• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN Vol. 4 No. 1, 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISSN Vol. 4 No. 1, 2016"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 2338-8633

Vol. 4 No. 1, 2016

(2)

DIPUBLIKASIKAN OLEH

PS. S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA (IPW) FAKULTAS PARIWISATA, UNIVERSITAS UDAYANA (UNUD)

Jurnal Industri Perjalanan Wisata (IPTA) merupaka jurnal online (e-journal) yang terbit dua kali dalam setahun (bulan Juli dan bulan Desember) yang diterbitkan oleh PS. S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata UNUD. Jurnal IPTA diterbitkan sebagai wadah karya ilmiah serta media komunikasi dan informasi ilmiah terkait industri perjalanan wisata. Jurnal ini memuat tentang hasil ringkasan penelitian, survei dan tulisan ilmiah popular

industri perjalanan wisata. Redaksi menerima sumbangan tulisan para ahli, staf pengajar perguruan tinggi, praktisi, mahasiswa yang peduli terhadap pengembangan industri perjalanan wisata. Redaksi dapat menyingkat

atau memperbaiki tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah maksud dan isinya.

SUSUNAN PENGURUS JURNAL IPTA Penanggung Jawab

Drs. I Made Sendra, M.Si. (Dekan Fakultas Pariwisata UNUD)

Penasehat

Ni Ketut Arismayanti, SST.Par., M.Par. (Wakil Dekan I Fakultas Pariwisata UNUD) I GPB. Sasrawan Mananda, SST.Par., MM., M.Par. (Wakil Dekan II Fakultas Pariwisata UNUD)

I GN. Widyatmaja, SST.Par., M.Par. (Wakil Dekan III Fakultas Pariwisata UNUD) I Made Kusuma Negara, SE., M.Par. (Ketua PS. S1 IPW Fakultas Pariwisata UNUD) Luh Gede Leli Kusuma Dewi, S.Psi., M.Par. (Sekretaris PS. S1 IPW Fakultas Pariwisata UNUD)

Ketua

Luh Gede Leli Kusuma Dewi, S.Psi., M.Par.

Sekretaris

Ni Putu Eka Mahadewi, SE.Ak., M.Par.

Penyunting Ahli (Mitra Bebestari)

▪ Prof. Adnyana Manuaba, M.Hons.F.Erg.S.FIPS,SF. Universitas Udayana

▪ Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA. Universitas Udayana ▪ Prof. Dr. Michael Hichcoch

University of North London ▪ Prof. Dae-Sik Je, M.Pd. Young San University – Korsel.

▪ Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch. Ph.D. Universitas Gajah Mada

▪ Prof. Dr. Ir. I Gede Pitana, M.Sc. Universitas Udayana

▪ Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS. Universitas Udayana

▪ Dr. Hans-Henje Hild SES Bonn – Germany

Penyunting Pelaksana

▪ Drs. I Ketut Suwena, M.Hum. ▪ Dra. Ni Made Oka Karini, M.Par.

▪ Drs. I Made Sendra, M.Si. ▪ I Made Kusuma Negara, SE., M.Par.

▪ I Putu Sudana, A.Par., M.Par. ▪ Dr. I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par. ▪ I GPB. Sasrawan Mananda, SST.Par., M.Par.

Dr. I Nyoman Sudiarta, SE., M.Par. Ni Made Sofia Wijaya, SST.Par., M.Par., Ph.D.

I GA. Susrami Dewi, SST.Par., M.Par. Putu Agus Wikanatha, SST.Par., M.Par.

Yohanes Kristianto, S.Pd., M.Hum. I Wayan Darsana, SS., M.Par. Ni Wayan Citra Juwita, SH., M.Par.

Tata Usaha dan Pemasaran

▪ I Wayan Darma Santosa, SE ▪ I Wayan Sudarma, SH.

▪ I Gusti Putu Setiawan, SH. ▪ Luh Yuni Artini

ALAMAT PENYUNTING DAN TATA USAHA

Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Jl. Dr. R. Goris 7 Denpasar Bali, Telp/Fax : 0361-223798

Email : [email protected]

Website : http://www.ojs.unud.ac.id/index.php/pariwisata Cover Depan Jurnal IPTA : www.bing.com (2012)

(3)

PENGANTAR REDAKSI JURNAL IPTA

Harus diakui pariwisata sudah banyak memberikan manfaat ekonomi bagi suatu daerah seperti Bali. Terlebih Bali yang sudah terkenal hingga ke mancanegara dengan berbagai julukan dari yang eksotis hingga fantastis. Bali merupakan destinasi utama pariwisata di Indonesia dan bahkan di dunia. Pulau Bali terkenal di seluruh dunia karena memiliki daya tarik adat-istiadat, tradisi maupun destinasi wisata yang beraneka ragam. Permasalahannya adalah ketika pariwisata tidak berkembang secara merata dan terjadinya persaingan kompetitif pasar pariwisata dunia. Menyikapi permasalahan tersebut banyak alasan yang sering dijadikan kambing hitam. Mulai dari kebijakan, infrastruktur, teknologi, lingkungan hingga sumber daya manusia. Betapa sulitnya memang mewujudkan daya tarik wisata berlandaskan kepada pariwisata berkelanjutan. Entah pariwisata berkelanjutan sebagai konsep, teori atau bahkan aplikasi hingga saat ini pariwisata berkelanjutan tetap menjadi tantangan bagi komponen pariwisata lokal, regional, nasional bahkan mungkin di tingkat internasional.

Melalui karya-karya ilmiah yang tersaji dalam jurnal terbitan kali ini, semoga dapat menjawab tantangan ke depan dunia pariwisata yang senantiasa dinamis.

Denpasar, Juli 2016 Redaksi

(4)

PERSYARATAN NASKAH UNTUK JURNAL IPTA

1. Naskah dapat berupa hasil penelitian atau kajian pustaka yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris (abstrak bahasa Inggris). Abstrak tidak lebih dari 250 kata dengan disertai 3-5 istilah kunci (keywords). Naskah berupa ketikan asli dan CD dengan jumlah maksimal 15 halaman ketikan A4 spasi 1½, kecuali abstrak, tabel dan kepustakaan.

3. Naskah ditulis dengan batas 2,5 cm dari kiri dan 2 cm dari tepi kanan, bawah dan atas.

4. Judul singkat, jelas dan informatif serta ditulis dengan huruf besar. Judul yang terlalu panjang harus dipecah menjadi judul utama dan anak judul.

5. Nama penulis tanpa gelar akademik, alamat e-mail dan asal instansi penulis ditulis lengkap.

6. Naskah hasil penelitian terdiri atau judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode, hasil dan pembahasan, simpulan dan saran serta kepustakaan.

7. Naskah kajian pustaka terdiri atas judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, masalah, pembahasan, simpulan dan saran serta kepustakaan.

8. Tabel, grafik, histogram, sketsa dan gambar harus diberi judul serta keterangan yang jelas.

9. Dalam mengutip pendapat orang lain, dipakai sistem nama penulis dan tahun. Contoh : Astina (1999); Suwena et al. (2001).

10. Kepustakaan memakai “harvard style” disusun menurut abjad nama penulis tanpa nomer urut.

a. Untuk buku : nama pokok dan inisial pengarang, tahun terbit, judul, jilid, edisi, tempat terbit dan nama penerbit.

Picard, Michael. 1996. Cultural Tourism and Touristic Culture. Singapore: Archipelago Press.

b. Karangan dalam buku : nama pokok dari inisial pengarang, tahun terbit, judul karangan, inisial dan nama editor : judul buku, hal permulaan dan akhir karangan, tempat terbitan dan nama penerbit. McKean, Philip Frick. 1978. “Towards as Theoretical analysis of

Tourism: Economic Dualism and Cultural Involution in Bali”. Dalam Valena L. Smith (ed). Host and Guests: The Antropology of Tourism. Philadelphia : University of Pensylvania Press.

c. Untuk artikel dalam jurnal: nama pokok dan inisial pengarang, tahun, judul karangan, singkatan nama majalah, jilid (nomor), halaman permulaan dan akhir.

(5)

Pitana, I Gde. 1998. “Global Proces and Struggle for Identity: A Note on Cultural Tourism in Bali, Indonesia” Journal of Island Studies, vol. I, no. 1, pp. 117-126.

d. Untuk Artikel dalam format elektronik : Nama pokok dan inisial, tahun, judul, waktu, alamat situs.

Hudson, P. (1998, September 16 - last update), "PM, Costello liars: former bank chief", (The Age), Available: http://www.theage.com.au/daily/980916/news/news2.html (Accessed: 1998, September 16).

11. Dalam tata nama (nomenklatur) dan tata istilah, penulis harus mengikuti cara penulisan yang baku untuk masing-masing bidang ilmu.

12. Dalam hal diperlukan ucapan terima kasih, supaya ditulis di bagian akhir naskah dengan menyebutkan secara lengkap : nama, gelar dan penerima ucapan.

(6)

D A F T A R I S I

COVER, EDITOR, PENGANTAR REDAKSI, DAN DAFTAR ISI PDF

Redaksi Jurnal IPTA i-vii

PERENCANAAN PAKET WISATA SPIRITUAL DI KAWASAN TAMAN

NASIONAL GUNUNG RINJANI PDF

I Komang Deya Pradnyana, I Made Sendra, I Putu Sudana 1-7

PENGEMASAN PAKET WISATA CITY TOUR BERBASIS BUDAYA DI KOTA

DENPASAR BALI PDF

I Wayan Ary Mahendra Putra, I Made Kusuma Negara, I Putu

Sudana 8-12

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA PADA DIVISI OPERASIONAL DI

PT. ASIALINK HOLIDAYS SANUR, BALI PDF

Mardi Ulises Simanjuntak, I Made Kusuma Negara, I GPB

Sasrawan Mananda 13-19

MODEL KEMASAN PAKET WISATA BATUR GLOBAL GEOPARK MENUJU

PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KINTAMANI PDF

I Made Darmaja, I Ketut Suwena, I Made Sendra 20-25

STUDI EKSPLORASI PARIWISATA SPIRITUAL DI SENTRA PARIWISATA UBUD, GIANYAR (STUDI KASUS DI UBUD BODYWORK CENTRE DAN YOGA BARN)

PDF

I Wayan Putra Aditya, I Ketut Suwena, I Putu Sudana 26-31

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMANDU WISATA DI DESA WISATA PINGE, KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN

PDF

I Kadek Edi Dana Arta, Ni Made Eka Mahadewi, Luh Gede Leli Kusuma Dewi

32-36

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PANTAI PANDAWA, KABUPATEN BADUNG, DESA KUTUH, KUTA SELATAN

PDF

Robertus San, Ni Made Oka Karini, I GPB Mananda 37-42

KARAKTERISTIK, MOTIVASI DAN AKTIVITAS WISATAWAN ASIA DI

KELURAHAN UBUD PDF

Axel Christine Pratama, I GPB Sasrawan Mananda, I Nyoman

Sudarta 43-48

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN DOMESTIK PENGGUNA LOW COST CARRIER PADA MASKAPAI PENERBANGAN LION AIR DI BANDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI

PDF

Roels Ni Made Sri Puspa Dewi, Ni Made Oka Karini, Ni Putu Eka

(7)

STRATEGI PROMOSI BANYUWANGI SEBAGAI DESTINASI WISATA

(STUDI KASUS PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA) PDF

Chintiya Betari Avinda, I Nyoman Sudiarta, Ni Made Oka Karini 55-60

STRATEGI PENGEMBANGAN KUTA LOMBOK SEBAGAI DESTINASI

PARIWISATA PDF

Ander Sriwi, I Nyoman Sudiarta, N Putu Eka Mahadewi 61-65

PERENCANAAN PAKET WISATA BUDAYA DI DESA KESIMAN KECAMATAN

DENPASAR TIMUR PDF

I Made Pradnya Sutara, I Ketut Suwena, I Wayan Suardana 66-73

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA MELALUI MEDIA ONLINE DI

TRULY ASIA TOUR AND TRAVEL PDF

Ade Prawita Sari, I Made Kusuma Negara, I Wayan Suardana 74-78

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG WISATAWAN

MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TIKET PESAWAT MELALUI MOBILE BOOKING PADA SITUS TRAVELOKA.COM

PDF

Erni Muliana, I Made Kusuma Negara, Luh Gede Leli Kusuma Dewi

79-85

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN DI MBA TOUR & TRAVEL PDF

Putu Putri Susanti, I Nyoman Sudiarta, I Made Kusuma Negara

86-90

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI

PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL PDF

Si Gede Ngurah Bramantya Agustiano, I Made Kusuma Negara, I Wayan Suardana

91-95

PENGARUH FAKTOR KUALITAS PELAYANAN BIRO PERJALANAN WISATA TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN PADA PAKET WISATA BULAN MADU KE BALI

PDF

Dwi Widya Mandasari, I Ketut Suwena, I Wayan Suardana 96-100

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPULSE BUYING WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP PRODUK PARIWISATA DI BIRO PERJALANAN WISATA BALI

PDF

(8)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN PEMANDU WISATA DI DESA WISATA PINGE,

KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN

I Kadek Edi Dana Arta Ni Putu Eka Mahadewi Luh Gede Leli Kusuma Dewi Email : [email protected]

PS. S1 Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pariwisata UNUD

ABSTRAK

Kualitas pelayanan pemandu wisata di Desa Wisata Pinge akan berdampak terhadap kepuasan wisatawan yang berkunjung ke desa wisata pinge. Sehingga, kualitas pelayanan pemandu wisata menjadi tolak ukur dalam menentukan kepuasan wisatawan. Rumusan masalah yang diangkat adalah (1) bagaimana persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas pelayanan pemandu wisata di Desa Wisata Pinge, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, kuesioner dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa wisatawan merasa kurang puas terhadap kualitas pelayanan pemandu wisata di desa wisata pinge, dengan tingkat kesesuaian sebesar 97,04%, dengan rata-rata tingkat kepentingan 4,19 yang berarti penting dan rata-rata tingkat kinerja sebesar 4,00 yang berarti penting sedangkan faktor-faktor yang dianggap penting dan perlu mendapat prioritas dengan tingkat kesesuaia yang kecil adalah Perhatian pemandu wisata terhadap keinginan dan kebutuhan wisatawan, kelengkapan perlengkapan pamandu wisata ( air dan pengeras suara), Inisiatif pemandu wisata dalam mengantisipasi masalah dan hambatan yang mungkin didapat selama dalam pemanduan, keandalan pemandu wisata dalam memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang diberikan pada wisatawan. Kata Kunci : Desa Wisata Pinge, Kepuasan Wisatawan, Kepuasan Wisatawan Mancanegara, Kualitas Pelayanan Pemandu Wisata.

LATAR BELAKANG

Keberadaan Provinsi Bali sebagai daerah tujuan wisata didukung oleh keunikan adat istiadat dan budaya yang ada di Pulau Bali yang bernafaskan Agama Hindu sebagai agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat di Pulau Bali Serta alam di Pulau Bali yang masih asri dan indah turut serta menjadi modal utama di dalam pengembangan kepariwisataan di Pulau Bali hingga kini. Dari delapan kabupaten dan satu kota madya di Provinsi Bali, ada satu yang fokus mengembangkan daya tarik wisata alam yang dimiliki, yaitu Kabupaten Tabanan, Kabupaten Tabanan juga dikenal sebagai lumbung padi di Provinsi Bali,

dengan luas wilayah sebesar 839,33 km! dan

dengan jumlah penduduk sebanyak 495.550 jiwa yang umumnya berprofesi sebagai petani.

Kabupaten Tabanan selain fokus

ini juga mengembangkan Desa

wisata,menurut penuturan Wayan Adnyana

selaku kepala Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Tabanan terdapat 8 Desa Wisata yang dikembangkan oleh

pemerintah Kabupaten Tabanan yaituDesa

Wisata Pinge Tua, Antapan, Sudimara, Kerobokan, Mekar Sari, Jatiluwih, Tegal lingga dan Desa Wisata Belimbing, namun baru Desa Wisata Pinge yang mampu berkembang dan menarik minat wisatawan yang berkunjung, Desa Pinge yang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yang cukup terkenal karena memiliki pemandangan yang indah dan terletak pada jalur wisata menuju Jatiluwih adapun Agent Perjalanan Wisata yang berkerjasama dengan Desa Wisata Pinge yaitu

(9)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

33 Kampung Kita, dan Awiwa Experience,

pemandu dari Agen Perjalanan Wisata inilah yang menangani seluruh kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan saat berkunjung ke Desa Wisata Pinge. Untuk itu diketahui bagaimana persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas pelayanan pemandu wisata di Desa Wisata Pinge, Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan.

Konsep-konsep yang digunakan adalah konsep persepsi, Persepsi dalam bahasa inggris “ Perseption“ didefinisikan sebagai suatu tanggapan terhadap sesuatu dengan jalan asosiasi dengan ingatan tertentu. Echol (dalam I Gede Marheddy Eka Saputra.10: 2012). Konsep pelayanan, pelayanan merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Dengan kata lain pelayanan merupakan suatu komoditas yang dapat dijual kepada orang lain Tjiptono (dalam Aditya Hermawan, 2013:11). Desa wisata adalah suatu bentuk inegrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku Wiendu (dalam Perbawa Andika. 1993 : 28).

Kualitas Pelayanan

berpusat

pada

upaya

pemenuhan

kebutuhan dan keinginan pelanggan serta

ketapatan

penyampaian

untuk

mengimbangi

harapan

pelanggan

Nasutioan

(dalam

Ayu

Bismayani,

2006:20). Kepuasan pelanggan merupakan

suatu

hal

yang

menjadi

harapan

perusahaankhususnya dibidang hospitaliti.

Kepuasan diperoleh apabila kebutuhan dan

keinginan pelanggan terpenuhi, sedangkan

keinginan dan kebutuhan manusia selalu

berubah dan tidak ada batasnya

Oliver

(dalam suwintari eka. 2006 : 16).

METODE

Desa Wisata Pinge terletak di " Desa Baru " Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan sekitar 40 kilometer utara Denpasar, Pinge Village merupakan bagian dari kabupaten Marga yang terletak 17 km di sebelah utara Kabupaten Tabanan, luas wilayah Desa Wisata Pinge Tua yaitu 240,75 Ha yang meliputi : Fasilitas umum dengan luas 5,75 Ha, sawah dengan luas 105 Ha dan tegalan dengan luas 120 Ha dengan batas Desa pekraman yaitu :

sebelah utara desa pakraman Tegeh, sebelah selatan Tegal Sepit, sebelah barat Pangkung Bangka dan sebelah Timur Tukad Yeh Kajang.

Definisi Oprasional Variabel yang digunakan adalah bukti langsung (tangible), empati (empathy), keandalan (reability), daya tangkap (responsiveness) dan jaminan (assurance).

Terdapat dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, kemudian sumber data yaitu data primer dan data skunder, dan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara mendalam, penyebaran kuesioner, studi kepustakaan dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kuantitatif. HASIL

Letak Indikator Kualitas pelayanan Pemandu Wisata Dalam Diagram

Kartesius

Hasil dari diagram kartesius menunjukkan indikator yang berada di Kuadran A yaitu

a. Perhatian pemandu wisata terhadap keinginan dan kebutuhan wisatawan. b. Kelengkapan perlengkapan pamandu

wisata ( air dan pengeras suara)

c. Inisiatif pemandu wisata dalam mengantisipasi masalah dan hambatan yang mungkin didapat selama dalam pemanduan.

d. Keandalan pemandu wisata dalam memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang diberikan pada wisatawan.

(10)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

Kuadran B yaitu:

a. Inisiatif pemandu wisata dalam membantu wisatawan.

b. Kerapian penampilan pemandu wisata. c. Kemampuan pemandu wisata dalam

menjaga keamanan barang berharga wisatawan.

d. Kemampuan pemandu wisata dalam menimbulkan rasa percaya diri, aman dan nyaman pada diri wisatawan.

Kuadran C yaitu:

a. Perhatian pemandu wisata terhadap pertanyaan dari wisatawan.

b. Perhatian pemandu wisata terhadap keinginan dan kebutuhan wisatawan. c. Keandalan pemandu wisata dalam

memenuhi keinginan dan kebutuhan wisatawan.

d. Keandalan pemandu wisata dalam prosedur penarimaan wisatawan dan saat pemanduan wisatawan.

e. Ketepatan dan kesesuaian waktu pemandu wisata saat melakukan kegiatan wisata. f. Inisiatif pemandu wisata dalam

memenuhi permintaan khusus dari wisatawan.

g. Kesopanan dan keramahan pemandu wisata dalam pemanduan.

Kuadran D yaitu:

a. Kemampuan berbahasa pemandu wisata dalam berbahasa asing, khususnya dalam berbahasa inggris.

b. Pengetahuan pemandu wisata terhadap atraksi wisata meliputi sejarah, cerita unik dan larangan yang ada di Desa Wisata Pinge.

PEMBAHASAN

Sejarah Desa pinge diawali dari perjalanan Ida Dalem Jawi yang ditemani oleh I Gusti Ngurah Pacung dari munduk bias menuju Pucak Asah, setelah berjalan cukup jauh kemudian beliau beristirahat dibawah taru pinge ( Pohon pinge ) , dibawah pohon pinge tersebut Ida Dalem jawi melakukan tapa yoga semadi, sedangkan pengikut beliau beliau menebang pohon yang ada disekitar pohon pinge tempat beliau melakukan tapa yoga semadi untuk membuat sebuah taman yang diberi nama taman taman bagendra. Setelah beliau melakukan tapa yoga semadi beliau

beserta pengikutnya kembali melakukan perjalanan menuju Pucak Asah setelah beliau tiba di Pucak asah kemudian beliau melakukan tapa yoga semadi dan akhirnya Ida Dalem Jawi moksa sedangkan I Gusti Ngurah Pacung mendapat anugrah sebagai anglurah di perean yang bergelar I Gusti Ngurah Pacung Sakti.

Pohon pinge yang menjadi tempat Ida Dalem Jawi melakukan tapa yoga semadi saat melakukan perjalanan menuju Pucak Asah kemudian ditempati oleh parapengembala mereka mendirikan gubuk

yang tempatnya tidak beraturan, daerah/wilayah pohon pinge tersebut dikuasai oleh Puri Marga, saat itu Ida Anak Agung Gede Pejenengan dari Puri Marga setiap hari mencium bau yang harum kemudian beliau mengutus adiknya untuk mencari sumber dari mana bau tersebut berasal akhirnya diketahuilah bau yang harum tersebut berasal dari bau bunga pohon pinge tempat Ida Dalem Jawi melakukan tapa yoga semadi saat menuju Pucak Asah, beliau memperhatikan disekitar pohon pinge tersebut terdapat terdapat rumah-rumah atau pondok yang belum teratur kemudian beliau mengutus pamannya I Gusti Geluntung untuk menata rumah, penduduk dan area suci untuk melakukan persembahyangan bagi penduduk setempat yang di beri nama pura natar jemeng setelah rumah, penduduk dan area suci tertata kemudian beliau memberikan nama Desa Adat Pekraman Pinge hingga saat ini.

Potensi Desa Wisata Pinge

Adapun potensi yang dimiliki Desa Wisata Pinge yaitu

a). Tracking ada tiga jalur tracking yang dimili oleh Desa Wisata Pinge yaitu melewati subak pacung denga panjang jalur 8 km dengan waktu tempuh 2 jam, subak pinge dengan pajang jalur 12 km dengan waktu tempuh 3 jam dan jalur melewati Desa Pinge dengan panjang jalur 3 km.

b). Cycling dengan start point jatiluwih menuju angsri dan berakhir di Desa Pinge. 3. Tarian Leko merupakan asal mula tarian legong keraton namun perbedaannya terletak pada instrumen yang mengiringi tarian leko yaitu rindik.

(11)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

35 c). Kesenian Bumbung Gebyog yaitu alat

musik yang terbuat dari babu dan dipotong dengan ukuran yang berbeda kemudian dimainkan dengan cara dipukul atau dihentakkan ke tanah sehingga menghasilkan suara yang khas dan berirama.

Karakteristik Responden.

Adapun karakteristik dari 100 responden sebagai berikut.

a). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, dari 100 responden diperoleh hasil bahwa responden laki-laki sebesar 55% dengan jumlah sebanyak 55 responden, sedangkan perempuan sebesar 45% dengan jumlah responden 45 responden. Jadi, dalam penelitian ini responden yang terbanyak adalah responden berjenis kelamin laki-laki.

b). Karakteristik wisatawan berdasarkan umur, dari 100 responden diperoleh hasil responden dengan kelompok usia 17-21 tahun yaitu sebesar 20% sebanyak 20 responden, usia 22-26 tahun yaitu sebesar 40% sebanyak 40 orang dan pada usia 27 tahun keatas sebesar 40% sebanyak 40 respoden jadi dalam penelitian ini responden terbanyak yaitu responden dengan usia 22-26 tahun dan 27 tahun keatas.

c). Karakteristik responden berasarkan status, dari 100 responden diperoleh hasil responden bahwa status pernikahan responden dengan status single yaitu sebesar 22% sebanyak 22 responden, kemudian responden dengan status menikah 70% sebanyak 70 responden dan bercerai sebanyak 8% dengan jumlah 8 responden. Jadi status responden didominasi oleh responden dengan status menikah.

Berdasarkan 100 responden wisatawan mancanegara di peroleh hasil bahwa persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas pelayanan pemandu wisata di Desa Wisata Pinge, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, wisatawan merasa kurang puas terhadap kualitas pelayanan pemandu wisata di Desa Wisata Pinge hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata tingkat keesuaian sebesar 97,04%. Indikator-indikator yang dianggap sangat penting oleh wisatawan namun pelaksanaanya masih perlu ditingkatkan yaitu perhatian pemandu wisata terhadap keinginan dan kebutuhan wisatawan, kelengkapan perlengkapan pamandu wisata ( air dan

pengeras suara), inisiatif pemandu wisata dalam mengantisipasi masalah dan hambatan yang mungkin didapat selama dalam pemanduan, keandalan pemandu wisata dalam memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang diberikan pada wisatawan.

SIMPULAN

Berdasarkan dari 100 responden wisatawan mancanegara diperoleh hasil bahwa persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas pemandu wisata di Desa Wisata Pinge, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, wisatawan merasa kurang puas terhadap kualitas pelayanan pemandu wisata hal tersebut dapat dilhat dari rata-rata tingkat kesesuaian yang diperoleh sebesar 97,04%.

Untuk penilaian responden yang mengguakan jasa pemandu wisata di Desa Wisata Pinge didapat hasil penilaian responden dengan bobot tertinggi berdasarkan tingkat kepentingan yaitu sebesar 444 pada indikator keandalan pemandu wisata dalam memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang diberikan kepada wisatawan, dan bobot terendah yaitu sebesar 408 pada indikator keandalan pemandu wisata dalam rosedur penerimaan wisatawan dan saat pemanduan wisatawan. Sedangkan dari tingkat kinerja bobot tertnggi yaitu sebesar 424 pada indikator kemampuan pemandu wisata dalam menimbulkan rasa percaya diri aman dan nyaman pada diri wisatawan, dan bobot terendah yaitu sebesar 388 yaitu pada indikator indikator keandalan pemandu wisata dalam rosedur penerimaan wisatawan dan saat pemanduan wisatawan.

SARAN

Dari hasil yang telah dipaparkan diatas maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan yang sekiranya dapat membantu serta bermamfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu:

1. Diharapkan agar pemerintah Kabupaten Tabanan khususnya kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan yang lebih banyak kepada pengelola maupun masyarakat desa wisata pinge agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan sehingga wisatawan merasa puas berkunjung ke desa wisata pinge.

(12)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

2. Diharapkan agar badan pengelola desa wisata pinge membentuk atau merekrut generasi muda sebagai pemandu wisata lokal sehingga seluruh kegiatan wisata di desa wisata pinge ditangani oleh masyarakat lokal dan informasi yang diberikan kepada wisatawan lebih relepan.

3. Diharapkan agar badan pengelola desa wisata pinge membuat buku pedoman tentang atraksi yang dimiliki oleh desa wisata pinge sehingga informasi yang diberikan oleh pemandu wisata kepada wisatawan dapat dipertanggung jawabkan.

4. Diharapkan pemandu wisata lebih meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada wisatawan, khususnya pada perhatian pemandu wisata terhadap keluhan dan masalah wisatawan, Keandalan pemandu wisata dalam memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang diberikan pada wisatawan, kelengkapan perlengkapan pemandu wisata (air dan pengeras suara) dan inisiatif pemandu wisata dalam mengantisipasi masalah dan hambatan yang mungkin didapat selama dalam pemanduan, karena keempat atribut tersebut dirasa sangat penting bagi wisatawan.

Daftar Pustaka

Anindikha Vicensia Dewata. 2014. Analisis Kualitas Villa Wayang di Kuta Utara-Bali Terhadap Tingkat Kepuasan Wisatawan yang Menginap. Skripsi. Unud

Bismayani, Ayu. 2007. Analisis Kualitas Jasa Pelayanan Receptionist Terhadap Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Hotel Melia Benoa, Nusa Dua Badug. Skripsi. Unud.

Chandra Dewi Ni Kadek. 2006. Analisis

Kualitas Pelayanan Pramusaji

Terhadap Tingkat Kepuasan Wisatawan pada Center Stage di Hardrock Hotell Bali. Skripsi. Unud.

Debora, Vera. 2009. Pengaruh Pelayanan Pramuwisata Terhadap Kunjungan Wisatawan ke Istana Maimoon. Jurnal. Universitas Indonesia.

Dharmayanti. 2003. Analisis Tingkat

Kepuasan Wisatawan Terhadap

Kualitas Jasa pada Travel Nusa Dua Bali Tour di Kuta. Skripsi. Unud. Hermawan, Aditya. 2013. Analisis Kualitas

Layanan Pemandu Wisata Lokal Terhadap Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Di Daya Tarik Wisata Alas Kedaton. Skripsi. Unud.

Kariyana, I Wayan. 2014. Analisis Kualitas Pelayanan Room Attendent terhadap Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Bali Mandira Beach Resort And Spa Legian Bali. Skripsi. Unud.

Muhajir. 2005. Menjadi Pemandu Wisata Pemula. Jakarta : PT. Pustaka Utama. Mursid, M. 2003.manajemen Pemasaran.

Jakarta : PT.Pustaka Utama.

Pantiyasa I Wayan dan Ni Putu Diah Prabawati Ni Putu. 2014. Servqual Pramugraha Dalam Penyiapan Kamar Di desa Wisata. Jurnal. Politeknik Negeri Bali.

Perbawa, andika. 2010. Pengembangan desa perancak sebagai desa wisata, kecamatan jembrana, kabupaten jembrana. Skripsi. Unud.

Pereda, Maria. 2007.Service Quality in Higher Education, The Experience of Overseas Students.journal of Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education. Internasional Journal of

(13)
(14)
(15)
(16)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang dikemukakan oleh Pratiwi (2014) bahwa perusahaan belum sesuai dengan SAK ETAP karena belum menyajikan laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas,

Dari hasil analisis tersebut, briket arang daun jati mendominasi kualitas yang lebih bagus dibanding dengan briket arang bonggol jagung, kelemahannya kadar air

Penelitian yang digunakan adalah yuridis sosiologis, yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan aspek hukum (peraturan perundang undangan dan dengan kenyataan dilapangan)

Pengembangan ekowisata berbasis masyarakat lokal dapat dilakukan dengan mengekplorasi potensi lingkungan wisata di Kecamatan Ajibata, dimana masyarakat diajak

Pelaksanaan pelatihan lesson study sebagai rangkaian kegiatan pengabdian bagi guru-guru matematika SMP Muhammadiyah se-Kabupaten Bantul dilaksanakan pada tanggal 25 Januari

Kualitas Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di SAMSAT Barat Kaliwates Melalui Layanan Unggulan SAMSAT Keliling di Kabupaten Jember; Praga Galih Wicaksono,

Post test terhadap variabel terikat yaitu konsentrasi atlet dilakukan pada kedua kelompok setelah perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen.. Berikut tabel skema desain

Secara y-on-y atau dengan membandingkan angka produksi di triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, pertumbuhan IBS Sumatera Selatan pada triwulan II tahun 2017 juga