BAB 1 BAB 1
PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. LaLatatar r BeBelalakakangng
Infeksi-infeksi pada sistem saraf pusat menimbulkan masalah medis Infeksi-infeksi pada sistem saraf pusat menimbulkan masalah medis ya
yang ng seriserius us dan dan memmembutbutuhkuhkan an penpengengenalaalan n dan dan penpenanganganaanan n segsegera era untuntuk uk memperkecil gejala sisa neurologi yang serius dan memastikan kelangsungan memperkecil gejala sisa neurologi yang serius dan memastikan kelangsungan hidup pasien. Infeksi virus pada pada sistem saraf pusat relatif jarang tapi hidup pasien. Infeksi virus pada pada sistem saraf pusat relatif jarang tapi dpat mengak
dpat mengakibatkaibatkan persoalan yang serius (Anderson persoalan yang serius (Anderson, rice.!"n, rice.!""#$. "#$. %a%andanda da
dan n gegejajala la ininfefeksksi i sisiststem em sasararaf f pupusasat t beberbrbededa-a-bebeda da tetergrganantutung ng papadada kerentanan berbagai sel-sel sistem saraf terhadap virus.
kerentanan berbagai sel-sel sistem saraf terhadap virus. &n
&ncepcephahalitlitis is memerurupapakakan n susuatatu u peperadradanangagan n papada da paparenrenkikim m ototak ak ('arsono.!""$. )ari perspektif epidemiologi dan patofisiologi, ensefalitis ('arsono.!""$. )ari perspektif epidemiologi dan patofisiologi, ensefalitis berbeda
berbeda dari dari meningitis, meningitis, meskipun meskipun pada pada evaluasi evaluasi klinis, klinis, keduanyakeduanya mempunyai tanda dan gejala inflamasi meningeal, seperti photophobia, sakit mempunyai tanda dan gejala inflamasi meningeal, seperti photophobia, sakit kepala, atau leher kaku.
kepala, atau leher kaku. e
engngobobataatan n &n&ncecephphalialititis s haharurus s didimumulai lai sedsedinini i mumungngkikin n ununtutuk k menghindari dampak serius dan efek seumur hidup. %erapi tergantung pada menghindari dampak serius dan efek seumur hidup. %erapi tergantung pada penyebab peradangan, mungkin termasuk
penyebab peradangan, mungkin termasuk antibiotik,obat anti-virus, dan antibiotik,obat anti-virus, dan obat- obat-obatan anti-inflamasi. *rekuensi enchephalitis virus sulit diperkirakan.
obatan anti-inflamasi. *rekuensi enchephalitis virus sulit diperkirakan.
)alam buku +ingkasan atologi Anatomi,(handra,arakrama.!""$ )alam buku +ingkasan atologi Anatomi,(handra,arakrama.!""$ meny
menyatakan baha atakan baha di Amdi Amerika serikat, setiap tahuerika serikat, setiap tahunnynnya a dilapdilaporkan sekitaorkan sekitar r /"" kasus. 0ebagian besar merupakan diagnosis dugaan. enyebab virus /"" kasus. 0ebagian besar merupakan diagnosis dugaan. enyebab virus dii
diidendentifitifikaskasi i hanhanya ya seksekitaitar r "1 "1 kasukasus. s. )is)iselueluruh ruh dundunia, ia, banbanyayak k kaskasusus disfugsi serebra akut yang tidak diusahakan identifikasi virus penyebabnya. disfugsi serebra akut yang tidak diusahakan identifikasi virus penyebabnya.
&n
&nchechephaphalitilitis s epiepidemdemik ik palpaling ing serisering ng disdisebaebabkabkan n oleoleh h virvirus us yayangng di
ditutulalarkrkan an memelalalului i anantrtropopododa a ( ( ararbobovivirurus s $, $, teterurutatama ma totogagavivirurus s dadann bunyavirus. A
bunyavirus. Arbovirus yang memiliki pejamu binatang, ditularkan ke manusiarbovirus yang memiliki pejamu binatang, ditularkan ke manusia mel
melalualui i antantropropodaoda, , dan dan memmemilikiliki i disdistritribusbusi i geogeogragrafis fis yayang ng jelajelas. s. 2as2asusus enc
enchephephalhalitis itis sposporadradik ik dapdapat at disdisebaebabkabkan n oleoleh h sejusejumlamlah h besabesar r virvirus us lainlain,, paling sering herpes simpleks.
paling sering herpes simpleks.
304 adalah penyebab paling umum dari akut focal sporadis ensefalitis di 304 adalah penyebab paling umum dari akut focal sporadis ensefalitis di dunia barat,
dunia barat, dengan dengan )iperkirakan kejadian )iperkirakan kejadian !-56million6tahun. !-56million6tahun. 30& biasany30& biasanyaa sebagai infeksi necrosis akut fokus otak dengan tingkat spontan kematian7 sebagai infeksi necrosis akut fokus otak dengan tingkat spontan kematian7
#"1. 0ejak pertama deskripsi dari penyakit yang merusak, prognosis 30& #"1. 0ejak pertama deskripsi dari penyakit yang merusak, prognosis 30& memiliki telah
memiliki telah diubah oleh dua kemajuan diubah oleh dua kemajuan besar. ( *lore,+o8enbrg.!"/besar. ( *lore,+o8enbrg.!"//$/$ B
B.. %%uujjuuaann /.
/. 'ahasi'ahasisa msa mengetahengetahui tenui tentang ktang konsep onsep penypenyakit &nakit &nchephchephalitis.alitis. !.
!. 'ahasi'ahasisa msa mampu mampu membuaembuat At Asuhan suhan 2epera2eperaatan &atan &nchepnchephalitihalitiss
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN A.
A. )e)efifinnisisii &nch
&nchepalitiepalitis s berasal dari bahasa 9uberasal dari bahasa 9unani dengan akar nani dengan akar katakata ititisis yangyang berarti :peradangan:
berarti :peradangan: dandan kephalaekephalae yang berarti :kepala: sertayang berarti :kepala: serta enen yang berartiyang berarti pada.
pada. &nchepalitis &nchepalitis merupakan merupakan suatu suatu istilah istilah umum umum yang yang digunakan digunakan untuk untuk menyebut setiap macam
menyebut setiap macam peradangan otak. ( 0emiun yustinus.!"";.hlm /# $peradangan otak. ( 0emiun yustinus.!"";.hlm /# $ &nch
&nchephaliephalitis tis adalah infeksi yang adalah infeksi yang mengmengenai sistem enai sistem saraf pusat saraf pusat (00$(00$ yang disebabkan oleh virus atau
yang disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang nonpurulen.mikroorganisme lain yang nonpurulen. &nchephalitis merupakan inflamasi parah di otak, biasa
&nchephalitis merupakan inflamasi parah di otak, biasa nya disebabkannya disebabkan oleh virus yang dibaa nyamuk atau di beberapa daerah dibaa oleh kutu oleh virus yang dibaa nyamuk atau di beberapa daerah dibaa oleh kutu tick.
tick.
2lasifikasi &nchephalitis < 2lasifikasi &nchephalitis < /.
enyebab radang bernanah jaringan otak antaranya Staphylococcus aureus, escherichia coli. eradangan dapat menjalar kedalam otak dari otitis media, mastoiditis, sinusitis, atau dari piemia , yang berasal dari radang, abses didalam paru, bronkiektasi, empiema, osteomielitis tengkorak, pada fraktura terbuka, trauma yang menembus ke dalam otak, trombofleditis. )idalam otak mula-mula terjadi radang lokal disertai sebukan leukosit polimorfonuklear. )isekelilinng daerah yang meradang berprofolerasi jaringan ikat dan astrosit, yang membentuk kapsula. =aringan
yang rusak mencair dan terbentuklah abses.
!. &nchephalitis pada penjamu dengan gangguan kekebalan a. &nchephalitis 3erpes 0impleks
&nchephalitis 3erpes 0impleks sering terjadi pada kelompok pasien < Neonatus terinfeksi selama kelahiran pada anita yang menderita herpes genital aktif. Adanya herpes genital pada ibu merupakan indikasi absolut untuk operasi seksio sesarea. 0ebagian besar kasus disebabkan oleh herpes simpleks tipe !.
Orang dewasa terinfeksi melalui aliran darah dari fokus minor tempat replikasi virus, biasanya dimulut. 0ering karena herpes simplek tipe /. Pejamu dengan respon imun menurun, terutama pasien yang menjalani kemoterapi untuk pengobatan kanker, menjadi lebih rentan untuk tidak hanya menjadi terinfeksi virus herpes simplek, tetapi juga lebih mudah mengalami viremia dan &nchephalitis.
b. &nchephalitis 3I4
3I4 adalah virus neurotropik penyebab &nchephaliti subakut yang ditandai secara patologis oleh nodul-nodul kecil yang terdiri dari proliferasi astroglia dan demielinasi serta infiltrasi limfosit dan sel-sel
mikroglia. >odul-nodul mikrobia ini terdapat pada kira-kira "1 pasien AI)0. 3ubungan dengan terjadinya demensia pada AI)0 tidak jelas. c. &nchephalitis 0itomegalovirus
Infeksi 0itomegalovirus pada otak terjadi pada janin selama trimester akhir kehamilan akibat adanya infeksi transplasental. >ekrosis dan kalsifikasi periventrikular menyebabkan mikroensefali dan retardasi mental? korioretinitis sering terjadi. &nchephalitis 0itomegalovirus juga
sering terjadi pada pejamu yang mengalami penurunan kekebalan, trauma pasien AI)0.
d. Leukoensefalopati 'ultifokal rogresis ( 'L $
'L disebabkan oleh virus = ( suatu jenis papovavirus manusi yang serologik spesifik $ dan terjadi terutama pada pasien AI)0 serta pasien yang menjalani kemoterapi untuk kanker.
'L secar patologis ditandai dengan dimielinasi fokal yang luas pada subtansia albaserebri. Astrosit atipik raksasa dan inklusi intranuklear pada sel-sel oligodendroglia secara tipikal di temukan sepanjang
infiltrat limfositik. 4irus = dapat di identifikasi dengan teknik imunohistokimia.
. &nchephalitis jenis spesifik /. oliomielitis
oliomielitis disebabkan oleh virus polio, yaitu suatu enterovirus yang ditularkan melaui jalur fekal-oral. 4irus masuk ke tubuh melalui usus dan menginfeksi otak serta medula spinalis melalui aliran darah. )ahulu poliomielitis sering terjadi, tetapi sekarang menjadi jarang di negara maju karena rutinnya imunisasi pada masa kanak-kanaknya tidak memadai.
0ecara selektif virus polio menginfeksi (/$ meningen, menyebabkan meningitis limfositik akut, dan (!$ lower motor neuron pada kornu anterior medula spenalis dan medula oblogata. 3ilangnya motor neuron menyebabkan paralisis akut otot yang terkena paralisis yang terjadi secara tipikal asimetri dan flaksid disertai atrofi otot dan hilangnya reflleks tendon dalam. )engan berjalannya aktu, otot-otot yang otrofik mengalami kontraktur fibrosa.
!. +abies
+abies jarang mengenai manusia tetapi pada binatang buas dan binatang peliharaan ( termasuk anjing dan kucing $, menyebabkan penyakit fatal yang disebut hidrofobia, ditndai dengn tingkah laku abnormal, kesulitan menelan, dan serangan kejang. 'anuia akan terinfeksi jik tergigit binatang yang terinfeksi. 4irus rabies masuk melalui radikulus nervus kutaneus di tempat inokulasi dan berjalan ke
proksimal menuju sistem saraf pusat. 'asa inkubasi adalah /- bulan? memedek bila gigitan terdapat di bagian ajah.
B. &tiologi
/. 'ikroorganisme < bakteri, proto8oa, cacing, jamur, spirokaeta dan virus. 'acam-macam &nchephalitis virus menurut +obin <
a. Infeksi virus yang bersifat epidermik <
- @olongan enterovirus oliomyelitis, virus cosackie, virus &3C.
- @olongan virus A+BC Destern eEuire enchephalitis, 0t. Louis enchephalitis, japanese B. &ncephalitis, 'urray valley enchephalitis.
b. Infeksi virus yang bersifat sporadik < rabies, herpes simplek, herpes 8oster, limfogranuloma, mumps, limphotic, choriomeningitis dan jenis lain yang dianggap diseabkan oleh virus tetapi belum jelas.
c. &nchepalitis pasca ineksio, pasca morbili, pasca varisela, pasca rubella, pasca vaksinia, pasca mononucleosis, ineksious dan jenis-jenis yang
mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik. !. +eaksin toin sepert pada thypoid fever, capak, chicken po. . 2eracunan < arsenik, C
2lasifikasi encephalitis berdasar jenis virus serta epidemiologinya ialah < /. Infeksi virus yang bersifat endemik
a. @olongan enterovirus < oliomyelitis, virus osackie, virus &3C. b. @olongan virus Arbo < Destern eEuine encephalitis, 0t. Louis
encephalitis,&astern eEuine encephalitis, =apanese B encephalitis, +ussian spring summer encephalitis, 'urray valley encephalitis.
2. Infeksi virus yang bersiat sporadik < rabies, 3erpes simpleks, 3erpes 8oster, Limfogranuloma, 'umps, Lymphocytic choriomeningitis, dan jenis lain yang dianggap disebabkan oleh virus tetapi belum jelas.
. &ncephalitis pasca-infeksi < pasca-morbili, pasca-varisela, pasca-rubela, pascavaksinia, pasca-mononukleosis infeksius, dan jenis-jenis lain yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik. (+obin cit. 3assan, /FF#$
'eskipun di Indonesia secara klinis dikenal banyak kasus &ncephalitis tetapi baru =apanese B yang ditemukan.
. DC
*aktor-*aktor predisposisi pernah mengalami campak, cacar air, herpes dan bronchopneumonia
4irus6bakteri masuk jaringan otak secara lokal, hematogen dan melalui saraf-saraf
eradangan di otak6&nchephalitis embentukan transudat dan eksudat +eaksi kuman patogen Iritasi kortek serebral Area *okal 2erusakan saraf 4 2erusakan saraf IG
&dema serebral 0uhu tubuh 2ejang, nyeri kepala 0ulit makan 2esulitan mengunyah @angguan perfusi jaringan )efisit cairan dan hipvolemik M ! "esi#o tinggi trauma "esi#o #ejang $eru%ang N&eri
M ! Pemenu'an nutrisi #urang dari #e$utu'an 2esadaran enumpukan sekret M ! "esi#o tinggi de(isit )airan dan 'ipo*o%emi#
M ! +angguan mo$i%itas (isi#
). %anda dan gejala
'eskipun penyebabnya berbeda-beda, gejala klinis encephalitis lebih kurang sama dan khas, sehingga dapat digunakan sebagai kriteria diagnosis. 0ecara umum, gejala berupa %rias &nsephalitis yang terdiri dari demam, #ejang dan #esadaran menurun ('arkan, 0oemarno.tanpa tahun$
Crang yang mengalami penyakit &nchepalitis secara fisik memperlihatkan simtom seperti<
/. 'engeluh sakit kepala yang hebat !. 'ata terasa sakit dan berdenyut . Leher terasa kaku
5. 0elalu merasa ngantuk . 'untah dan konvulasi ;. 3iperpireksia
#. 0uhu yang mendadak naik
0imtom &nchepalitis secara spikis memperlihatkan < /. )erilium
!. )isorintasi . 3alusinasi 5. )ementia
=ika penyakit ini menyerang anak-anak maka, anak akan mengalami /. @elisah
!. Agresif
. %idak tahu malu
5. %emperamennya tidak bisa dikendalikan
. 'elakukan kejahatan-kejahatan meskipun tidak ada stimulus ;. 2eterbelakangan mental
#. Intelegensinya di baah normal6tidak berkembang H. Implus-implus motorik tidak dapat dikendalikan
F. 2epribadiannya menjadi kacau ,karena tidak ada integrasi dari fungsi-fungsi perseptual
/". emas, bingung tanpa sebab yang jelas.
//. @angguan penglihatan , pendengaran , bicara.( 0emiun, 9ustinis < !""; $ &. *aktor +isiko
Beberapa faktor yang menyebabkan risiko lebih besar adalah<
/. mur. Beberapa jenis ensefalitis lebih la8im atau lebih parah pada anak-anak atau orang tua.
M ! gangguan $ersi'an ja%an
na(as
M ! oping indi*idu tida# M ! )emas
!. 0istem kekebalan tubuh semakin lemah. =ika memiliki defisiensi imun, misalnya karena AI)0 atau 3I4, melalui terapi kanker atau transplantasi organ, maka lebih rentan terhadap ensefalitis.
. @eografis daerah. 'engunjungi atau tinggal di daerah di mana virus nyamuk umum meningkatkan risiko epidemi ensefalitis.
5. 2egiatan luar. =ika memiliki pekerjaan outdoor atau mempunyai hobi, seperti berkebun,joging, golf atau mengamati burung, harus berhati-hati selama abah ensefalitis.
. 'usim. enyakit yang disebabkan nyamuk cenderung lebih menonjol di akhir musim panas dan aal musim gugur di banyak ilayah Amerika 0erikat.
*. emeriksaan )iagnostik
%es-tes yang digunakan dalam mengevaluasi individu-individu yang dicurigai mempunyai encephalitis termasuk darah untuk tanda-tanda dari infeksi dan kemungkinan kehadiran dari bakteri-bakteri, scanning otak (seperti '+I scan$ dan analisa cairan spinal. 0uatu lumbar puncture adalah metode yang paling umum untuk memperoleh suatu contoh dari cairan dalam spinal canal (cerebrospinal fluid atau 0*$ untuk pemeriksaan. 0uatu lembar puncture (L$ adalah pemasukan dari sebuah jarum ke dalam cairan di dalam spinal canal. 0uatu Jlumbar punctureK karena jarumnya masuk ke dalam bagian lumbar (bagian yang lebih baah dari tulang belakang$. =arum meleati diantara bagian-bagian yang bertulang dari spine sampai mencapai cairan cerebral spinal. 0uatu jumlah yang kecil dari cairan kemudian diambil dan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan. &valuasi dari cairan spinal biasanya adalah perlu untuk diagnosis yang pasti dan untuk membantu membuat keputusankeputusan peraatan yang optimal (seperti pilihan antibiotik-antibiotik yang tepat$.
emeriksaan )iagnostik.
Darna dan jernih terdapat pleocytosis berkisar antara "-!"" sel dengan dominasi sel limfosit. rotein agak meningkat sedangkan glucose dalam batas normal.
!. emeriksaan &&@.
'emperlihatkan proses inflamasi yang difuse JbilateralK dengan aktivitas rendah.
. emeriksaan virus.
)itemukan virus pada >0 didapatkan kenaikan titer antibody yang spesifik terhadap virus penyebab.
@. ronognosis dan komplikasi
Angka kematian untuk encephalitis ini masih tinggi berkisar antara -"1. )ari penderita yang hidup !"-5"1 mempunyai komplikasi atau gejala sisa berupa parasis6paralisis, pergerakan koreoatetoid, gangguan penglihatan atau
gejala neurologis lain. enderita yang sembuh tanpa kelainan neurologis yang nyata dalam perkembangan selanjutnya masih mungkin menderita retardasi mental, masalah tingkah laku dan epilepsi. Angka-angka untuk gejala sisa ini masih belum jelas.
3. emeriksaan enunjang emeriksaan laboratorium <
/. emeriksaan darah lengkap, ditemukan jumlah leukosit meningkat.
!. emeriksaan cairan serobrospinal <cairan jemih, jumlah sel diatas normal, hitung jenis didominasi oleh limfosit, protein dan glukosa normal atau meningkat
emeriksaan lainnya !
- &&@ didapatkan gambaran penurunan aktivitas atau perlambatan.
I. enatalaksanaan terapi /. Isolasi
Isolasi bertujuan mengurangi stimuli6rangsangan dari luar dan sebagai tindakan pencegahan.
Cbat yang mungkin dianjurkan oleh dokter <
a. Ampicillin < !"" mg6kgBB6!5 jam, dibagi 5 dosis,2emicetin < /"" mg6kgBB6!5 jam, dibagi 5 dosis
b. Bila encephalitis disebabkan oleh virus (304$, agen antiviral acyclovir secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas 304 encephalitis. Acyclovir diberikan secara intravena dengan dosis " mg6kgBB per hari dan dilanjutkan selama /"-/5 hari untuk mencegah kekambuhan (4ictor, !""/$.
c. ntuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan antibiotika secara polifragmasi.
. 'engurangi meningkatnya tekanan intracranial, manajemen edema otak a. 'empertahankan hidrasi, monitor balans cairan? jenis dan jumlah cairan
yang diberikan tergantung keadaan anak.
b. @lukosa !"1, /" ml intravena beberapa kali sehari disuntikkan dalam pipa giving set untuk menghilangkan edema otak.
c. 2ortikosteroid intramuscular atau intravena dapat juga digunakan untuk menghilangkan edema otak.
5. 'engontrol kejang
Cbat antikonvulsif diberikan segera untuk memberantas kejang. Cbat yang diberikan ialah valium dan atau luminal.
a. 4alium dapat diberikan dengan dosis ",-", mg6kgBB6kali
b. Bila / menit belum teratasi6kejang lagi bia diulang dengan dosis yang sama
c. =ika sudah diberikan ! kali dan / menit lagi masih kejang, berikan valium drip dengan dosis mg6kgBB6!5 jam.
. 'empertahankan ventilasi
;. Bebaskan jalan nafas, berikan C! sesuai kebutuhan (!-l6mnt$. #. enatalaksanaan shock septik
H. 'engontrol perubahan suhu lingkungan
F. ntuk mengatasi hiperpireksia, diberikan kompres pada permukaan tubuh yang mempunyai pembuluh besar, misalnya pada kiri dan kanan leher, ketiak, selangkangan, daerah proksimal betis dan di atas kepala.0ebagai hibernasi dapat diberikan largaktil ! mg6kgBB6hari dan phenergan 5mg6kgBB6hari secara intravena atau intramuscular dibagi dalam kali pemberian. )apat juga diberikan antipiretikum seperti asetosal atau parasetamol bila keadaan telah memungkinkan pemberian obat per oral.
BAB III
ONSEP ASUHAN EPE"A-A.AN
A. engkajian
/ Identitas asien
Beberapa jenis ensefalitis lebih la8im atau lebih parah pada anak-anak ("-/ tahun$ atau orang tua. =ika memiliki pekerjaan outdoor atau mempunyai hobi, seperti berkebun,joging, golf atau mengamati burung, harus berhati-hati selama abah ensefalitis. ( 'uttaEin, Arif. !""" $. 0edangkan dalam segi agama penulis belum mendapatkan sumber yang menjelaskan apakah status agama berpengaruh terhadap penyakit &nchephalitis.
3al yang paling sering menjadi alasan klien atau orang tua membaa anaknya untuk meminta pertolongan kesehatan adalah kejang disertai peningkatan kesadaran.
+iayat penyakit sekarang
engkajian +0 yang mendukung keluhan utama dilakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan mengenai kelemahan fisik klien secara +0%<
a. rovokes (emicu$ < terjadinya kejang, suhu naik, dan kesadaran menurun pada klien.
b. uality (2ualitas$ < klien mengalami nyeri kepala, muntah, hipersekresia, pucat.
c. +adiation (enyebaran$ < klien mengalami nyeri di sekitar kepala , tenggorokkan dan
ekstrimitas
d. 0everity (Intensitas$ < suhu meningkat 7
H", skala nyeri ;, jumlah sel meningkat
"-""6mm. 2adarprotein H"-/""mg1.
e. %ime (Daktu$ < masa premodial berlangsung
/-5 hari
5 +iayat kehamilan dan kelahiran.
)alam hal ini yang dikaji meliputi riayat prenatal, natal dan post natal.
)alam riayat prenatal perlu diketahui penyakit apa saja yang pernah diderita oleh ibu terutama penyakit infeksi. +iayat natal perlu diketahui apakah bayi lahi dalam usia kehamilan aterm atau tidak karena mempengaruhi system kekebalan terhadap penyakit pada anak. %rauma persalinan juga mempengaruhi timbulnya penyakit contohnya aspirasi ketuban untuk anak. +iayat post natal diperlukan untuk mengetahui keadaan anak setelah lahir. ontoh < BBL+, apgar score, yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
+iayat penyakit dahulu.
2ontak atau hubungan dengan kasus-kasus meningitis akan meningkatkan kemungkinan terjdinya peradangan atau infeksi pada jaringan otak (=.@.
husid, /FF$. Imunisasi perlu dikaji untuk mengetahui bagaimana kekebalan tubuh anak. Alergi pada anak perlu diketahui untuk dihindarkan karena dapat memperburuk keadaan.
; +iayat kesehatan keluarga.
'erupakan gambaran kesehatan keluarga, apakah ada kaitannya dengan penyakit yang dideritanya. ada keadaan ini status kesehatan keluarga perlu diketahui, apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular yang ada hubungannya dengan penyakit yang dialami oleh klien (0oemarno marram, /FH$.
# emeriksaan fisik
0etealah melakukan anamnesis yang mengarah pada keluhan-keluhan klien pemeriksaan fisik sangat berguna untuk mendukung data dari pengkajian anamnesis. emeriksaan fisik dimulai dengan memeriksa %%4 , pada klien &ncephalitis biasanya didapatkan peningkatan suhu lebih dari normal F-5/".
2eadaan ini biasanya dihubungkan dengan proses inflamasi dari selaput otak yang sudah mengganggu pusat pengatur suhu tubuh. enurunnan denyut nadi terjadi berhubungan dengan tanda-tanda peningkatan %I2. Apabila disertai peningkatan frekuensi pernapasan sering berhubungan dengan laju metabolisme umum dan adanya infeksi pada sistem pernapasan sebelum mengalami encephalitis. %) biasanya normal atau meningkat berhubungan dengan tanda-tanda peningkatan %I2.
a. B/ (Breathing$
Inpeksi apakah klien batuk, produksi sputum, sessak napas, penggunaan otot bantu napas dan peningkatan frekuensi pernapasan yang sering didapatkan pada klien encephalitis yang disertai dengan gangguan pada sistem pernapasan. alpasi biasanya taktil premitus seimbang kanan dan kiri.auskultasi bunyi napas tambahan seperti ronchi pada klien encephalitis berhubungan akumulasi sekret dari penurunan kesadaran.
engkajian pada sistem kardiovasekuler didapatkan renjatan ( syok $ hipovelemik yang sering terjadi pada klien encephalitis.
c. B (Brain$
Adanya kompresi pada pusat vasomotor menyebabkan terjadi iskemik pada daerah tersebut, hal ini akan merangsang vasokonstriktor dan
menyebabkan tekanan darah meningkat. %ekanan pada pusat vasomotor menyebabkan meningkatnya transmitter rangsang parasimpatis ke jantung.
)alam buku JAjar Asuhan 2eperaatan 2lien dengan @angguan 0istem ersarafan,!""HK menyebutkan untuk enchephalitis dapat dilakukan pemeriksaan sebagai berikut.
/. %ingkat kesadaran
ada keadaan lanjut tingkat kesadaran keadaan klien enchepalitis biasanya berkisar berkisar pda tingkat latergi, stuptor,dan semikomatosa. Apabila klien sudah mengalami koma maka penilaian @0 sangat penting untuk menilai tingkat kesadaran klien dan bahan evaluasi untuk
memantau pemberian asuhan keperaatan .
!. *ungsi serebri
0tatus mental < observasi penampilan klien dan tingkah lakunya, nilai gaya bicara klien dan observasi ekspresi ajah dan aktivitas motorik.pada klien encephalitis tahap lanjut biasanya status mental klien megalami perubahan.
. emeriksaan saraf kranial
Sara( I. *ungsi penciuman biasanya tidak ada kelainan pada klien encephalitis.
Sara( #rania% II. %es ketajaman penglihatan pada kondisi normal. emeriksaan papiledema mungkin didapatkan terutama pada enchephalitis supuratif disertai abses serbri efusi subdural yang menyebabkan terjadinya peningkatan %I2.
Sara( III, I/, dan /I emeriksaan fungsi dan reaksi pupil pada klien enchephalitis yang tidak disertai penurunan kesadaran biasanya tanpa kelainan. ada tahap lanjut enchephalitis yang telah mengganggu kesadaran, tanda-tanda perubahan dari fungsi dan reaksi pupil akan didapatkan. )engan alasan yang tidak diketahui, klien enchephalitis
mengeluh mengalami fotofobia sensitif yang berlebihan terhadap cahaya.
Sara( / ada klien enchephalitis didapatkan paralisis pada otot sehingga mengganggu proses mengunyah.
Sara( /II resepsi dalam batas normal, ajah asimetris karena adanya paralisis unilateral.
Sara( /III %idak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli presepsi. Sara( I0 dan 0 kemampuan menelan kurang baik sehingga mengganggu pemenuhan nutrisi via oral.
Sara( 0I %idak ada atrofi otot strenokleiomastoideus dan trape8ius. Adanya usaha dari klien untuk melakukan fleksi leher dan kaku kuduk. Sara( 0II Lidah simetris, tidaka ada deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulkasi. Indra pengecapan normal.
5. Sistem motori#
2ekuatan otot menurun, kontrol keseimbangan dan koordinasi pada enchephalitis tahap lanjut mengalami perubahan.
. Pemeri#saan re(%e#s
emeriksaan refleks dalam, pengetukan pada tendon, ligamentum atau periosteum derajat refleks pada respon normal. +efleks patologis akan
didapatkan pada klien enchephalitis dengan tingkat kesadaran koma. ;. +era#an in*o%unter
%idak ditemukan adanya tremor, %ic, dan distonia. ada keadaan te rtentu klien biasanya mengalami kejang umum, terutama pada anak dengan enchephalitis disertai peningkatan suhu tubuh yang tinggi. 2ejang dan peningkatan %I2 juga berhubungan dengan enchephalitis. 2ejang terjadi
sekunder akibat area fokal kortikal yang peka. #. Sistem sensori#
emeriksaan sensorik pada enchephalitis didapatkan perasaan raba normal, perasaan nyeri normal, perasaan suhu normal, tidak ada perasaan abnormal di permukaan tubuh, perasaan proprioseptif normal, dan perasaan diskriminatif normal,perdangan pada selaput otak mengakibatkan sejumlah tanda yang mudah dikenali enchephalitis. %anda tersebut adalah kaku kuduk, yaitu ketika adanya upaya untuk fleksi kepala mengalami kerusakan karena danya spasme otot- otot leher.
d. B5 (Bladder$
emeriksaan oada sistem perkemihan biasanya didapatkan berkurangnya volume haluan urin, hal ini berhuungan dengan penurunan perfusi dan penurunan curah jantung ke ginjal.
e. B (Boel$
enderita akan merasa mual dan muntah karena peningkatan tekanan intrakranial yang menstimulasi hipotalamus anterior dan nervus vagus sehingga meningkatkan sekresi asam lambung. )apat pula terjadi diare akibat terjadi peradangan sehingga terjadi hipermetabolisme (*. 0ri 0usilanigsih, /FF5$.
f. B; (Bone$
enurunan kekuatan otot dan penurunan tingkat kesadaran menurukan mobilitas klien secara umum. )alam pemenuhan kebutuhan sehari-hari klien lebih banyak dibantu orang lain.
B. )iagnosa 2eperaatan
Berdasarkan patofisiologi dan dari pengkajian, diagnosis keperaatan utama untuk klien encephalitis adalah sebagai berikut <
/. otensial terjadi peningkatan tekanan intra cranial sehubungan dengan vasodilatasi pembuluh darah otak akibat proses peradangan jaringan.
!. %idak efektifnya jalan nafas sehubungan dengan penumpukan secret pada jalan nafas.
. +esiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menelan, keadaan hipermetabolik.
5. +esiko tinggi cidera berhubungan dengan kejang, perubahan status mental, dan penurunan tingkat kesadaran.
. erencanaan
/. )iagnosa< otensial terjadi peningkatan tekanan intra cranial sehubungan dengan vasodilatasi pembuluh darah otak akibat proses peradangan jaringan.
a. %ujuan <
0etelah dilakukan tindakan keperaatan peningkatan tekanan intra cranial tidak terjadi,pasien sadar.
b. 2riteria hasil< %%4 normal
%) /!"6 H" mm3g >adi ;"-/""6menit
0uhu ;,-#,"
>adi perifer teraba %urgor kulit baik.
Intervensi +asional
/. 2aji ulang status neurologis yang berhubungan dengan tanda-tanda peningkatan %I2, terutama @0.
!. Berikan oksigen sesuai program dengan saluran pernafasan yang lancar.
. 'onitor %%4 < tekanan darah, denyut nadi, respirasi, suhu minimal satu jam sampai keadaan klien stabil.
/. eningkatan %I2 dapat diketahui secara dini untuk menentukan tindakan selanjutnya.
!. emberian Cksigen dapat meningkatkan oksigenasi otak agar tidak terjadi hipoksia. 2etepatan terapi dibutuhkan untuk mencegah terjadinya keracunan oksigen serta iritasi saluran nafas. . eningkatan %I2 dapat
diketahui secara dini untuk menentukan tindakan selanjutnya.
5. >aikkan kepala dengan sudut /-5 derajat (tidak hiperekstensi dan fleksi$ dan posisi netral (dari kepala hingga daerah lumbal dalam garis lurus$.
. 'onitor intake dan output cairan tiap H jam sekali.
;. 2olaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat anti edema seperti manitol, gliserol, lasik , analgesik, dan antibiotik.
5. )engan posisi tersebut maka akan meningkatan dan melancarkan aliran balik vena darah sehingga mengurangi kongesti serebrum, edema dan mencegah terjadi penigkatan %I2. osisi netral tanpa hiper ekstensi dan fleksi dapat mencegah penekanan pada saraf spinalis yang menambah peningkatan %I2.
. %indakan ini mencegah kelebihan cairan yang dapat menambah edema serebri ;. Cbat-oabatan tersebut dapat
menarik cairan untuk mengurangi edema otak, menghilangkan rasa nyeri dan infeksi.
!. )iagnosa
%idak efektifnya jalan nafas sehubungan dengan penumpukan secret pada jalan nafas.
%ujuan < 0etelah dilakuakan tindakan keperaatan jalan nafas bisa efektif, oksigenasi adeEuate yang ditandai dengan
2riteria hasil< *rekuensi ernapasan !"-!5 G6menit, irama teratur, bunyi nafas normal, tidak ada stridor, ronchi, he88ing, tidak ada pernafasan cuping hidung pergerakan dada simetris, tidak ada retraksi.
Intervensi +asional
/. 2aji ulang kecepatan kedalaman, frekensi, irama dan bunyi nafas.
!. Atur posisi klien dengan posisi semi foler.
. Lakukan fisioterapi dada.
5. Lakukan penghisapan lendir dengan hati-hati selama /"-/ detik. atat sifat, arna dan bau secret.
. Cbservasi %%4 terutama frekensi pernafasan.
;. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi oksigen, monitor ketepatan terapi dan komplikasi yang mungkin
/. erubahan yang terjadi berguna dalam menunjukkan adanya komplikasi pulmunal dan luasnya bagian otak yang terkena.
!. )engan posisi tersebut maka akan mengurangi isi perut terhadap diafragma, sehingga ekspansi paru tidak terganggu.
. )engan fisioterapi dada diharapkan secret dapat didirontokkan ke jalan nafas besar dan bisa di keluarkan.
5. )engan dilakukannya penghisapan secret maka jalan nafas akan bersih dan akumulasi secret bisa dicegah sehingga pernafasan bisa lancar dan efektif.
. %%4 merupakan gambaran perkembangan klien sebagai pertimbangan dilakukannya
tindakan berikutnya.
;. emberian Cksigen dapat meningkatkan oksigenasi otak. 2etepatan terapi dibutuhkan untuk mencegah terjadinya keracunan oksigen serta
. )iagnosa
+esiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menelan, keadaan hipermetabolik.
%ujuan <
0etelah dilakukan tindakan keperaatan kebutuhan klien terpenuhi dalam aktu !!5 jam.
2riteria hasil<
%urgor membaik, asupan makanan dapat masuk sesuai kebutuhan makanan, terdapat kemampuan menelan, berat badan meningkat / kg, 3b dan albumin dalam batas normal.
Intervensi +asioanal
/. Cbservasi tekstur dan turgor kulit.
!. Lakukan oral hegiene.
. Cbservasi masukan dan keluaran makanan.
5. Cbservasi posisi dan keberhasilan sonde.
. %entukan kemampuan klien dalam mengunyah, menelan dan feflek batuk.
;. 2aji kemapuan klien dalam menelan, batuk dan adanya sekret.
#. Auskultasi bising usus , amati penurunan atau hiperaktivitas bising usus.
H. %imbang berat badan sesuai indikasi.
F. Berikan makanan dengan cara meninggikan kepala.
/". Letakkan posisi kepala lebih
/. 'engetahui status nutrisi klien. !. 2ebersihan mulut merangsang
nafsu makan.
. 'engetahui keseimbangan nutrisi klien.
5. ntuk menghindari resiko infeksi atau iritasi.
. ntuk menetapkan jenis makanan yang diberikan pada klien.
;. )engan mengkaji faktor-faktor tersebut dapat menentukan kemampuan menelan klien dan mencegah resiko aspirasi.
#. *ungsi gastrointestinal bergantung pada kerusakan otak. Bising usus menentukan respon pemberian makanan atau terjadinya komplikasi , misalya pada ileus.
H. ntuk mengevaluasi efektifitas dari asupan makanan.
tinggi,selama dan sesudah makan //. 0timulasi bibir untuk menutup
dan membuka mulut secara anualdengan menekan ringan diatas bibir 6 dibaah dagu jika dibutuhkan
/!. 'ulailah untuk memberikan makanan per oral ,setengah cair dan makanan lunak ketika klien dapat menelan air.
atau aspirasi.
/". ntuk klien lebih mudah menelan karena gaya gravitasi.
//. 'embantu dan melatih dan meningkatkan kontrol muskular.
/!. 'akanan lunak atau cair mudah untuk dikendalikan di dalam mulut dan menurunkan terjadinya aspirasi.
5. )iagnosa
+esiko tinggi cidera berhubungan dengan kejang, perubahan status mental, dan penurunan tingkat kesadaran.
%ujuan <
0etelah dilakukan tindakan dalam aktu !5 jam, klien bebas dari cidera yang disebabkan oleh kejang dan penurunan kesadaran.
2riteria hasil <
2lien tidak mengalami cidera apabila ada kejang berulang.
Intervensi +asional
/. 'initor kejang pada tangan, kaki, mulut dan otot-otot muka lainnya. !. ersiapkan lingkungan yang aman
seperti batasan ranjang, papan pengaman, dan alat suction selalu berada dekat klien.
. ertahankan bedrest selam fase akut.
5. 2olaborasi pemberian terapi dia8epam, fenobarbital.
/. @ambaran iritabilitas sistem saraf pusat memerlukan evaluasi yang sesuai dengan ontervensi yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi.
!. 'elindungi kejang bila kejang terjadi.
. 'engurangi resiko jatuh atau cidera , jika terjadi vertigo atau ataksia.
5. ntuk mencegah dan mengurangi kejang . catatan fenofarbital dapat menyebabkan depresi pernapasan dan sedasi.
. >yeri kepala berhubungan dengan iritasi pada lapisan otak. %ujuan <
0etelah dilakukan tindakan keperaatan selama /!5 jam keluhan nyeri berkurang 6 rasa sakit terkendali.
2riteria hasil ?
2lien dapat tidur dengan tenang, tidak meringis, rileks, skala nyeri ,
Intervensi +asional
/. sahakan membuat lingkungan yang aman dan tenang
!. Lakukan penatalaksanaan nyeri dengan metode distraksi dan relaksasi npas dalam
. Lakukan +C' pasif maupun aktif dengan klien.
5. 2olaborasi pemberian analgesik.
/. 'enurunkan reaksi terhadap rangsangan eksternal atau kesensitifan terhadap cahaya dan menganjurkan klien untuk beristirahat.
!. 'embantu menurunkan ( memutuskan $ stimulasi sensasi nyeri.
. )apat membantu relaksasi otot-otot yang tegang dan dapat menurunkan nyeri atau rasa tidak nyaman.
4. 'ungkin diperlukan untuk menurunkan rasa sakit .atatan<
narkotika merupakan
kontraindikasi karena berdampak pada status neurologis sehingga
sukar untuk dikaji.
). Implementasi >o )iagnosa Implementasi &valuasi /. /. engkajian %%4 %) //"6Hmm3g 0 penurunan %I2 C klien bernapas
3+ !!6menit >adi //"6menit
0uhu;"
!. 'emberikan oksigen tambahan.
lebih ringan
Atujuan tercapai mempertahankan kondisi klien
!. . /. 'engkaji kecepatan kedalaman, frekensi, irama dan bunyi nafas.
!. 'egatur posisi klien dengan posisi semi foler.
. 'elakukan penghisapan lendir dengan hati-hati selama /"-/ detik. atat sifat, arna dan bau secret.
0 klien mengatakan napas normal
Csekret berkurang A tujuan tercapai mempertahankan kondisi klien
. 1. 'engobservasi tekstur dan turgor kulit.
2. 'alakukan auskultasi bising usus , amati penurunan atau hiperaktivitas bising usus.
0 klien merasa enak makan, tidak sakit saat menelan
C Berat Badan naik / 2g, ada adising usus tidak ada
Atujuan tercapai mempertahankan kondisi klien
5. /. 'emonitor adanya kejang pada pasien
2. 'emberikan terapi dia8epam, fenobarbital
0 klien Lebih tenang dan nyaman C 2ejang berkurang Atujuan belum tercapai mempertahankan kondisi klien
. /. 'elakukan menejemen nyeri
!. 'emberikan latihan +C' aktif atau pasif
0 klien merasa tenang ,tidak nyeri C skala nyeri ,ekspresi ajah tidak meringis Atujuan belum tercapai mempertahankan kondisi klien BAB I/
PENU.UP
A. 2esimpulan
&ncephalitis merupakan infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme. 'isalnya bakteri, proto8oa, cacing, jamur, spirokaeta, dan virus. enyebab terbanyak pada penyakit &ncephalitis adalah virus.
'eskipun penyebabnya berbeda-beda gejala klinis &ncephalitis lebih kurang sama dan khas sehingga dapat digunakan sebagai kriteria diagnosis. @ejala pada umumnya adalah peningkatan suhu, dan sering kali ditemukan
hiperpireksia.
Angka kematian untuk encephalitis ini masih tinggi berkisar antara -"1. )ari penderita yang hidup !"-5"1 mempunyai komplikasi atau gejala sisa berupa parasis6paralisis, pergerakan koreoatetoid, gangguan penglihatan atau gejala neurologis lain.
)engan demikian dalam penyakit ini diperlukan penganan ang khusus agar tidak mengancam nyaa pasien dan menimbulkan komplikasi penyakit lainnya.
B. 0aran
enyusun berharap kepada pembaca khususnya mahasisa keperaatan agar mampu memberikan asuhan keperaatan kepada klien &ncephalitis sesuai dengan aturan dan kode etik keperaatan yang benar.
hulsum,mi. (!"";$. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 0urabaya<2ashiko.
handrasoma, arakram dan live +. %aylor. ( !"" $. Ringkasan Patologi Anatomi. &d !. &@. =akarta.
)eanto, @eorge.dkk. ( !""F $. Panduan Praktik Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Sara. =akarta <&@.
3arsono. (!""$. !eurologi. 9ogyakarta< @ajah 'ada.
'arkam,0oemarmo.( tanpa tahun $. Penuntun !eurologi. =akarta<*2I.
Ilmu Kesehatan Anak . ( /FH $.=akarta < Infomediaka.
'uttaEin, Arif.( !""" $. Asuhan Keperawatan Dengan "angguan Persaraan. =akarta < 0alemba medika.
rice,0ilvia Anderson dan Lorraine 'ccarty Dilson.( /FF $. #isiologi Proses$ Proses Penyakit.=akarta<&@.