• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL OLEH : NASRUN KADATUA NPM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL OLEH : NASRUN KADATUA NPM :"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PERBEDAAN KUALITAS IKAN MOMAR (

Decapterus

russelli

) ASIN DENGAN PERLAKUAAN

PENGGARAMAN DAN PENANAMAN DITEPI

PANTAI PADA PEMBUATAN IKAN ASIN DI DESA WAESILI

OLEH : NASRUN KADATUA NPM : 2008 15 195

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Maluku

merupakan salah

satu

propinsi

dengan bentuk kepulauan di wilayah Indonesia

bagian Timur dan terdiri dari beberapa gugusan

pulau. Propinsi Maluku memiliki luas wilayah total

sebesar 712.479,65 km2 dan 92,4% dari luas

tersebut

merupakan

wilayah

perairan

laut

(658.294,69 km2). Kondisi geografis inilah yang

menjadi salah satu alasan kuat untuk mempercepat

pelaksanaan kebijakan lumbung ikan nasional di

Maluku

agar

dapat

segera

mendongkrak

(3)

Pada perairan Laut Buru Selatan juga terdapat

berbagai macam jenis ikan, yang dapat dimanfaatkan,

banyak masyarakat pesisir buru selatan berprofesi

sebagai nelayan. Hasil ikan yang ditangkap langsung

dijual

pada kapal-kapal penada ikan atau dijual

kepada warga setempat dan juga di jual kepada

kampung

tetangga

yang

membutuhkan

ikan.

Diperairan wilayah Kabupaten Buru Selatan juga

banyak

terdapat

komoditas

perikanan

bernilai

ekonomis yang dimanfaatkan (dieksploitasi) seprti

ikan cakalang, ikan kerpu dan ikan momar.

(4)

Ikan

Momar

(

Decapterus

russelli

)

banyak

ditemukan pada perairan sekitar Pulau Ambalau,

Kecamatan Namrole dan Waisama. Potensi dan tingkat

pemanfaatan ikan momar pada perairan tersebut

menunjukkan bahwa sumberdaya ikan momar sangat

penting untuk kelangsungan hidup para

nelayan

setempat. Hasil tangkap ikan momar pada dasarnya

sangat banyak karena ikan momar hidup bergerombol,

hingga sebagian ikan tidak laku terjual dan kondisi ini

yang membuat para nelayan untuk mengolah ikan

momar menjadi ikan asin, (BKPMD-Maluku, 2012).

(5)

Ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak

atau membusuk. Hanya dalam waktu sekitar 8 jam

sejak ikan ditangkap akan mengalami pembusukan.

(Adawyah R, 2008). Pada saat ikan ditangkap tidak

langsung mengalami kematian, setelah didaratkan ikan

akan banyak bergerak hingga banyak mengeluarkan

glikogen hingga ikan mati dan akan mengalami

pembusukan. Tingkat pembusukan akan semakin cepat

pada saat hasil tangkap yang banyak ikan akan saling

tindih hingga glikogen pada ikan akan berkurang

sehingga ikan mudah mengalami pembusukan. Proses

pembusukan pada ikan belangsung secara bertahap,

diawali dengan penurunan kesegaran dan diakhiri

dengan pembusukan.

(6)

Pada penelitian ini menggunakan dua metode yaitu dengan penggaraman dan penanaman ikan dalam pasir pada tepi pantai untuk pembuatan ikan asin. Dari kedua metode diatas kebiasaan masyarakat Desa Waesili untuk konsumsi ikan asin adalah hanya dengan cara penggaraman. Biasanya tingkat keasinan ikan asin yang dikonsumsi tidak terlalu asin, berbeda dengan ikan asin yang umumnya dijual pada perkotaan. Sedangkan pada metode penanaman ikan dalam pasir tidak pernah dikonsumsi karena kebiasaan warga Desa Waesili hanya dengan kebiasaan lama yaitu hanya dengan cara penggaraman. Kualitas ikan asin tergantung pada penanganannya yakni cepat, tepat, dan heiginis yang sesuai seperti pemindangan dan penggaraman. Mutu olahan ikan asin juga sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya. Garam atau air laut juaga merupakan salah satu faktor penentu untuk kualitas ikan asin yang baik. (Livianty dan Afianto, 2010).

(7)

Ikan

asin

sangat

dibutuhkan

dikalangan

masyarakat Desa Waesili. Ikan asin sangat

diperlukan pada saat musim timur karena para

nelayan tidak bisa melaut untuk menangkap ikan

karena

arus

gelombang

sangat

kuat

maka

masyarakat semua beralih pada produk ikan asin

selain harganya yang relatife murah ikan asin juga

enak untuk dikonsumsi, ikan asin juga digemari

semua umur.

(8)

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah mengetahui kualitas, serta cita rasa dan

aroma ikan momar pada pembuatan ikan asin

(ikan garam). Adapun 2 metode pembuatan ikan

ikan asin (ikan garam) yang digunakan dalam

penelitian ini adalah : (1), Dengan menggunakan

pengaraman; (2), Penanaman ikan dalam pasir

pada tepi pantai tanpa pengaraman.

(9)

Uji organoleptik merupakan cara pengujian

dengan menggunakan indera manusia sebagai

alat utama untuk pengukuran daya penerimaan

terhadap produk. Pengujian uji organoleptik

dapat

memberikan

indikasi

kebusukan,

kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari

produk. (Rahayu W.P, 1998).

(10)

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat adalah :

Bagaiman Perbedaan pembuatan ikan asin dengan

menggunakan metode yang berbeda terhadap kualitas

Ikan Momar

(Decapterus russelli) pada pembuatan

ikan asin.

C.Tujuan Penelitian

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

mengetahui

perbedaan pembuatan Ikan Momar

(Decapterus

russelli)

dengan menggunakan metode penggaraman

dan penanaman dalam pasir ditepi pantai pada

pembuatan ikan asin terhadap uji organoleptik ikan

momar

(Decapterus russelli).

(11)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian meliputi :

• Memberikan informasi alternatif pada masyrakat tentang pembuatan ikan asin yang berkualitas.

• Menambah bahan informasi bagi peneliti serta bahan pemasukan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang terkait dengan ikan momar

(Decapterus russelli).

• Sebagai referensi untuk mahasiswa program studi biologi, terutama pada mata kuliah Fisiologi Hewan, Ekologi Perairan

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti hanya berfokus terhadap proses pembuatan ikan asin dengan menggunakan dua metode yaitu dengan penggaraman, penanaman dalam pasir pada tepi pantai.

(12)

. Penjelasan Istilah

Pengaruh : Merupakan bentuk yang tidak dapat diukur kepastiaannya ( Barry. 1994)

Kualitas : Kualitet atau mutu, baik-buruknya suatu barang (Barry. 1994)

Ikan asin : bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. (Afianto dan Liviawaty).

Metode Penggaraman : Cara atau teknik mengunakan garam dalam proses pembuatan ikan asin (ikan garam). (Adawyah. 2008).

Metode Penanaman : Cara atau teknik dalam proses pembuatan ikan asin tanpa menggunakan garam, hanya ditanam dalam pasir pada tepi pantai. (Departemen Perindustrian. 1982)

IkanMomar

(Decapterus russelli) Ikan pelagis kecil yang hidup

bergerombol, yang tergolong suku carangidae, ukurannya sekitar 15cm. (Najamuddin. 2004).

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

•Ikan Momar (Decapterus Russelli)

Di perairan Indonesia terdapat lima jenis layang yang

umum yakni Decapterus kurroides, Decapterus russelli,

Decapterus

macrosoma,

Decapterus

layang,

dan

Decapterus maruadsi. Dari kelima jenis ini hanya

Decapterus russelli yang mempunyai daerah sebaran

yang luas di Indonesia , sedangkan di Perairan Laut

Jawa terdapat dua spesies yaitu Decapterus macrosoma

dan Decapterus ruselli (Najamuddin. 2004).

(14)

Ikan

momar

(Decapterus

russelli)

merupakan salah satu komunitas perikanan

pelagis kecil yang penting di Indonesia. Ikan

yang tergolong suku Carangidae ini bisa hidup

bergerombol . Ukurannya sekitar 15 centimeter

meskipun ada pula yang bisa mencapai 25

centimeter . Ciri khas yang sering dijumpai

pada ikan layang ialah terdapatnya sirip kecil (

finlet) di belakang sirip punggung dan sirip

dubur dan terdapat sisik berlinginyang tebal

(lateral scute) pada bagian garis sisi (lateral line)

(Najamuddin. 2004).

(15)

Diskripsi ikan momar (Decapterus russelli),

badan memanjang, dua sirip punggung. Sirip

punggung

pertama

berjari-jari

keras

9

(1

meniarap + 8 biasa), sirip punggung kedua berjari

– jari keras 1 dan 30 – 32 lemah. Sirip dubur

berjari-jari keras 2 (lepas) dan 1 bergabung

dengan 22 – 27 jari sirip lemah. Baik di belakang

sirip punggung kedua dan dubur terdapat 1

jari-jari sirip tambahan (

finlet

) termasuk pemakan

plankton, diatomae, chaetognatha, copepoda,

udangudangan larva-larva ikan,juga telur-telur

ikan teri (Stolephorus sp,). Hidup di perairan

lepas pantai, kadar garam tinggi membentuk

(16)

Gambar ikan momar (Decapterus ruselli) dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini.

Sumber :Najamuddin. 2004

Menurut klasifikasi Bleker dalam Saanin (1968) sistematika ikan layang/momar adalah sebagai berikut :

Phyllum : Chordata

Kelas : Pisces

Sub kelas : Teleostei

Ordo : Percomorphi Divisi : Perciformes Sub divisi : Carangi

Familia : Carangidae

(17)

•Komposisi Kimia Garam

Secara umum garam terdiri atas

39,39% Na dan 6,69% Cl,

berbentuk

Kristal seperti kubus yang brwarna putih.

Garam yang baik adalah garam yang

mengandung NaCl cukup tinggi (95%)

dan

sedikit

mengandung

elemen

magnesium (Mg) maupun kalsium (Ca)

(Adawyah, 2008).

(18)

•Penggaraman

Proses

penggaraman

dilakukan

sebelum ikan dijemur, penggaraman dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan

cara penggaraman kering (D

ry Salting

) dan

penggaraman basah atau larutan (

Drine

Salting

). Pada penelitian ini mengunakan

(19)

•Penanaman Ikan Dalam Pasir

Pada proses ini tidak menggunakan garam

melainkan ikan ditanam dalam pasir pada tepi

pantai. Air laut sangat berperan penting dalam

metode ini, dalam lubang tersebut akan terjadi

proses pengasinan secara alami. Pengasinan pada

metode ini dilakukan pada tepi pantai yang

bersih. Metode ini dilakukan pada kondisi alam

dalam keadaan cerah, hingga proses pengasinan

berlangsung cepat.

(20)

•Pengeringan

Pengeringan ikan sebagai salah satu cara

pengawetan ikan yang paling mudah, proses

pengeringan pada umumnya daging ikan yang

sudah diberi garam atau proses penggaraman,

ikan dijemur langgsung dibawah terik matahari

hingga kering, lama pengeringan biasanya 6 atau

7 hari tergantung panas matahari. Hal ini akan

memberikan efek pengawetan karena

bakteri-bakteri pembusuk lebih aktif pada

produk-produk berair.

(21)

•Uji organoleptik

Metode uji organoleptik atau uji indera atau uji

sensori

merupakan

cara

pengujian

dengan

menggunakan indera manusia sebagai alat utama

untuk pengukuran daya penerimaan terhadap

produk. Uji organoleptikmempunyai peranan

penting dalam penerapan mutu atau kualitas.

Pengujian uji organoleptik dapat memberikan

indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan

kerusakan lainnya dari produk. (Rahayu W.P,

1998).

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah eksperimen yaitu

untuk melihat pengaruh pengguna dua teknik pembuatan

ikan asin (teknik penggaraman dan teknik penanaman ikan

pada tepi pantai) terhadap kualitas, serta cita rasa ikan asin.

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitain

Penelitian ini akan dilakukan dan bertempat Desa Waisili

Kecamatan Waesama, Buru Selatan.

Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan setelah proposal ini

diseminarkan dan di rencanakan selama 1 bulan.

(23)

•Subjek dan Objek Penelitian

•Subjek Penelitian

Yang menjadi subyek dalam penelitian ini 20

orang responden yang akan menilai warna,

aroma, rasa dan tekstur dari ikan momar asin.

•Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah kualitas ikan

momar asin dengan perlakuan penggaraman dan

penanaman dalam pasir pada tepi pantai yang

diberikan kepada panelis sebanyak 20 orang.

(24)

•Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

•Variabel bebas yaitu pengaruh pembuatan ikan

asin tradisional dengan dua perlakuan yang

berbeda Penggaraman dan Penanaman Ikan

dalam Pasir Pada Tepi Pantai

•Variabel terikat yaitu kualitas ikan momar asin

dengan melihat warna, aroma dan rasa dan

tekstur.

(25)

•Alat dan Bahan

•Alat

- Pisau

- Baskom

- Timbangan

- Alat tulis menulis

- Sendok

- Cobek

- Ayak-ayak

- Camera digital (untuk dokumentasi)

•Bahan

- Ikan Momar sebanyak 20 ekor

- Garam sebanyak 1 kg

- Daun pisang sebanyak 5 helai

- Kayu sebanyak 15 potong

(26)

F. Prosedur Kerja

Untuk

memperoleh

data

yang

sesuai

dengan penelitian ini, maka langkah-langkah

yang dilakukan dalam penelitian ini antara

lain :

1. Tahapan persiapan

Persiapkan peralatan penunjang, persiapan

bahan-bahan yang akan digunakan.

(27)

Tahapan pelaksanaan pembuatan ikan dengan 2 metode yang berbeda

Untuk Penggaraman

Memilih ikan momar yang segar

Membersihkan ikan dengan menggunakan air bersih

Membelah ikan momar yang telah dipilih dengan pisau

Letakan ikan diatas ayak-ayak, sekalian tiriskan air pada ikan

Kemudian, menghaluskan garam dapur dengan menggunakan cobek

Setelah itu lumuri ikan yang ditiriskan dengan garam yang telah dihaluskan

Ikan yang dilumuri garam dijemur dibawah sinar matahari selama 7 hari

Proses penjemuran selama 7 hari dalm posisi yang sama yaitu posisi ikan yang dibelah terkena langsung oleh matahari.

Setelah hari ke 7 ikan telah menjadi ikan asin yang siap untuk diuji kualitas ikan asin aroma, rasa, warna.

(28)

b. Untuk Penanaman Ikan Pada Tepi Pantai •Memilih ikan momar yang segar

•Membersihkan ikan dengan menggunakan air bersih

•Membelah ikan momar yang telah dipilih dengan pisau

•Letakan ikan diatas ayak-ayak, sekalian tiriskan air pada ikan •Setelah ditiriskan bungkus ikan dengan daun pisang

•Buat lubang berbentuk segi empat seperti dengan kedalam 15 cm pada tepi pantai

•Masukan ikan yang telah dibungkus dengan daun pisang

•Tutup lubang dan tunggu hingga 4 hari kemudian angkat dan dijemur ikan selama 7 hari

•Setelah hari ke 7 ikan telah menjadi ikan asin yang siap untuk diuji kualitas ikan asin aroma, rasa, warna.

(29)

G.Teknik Pengumpulan Data

•Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat pengaruh 2

perlakuan

yang

berbedadalam

proses

pembuatan ikan asin

terhadap kualitas ikan

asin.

•Kepustakaan

Kajian kepustakaan dilakukan untuk mencari

informasi yang berkaitan dengan penelitian.

(30)

•Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian

ini dianalisis dengan menggunakan

uji organoleptik untuk

melihat

kualitas (warna, Aroma, Rasa dan

tekstur ) pada ikan momar asin.

(31)

Gambar

Gambar ikan momar (Decapterus ruselli) dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menguji tentang pengaruh karakteristik eksekutif, tata kelola perusahaan yang meliputi kepemilikan institusional, dewan komisaris, komite audit, kualitas

menghasilkan nada yang lebih rendah sedangkan alu terpendek menghasilkan nada paling tinggi. Adapun nada yang terdapat pada Alo’ Galing di Desa Sebayan dusun

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana bentuk nyanyian rakyat dalam seni sastra Senjang di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan.. Tujuan penelitian

Activity Diagram Melihat Nilai untuk menjelaskan alur melihat nilai yang di lakukan oleh user guru kelas, setelah melakukan penambahan nilai, guru tersebut dapat melihat hasil dari

(1) Penghormatan pada martabat yang melekat, otonomi individu: termasuk kebebasan untuk menentukan pilihan, dan kemerdekaan perseorangan; (2) Nondiskriminasi;

Penggunaan model PBL pada kelas eksperimen II dapat melatih siswa untuk memecahkan suatu masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa

Kerangka berpikir penulis dalam tesis ini dimulai dari Operasi Tangkap Tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terhada Bambang Kariyanto dan Adam Munandar

1. Upaya yang ditempuh perusahaan rental mobil untuk menyelesaikan wanprestasi berupa kerusakan yang diakibatkan oleh penyewa pada perjanjian sewa menyewa mobil