1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hubungan antara masyarakat dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup berlangsung sepanjang masa, sedangkan sifat dan intensitasnya mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan kependudukkan dan kebudayaannya. Kehidupan masyarakat desa sangat bergantung pada sumber daya alam yang tersedia disekitarnya, fungsi tata guna lahan (pertanian dan hutan) sebagai sumber daya alam memberikan manfaat pengetahuan dan juga pengalaman masyarakat lokal tentang pemanfaatan berbagai tumbuhan dalam kehidupan sehari-harinya (Irawan dkk., 2009).
Aren atau enau (Arenga pinnata Merr.) merupakan tumbuhan yang menghasilkan bahan-bahan industri sejak lama kita kenal. Namun sayang tumbuhan ini kurang mendapat perhatian untuk dikembangkan atau dibudidayakan secara sungguh-sungguh oleh berbagai pihak. Hampir semua bagian pohon aren bermanfaat dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bagian fisik (akar, batang, daun, ijuk dll) maupun hasil produksinya (nira, pati/tepung dan buah). Selama ini permintaan produk-produk yang bahan bakunya dari pohon aren masih dipenuhi dengan mengandalkan pohon aren yang tumbuh liar (Lempang, 2012).
Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) adalah tanaman perkebunan berpotensi besar untuk dikembangkan. Produk utama tanaman aren sebagai hasil dari penyadapan nira bunga jantan dapat dijadikan gula, minuman, cuka dan alkohol. Selain itu bagian tanaman yang lain dapat dibuat bahan makanan. Data tahun 2004 luas areal tanaman aren telah mencapai 60.482 ha yang tersebar di 14
2
provinsi. Peluang mengembangkan tanaman ini selain ketersediaan teknologi yang ada, tanaman aren mudah beradaptasi pada berbagai tipe tanah diseluruh Indonesia termasuk lahan kritis, alang-alang dan untuk reboisasi dan konservasi hutan (Effendi, 2010).
Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) merupakan tanaman primadona bagi masyarakat sekitar desa karena kebanyakan dari mereka mendapatkan sumber pemasukan dari hasil pengolahan tanaman ini, hanya saja sebagian besar dari mereka melakukannya pada tanaman-tanaman yang sudah ada, dengan kata lain memanfaatkan sumberdaya yang tersedia di alam (Effendy dkk., 2013).
Desa Buluh Awar merupakan salah satu desa sebagai sentra penghasil aren di wilayah Sumatera Utara dan mayoritas warga berpenghasilan dari tanaman aren. Potensi perkebunan aren di desa Buluh Awar sebenarnya belum optimal dan harus dikembangkan lebih baik dan lebih luas untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Mengingat pentingnya peranan tumbuhan ini secara ekonomi maka perlu dilakukan penelitian tentang identifikasi sebaran dan potensi aren yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aren yang ada di desa Buluh Awar dan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan aren oleh masyarakat di Desa Buluh Awar. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi di lapangan dan pemetaan dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).
3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui potensi tumbuhan aren di Desa Buluh Awar Sibolangit. 2. Memetakan sebaran tumbuhan aren di Desa Buluh Awar Sibolangit.
3. Mengetahui pemanfaatan tumbuhan aren oleh masyarakat di desa Buluh Awar Sibolangit.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan bagi pihak yang mengelola tanaman ini dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan pemanfaatannya oleh masyarakat desa Hulu Awar Sibolangit.