• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. IPTEK TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. IPTEK TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

IPTEK TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN

UNTUK PEMBUATAN ” BISKUIT” PAKAN KAMBING

Oleh :

Dedi Darusman,Ir.,MSc. NIDN 0427115901 Undang, Ir.,MSc. NIDN 0418036401 Riantin Hikmah Widi, Ir., MSi.00-0311-6701

Dibiayai oleh : Universitas Siliwangi

Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai Daftar Isian pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Nomor SP DIPA-042.01.2.400863/2016, tanggal 7 Desember 2015

UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA NOVEMBER 2016

(2)
(3)

DAFTAR ISI Hal. DAFTAR ISI ... i RINGKASAN ... ii BAB I. PENDAHULUAN ... 1 a. Analisis Situasi ……… 1

b. Permasalan dan Solusi Yang Ditawarkan ……….. 4

BAB II. TARGET DAN LUARAN ………... 5

BAB III. METODE KEGIATAN ………... 6

3.1. Tahap Persiapan ……… 6

3.2. Metode Kegiatan ……….……… ………… 6

BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ………. 7

4.1. Kinerja LPPM dalam PPM ……….. 7

4.2. Kepakaran Pengusul ……….. 8

BAB V. PELAKSANAAN KEGIATAN ……….. 9

5.1. Survey dan Persiapan Pelaksanaan Program ………... ………… 9

5.2. Pembukaan Program ITGbM ……… 11

5.3. Pembuatan Rencana Tahap Selanjutnya ……… 17

DAFTAR PUSTAKA ... 19

(4)

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

Kecamatan Cipatujah dengan luas lahan mencapai 23.756 Ha, merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya di bagian selatan dengan jarak kurang lebih 85 Km dari kampus Universitas Siliwangi. Kecamatan Cipatujah merupakan daerah pertanian dengan hasil padi atau tanaman pertanian lainnya yang cukup penting. Gambar di bawah ini menjelaskan hasil pertanian di Kabupaten Tasikmalaya dimana hampir 10 persen berasal dari Kecamatan Cipatujah.

Gambar 1 : Produksi Padi sawah dan ladang di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012 – 2014 (BPS, Kab. Tasikmalaya, 2014)

Lahan pertanian baik sawah maupun ladang mencakup hampir 70 persen dari wilayah Kecamatan Cipatujah. Hasil pertanian yang uatama disamping padi sawah, padi tegalan juga hasil pertanian seperti palawija. Cara bercocok tanam yang secara umum dilakukan masyarakat memungkinkan tanaman sangat tergantung pada curah hujan yang secra alami akan tergantung musim yaitu musim hujan atau musim kemarau.

Musim kemarau merupakan musim yang cukup menyulitkan baik untuk petani sawah maupun petani tegalan. Jenis tanaman tegalan yang umum ditanam yaitu tanaman palawija seperti jagung, kacang tanah, kacang panjang atau umbi-umbian. Keadaan ini disamping berpengaruh pada tanaman, secara bersamaan akan berpengaruh terhadap peliharaan hewan ternak yang dipelahara petani.

Hewan ternak yang umum dipelihara petani di Kecamatan Cipatujah yaitu saai, kerbau, domba dan kambing, yang merupakan hewan ruminansia yang berperan sebagai tabungan petani disaat tertentu menjadi sumber keuangan yang diandalkan. Salah satu permasalahan yang klasik dan berulang-ulang adalah ketersediaan pakan yang sangat

(5)

tergantung pada musim dan harus cukup waktu untuk memperolehnya. Di lain pihak cara panen juga menimbulkan banyak sisa tanaman atau limbah pertanian yang tidak dapat dimanfaatkan.

Limbah adalah sisa atau hasil ikutan dari produk utama pertanian berupa bagian tanaman sisa setelah dipanen atau diambil bagian hasil utamanya. Limbah pertanian banyak yang dapat dijadikan pakan alternatif untuk hewan ruminansia. Di bawah ini beberapa jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak ruminansia.

Gambar 2. Tanaman sumber pakan ( Tanaman kacang tanah; tanaman kaliandra; tanaman papaya, tanaman kalikiria; tanaman jagung; tanaman singkong)

Kambing merupakan salah satu jenis hewan ternak ruminansia yang cukup dikenal dan banyak dipelihara di Desa Pameutingan. Ada beberapa alasan antar lain mudah teknik pemeliharaan dan lebih mudah dari domba. Ada dua jenis kambing yaitu kambing pedaging dan kambing perah.

(6)

Gambar 3 : Dua jenis kambing dan pemeliharaan sistim kandang

Dalam pemberian pakan kambing harus disesuaikan dengan kebutuhan pakannya agar tidak terjadi dsefisiensi nutrisi yang dapat menyebabkan kambing kurang baik pertumbuhannya dan mudah terserang penyakit. Oleh sebab itu perlu diperhatikan kandungan zat nutrisi dalam pakan yang diberikan pada ternak kambing (Retnani, 2014)

Uraian di atas memberikan gambaran bahwa untuk mengatasi persoalan di lapangan salah satunya adalah perlu penyebarluasan pengetahuan berupa inovasi pakan ternak yang tidak tergantung musim dan kaya nutrisi. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini perlu untuk membantu para petani dalam upaya meningkatkan produktivitas ternaknya yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya.

1.2. Permasalahan Dalam Kelompok (Mitra) dan Solusi Pemecahan

Permasalahan Utama Dalam Kelompok

Pokok Masalah Solusi Pemecahan

Kesulitan pakan karena kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan limbah pertanian yang ada.

Kurangnya pembinaan dan sentuhan inovasi dari para ilmuwan tentang masalah yang dihadapi

Pelatihan dan penyuluhan pemanfaatan limbah denagn penerapan inovasi baru pembuatan pakan kering yang tahan waktu lama dan

(7)

Terbatasnya waktu dan tenaga untuk “ngarit” sehingga sering ketersediaan pakan kurang memadai. Hal ini akan berakibat perkembangan ternak kurang optimal.

Para petani mempunyai sisa waktu yang sangat terbatas setelah kerja di sawah/ladang,

disamping itu keadaan musim kemarau yang menyebabkan

ketersediaan pakan kurang.

kaya nutrisi bagi ternak. Diharapkan ketersediaan pakan cukup walaupun di musim kemarau.

(8)

BAB II. TARGET DAN LUARAN

Dari kegiatan ini target luaran adalah adanya peningkatan produktifitas ternak yang diukur dari selisih bobot antara pemberian pakan secara tradisional dengan cara pemberian pakan hasil inovasi. Hal ini perlu untuk lebih dapat menguji dan meyakinkan petani akan pentingnya silaturahmi dan berbagi ilmu antara petani dengan pihak Perguruan Tinggi, sehingga produktifitas petani bias lebih baik dan secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Luaran lain adalah meningkatkan motivasi kaum muda di pedesaan akan pentingnya membangun daerah dengan memanfaatkan potensi pertanian yang ada. Insentif yang paling efektif adalah membuat contoh bagaimana limbah pertanian dapat meningkatkan penghasilan dengan inovasi baru.Luaran bagi lembaga Universitas Siliwangi adalah lebih memperkaya hasil karya ilmiah yang dapat dipublikasikan lewat jurnal yang bertaraf nasional dan terakreditasi.

(9)

BAB III. METODE KEGIATAN 3.1. Tahap Persiapan

Tahapan pertama adalah tahapan persiapan, yang terdiri dari :

a. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kecamatan dan Desa, Kelompok Tani mitra program; dan dinas terkait.

b. Analisis potensi dengan cara survai lapangan untuk melihat kondisi gambaran actual sehinggan dapat dibuat langkah-langkah program yang tepat.

c. Analisis data – data yang ada, kemudian hasilnya dikoordinasikan dengan kelompok mitra untuk pembuatan jadwal kegiatan, peserta kegiatan, pembuatan kelompok peserta didik serta identifikasi kebutuhan sarana dan prasarana untuk penyuluhan dan pelatihan.

3.2. Metode Kegiatan

No. Tujuan Metode Bentuk Kegiatan

1. Mengenalkan dan manfaat limbah pertanian. Penyuluhan/ ceramah dan diskusi Penyuluhan/ ceramah dan diskusi 2. Mengenalkan teknik

pemeliharaan ternak kambing yang intensif.

Ceramah, diskusi dan pelatihan

Ceramah dan aplikasi teori

3. Mengenalkan pembuatan pakan alternative dari limbah pertanian

Pelatihan atau praktek

Praktek pembuatan pakan alternative.

(10)

BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1. Kinerja LPPM dalam PPM

Perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan yang mempunyai posisi strategis dalam pembangunan bangsa. Salah satu tugas utama dari tiga tugas dari lembaga perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Siliwangi memiliki motivasi kuat dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui pusat pelayanan yang dimilikinya, antara lain Pusat Layanan Kuliah Kerja Nyata dan Kewirausahaan. Kedua pusat layanan ini melaksanakan lima program pengabdian pada masyarakat pada Sistim Informasi Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (SIMLITABMAS) yaitu ipteks bagi masyarakat (IbM), ipteks bagi kewirausahaan (IbK), ipteks bagi produk ekspor (IbPE), ipteks bagi inovasi dan kreativitas kampus (IbIKK), dan ipteks bagi wilayah (IbW).

Kemampuan SDM yang dimiliki LPPM Universitas Siliwangi, pada tiga tahun terakhir itu tercatat beberapa prestasi penting dalam bentuk pengakuan masyarakat berupa agribisnis tanaman hias untuk program ipteks bagi inovasi dan kreativitas kampus pada tahun 2014, paket penerapan teknologi ramah lingkungan dalam budidaya stroberi pada kelompok tani stroberi pada bidang ketahanan pangan pada tahun 2012 dan teknologi tepat guna reaktor bio-fuel untuk mengkonversi cangkang singkong menjadi methanol pada tahun 2011.

Dilihat dari penyebaran kegiatan pengabdian pada masyarakat di LPPM Universitas Siliwangi pada tiga tahun terakhir, IbM mempunyai peringkat tertinggi dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat. Jumlah kegiatan IbM Pengabdian pada Masyarakat dosen Universitas Siliwangi meliputi 80 judul yang didanai oleh Universitas Siliwangi, 10 judul Kemenristek Dikti dan 5 judul dibiayai dari institusi di luar Kemenristek Dikti. Jumlah dosen yang terlibat adalah 200 orang dari kegiatan Universitas Siliwangi, 24 orang dari kegiatan Kemenristek Dikti, dan 15 orang dari institusi di luar Kemenristek Dikti.

Selama kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir, LPPM telah berhasil melaksanakan berbagai kegiatan pengabdian dengan memberdayakan potensi stakeholder dan masyarakat sekitar. Berdasarkan data base LPPM tahun 2014, terdapat 24 kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah berhasil dilaksanakan baik dengan pendanaan dari DIPA lembaga maupun dari DP2M Dikti dengan besaran dana Rp.5.000.000,00 sampai dengan Rp.100.000.000,00. Berdasarkan capaian yang diperoleh LPPM Universitas Siliwangi dapat

(11)

dikategorikan sebagai bentuk kinerja yang sangat membanggakan dan akan semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerja LPPM kedepannya.

4.2. Kepakaran Pengusul

Pelaksanaan kegiatan Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) ini akan dilaksanakan oleg tim pelaksana sebanyak 5 orang yang terdiri dari 3 (tiga ) orang Dosen dan 2 (dua ) orang Mahasiswa. Tiga orang dosen tersebut terdiri dari 2 (dua) orang dari jurusan Agribisnis dan 1 (satu) orang dari Agroteknologi. Sedangkan 2 (dua) orang mahasiswa berasal dari jurusan agribisnis yang dinilai sudah cukup lama berkiprah di dua kelompok mitra kerja dan mempunyai dedikasi dalam membina kelompok masyarakat.

Dedi Darusman, Ir.,MSc. sebagai ketua tim pengusul, tahun 2000 merupakan anggota tim pengembangan usaha kecil yang merupakan kerja sama LPP Universitas Siliwangi dengan LIPI Jakarta. Sejak 5 (lima) tahun terakhir ketua tim merupakan pembina kelompok tani di Desa Pameutingan yang diarahkan pada penguatan kewirausahaan rumah tangga petani dalam upaya peningkatan pendapatan petani. Komoditi yang dikembangkan pada kelompok yaitu tanaman tahunan berupa tanaman karet dan tanaman palawija.

Angota tim yaitu Undang,Ir.,MSc mempunyai kepakaran dibidang agroteknologi sedangkan Riantin Hikmah Widi mempynyai kepakaran di bidang agribisnis terutama di bidang pembukuan usahatani. Tabel di bawah ini gambaran kepakaran tim pelaksana :

No. Nama Pengusul Kepakaran

1. Dedi Darusman, Ir.,MSc. Agribisnis, kewirausahaan dan pembinaan kelompok

2. Undang, Ir., S Pd, MSc Agroteknologi

3. Riantin Hikmah Widi, Ir, MSi Agribisnis, pembiayaan usahatani

(12)

BAB V. PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan bentuk ITGbM merupakan salah satu bentuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bentuk kegiatan ITGbM ini adalah penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan limbah pertanian diproses menjadi biscuit pakan ternak. Kegiatan ini melibatkan staf dosen sebagai Tim Pelaksana sekaligus sebagai nara sumber. Dosen-dosen yang terlibat yaitu : Dedi Darusman, Ir., MSc; Undang, Ir., MSc dan Riantin Hikmah Widi, Ir., MSi. Kegiatan pengabdian ini juga melibatkan mahasiswa sebagai pendamping kelompok binaan.

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan sebgai berikut :

Tabel Pelaksanan Kegiatan ITGbM Pemanfaatan Limbah Pertanian Menjadi Biskuit Pakan Ternak

No. Tanggal/Bulan Jenis kegiatan Tempat

1. Maret 2016 Survey lokasi dan pertemuan awal dengan kelompok tani

Kec. cipatujah

2. Maret 2016 Penyusunan Usulan Program PPM LP2PM

3. April 2016 Pengusulan Proposal Kegiatan LP2PM

4. Agustus 2016 Penanda tanganan kontrak PPM dengan LP2PM

LP2PM

5. Agustus 2016 Koordinasi dengan kelompok tani mitra Fak. Pertanian -Unsil

6. Agustus–September 2016

Pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan

7. Oktober-Nopember 2016

Penyusunan laporan kegiatan dan laporan penggunan anggaran

5.1. Survey dan Koordinasi Dengan Kelompok

Tahap pertama yang dalakukan adalah survey dan sekaligus koordinasi dengan kelompok mitra yang nantinya akan menjadi sasaran binaan kegiatan ITGbM. Kelompok tani Jaya mandiri dan Kelompok sukamaju merupakan dua kelompok sasaran binaan, dimana para anggotanya melakukan usaha penggemukkan kambing.

(13)

Seperti pada umumnya peternak tradisional, maka sistim pemeliharaan sangat sederhana dan hanya bertummpu pada keadaan vegetasi sekelilingnya secara alami sebagai sumber pakan untuk pemeliharaan kambingnya. Inovasi teknologi masih minim dilakukan oleh para peternak dan ini bisa di pahami karena mereka memandang memelihara kambing hanya sambilan saja. Gambaran sistim kandang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5. Sistim Perkandangan Kambing

Setelah observasi secara factual dan koordinasi dengan kelompok yang akan jadi sasaran binaan, maka kelompok secara langsung mempersiapkan diri dengan mengadakan pertemuan internal kelompok supaya para anggota diharapkan satu arah pemikiran bahwa kegiatan ITGbM yang dilaksanakan bermanfaat untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pemeliharaan ternak selanjutnya.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Budi Rahmat, Apip Supriadi, Suyudi, 2009. Iptek bagi masyarakat (IbM) Diversifikasi Home Industri Kelapa dan Hasil Sampingannya Untuk Kepastian dan Peningkatan

Pendapatan Petani. Laporan IbM Dikti Pengabdian Pada Msyarakat, LPPM, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya.

BPS Kabupaten Tasikmalaya, 2014. Sektor Pertanian Kabupaten Tasikmalaya.

Laporan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), 2013. LPPM. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.

Retnani,Y., I.G. Permana and L.C. Purba. 2014. “Physical characteristic and Palatibility of Biscuit Bio-Suplement for Dairy Goat”. Pakistan Journal For Biological science. Trsyulianti, E., Suryahadi, V.N. Rakhma. 2003. Pengaruh Penggunaan Molases Dan Tepung

Gaplek Sebagai Bahan Perekat Terhadap Sifat Fisik Wafer Ransum Komplit. Media Peternakan.

Williamson,G dan W.J.A. Payene. 1993. Pengantar Peternakan Daerah Tropis. UGM Pres. Yogyakarta.

Gambar

Gambar 1 :  Produksi Padi sawah dan ladang di Kabupaten Tasikmalaya                       Tahun 2012 – 2014 (BPS, Kab
Gambar  2.    Tanaman  sumber  pakan  (  Tanaman  kacang  tanah;  tanaman  kaliandra;  tanaman  papaya,  tanaman  kalikiria;  tanaman  jagung;  tanaman  singkong)
Gambar 3 : Dua jenis kambing dan pemeliharaan sistim kandang
Tabel  Pelaksanan  Kegiatan  ITGbM  Pemanfaatan  Limbah  Pertanian  Menjadi  Biskuit  Pakan  Ternak
+2

Referensi

Dokumen terkait

Golongan etnik berhubungan dengan gaya hidup dan kebiasaan dalam masyarakat, yang dapat mengakibatkan perbedaan di dalam angka kesakitan (Notoatmodjo, 2011). Terdapat pola

Tujuan dari diadakannya ITGbM Pelatihan Penulisan Karya Tulis bagi Guru Sekolah Dasar di Kelompok Kerja Guru (KKG) se Kota Tasikmalaya adalah untuk melatihkan teknik

Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan secara bersama sama antara mitra (kelompok tani ikan mitra yang mengadakan usahatani mina mendong bersama dengan Tim Pengusul

diungkapkan oleh Natalliasari (2015) yang telah melakukan penelitian terhadap peserta didik kelas VIII di salah satu SMP yang berada di Kota Tasikmalaya bahwa siswa

Luaran dalam pengabdian kegiatan ini berupa meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, meningkatnya

Tujuan dari diadakannya Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar guru dapat membuat PTK berkualitas secara berkesinambungan, dengan cara workshop yaitu pelatihan

Harjono (2008) menambahkan, pada kategori fixed line (PSTN) Telkom menguasai 90 persen pasar, sedangkan pasar telepon seluler dan broadband, persentase pasar Telkom mencapai

Perbedaan penelitian pertama dan penelitian ini terdapat pada sekolah yang mana dari hasil penelitian oleh Salamah menempatkan lokasi pada sekolah inklusi sementara