• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah aliran sesat.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah aliran sesat.doc"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

ALIRAN-ALIRAN SESAT DI

INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah AL-Islam IV

DI SUSUN OLEH :

NAMA : BAGUS RAMA SATRIAWAN

NPM : 11130012

(2)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“ALIRAN-ALIRAN SESAT DI INDONESIA” ini dengan baik.

Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan sistematika penulisan sederhana sehingga mudah dipahami para pembacanya. Terselesaikannya tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan-kekurangan yang dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu sumbang saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan dalam makalah-makalah selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Metro, November 2015

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penulisan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Pengertian Aliran Sesat ... 3

B. 10 Kriteria Ciri Aliran Sesat Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) ... 3

C. Faktor – Faktor Terjadinya Aliran Sesat ... 4

D. Berbagai Aliran Sesat Yang Berkembang Di Indonesia ... 5

E. Menyikapi Kasus Aliran Sesat ... 10

BAB III KESIMPULAN ... 12 DAFTAR PUSTAKA

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari dulu hingga sekarang sangat marak sekali penodaan terhadap ajaran agama islam oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang berupaya sekuat tenaga untuk menebarkan paham-paham maupun pencucian otak untuk mendapatkan pengikut atau jama’ah. Kelompok-kelompok yang menodai agama islam sudah pasti merupakan aliran sesat karena telah keluar jalur dari jalan yang lurus menuju jalan yang sesat alias jalan yang salah.

Orang-orang yang mengikuti aliran sesat tersebut sangat kasihan sekali, karena mereka diperdaya oleh setan-setan dari golongan manusia untuk menjerumuskan mereka ke dalam kesesatan. Orang-orang yang sesat yang memiliki pemahaman tidak sesuai dengan ajaran agama islam yang benar sudah pasti akan menjadi penghuni neraka. Jangan harap mendapatkan surga, tetapi mereka justru masuk neraka. Para pengikut aliran sesat hanya akan dijadikan alat untuk mewujudkan impian pemimpin dari aliran sesat tersebut.

Munculnya fenomena aliran sesat tidak terlepas dari problem psikologis baik para tokoh pelopornya, pengikutnya serta masyarakat secara keseluruhan. Problem aliran sesat mengindikasikan adanya anomali nilai-nilai di masyarakat.

Aliran sesat bukan fenomena baru, selain dia mengambarkan anomali, juga kemungkinan adanya deviasi sosial yaitu selalu ada komunitas yang abnormal. Baik ia berada dalam abnormalitas demografis, abnormalitas sosial, maupun abnormalitas psikologis. Sedangkan bentuk deviasi dapat bersifat individual, situasional dan sistemik (Kartono, 2004:16). Abnormalitas perilaku seseorang tidak dapat diukur hanya dengan satu kriteria, karena bisa jadi seseorang berkategori normal dalam pengertian kepribadian tetapi abnormal dalam pengertian sosial dan moral. Demikian halnya dengan para penganut aliran sesat, akan diperoleh kriterium kategori yang tidak tegas. Salah satu yang paling mungkin untuk menyatakan kesesatan adalah defenisi atau

(6)

batasan ketidaksesatan yang bersifat formalistik atau diakui sebagai batasan institusional.

Aliran sesat didefinisikan sebagai aliran yang menyimpang dari mainstream masyarakat, namun batasan ini menjadi rancu karena kriteria kesesatan bersifat multikriteria. Oleh karena itu silang pendapat apakah suatu aliran sesat atau tidak merupakan masalah tersenidri yang tidak mudah.

Aliran hanya dapat dinyatakan sebagai sesat apabila mengacu pada satu kumpulan kriteria yang dinyatakan secara apriori sebagai “tidak sesat”. Oleh karena itu ukuran sosiologis, politis dan psikologis hanya merupakan penjelas saja tentang kemungkinan-kemungkinan mengapa seseorang/kelompok menjadi bagian dari aliran sesat.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk : 1. Mengetahui pengertian aliran sesat

2. Mengetahui 10 Kriteria ciri aliran sesat Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI)

3. Mengetahui faktor – faktor terjadinya aliran sesat

4. Mengetahui berbagai aliran sesat yang berkembang di Indonesia 5. Mengetahui menyikapi kasus aliran sesat

(7)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Sesat

Kata sesat dapat diartikan sebagai keyakinan yang dianut seseorang yang menjadi keyakinan publik, atau menjadi keyakinan para pengikutnya, sehingga orang yang diikuti keyakinannya yang sesat disebut menyesatkan. Sedangkan pengertian “sesat menyesatkan” (dallun mudillun) adalah paham atau pemikiran yang di anut dan diamalkan oleh sebuah kelompok yang bertentangan dengan aqidah dan syariat Islam serta dinyatakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyimpang dalil Syar’i. Aliran sesat dapat didefinisikan sebagai suatu kepercayaan yang menyimpang dari mainstream masyarakat, namun batasan ini menjadi rancu karena kriteria kesesatan bersifat multikriteria.

Oleh karena itu silang pendapat apakah suatu aliran sesat atau tidak merupakan masalah tersendiri yang tidak mudah. Aliran hanya dapat dinyatakan sebagai sesat apabila mengacu pada satu kumpulan kriteria yang dinyatakan secara apriori sebagai “tidak sesat”. Oleh karena itu ukuran sosiologis, politis dan psikologis hanya merupakan penjelas saja tentang kemungkinan-kemungkinan mengapa seseorang atau kelompok menjadi bagian dari aliran sesat.

B. 10 Kriteria Ciri Aliran Sesat Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Ciri-ciri dari kesesatan atau aliran sesat yang berkembang di Indonesia, dikemukakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan maklumat tentang 10 ciri aliran sesat, yaitu :

1. Mengingkari rukun iman (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Akhir, Qadha dan Qadar) dan mengingkari rukun Islam (Mengucapkan 2 kalimat syahadah, sholat wajib 5 waktu, puasa, zakat, dan Haji).

(8)

2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar’i (Al-Quran dan As-Sunah).

3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al Qur’an.

4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al Qur’an.

5. Melakukan penafsiran Al Quran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir.

6. Meingkari kedudukan hadits Nabi SAW sebagai sumber ajaran Islam. 7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul. 8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosul terakhir. 9. Merubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah

ditetapkan oleh syari’ah, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat fardlu tidak 5 waktu.

10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i, seperti mengkafirkan seorang muslim hanya kelompoknya. Kesepuluh maklumat yang dikeluarkan oleh MUI bukan tanpa dasar, bahkan dilandasi oleh banyak dalil dari Al Qur’an dan Al Hadist serta bersesuaian dengan prinsip-prinsip Ahlussunah Wal Jama’ah.

C. Faktor – Faktor Terjadinya Aliran Sesat

Untuk memahami fenomena aliran yang dinilai sesat di Indonesia, kami sebagai penulis melihatnya sebagai sebuah gejala sosio-politis, ketimbang sebagai sebuah gejala keagamaan murni. Secara sosiologis, bermunculan banyak aliran sesat dan fenomena masyrakat mudah “percaya” dengan gejala janji-janji yang instan, ini dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah :

1. Ketika masyarakat sedang mengalami diorientasi hidup.

2. Ketika masyarakat mengalami frustasi secara sosial, politik dan ekonomi (atau ketika masyarakat terlalu lama berada dalam kondisi “penderitaan”). 3. Ketika masyarakat tidak mampu lagi menghadapi kenyataan hidup yang serba sulit. Kondisi seperti ini yang disebut dengan disorientasi hidup, akibatnya mereka akan sangat mudah diombang-ambing oleh situasi (keadaan), karena mereka berharap dapay menemukan kepuasan yang

(9)

mereka cari, meskipun kadang akal sehat mereka tidak lagi berfungsi sepenuhnya

D. Berbagai Aliran Sesat Yang Berkembang Di Indonesia

1. Aliran Pembaharu Isa Bugis

Isa Bugis lahir tahun 1926 di kota Bhakti Aceh Pidie. Isa Bugis ingin menerjemahkan dan menganalisa agama Islam berdasarkan teori pertentangan antara dua hal. Seperti misalnya ideologi komunis dengan kapitalis, antara nur dan kegelapan. Ia berusaha untuk mengilmiahkan agama dan kekuasaan Tuhan dan akan menolak semua hal-hal yang tidak bisa diilmiahkan atau tidak bisa diterima akal. Oleh karena itu ajaran Isa Bugis ini banyak diikuti oleh para intelek yang cenderung lebih menggunakan akal dan pikiran.

2. Faham Inkar Sunnah

Faham sesat ini mucul sekitar tahun 1980-an. Mereka menamakan pengajian yang mereka adakan dengan sebutan kelompok Qur'ani (kelompok pengikut Al Qur'an).

Tokohnya antara lain Luqman Saad Direktur perusahaan penerbitan PT. Ghalia. Pada awalnya Luqman Saad merintis usaha percetakannya dengan tangan. Namun ketika ia bolak-balik ke Belanda untuk suatu urusan yang tidak diketahui kemudian ia memiliki peralatan modern yang didatangkan dari negeri Belanda. Dengan mesin cetaknya itulah ia banyak mencetak buku-buku yang berisi ajaran sesat Inkarus Sunnah. Selain itu juga Ir. Irham Sutarto ketua serikat buruh PT. Unilever (Belanda). Tidakkah ini merupakan permainan orang Yahudi di Belanda dalam menghancurkan Islam di Indonesia? Setelah dilakukan pelacakan akhirnya ditemukan dedengkotnya adalah Marinus Taka keturunan Indo Jerman yang tinggal di Jalan Sambas 4 No.54 Depok Lama daerah dimana banyak bermukim peranakan Belanda dengan gerejanya yang terpadat untuk seluruh Indonesia. Marinus Taka mengaku bisa membaca Al Qur'an tanpa belajar dan tanggal 4 Juni 1983 ditangkap oleh Kodim Jakarta Utara.

(10)

3. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

Didirikan oleh Mendiang Nur Hasan Ubaidah Lubis (Luar Biasa), awalnya bernama Darul Hadits (DH) tahun 1951. Karena meresahkan masyarakat Jawa Timur maka DH dilarang oleh PAKEM - Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Kemudian berganti nama menjadi Islam Jama'ah. Banyak artis yang tertarik dengan ajaran ini antara lain karena adanya ajaran tebus dosa. Karena kembali meresahkan masyarakat di Jakarta akhirnya dilarang melalui SK Jaksa Agung RI No. Kep.-08/D.A/10.1971 tanggal 29 Oktober 1971.

Karena dilarang, maka Imam Jama'ah ini meminta perlindungan kepada Letjen. Ali Murtopo wakil Kepala Bakin yang terkenal sangat anti Islam. Setelah mendapat perlindungan maka menyatakan diri masuk Golkar dan berganti nama menjadi LEMKARI (Lembaga Karyawan Dakwah Islam). Karena meresahkan masyarakat Jawa Timur kemudian dibekukan oleh Gubernur Jawa Timur Sularso. Dalam mubes di Asrama Haji Pondok Gede tahun 1990, LEMKARI berganti nama menjadi LDII atas anjuran Mendagri Rudini agar tidak rancu dengan nama LEMKARI (Lembaga Karatedo Indonesia).

4. Agama Ahmadiyah

Agama Qadian didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza dianggap sebagai Nabi yang disejajarkan dengan Nabi Isa as., Nabi Musa as., Nabi Daud as.

Agama ini bermaksud untuk menyaingi Kenabian Muhammad SAW. Ahmadiyah masuk Indonesia tahun 1935 dan tersebar. Pusatnya sekarang di Parung Bogor.

Mempunyai majalah Nur Islam (sebagai pengganti Sinar Islam yang telah dilarang). Aliran ini sudah dilarang namun hanya secara lokal. MUI serta organisasi Islam lainnya telah mengirim surat kepada Pemerintah (Kejagung RI) tetapi belum mendapat tanggapan.

(11)

5. Gerakan Syi'ah

Agama Syi'ah adalah agama dendam kesumat. Pencetusnya adalah Abdullah bin Saba tokoh YAHUDI yang pura-pura masuk Islam di zaman Sahabat Nabi.

Rukum Iman Agama Syi'ah tidak termasuk percaya kepada Qadha' dan Qadar, yaitu : Percaya kepada keesaan Allah, Percaya kepada keadilan, Percaya kepada kenabian, Percaya kepada Imamah, Percaya kepada sa'ah (hari kiamat). Karena tidak iman kepada Qadha' dan Qadar itulah maka kematian cucu Rasulullah SAW, Husen di Padang Karbala, diratapi dari dulu hingga sekarang. Dalam meratapi, mereka memukul badan, dada dan kepala hingga berlumuran darah padahal tidak ada ajaran samawi yang membolehkan menganiaya diri karena mencintai seseorang.

Ahlul baiyt (seisi rumah dengan Rasulullah SAW) menurut mereka adalah Ali bin Abi Thalib, Fatimah dan kedua puteranya, Hasan dan Husein. Sedangkan Khadijah yang begitu besar jasanya terhadap agama Islam tidak termasuk.

6. Gerakan Lembaga Kerasulan (LK)

Mereka berpendapat bahwa Rasul itu diutus sampai kiamat. Rasul itu personnya, oleh sebab itu harus ada lembaganya (sama dengan Menteri dengan Departemennya).

Kalau Rasul meninggal maka harus ada Rasul baru yaitu Imam mereka. Tidak taat pada Imam mereka berarti tidak taat pada Rasul dan itu dosa besar.

Gerakan ini ingin mendirikan NII (Negara Islam Indonesia) versi mereka sendiri dengan tokohnya : Aceng Syaifuddin.

7. Ajaran Lia Aminuddin, Agama Salamullah

Lia Aminuddin, umur 51 tahun tinggal di Jl. Mahoni 30 Jakarta Pusat. Ada beberapa buku yang sudah dikarang olehnya:

a. Perkenankan aku menjelaskan sebab taqdir. b. Pancasila menuju Zam-zam

c. Lembaga Al Hira, fatwa Jibril as. VS fatwa MUI.

(12)

d. Puisi-puisi mendalami kerukunan Nasional. 8. Ajaran Bijak Bestari

Yayasan Imperium Zakita Mata di didirikan oleh HMA Bijak Bestari, lahir di Binjai, Sumatra Utara, 30 Maret 1943.

Pokok-Pokok Ajarannya:

a. Mengaku bahwa HMA (Huwa Mu'jizatul A'la Allahu Akbar) itu Allah. Allah tertinggi. Allah itu Dzat yang menyeluruh. Pada Allah itu ada jabatan-jabatan. Ada Allahu Akbar ada Ar Rahman dan ada ayat kursi yang memiliki fungsi-fungsi. Diantara fungsi-fungsi itu, yang tertinggi adalah HMA.

b. Imperium Zakiya Makta Foundation milik HMA terbentuk atas dasar diturunkannya penugasan dari Allah yang Maha Besar mutlak 100% pada tanggal 2 Mei 2001 pukul 00.00 WIB yang diterima langsung oleh HMA Bijak Bestari.

c. Imperium Zakiya Makta sebagai Pusat Komando, Deteksi dan Informasi Ghoib dan Ajaib yang mencakup alam semesta raya secara keseluruhan, mulai alam dimensi 1 sampai alam dimensi 900. Mengadakan apa yang disebut "Penafsiran Ghaib" dengan melakukan kontak gaib dengan pemimpin ayat masing-masing. Bila kita kontak, kita bisa tanyakan semua "Ini apa maksudnya?"

Inti ajaran Zakiya Makta adalah keilmuan hiper metafisik yang merupakan jalan keluar untuk segala keperluan positif.

9. Agama (faham) Baha'i

Timbul dari kalangan Syi'ah di Iran pada abad 19. Pencetusnya adalah Mirza Ali Muhammad. Mendakwa dirinya sebagai Al Baab, artinya pintu, yaitu pintu yang menghubungkan manusia dengan iman yang hilang yang akan keluar pada akhir zaman.

Ajarannya dinamakan Babiyah. Ia mengangkat dirinya sebagai Imam Mahdi. Setelah meninggal ajarannya dikembangkan oleh muridnya Mirza Husein Ali. Husein Ali juga mengangkat dirinya sebagai Nabi, juga Al

(13)

Ajaran ini telah dilarang melalui SK Perdana Menteri RI No.112/PM/1959. Setelah mati selama 42 tahun, begitu Gus Dur terpilih menjadi Presiden RI, pengurus Baha'i datang ke Presiden Gus Dur untuk melakukan lobi. Dan untuk diketahui aliran ini telah memberikan hidupnya untuk propaganda bagi kembalinya orang-orang Yahudi ke bumi Palestina.

10. Tarekat Naqsyabandiyyah Prof. DR. Kadirun Yahya.

Kadirun Yahya dilahirkan di Pangkan Brandan 20 Juni 1917. Pada dasarnya Kadirun Yahya adalah seorang ilmuwan di bidang Fisika, Kimia dan Filsafat.

Perkenalannya dengan ajaran Tarekat Naqhsabandiyyah di mulai pada tahun 1941 di Sumut bersama Syekh Syahbuddin. Lalu berguru degnan Syekh Muhammad Hasyim Buayan. Ia mengklaim bahwa ajaran "metafisika" yang dianutnya merupakan ajaran Rasulullah SAW yang diwariskan kepadanya berasal dari Jabal Qubais.

11. ISLAM Liberal

Islam Liberal atau JIL (Jaringan Islam Liberal) adalah kemasan dari kelompok lama yang orang-orangnya dikenal nyeleneh. Kelompok nyeleneh itu setelah berhasil memposisikan orang-orangya dalam jajaran yang mereka sebut pembaharu atau modernis. Mula-mula yang dilakukan adalah mengacaukan istilah. Mendiang Dr. Harun Nasution Direktur Pasca Sarjana IAIN Jakarta berhasil mengelabui para mahasiswa perguruan tinggi Islam di Indonesia dengan cara mengacaukan istilah. Yaitu memposisikan orang-orang yang nyeleneh sebagai Pembaharu. Diantaranya Rifa'at At-Thahthawi (orang Mesir alumni Paris yang menghalalkan dansa-dansi laki perempuan campur aduk) oleh Harun diangkat sebagai pembaharu dan bahkan dibilang sebagai pembuka pintu ijtihad. Pemutarbalikan fakta ini dilakukan secara resmi di IAIN antara lain melalui bukunya "Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan, terbit 1975).

(14)

Pengacauan istilah lainnya dilakukan oleh Nurcholish Madjid yang belajar Islam (kepada dosen-dosen Yahudi) di perguruan tinggi Amerika, Chicago - dengan cara mengembalikan istilah kepada bahasa lalu diselewengkan artinya, persis seperti dilakukan Darmogandul dan Gatoloco : yaitu sosok penentang dan penolak syari'at Islam di Jawa. Nurcholish menempuh : Islam dikembalikan kepada al Din, kemudian diberi makna yaitu hanyalah agama (tidak punya urusan dengan kehidupan dunia, bernegara) lalu dari pemaknaan itu menolak diterapkannya syari'at Islam dalam kehidupan. Mari kita simak kutipan tulisan Nurcholish sbb:

"sudah jelas, bahwa fikih itu, meskipun telah ditangani oleh kaum reformis, sudah kehilangan relevansinya dengan pola kehidupan zaman sekarang. Sedangkan perubahan secara total agar sesuai dengan pola kehidupan modern, memerlukan pengetahuan yang menyeluruh tentang kehidupan modern dalam segala aspeknya, sehingga tidak hanya menjadi kompetensi dan kepentingan umat Islam saja, melainkan juga orang-orang lain. Maka, hasilnya pun tidak perlu hanya merupakan hukum Islam, melainkan hukum yang meliputi semua orang, untuk mengatur kehidupan bersama."

E. Menyikapi Kasus Aliran Sesat

Departemen Agama telah membentuk tim kecil yang bertugas meneliti lebih lanjut tentang keberadaan aliran sesat. Menurut Dirjen Bimbaga Islam, Nasaruddin Umar, pemerintah tidak boleh gegabah dalam menyikapi kasus ini. Oleh karenanya, perlu dibentuk tim kecil untuk meneliti aliran itu. Hasil dari penelitian tim kecil ini akan menjadi bahan acuan Depag untuk membuat rekomendasi tentang status aliran al-Qiayadah al-Islamiyah yang kemudian diteruskan kepada pihak Kejaksaan Agung dan Kepolisian.

Salah satu cara yang yang cukup elegan untuk mengatasi kasus “aliran sesat” agama adalah dengan melakukan kegiatan dialog, diskusi, atau debat publik. Melalui kegiatan semacam ini nantinya pemimpin dan pengikut “aliran sesat” akan dihadapkan pada pengujian terhadap argumentasi pemahaman keagamaan mereka selama ini. Jika ajaran dan pemahaman yang selama ini

(15)

mereka pahami dan yakini ternyata keliru, maka mau tak mau akan ada proses “penyadaran” secara sendirinya.

Dengan digelarkan berbagai dialog, diskusi, atau debat antara pihak-pihak yang berkepentingan dengan kasus “aliran sesat” ini, maka diharapkan nantinya tidak muncul lagi aksi-aksi kekerasan yang tidak bertanggung jawab. Setiap kali ada isu bahwa aliran A atau B itu sesat, sudah sebaiknya isu ini tidak dilempar ke publik terlebih dahulu. Namun, pihak-pihak yang secara langsung berkepentingan dengan masalah ini, seperti Depag dan MUI, perlu melakukan dialog, diskusi, atau debat dengan aliran yang dianggap “sesat” itu. Hingga pada akhirnya biarlah “konsensus publik” yang akan menilai apakah aliran ini-itu sesat atau tidak. Tentunya, cara di atas akan terasa efektif karena masyarakat juga akan mendapat pencerahan bahwa kita perlu bersikap santun dan bijak dalam menghadapi aliran-aliran yang cenderung dianggap “sesat” oleh kelompok atau organisasi lain. Proses dialog adalah bagian dari spirit demokratisasi yang perlu dikembangkan lebih lanjut dalam kehidupan keberagamaan kita di tanah air. Kapan lagi masyarakat kita dicerahkan melalui dialog dengan penuh keterbukaan, bukan klaim sesat semata? Wallahu A’lam

(16)

BAB III KESIMPULAN

Kata sesat dapat diartikan sebagai keyakinan yang dianut seseorang yang menjadi keyakinan publik, atau menjadi keyakinan para pengikutnya, sehingga orang yang diikuti keyakinannya yang sesat disebut menyesatkan.

Aliran sesat bukan semata masalah kesesatan berpikir, tetapi juga masalah psikologis individu dan masyarakat secara keseluruhan. Dinamika kehidupan yang berat, kekacauan sistem sosial dan ketidakpastian nilai-nilai yang ditawarkan oleh kapitalisme dan liberalisme menyebabkan orang-orang dengan kecenderungan psikiatrik menempuh kehidupan yang sesat dan menyesatkan tanpa disadarinya.

Berbagai Aliran Sesat Yang Berkembang Di Indonesia 1. Aliran Pembaharu Isa Bugis

2. Faham Inkar Sunnah

3. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 4. Agama Ahmadiyah

5. Gerakan Syi'ah

6. Gerakan Lembaga Kerasulan (LK)

7. Ajaran Lia Aminuddin, Agama Salamullah 8. Ajaran Bijak Bestari

9. Agama (faham) Baha'i

10. Tarekat Naqsyabandiyyah Prof. DR. Kadirun Yahya. 11. ISLAM Liberal

Salah satu cara yang yang cukup elegan untuk mengatasi kasus “aliran sesat” agama adalah dengan melakukan kegiatan dialog, diskusi, atau debat publik. Melalui kegiatan semacam ini nantinya pemimpin dan pengikut “aliran sesat” akan dihadapkan pada pengujian terhadap argumentasi pemahaman keagamaan mereka selama ini. Jika ajaran dan pemahaman yang selama ini mereka pahami dan yakini ternyata keliru, maka mau tak mau akan ada proses “penyadaran” secara sendirinya.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Eka Hendry Ar., “Memahami Aliran Sesat di Indonesia : Tinjauan Sosiologi”, 22 April 2009.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), “10 (Sepuluh) Kriteria Aliran Sesat”, 9 November 2007.

Yahdillah, “Aliran Sesat Dalam Perspektif Psikolog”, 20 Juli 2008. http://1001carakita.blogspot.co.id/2014/02/makalah-agama-tentang-aliran-sesat_24.html https://diahsafitri482.wordpress.com/2013/12/26/61/ http://bsihendri.blogspot.co.id/2013/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html xvii

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu problematika nilai kerohanian di Indonesia ialah bermunculannya berbagai paham/aliran agama baru yang menyimpang dari aliran/hukum agama yang sudah

sesuai dengan ajaran agama sehingga kelak jauh dari segala hal yang buruk dan terhindar dari siksa api neraka. Tugas penting orang tua ini akan sangat terdukung

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (a) Untuk mengetahui pola pembinaan terhadap aliran Islam sesat Amanat Keagungan Ilahi di Argamakmur Bengkulu Utara, dan (b) Untuk

Sebelum kita mempelajari agama islam lebih jauh, terlebih dahulu kita harus mempelajari sumber-sumber ajaran agama islam agar agama islam yang kita pelajari

Bagi yang beragama Islam seperti saya sendiri sebaiknya lebih waspada akan ajaran- ajaran sesat tersebut, kita harus bisa memilah –memilih mana yang”benar” dan dibenarkan

Kaum Ansar adalah orang-orang yang merindukan kehadiran Rasulullah saw. Kaum Ansar menyadari bahwa Islam adalah agama yang benar. Mereka berusaha menerapkan ajaran Islam dalam

Maka dari itu pada tanggal 6 November 2007 Majlis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan 10 kriteria aliran atau paham yang menyimpang dari ajaran Islam sebagai pedoman yang

mendidik, membimbing anak mereka sesuai dengan ajaran agama Islam agar mereka terhindar dari siksaan api neraka.”11 Persamaan karya penelitian dengan penelitian yang akan penulis