PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN
METODE KANO DAN ROOT CAUSE ANALYSIS
(STUDI KASUS PLN TANGERANG)
Tiena G. Amran1), Ponti Ekadeputra2)1,2)Jurusan Teknik Industri, FTI, Universitas Trisakti
ABSTRACT
National Electric Power Company (Perusahaan Listrik Negara/PLN) according to its commitment has to upgrade its service quality to the society as the only company supplying electrical power where the custoner satisfaction is become a very important matter. By maintaining the customer satisfaction means to upgrade good image of the company and minimizing customer complains. By using the Kano approach which is known as attributes that entered the four areas which are: ‘Must be’, “One dimensional”,”Attractive” and ”Indifferent”. Based on the research carried out it was hoped with the customer's Satisfaction Index in the position which is quite satisfactory. To explore the improvement of problem solution could be done by using Root Cause Analysis which will give big impact to the company. This improvement will appear in the fact of fast services for instance in direct ticket purchasing, installation direct improvemen, and quick respons and contact of the PLN call center.
Keywords : Kano, performance,customer satisfaction, root cause analysis
1. PENDAHULUAN1
Sesuai dengan Kebijakan Peduli Kepuasan Pelanggan PT. PLN (Persero) menjalankan sepenuhnya aktivitas usaha dengan berkomitmen pada “Semangat
untuk mengutamakan kepuasan dan
kepedulian pelanggan dengan berorientasi pada laba dan citra perusahaan yang dilaksanakan oleh SDM yang kompeten”. Untuk menunjang komitmen tersebut, PT. PLN (Persero) APL Lenteng Agung menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang sesuai dengan standar ISO-9001 tahun 2000
(SNI 19-9001-2001). Dengan sistem
tersebut PT. PLN (Persero) selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan.
Program peduli pelanggan terdiri dari 8 program, yaitu : Layanan One Stop Service (PESAT), One to One Marketing
(PELANGI), Peningkatan dan
Pengembangan Pusat Pelayanan Gangguan (PPG 123), Peningkatan Mutu Baca Meter, Kemudahan Pembayaran Rekening Listrik, Peningkatan Pelayanan Gangguan, dan peningkatan Citra Perusahaan. Dari data keluhan pelanggan pada Tabel 1 diketahui
Korespondensi : 1Tiena G. Amran
E-mail: tiena_amran@yahoo.com
masih banyak pelayanan yang perlu ditingkatkan oleh perusahaan ini.
Tujuan penelitian mengidentifikasi jenis-jenis pelayanan yang dianggap penting oleh pelanggan dan mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan PLN. Model Kano merupakan suatu model yang bertujuan mengkategorikan atribut-atribut dari produk atau jasa berdasarkan seberapa
baik produk/jasa tersebut mampu
memuaskan keperluan pelanggan. Model ini dikembang kan Profesor Noriaki Kano (CQM, 1993) dari Universitas Tokyo Rika.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Model KanoModel Kano merupakan suatu model yang bertujuan mengkategorikan atribut-atribut dari produk atau jasa berdasarkan seberapa
baik produk/jasa tersebut mampu
memuaskan kebutuhan pelanggan. Model ini dikembangkan oleh Profesor Noriaki Kano dari Universitas Tokyo Rika (Kano, 1985). Profesor Noriaki Kano bekerjasama dengan para mahasiswanya memunculkan beberapa ide yang menjadi cikal bakalnya
perkembangan Model Kano, ide-ide tersebut dapat dirangkum sebagai berikut : a. Ide/permintaan mengenai kualitas yang
tidak dapat dilihat bisa dibuat dapat melihat. Para pelanggan biasanya memiliki ide/permintaan dan sukar
untuk dilihat. Namun ide-ide tersebut dapat dibuat menjadi jelas dengan membuatnya menjadi sebuah struktur (diagram pohon) seperti terlihat pada gambar 1.
Tabel 1. Data keluhan pelanggan Januari – Juni 2010
Bln SAR PP Listrik padam SR/JTR Tiang listrik Gardu PD/PB Voltage tidak stabil Periksa APP Jan 66 22 5 6 1 7 Feb 58 43 2 7 3 3 7 Mr 14 24 3 5 1 1 12 Apr 176 22 16 3 5 10 Mei 46 33 1 15 4 3 6 Jun 45 13 1 24 7 7 15 Totl 405 157 12 73 18 20 57
(sumber : Data keluhan pelanggan)
Retractable radio antenna Rear window wiper
Electronic door locker
Gas mileage Warranty period Turning radius
Brakes Windshield
Engine Cooling System Customer requirements for
an automobile
Gambar 1. Diagram Pohon (Sumber : CQM,1993)
b. Untuk beberapa permintaan pelanggan, kepuasan pelanggan adalah seberapa besar suatu produk/jasa dapat berfungsi secara maksimal.
Pada gambar 2 Model Kano
diterjemahkan dengan did it very well yang diletakkan pada bagian kanan dari garis horizontal.
c. Beberapa permintaan pelanggan tidak
hanya One dimensional atau
performance needs atau linear tapi juga Attractive atau Excitement needs atau delighters atau Must-be Basic needs
atau Thereshold.
d. Permintaan pelanggan dapat
diklasifikasikan dengan menggunakan kuisioner.
Dalam metode Kano, kategori dari suatu produk dapat dibedakan menjadi : 1. Must-be atau Basic needs atau
Thereshold : pelanggan tidak puas
apabila kinerja dari atribut yang bersangkutan rendah. Tetapi kepuasan pelanggan tidak akan meningkat jauh diatas netral meskipun kinerja dari atribut tersebut tinggi.
2. One dimensional atau performance
needs atau linear: tingkat kepuasan
pelanggan berhubungan linier dengan kinerja atribut, sehingga kinerja atribut yang tinggi akan mengakibatkan tingginya kepuasan pelanggan pula. 3. Attractive atau Excitement needs atau
delighters : tingkat kepuasan pelanggan
akan meningkat sangat tinggi dengan meningkatnya kinerja atribut. Akan tetapi penurunan kinerja atribut tidak akan menyebabkan penurunan tingkat kepuasan.
4. Reverse apabila tingkat kepuasan pelanggan berbanding terbalik dengan hasil kinerja atribut, Questionable
Result apabila tingkat kepuasan pelanggan tidak dapat didefinisikan (terdapat kontradiksi pada jawaban pelanggan) atau Indifferent apabila tingkat kepuasan pelanggan tidak berpengaruh dari hasil kinerja atribut.
Kategori pelanggan diatas akan berubah sesuai dengan perkembangan waktu. Dengan memperhatikan Model
Kano, menuntut perusahaan menciptakan produk/jasa inovatif yang dapat menarik perhatian pelanggan diatas Must-be dan
One dimensional. Strategi yang dapat
diadopsi perusahaan adalah memproduksi produk/ jasa yang mempunyai attractive
quality. Strategi ini mengharuskan
perusahaan memperhatikan bagaimana
menciptakan attractive quality dalam proses pengembangan produk/jasa baru.
Langkah-langkah penelitian dengan
menggunakan Model Kano adalah :
Langkah 1 : Identifikasi ide/permintaan
pelanggan atau menganalisa yang akan diukur.
Langkah 2 : Membuat Kuesioner Kano
Dalam pembuatan Kuesioner yang
perhitungannya menggunakan Model Kano maka sifat dari Kuisioner tersebut adalah setiap satu pertanyaan memiliki dua bagian yaitu functional dan disfunctional.
1. I like it that way 2. It must be that way 3. I am neutral
4. I can live with it that way 5. I dislike it that way
Dalam membuat pertanyaan,
pertanyaan yang telah diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Kelima variabel dalam Kano tersebut termasuk skala Likert, karena memiliki gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Untuk setiap variabel tidak diberi skor dalam pengolahan datanya tetapi mengikuti langkah-langkah yang sesuai dengan Model Kano yaitu dengan menggunakan Tabel Evaluasi Kano pada Tabel 2.
Langkah 3 : Memproses hasil jawaban
Kuisioner dengan menggunakan Tabulation
of Surveys seperti terlihat pada Tabel 3,
untuk memproses hasil jawaban Tabel Evaluasi Kano.
Langkah 4 : Menganalisa hasil proses.
Langkah yang dilakukan dengan
Tabel 2.Evaluasi Kano
CUSTOMER REQUIREMENT
DYSFUNCTIONAL (Negative) QUESTION
1. Like 2. Must-be 3. Neutral 4. Live with 5. Dislike
FUNCTIONAL (Positif) QUESTION 1. Like Q A A A O 2. Must-be R I I I M 3. Neutral R I I I M 4.Live with R I I I M 5. Dislike R R R R Q
Sumber : CQM. The Center Quality Management Journal. Hal 6. Keterangan :
A :Attractive; R : Reverse; M :Must-be; Q : Questionable; O :One Dimensional; I : Indifferent
Tabel 3. Tabulation of Surveys Customer
Requirements A M O R Q I TOTAL CATEGORY
1 2 3 4 5 6 7 . . . Dst
Sumber : CQM. The Center Quality Management Journal. Hal 6
Gambar 4. Memposisikan Atribut
Untuk memposisikan diperlukan rata-rata dari satisfaction dan dissatisfaction dari setiap atribut. Untuk itu ada aturan dalam mengevaluasi yaitu :
M > O > A > I Menghitung rata-rata setiap atribut :
Extent of Satisfaction
A+O
A+O+M+I
(1) Extent of DissatisfactionO+M
(A+O+M+I)(-1)
(2)Dari hasil rata-rata dapat diketahui nilai yang memungkinkan mengetahui atribut yang menjadi kepuasan pelanggan dan ketidakpuasan pelanggan. Atribut yang bernilai positif dipertahankan sedangkan yang negatif dilakukan tindakan perbaikan.
Tabel 4. Karakteristik Nilai Extent Of
Satisfaction
Nilai Keterangan
0.90 Sangat memuaskan (marvelous) 0.80 Memuaskan (meritorious) 0.70 Menengah (midling) 0.60 Cukup (mediocre)
0.50 Kurang memuaskan (miserable) < 0.50 Tidak dapat diterima
(unacceptable)
Sumber : CQM. The Center for Quality
Management Journal
Dalam penelitian ini, Model Kano
merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PLN.
2.2
Importance Performance Analysis (IPA)Metode Importance Performance
Analysis (IPA) pertama kali diperkenalkan
oleh Martilla dan James (1977) dengan tujuan untuk mengukur hubungan antara
persepsi konsumen dan prioritas
peningkatan kualitas produk/jasa yang dikenal pula sebagai quadrant analysis (Brandt, 2000 dan Latu & Everett, 2000).
IPA telah diterima secara umum dan
dipergunakan pada berbagai bidang kajian karena kemudahan untuk diterapkan dan
tampilan hasil analisa yang memudahkan usulan perbaikan kinerja (Martinez, 2003).
IPA mempunyai fungsi utama untuk
menampilkan informasi berkaitan dengan faktor-faktor pelayanan yang menurut konsumen sangat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas mereka, dan faktor-faktor pelayanan yang menurut konsumen perlu ditingkatkan karena kondisi saat ini belum memuaskan.
2.3
Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI)Customer Satisfaction Index
merupakan suatu skala pengukuran yang
menggambarkan tingkat kepuasan
konsumen terhadap suatu produk (Siagian D, 2002). Adapun tahap-tahap dalam mengukur CSI adalah :
1. Menghitung Weighted Factor yaitu mengubah nilai rata-rata tingkat kepentingan menjadi angka persen, sehingga didapatkan total Weighting
Factor 100 %.
2. Menghitung Weighting Score, yaitu nilai perkalian antara nilai rata-rata tingkat kinerja dengan Weighting Factor.
3. Menghitung Weighted Total, yaitu menjumlahkan Weighted Score dari semua atribut.
4. Menghitung Satisfaction Index, yaitu
Weighted Total
5. dibagi skala maksimal yang digunakan (dalam penelitian ini skala maksimum adalah 5) kemudian dikali 100 % . Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan pelanggan. Adapun kriterianya berdasarkan Aditiawarman (2000) dengan kriteria : 0,00 – 0,34 = Tidak puas; 0,35 – 0,50 = Kurang puas; 0,51 – 0.65 = Cukup puas ; 0,66 – 0,80 = Puas; 0,81 – 1,00 = Sangat puas
2.4
Root Cause AnalysisRoot Cause Analysis (RCA) atau
Analisis akar penyebab adalah sebuah kelas dari pemecahan masalah metode yang bertujuan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah atau peristiwa.
Praktek RCA didasarkan pada keyakinan bahwa masalah-masalah yang terbaik dipecahkan dengan mencoba untuk memperbaiki atau menghilangkan akar penyebab, bukan hanya untuk segera mengatasi gejala yang jelas. Dengan mengarahkan langkah-langkah perbaikan pada akar permasalahan, diharapkan bahwa kemungkinan terulangnya masalah akan
diperkecil. Namun, diakui bahwa
pencegahan lengkap kekambuhan oleh
intervensi tunggal tidak selalu
memungkinkan. RCA menjadi metode proaktif yang berarti bahwa RCA mampu meramalkan kemungkinan suatu kejadian bahkan sebelum itu bisa terjadi.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibuat model seperti terlihat pada gambar 5 berikut.
Pilar/dimensi pelayanan PLN Atribut-atribut pelayanan Model Kano Tabulation of survey Memposisikan atribut kedalam kategori Kano Menghitung tingkat kepentingan Importance Performance Analysis Menghitung tingkat kepuasan Menghitung Customer Satisfaction Index Menganalisis penyebab kurangnya kepuasan pada atribut terpilih Root Cause Analysisi Gambar 5. Model/Kerangka Penelitian
1.1 Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan pihak-pihak terkait baik dengan perusahaan maupun dengan konsumen, serta dilakukan juga
penyebaran kuesioner kepada para
pelanggan listrik. Sample penelitian meliputi sejumlah responden dengan persamaan . Untuk mengukur dan menganalisa kepuasan pelanggan digunakan metode Kano dan IPA dengan tahapan: 1). Tahap 1 : identifikasi permintaan pelanggan. 2) Tahap 2 : Membuat kuesioner Kano. 3).Tahap 3 : Memasukkan hasil kuesioner kedalam
Survey Tabulasi. 4).Tahap 4 :
Memposisikan atribut. 5).Tahap 5 : Mengklasifikasikan atribut kedalam kategori Kano dan 6).Tahap 6 : Mencari atribut mana yang menjadi prioritas dengan IPA
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Pendahuluan
Atribut pelayanan dibuat berdasarkan pilar pelayanan PLN pada Tabel 5 berikut.
4.2 Karakteristik responden
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 150 orang pelanggan listrik PLN.
Tabel 6. Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Responden (%) Pria 54 54 Wanita 96 96 Total 150 150
Sumber : hasil pengumpulan data responden
Persentase terbesar dari responden adalah wanita.
Tabel 5. Atribut Pelayanan Perusahaan Listrik Negara Pelayanan PLN Atribut PEMASARAN & PELAYANAN PELANGGAN
1. Permintaan penambahan daya dapat dilakukan secara on-line 2. Pengaduan pelanggan dapat dilakukan melalui SMS center
3. Call center juga dapat berfungsi sebagai sarana permintaan tambah daya dan pasang baru
4. Kejelasan informasi mengenai produk-produk layanan PLN 5. Kejelasan informasi mengenai kenaikan TDL
6. Kecepatan dalam menanggapi gangguan dan keluahan pelanggan
7. PLN melakukan sosialisasi tentang produk-pelayan terbaru kepada pelanggan 8. Memberikan kepastian waktu tiba ketika terjadi gangguan
9. Kemudahan dalam mengurus penambahan daya atau pasang baru 10. Jaminan memperoleh sambungan tepat waktu
11. Kepastian waktu pemulihan gangguan
12. Jaminan memperoleh daya listrik sesuia permintaan 13. Tidak membedakan pelayanan antar pelanggan
PEMBACAAN METER
14. Ketelitian petugas dalam mencatat meter
15. Kesesuaian jumlah tagihan rekening dengan stand meter 16. Kedatangan petugas cater rutin setiap bulan
17. Kesopanan petugas cater
18. Petugas cater menginformasikan jumlah pemakaian listrik
KOMERSIAL
19. Kenyamanan tempat pembayaran rekening listrik 20. Ketepatan waktu buka/tutup loket pembayaran rekening 21. Pemberitahuan terhadap pelanggan yang telat membayar
22. Pemberian dispensasi bagi pelanggan-pelanggan yang telat membayar karena suatu hal
23. Pembayaran dapat dilakukan secara online 24. Ketersediaan rekening saat akan membayar
25. Biaya yang transparan dan standar sesuai peraturan
LISTRIK PRABAYAR
26. Voucher listrik dapat dibeli tidak hanya di bank dan kantor PLN, tetapi juga dapat dibeli di tempat umum (alfamart, indomart, giant, Carrefour, dll) 27. Penggantian alat stand meter dari yang lama menjadi listrik prabayar
diberikan secara gratis
28. Sosialisasi penggunaan listrik prabayar
29. Isi ulang voucher listrik dapat dilakukan secara on-line (seperti mengisi pulsa hp elektrik)
Sumber : PLN
Tabel 7. Tingkat Usia Responden
Kelompok Usia (tahun) Jumlah Responden (%) <15 0 0 16 – 20 1 1 21 – 25 3 3 26 – 30 27 27 31 - 35 35 35 36 - 40 19 19 41 – 45 10 10 >46 5 5 Total 150 150
Sumber : Hasil pengumpulan data responden
Tabel 7 menunjukkan usia responden yang terbesar adalah 31-35 tahun, serta
responden perempuan terbesar adalah ibu rumah tangga.
Tabel 8. Jenis Pekerjaan Responden
Jenis Pekerjaan Responden %
Pelajar 1 1
Mahasiswa 3 3
Pegawai Negri 17 17
Pegawai Swasta 21 21
Wiraswasta 11 11
Ibu Rmah Tangga 45 45
Lainnya 2 2
Total 150 150
Tabel 9. Penggunaan Daya Listrik Rata-Rata Responden
Daya listrik Jumlah Responden Presentase % 450 VA 29 29 900 VA 53 53 1300 VA 59 59 2200 VA 18 18 >2200 VA 0 0 Total 150 150 4.3 Hasil Kano 1. Evaluation table
Merupakan langkah awal bagi
pertanyaan-pertanyaan yang telah valid dan
reliable untuk diolah ke dalam model Kano
dan jawabannya diolah sesuai ketentuan
evaluation table.
Tabel 10. Evaluation table
KEBUTUHAN KONSUMEN DISFUNSIONAL
SUKA MENGHARAP NETRAL TOLERANSI TDK SUKA
FUNGSI O NAL SUKA Q A A A O MENGHARAP R I I I M NETRAL R I I I M TOLENRSI R I I I M TDK SUKA R R R R Q Keterangan :
Q = questionable ; I = indifferent; O = one dimensional; M = must be; R = reverse; A = attractive
2. Tabulasi Survey
Tabel 11. Tabulation Of Survey pelanggan
atribut A M O I Q R TOTAL GRADE
1 60 32 30 28 0 0 150 A 2 54 29 43 24 0 0 150 A 3 49 29 35 37 0 0 150 A 4 19 54 37 40 0 0 150 M 5 33 59 39 19 0 0 150 M 6 67 25 40 18 0 0 150 A 7 46 49 45 10 0 0 150 M 8 32 37 64 17 0 0 150 O 9 44 26 66 14 0 0 150 O 10 39 36 59 16 0 0 150 O 11 26 71 39 14 0 0 150 M 12 29 60 45 16 0 0 150 M 13 59 33 38 20 0 0 150 A 14 45 50 48 7 0 0 150 M 15 44 48 46 12 0 0 150 M 16 40 54 42 14 0 0 150 M 17 35 49 60 6 0 0 150 O 18 16 29 38 67 0 0 150 I 19 17 32 82 19 0 0 150 O 20 35 56 41 18 0 0 150 M 21 64 27 45 14 0 0 150 A 22 36 37 64 13 0 0 150 O 23 32 34 69 15 0 0 150 O 24 41 34 59 16 0 0 150 O 25 38 64 40 8 0 0 150 M 26 20 45 70 15 0 0 150 O 27 27 46 63 14 0 0 150 O 28 29 69 38 14 0 0 150 M 29 24 35 55 36 0 0 150 O
Dari hasil Tabulation Of Survey diketahui tingkat kepuasan sebagai berikut:
1. Pilar Pelayanan PLN Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan
- Atribut 1, Permintaan penambahan daya dapat dilakukan secara on-line → attractive - Atribut 2, Pengaduan pelanggan dapat dilakukan melalui SMS center → attractive - Atribut 3, Call center juga dapat berfungsi sebagai sarana permintaan tambah daya dan
pasang baru → attractive
- Atribut 4, Kejelasan informasi mengenai produk-produk layanan PLN → Must be - Atribut 5, Kejelasan informasi mengenai kenaikan TDL → Must be
- Atribut 6, Kecepatan dalam menanggapi gangguan dan keluahan pelanggan →
attractive
- Atribut 7, PLN melakukan sosialisasi tentang produk-pelayan terbaru kepada pelanggan → Must be
- Atribut 8, Memberikan kepastian waktu tiba ketika terjadi gangguan → One
dimensional
- Atribut 9, Kemudahan dalam mengurus penambahan daya atau pasang → One
dimensional
- Atribut 10, Jaminan memperoleh sambungan tepat waktu → One dimensional - Atribut 11, Kepastian waktu pemulihan gangguan → Must be
- Atribut 12, Jaminan memperoleh daya listrik sesuia permintaan masuk dalam kategori
Must be
- Atribut 13, Tidak membedakan pelayanan antar pelanggan → attractive
2. Pilar Pelayanan PLN Pembacaan Meter
- Atribut 1 , Ketelitian petugas dalam mencatat meter → Must be
- Atribut 15, Kesesuaian jumlah tagihan rekening dengan stand meter → Must be - Atribut 16, Kedatangan petugas cater rutin setiap bulan → Must be
- Atribut 17, Kesopanan petugas cater → One dimensional
- Atribut 18, Petugas cater menginformasikan jumlah pemakaian listrik → Indifferent
3. Pilar PLN Komersial
- Atribut 19, Kenyamanan tempat pembayaran rekening listrik → One dimensional - Atribut 0, Ketepatan waktu buka tutup loket pembayaran rekening → Must be - Atribut 1, Pemberitahuan terhadap pelanggan yang telat membayar → attractive - Atribut 22, Pemberian dispensasi bagi pelanggan-pelanggan yang telat membayar
karena suatu hal → One dimensional
- Atribut 23, Pembayaran dapat dilakukan secara online → One dimensional
- Atribut 24, Ketersediaan rekening saat akan membayar masuk dalam kategori One
dimensional
- Atribut 5, Biaya yang transparan dan standar sesuai peraturan → Must be
4. Pilar Pelayanan PLN Listrik Prabayar
- Atribut 26, Voucher listrik dapat dibeli tidak hanya di bank dan kantor PLN, tetapi juga dapat dibeli di tempat umum → One dimensional
- Atribut 27, Penggantian alat stand meter dari yang lama menjadi stand meter listrik prabayar →One dimensional
- Atribut 28, Sosialisasi penggunaan listrik prabayar masuk dalam kategori must be - Atribut 29, Isi ulang voucher listrik dapat dilakukan secara on-line (seperti mengisi
pulsa hp elektrik) → one dimensional
3. Memposisikan Atribut
Memposisikan atribut ialah memposisikan atribut kedalam suatu diagram. Untuk memposisikan atribut kedalam bentuk diagram, dalam kasus ini adalah diagram scatter agar sesuai dengan model kano, maka terlebih dahulu jawaban dalam Tabulatioin Of Survey dikalikan dengan
100% kemudian dicari Extent of Satisfaction dan Extent of Dissatisfaction dengan menggunakan rumus.
Tabel 12. Nilai Extent of Satisfaction/Dissatisfaction Pelanggan
Atribut A% M% O% I% Q% R% TOTAL % SI DI 1 40.0 21.3 20.0 18.7 0.0 0.0 100 0.60 -0.59 2 36.0 19.3 28.7 16.0 0.0 0.0 100 0.65 -0.52 3 32.7 19.3 23.3 24.7 0.0 0.0 100 0.56 -0.57 4 12.7 36.0 24.7 26.7 0.0 0.0 100 0.37 -0.39 5 22.0 39.3 26.0 12.7 0.0 0.0 100 0.48 -0.35 6 44.7 16.7 26.7 12.0 0.0 0.0 100 0.71 -0.57 7 30.7 32.7 30.0 6.7 0.0 0.0 100 0.61 -0.37 8 21.3 24.7 42.7 11.3 0.0 0.0 100 0.64 -0.33 9 29.3 17.3 44.0 9.3 0.0 0.0 100 0.73 -0.39 10 26.0 24.0 39.3 10.7 0.0 0.0 100 0.65 -0.37 11 47.3 17.3 26.0 9.3 0.0 0.0 100 0.73 -0.57 12 40.0 19.3 30.0 10.7 0.0 0.0 100 0.70 -0.51 13 39.3 22.0 25.3 13.3 0.0 0.0 100 0.65 -0.53 14 30.0 33.3 32.0 4.7 0.0 0.0 100 0.62 -0.35 15 29.3 32.0 30.7 8.0 0.0 0.0 100 0.60 -0.37 16 26.7 36.0 28.0 9.3 0.0 0.0 100 0.55 -0.36 17 23.3 32.7 40.0 4.0 0.0 0.0 100 0.63 -0.27 18 10.7 19.3 25.3 44.7 0.0 0.0 100 0.36 -0.55 19 11.3 21.3 54.7 12.7 0.0 0.0 100 0.66 -0.24 20 23.3 37.3 27.3 12.0 0.0 0.0 100 0.51 -0.35 21 42.7 18.0 30.0 9.3 0.0 0.0 100 0.73 -0.52 22 24.0 24.7 42.7 8.7 0.0 0.0 100 0.67 -0.33 23 21.3 22.7 46.0 10.0 0.0 0.0 100 0.67 -0.31 24 39.3 22.7 27.3 10.7 0.0 0.0 100 0.67 -0.50 25 25.3 42.7 26.7 5.3 0.0 0.0 100 0.52 -0.31 26 13.3 30.0 46.7 10.0 0.0 0.0 100 0.60 -0.23 27 18.0 30.7 42.0 9.3 0.0 0.0 100 0.60 -0.27 28 19.3 46.0 25.3 9.3 0.0 0.0 100 0.45 -0.29 29 16.0 23.3 36.7 24.0 0.0 0.0 100 0.53 -0.40
Berdasarkan dari nilai Extent of Satisfaction dan Dissatisfaction atribut 1 sampai dengan atribut 29 diposisikan pada gambar diagram Model Kano.
SI DI 0.75 0.70 0.65 0.60 0.55 0.50 0.45 0.40 0.35 -0.2 -0.3 -0.4 -0.5 -0.6 0.55 0.55 -0.5 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Scatterplot of DI vs SI attractive one dimensional indefferent must be
Gambar 6. Diagram atribut Model Kano
4. Hasil Customer Satisfaction Index
Setelah dilakukan perhitungan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan didapat perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI).
Tabel 14. Customer Satisfaction Index
Atribut Rata -rata
Tgkt.kepentingan Weighted Factor
Rata-rata
Tgkt.kinerja Weighted Score
1 3.4 2.61 3.6 0.09 2 3.7 2.79 3.0 0.08 3 4.6 3.52 3.9 0.14 4 5.0 3.76 2.1 0.08 5 4.9 3.75 1.9 0.07 6 5.0 3.79 3.4 0.13 7 5.0 3.78 3.5 0.13 8 4.3 3.24 3.4 0.11 9 5.0 3.75 3.3 0.13 10 4.9 3.74 3.4 0.13 11 4.9 3.72 3.3 0.12 12 4.6 3.49 3.4 0.12 13 3.9 2.99 3.4 0.10 14 5.0 3.79 3.9 0.15 15 5.0 3.79 3.9 0.15 16 5.0 3.79 4.1 0.16 17 4.2 3.18 3.9 0.12 18 3.6 2.70 3.1 0.08 19 4.6 3.46 2.9 0.10 20 3.3 2.52 2.2 0.06 21 4.1 3.11 3.0 0.09 22 4.1 3.13 3.1 0.10 23 4.8 3.65 4.0 0.11 24 5.0 3.79 4.0 0.11 25 5.0 3.79 4.1 0.12 26 4.7 3.58 2.1 0.07 27 4.9 3.73 2.0 0.07 28 5.0 3.76 2.2 0.08 29 4.3 3.29 1.8 0.06 Total 132.0 100.0 86.0 Weighted total 2.97 CSI 61.36
Dari hasil perhitungan Customer
Satisfaction Index didapat nilai CSI adalah
sebesar 61.36% yang mengindikasikan tingkat kepuasan pelanggan terpenuhi terhadap pelayanan PT. PLN (persero) wilayah Lenteng Agung adalah cukup puas.
5. ANALISA ROOT CAUSE ANALYSIS
Setelah dilakukan pengolahan data penyebab kurangnya tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan-pelayanan di kuadran A, dapat dilihat penyebab-penyebabnya , contoh Atribut 4, Kejelasan Informasi Pelayanan PLN.
Kurangnya tingkat kepuasan pada atribut ini bias disebabkan karena,dari sisi pelanggan yaitu kurangnya perhatian
terhadap informasi-informasi yang
disampaikan kemudian dari sisi perusahaan yaitu : penyampaian informasi yang kurang jelas dan tidak menarik, media yang digunakan untuk menyampaikan informasi kurang tepat dan kurangnya kesigapan dan kepedulian karyawan terhadap kewajiban perusahaan terhadap pelanggan.
Setelah dilakukan pengolahan data penyebab kurangnya tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan-pelayanan di kuadran A, dapat dilihat
penyebab-penyebabnya, contoh Atribut 4, Kejelasan Informasi Pelayanan PLN.
Kurangnya tingkat kepuasan pada atribut ini bias disebabkan karena, dari sisi pelanggan yaitu kurangnya perhatian
terhadap informasi-informasi yang
disampaikan kemudian dari sisi perusahaan
yaitu : penyampaian informasi yang kurang jelas dan tidak menarik, media yang digunakan untuk menyampaikan informasi kurang tepat dan kurangnya kesigapan dan kepedulian karyawan terhadap kewajiban perusahaan terhadap pelanggan.
Kejelasan Informasi Pelayanan Kurangnya perhatian Pelanggan Informasi tidak sampai ke pelanggan Media informasi yang digunakan kurang tepat Pelanggan malas mencari informasi seputar pelayanan PLN Penyampain informasi tidak jelas Kurangnya kesigapan karyawan dalam menyampaikan informasi Gambar 8. RCA Atribut 4 Kejelasan Informasi Pelayanan
PLN harus lebih giat, tanggap dan kreatif dalam menyampaikan informasi-informasi seputar pelayanan-pelayanan dan produk-produk PLN yang menjadi hak
pelanggan untuk mengetahuinya.
Sosialisasi menggunakan media internet dan secara langsung kepada masyarakat dinilai lebih bermanfaat karena disana pelanggan dapat berinteraksi dengan perusahaan. Karyawan juga harus di dorong untuk terus memberikan yang terbaik kepada pelanggan. Pemberian penghargaan
merupakan salah satu cara untuk
mendorong karyawan untuk lebih aktif menjalankan tugasnya melayani pelanggan.
6. KESIMPULAN
1. Hasil yang diperoleh dari tingkat
kepuasan Pelanggan mengguna kan model Kano diperoleh grade pada tiap atribut: 1). grade attractive adalah: Permintaan penambahan daya dapat dilakukan secara on-line dengan tingkat kepuasan (3.6); Pengaduan pelanggan dapat dilakukan melalui SMS center dengan tingkat kepuasan (3.0); Call
center juga dapat berfungsi sebagai
sarana permintaan tambah daya dan
pasang baru; Kecepatan dalam
menanggapi gangguan dan keluahan pelanggan; Kepastian waktu pemulihan gangguan; Jaminan memperoleh daya sesuai permintaan; Tidak membedakan pelayanan antar pelanggan; Ketepatan waktu buka/tutup loket pembayaran rekening; Pembayaran dapat dilakukan secara online.
2. Atribut dengan grade must be adalah
Kejelasan informasi mengenai
produk-produk layanan PLN; Kejelasan
informasi mengenai kenaikan TDL; PLN melakukan sosialisasi tentang
produk-pelayan terbaru kepada
pelanggan; Ketelitian petugas dalam mencatat meter; Kesesuaian jumlah tagihan rekening dengan stand meter; Kedatangan petugas cater rutin setiap bulan; Ketepatan waktu buka/tutup loket pembayaran rekening; Biaya yang transparan dan standar sesuai peraturan; dan sosialisasi penggunaan listrik prabayar.
3. Atribut dengan grade one dimensional
adalah Memberikan kepastian waktu
tiba ketika terjadi gangguan;
Kemudahan dalam mengurus
penambahan daya atau pasang baru; Jaminan memperoleh sambungan tepat
waktu; Kesopanan petugas cater;
Kenyamanan tempat pembayaran
rekening listrik; Pemberian dispensasi bagi pelanggan-pelanggan yang telat
membayar karena suatu hal;
Pembayaran dapat dilakukan secara
online; Voucher listrik dapat dibeli
tidak hanya di bank dan kantor PLN, tetapi juga dapat dibeli di tempat umum; Penggantian alat stand meter dari yang lama menjadi listrik prabayar diberikan secara gratis; Isi ulang voucher listrik dapat dilakukan secara
on-line (seperti mengisi pulsa hp
elektrik)
4. Atribut dengan grade indifferent adalah
Petugas cater menginfor masikan jumlah pemakaian listrik
5. Atribut yang perlu mendapatkan perhatian dan perbaikan Kejelasan informasi mengenai produk-produk layanan PLN dengan tingkat kepuasan, Kejelasan informasi mengenai kenaikan TDL, Kenyamanan tempat pembayaran rekening listrik, Voucher listrik dapat dibeli tidak hanya di bank dan kantor PLN, tetapi juga dapat dibeli di tempat umum ; Peng -gantian alat stand meter dari yang lama menjadi listrik prabayar diberikan secara gratis; Sosialisasi penggunaan listrik prabayar.
6. Tingkat kepuasan pelanggan
disimpulkan bahwa customer
satisfaction index adalah sebesar
61.36% yang berarti tingkat kepuasan pelanggan cukup puas
7. Pihak PLN memberikan kejelasan
mengenai produk-produk layanan
kepada pelanggan; bersikap terbuka mengenai dasar kenaikan Tarif Dasar Listrik dan meminimalisir segala bentuk-bentuk kecurangan yang terjadi pada tubuh perusahaan dengan cara memperbaiki manajemen SDM.
8. Memberikan kenyamanan kepada
konsumen pada saat membayar
rekening listrik, ruangan bersih dan sejuk, tempat duduk yang nyaman, menambah jumlah loket pada waktu-waktu sibuk dan melengkapi peralatan penunjang adminsitrasi. Menyediakan voucher listrik prabayar ditempat umum, mini market dan menjaga agar tetap sesuai dengan HET.
7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Amitava Mitra, 1998. Fundamentals
Of Quality Control And Improvement,
Mac Millan Publishing Company. [2] http://ariyoso.wordpress.com/2009/12/ 15/konsep-importance-performance- analysis/ [3] http://home.unpar.ac.id/~hasan/SAMP LING.doc. [4] http://muttaqin7marketing.wordpress.c om/page/2/ [5] http://puslit.petra.ac.id/journals/pdf.ph p?PublishedID=IND04060104 [6] http://lussf.multiply.com/journal
[7] Rangkuti, Freddy. 2002, Measuring
Customer Satisfaction, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
[8] Supranto J.,1997, Pengukuran Tingkat
Kepuasan Pelanggan, Rineka Cipta,
Jakarta
[9] Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat
Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
[10] Tjiptono. F., 1997, Prinsip-prinsip
Total Quality Service, Penerbit Andi.
Yogyakarta.
[11] Walden, D. (1993). A Special Issue on
Kano’s Methods for Understanding Customer Defined Quality. The Center
for Quality of Management Journal.
Wordpress.com/validitas dan
reliabilitas
[12] Ymit, Zulian, 2002, Manajemen Kualitas, Produk dan Jasa, Edisi
Pertama,Cetakan Kedua, Ekonisia, Yogyakarta