• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No. 44/08/16 Th.XIX, 1 Agustus 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG

DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR

MIKRO KECIL TRIWULAN

II

TAHUN

2017

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG SUMATERA SELATAN TRIWULAN II TAHUN 2017 SEBESAR 4,09 PERSEN

 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar Sedang (IBS) Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2017 sebesar 4,09 persen, jauh menurun dibandingkan pertumbuhan pada Triwulan I sebesar 15,69 persen.

 Pertumbuhan produksi IBS Sumatera Selatan tertinggi pada Triwulan II Tahun 2017 terjadi pada Industri Makanan sebesar 17,89 persen. Sebaliknya, pertumbuhan terendah terjadi pada Industri Kertas dan Barang dari Kertas sebesar minus 7 persen.

 Secara nasional, pertumbuhan produksi IBS pada Triwulan II Tahun 2017 hanya sebesar 2,57 persen, sedikit lebih rendah dari pertumbuhan Sumatera Selatan.

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL SUMATERA SELATAN TRIWULAN II TAHUN 2017 SEBESAR 0,19 PERSEN

 Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil (IMK) Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2017 tumbuh sebesar 0,19 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,11 persen.

 Pertumbuhan produksi tertinggi terjadi pada Industri Mesin dan Perlengkapan Lainnya sebesar 41,52 persen, sebaliknya pertumbuhan produksi terendah terjadi pada Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki sebesar minus 14,62 persen.

 Sebagai perbandingan, pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2017 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar 1,64 persen.

(2)

I. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Triwulan II Tahun 2017 Sumatera Selatan

Produksi industri manufaktur besar sedang Sumatera Selatan pada triwulan II tahun 2017 mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 4,09 persen. Pertumbuhan produksi ini jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 15,69 persen.

Berdasarkan hasil Survei Industri Besar Sedang Bulanan yang dilakukan terhadap 37 sampel perusahaan IBS yang ada di Sumatera Selatan setiap bulannya, diketahui bahwa peningkatan nilai pertumbuhan IBS pada triwulan II tahun 2017 ini utamanya disebabkan oleh kenaikan pertumbuhan industri makanan (KBLI 10) sebesar 17,89 persen. Kenaikan ini cukup tinggi dibandingkan pertumbuhan industri makanan pada triwulan-triwulan sebelumnya. Hal ini salah satunya disebabkan oleh meningkatnya harga sawit di bulan Juni 2017 yang menyebabkan nilai produksi industri CPO meningkat.

Sebaliknya Industri Kertas dan Barang dari Kertas (KBLI 17) kembali mengalami penurunan pertumbuhan produksi sebesar minus 7 persen pada triwulan II tahun 2017. Kelangkaan bahan baku kembali menjadi penyebab rendahnya pertumbuhan industri kertas dan barang dari kertas pada triwulan ini.

Selain kedua IBS di atas, pertumbuhan produksi IBS lainnya dapat dikatakan stabil pada triwulan II tahun 2017. Perbandingan pola pertumbuhan produksi per jenis IBS pada triwulan II tahun 2017 secara q-to-q dapat dilihat pada Grafik 1.

Grafik 1

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2017 (Persen)

-10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 10 11 17 20 22 17,89 -1,89 -7,00 1,75 1,93 Persen K o d e K B LI

(3)

Secara y-on-y atau dengan membandingkan angka produksi di triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, pertumbuhan IBS Sumatera Selatan pada triwulan II tahun 2017 juga mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,50 persen. Meskipun tidak setinggi nilai pertumbuhan q-to-q, kenaikan pertumbuhan IBS secara y-on-y

juga disebabkan oleh kenaikan pertumbuhan industri makanan sebesar 21,15 persen. Namun, kenaikan pertumbuhan tertinggi secara y-on-y justru terjadi pada industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 49,25 persen. Sebaliknya pertumbuhan terendah terjadi pada industri minuman sebesar minus 17,28 persen.

Tabel 1

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan Triwulan I dan Triwulan II Tahun 2017 (Persen)

Kode

KBLI Jenis Industri

q-to-q y-on-y

TW I TW II TW I TW II

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

10 Industri Makanan - Manufacture of food

products 4.10 17.89 6.99 21.15 11 Industri Minuman - Manufacture of

beverages -28.39 -1.89 -12.43 -17.28 17

Industri Kertas dan Barang dari Kertas - Manufacture of paper and paper products

15.83 -7.00 -3.48 -8.78

20

Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia - Manufacture of chemicals and chemical products

26.98 1.75 50.58 49.25

22

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik - Manufacture of rubber and

plastic products 16.49 1.93 40.70 36.55

Industri Besar Sedang (IBS) 15.69 4.09 3.26 3.50

II. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Triwulan II Tahun 2017 Sumatera Selatan dan Nasional

Pada triwulan II tahun 2017, pertumbuhan produksi IBS Sumatera Selatan sebesar 4,09 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar 2,57 persen. Sama halnya dengan pertumbuhan industri makanan di Sumatera Selatan, secara nasional IBS ini juga menjadi IBS dengan pertumbuhan tertinggi dan mampu menunjukkan angka pertumbuhan sebesar 8,59 persen. Sebaliknya pertumbuhan terendah secara nasional justru terjadi pada industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI 22) sebesar minus 8,75 persen.

Secara y-on-y, pertumbuhan produksi IBS secara nasional pada triwulan II tahun 2017 sebesar 4 persen, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan Sumatera Selatan sebesar 3,50 persen. Pertumbuhan tertinggi nasional terjadi pada industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 8,98 persen. Sebaliknya sejalan dengan pertumbuhan IBS y-on-y

(4)

minus 8,26 persen. Selanjutnya, perbandingan pola pertumbuhan per jenis IBS Sumatera Selatan dan Nasional pada triwulan II tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 2.

Grafik 2

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan II Tahun 2017 (Persen)

Tabel 2

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan II Tahun 2017 (Persen)

Kode

KBLI Jenis Industri

q-to-q y-on-y

Sumsel Nasional Sumsel Nasional

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

10 Industri Makanan - Manufacture of

food products 17.89 8.59 21.15 7.04 11 Industri Minuman - Manufacture of

beverages -1.89 0.40 -17.28 -8.26 17

Industri Kertas dan Barang dari Kertas - Manufacture of paper and paper products

-7.00 -6.79 -8.78 -6.32

20

Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia - Manufacture of chemicals and chemical products

1.75 0.50 49.25 8.98

22

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik - Manufacture of rubber and plastic products

1.93 -8.75 36.55 -1.39

Industri Besar Sedang (IBS) 4.09 2.57 3.50 4.00

Sumsel Nasional 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 q-to-q y-on-y 4,09 3,50 2,57 4,00

(5)

III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Triwulan II Tahun 2017 Sumatera Selatan

Pertumbuhan produksi IMK pada triwulan II tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,19 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,11 persen. Pergantian musim yang tidak menentu menjadi salah satu penyebab penurunan pertumbuhan produksi selama dua triwulan terakhir.

Angka pertumbuhan produksi IMK pada triwulan II 2017 ini didapatkan dari hasil Survei Industri Mikro dan Kecil Tahun 2017 (VIMK-17) yang dilakukan secara panel pada awal Juli 2017 dengan sampel sebanyak 683 usaha dari enam belas jenis IMK yang ada di Sumatera Selatan. Adapun jenis IMK yang mengalami pertumbuhan produksi tertinggi pada triwulan II tahun 2017 adalah industri mesin dan perlengkapan lainnya (KBLI 28) dengan pertumbuhan sebesar 41,52 persen, di mana mesin dan perlengkapan yang dimaksud antara lain adalah gerinda untuk pertanian yang produksinya meningkat selama dua triwulan terakhir.

Kenaikan tertinggi pertumbuhan produksi IMK lainnya terjadi pada industri pakaian jadi (KBLI 14) dan industri pengolahan lainnya (KBLI 32) dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 20,34 dan 19,98 persen. Peningkatan pertumbuhan IMK dengan KBLI 14 ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan jahit pakaian menjelang Idul Fitri.

Sebaliknya, pertumbuhan terendah terjadi pada industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) sebesar minus 14,62 persen serta industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KBLI 25) sebesar minus 12,36 persen. Penurunan pertumbuhan produksi kedua jenis IMK ini disebabkan oleh meningkatnya harga bahan baku menjelang Idul Fitri. Selain itu, penurunan juga terjadi pada industri makanan sebesar minus 12,04 persen disebabkan oleh berkurangnya permintaan konsumen selama Ramadhan.

Grafik 3

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2017 (Persen)

-20,00 -10,00 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 10 11 13 14 15 16 17 18 22 23 25 28 29 30 31 32 -12,04 6,18 -7,28 20,34 -14,62 -6,71 -11,76 -5,30 -9,51 4,39 -12,36 41,52 0,00 5,02 -6,57 19,98 Per sen Kode KBLI

(6)

Secara y-on-y, pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan pada triwulan II tahun 2017 adalah sebesar 5,98 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada industri mesin dan perlengkapan YTDL sebesar 84,73 persen, sebaliknya IMK dengan pertumbuhan produksi terendah adalah industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer (KBLI 29) dengan pertumbuhan sebesar minus 33,33 persen.

Secara lebih detail, pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan baik dengan membandingkan angka produksi dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) maupun dengan membandingkan angka produksi dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y) dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2017 (Persen)

KBLI Jenis Industri q-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4)

10 Industri Makanan -12.04 -11.30 11 Industri Minuman 6.18 -13.25 13 Industri Tekstil -7.28 -14.69 14 Industri Pakaian Jadi 20.34 -7.04 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -14.62 -18.14 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus

dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -6.71 -16.05 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas -11.76 -2.53 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman -5.30 31.74 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -9.51 4.47 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 4.39 2.80 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya -12.36 13.95 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 41.52 84.73 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 0.00 -33.33 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 5.02 12.21 31 Industri Furnitur -6.57 -23.20 32 Industri Pengolahan Lainnya 19.98 48.49

Industri Mikro Kecil (IMK) 0.19 5.98

IV. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Triwulan II Tahun 2017 Sumatera Selatan dan Nasional

Seperti telah diketahui sebelumnya, pertumbuhan produksi IMK triwulan II tahun 2017 Sumatera Selatan adalah sebesar 0,19 persen. Angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan angka pertumbuhan nasional sebesar 1,64 persen.

Secara nasional, pertumbuhan produksi IMK tertinggi pada triwulan II tahun 2017 terjadi pada industri kertas dan barang dari kertas sebesar 15,87 persen dan sebaliknya

(7)

pertumbuhan terendah terjadi pada industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer sebesar minus 5,33 persen. Selanjutnya, perbandingan pola pertumbuhan produksi IMK per jenis industri Sumatera Selatan dan Nasional selama triwulan II tahun 2017 dapat diamati pada Grafik 4.

Grafik 4

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan II Tahun 2017 (Persen)

Bertolak belakang dengan perbandingan pertumbuhan produksi IMK triwulan II tahun 2017 secara q-to-q, pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan secara y-on-y justru menunjukkan angka pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan nasional. Jika produksi IMK Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 5,98 persen, maka produksi IMK secara nasional hanya tumbuh sebesar 2,50 persen. Seperti halnya pertumbuhan q-to-q, secara y-on-y pertumbuhan produksi nasional IMK tertinggi juga terjadi pada kertas dan barang dari kertas sebesar 23,37 persen, sedangkan pertumbuhan produksi terendah juga terjadi pada industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer yang pertumbuhannya melambat sebesar minus 6,68 persen.

-14,62 41,52 15,87 -5,33 -20,00 -10,00 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 10 11 13 14 15 16 17 18 22 23 25 28 29 30 31 32 Per sen Kode KBLI Sumsel Nasional

(8)

Tabel 4

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan II Tahun 2017 (Persen)

KBLI Jenis Industri q-to-q y-on-y

Sumsel Nasional Sumsel Nasional

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

10 Industri Makanan -12.04 0.88 -11.30 5.82 11 Industri Minuman 6.18 1.87 -13.25 4.21 13 Industri Tekstil -7.28 4.51 -14.69 0.93 14 Industri Pakaian Jadi 20.34 8.82 -7.04 4.10 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -14.62 6.78 -18.14 7.22 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

-6.71 -5.13 -16.05 0.98 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas -11.76 15.87 -2.53 23.37 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman -5.30 1.65 31.74 8.15 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -9.51 -3.55 4.47 -5.54 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 4.39 -2.44 2.80 -3.61 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya -12.36 -3.67 13.95 -4.41 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 41.52 -0.80 84.73 22.26 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan

Semi Trailer 0.00 -5.33 -33.33 -6.68 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 5.02 -1.94 12.21 7.75 31 Industri Furnitur -6.57 0.46 -23.20 2.02 32 Industri Pengolahan Lainnya 19.98 6.36 48.49 10.99

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana hubungan tingkat pemahaman konsep pertahanan dan keamanan nasional dengan sikap patriotisme siswa khususnya

- Siswa dapat Mengurangkan bilangan 2 angka dan 1 angka bersusun pendek. - Siswa dapat mengulang deskripsi benda-benda yang ada di lingkungan. - Siswa dapat

Data untuk perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan varians kemampuan awal siswa dapat dilihat pada Lampiran 20 dan 21. Adapun deskripsi kemampuan awal

Sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk sebenarnya hanya merupakan alat bantu untuk mendiagnosis penyakit apa yang

Perawatan yang dapat dilakukan adalah rajin mengganti pakaian dalam, memakai celana yang tidak ketat, membasuh vagina dari depan ke belakang, sering mengganti pembalut

Jika unit kerja tidak melakukan backup CMS dan basis data minimal satu kali dalam satu tahun, maka web unit kerja tersebut tidak akan diikutsertakan dalam lomba web

Mansyur Medan atau di tempat lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau