• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESADARAN MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN ATAS TANAH DITINJAU DARI UUPA NOMOR 5 TAHUN 1960 (Studi Kasus Masyarakat Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESADARAN MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN ATAS TANAH DITINJAU DARI UUPA NOMOR 5 TAHUN 1960 (Studi Kasus Masyarakat Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KESADARAN MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN ATAS TANAH DITINJAU DARI UUPA NOMOR 5 TAHUN 1960 (Studi Kasus Masyarakat Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang

Kabupaten Simalungun)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Evaruth Saida Napitupulu NIM. 3123111018

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Evaruth Saida Napitupulu, 3123111018. Kesadaran Masyarakat Dalam Kepemilikan Atas Tanah Ditinjau Dari UUPA No. 5 Tahun 1960 Di Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat dalam mengetahui UUPA sebagai jaminan hukum dalam kepemilikan atas tanah serta untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat dalam mengurus kepemilikan atas tanahnya sesuai dengan UUPA No.5 Tahun 1960. Penelitian ini dilakukan di Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang kabupaten Simalungun. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Huta II Tiga Jadi yang berjumlah 115 Kepala keluarga dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 20% dari seluruh populasi yang ada karena jumlah populasi lebih dari 100 yaitu 23 Kepala Keluarga. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriktif kuantitatif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kesadaran masyarakat Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun sudah tinggi. Hanya saja kesadaran masyarakat dalam mendaftarkan hak milik atas tanah yang ditinggali atau dikelolah yang masih rendah. Serta, tingkat kesadaran masyarakat akan mendaftarkan tanahnya masih renadh dikarenakan biaya yang dikeluarkan dalam mengurus kepemilikan atas tanah terlalu mahal padahal tanah yang dimiliki tidak terlalu luas.

(5)

i ABSTRACT

Evaruth Saida Napitupulu, 3123111018. Awareness In Land Owners Seen From UUPA No. 5 1960 In Huta II Three So Ujung Padang District of Simalungun.

This study aims to determine how citizens in knowing the BAL as legal guarantees in land ownership as well as to determine the level of public awareness in the care of the ownership of the land in accordance with the Law No.5 of 1960. The study was conducted in Huta II Three So the District Ujung Padang district Simalungun. The population in this study is the community Huta II Three So that amounts to 115 heads of families and the sample in this study was 20% of the whole population is due to a population of more than 100, 23 heads of family. The collection of data is observation, questionnaires and data analysis used dokumentasi.Teknik is deskriktif quantitative analysis. From the results of this research is that public awareness Huta II Three So Ujung Padang District of Simalungun already high. Only public awareness in registering ownership of land occupied or managed are still low. As well, the level of public awareness is still renadh register their land due to the costs incurred in managing the ownership of land is too expensive when land owned is not too extensive.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan kasihNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Jurusan

Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Judul skripsi ini adalah Kesadaran Masyarakat Dalam Kepemilikan Atas Tanah

Ditinjau dari UUPA No. 5 Tahun 1960 Di Huta II Tiga jadi Kecamatan Ujung

Padang Kabupaten Simalungun.

Pada kesempatan ini penulis menyadari betapa besar bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak sehingga dapat membantu penulis dalam menghadapi masalah

yang timbul sejak awal sampai dapat teratasi dengan baik.

Berkat bantuan dan motivasi semua pihak dlaam penyelesaian skripsi ini,

penulis menghantarkan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu,M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dr. Reh Bungana P.A, SH, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Arief Wahyudi, SH selaku sekretaris Jurusan Pendidikan

Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Sri Hadiningrum, SH,M.Hum selaku dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan motivasi dan bimbingan kepada saya selama

(7)

iii

6. Bapak Drs. Liber Siagian,M.Si selaku dosen pembimbing Akademik yang

telah memberikan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan yang telah

membantu dalam setiap Perkuliahan.

8. Bapak Joni sebagai TU di jurusan Pendidikan Kewarganegaraan yang

telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Terima kasih kepada Panghulu Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang

Kabupaten Simalungun yang telah memerikan ijin untuk melakukan

penelitian didesa tersebut.

10. Terkhusus kepada orangtuaku Ayahanda J. Napitupulu dan Ibundaku R.

Aritonang yang tidak pernah lelah membantu dan memberikan dukungan

serta semangat baik moril maupun materil kepada penulis sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

11. Kakak dan adik-adikku, Maria Insani Napitupulu, Sarah juwita

Napitupulu, Eldo Zakaria Napitupulu serta seluruh keluarga besar

Napitupulu dan keluarga besar Aritonang yang telah banyak membantu

selama kuliah.

12. Kepada Bapak Tua Yosua Napitupulu/Br. Simanjuntak terima kasih buat

segala pengajaran serta nasihat selama tiga setengah tahun yang membuat

saya semakin menunjukkan perubahan yang lebih baik.

13. Kepada Tulang terbaik S.Aritonang/Br Gultom buat tiga setengah tahun

(8)

iv

14. Kepada Amangboru Sidabutar/br. Simangunsong terima kasih buat

bantuan dan motivasi selama penyusunan skripsi.

15. Teristimewa kepada keluarga besar UKM Resimen Mahasiswa (MENWA)

Komandan Daud Benny Simamora dan Wadan Horas Sitinjak,

Komandan/Wadan Punawirawan, senioran, rekan-rekanku (Apriadi

Saragih, Licardo Situngkir, Umar Arisandi, Royal Gultom, Repitamian

Sihombing, Risma Pasaribu, Yopendri Pinem, Andreas Situmeang,

Yosilina Siahaan, Deslina Nainggolan, Selviaris Siringoringo, Oktavia

sinabutar, Triwandi Lumbangaol, Roni Sagala) beserta junioranku, terima

kasih buat kebersamaan, motivasi dan semangatnya serta doanya selama

kuliah.

16. Kepada rekan-rekan Senat Universitas Negeri Medan periode 2015-2016

17. Kepada pengurus Himakris PPKn periode 2013-2014 terima kasih buat

kebersamaan, motivasi da semangatnya serta doanya selama ini.

18. Kepada seluruh rekan PPKN regular a 2012 yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

19. Kepada keluarga besar PPLT 2015SMP N 3 Tanah Merah Indrapura

(riris, rezki,kak agusvina, ami purba, zulfa, suryati, simi, hayana, riri,

hafizah, jonni, asnan, pandu, rioby, irham) terima kasih buat motivasi dan

semangatnya selama penyusunan skripsi ini.

20. Kepada teman-teman terbaik Grace Simbolon, Maria Purba, Eki Purba,

(9)

v

merangkap jadi teman kost selama 2 tahun terima kasih karena selalu

menemani dan memotivasi, selama perkuliahan.

21. Kepada teman satu Pembimbing Penyusunan Skripsi Helen Hutahuruk,

Nova Situmorang. Terima kasih buat kerja sama serta dukungan selama

penyusunan skripsi.

22. Kepada teman-teman yang berjuang bersama mengurus setiap berkas,

kepada Andre Sitepu, Irawati, Mince, Kak Fatimah dan yang lain yang

tidak disebutkan satu persatu.

Diatas semuanya penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang

Maha Esa yang sungguh luar biasa menyertai penulis dari awal hingga akhir

skripsi ini. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk pengembangan ilmu

pengetahuan pada umumnya, dan prestasi pada khususnya.

Hormat Saya,

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………i

KATA PENGANTAR……….ii

DAFTAR ISI………...vi

DAFTAR TABEL……….viii

BAB I PENDAHULUAN………1

A.Latar Belakang………1

B. Identifikasi Masalah...……….5

C.Pembatasan Masalah………...6

D.Rumusan Masalah………...6

E. Tujuan Penelitan……….6

F. Manfaat Penelitian………..7

BAB II KAJIAN PUSTAKA………..8

A.Kajian Teori………8

1. Implementasi Undang-undang Pokok Agraria………8

2. Hak Milik Atas Tanah………...12

3. Kewajiban Pendaftaran Atas Tanah………..23

B. Kerangka Berpikir………25

BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………28

A.Lokasi penelitian………...28

B. Populasi dan sampel……….29

1. Populasi………29

(11)

C.Variable penelitian dan defenisi operasional………30

1. Variable penelitian………...30

2. Defenisi operasional……….30

D.Teknik Pengumpulan Data………...31

E. Teknik Analisis Data………32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….33

A. Deskripsi Lokasi Penelitian………33

1. Kondisi Fisik Wilayah………..33

2. Kondisi Non Fisik Wilayah………..33

B. Data Hasil Penelitian………..34

C. Pembahasan Hasil Penelitian……….53

1. Pemahaman masyarakat dalam mengetagui UUPA No. 5 Tahun 1960 Sebagai Jaminan Hukum Di Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun………...53

2. Tingkat Kesadaran Masyarakat DAlam Mengurus Kepemilika Atas Tanahnya Di Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun………..55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………59

A. Kesimpulan………59

B. Saran………...60

DAFTAR PUSTAKA………62

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Badan Pertanahan mensosialisasikan UUPA No. 5 Tahun 1960 di Huta II

Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun

Tabel 2: Keberadaan UUPA No. 5 Tahun 1960 Pasal yang mengatur cara

pendaftaran hak milik atas tanah yang terdapat dalam Pasal 19 ayat (1)

Tabel 3: Setuju bahwa dengan mendaftarkan Hak Milik atas tanah dapat

memperkuat kepemilikan hak atas tanah

Tabel 4: Perlu diadakan pendaftaran Hak Milik atas tanah

Tabel 5: Pernah mengurus sertifikat tanah

Tabel 6: Perlu dilakukan penyuluhan hukum mengenai fungsi dan pentingnya

sertifikat Hak Milik atas tanah

Tabel 7: Sudah memiliki sertifikat atas tanah yang dimiliki

Tabel 8: Mengerti syarat-syarat pendaftaran Hak Milik atas tanah

Tabel 9: Proses Pendaftaran Tanah yang dimiliki dilakukan pengukuran,

perpetaan, dan pembukuan tanah

Tabel 10: Kendala yang dihadapi dalam proses Pendaftaran Tanah

Tabel 11: Pernah mengalami sengketa kepemilikan atas tanah

Tabel 12: Mendaftarkan kepemilikan atas tanah karena keinginan atau kesadaran

sendiri

Tabel 13: Setuju dengan dibuatnya ketentuan peraturan yang mengatur tentang

kepemilikan atas tanah

Tabel 14: Peran Kepala Desa dalam mensosialisasikan pendaftaran Hak Milik

atas tanah kepada masyarakat

Tabel 15: Peran kepala desa setempat untuk menyelesaikan sengketa yang ada di

Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah merupakan unsur penting dalam kehidupan karena setiap manusia

membutuhkan tanah sebagai tempat tinggal maupun sebagai tempat usaha.

Kebutuhan akan tanah dewasa ini semakin meningkat dengan bertambahnya

jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan lain yang berhubungan dengan

tanah. Begitu pentingnya tanah bagi setiap orang sehingga membutuhkan

kepastian hukum atas kepemilikan tanah tersebut.

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33

ayat (3) menentukan bahwa, “ bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat”. Hal inilah yang menjadi alasan terbentuknya

Undang-Undang Pokok Agraria. Ketentuan ini bersifat imperatatif, yaitu mengandung

perintah kepada Negara agar bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya, yang diletakkan dalam penguasaan Negara itu dipergunakan untuk

mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian,

tujuan dari penguasaan oleh Negara atas bumi, air, dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya adalah untuk mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat Indonesia.

Dalam UUPA No.5 Tahun 1960 Pasal 4 yang berisi, “atas dasar hak

menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2 ditentukan adanya

(14)

2

diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun

bersama-sama dengan orang-orang lain serta badan-badan hukum”.

Hak-hak atas tanah yang dimaksud diatas adalah ;

a. Hak milik

b. Hak guna usaha

c. Hak guna bangunan

d. Hak pakai

e. Hak sewa

f. Hak membuka tanah

g. Hak memungut hasil hutan

h. Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut di atas yang

akan ditetapkan dengan Undang-undang, serta hak-hak yang sifatnya

sementara sebagai yang disebutkan dalam Pasal 53.

Hak milik sangat penting bagi manusia untuk dapat melaksanakan hidupnya

di dunia. Semakin tinggi nilai hak milik atas suatu benda, semakin tinggi pula

penghargaan yang diberikan terhadap benda tersebut. Tanah adalah salah satu

milik yang sangat berharga bagi umat manusia, demikian pula untuk bangsa

Indonesia.

Untuk tujuan tersebut oleh pemerintah perlu ditindak lanjuti dengan

penyediaan perangkat hukum tertulis yang mendukung kepastian hukum serta

selanjutnya dengan perangkat peraturan yang ada dilaksanakan penegakan hukum

berupa penyelenggaraan mengenai kepemilikan/penguasaan atas tanah dalam

(15)

3

oleh hukum dan pada umumnya memberi kewenangan kepada pemegang hak

untuk menguasai secara fisik tanah yang dimiliki, misalnya pemilik tanah

mempergunakan atau mengambil manfaat dari tanah yang dimiliki namun tidak

diserahkan kepada pihak lain.

Dengan demikian dalam sebuah Negara perlu dibuatnya kepemilikan atas

tanah yang telah memberikan manfaat dan kegunaan dalam berbagai aspek

kehidupan pada pemiliknya, baik dalam ekonomi, sosial termasuk juga dalam

hubungannya dengan pembangunan.

Badan pertanahan nasional merupakan lembaga pemerintahan yang

mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan.

Dimana BPN melakukan tugasnya dengan mensertifkasi tanah yang digunakan

masyarakat agar menjadi hak milik pribadi maupun kelompok. Dengan kata lain

BPN mengatur tentang pendaftaran hak milik atas tanah perorangan atau

kelompok.

Menurut Pasal 9 Peraturan No.24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah,

yang bisa menjadi objek pendaftaran tanah adalah :

a. Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, dan hak pakai

b. Tanah hak pengelolahan c. Tanah wakaf

d. Hak milik atas satuan rumah susun e. Hak tanggungan

f. Tanah Negara

Pada kenyataannya, ternyata di dalam masyarakat masih terdapat dualistik

(bersumber pada hukum adat dan hukum barat) yang menimbulkan berbagai

(16)

4

dilakukan konvensi menjadi hak atas tanah menurut UUPA. Dan bila masih ada

masyarakat yang tidak mendaftarkan tanahnya berdasarkan UUPA maka yang

akan dirugikan adalah pemilik tanah karena dia akan kehilangan hak miliknya atas

tanah tersebut. Sehingga tujuan dibuatnya pendaftaran akan hak tanah dalam

UUPA adalah agar setiap masyarakat memiliki kepastian hukum dan perlindungan

hukum dalam kepemilikan akan tanah atau membuat surat tanda bukti yang sah

(sertifikat tanah) sebagai pembuktian yang kuat di mata hukum.

Di huta II Tiga Jadi kesadaran masyarakat dalam mengurus surat keterangan

atas tanah bisa dikatakan sudah tinggi, hanya saja kendala yang dihadapi

masyarakat di daerah tersebut adalah terlalu mahalnya dana yang harus

dikeluarkan dalam mengurus sertifikat tanah yang mana pada kenyataannya juga

ukuran tanah yang dimiliki pun tidak terlalu besar dan tanah masyarakat sekitar

susunannya kurang bagus karena ada yang memencar sehingga ketika ingin

mengurus surat keterangan tanah sangat membingungkan bagi masyarakat serta

penghasilan masyarakat yang sedikit karena mayoritas masyarakat huta II Tiga

Jadi adalah berprofesi sebagai petani.

Upaya pemerintah setempat menggunakan Prona (Proyek Operasi Nasional

Agraria) yang merupakan program yang dijalankan setiap tahunnya oleh

pemerintah kabupaten Simalungun yaitu dengan cara mengajak masyarakat untuk

setidaknya memiliki surat keterangan atas tanah yang memiliki kekuatan hukum.

Namun demikian masih banyak masyarakat yang tidak mau mengurus surat

keterangan tanahnya karena dana yang terlalu mahal dalam mengurus surat

(17)

5

sehingga dalam mengurusnya kepala desa setempat harus mendata setiap tanah

masyarakat untuk di buat surat keterangan atas tanah. Hanya saja Prona yang di

buat untuk masyarakat ekonomi lemah malah tidak membantu masyarakat karena

biaya dalam mengurus surat keterangan atas tanah masih tetap sangat mahal

karena mayoritas masyarakat yang petani.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis merasa perlu untuk

melakukan penelitian terhadap Kesadaran Masyarakat Dalam Kepemilikan

Atas Tanah Ditinjau Dari UUPA No. 5 Tahun 1960 Di Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka identifikasi

masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Implementasi UU Pokok Agraria No.5 Tahun 1960 terhadap kesadaran

masyarakat dalam kepemilikan atas tanah

2. Upaya kepala desa dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk

mengurus kepemilikan atas tanahnya

3. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengurus kepemilikan atas

tanahya.

4. Kendala yang dihadapi masyarakat dalam kepemilikan hak atas tanah di

(18)

6

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian, agar

penelitian terarah dan juga tidak luas. Untuk menghindari pembahasan yang

terlalu luas dan hasil yang mengambang, maka yang menjadi pembatasan masalah

dalam penelitian ini adalah melihat kesadaran masyarakat dalam mengetahui

UUPA No.5 Tahun 1960 sebagai jaminan dalam kepemilikan atas tanah dan

mengetahui tingkat kesadaran masyarakat dalam mengurus surat kepemilikan atas

tanah yang dimiliki.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatas masalah diatas maka peneliti merumuskan beberapa

rumusan masalah yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Bagaimana pemahaman masyarakat mengetahui UUPA No. 5 Tahun

1960 sebagai jaminan hukum kepemilikan atas tanah?

2. Bagaimana tingkat kesadaran masyarakat dalam mengurus kepemilikan

atas tanahnya?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat mengetahui UUPA No. 5

Tahun 1960 sebagai jaminan hukum kepemilikan atas tanah

2. Untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat dalam mengurus

(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, adapun yang menjadi manfaat dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut ;

1. Bahan masukan bagi masyarakat dalam upaya melindungi kepemilikan

hak atas tanah yang sah di mata hukum.

2. Bahan masukan bagi pemerintah dan instansi terkait dalam upaya

menerapkan UUPA No.5 Tahun 1960 di lingkungan masyarakat.

3. Menambah wawasan dan pengalaman penulis serta sebagai salah atu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

(20)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan peneliti yang telah dilakukan dalam penelitian ini

maka diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Dalam mensosialisasikan UUPA No. 5 Tahun 1960 merupakan salah

satu hal yang wajib dilakukan BPN maupun pemerintah desa guna

mengajak atau menyadarkan masyarakat akan keberadaan UUPA yaitu

sebagai jaminan hukum dalam kepemilikan hak atas tanah. Dalam

masyarakat Huta II Tiga Jadi, tingkat kesadaran masyrakat akan

keberadaan UUPA sudah tinggi hanya saja kesadaran dalam

medaftarkan hak milik atas tanah yang ditinggali atau dikelolah yang

masih rendah. Hal tersebut terjadi karena biaya yang dikeluarkan terlalu

maha, padahal tanah yang dimiliki tidak terlalu luas serta letak tanah

yang menyebar sehingga membingungkan masyarakat dalam mengurus

kepemilikan hak atas tanahnya. Apakah harus memiliki satu sertifikat

atau setiap tanah memiliki sertifikat yang berbeda.

2. Tahu akan keberadaan UUPA No. 5 Tahun 1960 belum tentu menjamin

bahwa masyarakat akan mendaftarkan hak milik atas tanahnya. Hal

tersbut dapat kita lihat di masyarakat Huta II Tiga Jadi. Pemahaman

atau pengetahuan mereka akan UUPA sudah tinggi hanya saja ketika

ditanya mengenai kesadaran mayarakat dalam mendaftarkan hak milik

(21)

60

Penghasilan yang dimiliki masyarakat Huta II Tiga Jadi adalah

kebanyakan berasal dari hasil bertani. Sehingga dalam mengurus

kepemilikan hak atas tanah masyarakat banyak yang tidak mampu

dikarenakan biaya yang terlalu mahal serta dana yang dimiliki

masyarakat yang tidak cukup.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan sebagai berikut:

1. Kepada BPN Kabupaten/Kota maupun Pemerintah Desa setempat

seharusnya dalam mensosialisasikan mengenai keberadaan UUPA No.5

Tahun 1960 seharusnya saling bekerja sama sehingga seluruh

masyarakat tahu akan keberadaan UUPA yang mengatur tentang

pertanahan. Bukan hanya BPN dan pemerintahan desa setempat saja,

masyarakat juga seharusnya mencari tahu akan adakah Undang-undang

yang mengatur tentang pertanahan yang dapat menjamin kepastian

hukum kepemilikan hak atas tanah. Sehingga bisa terlihat bahwa baik

BPN maupun Pemerintah setempat serta masyarakat saling bekerja

sama dalam mensosialisasikan keberadaan UUPA dalam diri

masyarakat.

2. Kepada Pemerintah juga, dalam melakukan upaya dalam mengajak

masyarakat agar sadar dalam mendaftarkan kepemilikan hak atas

tanahnya seharusnya meringankan beban biaya yang terlalu mahal yang

(22)

61

Seharusnya kegiatan Prona yang dilakukan semakin meningkatkan

minat masyarakat dalam mendaftarkan kepemilikan ats tanahnya.

Hanya saja yang didapat dilapangan tetap saja biaya yang dikeluarkan

tidak jauh berbeda seperti biaya dalam mengurus kepemilikan hak atas

tanah tanpa adanya kegiatan Prona. Sehingga kegiatan yang ditujukan

untuk membantu masyarakat ekonomi lemah tidak ada artinya atau

tidak dirasakan masyarakat manfaat apa yang didapat dengan kegiatan

tersebut. Kalau solusi tersebut tidak dijalankan, mungkin ada solusi lain

yang diterapkan atau yang diberikan pemerintah.

Dalam hasil penelitian ini, peneliti buat hanya semata-mata agar setiap pembaca dapat mengerti akan kebaradaan UUPA No. 5 Tahun 1960 sebagai jaminan

(23)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikuntoro, Suharsimi, 2006. Prosedur penelitian dan suatu pendekatan praktik

(edisi revisi VI). Jakarta : Rineke Cipta

Ariska Dewi, 2008. Peranan Kantor Pertanahan Dalam Mengatasi Pemilikan

Tanah Absenteel Guntai Di Kabupaten Banyumas. Fakultas Hukum.

UNDIP.

Ediwarman, 2003. Perlindungan Hukum Bagi Korban Kasus-Kasus

Pertanahan. Medan : Pustaka Bangsa Press.

Erwiningsih, Winahyu. 2009.”Pelaksanaan Pengaturan Hak Menguasai Negara

atas Tanah Menurut UUD 1945”. Vol: 16; Edisi Khusus Oktober.

Harsono, Boedi, 2003. Menuju Penyempurnaan Hukum Tanah Nasional.

Jakarta : Universitas Trisakti.

Makaroa, Taufik, 2004. Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata. Jakarta : Rineke

Cipta.

Mukti, Affandi. 2006. Pokok-Pokok Bahasan Hukum Agraria. Medan : USU

Press.

Noor,Juliansyah, 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta : Prenada Media Group

Salim, 2001. Pengantar hukum perdata tertulis (BW). Jakarta : Sinar Grafika.

Saleh, Wantjik. 1977. Hak Anda Atas Tanah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Saleh, Wantjik. 1982. Hak Anda Atas Tanah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Siregar Ansari, Tampil, 2001. Undang-Undang Pokok Agraria Dalam Bagan.

Medan : Kelompok Studi Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum USU.

(24)

63

Santoso, Urip. 2008. “Hukum Agraria Dan Hak-Hak Atas Tanah”. Jakarta: Kencana

Sutedi, Adrian, 2008. Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya. Jakarta :

Sinar Garfika.

Supriyanto. 2008.”Implementasi Kebijakan Pertanahan Nasional”. Vol; 8 Nomor 3; Edisi 3 September.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III

Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-undang Pokok Agraria No.5 Tahun 1960

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Referensi

Dokumen terkait

Di kabupaten Ponorogo luas tanaman tembakau mencapai 503 hektar yang tersebut di 10 kecamatan dengan 4 jenis tembakau yang ditanam oleh petani tembakau di musim

Didalam tugas ini, mahasiswa akan diberi worksheet yang berisi contoh data perubahan lahan dan contoh data cadangan karbon berikut dengan matriks kosong yang

Tesis yang berjudul “Peranan Panitia Pengawas Pemilu Kota Medan Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013” ini membahas tentang

Sesuai dengan suatu kelayakan hidup yang ada pada daerah batubara maka kebutuhan hidup layak yang ada dikabupaten batu bara harus dipenuhi oleh perusahaan dan sesuai dengan

Tingkat pencemaran fenol pada 16 contoh terdeteksi lebih tinggi dari nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Pemerintah RI untuk perairan sebesar 0,002 mg/L. Tingkat pencemaran

Para pihak dapat meninjau kembali atau merubah setiap bagian dari Memorandum Saling Pengertian ini dengan persetujuan tertulis dan perubahan tersebut akan mulai

berdasarkan tiga ranah tersebut. Harapan setelah siswa mempelajari materi pada produk yang dikembangkan yaitu siswa dapat secara mandiri meningkatkan motivasi belajar

Berdasarkan hasil analisis skalogram dan indeks sentralitas yang dilakukan dengan menggunakan 30 jenis fasilitas yang dijadikan sebagai indikator terdapat 5