• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN BUKU POP-UP PENTINGNYA SARAPAN BERGIZI UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR DKI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN BUKU POP-UP PENTINGNYA SARAPAN BERGIZI UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR DKI JAKARTA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN BUKU POP-UP PENTINGNYA SARAPAN BERGIZI UNTUK ANAK USIA

SEKOLAH DASAR DKI JAKARTA

A POP-UP DESIGN BOOK ABOUT THE IMPORTANCE OF NUTRITIOUS

BREAKFAST FOR PRIMARY STUDENTS IN DKI JAKARTA

Putri Sarah Arifira¹, Arry Mustikawan B.Des.², M.Ds., I Nyoman Larry Julianto S.Sn., M.Ds.³

¹˒²˒³Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom ¹putriarifira@gmail.com

ABSTRAK

Demi terciptanya Indonesia maju, mandiri dan sejahtera, peran pendidikan sangatlah penting untuk menigkatkan dan menciptakan SDM Indonesia berkualitas. Generasi penerus merupakan modal SDM yang baik salah satunya adalah anak usia sekolah dasar (6-12 tahun). Dalam menciptakan anak usia sekolah dasar yang kompeten adalah dengan memperhatikan proses belajar dan nilai gizi yang baik. Untuk itu penting sekali anak usia sekolah dasar melakukan sarapan dengan nilai gizi baik sebelum melakukan proses belajar disekolah. Tujuan dari perancangan ini adalah membuat media edukatif dan menentukan elemen visual yang efektif sesuai karakteristik anak untuk meningkatkan kesadaran pentingnya sarapan bergizi untuk anak usia sekolah dasar. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam perancangan ini adalah menggunakan metode studi pustaka, metode observasi dan metode wawancara. Sedangkan metode analisa yang penulis gunakan adalah menggunakan metode kualitatif dan analisis secara visual dengan menguraikan elemen-elemen desain sebagai tolak ukur. Penelitian ini menghasilkan sebuah media perancangan yaitu media buku cerita bergambar/ilustrasi dengan teknik kreatif pop-up sebagai upaya meningkatkan perhatian anak usia sekolah dasar dalam memahami pentingnya sarapan bergizi.

Kata kunci: Buku Anak, DKI Jakarta, Pop-up, Sarapan Bergizi, dan Sekolah Dasar. ABSTRACT

In order to make Indonesia to be a(n) developed, independent, and prosperous country, education role is very important to increase and to create a better human resources. Primary school age children are one of the next human resources asset. In creating a competent primary school age children, the process of learning and good nutrition are things we should pay attention to. Therefore, it is a must for children to eat their nutritious breakfast before doing their activities. The purpose of this scheme is to create educational media and determine the effective visual elements according to the characteristics of children and to raise awareness of the importance of a nutritious breakfast for primary school age children. The methods that the writer used for this scheme are literature study method, observation method, and interview method. Whereas, the method of analysis used by the writer is using qualitative methods and visual analysis by outlining the elements of design as a benchmark. This research resulted a media picture books / illustration with pop - up creative techniques in order to improve the attention of primary school age children in understanding the importance of a nutritious breakfast.

Keywords: Children's book, Dki jakarta, pop-up, nutritious breakfast, and primary school. 1. Pendahuluan

Sumber Daya Manusia sangatlah penting untuk negara berkembang seperti Indonesia. Untuk meningkatkan SDM tersebut diperlukan sebuah peran pendidikan. Generasi penerus merupakan modal SDM yang baik, salah satunya adalah usia sekolah dasar (6-12 tahun). Dalam menciptakan anak usia sekolah dasar yang kompeten adalah dengan memperhatikan proses belajar dan nilai gizi yang baik. Belajar merupakan kunci dalam proses pendidikan anak usia sekolah dasar. Namun sebuah proses belajar membutuhkan konsentrasi. Anak usia sekolah dasar akan merasa sulit berkonsentrasi dipagi hari jika merasakan lapar terutama sebelum melakukan proses belajar di sekolah. Untuk itu penting sekali anak usia sekolah dasar mendapatkan asupan makanan yang sesuai dan memiliki nilai gizi baik, terutama sarapan.

Namun pada kenyataannya masih banyak anak di Indonesia yang sarapan tidak memenuhi gizi sarapan dan bahkan sampai melewatkan waktu sarapan. Faktanya tujuh dari sepuluh anak di Indonesia belum memenuhi gizi

(2)

sarapan (Hardinsyah, 2015). Menurut hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar, 2010) dari 35.000 anak usia sekolah (6-12 tahun) diketahui 26,1% sarapan dengan minuman (air, teh, susu) . Selain itu 44,6% anak usia sekolah yang sarapan, hanya memperoleh asupan energi kurang dari 15% kebutuhannya. Hal ini seharusnya dapat menjadi perhatian utama oleh orangtua. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran pentingnya sarapan bergizi dengan melakukan pendidikan sarapan sehat bergizi oleh orangtua kepada anak. Pendidikan sarapan tersebut dapat dilakukan dengan membuat strategi perancangan media komunikasi yang efektif sesuai dengan karakteristik anak.

Menurut Piaget perkembangan kognitif (intelegensi) anak 6-11 tahun termasuk dalam tahap operasi konkret (Syamsu Yusuf, 2014: 6). Pada tahap ini anak dapat menambahkan, mengurangi, mengubah dan juga memungkinkan anak untuk dapat memecahkan masalah (problem solver) secara logis. Usia 6-12 tahun juga merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan bahasa/vocabulary. Oleh sebab itu, media yang digunakan penulis untuk perancangan dalam mendukung pendidikan sarapan bergizi adalah buku, karena buku dapat menambah perbendaharaan bahasa dan melatih keterampilan membaca. Namun anak pada usia bersekolah terkadang merasa cepat lelah jika membaca buku yang dianggapnya tidak menarik dan lebih suka bermain. Menyikapi hal tersebut, penulis merasa dengan merancang buku pop-up merupakan cara efektif. Menurut Alit Ayu Dewantary pop-up adalah sebuah kartu atau buku yang ketika dibuka bisa menampilkan bentuk 3 dimensi atau timbul (dgi-indonesia.com, diakses pada 12 April 2015). Sehingga dengan menggunakan media buku pop-up anak akan tertarik membaca dan tidak cepat bosan, sehingga dapat mendidik anak mengenai sarapan.

2. Dasar Teori 2.1 Media Bagi Anak

Agar dapat menghasilkan sebuah media efektif sesuai dengan perkembangan motorik, bahasa dan kognitif anak usia 6-12 tahun harus sesuai dengan perilaku dan minat anak Media bagi anak menurut penelitian penulis dalam perancangan dibutuhkan media yang bersifat edukatif dan interaktif didalamnya. Buku merupakan media massa pertama dan dalam banyak hal buku memberikan banyak manfaat dari kumpulan lembaran kertas yang berisikan informasi (edukatif) dan menghibur (Ibrahim, 2011: 79). Buku sangat penting bagi anak usia sekolah dasar karena anak dapat memperluas wawasan, pengalaman dan minat dari informasi dan pesan yang ada dalam buku. Namun anak memiliki tingkat membaca yang berbeda, berikut merupakan dua kategori buku yang sesuai dengan anak usia sekolah dasar (www.writeforkids.org):

1. Picture Book

Picture book atau buku cerita bergambar adalah buku dimana ilustrasi memainkan peran peting dalam menceritakan cerita. Buku cerita bergambar anak juga dapat mengenal karakteristik tokoh, latar waktu dan tempat, situasi serta alur cerita. Standar Picture Books, merupakan salah satu buku bergambar dengan memiliki jumlah halaman 32-halaman. Buku ini biasanya ditujukan untuk anak usia 4-8 tahun. Teks berkisar 1000-1500 kata. Memiliki plot sederhana dengan satu karakter utama.

2. Easy Reader

Buku ini merupakan buku untuk anak yang baru mulai membaca sendiri. Kebanyakan seri pembaca dibagi menurut tingkatan. Buku ini memiliki ilustrasi berwarna disetiap halaman seperti buku bergambar. Jumlah halaman biasanya berjumlah 32-64 halaman. Dengan 1500-2000 kata. Rata-rata memiliki 5-4 kalimat perhalaman. Buku ini dapat menceritakan cerita fiksi ataupun nonfiksi.

Untuk menarik perhatian anak agar membaca dan tidak cepat bosan diperlukan media yang bersifat interaktif. Pop-up merupakan metode interaktif yang sesuai karena termasuk dalam proses pembelajaran yang berkaitan terhadap perkembangan motorik, sosial, emosional maupun kognitif anak. Pop-up yang dimaksud adalah bagian yang dapat bergerak, timbul, menampilkan bentuk tiga dimensi dalam buku yang dapat membuat visual lebih menarik. Menurut perkembangannya, terdapat beberapa teknik pop-up yaitu teknik volvelles, teknik lift the flap, teknik v-foolding, teknik internal stand, teknik rotary, teknik mouth, dan teknik parallel slide.

2.2 Elemen Desain Komunikasi Visual Bagi Anak

Untuk menghasilkan media efektif dibutuhkan elemen desain komunikasi visual. Seperti ilustrasi, warna, layout dan tipografi. Umumnya anak lebih cepat memahami, mengingat dan menangkap pesan yang memakai visual atau gambar (Levie & Lentz dalam Arsyad Azhar 2014: 21). Dengan bantuan visual, sebuah teks atau tulisan akan lebih mudah dipahami, terutama bagi anak usia sekolah dasar. Ilustrasi adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan maksud atau tujuan secara visual (Kusrianto, 2009: 140). Layout adalah sebagai penyusunan elemen-elemen desain kedalam suatu bidang media tertentu untuk mendukung

(3)

konsep/pesan yang dibawanya sehingga membentuk susunan artistik (Amborse & Paul, 2005 dalam Anggraini & Nathalia, 2014: 74). Warna memiliki peranan cukup penting dalam mendesain. Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana dalam komunikasi (Kusrianto, 2009: 46). Apabila salah dalam pemilihan warna akan menghilangkan minat baca target audience. Warna juga merupakan media untuk mengekspresikan emosi. Tipografi secara sederhana merupakan penata huruf cetak. Sedangkan menurut David Crystal (1987) tipografi adalah kajian tentang fitur-fitur grafis dari lembar halaman. Dari pernyataan diatas tipografi merupakan penataan dan bentuk huruf/tulisan dari lembar halaman (Anggraini & Nathalia, 2014: 51).

3. Pembahasan 3.1 Analisis Data

Berdasarkan analisis media dan elemen visual media yang akan dibuat pada perancangan penulis adalah buku edukatif dan interaktif sebagai penunjang pendidikan sarapan sehat bergizi sebagai media pengantar pesan kepada anak oleh orangtua. Buku edukatif dan interaktif tersebut harus sesuai dengan karakteristik dan metode belajar anak. Media yang sesuai karakteristik dan metode belajar anak adalah untuk melatih motorik, bahasa dan kognitif anak adalah buku edukatif interaktif yaitu buku cerita pop-up. Pemilihan media buku cerita pop-up juga diambil karena berbetuk fisik, mudah dibawa kemana-mana, dapat digunakan berulang-ulang. Penggabungan teknik pop-up dapat membuat buku pop-up memiliki bentuk yang variatif dan interaktif. Secara pengaplikasian teknik pop-up pada buku pasti memiliki keterkaitan dengan elemen visual desain. Penggayaan elemen visual desain adalah penggayaan yang dinamis. Teori elemen visual yang dipakai dan diterapkan pada perancangan seperti layout, ilustrasi, warna dan tipografi.

3.2 Segmentasi

Segmentasi Target Primer: a. Demografis

Usia : 6-12 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan Pendidikan : Pelajar sekolah dasar Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia

Status Ekonomi : Menengah keatas, masih bergantung kepada orangtua b. Geografis :DKI Jakarta.

c. Psikografis :

Anak memiliki ketertarikan terhadap karakter tokoh kartun, selalu ingin tahu hal baru, suka bermain dengan teman sebayanya. Anak memiliki kepribadian yang aktif, gesit, cuek dan kurang hati-hati. Anak memiliki kecerdasan berbahasa, mampu berpikir memecahkan masalah secara logis, mampu memvisualisasi gambar, bentuk dan warna. Pada intinya anak sedang mengembangkan kemampuan kognitif, motorik dan bahasa. Anak lebih menyukai media edukasi yang bersifat interaktif dan bermain.

Segmentasi Target Sekunder: d. Demografis

Usia : 25-45 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan/Laki-laki

Pekerjaan : Ibu rumah tangga, wirausaha, pegawai negeri dan swasta. Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia

Status Ekonomi : Menengah keatas Geografis :DKI Jakarta. e. Psikografis :

Memilikiki kepribadian yang praktis, cepat, modern dan mengikuti perkembangan teknologi. Mengurusi keperluan rumah tangga dan kebutuhan keluarga, memiliki aktivitas kesibukan atau pekerjaan yang padat terutama dipagi hari dan tidak memiliki waktu yang banyak untuk berinteraksi dengan anak dirumah

3.3 Konsep Pesan

Berdasarkan hasil analisis data yang didukung oleh teori-teori yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik konsep pesan yang menjadi acuan dalam rancangan. Dalam membentuk karakter anak terhadap sarapan dibutuhkan pendidikan pemahaman pentingnya sarapan melalui media pembelajaran dan sikap orangtua. Oleh karena itu

(4)

perlu adanya media buku pop-up dengan konsep yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman pentingnya sarapan bergizi kepada target audience. Tujuan dari pesan yang ingin disampaikan dalam perancangan buku pop-up ini adalah mengedukasi kepada anak mengenai apa itu sarapan, kenapa sarapan itu penting, kapan sebaiknya sarapan dilakukan, bagaimana sarapan sebaiknya dilakukan dan manfaat dari melakukan sarapan. Maka, pesan yang akan disampaikan pada perancangan ini adalah “Pentingnya membiasakan sarapan sebelum anak bersekolah, sebelum jam 09.00 yang dapat membuat anak sehat, bugar, aktif dan cerdas. Tentukan Pagimu!”

3.4 Konsep Kreatif

Konsep kreatif yang digunakan dalam perancangan ini adalah melalui edukasi dan bermain atau edutaiment. Dalam mengedukasi anak dibutuhkan konsep bermain yang menyenangkan melalui sebuah alur cerita dan media bermain melalui teknik pop-up. Konsep kreatif alur cerita menggunakan pendekatan psikologi sesuai dengan perembangan anak menurut Piaget. Perkembangan kongkret memungkinkan anak untuk dapat memecahkan masalah secara logis, objektif terhadap sekitarnya dan berpikir secara sebab-akibat. Oleh sebab itu konsep kreatif dilakukan dengan strategi yang diambil yaitu mengkomunikasikan alur cerita yaitu “pilih sendiri ceritamu/petualanganmu” yang mengunakan sudut pandang orang kedua, dimana pembaca berperan sebagai tokoh utama.

3.5 Konsep Visual

Dalam konsep visual ini menggunakan ilustrasi informatif, yaitu hasil visualisasi yang menggambarkan fakta, kejadian atau karakter yang terdapat didalam teks. Konsep yang akan digunakan pada perancangan buku ini adalah konsep visual ilustrasi penggayaan kartun. Ilustrasi penggayaan kartun memiliki gaya gambar yang berkesan lucu, menarik dan penuh dengan warna. Penggunaan warna-warna terang akan mendominasi yang dapat menarik perhatian. Ilustrasi yang akan digunakan dalam perancangan ini mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari anak usia sekolah dasar di DKI Jakarta. Ilustrasi tersebut menggambarkan situasi rutinitas anak dipagi hari, yaitu bersiap sekolah, pergi sekolah dan sampai setelah pulang sekolah.

3.6 Hasil Perancangan

Hasil perancangan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Judul : Tentukan Pagimu! Sarapan Sehat dan Bergizi Ukuran Buku : 21 cm x 21 cm

Jenis Kertas : Tatami 200gr Teknik Jilid : Hard Cover Jumlah Halaman : 32 halaman

Isi Buku : Judul, Pengenalan Karakter, Cerita dan Informasi mengenai sarapan

Pada perancangan media utama illustrasi pada media utama digunakan sebagai fokus utama selain teks. Ilustrasi didapatkan dari gambaran teks konsep cerita. Ilustrasi ini dibuat bergaya kartun dengan teknik digital painting. Ilustrasi gaya kartun tersebut dipakai dalam merancang karakter dan latar tempat dalam perancangan utama. Tipografi memiliki peran penting dalam perancangan seperti judul buku dan teks bacaan. Jenis font yang digunakan pada perancangan ini menggunakan dua jenis font yaitu VAG Round dan Sasoon Primary. Kedua jenis font ini memiliki bentuk yang membulat dan tidak runcing diujungnya. Penggunaan font VAG Round dipakai untuk judul dan sub-bab informasi yang ingin disampaikan. Sedangkan penggunaan font Sasoon Primary digunakan sebagai teks bacaan. Ukuran font yang dipakai dalam isi text book berkisar 14-18pt.

Warna yang digunakan dalam perancangan dominan kepada warna cerah seperti biru dan kuning. Dimana warna tersebut mencerminkan latar waktu yang ada pada cerita yaitu pagi dan siang hari. Namun penggunaan warna cerah lainnya juga dipergunakan untuk mempermudah anak membedakan antara objek satu dengn lainnya. Penggunaan warna cerah juga ditujukan untuk menarik perhatian anak agar tidak cepat bosan dalam membaca. Penyusunan layout pada perancangan ini dibutuhkan peletakan pengaturan terhadap elemen grafis terutama ilustrasi/gambar dan tipografi/teks. Pada perancangan media utama menggunakan grid system pada setiap halaman buku cerita agar terlihat seimbang. Grid system yang dipakai menggunakan sistem grid column yang sederhana yaitu hukum sepertiga. Margin yang dipakai juga menggunakan margin simetris antara margin kanan dan kiri buku. Perancangan buku ini menggunakan layout dengan format ilustrasi vignette layout, spot layout dan

(5)

full bleed layout. Format tersebut akan dipakai dalam perancangan halaman-halaman dalam buku cerita agar berkesan tidak monoton.

Pada perancangan dibuat dua karakter utama dalam cerita. Karakter tersebut adalah seorang anak laki-laki berusia sekolah dasar dan robot dari masa depan. Desain karakter tersebut dibuat mirip dan se-usia anak umur 6-12 tahun pada umumnya, karena karakter utama merupakan cerminan dari pembaca buku cerita Tentukan Pagimu! Sarapan Sehat dan Bergizi. Desain karakter juga dibuat dengan menyederhanakan bentuk tubuh yang lebih sederhana.

Gambar 1 Karakter Utama Sumber: dokumen penulis

Perancangan cover diperlukan untuk perancangan media utama. Ukuran bentang cover adalah 46,5 cm x 22 cm, lebar cover depan dan belakang masing-masingnya 22 cm dan punggung cover 2,5cm. Pada cover depan berisikan judul buku, ilustrasi, pencantuman jenis buku pop-up dan choose your advanture. Pada cover belakang terdapat dari teks sinopsis cerita, ilustrasi gambar, keterangan penerbit, dan code ISBN. Pada punggung cover hanya terdapat teks judul dan logo penerbit.

Berikut merupakan hasil perancangan media utama buku cerita pop-up Tentukan Pagimu! Sarapan Sehat dan Bergizi:

Gambar 2 Cover Buku Sumber: dokumen penulis

Gambar 3 Cover Dalam Sumber: dokumen penulis

Gambar 4 Panduan Membaca Sumber: dokumen penulis

Gambar 5 Halaman 1-2 Sumber: dokumen penulis

Gambar 6 Halaman 3-4 Sumber: dokumen penulis

Gambar 7 Halaman 5-6 Sumber: dokumen penulis

(6)

Gambar 8 Halaman 7-8 Sumber: dokumen penulis

Gambar 9 Halaman 9-10 Sumber: dokumen penulis

Gambar 10 Halaman 11-12 Sumber: dokumen penulis

Gambar 11 Halaman 13-14

Sumber: dokumen penulis

Gambar 12 Halaman 15-16 Sumber: dokumen penulis

Gambar 13 Halaman 17-18 Sumber: dokumen penulis

Gambar 14 Halaman 19-20 Sumber: dokumen penulis

Gambar 15 Halaman 21-22 Sumber: dokumen penulis

Gambar 16 Halaman 23-24

Sumber: dokumen penulis

Gambar 17 Halaman 25 Sumber: dokumen penulis

4. Kesimpulan

Menurut simpulan data teori media dan anak, dibutuhkan pendidikan pentingnya sarapan bergizi melalui proses pembelajaran yang dilakukan orangtua. Penanaman pentingnya kebiasaan sarapan harus dipahami oleh orangtua untuk diterapkan pada lingkungan keluarga terutama anak. Buku pop-up dalam kegunanya dapat melatih motorik anak melalui penggerakan teknik susunan kertas. Selain itu buku dapat melatih perkembangan bahasa anak karena terdapat elemen teks dalam buku cerita. Anak juga dapat melatih perkembangan kognitif dengan berpikir logis melalui konten pada media buku yang bersifat edukatif. Pemilihan media buku cerita pop-up juga diambil karena berbetuk fisik, mudah dibawa kemana-mana, dapat digunakan berulang-ulang.

(7)

Setelah melakukan proses pengamatan dan penelitian pada target primer dan sekunder maka penentuan elemen visual juga berperan penting agar buku menjadi terlihat menarik. Elemen Visual tersebut seperti ilustrasi, layout, warna dan tipografi. Dalam memilih media komunikasi visual sebagai media utama dan pendukung sebaiknya mengacu pada kebutuhan target audiens terhadap media dan efektifitas media. Menurut teori dan data, layout yang cocok untuk anak usia sekolah dasar adalah susunan elemen sederhana dan tidak rumit namun harus tetap menarik agar pesan dapat dimengerti oleh anak dengan baik dengan menuntun mata menyusuri komposisi harmonis. Ilustrasi yang efektif adalah bentuk gambar yang sederhana, praktis, mudah dimengerti, penuh warna seperti gaya ilustrasi kartun. Warna yang cocok digunakan untuk anak adalah warna-warna cerah yang menggambarkan suasana fun. Sedangkan tipografi yang cocok adalah dengan jenis huruf sanserif yang memiliki kesan simpel, modern. Karena huruf sanserif akan lebih mudah dibaca anak walaupun ukurannya kecil.

Daftar Pustaka

[1] Anggraini dan Nathalia. (2014) Desain Komunikasi Visual. Bandung: Nuansa Cendekia [2] Ibrahim, Idy Subandy. (2011). Budaya Populer Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra. [3] Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogya: Andi

[4] Yusuf, Syamsu. (2000). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Rosda Sumber Lain:

[1]Backes, Laura.(2014). Understanding Children's Book Genres, Part One. [Online]. Tersedia:

www.writeforkids.org [diakses pada tanggal 21 Februari 2015]

[2]Dewantary Ayu, Alit.(2013) Workshop up Mengamati, Mengenal dan (2014). Memahami

Pop-up.[Online]. Tersedia: www. dgi-indonesia.com [diakses pada 12 April 2015].

[3]Hardinsyah. (2013). Sarapan Sehat Salah Satu Pilar Seimbang.[Online]. Tersedia: http//pergizi.org/index.php/berita-dan-kegiatan/16-hbs-simposium.html.[diakses pada 21 Februari 2015].

[4]Pergizi. (2012). Healthy Breakfast Symposium.[Online]. Tersedia: http//pergizi.org/index.php/berita-dan

Gambar

Ilustrasi gaya kartun tersebut dipakai dalam merancang karakter dan latar tempat dalam perancangan utama
Gambar 8 Halaman 7-8  Sumber: dokumen penulis

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan lahan berupa hutan produksi terbatas, status diizinkan dan bersyarat dalam arahan pengendalian ruang, wisatawan bergerak dengan merata di setiap daerah tujuan

Untuk menjadi seorang Malim, ten- tunya perlu menjalani proses atau tahapan terlebih dahulu sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam tradisi Malim Kuda Lumping.

Homepage Infotainment ini berisikan kumpulan data dan informasi berupa berita mengenai seputar dunia hiburan, musik, film, dan informasi terbaru mengenai agenda kegiatan seputar

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan teknis sarana dan prasarana ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan tinggi di

Kecanggihan software Cakewalk merupakan kemudahan bagi para pemula dalam membuat musik karena software Cakewalk menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat dipahami oleh para

Word bayangkan saja dari mulai pengolahan, pembuatan tabel, memasukan data, pengaturan lebar tabel bahkan template tabel (table style) sudah disiapkan di aplikasi office excel

Perkembangan usaha alat-alat kebersihan ZWY cukup baik, sehingga memerlukan sistem yang dapat memudahkan pengolahan pesanan penjualan. Jumlah transaksi yang meningkat membuat usaha

dikalibrasi sesuai dengan ukuran sesungguhnyaa Berikutnya terkait dengan alat untuk mengukur besaran waktu, mereka tidak mengukur secara langsung, tetapi mereka menggunakan standar