• Tidak ada hasil yang ditemukan

tanggungjawab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "tanggungjawab"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGUNG JAWAB

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar

Disusun oleh: Anis Nurfadillah

Esti Nurhayati Yusman Frimadi

Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam

Bandung

2010

(2)

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. salawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. karena atas anugerah-Nyalah hingga detik ini kita semua masih dapat mereguk manisnya menimba ilmu di jalan-Nya.

Alhamdulillah, berkat Rahmat Allah SWT. , akhirnya makalah yang berjudul

“Tanggung Jawab” sebagai bentuk tanggung jawab demi memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar telah dapat diselesaikan. Meskipun penulis yakin dengan segala

keterbatasan diri tentunya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini baik secara moril ataupun materil. Terutama kepada dosen Ilmu Budaya Dasar Ibu Tati yang telah memberikan tugas tersebut.

Akhir kata ! Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua, sesuai sabda Nabi SAW. : “Sebaik-baik manusia adalah yang mampu memberi manfaat bagi manusia

lainnya”.

Bandung, 16 Januari 2011

Penulis

(3)

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

PENDAHULUAN TANGGUNG JAWAB

A. Pengertian Tanggung Jawab B. Macam-macam Tanggung Jawab

1. Tanggung Jawab terhadap Tuhan 2. Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri 3. Tanggung Jawab terhadap Sesama 4. Tanggung Jawab terhadap Keluarga 5. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat 6. Tanggung Jawab terhadap Bangsa Negara

C. Tanggung Jawab dalam Islam

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN

Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu yang di namakan hak. Tanggung jawab merupakan perbuatan yang sangat penting

(4)

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,karena tanpa tanggung jawab,maka semuanya akan menjadi kacau. Contohnya saja adalah jika seorang ayah tidak melakukan tanggung jawabnya mencari nafkah,maka keluarganya akan sengsara.

Bagaimanapun juga tanggung jawab menjadi nomor satu di dalam kehidupan seseorang. Dengan kita bertanggung jawab, kita akan dipercaya orang lain,selalu tepat melaksanakan sesuatu, mendapatkan hak dengan wajarnya. Seringkali orang tidak melakukan tanggung jawabnya, mungkin di sebabkan oleh hal hal yang membuat orang itu lebih memilih melakukan hal di luar tanggung jawabnya. Sebagai contohnya, seorang pelajar mempunyai tanggung jawab belajar, sekolah, tapi karena ada game/ajakan teman yang tidak baik untuk bolos sekolah, maka seorang anak itu bisa saja melalaikan tanggung jawabnya untuk bermain/bolos sekolah. Jika kita melalaikan tanggung jawab, maka kualitas dari diri kita mungkin akan rendah. Maka itu, tanggung jawab adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena tanggung jawab menyangkut orang lain dan terlebih diri kita.

(5)

TANGGUNG JAWAB A.Pengertian Tanggung Jawab

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran dan kewajibannya.

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.

Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.

Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka akan ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam

keadaan baik.

Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.

Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan,

(6)

keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik.

Tanggung jawab itu ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.

B.Macam-macam Tanggung Jawab

1. Tanggung Jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lepas dari hukuman hukuman Tuhan. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah Tuhan, berarti menginggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia harus berkorban.

Sebagai tanda tanggung jawab, manusia hendaknya mengisi hidupnya berbagai aktifitas yang bermakna bukan untuk dirinya sendiri tetapi demi sesama. Bagaimana mengisi hidup yang telah dikaruniakan Tuhan dengan cuma-cuma, itu merupakan tanggung jawab manusia. Jika manusia selalu ingat akan kemahabaikan-Nya maka dia pun akan selalu mensyukurinya, baik melalui do’a-do’a yang dipanjatkannya maupun melalui berbagai perbuatan baik terhadap sesama dan masyarakat.

(7)

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia prbadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan angan masnusia berbuat dan bertindak.

Hidup manusia berproses dalam tiga tahap, yakni lahir, hidup dan mati. Selama hidupnya manusia harus melakukan banyak tindakan dalam rangka menghidupi kehidupannya. Bagaimana ia harus bertindak, itu menjadi tanggung jawabnya sendiri. Dengan perkataan lain, dia harus mempertanggungjawabkajn tindakan-tindakannya terhadap dirinya sendiri.

Pertanggungjawaban tersebut di tuntut karebna berdasarkan akal budi dan kebebasannya, manusia mampu mempertimbangkan dan memutuskan apa yang menjadi tindakannya. Dan karena keputusan tersebut merupakan keputusanku, maka aku pun harus mempertanggungjawabkannya di hadapan diriku sendiri. Tanggung jawab terhadap diri sendiri merupakan dasar bagi kita untuk bertanggung jawab terhadap orang lain.

3. Tanggung Jawab terhadap Sesama

Manusia tidak bisa hidup sendirian. Ia membutuhkan kehadiran orang lain. Tanpa orang lain, manusia akan mati. Hanya bersama dan dengan orang lainlah manusia dapat melangsungkan hidupnya secara manusiawi. Karena itu kehidupan orang lain pun perlu didukung. Adalah tanggung jawab kita untuk membangun kerja sama yang baik dengan sesama kita.

4. Tanggung Jawab terhadap Keluarga

Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri , ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga tapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.

(8)

Tanggung jawab ini terutama menyangkut kewajiban orang tua untuk memenuhi kebutuhan spiritual dan material keluarga (anak-anak) dengan cara yang halal. Termasuk di sini adalah tanggung jawab anggota keluarga (anak, misalnya) yang sudah dewasa terhadap kelangsungan hidup keluarga. Membangun keluarga sehat, sejahtera lahir-batin merupakna tugas dan tanggung jawab utama dari setiap orang tua dan anggota keluarga yang sudah dewasa.

5. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat

Tanggung jawab terhadap masyarakat merupakan wujud atau aktualisasi manusia sebagai makhluk sosial, dan merupakan perluasan wujud tanggung jawab kita terhadap sesama. Bagaimanapun masyarakat adalah dasar eksistensi dan perkembangan hidup manusia. Tanpa masyarakat individu kehilangan konteks untuk merealisasikan dirinya. Tetapi kehidupan serta perkembangan masyarakat itu sendiri tergantung keterlibatan serta peranan aktif individu-individu. Bagaimana masyarakat harus dibangun dan dikembangkan, itu merupakan tanggung jawab kita.

Setiap individu diharapkan membantu perkembangan masyarakat dengan caranya masing-masing, misalnya dengan berpartisipasi secara nyata dalam upaya pemberantasan kemiskinan dan kebodohan, dalam upaya penegakan disiplin nasional, dalam upaya pengembangan ilmu dan teknologi yang berwawasan humanistik, dan sebagainya. Para pelajar dan mahasiswa yang bertanggung jawab tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, dengan rajin belajar dan berusaha menjadi terampil dalam bidang keahliannya masing-masing. Sehingga kelak dapat menjadi pelopor pembangun masyarakat, bangsa dan negara. Jika waktu dan kesempatan belajar yang ada sekarang ini disia-siakan, maka mereka akan menjadi beban yang berat bagi masyarakat, bangsa dan negaranya.

6. Tanggung Jawab terhadap Bangsa Negara

Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku, manusia terikat oleh norma norma atau ukuran ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri. Bbila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

(9)

D. Tanggung Jawab dalam Islam

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.

Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."

Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an

Ro„iyyatih...

Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal (pikiran) nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."

Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana

ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita

(10)

menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.

Ada sebagian orang yang berkata bahwa kesalahan-kesalahan yang ia lakukan adalah takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Dan dia tidak bisa menolaknya. Satu misal sejarah; suatu ketika di masa Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan kemudian dibawa ke hadapan khalifah. Beliau bertanya: "Mengapa kamu mencuri?", pencuri itu menjawab "Ini adalah takdir. Saya tidak bisa menolaknya." Khalifah Umar kemudian menyuruh sahabat-sahabat untuk menjilidnya 30 kali. Para sahabat heran dan bertanya "Mengapa dijilid? bukankah itu menyalahi aturan?" Khalifah menjawab "Karena ia telah berdusta kepada Allah."

Seorang muslim tidak boleh melepas tangan (menghindar dari tanggung jawab) dengan beralasan bahwa kesalahan yang ia kerjakan adalah takdir yang ditentukan Allah kepadanya. Tanggung jawab tetap harus ditegakkan. Allah hanya menentukan suratan ulisan) tentang apa yang akan dikerjakan manusia berdasarkan keinginan mereka yang merdeka, tidak ada paksaan. Dari sinilah manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. Mulai dari hal yang sangat kecil sampai yang paling besar.

"Barang siap yang berbuat kebaikan, walau sebesar biji atom, dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang berbuat kejelekan, walau sebesar biji atom, maka ia akan melihatnya pula" (al Zalzalah 7-8).

Pada prinsipnya tanggungjawab dalam Islam itu berdasarkan atas perbuatan individu saja sebagaimana ditegaskan dalam beberapa ayat seperti ayat 164 surat Al An’am :

ْسِو ٌةَرِساَو ُرِشَت َلََو اَهْيَلَع الَِإ ٍسْفًَ ُّلُك ُبِسْكَت َلََو

يَز ْخُأ َر (164)

Artinya : “Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali

kepada dirinya sendiri dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.”

Dalam surat Al Mudatstsir ayat 38 dinyatakan َر ْتَبَسَك اَوِب ٍسْفًَ ُّلُك

(11)

Artinya : “Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya” Akan tetapi perbuatan individu itu merupakan suatu gerakan yang dilakukan seorang pada waktu, tempat dan kondisi-kondisi tertentu yang mungkin bisa meninggalkan bekas atau pengaruh pada orang lain. Oleh sebab itu apakah tanggung jawab seseorang terbatas pada amalannya saja ataukah bisa melewati batas waktu yang tak terbatas bila akibat dan pengaruh amalannya itu masih terus berlangsung mungkin sampai setelah dia meninggal ?

Seorang yang cerdas selayaknya merenungi hal ini sehingga tidak meremehkan perbuatan baik sekecil apapun dan tidak gegabah berbuat dosa walau sekecil biji sawi. Mengapa demikian ? Boleh jadi perbuatan baik atau jahat itu mula-mula amat kecil ketika dilakukan, akan tetapi bila pengaruh dan akibatnya terus berlangsung lama, bisa jadi akan amat besar pahala atau dosanya.

Allah SWT menyatakan

ٍماَهِإ يِف ٍُاٌَْيَصْحأ ٍءْيَش الُكَو ْنُهَراَثاَءَو اىُهادَق اَه ُبُتْكًََو ًَتْىَوْلا يِيْحًُ ُيْحًَ ااًِإ

ٍييِبُه (12)

Artinya : “Kami menuliskan apa-apa yang mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka

tinggalkan”. (Yaasiin 12).

Ayat ini menegaskan bahwa tanggung jawab itu bukan saja terhadap apa yang diperbuatnya akan tetapi melebar sampai semua akibat dan bekas-bekas dari perbuatan tersebut. Orang yang meninggalkan ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah atau anak yang sholeh, kesemuanya itu akan meninggalkan bekas kebaikan selama masih berbekas sampai kapanpun. Dari sini jelaslah bahwa orang yang berbuat baik atau berbuat jahat akan mendapat pahala atau menanggung dosanya ditambah dengan pahala atau dosa orang-orang yang meniru perbuatannya. Hal ini ditegaskan dalam Surat An nahl 25

َأ اىُلِوْحَيِل َىوُرِشَي اَه َءاَس َلََأ ٍنْلِع ِزْيَغِب ْنُهًَىُّلِضُي َييِذالا ِراَسْوَأ ْيِهَو ِتَهاَيِقْلا َمْىَي ًتَلِهاَك ْنُهَراَسْو (25)

Artinya : “(Ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan

sepenuh-penuhnya pada hari kiamat dan sebagian dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun bahwa mereka disesatkan. Ingatlah amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.”

(12)

KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.

Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku.

(13)

DAFTAR PUSTAKA  Buku

Bertens, K. 1987. Fenomenologi Eksistensial. Jakarta. Gramedia.

Drijarkara, N. 1976. Percikan Filsafat. Jakarta. Pembangunan Jakarta.

Huijbers, Theo. 1986. Manusia Merenungkan Makna Hidupnya. Yogyakarta. Kanisius.

Notowidagdo, Drs. H. Rohiman. 2002. Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-Quran dan

Hadits.

Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Soelaeman, Dr. M. Munandar. 2007. Ilmu Budaya Dasar. Bandung. PT Refika Aditama.

 Internet

Posts by nothingwrongwithmylongblackhair Posted on November 9, 2010 by sindyarsita

http://id.shvoong.com/books/1773765-tanggung-jawab/ http://dicky_funny.tripod.com/tanggungjawab.htm

http://feycomunity.blogspot.com/2009/05/makalah-manusia-dan-tanggung-jawab.html http://www.ikadi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=96:tanggung-jawab-dalam-islam&catid=41:tafakkur&directory=55

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Potensi di bidang industri pertambangan tersebut membutuhkan strategi perencanaan dan pengembangan yang lebih komprehensif yang mempertimbangkan beberapa aspek,

Olen kiinnostunut nimenomaan siitä, miten nuoret kokivat hankkeen auttavan ja tukevan heitä mahdollisten muutosten tekemisessä sekä mitä nämä muutoksen

Food bar adalah campuran bahan pangan (blended food) yang diperkaya dengan nutrisi, kemudian dibentuk menjadi bentuk padat dan kompak (a food bar form). Tujuan

Tahap perancangan dilakukan untuk merancang sistem informasi manajemen aset pada Kantor BMKG Provinsi Jambi yaitu dengan menggunakan pemrograman berbasis web ,

dengan jenis simple random sampling. Dikatakan simple atau sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

Bahasa Arab adalah bahasa agama Islam dan bahasa Al-Qur’an, seseorang tidak akan mampu memahami kitab dan sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan)

Pada bab ini, penulis memaparkan tentang metode dan teknik yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Demokrasi Thomas Jefferson di

Bagi yang kalah, anggap ini sebagai kemenangan yang tertunda, berlatih lebih keras lagi agar bisa berprestasi di Kejurnas yang akan datang.. Selanjutnya saya ingin