

4.7.2. Lahan Sistem Agroforestri... 79

4.7.3. Lahan Pertanaman Jagung (Zea mays) ... 80

4.7.4. Lahan Pertanaman Jeruk manis (Citrus sinensis) ... 80

4.7.5. Lahan Pertanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) ... 82

V. KESIMPULAN DAN SARAN... 87

5.1. Kesimpulan ... 87

5.2. Saran... 88

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Luas Wilayah Kecamatan, Kabupaten dan Kota yang Masuk

ke dalam DAS Wampu ... 35

2. Luas Wilayah Kecamatan pada Sub DAS Lau Biang ... 36

3. Kelas Kemiringan Lereng di Kawasan DAS Wampu ... 37

4. Jenis dan Luas Penggunaan Lahan di Setiap Sub DAS dalam Kawasan DAS Wampu ... 38

5. Harkat Struktur Tanah... 43

6. Harkat Permeabilitas Tanah ... 43

7. Nilai Faktor (P) untuk Berbagai Tindakan Konservasi Tanah... 44

8. Nilai Faktor (C) untuk Berbagai Tipe Pengelolaan Tanaman... 45

9. Nilai CP dari Beberapa Tipe Penggunaan Lahan... 45

10. Nilai Faktor Kedalaman Tanah pada Berbagai Jenis Tanah ... 46

11. Kriteria Tingkat Bahaya Erosi ... 47

12. Curah Hujan Bulanan Rata-rata, Hari Hujan Rata-rata, Curah Hujan Maksimum Selama 24 jam, dan Nilai Erosivitas Hujan di Sub DAS Lau Biang... 53

13. Rataan Besarnya Erosi Prediksi di Sub DAS Lau Biang (Kawasan Hulu DAS Wampu) pada Kemiringan Lereng 34-37% 62

14. Perbedaan Rataan Erosi (ton/ha/thn) dari Masing-masing Jenis Penggunaan Lahan di sub DAS Lau Biang pada Kemiringan Lereng 34-37% ... 63

(15)

15. Besarnya Erosi Ditoleransikan dan Tingkat Bahaya Erosi pada

Lima Jenis Penggunaan Lahan di sub DAS Lau Biang ... 70 16. Pengaruh Tindakan Konservasi Tanah terhadap Erosi pada Tiga

Jenis Penggunaan Lahan di Sub DAS Lau Biang ... 72 17. Struktur dan Komposisi Hutan Sekunder di Sub DAS Lau Biang

(Kawasan Hulu DAS Wampu) yang Menjadi Objek Kajian

(Rerata dalam Setiap Hektar Hutan) ... 77 18. Tipe Agroforestri Berdasarkan Struktur Komponen Penyusunnya

di Sub DAS Lau Biang (Kawasan Hulu DAS Wampu) yang

Menjadi Objek Kajian ... 78 19. Pengaruh Tindakan Konservasi Tanah terhadap Erosi pada

Pertanaman Jagung (Zea mays) di Sub DAS Lau Biang ... 80 20. Pengaruh Tindakan Konservasi Tanah terhadap Erosi pada

Pertanaman Jeruk Manis (Citrus sinensis) di Sub DAS Lau Biang 81 21. Pengaruh Tindakan Konservasi Tanah terhadap Erosi pada

Pertanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) di Sub DAS

(16)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Laju Deforestasi Versus Laju Rehabilitasi (Hutabarat, 2008) ... 11

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Diagram Alir Pengukuran Laju Erosi Metode USLE ... 94

2. Data Curah Hujan dan Hari Hujan Sta. Tiga Pancur Kec. Simpang Empat 95

3. Data Curah Hujan Maksimal Harian Sta. Tiga Pancur Kec. Simpang Empat... 96

4. Data Curah Hujan dan Hari Hujan Sta. Barus Jahe Kec. Barus Jahe... 97

5. Data Curah Hujan Maksimal Harian Sta. Barus Jahe Kec. Barus Jahe ... 98

6. Data Curah Hujan dan Hari Hujan Sta. Merek Kec. Merek... 99

7. Data Curah Hujan Maksimal Harian Sta. Merek Kec. Merek ... 100

8. Data Curah Hujan dan Hari Hujan Sta. Tiga Panah Kec. Tiga Panah ... 101

9. Data Curah Hujan Maksimal Harian Sta. Tiga Panah Kec. Tiga Panah ... 102

10. Data Curah Hujan dan Hari Hujan Sta. Sumber Jaya Kec. Munthe ... 103

11. Data Curah Hujan Maksimal Harian Sta. Sumber Jaya Kec. Munthe ... 104

12. Data Curah Hujan dan Hari Hujan Sta. Sinabung Kec. Payung ... 105

13. Data Curah Hujan Maksimal Harian Sta. Sinabung Kec. Payung ... 106

14. Data Rata-rata Curah Hujan Bulanan... 107

15. Data Rata-rata Curah Hari Hujan Bulanan... 107

16. Data Curah Hujan Maksimal Harian Rata-rata ... 107

17. Perhitungan Curah Hujan Erosivitas (R) ... 108

18. Curah Hujan Bulanan Rata-rata, Hari Hujan Rata-rata, Curah Hujan Maksimum Selama 24 Jam, dan Nilai Erosivitas Hujan di Sub-DAS Lau Biang ... 108

(18)

19. Contoh Perhitungan Erosivitas dari Data yang Diperoleh Selama

10 Tahun ... 109

20. Tabel Nilai Kandungan Partikel Tanah pada Lahan Hutan ... 110

21. Tabel Nilai Kandungan C-Organik Tanah pada Lahan Hutan... 111

22. Tabel Nilai Laju Permeabilitas pada Lahan Hutan ... 112

23. Tabel Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K) pada Tanah Hutan... 113

24. Tabel Nilai Faktor Topografi (LS) pada Lahan Hutan... 114

25. Tabel Nilai Faktor CP untuk Hutan ... 115

26. Tabel Nilai Erosi Tanah (A) pada Tanah Hutan ... 116

27. Tabel Erosi yang Diperbolehkan (T) pada Hutan ... 117

28. Tabel Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Lahan Hutan ... 118

29. Tabel Nilai Kandungan Partikel Tanah (M) pada Lahan Agroforestry ... 119

30. Tabel Nilai Kandungan C-Organik Tanah pada Lahan Agroforestry... 120

31. Tabel Nilai Laju Permeabilitas di Lahan Agroforestry ... 121

32. Tabel Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K) pada Penggunaan Lahan Tanaman Agroforestry... 122

33. Tabel Nilai Faktor Topografi (LS) pada Lahan Agroforestry... 123

34. Tabel Nilai Faktor Pengelolaan Tanaman dan Teknik Konservasi (CP) pada Lahan Agroforestri ... 124

35. Tabel Nilai Erosi Tanah (A) pada Penggunaan Lahan Tanaman Agroforestri ... 125

36. Tabel Erosi yang Diperbolehkan (T) pada Lahan Tanaman Agroforestri .. 126

(19)

38. Tabel Nilai Kandungan Partikel Tanah (M) pada Lahan Tanaman Pangan (Jagung, Zea mays) ... 128 39. Tabel C-Organik Tanah pada Lahan Tanaman Pangan (Jagung,

Zea mays)... 129 40. Tabel Nilai Laju Permeabilitas pada Lahan Tanaman Pangan (Jagung) ... 130 41. Tabel Nilai Faktor Erodibilitas (K) pada Lahan Tanaman Pangan

(Jagung) ... 131 42. Tabel Nilai Faktor Topografi ( LS) pada Penggunaan Lahan Tanaman

Pangan (Jagung) ... 132 43. Tabel Nilai Faktor Pengelolaan Tanaman (C) dan Teknik Konservasi (P)

pada Lahan Jagung (Zea mays) ... 133 44. Tabel Nilai Erosi Tanah (A) pada Penggunaan Lahan Tanaman Jagung

(Zea mays) ... 134 45. Tabel Erosi yang Diperbolehkan (T) pada Lahan Tanaman Jagung

(Zea mays) ... 135 46. Tabel Tingkat Bahaya Erosi (TBE) dan pada Lahan Jagung (Zea mays) ... 136 47. Tabel Nilai Kandungan Partikel Tanah (M) pada Lahan Tanaman Jeruk

Manis (Citrus sinensis)... 137 48. Tabel C-Organik Tanah pada Lahan Tanaman Jeruk Manis

(Citrus sinensis)... 138 49. Tabel Nilai Laju Permeabilitas pada Lahan Tanaman Jeruk Manis

(Citrus sinensis)... 139 50. Tabel Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K) pada Lahan Tanah Jeruk

Manis (Citrus sinensis)... 140 51. Tabel Nilai Faktor Topografi (LS) pada Penggunaan Lahan Jeruk Manis

(Citrus sinensis)... 141 52. Tabel Nilai Faktor Pengelolaan Tanaman (C) dan Teknik Konservasi (P)

(20)

53. Tabel Nilai Erosi Tanah (A) pada Penggunaan Lahan Tanaman Jeruk

Manis (Citrus sinensis)... 143

54. Tabel Erosi yang Diperbolehkan (T) pada Lahan Tanaman Jeruk Manis (Citrus sinensis)... 144

55. Tabel Tingkat Bahaya Erosi (TBE) dan pada Lahan Tanaman Jeruk Manis (Citrus sinensis)... 145

56. Tabel Nilai Kandungan Partikel Tanah (M) pada Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) ... 146

57. Tabel C-Organik Tanah pada Lahan Kopi Arabika ... 147

58. Tabel Nilai Laju Permeabilitas pada Lahan Kopi Arabika ... 148

59. Tabel Nilai Faktor Erodibilitas Tanah (K) Pada Tanah Kopi Arabika ... 149

60. Tabel Nilai Faktor Topografi ( LS) Untuk Kopi Arabika ... 150

61. Tabel Nilai Faktor CP Untuk Kopi Arabika ... 151

62. Tabel Nilai Erosi Tanah (A) pada tanah Kopi Arabika... 152

63. Tabel Erosi Yang Diperbolehkan (T) pada Kopi Arabika ... 153

64. Tabel Tingkat Bahaya Erosi (TBE) pada Lahan Kopi Arabika ... 154

65. Analisis Data penerapan Teknik Konservasi Kopi ... 155

66. Analisis data penerapan teknik konservasi Jagung ... 158

67. Analisis data teknik konservasi jeruk... 161

68. Foto Pengamatan di Lapangan ... 164

Referensi

Dokumen terkait

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-5/W16, 2011 ISPRS Trento 2011 Workshop, 2-4 March 2011, Trento,

Bagi kajian literatur ia terbahagi kepada dua bahagian iaitu kajian berkaitan aspek perundangan yang terlibat di dalam pengurusan sumber jaya tanah bencah di kawasan kajian dan

meninjau dan menyesuaikan tarif retribusi kebersihan yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Buleleng Nomor 2 tahun 1995 tentang Retribusi

Nilai p menunjukkan ≤ 0,05 yang berarti ada hubungan antara beban kerja dan kelelahan kerja pada mahasiswa teknik sipil Undip dalam praktikum Ilmu Ukur

Setelah melakukan pengujian dan melakukan analisis pengaruh pengetahuan, kualitas produk, promosi terhadap kepercayaan dan keputusan mahasiswa menggunakan produk

Penelitian yang dilakukan oleh Juniarti (2013) mengenai “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, BI Rate dan Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

Kegiatan yang berulang-ulang pada siklus satu dengan dua tema, masih belum menampakkan perkembangan atau kemajuan pada saat latihan terkhir.Hal ini terlihat karena

Media online yang saat ini sedanga diminati oleh kalangan masyarakat dari berbagai usia menjadikan peluang bisnis yang sangat menjanjikan, hanya dengan memposting foto prodak