PR
PROPO
OPOSA
SAL PEN
L PENELI
ELITIA
TIAN
N KEL
KELOM
OMPOK
POK
TAHUN ANGGARAN 2014
TAHUN ANGGARAN 2014
Judul Penelitian: Judul Penelitian:
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBAN
PERBANKANKAN SYARISYARIAHAH DAN PERDAN PERBANKABANKAN KONVEN KONVENSIONNSIONALAL (Studi pad
(Studi pada Perbankana Perbankan di Provinsdi Provinsi DIYi DIY Period
Periode Tahun e Tahun 2009 -2009 - 2013)2013)
Nama Peneliti: Nama Peneliti: Suwarno, M.Pd Suwarno, M.Pd Supriyanto, MM Supriyanto, MM Daru Wahyuni, M.Si Daru Wahyuni, M.Si
Putri Wulandari (NIM 11404241015) Putri Wulandari (NIM 11404241015)
FAKULTAS EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2014
TAHUN 2014
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN PROPOS
PROPOSAL PENELITIAAL PENELITIANN KELOMKELOMPOKPOK
A. Judul Penelitian A. Judul Penelitian
B. K
B. Ketua etua PeneliPenelititi :: 1.
1. Nama Nama LengkapLengkap 2.
2. NIPNIP 3.
3. Jenis Jenis KelaminKelamin 4.
4. Jabatan/Pangkat/GolJabatan/Pangkat/Gol 5.
5. Fakultas/JurusanFakultas/Jurusan 6.
6. Bidang Bidang KeahlianKeahlian 7. Ala
7. Alamatmat KantKantor or 8.
8. Alamat Alamat RumahRumah
C.
C. LokasLokasi Pi Penelitenelitianian
D. Jangka Waktu Penelitian D. Jangka Waktu Penelitian
E. Pembiayaan E. Pembiayaan
:
: AnAnalalisisis is PePerbrbanandidingnganan PePerbrbanankakann SySyarariaiah h dadann Perbankan Konvensional (Studi pada Perbankan di Perbankan Konvensional (Studi pada Perbankan di Provi
Provinsi DIY Pernsi DIY Periode Tahun 200iode Tahun 2009 –9 – 2013)2013)
: : Suwarno, Suwarno, M.Pd M.Pd : : 19510709 19510709 198003 198003 1 1 002002 : Laki-Laki : Laki-Laki :
: LektLektor or KepalaKepala/Pembi/Pembina na Tk Tk I/IVI/IV bb :
: Fakultas Fakultas Ekonomi/Pendidikan Ekonomi/Pendidikan EkonomiEkonomi :
: Ekonomi Ekonomi MakroMakro :
: Fakultas Fakultas Ekonomi Ekonomi UNY, UNY, Karangmalang Karangmalang Yogyakarta.Yogyakarta. :
: Jl. Jl. Sedah Sedah 12, 12, PringwPringwulung, ulung, SlemanSleman,, YogyakarYogyakartata (0274) 547698 HP 082137567255
(0274) 547698 HP 082137567255
:
: Bank Bank Indonesia Indonesia (BI) (BI) YogyakartaYogyakarta
:
: 6 6 (en(enam)am) bulbulanan
:
: Rp Rp 7.500.000,-
7.500.000,-Mengetahui; Mengetahui;
Ketua Jurusan Pend. Ekonomi Ketua Jurusan Pend. Ekonomi
Daru
Daru WahyunWahyuni,i, M.SiM.Si
NIP. 196811091994032001 NIP. 196811091994032001
Yogyakarta,
Yogyakarta, 11 11 April April 20142014 Ketua Peneliti, Ketua Peneliti, Suwarno, M.Pd. Suwarno, M.Pd. NIP.195107091980031002 NIP.195107091980031002 Mengetahui: Mengetahui: De
Dekakan n FEFE -- UNUNYY
Dr. Sugiharsono, M.Si. Dr. Sugiharsono, M.Si. NIP. 19550328 1983031002 NIP. 19550328 1983031002
A.
A. JudulJudul PeneliPenelitian:tian: ANALI
ANALISIS SIS PERBAPERBANDINGNDINGANAN PERBANPERBANKAN KAN SYARISYARIAHAH DAN DAN PERBANPERBANKANKAN KONVENSIONAL (Studi pada Perbankan di Provinsi DIY Periode Tahun KONVENSIONAL (Studi pada Perbankan di Provinsi DIY Periode Tahun 200
2009 -9 - 202013)13)
B. Pendahuluan B. Pendahuluan
1. Latar
1. Latar Belakang Belakang MasalahMasalah
Berdasarkan UU Perbankan no 10 tahun 1998, dunia perbankan di Berdasarkan UU Perbankan no 10 tahun 1998, dunia perbankan di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu: (1) Bank Sentral; (2) Bank Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu: (1) Bank Sentral; (2) Bank Umum Konvensional; (3) Bank Perkreditan Rakyat; dan (4) Bank Umum Syariah. Umum Konvensional; (3) Bank Perkreditan Rakyat; dan (4) Bank Umum Syariah. Ba
Bank Unk Umumumm sesendndiririi (a(atatauu Commercial Bank Commercial Bank )) memmemiliiliki perki peranan yanan yang sang sangaangatt penting
penting dalam menggerakkan dalam menggerakkan rodaroda perekonomian nasional, perekonomian nasional, karena lebihkarena lebih dari 95%dari 95% Dan
Dana Pia Pihak Kehak Ketigtiga (DPa (DPK)K) perperbankbankan naan nasiosional yanal yang mng melieliputputi Bani Bankk UmuUmumm ((Commercial Bank Commercial Bank ), B), Banankk SyaSyaririah (ah (Sharia Bank Sharia Bank ), da), dan Bankn Bank PerkrePerkreditan ditan RakyatRakyat (( Rural Bank Rural Bank ) berada) berada di Bank Umum (di Bank Umum (StatistStatistik Perbanik Perbankankan IndoneIndonesia, diosia, diolah). Dlah). DPKPK ini yang
ini yang selanselanjutnya digujutnya digunakan untuk mendnakan untuk mendorongorong pertumpertumbuhan ekonombuhan ekonomi.i. Ba
Bank snk sebebagagaiai lelembmbagaga kea keuauangnganan (( financial financial institutioninstitution) yang berfungsi) yang berfungsi sebagai perantara keuangan (
sebagai perantara keuangan ( financial financial intermediaryintermediary) ant) antara para pihak yanihak yangg kelebikelebihanhan dana (
dana (the lenderthe lender atauatau surplus unit surplus unit ) da) dan pin pihakhak yayang keng kekurkurangangan dan dana (ana (thethe borrower/deficit unit
borrower/deficit unit ).). Dengan adaDengan adanya bank, maka kelebinya bank, maka kelebihan dana darihan dana darithe lender the lender
terse
tersebutbut dapat disdapat disalurkaalurkan kepada pihakn kepada pihak-pihak-pihak yang meyang memerlumerlukan dan membekan dan memberikanrikan manfaa
manfaat bagi kedua belah piht bagi kedua belah pihak. Setelah Baak. Setelah Banknk menerimenerima simpama simpanan dana/uanan dana/uangng dari
dari masyarmasyarakat (akat (atau atau dikenal dikenal dengan dengan Dana PDana Pihak Kihak Ketigaetiga) dan) dan kemudikemudian bankan bank akan meny
akan menyalurkaalurkannya kembnnya kembaliali dalam bendalam bentuk kredtuk kreditit (Bank U(Bank Umum Konvemum Konvensioannsioanl)l) dan dalam bentuk pembiayaan (Bank Umum Syariah).
dan dalam bentuk pembiayaan (Bank Umum Syariah). Menuru
Menurut Lukman t Lukman DendawiDendawijayajaya (2005) (2005) dana-ddana-dana yang dihana yang dihimpun daimpun dariri masyar
masyarakat dakat dapat menapat mencapai 80% capai 80% -- 90%90% dari sdari seluruh eluruh dana yandana yang dikelg dikelola oola olehleh bankbank dan ke
dan kegiagiatan ptan perkerkredreditaitan mencn mencapaiapai 70% -70% - 80% da80% dari tri totaotal aktil aktiva banva bank. Bilk. Bilaa memper
memperhatikahatikan neraca bank akan tern neraca bank akan terlihatlihat bahwa sisbahwa sisi aktiva didoi aktiva didominasminasi olehi oleh besarnya
besarnya kredit kredit yang yang diberikan, diberikan, dan dan bilabila memperhatikan memperhatikan laporan laporan laba laba rugi rugi bank bank akan t
bunga dan
bunga dan provisi kredit. provisi kredit. Hal iniHal ini dikarenakan aktivitas dikarenakan aktivitas bank bank yangyang terbanyak terbanyak akanakan berkaitan
berkaitan erat erat secarasecara langsung langsung ataupun ataupun tidak tidak langsung langsung dengandengan kegiatankegiatan perkreditan.
perkreditan.
Menurut Dahlan
Menurut Dahlan Siamat (2005) Siamat (2005) salahsalah satu alasan satu alasan terkonsentrasinya terkonsentrasinya usahausaha bank
bank dalam dalam penyaluran penyaluran kredit kredit adalah adalah sifatsifat usaha usaha bank bank sebagai sebagai lembagalembaga intermediasi antara unit
intermediasi antara unit surplus dengansurplus dengan unit defisit, dan sumber unit defisit, dan sumber utama dana bank utama dana bank berasal
berasal dari dari masyarakat masyarakat sehingga sehingga secarasecara moral moral mereka mereka harus harus menyalurkanmenyalurkan kembal
kembali kepada mai kepada masyaraksyarakat dalamat dalam bentuk krbentuk kredit. Sebedit. Sebagaimaagaimana umumnyana umumnya negaranegara berkembang, sumber pembiayaan
berkembang, sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia masihdunia usaha di Indonesia masih didominasi olehdidominasi oleh penyaluran
penyaluran kreditkredit perbankan perbankan yang yang diharapkan diharapkan dapatdapat mendorong mendorong pertumbuhanpertumbuhan ekonomi.
ekonomi.
Sampai saat ini
Sampai saat ini, pemberian kredi, pemberian kredit merupakan aktit merupakan aktivitasvitas bank yang palingbank yang paling utama
utama dalamdalam menghasmenghasilkan ilkan keuntunkeuntungan, gan, tetapi tetapi memilmemiliki iki risirisikoko yang yang terbesterbesarar dalam bank.
dalam bank. Jadi dapat Jadi dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa pemberian kredit pemberian kredit merupakan aktivitasmerupakan aktivitas terbes
terbesar sekaligar sekaligus juga mempunyai risus juga mempunyai risiko terbesiko terbesar. Olehar. Oleh karena itu pemberkarena itu pemberianian kredit
kredit harusharus dikawadikawal denl dengan mgan manajemeanajemen rin risiko siko yangyang ketat. ketat. Salah Salah satu satu ukuranukuran risiko kredit di perbankan konvensional adalah angka
risiko kredit di perbankan konvensional adalah angka Non Non Performing Performing LoanLoan
(NPL), sedangkan di perbankan syariah adalah
(NPL), sedangkan di perbankan syariah adalah Non Performing Financing Non Performing Financing(NPF).(NPF). Berdas
Berdasarkan data yang ada sampai saat iniarkan data yang ada sampai saat ini, penyaluran kred, penyaluran kreditit memegamemegangng peranan penting bagi
peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi negara, namunpertumbuhan ekonomi negara, namun kredit yang disalurkankredit yang disalurkan oleh perbankan
oleh perbankan ternyata belum optimal. ternyata belum optimal. Hal ini Hal ini dapat dilihat daridapat dilihat dari Loan to Loan to DepositDeposit Ratio
Ratio (LD(LDR) BaR) Banknk UmuUmum perm periodiode 2005 -e 2005 - 2009 ya2009 yang mang masihsih berberkiskisar paar pada angda angkaka 59,66%
59,66% -- 74,58%74,58% (Stat(Statistiistik Perbank Perbankan Indkan Indonesiaonesia), mas), masihih berada berada dibawah dibawah harapanharapan Ban
Bank Indok Indonesnesia.ia. KetKetententuan Bauan Bank Indnk Indonesonesia,ia, angkangka LDR sa LDR sehaeharusrusnya benya beradradaa di
disesekikitatarr 85% 85% -- 11110% (0% (MaManurnurunung, g, RaRaharhardjdja,a, 2002004)4).. LDLDR sR sendendiriri mi mererupupakaakann indika
indikator dalator dalam pengukum pengukuran fungran fungsisi interintermediasmediasi perbani perbankan di Indokan di Indonesia.nesia. SesuaiSesuai dengan Sur
dengan Surat Edaran Banat Edaran Bankk IndoneIndonesia No. 6/sia No. 6/23/DPN23/DPNP tanggal 31P tanggal 31 Mei 2004, raMei 2004, rasiosio LDR di
LDR dihitung hitung daridari pembagipembagian kredan kredit yang it yang diberidiberikan kepakan kepadada pihak kepihak ketiga (tiga (tidaktidak terma
termasuk suk antarbantarbank)ank) dengan dengan Dana Dana Pihak Pihak KetigKetiga (a (DPK) DPK) yangyang mencakumencakup gip giro,ro, ta
tabubungangan, n, dan dan dedeposposititoo (t(tididak ak tetermrmasasuk uk anantatarbrbanank)k).. SeSemamakikinn titingnggi gi LDLDRR men
kre
kreditdit, yang ber, yang berartarti banki bank teltelah mamah mampu menjpu menjalaalankan funkan fungsngsii intintermermediediasiasinyanya dengan b
dengan baik. Diaik. Disisi sisi lainlain LDR yaLDR yang terlng terlampau tiampau tinggi dapnggi dapatat menimmenimbulkan ribulkan risikosiko likuiditas bagi bank.
likuiditas bagi bank.
Data Statistik Perbankan Syariah (2010) dan Statistik Perbankan Data Statistik Perbankan Syariah (2010) dan Statistik Perbankan Konvens
Konvensional ional (2011)(2011) menunjumenunjukkan kkan kinerjkinerja keua keuangan Bangan Bank Uank Umum Smum Syariahyariah dandan Bank Umum Konvensional yang diukur dari tingkatan Rasio. Dari segi Bank Umum Konvensional yang diukur dari tingkatan Rasio. Dari segi permodalan
permodalan bank bank umum umum syariah mengsyariah mengalami pealami peningkatan ningkatan dari tahun dari tahun ke ke tahuntahun dandan telah memenuhi
telah memenuhi standar kecukupan modal standar kecukupan modal dari Bank dari Bank Indonesia, yaituIndonesia, yaitu 8%. Dapat8%. Dapat kita lihat ter
kita lihat terdapat perbdapat perbedaan yang tidak teredaan yang tidak terlalu besar antalalu besar antara CARra CAR Bank UmumBank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional, hanya sekitar 6–9%. Dari segi NPL, Syariah dengan Bank Umum Konvensional, hanya sekitar 6–9%. Dari segi NPL, Bank Umum Syariah
Bank Umum Syariah telah memenuhi standar telah memenuhi standar dari Bankdari Bank Indonesia yaitu Indonesia yaitu di bawahdi bawah 5% dan t
5% dan tidak teridak terdapat perdapat perbedan yang bedan yang terlaterlalu jauhlu jauh dibandidibanding Bank Ung Bank Umummum Konvens
Konvensional. Untional. Untuk LDR Bank Umum Syariauk LDR Bank Umum Syariahh juga telah mejuga telah memenuhi standmenuhi standarar terbaik dari
terbaik dari Bank Indonesia yaBank Indonesia yaitu antara itu antara 85%-110%.85%-110%. Untuk BOPO Untuk BOPO sendiri Banksendiri Bank Umum syar
Umum syariah belum memeniah belum memenuhi standuhi standarar dari Bank Indonesdari Bank Indonesia yaitia yaitu 92%. Dariu 92%. Dari segi ROA Bank Umum Syaria
segi ROA Bank Umum Syariah danh dan Bank Umum KonvensiBank Umum Konvensional telah memenonal telah memenuhiuhi standar terbaik
standar terbaik dari Bankdari Bank Indonesia yaitIndonesia yaitu 1,5%.u 1,5%. Sebagai salah
Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank satu lembaga keuangan, bank perlu menjagaperlu menjaga kinerjanya agarkinerjanya agar dapat beroperasi
dapat beroperasi secara optimal. secara optimal. Terlebih lagi Terlebih lagi bankbank syariah harus syariah harus bersaing denganbersaing dengan bank
bank konvensional konvensional yang yang dominan dominan dandan telah telah berkembang berkembang pesat pesat di di Indonesia.Indonesia. Persaingan yang semakin
Persaingan yang semakin tajamtajam ini harus ini harus dibarengi dengan manajemen dibarengi dengan manajemen yang baikyang baik untuk bi
untuk bisa bertsa bertahan diahan di indusindustri pertri perbankan. bankan. Salah sSalah satu fakatu faktor yator yang harusng harus diperh
diperhatikan oleatikan olehh bank untuk bisa terus bertbank untuk bisa terus bertahan hidup adalah kineahan hidup adalah kinerja keuanganrja keuangan bank.
bank.
Bank Umum Syariah sebagaimana bank umum konvensional memiliki Bank Umum Syariah sebagaimana bank umum konvensional memiliki fungsi sebagai perantara jasa keuangan (
fungsi sebagai perantara jasa keuangan ( financial financial intermediaryintermediary), memiliki tugas), memiliki tugas pokok
pokok yaitu yaitu menghimpun menghimpun dana dana dari dari masyarakat masyarakat dan dan menyalurkannya menyalurkannya kembalikembali kepada ma
kepada masyaraksyarakat dalaat dalam bentuk fm bentuk fasiliasilitas pemtas pembiayaabiayaann ((FinancingFinancing). Perbedaan). Perbedaan mendasar antara kedua bank tersebut hanyalah bank syariah melakukan kegiatan mendasar antara kedua bank tersebut hanyalah bank syariah melakukan kegiatan usahanya tidak berdasarkan bunga (
syariah atau prinsip pembagian keuntungan dan kerugian (
syariah atau prinsip pembagian keuntungan dan kerugian ( profit and profit and loss sloss sharingharing principle
principle).).
Pembentukan Bank Syari'ah, semula banyak diragukan, alasannya; Pembentukan Bank Syari'ah, semula banyak diragukan, alasannya; pertama,
pertama, banyak banyak orang orang beranggapan beranggapan bahwa bahwa sistem sistem perbankan perbankan bebas bebas bungabunga ((interest freeinterest free) dan riba adalah sesuatu yang tak mungkin dan tak lazim, kedua,) dan riba adalah sesuatu yang tak mungkin dan tak lazim, kedua, adanya pertanyaan tentang
adanya pertanyaan tentang bagaimana bank akan membiayai bagaimana bank akan membiayai operasinya.operasinya. Tetapi diTetapi di lain pihak, Bank Syari'ah adalah satu alternatif sistem ekonomi Islam. Bank lain pihak, Bank Syari'ah adalah satu alternatif sistem ekonomi Islam. Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana syariah merupakan lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana masyarakat serta menyalurkannya dengan mekanisme tertentu. Penghimpunan masyarakat serta menyalurkannya dengan mekanisme tertentu. Penghimpunan dana dilakukan melalui simpanan dan investasi seperti: wadiah, tabungan dan dana dilakukan melalui simpanan dan investasi seperti: wadiah, tabungan dan deposi
deposito berjato berjangka.ngka. SedangkSedangkan penyaluran penyaluran dana dilakuan dana dilakukan dengan bebkan dengan beberapaerapa macam akad seperti, murabahah, istisna, mud
macam akad seperti, murabahah, istisna, mud aarabrabah, mah, musyausyarakrakah, iah, ijarjarahah dandan
lainnya. lainnya.
Produk pemb
Produk pembiayaan dengiayaan dengan sistem bagian sistem bagi hasil seohasil seolah-ollah-olah tidak berdayah tidak berdayaa untuk menjadi
untuk menjadi pendamping operasional pendamping operasional perbankan syariah. perbankan syariah. Sehingga pembiayaanSehingga pembiayaan dengan sistem jualbeli menjadi pengganti sebagai produk inti dari beroperasinya dengan sistem jualbeli menjadi pengganti sebagai produk inti dari beroperasinya bank syariah,
bank syariah, sepertiseperti murabahah, salam murabahah, salam dan istishna. dan istishna. Tercatat dalam Tercatat dalam data statistikdata statistik Bank Indon
Bank Indonesia bulaesia bulan Maret tahun Maret tahunn 2008, pembi2008, pembiayaan muraayaan murabahah masibahah masih tetaph tetap menjad
menjadi ungi unggulan gulan perbankperbankan syan syariah. ariah. MeskipMeskipunun sudah sudah mulai mulai mengalamengalamimi penurunan tiap bulannya.
penurunan tiap bulannya.
Data pada salah satu perbankan syariah, yaitu di Bank Syariah Mandiri Data pada salah satu perbankan syariah, yaitu di Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank umum syariah yang memiliki peranan penting kedua (BSM) merupakan bank umum syariah yang memiliki peranan penting kedua setel
setelah Bank Muamalah Bank Muamalat Indonesat Indonesia (BMI)ia (BMI). Pembiayaa. Pembiayaan murabahahn murabahah yang telyang telahah disal
disalurkan olehurkan oleh bank syaribank syariah mandiri akhiah mandiri akhir tahun 2007 sebesar Rp5r tahun 2007 sebesar Rp5,18 triliu,18 triliun,n, sedangkan untuk pembiayaan
sedangkan untuk pembiayaan mudarabahmudarabah sebesar Rp. 2,34 sebesar Rp. 2,34 triliun dan pembiaytriliun dan pembiayaanaan musyar
musyarakahakah sebesasebesar Rp. 1,99 triliunr Rp. 1,99 triliun. Hal ini menunjuk. Hal ini menunjukan bahwa pembian bahwa pembiayaanayaan dengan basis jual beli (murabahah) di Bank Syariah Mandiri (BSM) memiliki dengan basis jual beli (murabahah) di Bank Syariah Mandiri (BSM) memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan penbiayaan dengan basis bagi hasil kontribusi yang lebih besar dibandingkan penbiayaan dengan basis bagi hasil (mudar
(mudarabahabah dan musyardan musyarakah), padaakah), padahal dalam konshal dalam konsep Islam pembiep Islam pembiayaan yangayaan yang lebih dianjurkan adalah pembiayaan dengan basis bagi hasil.
Hal mendasa
Hal mendasar yang membedakanr yang membedakan antara lemantara lembaga keuangan konvensbaga keuangan konvensionalional dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang diberikan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah (Muhammad, 2005). Kegiatan oleh lembaga keuangan kepada nasabah (Muhammad, 2005). Kegiatan operasional bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil (
operasional bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil ( profit profit and and lossloss sharing).
sharing). Bank syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperolehBank syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan
pendapatan maupun maupun membedakan membedakan bunga bunga atas atas penggunaan penggunaan dana dana dan dan pinjamanpinjaman karena bunga merupakan riba yang diharamkan. Bank umum syariah yang dipilih karena bunga merupakan riba yang diharamkan. Bank umum syariah yang dipilih dalam penelitian ini adalah bank syariah yang telah berdiri lebih dari lima tahun. dalam penelitian ini adalah bank syariah yang telah berdiri lebih dari lima tahun. Bank umum konvensional yang dipilh untuk dibandingkan dengan bank umum Bank umum konvensional yang dipilh untuk dibandingkan dengan bank umum syariah adalah bank konvensional dengan
syariah adalah bank konvensional dengan total asset total asset sebanding dengan banksebanding dengan bank umum syariah.
umum syariah.
Sukses tidaknya pengelolaan perbankan syariah maupun perbankan Sukses tidaknya pengelolaan perbankan syariah maupun perbankan konvensional dapat dilihat dari sisi sehat tidaknya bank tersebut yang dapat konvensional dapat dilihat dari sisi sehat tidaknya bank tersebut yang dapat diukur dengan CAMEL (
diukur dengan CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning dan LiquidityCapital, Asset, Management, Earning dan Liquidity). Di). Di sisi lain juga dapat dilihat dari kinerja keuangannya atau rasio-rasio keuangannya. sisi lain juga dapat dilihat dari kinerja keuangannya atau rasio-rasio keuangannya. Berbagai sumber informasi dapat digunakan untuk melihat kinerja bank. Salah Berbagai sumber informasi dapat digunakan untuk melihat kinerja bank. Salah satu sumber informasi yang digunakan untuk mengukur kinerja bank adalah satu sumber informasi yang digunakan untuk mengukur kinerja bank adalah Laporan Publikasi Keuangan Bank. Pada penelitian ini akan digunakan laporan Laporan Publikasi Keuangan Bank. Pada penelitian ini akan digunakan laporan keuangan
keuangan bank selabank selama periode tma periode tahun 2009 -ahun 2009 - 2013. Data yan2013. Data yang diambig diambil adalahl adalah laporan triwulan masing-masing bank yang dipublikasikan di surat kabar atau laporan triwulan masing-masing bank yang dipublikasikan di surat kabar atau internet/web bank yang bersangkutan maupun dari statistik perbankan Indonesia. internet/web bank yang bersangkutan maupun dari statistik perbankan Indonesia.
Ukuran kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio Ukuran kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan bank yang meliputi
keuangan bank yang meliputi Capital Adequency RatioCapital Adequency Ratio (mewakili rasio(mewakili rasio permodalan),
permodalan), Non Non Performing Performing LoanLoan (mewakili rasio kualitas aktiva produktif),(mewakili rasio kualitas aktiva produktif),
Return
Return on on Asset Asset dandan Return on Return on EquityEquity (mewakili rasio rentabilitas), Beban(mewakili rasio rentabilitas), Beban Operasional Pendapatan dibagi Pendapatan Operasional (mewakili rasio Operasional Pendapatan dibagi Pendapatan Operasional (mewakili rasio efesiensi), dan
efesiensi), dan Loan to Loan to Deposit RatioDeposit Ratio (mewakili rasio likuiditas). Oleh karena itu,(mewakili rasio likuiditas). Oleh karena itu, penulis tertarik
penulis tertarik untuk untuk melakukan melakukan penelitian dengapenelitian dengan judun judul “Anal “Analisislisis PerbandinganPerbandingan Kiner
Kinerja Keja Keuangan uangan PerbankPerbankan Syaran Syariah diah danan PerbanPerbankan Konvkan Konvensionensionalal (Stud(Studi padai pada Perbank
2.
2. Identifikasi Identifikasi MasalahMasalah
Ada banyak permasalahan yang dihadapi perbankan syariah dan Ada banyak permasalahan yang dihadapi perbankan syariah dan perbankan konvensionaldi
perbankan konvensionaldi Indonesia pada uIndonesia pada umumnya, lebih mumnya, lebih khusus lagi pekhusus lagi perbankanrbankan di provinsi DIY. Adapun permasalahan-permasalahan tersebut antara
di provinsi DIY. Adapun permasalahan-permasalahan tersebut antara lain:lain: a.
a. Masih Masih rendahnya kinerja rendahnya kinerja keuangan bank keuangan bank syariahsyariah secara secara umumumum b.
b. Masih rendahnya kinerja keuangan bank konvensional secara umumMasih rendahnya kinerja keuangan bank konvensional secara umum c.
c. Masih Masih banyak bank banyak bank syariah syariah dan bank dan bank konvensional yang konvensional yang mengalami kelebihanmengalami kelebihan likuiditas.
likuiditas. d.
d. Masih Masih banyaknya banyaknya pembiayaan bank pembiayaan bank syariah yang syariah yang bermasalah dan bermasalah dan kredit yakredit yangng bermasalah bank konvensional.
bermasalah bank konvensional. e.
e. Masih banyak Masih banyak bank syariah bank syariah dan bank dan bank konvensional yang konvensional yang bekerja belum bekerja belum secarasecara efisien.
efisien.
f. Masih rendahnya rasio profitabilitas baik bank syariah maupun bank f. Masih rendahnya rasio profitabilitas baik bank syariah maupun bank
konvensional konvensional g.
g. Masih Masih terbatasnya terbatasnya penelitian yapenelitian yang membandingkan ng membandingkan kinerja kinerja perbankan syariperbankan syariahah dan perbankan konvensional, khususnys di provinsi DIY.
dan perbankan konvensional, khususnys di provinsi DIY.
3.
3. Pembatasan Pembatasan MasalahMasalah
Mengingat luasnya masalah kinerja keuangan yang dihadapi perbankan Mengingat luasnya masalah kinerja keuangan yang dihadapi perbankan syariah dan perbankan konvensional di Indonesia pada umumnya dan khususnya syariah dan perbankan konvensional di Indonesia pada umumnya dan khususnya di perbankan provinsi DIY, maka dalam penelitian ini dibatasi hanya pada: di perbankan provinsi DIY, maka dalam penelitian ini dibatasi hanya pada: Kiner
Kinerja keuangan yang diukurja keuangan yang diukur dengan rasidengan rasio keuangan bank yang meliputo keuangan bank yang meliputiiCapitalCapital Adequency
Adequency RatioRatio (CAR yang mewakili rasio permodalan),(CAR yang mewakili rasio permodalan), Non Non PerformingPerforming Loan
Loan (NPL yang mewakili rasio kualitas aktiva produktif),(NPL yang mewakili rasio kualitas aktiva produktif), Return Return on on AssetAsset dandan
Return
Return on on EquityEquity (ROA dan ROE yang mewakili rasio rentabilitas), Beban(ROA dan ROE yang mewakili rasio rentabilitas), Beban Operasional Pendapatan dibagi Pendapatan Operasional (
Operasional Pendapatan dibagi Pendapatan Operasional (BOPOBOPO yang mewakiliyang mewakili rasio efesiensi), dan
rasio efesiensi), dan Loan to Deposit Ratio Loan to Deposit Ratio (LDR yang mewakili rasio likuiditas).(LDR yang mewakili rasio likuiditas). Peneli
Penelitian initian ini hanya mehanya mengamati 6 rngamati 6 rasio keuasio keuangan (CAangan (CAR, NPL, ROR, NPL, ROA,A, ROE, BOPO dan LDR) pada per
ROE, BOPO dan LDR) pada perbankanbankan syarisyariah dan perbankan konveah dan perbankan konvensionansional dil di Provin
4.
4. Rumusan Rumusan MasalahMasalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
pembatasan masalah masalah sebagaimana sebagaimana diuraikan diuraikan di di depan, depan, maka maka rumusan rumusan masalahmasalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Bagaimana
a. Bagaimana kinerja keuangan dilihat dari CAR, NPL, ROA, ROE, BOPOkinerja keuangan dilihat dari CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO dan NPL
dan NPL pada pada perbankan perbankan syariah syariah dandan perbankan perbankan konvensional konvensional di di perbankanperbankan provinsi DIY tahun 2009 –
provinsi DIY tahun 2009 – 2013?2013? b.
b. Adakah perbedaanAdakah perbedaanyang signifikan atas kinerja keuangan dilihat dariyang signifikan atas kinerja keuangan dilihat dari CAR,CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO dan NPL
NPL, ROA, ROE, BOPO dan NPL pada pada perbankan syariahperbankan syariah dandan
perbankan konvensional
perbankan konvensionaldi perbankadi perbankan provinsi DIn provinsi DIY tahun 2009 –Y tahun 2009 – 2013?2013?
5.
5. Tujuan Tujuan PenelitianPenelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
mengetahui: a.
a. Kinerja Kinerja keuangan keuangan dilihat dilihat dari dari CAR, CAR, NPL, NPL, ROA, ROA, ROE, ROE, BOPO BOPO dan dan NPLNPL padapada perbankan
perbankan syariah syariah dandan perbankan perbankan konvensional konvensional di di perbankan perbankan provinsi provinsi DIYDIY tah
tahun 200un 2009 –9 – 20132013.. b.
b. Perbedaan Perbedaan kinerja kinerja keuangan keuangan dilihat dilihat dari dari CAR, CAR, NPL, NPL, ROA, ROA, ROE, ROE, BOPOBOPO dandan NPL
NPL pada pada perbankan perbankan syariah syariah dandan perbankan perbankan konvensional konvensional di di perbankanperbankan provinsi DIY tahun 2009 –
provinsi DIY tahun 2009 – 2013.2013.
6.
6. Manfaat Manfaat PenelitianPenelitian
a.
a. Bagi Bagi PenelitiPeneliti
Penelitian ini dapat digunakan sebagai ajang untuk memperdalam Penelitian ini dapat digunakan sebagai ajang untuk memperdalam pengetahuan
pengetahuan di di bidang bidang kinerja kinerja keuangan keuangan pada pada perbankan perbankan syariah syariah dandan perbankan
perbankan konvensional konvensional pada pada umumnya umumnya dan dan lebih lebih khusus khusus di di provinsi provinsi DIY.DIY. Lebih khususnya memperluas pengetahuan rasio keuangan berkaitan dengan Lebih khususnya memperluas pengetahuan rasio keuangan berkaitan dengan CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO dan NPL. Disamping itu juga sebagai wahana CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO dan NPL. Disamping itu juga sebagai wahana untuk memperbandingkan antara dunia teori dengan aplikasinya di lapangan. untuk memperbandingkan antara dunia teori dengan aplikasinya di lapangan. b.
Penelitian
Penelitian ini ini diharapkan diharapkan dapat dapat sebagai sebagai bahan bahan kajian, kajian, bahan bahan pertimbangan pertimbangan dandan masukan
masukan (feed back)(feed back) bagi bagi bank bank syariah syariah berkaitan berkaitan dengan dengan penilaian penilaian dalamdalam menilai kinerjanya.
menilai kinerjanya. c.
c. Bagi Bagi Bank Bank KonvensionalKonvensional
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan kajian dan masukan bagi Bank Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan kajian dan masukan bagi Bank konvensional berkaitan dengan penilaian kinerja keuangannya
konvensional berkaitan dengan penilaian kinerja keuangannya d.
d. Bagi Bagi Dunia Dunia Ilmu Ilmu PengetahuanPengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah kepustakaan dan dapat Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah kepustakaan dan dapat sebagai referer
sebagai refererensi untuk ensi untuk penelitian-penelitian penelitian-penelitian lanjutanlanjutan yang berkaitan yang berkaitan dengandengan kiner
kinerjaja bank syariabank syariah dan bank h dan bank konvenskonvensional.ional.
C.
C. Kajian Teori Kajian Teori dan Penelitian dan Penelitian yang Relevanyang Relevan 1. Kajian
1. Kajian TeoriTeori a.
a. Perbankan Konvensional Perbankan Konvensional dan Perbankan dan Perbankan SyariahSyariah
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
dalam bentukbentuk simpasimpanan dan mnan dan menyaluenyalurkannya rkannya kepada mkepada masyaraasyarakat dalkat dalamam bentuk
bentuk kredit kredit dan dan atauatau bentuk-bentuk bentuk-bentuk lainnya lainnya dalam dalam rangka rangka meningkatkanmeningkatkan tar
taraf haf hiduidup orp orang ang banybanyakak (Ka(Kasmismir, 2r, 2010010).). SedSedangkangkan pan pengeengertirtian Ban Bankank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan
dan Bank Perkreditan Bank Perkreditan Rakyat (Booklet Rakyat (Booklet Perbankan Indonesia, Perbankan Indonesia, 2011).2011).
Perbankan adalah suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi Perbankan adalah suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberi jasa utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberi jasa pengiriman
pengiriman uang. uang. Berdasarkan Berdasarkan UU UU Perbankan Perbankan no no 10 10 tahun tahun 1998, 1998, duniadunia perbankan
perbankan di di Indonesia Indonesia dapat dapat dikelompokkan dikelompokkan menjadi menjadi 4, 4, yaitu: yaitu: (1) (1) BankBank Sentral; (2) Bank Umum Konvensional; (3) Bank Perkreditan Rakyat; dan (4) Sentral; (2) Bank Umum Konvensional; (3) Bank Perkreditan Rakyat; dan (4) Bank Umu
Bank Umum Syariahm Syariah.. Dalam penDalam penelitielitian ini penelan ini peneliti akan memiti akan membandingbandingkankan kinerja keuangan antara Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional. kinerja keuangan antara Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional.
Bank
Bank SyariaSyariah adalh adalah Banah Bank yang k yang menjalmenjalankan keankan kegiatangiatan usahanyausahanya berdasarkan
berdasarkan Prinsip Prinsip Syariah Syariah dan dan menurut menurut jenisnya jenisnya terdiri terdiri atas atas BankBank UmumUmum Syariah dan Bank
hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah (Booklet Perbankan Indonesia, 2011). Pengertian lain bank syariah syariah (Booklet Perbankan Indonesia, 2011). Pengertian lain bank syariah atau Bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan atau Bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada
pada bunga. bunga. Pada Pada sistemsistem operasi operasi bank bank syariah, syariah, pemilik pemilik dana dana menanamkanmenanamkan uangnya di bank tid
uangnya di bank tidak dengan motif menak dengan motif mendapatkadapatkan bunga, tapi dalamn bunga, tapi dalam rangkarangka mendapatkan keuntungan bagi hasil. Dana nasabah tersebut kemudian mendapatkan keuntungan bagi hasil. Dana nasabah tersebut kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan (misalnya modal usaha), disalurkan kepada mereka yang membutuhkan (misalnya modal usaha), dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai kesepakatan.
dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai kesepakatan.
Menurut sejarah perekonomian, pembiayaan yang dilakukan dengan Menurut sejarah perekonomian, pembiayaan yang dilakukan dengan akad syariah, telah menjadi tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah SAW. akad syariah, telah menjadi tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah SAW. Di antaranya praktek menerima penitipan harta, meminjamkan uang untuk Di antaranya praktek menerima penitipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang. Bank syariah adalah keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang. Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha produknya memberikan kredit dan jasa-jasa lembaga keuangan yang usaha produknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalulintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi lain dalam lalulintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang sebagai dagangan usahanya.
selalu berkaitan dengan masalah uang sebagai dagangan usahanya. Pengertian pembiayaan secara luas, berarti
Pengertian pembiayaan secara luas, berarti financing financing atauatau pembelanjaan,
pembelanjaan, yaitu pendanayaitu pendanaan an yang yang dikeluarkan dikeluarkan untuk untuk mendukung mendukung investasiinvestasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah kepada yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah kepada nasabah.
nasabah.
Sedangkan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan Sedangkan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan lain yang dipersamakan dengan ini berdasarkan persetujuan uang atau tagihan lain yang dipersamakan dengan ini berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang atau kesepakatan antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil. Produk penyaluran dana pada bank waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil. Produk penyaluran dana pada bank syariah dapat dikembangkan dengan tiga model, yaitu transaksi pembiayaan syariah dapat dikembangkan dengan tiga model, yaitu transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli, yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli, transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip transaksi yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip
sewa, dan transaksi yang ditujukan untuk kerjasama yang ditujukan guna sewa, dan transaksi yang ditujukan untuk kerjasama yang ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa dengan prinsip bagi hasil.
mendapatkan sekaligus barang dan jasa dengan prinsip bagi hasil.
Dalam teori risiko pada bank syariah memberikan penjelasan dimana Dalam teori risiko pada bank syariah memberikan penjelasan dimana risiko merupakan
risiko merupakan volatilitasvolatilitas suatu hasil yang tidak diekspektasi, secara umumsuatu hasil yang tidak diekspektasi, secara umum juga merupakan
juga merupakan volatilitasvolatilitas nilai dari asset/kewajiban dari bunga. Risiko dapatnilai dari asset/kewajiban dari bunga. Risiko dapat dihubungkan dengan
dihubungkan dengan kemungkinan terjkemungkinan terjadinya adinya akibat buruk akibat buruk (kerugian) yang(kerugian) yang tidak diinginkan atau tidak terduga. Risiko dapat didefinisikan sebagai tidak diinginkan atau tidak terduga. Risiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan kerugian dari suatu investasi akibat perubahan kondisi yang kemungkinan kerugian dari suatu investasi akibat perubahan kondisi yang mempengaruhi nilai dari investasi tersebut. Risiko mempunyai hubungan yang mempengaruhi nilai dari investasi tersebut. Risiko mempunyai hubungan yang positif
positif dan dan linear linear dengandengan returnreturn yang diharapkan dari suatu investasi. Olehyang diharapkan dari suatu investasi. Oleh karena itu, semakin besar
karena itu, semakin besar returnreturn yang diharapkan dari suatu investasi, makayang diharapkan dari suatu investasi, maka semakin besar pula risiko yang harus ditanggun
semakin besar pula risiko yang harus ditanggung oleh seorang investor.g oleh seorang investor. Risiko dapat berupa potensi terjadinya suatu peristiwa
Risiko dapat berupa potensi terjadinya suatu peristiwa (events)(events) yangyang mampu memberikan pengaruh negatif yang dapat menimpa siapa saja, apa mampu memberikan pengaruh negatif yang dapat menimpa siapa saja, apa saja, kapan saja, dan dimana saja.Tak terkecuali terhadap perbankan, risiko saja, kapan saja, dan dimana saja.Tak terkecuali terhadap perbankan, risiko yang terjadi tentunya dapat menimbulkan kerugian karenanya perlu dicegah yang terjadi tentunya dapat menimbulkan kerugian karenanya perlu dicegah dan jika terlanjur terjadi maka wajib hukumnya ditanggulangi. Secara spesifik dan jika terlanjur terjadi maka wajib hukumnya ditanggulangi. Secara spesifik Bank Indonesia menyebutkan terdapat delapan jenis resiko yang perlu Bank Indonesia menyebutkan terdapat delapan jenis resiko yang perlu diwaspadai, dipantau dan selanjutnya ditanggulangi, yaitu: 1) resiko kredit, 2) diwaspadai, dipantau dan selanjutnya ditanggulangi, yaitu: 1) resiko kredit, 2) resiko pasar, 3) resiko likuiditas, 4) resiko operasional, 5) resiko hukum, 6) resiko pasar, 3) resiko likuiditas, 4) resiko operasional, 5) resiko hukum, 6) resiko reputasi, 7) resiko strategik , dan 8) resiko kepatuhan. Konsep syariah resiko reputasi, 7) resiko strategik , dan 8) resiko kepatuhan. Konsep syariah sebenarnya tidak berkutat pada masalah agama saja, akan tetapi juga sebenarnya tidak berkutat pada masalah agama saja, akan tetapi juga membahas untung rugi dan profesionalitas dalam aktivitas ekonomi.
membahas untung rugi dan profesionalitas dalam aktivitas ekonomi.
b.
b. Laporan Laporan KeuanganKeuangan
Laporan keuangan pada perbankan menunjukkan kinerja keuangan Laporan keuangan pada perbankan menunjukkan kinerja keuangan yang telah dicapai perbankan pada suatu waktu. Kinerja keuangan tersebut yang telah dicapai perbankan pada suatu waktu. Kinerja keuangan tersebut dapat diketahui dengan menghitung rasio-rasio keuangan sehingga dapat dapat diketahui dengan menghitung rasio-rasio keuangan sehingga dapat mengetahui kinerja tersebut dengan menggunakan analisis rasio, yakni rasio mengetahui kinerja tersebut dengan menggunakan analisis rasio, yakni rasio likuiditas, sol
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, vabilitas, rentabilitas, dan efisiensi operasional. Analidan efisiensi operasional. Analisis rasiosis rasio iniini merupa
dalam ner
dalam neraca maupun laporan rugi laba bank secara indiaca maupun laporan rugi laba bank secara individualvidual maupun secaramaupun secara bersama-sama (Abdullah dalam Isna Rahmawati, 2008).
bersama-sama (Abdullah dalam Isna Rahmawati, 2008).
Aspek likuiditas yang dipakai dalam rasio perbankan dapat diketahui Aspek likuiditas yang dipakai dalam rasio perbankan dapat diketahui dengan menghitung
dengan menghitung quick ratiquick ratio,o, banking ratibanking ratio, dano, dan loan to asset ratiloan to asset ratio. Rasioo. Rasio keuangan untuk mengukur solvabilitas bank dapat diketahui dengan keuangan untuk mengukur solvabilitas bank dapat diketahui dengan menghitung
menghitungcapital adequacy ratio (CAcapital adequacy ratio (CAR),R), primary rati primary ratio, dano, dancapital raticapital ratio.o. Rasio Rentabilitas dapat diketahui dengan menghitung
Rasio Rentabilitas dapat diketahui dengan menghitungretreturn ourn on assetn asset (RO(ROA),A),
return on equity (RO
return on equity (ROE), danE), dan gross profit margin (GPgross profit margin (GPM). M). SemSemententaraara rasrasioio efisiensi operasional dapat diketahui dengan menghitung
efisiensi operasional dapat diketahui dengan menghitung leveleveragerage mulmultiptiplerler rati
ratio,o, asets utillization ratio (AU asets utillization ratio (AU R), danR), dan operating ratiooperating ratio (Mart(Martonoono dalam dalam IsnaIsna Rahmawati, 2008).
Rahmawati, 2008). Selain itu, analisis Selain itu, analisis rasio juga membanturasio juga membantu manajemen dalammanajemen dalam memaha
memahami apa yang sebenami apa yang sebenarnya terjrnya terjadi pada perbankadi pada perbankanan berdasberdasarkan suatarkan suatuu infor
informasi lapormasi laporan keuangan baik dengan perbandingan keuangan baik dengan perbandinganan rasiorasio-ras-rasio sekarangio sekarang den
dengan yagan yang lalng lalu dan yang aku dan yang akan datan datang padang padaa intinternernalal perperbankbankan mauan maupunpun perbandingan
perbandingan rasio rasio perbankan perbankan dengan dengan perbankan perbankan yangyang lainnya lainnya atau atau dengandengan rata-rata
rata-rata industri pada industri pada saat titik saat titik yangyang sama/perbandingan eksternal (Msama/perbandingan eksternal (Munawirunawir dalam Isna Rahmawati, 2008).
dalam Isna Rahmawati, 2008).
c.
c. Capital Adequacy RatioCapital Adequacy Ratio (CAR)(CAR)
Bank Indonesia mewajibkan setiap bank umum menyediakan modal Bank Indonesia mewajibkan setiap bank umum menyediakan modal minimum
minimum sebesar 8% darsebesar 8% dari total Aktiva Teri total Aktiva Tertimbang Menurut timbang Menurut Risiko (ATMR).Risiko (ATMR). Prese
Presentasentase kebutukebutuhan modal mhan modal minimum iinimum ini disni disebutebut Capital Adequacy RatioCapital Adequacy Ratio
(CAR).
(CAR). Perhitungan penyediaan mPerhitungan penyediaan modal minimum odal minimum atau kecukupan matau kecukupan modal bankodal bank
(cap
(capitaitall adeqadequacyuacy)) didasarkan kepada rasio atau perbandingan antara modaldidasarkan kepada rasio atau perbandingan antara modal yang
yang dimiliki bank dimiliki bank dan jumlah Aktiva dan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).Risiko (ATMR). Aktiva dalam perhitungan ini mencakup aktiva yang tercantum dalam neraca Aktiva dalam perhitungan ini mencakup aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana tercermin dalam maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana tercermin dalam kewajiban yang mas
kewajiban yang masih bersifat ih bersifat kontingen dan atau kontingen dan atau komitmen yangkomitmen yang disediakandisediakan bagi pihak ketiga.
bagi pihak ketiga.
Langkah-langkah perhitungan penyediaan modal minimum bank Langkah-langkah perhitungan penyediaan modal minimum bank adalah
1)
1) ATMR aktiATMR aktiva neraca diva neraca dihitunhitung dengan carg dengan cara mengalia mengalikan nilakan nilai nominai nominall masing-masing aktiva yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masing-masing aktiva yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masing
masing-masi-masingng pos aktiva neraca tersebut.pos aktiva neraca tersebut. 2)
2) ATMR ATMR aktiva administraktiva administratif atif dihitung dihitung dengan cara dengan cara mengalikan nilaimengalikan nilai nominalnominal rekening administratif yang bersangkutan dengan bobot risiko dari rekening administratif yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masing-masing pos rekening tersebut.
masing-masing pos rekening tersebut. 3)
3) Total ATMR = Total ATMR = ATMR aktiva neraca ATMR aktiva neraca + ATMR aktiva + ATMR aktiva administratif.administratif. 4)
4) Rasio modal Rasio modal bank dihitbank dihitung dengan ung dengan cara membandingkan cara membandingkan antara modalantara modal bank
bank (modal (modal inti inti + + modal modal pelengkap) pelengkap) dan dan total total ATMR. ATMR. Rasio Rasio tersebuttersebut dapat
dapat dirumudirumuskan sebagai berskan sebagai berikut:ikut: CAR = Modal Bank/ATMR CAR = Modal Bank/ATMR 5)
5) Hasil perhitungan Hasil perhitungan rasio di rasio di atas kemudian atas kemudian dibandingkan dengan kewajibandibandingkan dengan kewajiban penyediaan modal minimum (yakni sebesar 8%).
penyediaan modal minimum (yakni sebesar 8%). Berdas
Berdasarkan hasiarkan hasill perbandperbandingan tersingan tersebut, dapatebut, dapatlah diketahulah diketahui apakahi apakah bank
bank yang yang bersangkutanbersangkutan telah telah memenuhi memenuhi ketentuan ketentuan CAR CAR (kecukupan (kecukupan modal)modal) atau ti
atau tidak. Jika hasdak. Jika hasilil perbandperbandingan antingan antara perhiara perhitungan rtungan rasio modaasio modal danl dan kewaji
kewajiban penyediaaban penyediaan modaln modal minimminimum sama dengan 100% atau lebih, modalum sama dengan 100% atau lebih, modal bank
bank yang bersangkutan yang bersangkutan telahtelah memenuhi kememenuhi ketentuan CAR tentuan CAR (kecukupan (kecukupan modal).modal). Sebali
Sebaliknya, biknya, bila hasilla hasilnya kurannya kurangg dari 100%dari 100%, modal bank ter, modal bank tersebut tsebut tidakidak memenuhi ketentuan CAR.
memenuhi ketentuan CAR.
d.
d. Non Performing Loan (NPL) Non Performing Loan (NPL) atau NPF (atau NPF ( Non Performing Financing Non Performing Financing))
Pengertian aktiva produktif dalam Surat Keputusan Direksi Bank Pengertian aktiva produktif dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
Indonesia No. 31/147/KEP/DIR No. 31/147/KEP/DIR Tanggal 12 Tanggal 12 November 1998 November 1998 tentang Kualitastentang Kualitas Aktiv
Aktivaa ProduktProduktif adalah penanif adalah penanaman dana bank baik dalaman dana bank baik dalam Rupiah mauam Rupiah maupunpun valuta asing
valuta asing dalam bentuk kredit, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan surat berharga, penempatan dana antar bank,dana antar bank, penyertaan,
penyertaan, komitmen komitmen dan dan kontijensi kontijensi pada pada transaksi transaksi rekening rekening administratif.administratif. Kualitas aktiva produktif dinilai berdasarkan:
Kualitas aktiva produktif dinilai berdasarkan: 1)
1) ProProspespek usahak usaha 2)
2) KondisKondisi keuangan dengan penekani keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur an pada arus kas debitur 3)
Berdasarkan analisis
Berdasarkan analisis dan penilaian dan penilaian terhadap faktor terhadap faktor penilaian mengenaipenilaian mengenai prospek
prospek usaha, usaha, kinerja kinerja debitur,debitur, kemampuan kemampuan membayar membayar dengandengan memper
mempertimbantimbangkangkan komponekomponen-kompn-komponen yang tidonen yang tidak disebuak disebutkan, kualtkan, kualitasitas kredit ditetapkan menjadi:
kredit ditetapkan menjadi: 1) Lancar
1) Lancar 2)
2) DalDalam pam perherhatiatian kan khushususus 3)
3) Kurang Kurang lancar lancar 4) Diragukan 4) Diragukan 5) Macet 5) Macet
Aktiva produktif bermasalah atau Non Performing Loan merupakan Aktiva produktif bermasalah atau Non Performing Loan merupakan aktiva
aktiva produktif dengan produktif dengan kualitas aktiva kualitas aktiva kurang lancar, kurang lancar, diragukan, dan mdiragukan, dan macet.acet. Besar
Besarnyanya NPL dapat dirumuskNPL dapat dirumuskan sebagai berikutan sebagai berikut::
NPL = Total Kredit Bermasalah/Total Seluruh Kredit NPL = Total Kredit Bermasalah/Total Seluruh Kredit
NPF
NPF adalah adalah suatu suatu keadaan keadaan dimana dimana nasabah nasabah sudah sudah tidak tidak sanggup sanggup lagilagi membayar sebagian atau seluruh kewajiban kepada bank seperti yang telah membayar sebagian atau seluruh kewajiban kepada bank seperti yang telah diper
diperjanjikjanjikannya.annya. Jika tJika tidak didak ditangaitangani deni dengan baingan baik, makk, maka pemba pembiayaaniayaan bermasalah
bermasalah merupakan merupakan sumber sumber kerugian kerugian yang yang sangat sangat potensial potensial bagi bagi bank.bank. Karena itu, diperlukan penanganan yang sistematis dan berkelanjutan.
Karena itu, diperlukan penanganan yang sistematis dan berkelanjutan. NPF
NPF (( Non Non Performing Performing FinancingFinancing) sangat berpengaruh dalam) sangat berpengaruh dalam pengendalian
pengendalian biaya biaya dan dan sekaligus sekaligus juga juga berpengaruh berpengaruh terhadap terhadap kebijakankebijakan pembiayaan
pembiayaan yang yang akan akan dilakukan dilakukan bank bank itu itu sendiri. sendiri. NPF NPF (( Non Non PerformingPerforming Financing
Financing) dapat mendatangk) dapat mendatangkan dampak yangan dampak yang tidak mengunttidak menguntungkan, terlungkan, terlebihebih lagi bila NPF (
lagi bila NPF ( Non Non Performing Performing FinancingFinancing) tersebut dalam jumlah besar.) tersebut dalam jumlah besar. Dengan melihat NPF sebelumnya (t-1), bank dapat mempertimbangkan Dengan melihat NPF sebelumnya (t-1), bank dapat mempertimbangkan berapa
berapa besar besar pembiayaanpembiayaan yang yang akanakan disalurkan disalurkan sekarang. sekarang. Sehingga Sehingga semakinsemakin tinggi NPF maka semakin buruk kualitas aktiva produktif bank tersebut yang tinggi NPF maka semakin buruk kualitas aktiva produktif bank tersebut yang akan mempengaruhi biaya dan permodalan bank tersebut karena dengan NPF akan mempengaruhi biaya dan permodalan bank tersebut karena dengan NPF yang tinggi akan membuat bank mempunyai kewajiban dan harus yang tinggi akan membuat bank mempunyai kewajiban dan harus mengeluarkan biaya untukmemenuhi PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva mengeluarkan biaya untukmemenuhi PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) yang terbentuk. Bila ini terus menerus terjadi maka modal bank Produktif) yang terbentuk. Bila ini terus menerus terjadi maka modal bank akan tersendot untuk PPAP sehingga menurunkan nilai profitabilitas bank. akan tersendot untuk PPAP sehingga menurunkan nilai profitabilitas bank.
Salah satu implikasi lain bagi pihak bank sebagai akibat dari timbulnya Salah satu implikasi lain bagi pihak bank sebagai akibat dari timbulnya pembiayaan
pembiayaan bermasalah bermasalah adalah adalah hilangnya hilangnya kesempatan kesempatan untuk untuk memperolehmemperoleh pendapatan
pendapatan dan dan pembiayaan pembiayaan yang yang diberikan diberikan sehingga sehingga mengurangi mengurangi perolehanperolehan laba dan berpengaruh buruk bagi rentabilitas bank. Maka dari itu semakin laba dan berpengaruh buruk bagi rentabilitas bank. Maka dari itu semakin tinggi NPF (
tinggi NPF ( Non Non Performing Performing FinancingFinancing) yang dimiliki oleh suatu bank maka) yang dimiliki oleh suatu bank maka bank akan lebih hati-hati dengan mengurangi pembiayaan.
bank akan lebih hati-hati dengan mengurangi pembiayaan.
e.
e. Return On Asset Return On Asset (ROA)(ROA)
Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau menguku
mengukurr tingktingkat efisienat efisiensi usaha dan profitabisi usaha dan profitabilitas yanlitas yang dicapai oleh bankg dicapai oleh bank yang
yang bersanbersangkutangkutan. Rasio rentabil. Rasio rentabilitas yang digunaitas yang digunakan dalam penelikan dalam penelitian initian ini adalah
adalah Return Return On On Asset Asset (ROA).(ROA). Return Return on on AssetAsset mengukur kemampuanmengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh asset manajemen dalam menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh asset yang dimili
yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemamki. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuanpuan manajemmanajemenen bank
bank dalam dalam memperoleh memperoleh keuntungan keuntungan (laba) (laba) secara secara keseluruhan.keseluruhan. SemakinSemakin besar
besar ROA ROA suatu suatu bank, bank, maka maka semakin semakin besar besar pula pula tingkat tingkat keuntungankeuntungan yangyang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan
penggunaan aset aset (Siamat, (Siamat, 2005). 2005). Ketentuan Ketentuan Bank Bank Indonesia Indonesia ROA ROA dianggapdianggap baik bila
baik bila sama desama dengan atau ngan atau lebih dari lebih dari 1,5 1,5 %. Rumus %. Rumus yang digunakayang digunakan adan adalah :lah : ROA = Laba Bers
ROA = Laba Bersih/Totih/Total Aktival Aktivaa x 100%.x 100%.
f.
f. Return On Equity Return On Equity (ROE)(ROE)
Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau menguku
mengukurr tingktingkat efisienat efisiensi usaha dan profitabisi usaha dan profitabilitas yanlitas yang dicapai oleh bankg dicapai oleh bank yang
yang bersanbersangkutangkutan. Rasio rentabil. Rasio rentabilitas yang digunaitas yang digunakan dalam penelikan dalam penelitian initian ini selain ROA, juga menggunakan
selain ROA, juga menggunakan Return Return On On EquityEquity (ROE). ROE mengukur(ROE). ROE mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba bersih (laba setelah pajak kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba bersih (laba setelah pajak atau
atau earning after taxearning after tax/EAT) dengan menggunakan/EAT) dengan menggunakan equityequity atau seluruh modalatau seluruh modal sendi
sendiri yang dimiri yang dimilikinya. Selikinya. Semakin besamakin besar ROEr ROE suatu banksuatu bank, maka semakin, maka semakin besar
besar pula pula tingkat tingkat keuntungankeuntungan yang yang dicapai dicapai bank bank tersebut tersebut dan dan semakin semakin baikbaik pula
Indonesia ROE dianggap baik bila sama dengan atau lebih dari 12 %. Rumus Indonesia ROE dianggap baik bila sama dengan atau lebih dari 12 %. Rumus yang di
yang digunakan gunakan adalah adalah :: ROEROE = Laba = Laba BersiBersihh setelsetelah Pajaah Pajak/Equik/Equity x 10ty x 100%0%
g.
g. Biaya Biaya Operasi Operasi dan dan Pendapatan OPendapatan Operasi perasi (BOPO)(BOPO)
BOPO menggambarkan tingkat efisiensi pengelolaan bank. Angka BOPO menggambarkan tingkat efisiensi pengelolaan bank. Angka BOPO diperoleh dengan membandingkan beban biaya operasi dibandingkan BOPO diperoleh dengan membandingkan beban biaya operasi dibandingkan dengan pendapatan dari operasi. Ketentuan BI, bank dengan tingkat efisiensi dengan pendapatan dari operasi. Ketentuan BI, bank dengan tingkat efisiensi yang baik kalau BOPO-nya dibawah 92%. Jadi semakin rendah tingkat yang baik kalau BOPO-nya dibawah 92%. Jadi semakin rendah tingkat BOPO-nya menunjukkan operasional bank tersebut semakin efisien.
BOPO-nya menunjukkan operasional bank tersebut semakin efisien.
Rasio biaya efisiensi adalah perbandingan antara biaya operasional dan Rasio biaya efisiensi adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio
pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensimengukur tingkat efisiensi dan kemampua
dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatn bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Sian operasinya (Siamat,amat, 2005).2005). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: BOPO =
BOPO = Biaya Operasional/Pendapatan Biaya Operasional/Pendapatan OperasionalOperasional x 100%x 100%
h.
h. Loan to Deposit Ratio Loan to Deposit Ratio (LDR) dan(LDR) dan Finacing to Deposit Ratio Finacing to Deposit Ratio (FDR)(FDR)
Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam
dalam memenuhmemenuhii kewajikewajiban jangka penban jangka pendeknya pada sadeknya pada saat ditagiat ditagih. Dengan katah. Dengan kata lain,
lain, dapat membadapat membayar kembali pencyar kembali pencairan dana deposairan dana deposannya pada saat ditagannya pada saat ditagihih serta
serta dapat mencukupi permintaan dapat mencukupi permintaan kredit yang tkredit yang telah diajukan. Semakin elah diajukan. Semakin besarbesar rasio ini
rasio ini semakin likuid (Kasmir, semakin likuid (Kasmir, 2010). Dalam penelitian ini, ras2010). Dalam penelitian ini, rasio likuiditasio likuiditas yan
yangg digdigunakunakan adaan adalahlah Loan Loan to to Deposit Deposit RatioRatio (LDR).(LDR). Loan Loan to to deposit deposit ratioratio
adalah
adalah rasio urasio untuk mentuk mengukur ngukur komposkomposisi juisi jumlah krmlah kredit yanedit yang dibeg diberikanrikan dibandingkan
dibandingkan dengan jumlah dengan jumlah dana dari dana dari masyarakat (Kasmimasyarakat (Kasmir,2010). Rasir,2010). Rasio inio ini diguna
digunakan untukkan untuk mengetmengetahui kemaahui kemampuan bank dampuan bank dalam memblam membayar kemayar kembalibali kewaji
kewajiban kepadban kepada paraa para nasabah yanasabah yang telang telah menanamkh menanamkan dananya dean dananya denganngan kredi
kredit-kret-kredit yang telahdit yang telah diberdiberikan kepada para debiikan kepada para debiturnyaturnya. Semakin tingg. Semakin tinggii rasi
rasionya semaonya semakin tinggkin tinggi tingkati tingkat likuilikuiditasnditasnya, tetapi tya, tetapi terlalerlalu tinggi ju tinggi jugauga menjadi tidak baik. Ketentuan Bank Indonesia LDR yang baik antara 85% menjadi tidak baik. Ketentuan Bank Indonesia LDR yang baik antara 85% samapi dengan 110% . Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
samapi dengan 110% . Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: LDR = Total Pembia
2.
2. Penelitian Penelitian yang yang RelevanRelevan
Pembahasan mengenai
Pembahasan mengenai perbandingkanperbandingkan kinerja keuangan kinerja keuangan perbankan syariahperbankan syariah dan perba
dan perbankan konvensnkan konvensionalional sudah banyasudah banyak di bahas baik dalak di bahas baik dalam bentuk buku,m bentuk buku, jurnal, maupun karya ilmiah lainnya.
jurnal, maupun karya ilmiah lainnya.
Penelitian Chandra Puspita Ningtyas, dkk. (2012) bertujuan untuk Penelitian Chandra Puspita Ningtyas, dkk. (2012) bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan mengetahui perbedaan kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Ban
PT. Bank Syark Syariah Miah Mandiriandiri, Tbk per, Tbk periode 2iode 2009-201009-2012.2. Jenis Jenis penelipenelitian tian iniini menggunakan penelitian
menggunakan penelitian deskriptif deskriptif dengan menggunakan dengan menggunakan data sekunder.data sekunder. AnalisisAnalisis dat
data yang dia yang digunagunakan adakan adalah analah analislisis rasis rasio keuio keuanganganan yanyangg terterdirdiri dari rai dari rasiosio permodalan
permodalan yang yang diwakili diwakili rasiorasio Capital Adequacy RatioCapital Adequacy Ratio (CAR), rasio kualitas(CAR), rasio kualitas aktiva produktif (KAP), rasio rentabilitas diwakili rasio
aktiva produktif (KAP), rasio rentabilitas diwakili rasio Return On Return On AssetsAssets (ROA),(ROA),
Return On
Return On EquityEquity (ROE),(ROE), Net Interes Net Interest Margint Margin (NIM) atau(NIM) atau Net Oper Net Operating Marginating Margin
(NOM) untuk bank syariah, Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) (NOM) untuk bank syariah, Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) atau Rasio Efisiensi kegiatan Operasional (REO) untuk bank syariah, serta rasio atau Rasio Efisiensi kegiatan Operasional (REO) untuk bank syariah, serta rasio likuiditas diwakili
likuiditas diwakili current ratiocurrent ratio.Hasil penelitian yang menggunakan analisis rasio.Hasil penelitian yang menggunakan analisis rasio keuangan menunjukkan bahwa rasio permodalan Bank Mandiri lebih baik keuangan menunjukkan bahwa rasio permodalan Bank Mandiri lebih baik daripada Bank Syariah Mandiri, rasio kualitas aktiva produktif Bank Mandiri daripada Bank Syariah Mandiri, rasio kualitas aktiva produktif Bank Mandiri lebih baik daripada Bank Syariah Mandiri, rasio rentabilitas dari rasio ROA, NIM, lebih baik daripada Bank Syariah Mandiri, rasio rentabilitas dari rasio ROA, NIM,
dan
dan BOPO Bank Mandiri lebih baik yang menunjukkan tren meningkat daripadaBOPO Bank Mandiri lebih baik yang menunjukkan tren meningkat daripada Bank Syariah Mandiri yang mengalami fluktuasi namun sebaliknya pada rasio Bank Syariah Mandiri yang mengalami fluktuasi namun sebaliknya pada rasio ROE yang lebih baik adalah Bank Syariah Mandiri, serta rasio likuiditas Bank ROE yang lebih baik adalah Bank Syariah Mandiri, serta rasio likuiditas Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri sama-sama mengalami fluktuasi. Kinerja Mandiri dan Bank Syariah Mandiri sama-sama mengalami fluktuasi. Kinerja keuangan
keuangan secara secara keselukeseluruhanruhan menunjmenunjukkan Bukkan Bank Mank Mandiri andiri memilmemiliki kiki kinerjinerjaa keuangan yang lebih baik daripada Bank Syariah Mandiri.
keuangan yang lebih baik daripada Bank Syariah Mandiri. Dalam
Dalam penelipenelitian stian skripskripsinya Winya Wisnu Nuisnu Nugrohogroho (2012) (2012) yang beyang berjudulrjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah dan Bank Konvensional” “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah dan Bank Konvensional” menggunakan sampel 3 bank syariah dan 26 bank konvensional yang masuk menggunakan sampel 3 bank syariah dan 26 bank konvensional yang masuk kriteria sampel. Alat uji yang digunakan untuk melakukan pengolahan data adalah kriteria sampel. Alat uji yang digunakan untuk melakukan pengolahan data adalah
Independent
Independent Sample Sample T-test T-test untuk menguji perbedaan kinerja keuangan antarauntuk menguji perbedaan kinerja keuangan antara bank
bank syariah syariah dan dan bank bank konvensional. konvensional. Hasil Hasil pengujianpengujian menunjukkan menunjukkan bahwabahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan antara bank syariah dan bank konvensional terdapat perbedaan kinerja keuangan antara bank syariah dan bank konvensional
untuk indikator rasio CAR, NPL, ROA, BOPO, LDR dan IRR. Dilihat dari untuk indikator rasio CAR, NPL, ROA, BOPO, LDR dan IRR. Dilihat dari indikator CAR, ROA, LDR dan IRR bank konvensional lebih tinggi dari bank indikator CAR, ROA, LDR dan IRR bank konvensional lebih tinggi dari bank syariah sehingga kinerja bank konvensional lebih baik dari bank syariah. Dilihat syariah sehingga kinerja bank konvensional lebih baik dari bank syariah. Dilihat dari indikator NPL dan BOPO bank syariah lebih tinggi dari bank konvensional dari indikator NPL dan BOPO bank syariah lebih tinggi dari bank konvensional sehingga kinerja bank konvensional lebih baik dari bank syariah karena semakin sehingga kinerja bank konvensional lebih baik dari bank syariah karena semakin rendah rasio
rendah rasio NPL dan BOPO NPL dan BOPO maka semakin maka semakin baik kinerjabaik kinerja bank.bank.
Rubitoh (2003), melakukan penelitian dengan membandingkan kinerja Rubitoh (2003), melakukan penelitian dengan membandingkan kinerja keuangan Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama dengan enam bank keuangan Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama dengan enam bank konvensional selama1997-2001. Kriteria yang digunakan dalam penelitian itu konvensional selama1997-2001. Kriteria yang digunakan dalam penelitian itu adalah RORA (profitabilitas), CAR (rasio kecukupan modal), LDR (rasio adalah RORA (profitabilitas), CAR (rasio kecukupan modal), LDR (rasio penyaluran
penyaluran terhadap terhadap dana dana pihak pihak ketiga), ketiga), FBI, FBI, NNRF, NNRF, hasil hasil kredit, kredit, dandan produktifitas karyawan.
produktifitas karyawan. Hasil dari Hasil dari penelitian tersebut penelitian tersebut menunjukkan menunjukkan bahwa bahwa secarasecara umum kinerja keuangan bank syariah lebih baik, walaupun ada jugakinerja bank umum kinerja keuangan bank syariah lebih baik, walaupun ada jugakinerja bank syariah dibawah bank konvensional. Bahkan perkembangan bank syariah syariah dibawah bank konvensional. Bahkan perkembangan bank syariah mencapai 53 persen, sedang bank konvensional hanya lima persen.
mencapai 53 persen, sedang bank konvensional hanya lima persen.
Penelitian Widya Wahyuningsih (2012) dalam skripsinya bertujuan untuk Penelitian Widya Wahyuningsih (2012) dalam skripsinya bertujuan untuk melakukan perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank melakukan perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konv
Umum Konvensionensional di Indal di Indonesia ponesia pada perioada periode 2006-20de 2006-201010 dengandengan menggunmenggunakanakan rrasasioio kekeuauangnganan.. RaRasisioo kekeuauangnganan yayangng didigugunanakakann ttererdidirrii dadarri i CACAR,R, LDLDR, NPR, NPL,L, BOPO, da
BOPO, dan ROA.n ROA. Data yang diData yang digunakan dalgunakan dalam penelitam penelitian ini dipian ini diperoleh deroleh dariari Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum tahun 2006 hingga 2010 yang Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum tahun 2006 hingga 2010 yang diterbitkan oleh masing-masing Bank yang bersangkutan. Setelah melewati tahap diterbitkan oleh masing-masing Bank yang bersangkutan. Setelah melewati tahap
purposive sample
purposive sample, maka sampel yang layak digunakan sebanyak 4 sampel, 2 Bank, maka sampel yang layak digunakan sebanyak 4 sampel, 2 Bank Umum Syariah (Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah), dan 2 Bank Umum Syariah (Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah), dan 2 Bank Umum Konvensional (Bank Mandiri dan Bank Mega). Teknik analisis yang Umum Konvensional (Bank Mandiri dan Bank Mega). Teknik analisis yang digunakan untuk melihat perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah digunakan untuk melihat perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional adalah metode
dengan Bank Umum Konvensional adalah metode Independent Independent sample sample t-test t-test .. Ana
Analislisisis yangyang dildilakuakukankan menmenunjunjukkaukkann bahwbahwaa terterdapadapat pet perberbedaan daan yang yang sigsignifnifikaikann untuk masing-masing rasio keuangan antara Bank Umum Syariah dengan Bank untuk masing-masing rasio keuangan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia. Bank Umum Syariah lebih baik kinerjanya Umum Konvensional di Indonesia. Bank Umum Syariah lebih baik kinerjanya