• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUKARAN SOSIAL ANTAR PEMAIN JUDI SEPAK BOLA ONLINE (Studi pada Mahasiswa FISIP UMRAH di Tanjungpinang) NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUKARAN SOSIAL ANTAR PEMAIN JUDI SEPAK BOLA ONLINE (Studi pada Mahasiswa FISIP UMRAH di Tanjungpinang) NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUKARAN SOSIAL ANTAR PEMAIN JUDI SEPAK BOLA ONLINE

(Studi pada Mahasiswa FISIP UMRAH di Tanjungpinang)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

FEDI ARBI

SURYANINGSIH

EMMY SOLINA

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

(2)

2

SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini:

Nama : FEDI ARBI

NIM : 100569201182

Jurusan/ Prodi : Sosiologi

Alamat : Jl. Cempedak Gg. Nangka IV No. 21 Tanjungpinang

Nomor Telp : +62 815 3664 5955

Email : katsuei90@gmail.com

Judul Naskah : PERTUKARAN SOSIAL ANTAR PEMAIN JUDI SEPAKBOLA ONLINE

(Studi Pada Mahasiswa FISIP UMRAH di Tanjungpinang)

Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.

Tanjungpinang, 15 Juni 2017 Yang menyatakan, Dosen Pembimbing I SURYANINGSIH, M.Si NIDN. 1016076901 Dosen Pembimbing II

EMMY SOLINA, M.Si NIDN. 1020118401

(3)

3

PERTUKARAN SOSIAL ANTAR PEMAIN JUDI SEPAKBOLA ONLINE (Studi Pada Mahasiswa FISIP UMRAH di Tanjungpinang)

FEDI ARBI SURYANINGSIH

EMMY SOLINA

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Di era globalisasi, teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi bagian di dalam kehidupan manusia. Kemudahan akses terhadap berbagai informasi tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari teknologi informasi dan komunikasi adalah judi sepak bola online. Perjudian adalah permainan dengan memakai uang sebagai taruhan dengan harapan mendapatkan uang yang lebih dari jumlah semula, sementara judi sepak bola online merupakan jenis perjudian dengan cara menebak skor sepak bola secara daring. Pemuda dan khususnya mahasiswa sebagai pengguna teknologi dan selalu mengakses informasi sangat rentan dengan pengaruh dari judi sepak bola online. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang pertukaran sosial antar pemain judi sepak bola online dikalangan mahasiswa FISIP UMRAH.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan tipe diskriptif. Untuk melihat proses pertukaran sosial yang terjadi antar sesama pemain judi sepak bola online maka digunakan teknik pengambilan sampel bola salju dan ditemukan 11 orang informan.Pembahasan mengenai judi sepak bola online dalam penelitian ini akan dianalisa menggunakan teori pertukaran sosial George C. Homans dengan sekumpulan proposisinya. Untuk memperkuat analisa digunakan pula konsep dan asumsi dasar teori pertukaran sosial dari beberapa ahli berkaitan. Pertukaran sosial yang dimaksud adalah pertukaran atas dua orang individu atau lebih dalam bertindak atau berperilaku layaknya transaksi ekonomi, yaitu adanya pertukaran antara pengeluaran biaya dan mengharapkan timbal balik hadiah (bentuknya dapat berupa materi maupun non-materi).

Mahasiswa FISIP UMRAH yang terlibat dalam judi sepak bola online, dalam penelitian ini terbagi atas 4 kelompok bermain yang berasal dari berbagai latar belakang. Aktor pertukaran adalah mahasiswa FISIP UMRAH. Akun dan modal judi sepak bola online sebagai sumber daya pertukaran. Serta, hubungan pertukaran langsung sebagai struktur pertukaran sosial. Untuk proses pertukaran sosial yang terjadi antar sesama pemain judi sepak bola online, didapatkan berbagai jawaban yang terbagi berdasarkan proposisi sukses, stimulus, nilai, deprivasi-satiasi, restu-agresi serta rasionalitas dari para aktor pertukaran sosial dalam judi sepak bola online.

(4)

iv

ABSTRACT

In the era of globalization, information and communication technology had been become parts of human life. Ease of access to information did not only gave positive impact, but also gave a negative impact. One of that negative impact from modern technology is online soccer gambling. Gambling is a game that using money as a bet in hopes of getting more money than the original amount, while online soccer gambling is a type of gambling by guessing live soccer scores online. Rising generation and especially college students as users of technology and always accessing information online are vulnerable from the influence of online soccer gambling. Therefor, researcher was interested to study about the social exchange between online soccer gambling players among college students from the Faculty of Social Sciences and Political Science, Maritime University of Raja Ali Haji.

The research method used in this study was qualitative research with descriptive type. To see the process of social exchange that occurs among fellow online soccer gambling players, researcher used snowball sampling technique and found 11 informants. The study of online soccer gambling in this research will be analyzed using social exchange theory from George C. Homans with his set of propositions. To strengthen the analysis were also used the basic concepts and assumptions from social exchange theory of several experts that were related. The social exchange in question were the exchange of two individuals or more in acting or behaving like economic transactions, which is the exchange of costs and expect reciprocal rewards (the form can be either material or non-material).

College students that were involved on online soccer gamblings in this study were divided as 4 groups that came from various backgrounds. The social exchange actor were the college students from the Faculty of Social Sciences and Political Science, Maritime University of Raja Ali Haji. Accounts and capital as social exchange resources. And the structures of social exchange were direct social exchange. As for the process of social exchange that occurs among fellow online soccer gambling players, there were various answers divided based on success proposition, stimulus proposition, value proposition, deprivation-satiation proposition, agression-approval proposition, rationality proposition from several actors of the social exchange on online soccer gamblings. Keywords: College students, Social exchange and Online soccer gamblings

(5)

4

A. PENDAHULUAN

Maraknya para pengguna gadget seperti laptop, notepad, tablet dan smartphone telah memunculkan trend baru dalam pergaulan sehari-hari. Terlebih pada kaum muda. Kedai kopi dan cafe dengan fasilitas WiFi dan layar dengan infocus atau OHP (Overhead Projektor) mulai menjadi daya tarik tersendiri untuk para pengguna gadget. Kita dapat melihat fenomena baru ini muncul dan merambat bagai jamur di Tanjungpinang. Kebanyakan dari mereka yang tertarikakan

perkembangan teknologi komunikasi

merupakan penduduk dengan usiaproduktif (APJII, 2014).

Lalu, trend lain yang juga sejalan dengan hal diatas adalah sepak bola. Euphoria sepak bola dapat dirasakan hampir di seluruh penjuru dunia. Sepak bola telah menjadi sebuah olahraga yang mendunia terutama di negara-negara besar di Eropa dan Amerika Latin. Terlebih ketika sedang berlangsungnya piala dunia sepak bola yang biasa kita kenal dengan istilah World Cup. Selain piala dunia, sepak bola juga digemari pada musim-musim liga internasional Eropa. Fans-club sepak bola liga internasional tidak hanya berdiri di negaranya masing-masing, namun berkembang di berbagai negara lainnya, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia sendiri sepak bola sudah mendarah daging dan menjadi tontonan wajib bagi kebanyakan orang. Bagi mereka yang gemar menonton liga internasional seperti: Inggris, Itali, dan Spanyol juga tak mau kalah. Mereka melakukan nobar (nonton bareng) di beberapa cafe ataupun kedai kopi

dengan fasilitas layar dan infocus/ OHP. Hal ini telah menjadi lifestyle tersendiri dan menjadi ajang eksistensi diri di kalangan masyarakat terutama di kalangan pemuda.

Menurut situs skalasurvei.com pada tahun 2014, jenis olahraga yang paling disukai di Indonesia adalah sepak bola. Data yang dipaparkan oleh Survei Skala Survei Indonesia (SSI) menunjukkan, 90.8 persen publik Indonesia tahu olah raga sepak bola. Dari yang tahu ini, 47.6% menyukainya. Sepak bola mengalahkan Bulu tangkis, 18.8% dan bola voli 12.4%. Hal ini dapat

menjadi indikator dari kegemaran

masyarakat Indonesia terhadap sepak bola. Selain kaum muda, minat terhadap dunia sepak bola ini juga dapat dirasakan diantara para pelajar dan mahasiswa yang tergolong didalamnya. Sebut saja pada kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang (FISIP UMRAH). Pada musim piala dunia secara umum dan liga internasional Eropa secara khusus, hal-hal yang sering terdengar dalam percakapan sehari-hari mahasiswa laki-laki hanya pada seputar dunia sepak bola. Percakapan ini dapat kita dengar baik di kantin kampus maupun di seputaran kedai kopi dan cafe di Tanjungpinang.

Hal ini menjadi sebuah fenomena yang tergolong biasa, jika hanya percakapan tentang bola. Namun bila dilihat lebih lanjut, terdapat beberapa hal yang cukup asing untuk didengar ketika percakapannya mengarahkan pada sistem voor/ leg pertandingan antar tim sepak bola yang berlaga.

(6)

5

Dari berbagai sumber, voor / leg berarti berbicara atau merujuk pada sebuah kekuatan sebuah tim / klub / negara dalam menghadapi lawan tandingnya. Istilah voor / leg bukan hanya dipergunakan dalam taruhan bola,

akan tetapi juga dipergunakan pada

pertandingan golf, basket, cricket, billiard, balap motor dan sebagainya. Voor berasal dari bahasa Belanda yang berarti “in front of” atau berada di depan. Dengan demikian istilah voor berhubungan dengan keunggulan sebuah klub terhadap lawannya.

Merujuk pada temuan observasi

sementara, untuk bermain judi sepak bola online, sang pemain harus memiliki akun pada situs yang menyediakan jasa pertaruhan judi sepak bola pada musim berlangsungnya liga sepak bola internasional seperti Liga Champion, Liga Inggris, Liga Spanyol dan sebagainya. Cara untuk membuat akun harus mengisi formulir online yang disediakan pada situs bersangkutan seperti sbobet.com, m88.com dan lain-lain. Tahapan selanjutnya

adalah dengan mentransfer atau

mendepositkan sejumlah uang pendaftaran melalui ATM. Tentu saja untuk menjadi pemain judi sepak bola sang pemain harus memiliki rekening tabungan pada bank nasional yang juga terdata dan diakui pada situs penyedia layanan judi sepak bola online. Namun, untuk para pemain yang tidak memiliki akun judi bola online, masih dapat bermain dengan cara menumpang pada teman-temannya yang memiliki akun. Hal ini dilakukan agar tetap mendapatkan akses pada situs penyedia layanan judi sepak bola online tanpa harus memiliki akun dan rekening

sendiri. Maka hal ini juga dimanfaatkan oleh pemain judi bola yang memiliki akun untuk memiliki keuntungan lebih dengan cara menjadi “bandar kecil” judi sepak bola dengan menampung atau menjadi pengepul uang dari teman-temannya yang ingin bermain judi sepak bola online.

Dengan resiko yang juga lebih besar untuk melanggar norma dan aturan hukum yang berlaku di Indonesia dan dapat dipidanakan, mereka yang menjadi bandar kecil menanggung resiko dengan hubungan

timbal-balik ketika temannya yang

menumpang memenangkan pertaruhan judi sepak bola online, tentu para “bandar kecil” atau pengepul mengambil sedikit keuntungan dari hasil menag taruhan tersebut.

Di dalam penelitian ini, pemain judi sepak bola difokuskan pada mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di Kota Tanjungpinang. Dengan bermain judi sepak bola online dan sejalan dengan hobi sepak bola yang digemari oleh mayoritas mahasiswa laki-laki, maka hal ini dapat menjadi “uang jajan” tambahan bagi para mahasiswa dengan resiko mempertaruhkan uang jajannya baik dari orang tua ataupun dari pekerjaan sampingannya. Resiko lebih besar dengan keuntungan yang lebih besar bisa didapatkan ketika para mahasiswa dapat memberanikan diri untuk menjadi “bandar kecil” ataupun pengepul judi sepak bola online.

Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, mahasiswa adalah orang/ individu yang sedang belajar di perguruan tinggi.

(7)

6

Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap

fenomena sosial, harus mampu

mengimplementasikan kemampuan

keilmuannya dalam akselerasi perubahan keumatan ke arah berkeadaban. Mahasiswa memiliki lima peranan penting dalam menunjang pembangunan dalam masyarakat. Kelima peranan yang dimaksud adalah sebagai iron stock yang berarti pengganti generasi-generasi sebelumnya di dalam masyarakat dan bernegara. Mahasiswa juga berperan sebagai agent of change yang berarti agen perubahan bagi masyarakat. Mengubah masyarakat kearah yang lebih baik tentunya. Peranan ke tiga adalah sebagai guardian of value yaitu penjaga nilai-nilai yang telah ada dalam masyarakat. Nilai-nilai yang dimaksudkan tentu saja merupakan nilai-nilai yang positif.

Peran keempat adalah moral force yang

mana berarti kekuatan moral bagi

masyarakat, tentu mahasiswa mendapatkan peranan ini dari masyarakat agar menjadi ujung tombak penguat moral. Dan terakhir adalah sebagai social control yang berarti yang memainkan peranan penting dalam pengendalian sosial di dalam masyarakat. Tidak hanya sebagai penjaga nilai-nilai, dan penguat moral namun juga berperan aktif dalam mengendalikan norma-norma yang menyimpang di dalam masyarakat.

Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda tergolong rentan terhadap perubahan

sosial. Bagaikan pisau bermata dua,

perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi dan trend nonton bareng sepak bola menimbulkan berbagai persoalan baru seperti perjudian sepak bola online. Dan hal ini juga terjadi dikalangan mahasiswa FISIP UMRAH.

Perjudian telah diatur dalam norma hukum tertuangpada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang mengatur secara khusus tentang perjudian. Perjudian secara umum diatur pada Pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Perjudian online juga diatur pada pasal 27 Undang-Undang no.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau yang mana kita kenal dengan istilah UU ITE. Tanpa disadari bahwa hal yang dianggap permainan oleh mahasiswa ini merupakan tindakan yang melanggar hukum, sebagaimana tindakan perjudian diatur dalam KUHP dan UU Republik Indonesia.

Sebagai mahasiswa yang secara khusus mempelajari ilmu sosial dan ilmu politik yang juga memiliki keterkaitan secara tidak langsung dengan nilai norma serta hukum, mereka tentu telah mengetahui bahwa perjudian merupakan permainan (game) yang secara nyata membuang waktu, tenaga, pikiran dan materi (uang) yang secara tidak

langsung menjadi jalan pintas untuk

mendapatkan materi (uang yang lebih banyak) namun dengan resiko yang besar untuk kehilangan materi (uang yang menjadi modal) dan dapat dipidanakan karena secara jelas melanggar peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Dalam kehidupan sehari-hari

mahasiswa dalam menjalani perkuliahan, mahasiswa tampak memiliki berbagai macam

(8)

7

kelompok-kelompok kecil. Walaupun

terkadang tidak tampak pola yang jelas antara masing-masing kelompok yang terbentuk secara umum dan tidak sengaja, adapula

kelompok-kelompok yang secara

khususterbentuk. Kelompok khusus ini biasanya terbagi berdasarkan kelas-kelas

dalam perkuliahan, teman-teman satu

sekolah pada masa lalu, memiliki hobi yang sama dan banyak lagi, namun sangat jelas terlihat bahwa ketika kelompok yang lebih kecil terbentuk.

Kelompok seperti ini terdiri dari mahasiswa laki-laki memiliki hobi sepak bola dan ciri pembicaraan yang mengarah pada nilai voor/ leg dalam sepak bola, tim-tim sepak bola liga internasional yang akan berlaga serta penyebutan nama situs-situs judi sepak bola online, maka hasil dari

pembicaraan kelompok seperti yang

dimaksud akan berujung pada taruhan / judi sepak bola online dan pembicaraan seperti ini akan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita jumpai pada mahasiswa laki-laki yang berkumpul baik di kantin kampus, di depan kelas ataupun di kedai/ warung kopi. Fenomena yang terjadi pada mahasiswa FISIP UMRAH dalam judi sepak bola online, tampak pada mahasiswa FISIP UMRAH yang secara khusus mempelajari tentang perkembangan sosial dan politik yang terjadi

di dalam kehidupan masyarakat

sertaberperan sebagai kontrol sosialdan penguatan moral dalam masyarakat justru juga terlibat dalam perjudian sepak bola online. Berdasarkan permasalahan yang

terjadi, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengambil judul yaitu “PERTUKARAN SOSIAL ANTAR PEMAIN JUDI SEPAK BOLA ONLINE (Studi pada Mahasiswa FISIP UMRAH di Tanjungpinang)”

Berdasarkan latar belakang diatas, pertanyaan yang akan dijadikan sebagai

sarana penelitian adalah bagaimana

pertukaran sosial yang terjadi antar pemain yang terlibat dalam judi sepak bola online?

Dalam penelitian ini, tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui tentang pertukaran sosial yang terjadi antar pemain yang terlibat dalam judi sepak bola online.

B. LANDASAN TEORI

Teori Pertukaran Sosial

Salah satu kesamaan pemikiran diantara para teoritikus pertukaran sosial adalah pemusatan perhatian pada isu-isu yang sama, yaitu tentang solidaritas pada isu-isu yang sama, yaitu tentang solidaritas dan jaringan-jaringan yang mendukung sistem pertukaran. Menurut Thomas Worrall dalam Sindung (2011:104), baik Homans, Blau, Ekeh, Emerson, Heath maupun Befu memandang bahwa pertukaran merupakan sebuah rantai

panjang tindakan-tindakan yang

ditangguhkan antar mata rantai (agen) atau sebagai sebuah rantai yang merupakan interkoneksi dari tindakan-tindakan antar agen.

Homans berpendapat bahwa dalam

menjelaskan berbagai fenomena sosial

sebaiknya digunakan terma-terma

karakteristik individu daripada terma struktur

(9)

8

sejumlah proposisi yang berasal dari psikologi sosial untuk menguji cara-cara yang dilakukan individu dalam hubungannya dengan kelompok sosialnya.

Turner (2006) dalam Sindung (2011: 106) mengemukakan bahwa proposisi-proposisi tersebut meliputi (keberhasilan, stimulus, nilai, deprivasi-satiasi dan restu-agresi dan rasionalitas). Homans mengkritik apa yang diabstraksikan teoritisi sosiologi kontemporer, terutama karya Parsons, yang dinilainya tidak akurat karena tidak terbukti

melalui penelitian empiris. Homans

menekankan pentingnya mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dan menjelaskan proses sosial dasar dalam kelompok kecil.

Homans dalam Sindung (2011: 98), mengunakan perspektif teori pertukaran

untuk menganalisis beberapa konsep

sosiologi, seperti tingkat sosial, konformitas normatif versus inovasi, pengaruh, harga diri, status dan kewenangan. Temuan dari berbagai studi empiris digunakan untuk mendukung proposisi dasarnya. Sebagai

contoh, pengaruh sosial merefleksikan

kemampuan seseorang mendapatkan

penghargaan dari orang lain dalam rangka pemenuhan kebutuhannnya. Salah satu penghargaan yang paling umum adalah penerimaan sosial atau ekspresi-ekspresi sentimen positif dari orang lain.

Pandangan Johnson dalam Ritzer dan

Smart (2014: 514), seseorang yang

mempunyai solidaritas tinggi menunjukkan tingkat konformitas tinggi terhadap norma kelompok karena setiap konformitas dihargai dan diterima oleh anggota kelompok.

Kelompok yang berada dalam kohesi sosial tinggi dan pertukaran sentimen positif menunjukkan tingkat konformitas anggota yang tinggi terhadap norma kelompok. Sebaliknya, tingkat kohesi dan konformitas yang rendah dalam kelompok disebabkan anggota memiliki sejumlah sumber daya

alternatif penerimaan sosial di luar

kelompoknya. Dengan meningkatnya sumber daya yang berasal dari luar kelompok mengakibatkan seseorang, individu merasa kurang membutuhkan untuk mematuhi norma kelompok.

Pertukaran sosial berbeda dengan pertukaran ekonomi dalam berbagai aspek. Pertama, objek yang dipertukarkan bukan dalam bentuk komoditi, melainkan hadiah (gifts). Pertukaran tidak melibatkan uang, kredit, maupun kontrak. Pemberian hadiah adalah tindakan egois dari sifat murah hati

(selfish act of generosity) yang

mengakibatkan kebutuhan bagi penerimanya dengan pembalasan sesuatu yang diinginkan oleh pemberinya. Masing-masing pihak dalam pertukaran cenderung menyediakan

lebih dari yang dimilikinya dalam

memberikan insentif bagi orang lain untuk meningkatkan persediaannya.

Sederhananya, sebuah pemberian bukan merupakan ekspresi altruisme, melainkan suatu cara untuk memperlihatkan power

kepada orang lain. Kedua, terma

“pertukaran” tidak dispesifikkan. Di satu sisi, seseorang menawarkan sesuatu yang bernilai

kepada orang lain tanpa mengetahui

bagaimana atau kapan orang tersebut akan membalasnya. Ketiga, pertukaran secara

(10)

9

instrumental tidak dikalkulasi. Tanpa adanya kecanduan dan penawaran nyata, seseorang tidak mengetahui jika hadiah yang diberikan sudah optimal dalam sebuah transaksi pemberian.

Kunci utamanya adalah pertukaran hanya akan berfungsi jika tindakan-tindakan bersifat resiprokal (hubungan timbal-balik) atau kerja sama dipertahankan. Dalam hal ini, terdapat beberapa upaya untuk menjelaskan sumber daya unilateral pemberian (giving) dan kerja sama serta penjelasan tersebut dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu altruisme, kewajiban dan keuntungan pribadi. Pertama, pertukaran sosial dipertahankan oleh sifat altruisme.

Kedua, dalam pertukaran resiprokal, unsur utamanya adalah kewajiban moral menurut par excellence. Ketiga, berkaitan dengan teori permainan (game theory) yang mengasumsikan baik perilaku altruisme maupun pertukaran resiprokal, hanya sebagai implikasi dari kepentingan diri (self-interest). Sejalan dengan hal tersebut diatas, Ritzer dan Smart (2014: 516) juga

mengemukakan bahwa, semua teori

pertukaran memiliki sejumlah kesamaan konsep analitis dan beberapa asumsi. Semua teori ini menjelaskan unsur dasar dalam pertukaran sosial, yaitu: aktor, sumber daya, struktur dan proses.

Aktor Pertukaran Sosial

Partisipan dalam pertukaran sosial disebut sebagai aktor, dapat berupa pribadi individu (individua/ person) atau kelompok perusahaan (corporate/ group), dan entitas spesifik lainnya (teman khusus) atau

pemegang jabatan struktural yang dapat saling dipertukarkan (presiden/ direktur perusahaan). Keluwesan ini memungkinkan teoritikus bergerak dari analisis tingkat mikro tentang pertukaran antar pribadi ke analisis tingkat makro relasi-relasi antara organisasi.

Teori-teori pertukaran tidak membuat asumsi tentang aktor apa atau aktor mana yang dinilai berharga, tetapi lebih menilai pada bentuk status (kekayaan dan ketenaran),

waktu bersama keluarga ataupun

kepentingan-kepentingan lingkungan. Teori pertukaran mengasumsikan bahwa aktor bersifat mementingkan diri sendiri (self-interest), selalu berusaha meningkatkan atau memaksimalkan hasil-hasil yang dinilai positif dan mengurangi atau menghindari hasil-hasil yang dinilai negatif.

Perbedaan para aktor terletak pada bagaimana mereka mengasumsikan ‘model aktor rasional’ yang diambil dari ilmu ekonomi mikro, atau ‘model pembelajaran’ yang diambil dari psikologi perilaku. Pada model aktor rasional, secara sadar aktor akan mempertimbangkan potensi manfaat dan biaya alternatif serta membuat pilihan rasional yang berusaha memaksimalkan hasil. Pada model pembelajaran, aktor hanya merespon konsekuensi dari pilihan-pilihan di

masa lalu dan tanpa sadar

mempertimbangkan pilihan-pilihan alternatif (dan seringkali tetap memaksimalkan hasil). Sumber Daya Pertukaran Sosial

Kekayaan atau kecakapan perilaku yang dimiliki seorang aktor dan dihargai oleh aktor-aktor lain disebut sebagai ‘sumber daya’ dalam relasi aktor tersebut dengan

(11)

10

aktor-aktor lainnya. Sumber daya dalam pertukaran sosial tidak hanya meliputi barang / materi yang dapat diraba atau dirasa serta jasa, namun meliputi kapasitas untuk menyediakan hasil-hasil yang dinilai secara sosial seperti persetujuan atau status.

Aktor yang melakukan tindakan dalam suatu pertukaran akan menanggung biaya (cost) atas diri dan memberikan hasil

(reward) kepada aktor lain. Biaya

tanggungan selalu meliputi biaya kesempatan (dengan ganjaran yang hilang dari alternatif-alternatif yang tidak terpilih) dan kadang juga mencakup biaya investasi (investment), kerugian materi, atau biaya yang intrinsik dengan perilaku (misalnya, kelelahan). Hasil yang diberikan kepada aktor lain dapat bernilai positif berupa keuntungan atau ganjaran (profit) atau bernilai negatif berupa kerugian atau hukuman (punishment). Struktur Pertukaran Sosial

Relasi pertukaran berkembang menurut struktur ketergantungan timbal-balik dengan berbagai bentuk, seperti: petukaran langsung

(direct exchange), petukaran umum

(generalized exchange), dan pertukaran produktif (productive exchange).

Proposisi Teoritis Homans

Inti teori pertukaran Homans dalam Ritzer (2014: 334), terletak pada sekumpulan proposisi fundamental. Meski beberapa proposisinya menerangkan setidaknya dua individu yang berinteraksi, namun ia dengan hati-hati menunjukkan bahwa proposisi itu berdasarkan prinsip psikologis. Menurut Homans proposisi itu bersifat psikologis karena dua alasan. Pertama, “proposisi itu

biasanya dinyatakan dan diuji secara empiris oleh orang yang menyebut dirinya psikolog”. Kedua, dan yang lebih penting, proposisi itu bersifat psikologis karena menerangkan

fenomena individu dalam masyarakat:

“proposisi itu lebih mengenai perilaku manusia individual daripada kelompok atau masyarakat; dan perilaku manusia, sebagai manusia, umumnya dianggap menjadi bidang kajian psikologi” (huruf miring ditambahkan oleh Ritzer).

Ritzer (2014: 334) juga

mengemukakan, atas pemikiran dari

Homans, ia mengakui dirinya, secara kasarnya telah menjadi seorang reduksionis psikologi. Reduksionisme menurut Homans

adalah “proses yang menunjukkan

bagaimana proposisi yang disebut satu ilmu (dalam hal ini sosiologi) logikanya berasal dari proposisi yang lebih umum yang disebut ilmu lain (dalam hal ini psikologi)”.

Walau Homans membahas prinsip psikologis, namun ia tak membayangkan individu dalam keadaan terisolasi. Ia mengaku bahwa manusia adalah makhluk sosial dan menggunakan sebagian besar waktu mereka berinteraksi dengan manusia lain. Ia mencoba menerangkan perilaku sosial

dengan prinsip-prinsip psikologi:

“pendiriannya adalah bahwa proposisi umum psikologi terhadap perilaku manusia tidak berubah karena akibat interaksi lebih berasal dari manusia lain ketimbang dari lingkungan fisik.

Homans dalam Ritzer (2014: 334), tidak

menolak pendirian Durkheim yang

(12)

11

yang baru. Ia malah menyatakan bahwa ciri-ciri yang baru muncul itu dapat dijelaskan dengan prinsip psikologi. Untuk menjelaskan fakta sosial tak diperlukan proposisi sosiologi yang baru. Sebagai contoh, ia menggunakan konsep sosiologi tentang norma.

Dalam sejumlah publikasi Homans memerinci program untuk “mengembalikan orang ke [dalam]” sosiologi, tetapi ia pun mencoba mengembangkan sebuah teori yang memusatkan perhatian pada psikologi, manusia dan “bentuk-bentuk mendasar kehidupan sosial”. Menurut Homans, teori ini “membayangkan perilaku sosial sebagai pertukaran aktivitas, nyata atau tak nyata, dan kurang lebih sebagai pertukaran hadiah atau biaya, sekurang-kurangnya antara dua orang” (Ritzer, 2014:334-335).

Sebagai contoh, Homans mencoba menjelaskan perkembangan industri tekstil yang digerakkan tenaga mesin, dan kemudian Revolusi Industri, melalui prinsip psikologis bahwa orang mungkin bertindak dengan cara seperti meningkatkan hadiah untuk mereka. Lebih umum lagi, dalam teori pertukaran versinya ini, ia mencoba menjelaskan perilaku sosial mendasar dilihat dari sudut hadiah dan biaya. Ia sebagian termotivasi dari oleh teori struktural-fungsional dari “teman dan koleganya”, Parsons. Ia menyatakan teori struktural-fungsional “memiliki kebaikan apa saja kecuali dalam menjelaskan sesuatu” (Ritzer, 2014:335).

Menurut Homans, fungsionalis

struktural tak lebih dari sekedar menciptakan skema dan kategori konseptual. Ia mengakui

bahwa sosiologi ilmiah memerlukan

sekumpulan proposisi tentang hubungan antara kategori-kategori itu, karena tanpa proposisi demikian, maka penjelasan adalah mustahil. “Tak ada penjelasan tanpa proposisi”. Karena itu, Homans bertekad untuk mengembangkan proposisi yang memusatkan perhatian pada level psikologi;

inilah yang menjadi landasan teori

pertukarannya (Ritzer, 2014:335).

Menurut Homans dalam Ritzer (2014: 338), yang penting adalah bahwa tidak diperlukan proposisi baru untuk menjelaskan perbedaan perilaku sosial dan perilaku

individual. Hukum perilaku individual

seperti yang dikembangkan Skinner dalam studinya tentang merpati akan menerangkan perilaku sosial selama kita memperhatikan komplikasi penguatan mutualnya (hubungan timbal-balik). Homans mengakui bahwa dengan berat hati akhirnya ia terpaksa meninggalkan prinsip yang berasal dari Skinner.

Dalam karya teoritisinya, Homans (Ritzer, 2014: 338) membatasi diri pada interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Namun, secara jelas ia yakin bahwa sosiologi yang dibangun berdasarkan prinsip yang dikembangkannya akhirnya akan mampu menerangkan semua perilaku sosial.

Dengan memusatkan perhatian pada jenis situasi ini dan dengan mendasarkan pemikirannya pada temuan Skinner, Homans

mengembangkan beberapa proposisi.

Proposisi teoritis Homans (Ritzer, 2014: 338-343) terdiri dari 6 proposisi, yaitu: proposisi sukses, proposisi stimulus, proposisi nilai,

(13)

12

restu-agresi dan proposisi rasionalitas dengan penjelasan, sebagai berikut:

Proposisi Sukses (The Succes Proposition) Proposisi sukses Homans (Ritzer, 2014: 338) adalah sebagai berikut: “Untuk semua tindakan yang dilakukan seseorang, semakin sering tindakan khusus seseorang diberi hadiah, semakin besar kemungkinan orang melakukan tindakan itu”.

Dilihat dari contoh Person-Other dalam situasi kantor yang dikemukakan Homans di atas, proposisi ini berarti bahwa orang makin besar kemungkinannya untuk meminta nasihat orang lain jika ia di masa lalu telah menerima imbalan berupa nasihat yang berguna. Selanjutnya makin sering orang menerima hadiah yang berguna di masa lalu, makin sering ia akan meminta nasihat. Begitu pula, orang lain akan makin ingin memberi nasihat dan makin sering memberi nasihat jika ia telah sering menerima hadiah berupa persetujuan di masa lalu.

Umumnya perilaku yang sesuai dengan proposisi keberhasilan (proposisi sukses) meliputi tiga tahap: pertama, tindakan orang; kedua, hadiah yang dihasilkan; dan ketiga, perulangan tindakan asli atau sekurangnya perulangan tindakan serupa dalam hal tertentu.

Ada beberapa hal yang diterapkan Homans mengenai proposisi sukses. Pertama, meski umumnya benar bahwa makin sering hadiah diterima menyebabkan makin sering tindakan dilakukan, namun pembahasan ini tak dapat berlangsung tanpa batas. Di saat tertentu individu benar-benar tak dapat bertindak seperti itu sesering mungkin.

Kedua, makin pendek jarak waktu antara

perilaku dan hadiah, makin besar

kemungkinan orang mengulangi perilaku. Sebaliknya, makin lama jarak waktu antara perilaku dan hadiah, makin kecil kemungkinan orang mengulangi perilaku. Ketiga, menurut Homans, pemberian hadiah

secara intermiten lebih besar

kemungkinannya menimbulkan perulangan perilaku ketimbang menimbulkan hadiah

yang teratur. Hadiah yang teratur

menimbulkan kebosanan dan kejenuhan, sedangkan hadiah yang diterima dalam jarak waktu yang tak teratur (seperti dalam

perilaku perjudian) sangat mungkin

menimbulkan perulangan perilaku.

Proposisi Stimulus/ Pendorong (TheStimulus Proposition)

Proposisi stimulus/dorongan Homans (Ritzer, 2014: 339) adalah sebagai berikut: “Bila dalam kejadian di masa lalu, dorongan tertentu atau sekumpulan dorongan telah menyebabkan tindakan orang diberi hadiah, maka makin serupa dorongan kini dengan dorongan di masa lalu, makin besar orang melakukan tindakan serupa”. (Ritzer, 2014:339).

Mari kita lihat contoh situasi kantor Homans (Ritzer, 2014:339). Bila di masa lalu Person dan Dicky menyadari pemberian dan penerimaan hadiah nasihat, maka mereka mungkin akan terlibat dalam tindakan serupa dalam situasi yang sama di masa datang. Homans mengemukakan suatu contoh yang

lebih sederhana: “Pemancing yang

melemparkan kailnya ke dalam kolam yang keruh dan berhasil menangkap seekor ikan,

(14)

13

akan lebih suka memancing di kolam yang keruh kembali”.

Homans tertarik pada proses

generalisasi dalam arti kecenderungan

memperluas perilaku keadaan yang serupa.

Dalam contoh mengail, satu aspek

generalisasi dapat mendorong dari mengail di kolam yang keruh kepada mengail di kolam

manapun dengan derajat kerindangan

tertentu. Begitu pula, keberhasilan

menangkap ikan mungkin mendorong orang dari satu cara mengail ke cara mengail yang lain (sebagai contoh, dari mengail di sungai ke mengail di laut) atau mendorong orang dari mengail ke berburu. Tetapi proses diskriminasi juga penting.

Artinya, aktor mungkin hanya akan mengail dalam keadaan khusus yang terbukti sukses di masa lalu. Bila kondisi yang menghasilkan kesuksesan itu terjadi terlalu ruwet maka kondisi serupa mungkin tidak akan menstimulasi perilaku. Bila stimuli krusial muncul terlalu lama sebelum perilaku diperlukan, maka stimuli itu benar-benar tak dapat merangsang perilaku. Aktor dapat menjadi terlalu sensitif terhadap stimuli terutama jika stimuli itu sangat bernilai bagi aktor. Kenyataannya, aktor dapat menaggapi stimuli yang tak berkaitan, setidaknya hingga situasi diperbaiki melalui kegagalan berulang

kali. Semuanya ini dipengaruhi oleh

kewaspadaan atau derajat perhatian individu terhadap stimuli.

Proposisi Nilai (The Value Proposition)

Proposisi nilai Homans (Ritzer,

2014:340) adalah sebagai berikut: “Makin tinggi nilai hasil tindakan seseorang bagi

dirinya, makin besar kemungkinan ia melakukan tindakan itu”. Dalam contoh kantor tersebut, bila hadiah yang diberikan masing-masing kepada orang lain amat bernilai, maka makin besar kemungkinan aktor melakukan tindakan yang diinginkan ketimbang jika hadiahnya tak bernilai.

Di sini Homans (Ritzer, 2014:340)

memperkenalkan konsep hadiah dan

hukuman. Hadiah adalah tindakan dengan nilai positif, makin tinggi nilai hadiah makin besar kemungkinan mendatangkan perilaku yang diinginkan.

Hukuman adalah tindakan dengan nilai negatif, makin tinggi nilai hukuman berarti makin kecil kemungkinan aktor mewujudkan perilaku yang tak diinginkan. Homans menemukan bahwa hukuman merupakan alat yang tak efisien untuk membujuk orang mengubah perilaku mereka karena orang dapat bereaksi terhadap hukuman menurut cara yang tak diinginkan.

Sebenarnya lebih baik tak memberikan hadiah terhadap perilaku yang tak diinginkan; perilaku demikian akhirnya akan dihentikan.

Hadiah jelas lebih disukai, tetapi

persediaanya mungkin sangat terbatas.

Homans menjelaskan bahwa teorinya

sebenarnya bukanlah teori hedonisis; hadiah dapat berupa materi (uang misalnya) atau altruistis (membantu orang lain).

Proposisi Deprivasi-Satiasi (The

Deprivation-Satiation Proposition)

Proposisi kerugian-kejemuan Homans (Ritzer, 2014: 340) adalah sebagai berikut: “Makin sering seseorang menerima hadiah khusus di masa lalu yang dekat, makin

(15)

14

kurang bernilai baginya setiap unit hadiah berikutnya.”Di kantor, Person dan Dicky mungkin sangat sering saling memberi dan menerima hadiah nasihat sehingga hadiah itu menjadi tak bernilai. Dalam hal ini, waktu adalah penting; orang kecil kemungkinannya akan jemu bila hadiah tertentu pemberiannya dibagi dalam jangka panjang.

Dalam hal ini, Homans dalam Ritzer (2014:341) mendefinisikan dua konsep penting lainnya: biaya dan keuntungan. Biaya tiap perilaku didefinisikan sebagai hadiah yang hilang karena tak jadi melakukan sederetan tindakan yang direncanakan. Keuntungan dalam pertukaran sosial dilihat sebagai sejumlah hadiah yang lebih besar yang diperoleh atas biaya yang dikeluarkan.

Yang terakhir ini menyebabkan

Homans (Ritzer, 2014: 341) menyusun

kembali proposisi kerugian-kejemuan

sebagai berikut: “makin besar keuntungan yang diterima seseorang sebagai hasil tindakannya, makin besar kemungkinan ia melaksanakan tindakan itu”

Proposisi Restu-Agresi (The Agression-Approval Proposition)

Proposisi persetujuan-agresi Homans (Ritzer, 2014: 338) terbagi dua, yaitu: proposisi persetujuan yang mengacu pada emosi positif dan proposisi agresi yang mengacu pada emosi negatif. Proposisi agresi, sebagai berikut:

“Bila tindakan orang tak mendapatkan hadiah yang ia harapkan atau menerima hukuman yang tidak ia harapkan, ia akan marah; besar kemungkinan ia akan melakukan tindakan agresif dan akibatnya

tindakan demikian makin bernilai baginya”. (Ritzer, 2014:341).

Dalam kasus kantor di atas, bila Person tak mendapatkan nasihat yang ia harapkan dan Dicky tidak menerima pujian yang ia harapkan, keduanya mungkin akan marah. Kita kaget menemukan konsep frustasi dan marah dalam karya Homans karena konsep itu rupanya mengacu pada keadaan mental. Homans (Ritzer, 2014:341) menambahkan: “Bila seseorang tak mendapatkan apa yang ia harapkan, ia dikatakan menjadi kecewa,

frustasi. Pengamat behaviorisme yang

mempertahankan kemurnian bahasa, sama sekali takkan mengacu pada keadaan mental”.

Homans dalam Ritzer (2014: 341) lalu menyatakan bahwa frustasi terhadap harapan seperti itu, tak selalu “hanya” mengacu pada keadaan internal. Kekecewaan dapat pula mengacu pada seluruh kejadian eksternal, yang tak hanya diamati oleh Person saja tetapi juga oleh orang lain. Proposisi agresi diatas tentang persetujuan-agresi, hanya mengacu pada emosi negatif sedangkan proposisi persetujuan menerangkan emosi yang lebih positif: “Bila tindakan seseorang menerima hadiah yang ia harapkan terutama hadiah yang lebih besar daripada yang ia harapkan, atau tidak menerima hukuman yang ia bayangkan, maka ia akan puas; ia makin besar kemungkinannya melaksanakan tindakan yang disetujui dan akibat tindakan seperti itu akan makin bernilai baginya”. (Ritzer, 2014:341)

Proposisi terdahulu sangat dipengaruhi oleh behaviorisme sedangkan proposisi

(16)

15

rasionalitas sangat jelas dipengaruhi oleh teori pilihan rational. Menurut istilah ekonomi, aktor yang bertindak sesuai dengan

proposisi rasionalitas adalah yang

memaksimalkan kegunaannya.

Pada dasarnya orang meneliti dan membuat kesimpulan mengenai berbagai alternatif tindakan tindakan yang terbuka

buat mereka. Mereka

membanding-bandingkan jumlah hadiah yang berkaitan dengan setiap bagian tindakan. Mereka pun memperhitungkan kemungkinan hadiah yang benar-benar akan mereka terima.

Hadiah yang bernilai tinggi akan diturunkan nilainya jika aktor mengira bahwa

mereka tak mungkin mencapainya.

Sebaliknya, hadiah yang bernilai rendah akan ditingkatkan jika aktor membayangkan hadiah itu dapat dicapai dengan mudah. Jadi, ada interaksi antara nilai dari hadiah dan kemungkinan untuk mencapainya. Hadiah yang sangat diinginkan bukanlah hadiah yang sangat bernilai dan yang tak mungkin dicapai. Homans dalam Ritzer (2014:342),

menghubungkan proposisi rasionalitas

dengan proposisi kesuksesan, dorongan dan nilai. Proposisi rasionalitas menerangkan kepada kita bahwa apakah orang akan melakukan tindakan atau tidak tergantung pada persepsi mereka mengenai peluang sukses. Tetapi, apa yang menentukan persepsi ini? Homans menyatakan, persepsi mengenai apakah peluang sukses tinggi atau rendah ditentukan oleh kesuksesan di masa lalu dan kesamaan situasi kini dengan situasi kesuksesan di masa lalu.

Proposisi rasionalitas juga tak

menjelaskan kepada kita mengapa seorang aktor menilai satu hadiah tertentu lebih daripada hadiah yang lain; untuk menjelaskan ini kita memerlukan proposisi nilai. Dalam semua yang disebutkan di atas, Homans menghubungkan prinsip rasionalnya dengan proposisi behavioristiknya.

Pada akhirnya teori Homans (Ritzer,

2014:342), dapat diringkas menjadi

pandangan tentang aktor sebagai pencari keuntungan yang rasional. Namun, teori Homans mengandung kelemahan di segi

keadaan mental (Abrahamsson, 1970;

Mitchell, 1978) dan di segi struktur berskala luas (Ekeh, 1974). Sebagai contoh, Homans

mengakui perlunya “mengembangkan

psikologi lebih lengkap lagi”.

Meski dengan kelemahan demikian, Homans (Ritzer, 2014:342-343), tetap menjadi pakar perilaku (behaviorist) yang berpikir dengan tegas di tingkat perilaku individual. Ia menyatakan, struktur berskala luas hanya dapat dipahami jika kita memahami perilaku

sosial mendasar secara memadai. Ia

berpendapat bahwa proses pertukaran adalah

“identik” di tingkat individual dan

kemasyarakatan, meski ia mengakui bahwa di tingkat kemasyarakatan “cara penyatuan proses mendasar itu jauh lebih kompleks”.

Perjudian Sepak Bola Online

Perjudian

Perjudian merupakan salah satu

penyakit masyarakat, satu bentuk patologi sosial. Sejarah perjudian telah ada sejak

ribuan tahun lamanya bahkan sejak

(17)

16

mengkin dapat mengingat

permainan-permainan anak-anak yang kita mainkan pada masa kecil seperti kelereng dan kartu dengan mempertaruhkan alat/objek dari permainan itu dan merupakan bentuk kecil dari perjudian.

Menurut Kartini Kartono (2011: 58), perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu

pada peristiwa-peristiwa permainan,

pertandingan perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak/ belum pasti hasilnya.

Pada hakikatnya, perjudian

bertentangan dengan agama, kesusilaan,

moral Pancasila serta membahayakan

masyarakat, bangsa dan negara. Adanya norma-norma yang bersifat mengikat dalam mengatur perjudian. Perjudian memiliki dampak negatif karena merugikan moral dan mental masyarakat terutama generasi muda. Di satu pihak judi merupakan masalah sosial yang sulit ditanggulangi dan judi telah ada pada awal peradaban manusia (Burlian, 2016: 143).

Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, judi adalah permainan dengan memakai uang sebagai taruhan. Berjudi berarti mempertaruhkan sejumlah uang atau harta dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar daripada jumlah uang atau harta semula. Perjudian Online

Perjudian melalui sarana teknologi informasi terutama judi online melalui

internet sedang menjadi trend pada generasi muda khususnya dikalangan mahasiswa. Yang disebut judi online atau judi memalui internet (internet gambling) biasanya terjadi karena peletakan taruhan pada kegiatan olahraga atau kasino melalui internet. Bentuk online gambling yang umumnya dapat kita lihat pada iklan-iklan di situs-situs yang ada di internet adalah permainan poker, qiu-qiu, domino dan sebagainya.

Online gambling yang sesungguhnya

seluruh proses baik itu taruhannya,

permainannya maupun pengumpulan

uangnya melalui internet. Para penjudi akan diharuskan untuk melakukan deposit dimuka sebelum dapat melakukan judi online. Hal ini berarti harus melakukan transfer sejumlah uang kepada admin website judi sebagai deposit awal. Setelah petaruh mengirim uang maka akan mendapatkan sejuamlah koin / e-money (nominal uang di internet ) untuk permainan judi. Jika menang maka uang hasil taruhan akan dikirim melalui transfer bank dan jika kalah maka uang yang dideposit akan berkurang.

Hal ini dilakukan dengan cara

melakukan registrasi member ke admin website perjudian online yang dimaksud

untuk mendapatkan username dalam

mengikuti permainan yang dimaksud. Jika pemain judi telah memiliki username, mereka dapat mengakses tutorial cara melakukan permainan judi yang dimaksud. Perjudian Sepak Bola Online

Perjudian sepak bola online ini hampir menyerupai perjudian online pada umumnya, namun yang sedikit membedakan adalah

(18)

17

bentuk permainan judi yang dimainkan oleh para pemain lebih kepada menebak skor pertandingan bola yang nyata. Sementara perjudian online lebih kepada permainan-permainan kartu dikasino yang diubah menjadi program komputer agar dapat dimainkan melalui PC, laptop dan gadget lainnya seperti smartphone dan tablet namun menggunakan satuan uang yang nyata dalam bertransaksi.

Pada perjudian sepak bola online, pemain haruslah memiliki akun pada situs-situs penyedia layanan perjudian sepak bola online, seperti sbobet dan m88. Selanjutnya mereka mendepositkan sejumlah uang dari rekening bank ke akunnya agar dapat memulai perjudian. Perjudian sepak bola online dapat dimulai dengan menebak tim yang akan menang pada suatu pertandingan, skor permainan bahkan dapat pula menebak

berapa perolehan kartu pada suatu

pertandingan.

Ada juga istilah parlay atau paket didalam perjudian sepak bola online, yang mana istilah ini berarti pemain judi menebak skor dari sejumlah pertandingan (lebih dari 1 pertandingan) dan jika menebak semua tim yang menang dengan benar maka uang

hadiahnya diakumulasikan dari total

pertandingan yang berhasil ditebak dikali sejumlah point ‘odds’ didalam aturan perjudiannya.

Ketika pemain menang maka hasil dari perjudian yang didapat didalam akun situs perjudian dapat ditarik kembali (withdraw) ke rekening bank pemain bersangkutan agar dapat dicairkan dan dipergunakan.

Definisi Mahasiswa

Definisi mahasiswa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, dalam peraturan pemerintah RI No. 30 tahun 1990 mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.Sedangkan menurut Ahmadi (2009: 124) mahasiswa adalah usia 18-25 tahun, masih ada di universitas atau perguruan tinggi.

Ahmadi (2009: 124-125)juga

berpandangan bahwa, mahasiswa pada garis besarnya berperan sebagai: a. Agent of Change, b. Agent of Development dan c. Agent of Modernization. Sebagai agent of change, mahasiswa mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat kearah yang lebih baik. Sebagai agent of development, mahasiswa bertugas untuk melancarkan pembangunan di segala bidang yang bersifat fisik maupun non-fisik. Dan pada akhirnya sebagai agent of modernization, dalam fungsi ini mahasiswa bertindak dan bertugas sebagai pelopor dalam pembaruan.

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu berupa penyajian data dengan mendeskripsikan atau memberikan gambaran yang terperinci mengenai suatu situasi khusus

dilokasi penelitian. Mely G. Tan

(Silalahi,2010:28) menjelaskan bahwa

penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan sacara tepat sifat sifat individu, keadaan, gejala, atau kelompok

(19)

18

tertentu antara suatu gejala dengan gejala lainnya dalam masyarakat. Metode ini dipergunakan dengan pertimbangan untuk

memudahkan ketika dalam penelitian,

dengan metode kualitatif, hubungan antara peneliti dengan informan lebih akrab dan lebih dekat. Sehingga dapat di peroleh data langsung yang lebih mendalam.

Adapun lokasi dalam penelitian ini yaitu di Kampus FISIP UMRAH Kelurahan

Dompak Kota Tanjungpinang. Alasan

pemilihan lokasi tersebut dikarenakan subjek penelitian actor dalam pemaindalam judi sepak bola online yang dimaksud adalah

mahasiswa FISIP UMRAH di

Tanjungpinang. Sebagai mahasiswa FISIP, mereka menjalani perkuliahan di kampus yang berlokasi di Kelurahan Dompak Kota Tanjungpinang.

Untuk menentukan informan yang akan digunakan dalam penelitian ini digunakan teknik snowball sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama

menjadi besar (Sugiyono, 2009:

219).Informan dalam penelitian ini belum ditentukan jumlahnya karena menggunakan teknik pengambilan sampel snowball.

Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, karena peneliti akan terjun secara langsung ke lapangan, melakukan pengumpulan data,

analisis dan membuat kesimpulan.

Sedangkan pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam

penelitian karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data

dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan cara (Sugiyono, 2009:224). Adapun

teknik pengumpulan data yang akan

dilakukan oleh peneliti yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

Observasi adalah pengamatan langsung terhadap subjek penelitian dan pengambilan data dengan menggunakan panca indra, terutama mata dengan telinga. Melakukan

pengamatan harus dilaksankan secara

sistematis dan berkaitan dengan tujuan

penelitian yang direncanakan. Adapun

observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa FISIP UMRAH dalam melakukan permainan judi sepak bola online, baik pada saat memasang taruhan maupun saat menonton pertandingan sepak bola untuk memantau jalannya pertandingan yang dipertaruhkan.

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di kontruksikan makna dalam suatu data tertentu. Dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam

tentang responden dalam

menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dan hal ini tidak bisa di temukan melalui observasi (Saebeni, 2008:191).

Dalam mengumpulkan data dibutuhkan pedoman wawancara yang telah di siapkan

berupa pertanyaan-pertanyaan yang

dibutuhkan untuk mengungkap permasalahan yang ada, alat yang di gunakan seperti perekam, kamera dan buku catatan. Tema-tema yang ingin diungkapkan peneliti dalam

(20)

19

wawancara adalah tentang pertukaran sosial yang terjadi antar pemain judi sepak bola online.

Dokumentasi dalam sebuah penelitian digunakan sebagai penunjang penelitian penulis, dimana dalam dokumentasi ini dapat melihat serta mengabadikan gambar yang berkenaan dengan masalah penelitian.

Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah analisis data secara kualitatif. Analisis penelitian ini menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman. Menurut Milles dan Huberman dalam Silalahi (2012 : 340) kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang secara bersamaan, yaitu reduksi data

penyajian data dan penarikan

kesimpulan.Hasil wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai data primer dan sekunder dari penelitian ini akan direduksi, disajikan dan ditarik kesimpulannya melalui tiga alur kegiatan tersebut.

Reduksi data digunakan untuk memilih data yang sudah terkumpul, kemudian data disaring sesuai dengan fokus penelitian. Data yang telah terkumpul yang telah di peroleh dari hasil observasi dan wawancara di reduksi atau dipilih kembali dengan tujuan agar

memperoleh data yang memberikan

gambaran yang lebih tajam tentang hasil observasi dan wawancara. Data yang sudah tidak dibutuhkan dalam penelitian tidak dimunculkan dalam pembahasan agar hasil penelitian lebih fokus dan tidak melenceng sehingga memudahkan dalam melakukan analisis dan dapat membuat kesimpulan (Silalahi, 2012 : 340).

Miles and Huberman dalam (Sugiyono: 2008) berpendapat, yang paling sering di gunakan adalah penyajian data dengan teks yang bersifat naratif dari data diperoleh pada

saat wawancara, observasi, maupun

dokumentasi.

Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat

keteraturan, pola-pola, penjelasan,

konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Mula-mula kesimpulan belum jelas tetapi kemudian

meninngkat menjadi lebih terperinci

(Silalahi, 2012 : 341).

D. PEMBAHASAN

Untuk menganalisa pertukaran sosial yang terjadi antara sesama mahasiswa FISIP UMRAH sebagai pemain yang terlibat judi sepak bola online dalam penelitian ini, digunakan teori pertukaran sosial oleh George C. Homans. Perilaku dan tindakan

antar sesama mahasiswa itu sendiri,

merupakan bagian dari pertukaran sosial. Pertukaran sosial adalah suatu proses interaksi timbal balik antar individu, yang

mana masing-masing individu

mengharapkan adanya pertukaran antara biaya dan keuntungan dari setiap tindakan yang mereka lakukan. Ketika individu mengeluarkan biaya, ia akan mengharapkan keuntungan yang sebanding atau lebih daripada biaya yang ia keluarkan.

Dalam teori pertukaran sosial, para individu yang mengalami pertukaran sosial atau partisipan dalam pertukaran sosial

(21)

20

disebut aktor pertukaran sosial (Ritzer dan Smart, 2014: 516). Untuk mempermudah analisa penelitian, informan penelitian yang berjumlah 11 orang tersebut, merupakan mahasiswa FISIP UMRAH yang terlibat judi sepak bola online, untuk selanjutnya dapat kita sebut sebagai aktor dalam pertukaran sosial.Sebagaimana menurut Ritzer dan

Smart (2014: 516), partisipan dalam

pertukaran sosial disebut aktor. Aktor dapat berupa pribadi individu (individual persons)

atau kelompok perusahaan (corporate

groups), dan entitas spesifik lainnya (teman khusus).

Selain aktor, perlu untuk mengetahui tentang sumber daya pertukaran sosial. Dalam konsep dan asumsi dasar teori pertukaran sosial Ritzer dan Smart (2014: 516), yang dimaksud dengan sumber daya adalah kekayaan (materi) ataupun kecakapan perilaku (non-materi) yang dimiliki oleh seorang aktor dan dihargai oleh aktor-aktor lainnya dalam relasi (hubungan) pertukaran.

Dari hasil wawancara informan

kelompok bermain a dalam judi sepak bola online, sangat jelas terlihat bahwa sumber daya paling utama yang dapat dipertukarkan adalah akun dari situs-situs judi sepak bola online dan uang yang dapat dipergunakan sebagai modal untuk bermain judi sepak bola online. Uang yang telah di transfer ke dalam rekening dan di deposit ke akun judi sepak bola online menjadi saldo di dalam akun. Dua hal ini merupakan sumber daya utama berbentuk materi yang dapat dipertukarkan dalam bermain judi sepak bola online.

Selain akun dan uang, materi-materi pendukung lainnya adalah rekening tabungan bank atau kartu ATM, laptop ataupun smartphone serta jaringan internet. Hal-hal

ini masih merupakan sumber daya

pertukaran, namun tidak umum

dipertukarkan dalam judi sepak bola online, ataupun masih dapat dipertukarkan dalam maksud-maksud khusus.

Dari pernyataan wawancara dapat kita lihat bahwa sumber daya non-materi juga dapat dipertukarkan, baik tentang informasi terkait nilai ‘voor’ dan ‘odds’ dalam judi sepak bola onlinemaupun tentang informasi terkait tim-tim atau klub-klub sepak bola yang akan bertanding beserta informasi khusus seperti keunggulan dan kelemahan serta pemain cedera ataupun strategi permainan tim/ klub sepak bola. Namun, berdasarkan hasil wawancara hal ini juga tidak terlalu umum dipertukarkan, karena informasi-informasi terkait sumber daya non-materi ini dapat dicari oleh masing-masing aktor sebagai pemain judi sepak bola online melalui situs-situs serta berita bola online

yang menyediakannya seperti

‘livescore.com’.

Adanya beberapa pemain yang mau mempercayai saran dari kawannya untuk memasang tim-tim tertentu, jika yang memberikan saran merupakan pemain judi sepak bola online yang sering memenangkan

pertaruhan. Para pemain juga akan

memasang pertaruhan pada tim-tim yang sama jika, mereka memiliki kesamaan pandangan terhadap suatu tim. Namun menurut para pemain, yang paling berperan

(22)

21

dalam kecakapan pribadi para pemain judi sepak bola online adalah perasaan mereka masing-masing.

Selain aktor dan sumber daya,

diperlukan pemahaman tentang struktur

hubungan pertukaran sosial. Struktur

hubungan pertukaran sosial (Ritzer dan Smart, 2014: 517) terbagi atas 3 jenis, yaitu: pertukaran langsung, pertukaran umum dan pertukaran produktif. Berdasarkan hasil observasi penelitian, menunjukkan bahwa pertukaran sosial yang terjadi antar pemain judi sepak bola online dalam penelitian ini adalah pertukaran langsung.

Dalam pandangan konsep dan asumsi dasar pertukaran sosial (Ritzer dan Smart,

2014:517) tersebut juga disebutkan,

pertukaran langsung yang dimaksud terbagi dalam 2 kategori, yaitu: dyad terisolasi dan jaringan relasi diadik terkoneksi (ukuran,

bentuk dan koneksi jaringan sangat

bervariasi). Maka struktur pertukaran sosial yang terjadi dalam hubungan antar pemain judi sepak bola online dalam penelitian ini merupakan pertukaran langsung dengan jaringan relasi diadik terkoneksi, lebih khusus lagi pada kelompok bermain a.

Setelah jelas tentang unsur dasar pertukaran sosial, maka kita dapat masuk pada pembahasan inti dalam penelitian ini, untuk melihat pertukaran sosial yang terjadi antar pemain judi sepak bola online. Ritzer

(334:2016), mengemukakan, inti dari

pertukaran Homans terletak pada

sekumpulan proposisi fundamentalnya, yaitu;

proposisi sukses, proposisi stimulus,

proposisi nilai, proposisi

deprivasi-kejemuan, proposisi restu-agresi dan

proposisi rasionalitas. Maka, untuk

menganalisa bagaimana pertukaran itu terjadi, hal-hal apa saja yang dipertukarkan dan bagaimana timbal balik pertukaran tersebut, dalam hubungan timbal balik antar pemain judi sepak bola online di kalangan mahasiswa FISIP UMRAH, akan digunakan analisa berdasarkan 6 proposisi teoritis Homans tersebut, sebagai berikut:

Proposisi Sukses dalam Pertukaran Sosial antar Pemain Judi Sepak Bola Online

Berkenaan dengan proposisi sukses,

Homans dalam Ritzer (2014:338)

menyatakan, “untuk semua tindakan yang

dilakukan seseorang, semakin sering

tindakan itu diberi hadiah, semakin besar kemungkinan orang melakukan tindakan itu”. Maka tindakan di dalam penelitian ini adalah pertukaran antara hadiah dan biaya.

Sebagaimana hasil wawancara dapat kita lihat bahwa biaya merupakan bentuk dari

diskusi terkait nilai voor, maupun

keunggulan serta kelemahan dari tim-tim yang akan dipasang dalam pertaruhan judi sepak bola online, sedangkan hadiah merupakan pembagian dari hasil dari

pertaruhan judi yang jika mereka

memenangkan suatu pertaruhan maka,

teman-teman dari diskusi mereka didalam

kelompok bermain masing-masing

(khususnya teman-teman dekat di dalam kelompok) akan tetap merasakan hadiah yang mereka terima.

Berdasarkan hasil wawancara dapat kita lihat bahwa, hadiah dari pertukaran sosial antar pemain judi sepak bola online

(23)

22

merupakan bentuk apresiasi berupa menjamu dan mentraktir teman-teman sepermainannya di dalam kelompok masing-masing sebagai akibat dari pertukaran sosial yang mereka lakukan dari biaya dalam bentuk diskusi, saran dan informasi seputar judi sepak bola online dan tim-tim sepak bola yang akan dipertaruhkan.

Berkenaan dengan proposisi sukses Homans, dimana untuk semua tindakan khusus seseorang diberi hadiah, semakin besar kemungkinan seseorang melakukan tindakan itu, maka berdasarkan wawancara dan observasi di lapangan, sangat jelas terlihat hubungan atau relasi pertemanan

diantara mahasiswa FISIP UMRAH,

khususnya mahasiswa laki-laki yang menjadi pemain atau aktor dalam judi sepak bola online, sangat sering membahas seputar sepak bola dan nilai voor dalam judi sepak bola online.

Dengan asumsi demikian bahwa,

proposisi sukses dalam pertukaran sosial sangat tampak bahwa setiap tindakan khusus tertentu adalah pengharapan suatu hadiah. Dalam hal ini pertukaran informasi dengan pengharapan imbalan traktir, baik makanan, minuman ataupun rokok. Hal ini telah menjadi suatu jenis budaya pertukaran dalam kehidupan mahasiswa yang menjadi aktor dalam judi sepak bola online.

Namun anggapan Homans, dalam Ritzer (2014: 339) bahwa pertama hal ini tidak bisa berlaku tanpa batas, karena terkadang seseorang tidak bisa melakukan tindakan untuk pengharapan hadiah sesering mungkin, tergantung situasi dari individu

tersebut dan kedua semakin pendek jarak antara perilaku dan hadiah, maka makin besar

kemungkinan seseorang mengulangi

tindakan itu. Dan hal ini berlaku pula kebalikannya dimana semakin jauh rentang antara waktu dan hadiah semakin kecil kemungkinan perulangan tindakan tersebut. Proposisi Stimulus dalam Pertukaran Sosial antar Pemain Judi Sepak Bola Online

Berkenaan dengan proposisi stimulus Homans dalam Ritzer (2014: 339), sebagai berikut: “bila dalam kejadian dimasa lalu dorongan tertentu atau sekumpulan dorongan telah menyebabkan tindakan seseorang diberi hadiah, maka makin serupa dorongan kini dengan doronga dimasa lalu, makin besar kemungkinan orang melakukan tindakan serupa.” (Homans, 1974: 25).

Dalam hal ini, Homans sedikit tertarik dengan proses generalisasi, dalam arti

kecenderungan memperluas keadaan

perilaku yang serupa. Sebagai contoh ketika mengail, satu aspek generalisasi dapat mendorong dari mengail dia air yang keruh kepada mengail di manapun dengan tingkat kerindangan tertentu.

Begitu pula dengan keberhasilan

menangkap ikan, mungkin akan mendorong seseorang berpindah dari mengail di kolam ke mengail di laut jika adanya dorongan keberhasilan menangkap ikan di laut lebih tinggi daripada di kolam. Akan tetapi proses diskiminasi juga penting, yang berarti aktor hanya akan mengail jika dalam keadaan khusus dimasa lalu terbukti berhasil. Dengan catatan, kondisi menghasilkan dorongan tersebut tidak terlalu rumit serta hal yang

(24)

23

menjadi dorongan itu muncul tidak terlalu lama.

Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil observasi di lapangan, yang menjadi dorongan atau stimulus terhadap perilaku perjudian merupakan kondisi dimana para aktor mendapatkan pemasukan yang lebih dengan modal yang kecil, ketimbang mereka harus bekerja paruh waktu sambil menjalani proses perkuliahan. Selain itu, adapula dorongan kemudahan, dimana para pelaku dapat menumpang akun serta berhutang

kepada teman-teman dalam kelompok

bermainnya jika tidak memiliki modal yang cukup, serta kemudahan dalam mendapatkan informasi seputar tim-tim sepak bola yang berlaga yang akan mereka jadikan bahan pertaruhan.

Dari pernyataan-pernyataan informan, dapat kita lihat bahwa modal yang dibutuhkan oleh para aktor untuk bermain judi sepak bola online tidak terlalu besar. Untuk memasang suatu pertaruhan dengan nilai terkecil, para aktor hanya membutuhkan modal dalam kisaran Rp.10.000 - Rp. 50.000. sedangkan untuk kebutuhan saldo minimal, para aktor membutuhkan modal yang di deposit dari rekening ke akun situs-situs judi sepak bola online dalam kisaran Rp.50.000-Rp.100.000, tergantung dari situs judi sepak bola online-nya masing-masing.

Perihal kebutuhan modal, para aktor akan saling bertukar informasi tentang situs judi sepak bola online, karena modal untuk deposit yang dibutuhkan dalam setiap situs judi sepak bola online berbeda-beda. Tidak jarang, terdapat aktor yang memiliki

beberapa akun pada situs-situs judi yang berbeda. Perulangan tindakan berdasarkan stimulus yang dimaksud dengan modal kecil

ini juga dipengaruhi oleh pertukaran

informasi pada sesama aktor.

Dengan kebutuhan modal yang

terbilang kecil, para aktor mengharapkan timbal balik hasil yang besar, menjadi suatu jenis dorongan atau stimulus untuk bermain judi sepak bola online. Tak hanya modal yang kecil, faktor kemudahan dalam mengakses baik situs judi sepak bola online, maupun akses terhadap informasi seputar olahraga sepak bola juga menjadi stimulus bagi para aktor dalam bermain judi sepak bola online.

Dari beberapa pernyataan informan, kita melihat bahwa walaupun adanya perbedaan situs judi bola yang dipergunakan, namun untuk informasi seputar pertandingan sepak bola, semua aktor tetap menggunakan baik situs ataupun aplikasi ‘livescore’.

Dimana hasil observasi peneliti juga

menunjukan bahwa jadwal pertandingan baik pertandingan liga besar, maupun liga-liga kecil yang bersifat lokal negara-negara berkembang, terdapat data pertandingan yang lengkap pada situs/aplikasi tersebut. Hal ini juga merupakan suatu bentuk kemudahan akses, yang menjadi pendorong atau stimulus para aktor pertukaran sosial dalam judi sepak bola online

Proposisi Nilai dalam Pertukaran Sosial antar Pemain Judi Sepak Bola Online

Beralih pada proposisi nilai, pandangan Homans dalam Ritzer (2014: 340), sebagai berikut: “makin tinggi nilai hasil tindakan

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Tugas Perencanaan Unit Pengolahan Pangan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Sarjana Strata-1, Program Studi Teknologi Pangan,

bahwa dalam rangka mendukung pelayanan, pembiayaan terhadap pembangunan dan pemeliharaan tempat rekreasi dan/atau fasilitas/sarana olah raga di tempat rekreasi, maka

Dosen Pembimbing 1 : Dr. Margo Pujiantara, MT. Pada tugas akhir ini analisis yang dilakukan kestabilan transien meliputi kestabilan tegangan, dan kestabilan frekuensi saat terjadi

Pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan tersebut memerlukan dukungan dana yang memadai, sehingga memerlukan upaya yang keras untuk menggali segenap

"Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

Selanjutnya, kita atur grid kita sesuai bangunan rumah yang hendak di desain dengan cara pilih “Define” – “coordinate/system grids..”, lalu akan muncul9. Klik

Terjadi kenaikan dari minggu ke-2 ke minggu ke-3 disebabkan oleh jamur yang masih hidup pada bahan kompos jerami padi karena tidak terjadi pembalikan kompos

Zakat merupakan rukun Islam yang ke-4 sehingga wajib untuk ditunaikan, dalam lirik tersebut Pendhoza juga mengingatkan kepada umat Islam untuk tidak lupa