• Tidak ada hasil yang ditemukan

Era Baru Pembelajaran Menyongsong Generasi Emas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Era Baru Pembelajaran Menyongsong Generasi Emas"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

“Era Baru Pembelajaran Menyongsong Generasi Emas”

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

“Era Baru Pembelajaran Menyongsong Generasi Emas”

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2014

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Malang, 22 Nopember 2014

“Era Baru Pembelajaran Menyongsong Generasi Emas”

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

(2)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Jl. Semarang No.5, Malang 65145, telp.0341-551334

(3)

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran 2014

ISBN: 978-602-71934-0-6

Diterbitkan oleh:

Program Studi Teknologi Pembelajaran

Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No.5 Malang 65145

Telepon/Faksimili: 0341-551334 Laman: www.tep.pasca.um.ac.id

Hak Cipta ©2014 ada pada penulis

Artikel pada prosiding ini dapat digunakan, dimodifikasi, dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersil (non profit), dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut penulis. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecuali mendapatkan izin terlebih dahulu dari penulis.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar vi

Sambutan Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Malang vii

Organisasi Penyelenggara viii

Daftar Peserta Seminar Nasional TEP x

Program Studi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana UM xiv

Makalah

Syamsul Arifin, Punaji Setyosari, I Wayan Ardhana, Waras Kamdi

Model Keberterimaan Penggunaan Mobile Learning Dalam Pembelajaran Mahasiswa

1-11

Lidia Susanti Pengaruh Strategi Pembelajaran

(Problem Solving-Direct Instruction) Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Siswa SMA Kelas X

12-21

I Gde Wawan Sudatha Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Merancang Pembelajaran Terintegrasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Pada Guru-Guru SMP Di Kecamatan Buleleng

22-29

Syamsul Hidayat Peranan Komputer Sebagai Media Pembelajaran Bagi Anak

30-38

Khoirul Efendiy Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

Pendidikan Agama Islam Kelas VII SMP Negeri 04 Ampelgading Tahun Ajaran 2013-2014

39-45

Sudiyono Pembelajaran Berbasis Proyek Sebagai Metode Pembelajaran Yang Komprehensif

46-55

Punaji Setyosari Pembelajaran Di Era Digital: Teknologi Yang Memadai Untuk Menumbuhkan Belajar

56-68

Susilaningsih Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Pengembangan Media Audio/Radio

69-73

Yerry S, Sulthoni, Arafah H

Pengembangan Thesaurus Online Sebagai

Electronic Performance Support System

Dalam Pembelajaran

74-83

Mundir, ,Bendot Tri Utomo, Siti Aisyah

Kebijakan Pendidikan Agama (Sebuah Kristalisasi Komparatif Antara Orde Lama, Orde Baru, Dan Era Reformasi)

(5)

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELATIHAN MERANCANG PEMBELAJARAN TERINTEGRASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA GURU-GURU SMP DI

KECAMATAN BULELENG I Gde Wawan Sudatha

Universitas Pendidikan Ganesha E-mail: igdewawans@gmail.com

ABSTRAK

Guru harus mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran maupun pengembangan diri. Komponen guru merupakan salah satu masukan instrumental yang menduduki posisi strategis, terutama tugas guru dalam pengelolaan proses pembelajaran yang bertujuan mengantarkan peserta didik menuju kepada terwujudnya tujuan pendidikan nasional. Penggunaan TIK menjadi sebuah cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi. Banyak kegiatan dalam pembelajaran yang bisa dilakukan guru dengan bantuan TIK, diantaranya adalah pengembangan sumber belajar, pembuatan rencana pembelajaran, penyampaian bahan ajar, evaluasi pembelajaran, hingga pengembangan kompetensi guru. Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran bukan untuk menggantikan peran guru dalam suatu proses pembelajaran, tetapi sebagai alat yang membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Hasil pelatihan menunjukkan: 1) guru-guru di SMP N 2 Singaraja, SMP N 4 Singaraja dan SMP N 1 Sukasada sudah dapat mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran dan 2) guru-guru di SMP N 2 Singaraja, SMP N 4 Singaraja dan SMP N 1 Sukasada sudah dapat memanfaatkan sumber TIK untuk pembelajaran.

Kata kunci: kompetensi, pengintegrasian, TIK

PENDAHULUAN

PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menetapkan beberapa kompetensi guru SMP/MTs sebagai berikut: 1) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, dan 2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Berdasarkan Permendiknas tersebut guru SMP/MTs harus mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran maupun pengembangan diri. Guru diharapkan dapat memanfaatkan TIK secara optimal untuk memfasilitasi aktivitas pembelajaran yang inovatif. Kehadiran TIK dalam pembelajaran merupakan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. TIK tidak sebatas bagaimana mengoperasikan komputer tetapi

(6)

bagaimana menggunakan teknologi untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan menyelesaikan berbagai persoalan pembelajaran.

TIK dapat diartikan sebagai berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta penggunaannya(Munir, 2009). TIK mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yangberkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaaninformasi. Teknologi komunikasi mencakup segala hal yang berkaitan denganpenggunaan alat bantu untuk memproses dan mentrasfer data dari perangkat yang satu kelainnya. Karena itu, penguasaan TIK berarti kemampuan memahami dan menggunakanalat TIK secara umum termasuk komputer (computer

literate) dan memahami informasi(information literate). Tinio (Munir, 2009) menyatakan TIK sebagai seperangkat alat yangdigunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mendiseminasikan, menyimpan, danmengelola informasi. Teknologi yang dimaksud termasuk komputer, internet, teknologipenyiaran (radio dan televisi), dan telepon.

Saat ini guru sudah mulai mendapatkan akses untuk menggunakan berbagai macam produk teknologi guna meningkatkan efektifitas pembelajaran. Penggunaan TIK menjadi sebuah cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi. Dalam menghadapi era globalisasi, pemanfaatan TIK menjadi sebuah kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja, termasuk dalam pembelajaran. Pada saat ini TIK berkembang dengan pesat. Perkembangan ini berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia kini banyak tergantung kepada teknologi informasi dan komunikasi, termasuk di dalam proses pembelajaran di sekolah.

Menurut Alessi dan Trollip (Sutrisno, 2011), pembelajaran berbasis TIK memiliki banyak keunggulan. Keunggulan tersebut berupa penggunaan 1) waktu yang digunakan menjadi lebih efektif, 2) bahan materi pembelajaran menjadi lebih mudah diakses, 3) menarik, dan 4) murah biayanya. Menurut Webb (Sutrisno, 2011), bahwa pembelajaran yang diperkaya oleh ketersediaan sumber belajar TIK memberikan hasil antara lain 1) mempercepat pemahaman kognitif, 2) memperluas pengalaman belajar sehingga peserta didik dapat mempelajari sains melalui

(7)

pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari, 3) meningkatkan manajemen diri, dan 4) memfasilitasi pengumpulan data serta presentasi.

TIK mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. TIK telah memungkinkan terjadinya individuasi, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan produktivitas pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan SDM secara keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap siswa akan terangsang untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan TIK menuntut kreativitas dan kemandirian diri sehingga memungkinkan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya (Rahardjo, 2000).

Ada banyak kegiatan dalam pembelajaran yang bisa dilakukan guru dengan bantuan TIK, diantaranya adalah pengembangan sumber belajar, pembuatan rencana pembelajaran, penyampaian bahan ajar, evaluasi pembelajaran, hingga pengembangan kompetensi guru. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran tidaklah mudah. Ada tiga kondisi yang harus terpenuhi, yaitu 1) guru dan siswa harus memiliki akses yang mudah ke perangkat teknologi dan akses internet, 2) tersedia bahan ajar digital yang mudah dipahami guru dan siswa, 3) guru dan siswa harus terampil menggunakan teknologi dan sumber daya guna membantu siswa mencapai standar akademik (Surjono, 2013).

TIK telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan era global saat ini. Untuk mendorong kesiapan sumber daya manusia (SDM) di era global melalui pendidikan di sekolah, pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran perlu dilakukan untuk 1) mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, 2) mengembangkan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT literacy) itu sendiri, dan 3) untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dankemenarikan proses pembelajaran (Chaeruman, 2010). Dalam prakteknya, belum semua guru memahami apa yang dimaksud dengan mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran. Mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran sama maknanya dengan menggunakan TIK untuk belajar (using ICTs to learn)(Chaeruman, 2010). Dengan mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran di samping tujuan pembelajaran tercapai, ada suatu agenda terselubung (hidden

agenda) penting yang dapat dicapai pula, yaitu ICTs Literacy, seperti siswa dapat melakukan browsing informasi melalui internet, berkomunikasi melalui e-mail,

(8)

membuat laporan dengan aplikasi pengolah kata (Microsoft OfficeWord), atau mempresentasikan sesuatu dengan aplikasi presentasi seperti Microsoft Office

PowerPoint.

Pengintegrasian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran bukan untuk menggantikan peran guru dalam suatu proses pembelajaran, tetapi sebagai alat yang membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan adanya infrastruktur TIK di sekolah, seyogyanya semua guru mengintegrasikannya dalam pembelajaran, sehingga peserta didik terbiasa dengan TIK, mulai dari menyelesaikan tugas sekolah. TIK membantu para guru untuk berkomunikasi secara lebih baik dengan para peserta didik mereka. Komponen guru merupakan salah satu masukan instrumental yang menduduki posisi strategis, terutama tugas guru dalam pengelolaan proses pembelajaran yang bertujuan mengantarkan peserta didik menuju kepada terwujudnya tujuan pendidikan nasional.

Mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dimana peserta didik berpikir kritis, peningkatan keterampilan, bekerjasama, dan membangun interaksi antar kelompok serta ada suatu agenda tersembunyi (hidden agenda) penting yang dapat dicapai, yaitu keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi(ICTs Literacy), sebagai contoh peserta didik dapat mencariinformasi melalui internet, berkomunikasi menggunakan surat elekronik (e-mail), membuat laporan dengan program aplikasi pengolah kata, dan mempresentasikan laporan dengan program aplikasi presentasi.

Beberapa alasan TIK perlu diintegrasikan dalam pembelajaran, yaitu: 1) kehadiran TIK merubah paradigma pembelajaran yang semula berpusat pada guru menjadi belajar berpusat pada pebelajar, 2) model pembelajaran terintegrasi TIK merupakan model belajar aktif dan kolaboratif, dan 3) TIK dapat meningkatkan motivasi, keterampilan, struktur berpikir, berkomuniksi secara elektronik serta lebih aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP N 2 Singaraja, SMP N 4 Singaraja dan SMP N 1 Sukasada diperoleh beberapa informasi sebagai berikut: 1) guru-guru belum mampu memanfaatkan TIK dalam pembelajaran,2) sekolah tersebut belum pernah menyelenggarakan pelatihan merancang pembelajaran dengan mengintegrasikan TIK untuk peningkatan kompetensi guru, 3) mayoritas guru dan siswa di SMP N 2

(9)

Singaraja, SMP N 4 Singaraja dan SMP N 1 Sukasada sudah dapat mengoperasikan computer, 4) sekolah tersebut telah memiliki laboratorium komputer dan beberapa kelas sudah terpasang liquid crystal display (LCD) untuk pembelajaran.

Tujuan daripelatihan ini sebagai berikut: 1) meningkatkan kemampuan guru-guru SMP N 2 Singaraja, SMP N 4 Singaraja dan SMP N 1 Sukasada dalam merancang pembelajaran dengan mengintegrasikan TIK, 2) meningkatkan kemampuan guru-guru SMP N 2 Singaraja, SMP N 4 Singaraja dan SMP N 1 Sukasadadalam memanfaatkan sumber TIK untuk pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan guru-guru di SMP N 2 Singaraja, SMP N 4 Singaraja dan SMP N 1 Sukasada dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Oleh karena itu, kerangka pemecahan masalah sebagai berikut.

Gambar 1. Diagram Pemecahan Masalah

Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi (praktik). Metode ceramah dipilih untuk memberikan penjelasan tentang memanfaatkan TIK pada pembelajaran dan mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK.Metode tanya jawab sangat penting bagi para peserta pelatihan, baik di saat menerima penjelasan tentang memanfaatkan TIK pada pembelajaran serta saat mempraktekkannya, Metode ini memungkinkan guru-guru menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang memanfaatkan TIK pada pembelajaran dan juga pengalaman setelah praktek memanfaatkan TIK pada pembelajaran.Metode demontrasi ini sangat penting diberikan kepada para peserta pelatihan untuk Perumusan masalah yang akan dipecahkan Perencanaan Kegiatan Pemilihan topik dan materi pelatihan Pemilihan Peserta Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan RPP terintegrasi TIK

(10)

memberikan kesempatan mempraktekan materi pelatihan yang diperoleh. Harapannya, peserta pelatihan akan benar-benar menguasai materi pelatihan yang diterima, mengetahui tingkat kemampuannya dalam memanfaatkan TIK pada pembelajaran dan kemudian mengidentifikasi kesulitan-kesulitan untuk kemudian dipecahkan.

Subjek pelatihan ini adalah guru-guru SMP N 2 Singaraja, SMP N 4 Singaraja, dan SMP N 1 Sukasada yang berjumlah 60 orang. Guru-guru yang dilatihkan merupakan guru-guru dari berbagai bidang studi.

Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan kegiatan perlu diadakan evaluasi. Secara spesifik aspek, teknik, instrumen serta kriteria evaluasi yang dilakukan dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

No Aspek

Evaluasi

Teknik Instrumen Kriteria

1 Program Kuisioner Angket Kesesuaian dengan tujuan

2 Proses pelaksanaan

Observasi 1. Daftar hadir peserta 2.Lembar observasi 1. Kehadiran lebih dari 85% 2. Aktivitas peserta dalam kegiatan tinggi 3 Hasil Pelaksanaan Penugasan membuat RPP terintegrasi TIK

Rubrik penilaian Peserta dapat

menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelatihan mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran merupakan hal yang baru bagi guru-guru di SMP N 2 Singaraja, SMP N 4 Singaraja dan SMP N 1 Sukasada. Pada saat penyampaian materi pertama tentang manfaat TIK dalam pembelajaran dan mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK para peserta sangat antusias mendengarkan pemaparan dari nara sumber. Hal ini terlihat dari tanya jawab yang dilakukan para peserta kepada nara sumber. Pada saat materi tentang langkah-langkah menyusun rencana pelaksanaan pembalajaran yang

(11)

mengintegrasikan TIK para peserta mengalami kesulitan dalam membuat kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK. Hal ini terjadi karena para peserta baru pertama kali memperoleh pelatihan mengintegrasikan TIK ke dalam. Untuk mengatasi masalah tersebut para peserta dibimbing dalam membuat kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran dan memanfaatkan sumber belajar TIK dengan memberikan contoh-contoh yang terdapat pada makalah yang telah disajikan. Dengan bimbingan dari narasumber secara perlahan peserta sudah dapat membuat kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan TIK.

Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran.

Tabel 2. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK pada mata pelajaran Fisika

NO TOPIK INDIKATOR AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGGUNAAN TIK

1 Kalor 1. Menjelaskantentang

kalor

1. Peserta didik belajar tentang kalor melalui video

2. Guru menjelaskan tentang pengertian kalor dengan menggunakan media presentasi PowerPoint

3. Peserta didik diminta

meneyelesaikan permasalahan tentang kalor dengan

menggunakan fasilitas yang tersedia pada Ms Word 4. Siswa mempersentasikan hasil

diskusi tentang kalor di depan kelas

Keunggulan dari karya yang telah dihasilkan oleh guru-guru SMP N 2 Singaraja, SMP N 4 Singaraja dan SMP N 1 Sukasada adalah sudah memanfaatkan TIK dalam merancang pembelajaran. TIK sebagai suatu sumber belajar bisa diintegrasikan dengan aktivitas pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Robyler & Doering (2010), teknologi atau software komputer pada umumnya bisa diintegrasikan baik dengan pembelajaran yang berlandaskan objektivistik maupun konstruktivistik.

(12)

KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) guru-guru di SMPN 2 Singaraja, SMPN 4 Singaraja dan SMPN 1 Sukasada sudah dapat mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran dan 2) guru-guru di SMP N 2 Singaraja, SMP N 4 Singaraja dan SMP N 1 Sukasada sudah dapat memanfaatkan sumber TIK untuk pembelajaran. Dampak dan manfaat kegiatan yang telah dilakukan adalah meningkatnya kemampuan para guru di SMPN 2 Singaraja, SMPN 4 Singaraja dan SMPN 1 Sukasada dalam mengembangkan rencana pembelajaran yang terintegrasi TIK dan memanfaatkan sumber TIK untuk pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

Chaeruman, U., A. (2010). Pengembangan rencana pembelajaran yang mengintegrasikan TIK. Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan.

Munir. (2010). Kurikulumberbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: CV Alvabeta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Rahardjo, B.(2000). Implikasi teknologi informasi dan internet terhadap pendidikan, bisnis, dan

pemerintahan. Tersedia pada http//:gora.edublogs.org/2007/12/27/TIK.html (diakses tanggal 2

Agustus 2012).

Roblyer, M.D., & Doering, A.H. (2010). Integrating educational technology into teaching, 5th Ed, United State of America: Pearson.

Surjono, H., D. (2013). Membangun course e-learning berbasis moodle. Yogyakarta: UNY Press. Sutrisno. (2011). Pengantar pembelajaran inovatif berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Gambar

Gambar 1. Diagram Pemecahan Masalah
Tabel 1.   Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Tabel  2.  Contoh  Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  yang  Mengintegrasikan  TIK  pada  mata pelajaran Fisika

Referensi

Dokumen terkait

Aturan Koding Mortalitas SP4 berlaku karena terdapat lebih dari 1 baris sebab kematian yang dilaporkan dalam Bagian 1, namun sebab kematian yang terlaporkan pada baris

Hasil pemeriksaan parameter fisik-kimia kualitas perairan Waduk Saguling disajikan pada Tabel-2 dan Gambar-3. Berdasarkan data pengukuran insitu dapat diuraikan sejauhmana

Langkah yang dilakukan dalam membangun sistem baru ini yaitu dengan melakukan analisis kebutuhan data, mengumpulkan data, meran- cang dengan menggunakan pemodelan terstruktur,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan kolaborasi pendekatan SAVI ( Somatic Auditory Visualization Intellectuality ) dan pendekatan

Disamping itu supaya penelitian ini dapat terarah sesuai dengan sasaran dan tujuan yang diharapkan, maka faktor-faktor yang diduga mempengaruhi keberhasilan program PLP dibatasi

Buku “Jelajah Budaya Nusantara” terdiri dari 1 halaman front cover, 1 halaman spread peta Indonesia, 1 halaman spread pengantar, 1 halaman cara bermain, 10 halaman spread mewakili

Bab ini akan menjabarkan analisis penulis tentang hukum perubahan tanah wakaf menjadi tanah industri dalam hukum Islam serta dalam hukum positif dan analisis prosedur

Berdasarkan hasil yang telah dilakukan oleh peneliti di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar tahun 2018 maka dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara tekanan